Anda di halaman 1dari 30

PLATYHELMINTHES

DEISY FITRIANA MAUNU


431419012
PENGERTIAN

Platyhelminthes berasal dari bahasa Yunani. Platy yang berarti pipih dan helmin
berarti cacing. Jadi, Platyhelminthes adalah cacing yang berbentuk pipih. Hewan
yang tergolong kedalam filum Platyhelminthes memiliki ujung posterior (ekor),
permukaan ventral, dan permukaan dorsal. Cacing ini sebagian besar hidup sebagai
parasit dan ada pula yang hidup bebas baik di air tawar maupun di air laut
CIRI MORFOLOGI

 Bentuk tubuhnya bervariasi dari yang


berbentuk memanjang, pita, hingga
menyerupai daun, cacing ini ada yang
berwarna putih dan ada yang tidakberwarna.
Klasifikasi

 Kelas Trematoda
 Ciri Morfologi
 Tubuh berbentuk seperti daun yang membulat pada
ujung depan dan lancip pada ujung belakang. Panjang
tubuh sekitar 30 mm. alat hisap depan dikelilingi oleh
mulut.
CIRI ANATOMI DAN FISIOLOGI
Sistem Pernapasan

 Pengambilan O2 dan Co2 dari lingkungan


internal berjalan secara osmosis langsung
melalui seluruh permukaan tubuh.
Sistem Pencernaan

 Saluran pencernaanya lengkap, tanpa anus


yaitu terdiri atas mulut, pharyng, dan
intestin. Organ ekskresi berupa
protonephridia, besifat hermafrodit.
Makanannya di peroleh dengan cara
menghisap lendir, jaringan lemak, darah
merupakan dari inangnya
Sistem Reproduksi

Telur akan dikeluarkan bersama-sama dengan
kotoran, telur sampai di perairan berkembang menjadi
larva mirasidium. dan berkembang menjadi sporosit,
Sporosit ini akan menghasilkan redia yang memiliki
mulut dan usus yang pendek. Redia ini berkembang
menjadi serkaria serkria berenang bebas mencari
rerumputan dan tumbuhan,bila telah bertemu dengan
tumbuhan atau rumput maka ia akan melepaskan
ekornya dan menempel pada tumbuhan yang disebut
kista atau metaserkaria. Apabila metaserkaria ini
termakan oleh hewan memamabiak maka hewan ini
berkembang menjadi Fasiola hepatica muda.
Habitat

 Trematoda ini hidup di pembuluh darah terutama dalam kapiler darah dan vena
kecil dekat permukaan selaput lender usus atau kandung kemih. Cacing betina
meletakan telur di pembuluh darah.
Klasifikasi
Ordo Aspidocotylae.

 Tidak memiliki alat pengisap oral atau alat untukmelekat lainnya, pada bagian
ventral terdapat alat hisap besar atau bahan untuk alat hisap, memiliki sebuah lubang
ekskres yan terletak pada bagian posterior.
Klasifikasi
Ordo Digenea
 Memiliki 2 buah alat pengisap disekitar mulut dan yang lainnya di saerah ventral,
tidak memiliki kail, memiliki sebuah lubang ekskres yan terletak pada bagian
posterior
Klasifikasi
Ordo Monogenea
 Alat pengisap dibagian mulut mereduksi atau tidak ada sama sekali, bagian
posterior berakhir dengan cakram yangmudah melekat, biasana memiliki kait,
memiliki silia pada tahap larva. Contoh Aspidogster
KELAS TURBELARIA
Ciri Anatomi dan Fisiologi

 Mempunyai kelnjar lendir yang


dapat melapisi tubuh, menghasilkan
bahan perekat, yang dapat dijulurkan
sebagai papila kecil sehingga
memungkinkan hewan ini melekat erat
pada suatu benda
Sistem Pernapasan

 Pengambilan O2 dan Co2 dari lingkungan internal berjalan secara osmosis


langsung melalui seluruh permukaan tubuh
System pencernaan

 Makanan melalui mulut kemudian faring


dijulurkan keluar untuk menangkap mangsa
yang selanjutnya dicerna di dalam usus.
Makanan planaria berupa hewan-hewan kecil
baik yang masih hidup maupun yang sudah
mati
Sistem Ekskresi

 Sistem ini sudah lebih maju bila di


bandingkan Dengan coelenterata. Tubuh
biasanya (Setijanto, 2006).
 Terdapat 1 hingga 4 buah pembuluh peng
umpul
 yang membentang longitudinal
Sistem Reproduksi
Berkembang  biak secara aseksual maupun seksual. 
Cara berkembangbiak secara aseksual dengan autotomi (memotong diri
sendiri), dan setiap belahan tubuh akan menjadi individu baru yang
dikarenakan oleh daya regenerasinya yang sangat tinggi. Sedangkan
secara seksual dengan pembuahan sel telur oleh sperma. Fertilisasi
dilakukan secara silang oleh dua individu Dugesia. Zigot yang
terbentuk berkembang tanpa melalui proses periode larva. Pada
umumnya planaria bersifat hemaprodit. Sistem reproduksi seksual pada
Planaria terdiri atas sistem reproduksi betina meliputi ovum, saluran
ovum, kelenjar kuning telur. Sedangkan reproduksi jantan terdiri atas
testis, pori genital dan penis
Habitat

 Hewan ini biasanya hidup di air tawar yang jernih, air laut atau tempat lembab
dan jarang sebagai parasit.
Kalsifikasi
Ordo Polycladida.

Hewan ini bermata banyak, saluran pencernaan bercabang secara tidak teratur, terdapat


dalam perairan terbuka.
 Contohnya: Dermopthirius sp
Kalsifikasi
Ordo Tricladida

 Mulut terdapat dibagian tengah ventral


dan proboscis, saluran pencernaan
bercabang tiga,
 contohnya: symsagittifera sp
Kalsifikasi
Ordo Alloecoela

 Hewan ini hidup di laut, Intestinum


mempunyai satu cabang utama dengan
cabang-cabang kecil ke lateral.
 Contoh: Prorhynchus, Pseudostomum,
Monocelis, Bothrioplana
Klasifikasi
Ordo Rhabdocoelida
 Mempunyai satu rongga pencernaan yang lurus tidak bercabang, ada yang
endopatasit pada turbelarria lain, mollusca echinodermata dan crustacean.
 Contoh mikrostomun
Klasifikasi
Ordo Acoelida
 memiliki mulut dan pharynk, tidak berusus, mamiliki protonepherdia, oviduct dan
gonad jelas. Hidup dalam laut
KELAS CESTODA
Ciri Anatomi Dan Fisiologi

 Bentuknya pipih panjang seperti pita yang terdiri dari skoleks, leher, dan
proglotid. Pada skoleks terdapat alat penghisap dan kait (rostelum) digunakan
untuk menempel pada tubuh inang. Di bagian belakang skoleks pada bagian
leher terbentuk proglotid. Setiap proglotid mengandung organ kelamin jantan dan
betina. Skoleks kecil berbentuk oval, dilengkapi dengan 22-23 kait dan 4 batil.
Tubuh berwarna putih, batil penghisap berbentuk mangkuk dan berdiameter
kurang lebih 0,5 mm. Inang utama cacing cestoda dewasa adalah
vertebratatermasuk manusia. Cestoda parasit dan menghisap sari makanan pada
usus halus ingangnya.
Sistem Ekskresi

 Sistem ekskresi platyhelminhtes


berbentuk memanjang dengan bercabang-
cabang yang berakhir pada sel api
Sistem Reproduksi

 Proglitid memiliki embrio dan akan melepaskan diri keluar bersama-sama dengan
kotoran. Jika proglotid termakan oleh babi maka dinding proglotid akan hancur
didalam perut babi. Selubung telur pecah dan keluarlah embroio yang disebut
hexacant akan menembus dinding usus, masuk dan menetap dalam otot serat
lintang. Selanjutnya akan mengalami metamorphosis dan berubah menjadi
cystersus. Bila manusia memakan babi yang mengandung cystersus maka akan
berkembang menjadi Taenia solium dewasa
Habitat

 Anggota Cestoda umumnya hidup sebagai endoparasit pada intestin vetebrata.


Tubuhnya tidak mempunyai epidermis dan silia, Tetapi tertutup oleh kutikula.
Tubuhnya terbagi menjadi beberapa atau banyak segmen yang disebut proglotid
TERIMA KASIH


Anda mungkin juga menyukai