Anda di halaman 1dari 3

Eki radial Muhammad 1604106

A. Porifera

 Bersifat heterotrof atau memperoleh makanan di dalam air dengan cara masuk ke
dalam tubuh melalui pori-pori.
 Reproduksi secara aseksual dengan cara pembentukan tunas, gemmule (tunas
internal) serta regenerasi.
 Reproduksi secara seksual dengan cara pembentukan gamet.
 Porifera terbagi atas tiga kelas berdasarkan penyusun rangkanya, yakni
Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
 Hewan multiseluler yang mempunyai tubuh berpori dengan jaringan yang belum
terbentuk serta mempunyai rangka serta saluran air
 Hidup di dalam laut, biasanya melekat pada bebatuan atau benda di dalam laut
lainnya

B. Coelenterata

 Heterotrof
 Habitatnya berada di dalam laut.
 Reproduksi aseksual dengan cara pembentukan tunas oleh polip.
 Reproduksi seksual dengan cara pembentukan gamet oleh medusa atau pun polip.
 Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup terbagi atas tiga kelas, yakni
Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
 multiseluler diploblastik dimana tubuhnya telah terbentuk dengan banyak jaringan,
berbentuk polip atau medusa dengan tentakel yang dapat menyengat, mempunyai
rongga pencernaan, system saraf sederhana serta tidak mempunyai system ekskresi.
 tentakel untuk berburu mangsa.

C. Platyhelminthes

 Hewan triploblastik aselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral


berbentuk pipih, mempunyai system saraf, system pencernaan dengan satu lubang,
tidak mempunyai system sirkulasi, respirasi dan juga ekskresi.
 Hidup bebas di lautan, air tawar, tempat lembab atau juga hidup menjadi parasit
pada hewan serta manusia.
 Bersifat hemafrodit
 Reproduksi seksual dengan cara sendiri atau silang
 Reproduksi aseksual dengan cara fragmentasi yang diikuti dengan regenerasi.
 Klasifikasi dibedakan atas tiga kelas, yakni Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.

D. Nemathelminthes
 Hewan triploblastik pseudoselomata yang mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral
menyerupai bulat panjang dengan dilapisi kutikula serta dengan system pencernaan
yang lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak mempunyai system
respirasi dan juga ekskresi.
 Hidup bebas atau menjadi parasit
 Hidup di area tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas,
 Memiliki sifat parasitik pada manusia, hewan dan juga tumbuhan.
 Reproduksi secara seksual
 Contoh Nemathelminthes parasitik yakni cacing kremi, cacing filarial, cacing gelang,
cacing Trichinella, dan cacing tambang.

E. Annelida

 Hewan triploblastik selomata


 Mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral bersegmen, mempunyai otot, system
pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali atau sistem saraf yang
terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring serta tali saraf
menembus segmen tubuh dan mempunyai system ekskresi.
 Tidak mempunyai system respirasi
 Bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan juga betina terpisah
dengan individu yang tidak sama).
 Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah serta tempat yang lembab atau
menjadi parasit pada vertebrata.
 Reproduksi secara seksual dan juga aseksual.
 Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.

F. Mollusca

 Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral,
bertekstur lunak, hidup di laut lepas, air tawar maupun darat.
 Tubuh tersusun dari kaki, massa visceral serta mantel. Bercangkang, system
pencernaan sudah lengkap dengan system sirkulasi terbuka dan juga tertutup.
 System saraf terdiri atas ganglion serta serabut saraf. Respirasi dengan
menggunakan insang atau rongga mantel. Ekskresi menggunakan nefridia,
bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat
kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus
(alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
 Dibedakan atas 3 kelas yakni, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.

G. Arthropoda

 Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang berbentuk simetri bilateral,


mempunyai kaki serta tubuh yang beruas
 Hidup dalam habitat yang bebas, menjadi parasit, komensal atau simbiotik.
 Tubuh tersusun atas kaput (kepala), toraks (dada) serta abdomen (perut).
Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra
berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri atas ganglia otak
di depan tubuh dekat dengan faring, dan juga tali saraf menembus segmen tubuh),
system pencernaan sudah lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi atau suatu
saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda (prosesnya dibantu oleh kelenjar
ekskresi tertentu).
 Respirasi dengan menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku.
 System sirkulasi terbuka.
 Bersifat dioseus atau alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang
tidak sama serta reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (lepasnya
kutikula) sebagian bermetamorfosis.
 Dibedakan atas 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea,
Myriapoda, Crustacea dan Insecta.

H. Echinodermata

 Hewan triploblastik selomata dengan tubuh yang memiliki bentuk simetri bilateral
dengan permukaan tubuh berduri, dan hidup bebas di dasar laut.
 Duri tumpul dan juga runcing, mempunyai system ambulakral, system saraf berupa
cincin dengan pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan
tidak memiliki system ekskresi.
 Respirasi dengan menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh.
 Bersifat dioseus serta reproduksi seksual secara eksternal dan juga dapat
beregenerasi.
 Dibedakan atas 5 kelas yakni, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea
dan Crinoidea.

Anda mungkin juga menyukai