SPOROZOA
Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Alfi Saroiroh
2. Anggi Kharisma Putri
3. Annisaa Ahmada Atusta
4. Deliar Nur Afifah
5. Dimas Ariyadi
6. Lailatul Izzah
Offering :B
Jurusan : Biologi
Hari : Selasa
s
Bentuk tubuh sporozoa
Ciri ciri
Reproduksi
Kelas Sporozoa memiliki 3 sifat yang berbeda antara genus yang satu dengan
genus yang lain, perbedaan itu berupa :
1. Genus sporozoa yang hidup di dalam sel darah merah dan memerlukan
vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Plasmodium.
2. Genus sporozoa yang hidup di dalam intestnal dan tidak memerlukan
vektor biologis, sifat ini terdapat pada Genus Isospora dan Genus Eimerie.
3. Parasit yang hidup di dalam sel endotel, leukosit mononukleus, cairan
tubuh, sel jaringan tuan rumah dan belum diketahui vektor biologisnya,
sifat ini yang terdapat pada genus toxoplasma
Sporozoit di dalam sel darah merah disebut tropozoit. Setelah sel-sel darah
merah pecah, merezoit keluar dan mencari sel-sel darah merah yang baru .
kejadian ini berulang beberapa kali. Bersama dengan pecahnya sel-sel darah
merah itu, penderita merasa demam (panas). Setelah beberapa waktu mengalami
skizogami, beberapa merezoit berubah menjadi gametogenesit yaitu persiapan
untuk menjadi gamet jantan dan betina.
Jika saat itu sel darah manusia ini dihisap oleh nyamuk anopheles betina, maka di
dalam tubuh nyamuk , gametosit akan berubah menjadi gamet jantan dan betina,
dua gamet ini kemudia melebur menjadi satu membentuk zigot. Zigot ini akan
menjadi ookinet, dan pengisap makanan dari nyamuk.
Habitat Sporozoa
Tempat hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau
air laut sebagai zooplankton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan ternak. Pada spesies tertentu ada yang hidup :
Misalnya :
* Pada otot
* Pada ginjal
Refleksi
Pada hari Senin, tanggal 16 Februari 2016 kami melakukan pengamatan
terhadap Sporozoa. Dalam pengamatan kami, kami menemukan spesies sporozoa
Gregarina sp. pada usus kecoa. Sporozoa adalah Protozoa yang tidak memiliki
alat gerak dan memiliki bentuk seperti spora pada salah satu tahap dalam siklus
hidupnya. Ciri cirinya yaitu, dapat membentuk semacam spora dalam suatu siklus
hidup, tidak mempunyai alat gerak seperti pada protozoa lainnya, bersifat parasit
pada manusia atau hewan lainnya, berkembangbiak dengan cara seksual dan
aseksual, perkembangbiakan aseksual dengan schizogomi yaitu membelah diri
dalam tubuh inang, dan sporogoni yaitu dengan cara membuat spora dalam tubuh
inang perantara, perkembangbiakan seksual dengan cara perkawinan sel gamet
yang terjadi didalam tubuh nyamuk, semua bagian dari filum sporozoa adalah
endoparasit dengan siklus hidup yang sederhana dan ada juga yang rumit (siklus
hidup panjang). Seluruh Sporozoa hidup sebagai parasit di tubuh manusia dan
hewan lainnya, misalnya burung, reptil, dan rodentia (hewan pengerat). Sporozoa
masuk ke dalam tubuh inang dan ditularkan melalui hewan perantara.
Klasifikasinya, sporozoa dibagi menjadi 3 subkelas yaitu telesporidia,
acnidosporidia, dan cnidosporidia. Setelah mengikuti perkuliahan pada hari Senin,
kelompok kami menjadi mengerti bagaimanan bentuk fisik dari Gregarina sp. dan
setelah sharing hasil dengan yang lain kami menjadi tahu bagaimana perbedaan
dari masing- masing spesies.
Daftar Rujukan
Natalia, Diana. 2015. Peran Trombosit dalam Patogenesis Malaria. (Online)
(http://jurnalmka.fk.unand.ac.id/index.php/art/article/view/162), diakses
pada Jumat, 12 Februari 2016