NIM/OFFERING
: 140341605926/A
HARI/TANGGAL
TEMA
: FILLUM PLATYHELMINTHES,
NEMATELMINTHES & ANNELIDA
KONSEP
Pada perkuliahan minggu ini telah mempelajari berbagai konsep mengenai
Porifera dan Nematelminthes dengan rincian pokok bahasan sebagai berikut:
A
fi
fi
fi
h
e
fi
e
i
fi
u i
s
o
fi
fi
fi
s
o
me
fi
u i
fi
BUKTI BELAJAR
Definisi Platyhelminthes
Platyhelminthes berasal dari Bahasa Yunani, dari kata Platy = pipih dan
helminthes = cacing. Dari asal kata tersebut Platyhelminthes dapat didefinisikan
sebagai cacing yang bertubuh pipih. Hal ini didasarkan dari bentuk tubuhnya yang
simetri bilateral dan pipih secara dorsoventral. Bentuk tubuhnya bervariasi dari
yang berbentuk pipih memanjang, pita, hingga menyerupai daun.
Struktur Tubuh Platyhelminthes
Platyhelminthes memiliki bentuk tubuh pipih memanjang, seperti pita, dan
seperti daun. Panjang tubuhnya bervariasi ada yang beberapa millimeter dan ada
yang sampai belasan meter. Platyhelmintes tidak memiliki rongga tubuh (selom)
sehingga disebut hewan aselomata. Tubuh pipih dorsoventral, tidak berbuku-buku,
simetri bilateral, serta dapat dibedakan antara ujung anterior dan posterior.
Lapisan tubuh tersusun dari 3 lapis (triploblastik) yaitu ektoderm yang akan
berkembang menjadi kulit, mesoderm yang akan berkembang menjadi otot otot
dan beberapa organ tubuh dan endoderm yang akan berkembang menjadi alat
pencernaan makanan. Walaupun cacing pipih mengalami perkembangan
triploblastik, mereka merupakan aselomata (hewan yang tidak memiliki rongga
tubuh) (Campbell, 2008).
Reproduksi Platyhelminthes
Cacing pipih dapat berkembangbiak dengan cara seksual dan aseksual.
Perkembangbiakan secara aseksual sering terjadi pada sebagian besar trematode.
Cacing Dugestia mempunyai dua strain yang bersifat seksual dan aseksual.
Pembelahan akan terjadi jika cacing telah mencapai ukuran maksimal. Pada strain
yang bersifat seksual, keberadaan alat reproduksi hanya bersifat sementara yaitu
pada saat musim kawin. Sesudah itu alat reproduksinya akan mengalami
degenerasi dan hewan menjadi strain yang bersifat seksual. Organ kelamin jantan
Dugesia terdiri atas dua deret testis, vas eferens, satu pasang vas deferens dan satu
penis, sedangkan organ kelamin betina terdiri atas dua pasang ovary kecil yang
terletak secara lateral di belakang kepala.
Cacing hati bersifat hemafrodit dan dapat melakukan pembuahan sendiri.
Meskipun demikian fertilisasi sering terjadi secara silang. Sedangkan pada
cestoda, proglotid yang menyusun tubuh cacing mempunyai kemampuan untuk
melakukan reproduksi. Fertilisasi terjadi dengan sendirinya pada satu proglotid,
akan tetapi lebih sering terjadi adalah fertilisasi antar proglotid yang berbeda dari
cacing yang sama.
Pada Cestoda,
cacing trematode dan cestoda parasite dewasa tidak bergerak aktif dan umumnya
menetap pada organ tubuh tertentu dari inang.
bersegmen, tertutup oleh epidermis. Ciri khasnya adalah adanya sel-sel kelenjar
dalam jumlah banyak. Kelenjar-kelenjar tersebut menghasilkan ukosa yang
berfungsi untuk merekat, untuk menutup substrat yang akan dilalui, dan untuk
melibas mangsa. Turbellaria yang lainnya mempunyai pada ujung kaudal tubuh
yang sebagian tersusun sebagai cincin yang mengelilingi tubuh. Kelas turbellaria
memiliki 5 ordo yaitu Aceola, Rhabdocoeala, Alloecoela, Tricladida dan
Polikladida.
b Kelas Trematoda
Trematoda hidup di dalam atau pada tubuh hewan lain. Semua cacing
hisap adalah parasit, berbentuk silinder atau seperti daun. Panjang berkisar 1 cm
hingga 6 cm. Cacing ini memiliki penghisap untuk menempelkan diri ke organ
internal atau permukaan luar inangnya. Banyak trematoda memerlukan suatu
inang perantara atau intermediet tempat larva akan berkembang sebelum
menginfeksi inang terakhirnya (umumnya vertebrata), tempat cacing dewasa
hidup. Trematoda dewasa pada umumnya hidup di dalam hati, usus, paru-paru,
ginjal, dan pembuluh darah vertebrata. Trematoda berlindung di dalam tubuh
inangnya dengan melapisi permukaan tubuhnya dengan kutikula dan permukaan
tubuhnya tidak memiliki silia.
c
Kelas Cestoda
Cestoda hidup sebagai parasit dalam tubuh hewan. Contoh cacing pita
adalah Taenia solium dan Taenia saginata yang parasit pada manusia. Cestoda
bersifat parasit karena menyerap sari makan dari usus halus inangnya. Sari
makanan diserap langsung oleh seluruh permukaan tubuhnya karena cacing ini
tidak memiliki mulut dan pencernaan (usus). Manusia dapat terinfeksi Cestoda
saat memakan daging hewan yang dimasak tidak sempurna. Inang perantara
Cestoda adalah sapi pada Taenia saginata dan babi pada taenia solium.
Siklus Hidup Taenia sp
Larva, yang dilengkapi dengan scolex akan berkembang menjadi kista
pada jaringan tubuh inang, misal pada otot. Manusia yang memakan daging yang
terinfeksi, akan menyebabkan kista berkembang menjadi cacing pita dewasa
Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan proglotid. Proglotid pada bagian ujung
mengandung telur yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses untuk
menginfeksi kembali Di dalam telur yang telah dibuahi, embrio berkembang
menjadi larva. Sapi mungkin akan memakan telur bersama rumput dan akan
menjadi inang sementara bagi cacing pita.
Peranan Hewan Yang Termasuk Filum Platyhelminthes
Adapun peranan Platyhelminthes dalam kehidupan adalah sebagai berikut:
1. Planaria menjadi salah satu makanan bagi organisme lain.
2. Cacing hati maupun cacing pita merupakan parasit pada manusia
3. Schistosoma sp, dapat menyebabkan skistosomiasis
4. Clonorchis sinensis yang menyebabkan infeksi cacing hati pada manusia
dan hewan mamalia lainnya, spesies ini dapat menghisap darah manusia.
5. Paragonimus sp, parasit pada paru-paru manusia. dapat menyebabkan
gejala gangguan pernafasan yaitu sesak bila bernafas, batuk kronis,
dahak/sputum becampur darah yang berwarna coklat (ada telur cacing).
6. Fasciolisis sp, parasit di dalam saluran pencernaan. Taeniasis, penyakit
yang disebabkan oleh Taenia sp.
Definisi Nematelminthes
Nematelminthes berasal dari bahasa Latin, yaitu Nematos yang berarti
benang dan Nelminthes yang berarti cacing Jadi, Nematelminthes berarti cacing
yang berbentuk benang.
Ciri Nematelminthes
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
(Rusyana,2011).
Bentuk tubuh gilik (bulat panjang) dan tak bersegmen. Sebelah luar
15
16
Rongga tubuh berupa rongga tubuh semu (pseudocoel) yaitu rongga tubuh
17
18
19
20
dalam pseudocoel.
Termasuk hewan diocious, berarti ada yang jantan ada yang betina.
Susunan saraf betbentuk cincin yang melingkari oesophagus, dengan enam
dan
gerakannya
disebut
geraka
menggelombang
(undulasi)
(Radiopoetro, 1990).
Sistem Respirasi
Cacing Ascaris tidak mempunyai alat respirasi. Respirasi terjadi secara anaerob. Energi diperoleh dengan cara mengubah gikogen menjadi CO2dan asam
lemak yang di eks-kresikan melalui kutikula. Namun, sebenarnya Ascarisdapat
mengkonsumsi oksigen kalau di lingkungannya tersedia. Jika oksigen tersedia,
gas diambil oleh hemoglobin yang ada di dalam dinding tubuhdan cairan
pseudosoel (Kastawi, et.al., 2003).
Sistem Digesti
Pada Ascaris sistem pencernaan tidak dilengkapi kelenjar pencernaan.
Makanan masuk ketubuh merupakan makanan setengah jadi yang berasal dari
inangnya. Cacing Ascaris juga menggigit membran mukosa dengan bibir
membran mukosa dengan bibirnya untuk menghisap darah dan cairan jaringan
inangnya. Makanan dihisap oleh faring. Sel kelenjar pada faring menghasilkan
enzim, dan intestinnya menyerap makanan serta melaksanakan pencernaan secara
tersusun dari lemak. Saat telur turun ke uterus dinding uterus mensekresikan
cangkang luar yang berupa protein albumin. Cangkang ini keras karena tersusun
oleh khitin dan berwarna kuning. Sel telur yang telah dibuahi diletakkan di dalam
usus halus inangnya dan keluar bersama feses. Hewan muda akan mengalami
pengelupasan sebanyak sekali dalam jangka waktu satu minggu berikutnya di
dalam cangkang. Setelah pengelupasan dua kali cacing muda bersifat infektif
(Kastawi, et.al., 2003).
Klasifikasi Filum Nematelminthes
Adapun klasifikasi dari filum Nematelminthes sebagai berikut:
a. Rotifera
Rotifera merupakan hewan yang berukuran mikroskopis, panjangnya
kurang dari 1 mm. Habitat hewan ini berada di air tawar, air asin, tetapi sering
dijumpai pada pangkal daun lumut. Kebanyakan hidup bebas namun ada juga
yang hidup sebagai parasit eksternal dan internal. Tubuh Rotifera berbentuk
silindris, tidak bersegmen.
b. Gastrotricha
Gastrotricha merupakan hewan yang berukuran mikroskopis (0,07-2 mm)
yang biasanya hidup di endapan dasar air tawar dan air laut. Bentuk tubuh seperti
cacing, kecil. Pada permukaan anterior tubuh datar dan terdapat silia. Permukaan
luar tubuh tertutup lapisan kutikula yang dilengkapi duri, sisik, atau sisir.
c. Nematomorpha
Cacing memiliki tubuh panjang dan ramping. Cacing muda hidup sebagai
parasit pada insekta dan krustasea, sedangkan cacing dewasa hidup bebas.
Panjang tubuh bervariasi antara 10-700mm, dengan diameter 0,3-2,5 mm. Cacing
dewasa sering ditemui di dalam air kolam, parit, dan pipa air minum. Semua
spesies hidup di air tawar kecuali Nectonema yang hidup dia air laut.
d. Kinorhycha
Ciri tubuhnya simetri bilateral, tersusun 13-14 zonites (ruas-ruas yang
saling tumpang tindih). Ruas anterior pertama membentuk kepala, dan ruas kedua
membentuk leher. Panjang tubuhnya kurang dari 1 mm. Tubuhnya tertutup
kutikula yang tersusun dari kitin, bagian dorsal dan lateralnya mempunyai banyak
duri tetapi tidak memilki silia.
Definisi Annelida
Sistem Ekskresi
Sistem
ekskresi/excretorium
cacing
tanah
berupa
neprhidia
Kelas Polychaeta
Sebelum Pembelajaran
Setelah Pembelajaran
Ascaris
jantan dan betina Ascaris betina memiliki bentuk tubuh
2.
3.
datangnya cahaya
Cacing
tanah
mengalami Cacing
tanah
mengalami
penebalan
dewasa
Pada ujung
anterior
Ascaris
terdaoat tentakel
IDENTIFIKASI MASALAH
Tanggapan/Saran: No
1.
Pertanyaan
Jawaban
Tambahan/Sanggahan
Pada
kelas Untuk saat ini hanya siput Trematoda, apakah yang
ada
menjadi
perantara.
kan
berada
dan
kerja skolex?
2.
Bagaimana
dan
untuk
mendapat makanan.
cara Oligochaeta kan sedikit setae, -
dan anusnya.
Kalau
masih
kelas Oligochaeta?
punya
alat
gerak
ada setae.
Pada cacing pita. Bagian muda tesebut ialah Ketika
Bagaimana
bagian
dalam
yang
belum
pada cacing pita bisa hidup. Di bagian anterior mature (matang), maka
Taenia sp putusnya ada , mulut tempat masuknya tidak dapat membentuk
pada bagian yang nutrisi
makanan.
muda? Apakah bisa posterior tidak ada mulut bagian yang dipotong
membentuk
yang
bisa
jadi
individu baru?
lewatnya makanan.
tempat tersebut
masih
berhubungan
skolex/
kepala
bisa
hidup
dengan
masih
dan
membentuk
individu
baru.
tersebut
Hal
karena
berhubungan
kepala
4.
Pada
kebanyakan
langusng
akan
Annelida
mengerti
tersebut?
5.
Cara
infeksi
Platyhelminthes
dengan
memutus
daur menghilangkan
hidupnya.
siput
di
Bagaimana
memutus
hidup tersebut?
6.
Mengapa
penebalan
bulan sekali.
terjadi Karena pada segmen tersebut pada tidak memiliki annuli, pada
pada
Annelida?
tersebut
filum berfungsi
perkembangbiakan
yaitu
membentuk
juga
sebagai
seksual
kokon
masih
dengan
sudah
dari
awal
sudah
Refleksi
dari
saya
selama
mengikuti
perkuliahan
matakuliah
Keanekaragaman Hewan ini, saya harus mulai pandai dalam mengatur waktu baik
dalam belajar mengenai materi yang akan maupun sudah disampaikan dalam
perkuliahan, saya juga harus bisa memanfaatkan waktu seefisien mungkin dalam
pengerjaan tugas karena tugas mata kuliah ini cukup beragam. Pada saat
praktikum saya juga harus membaca materi sebelumnya sehingga lebih mudah
dalam melaksanakan praktikum.