Anda di halaman 1dari 7

JURNAL KE-1

PENDAHULUAN DAN KONSEP PROTISTA

Nama : Annisaa Ahmada Atusta


NIM : 150341603464
Kelas/Offering : B/B
Tanggal Pertemuan : Selasa, 19 Januari 2016 dan Rabu, 20 Januari 2016
Topik : 1. Perkenalan, pembagian kelompok, dan info tugas
Praktikum perkembangbiakan protozoa
2. Konsep Protista, konsep klasifikasi, konsep
Taksonomi, dan tata nama

A. Konsep yang dipelajari


Membahas RPS
dan kontrak kuliah

Pembagian Kelompok
praktikum
Pendahuluan dan
Perkenalan
Pemberitahuan langkah-langkah
praktikum pengembangbiakan
protozoa

Pemberitahuan format
penulisan jurnal
pembelajaran

Pengertian Fakta,
Konsep, Prinsip dan
Prosedur

Konsep Protista Fakta Protista, Konsep


Protista, dan Prinsip
klasifikasi Protista

Tanya jawab

Pada hari pertama perkuliahan Protista yang diampu oleh Ibu Sri Endah
Indriwati diisi dengan pendahuluan perkuliahan yang membahas kontrak
perkuliahan di RPS selama semester 2. Lalu pembentukan kelompok untuk
kegiatan praktikum Mata Kuliah Protista. Setelah pembentukan kelompok,
kegiatan selanjutnya adalah pemberitahuan tentang tugas praktikum yaitu cara-
cara pengembangbiakan protozoa.
Pada hari kedua perkuliahan Protista, kami mempelajari tentang pengertian
fakta, konsep, prinsip dan prosedur dalam mempelajari protista. Kegiatan kuliah
memakai metode diskusi dan tanya jawab.

2. Bukti Belajar sebagai Eksplorasi


Pada hari pertama perkuliahan, Ibu Endah menjelaskan rencana perkuliahan
pada semester 2 dengan membacakan RPS. Yang dibahas dalam pertemuan
pertama ini adalah metode perkuliahan, tugas-tugas, dan praktikum yang akan
dilaksanan selama semester 2 dengan ketentuan seperti berikut:
 Sistem kuliah yang diterapkan adalah reading, questioning, answering,
discussing, dan reviewing. Dibahas juga tentang capaian pembelajaran
lulusan meliputi ranah sikap, ranah keterampilan umum, dan ranah
keterampilan khusus, dan ranah pengetahuan.
 Dengan Kegiatan belajar mengajar tatap muka : 16 x 5 jam dengan tugas
terstruktur yaitu membuat jurnal pembelajaran, menyusun bahan presentasi
dan diskusi, praktikum dan membuat laporan praktikum
Setelah membahas artikel, selanjutnya adalah pembentukan kelompok untuk
kegiatan praktikum selama semester 2 lalu setelah itu asisten dosen
memberitahukan praktikum pertama yang akan dilaksanakan yaitu
pengembangbiakan protozoa dari air kolam. Protozoa yang akan
dikembangbiakan kemudian diteliti adalah euglena. Berikut adalah langkah-
langkah mengembangbiakan protozoa:
1. Mengambil tiga sampel air kolam yaitu air permukaan, air tengah, dan air
dasar. Setiap kelompok kolamnya harus berbeda.
2. Membiakan dengan tiga cara yaitu dengan menggunakan jerami, seledri, dan
air kolam saja. Jadi air permukaan, air tengah, dan air dasar ditambahkan
jerami yang sudah direbus, air permukaan, air tengah, dan air dasar
ditambahkan potongan seledri, dan tiga sampel air tersebut tanpa
ditambahkan apapun.
3. Pengambilan air harus dimulai maksimal 3 hari sebelum dilakukan
pengamatan di laboratorium Taksonomi Hewan.
4. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop. Karena protozoa adalah
makhluk hidup yang bergerak, jadi pembuatan preparat harus menggunakan
kassa agar menahan pergerakan protozoa sehingga bisa diamati.

Pada perkuliahan kedua ini sebagai awal mempelajari protista, kami


membahas pengertian fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Pengertian istilah-
istilah tersebut adalah sebagai berikut
a. Fakta: Fenomena atau kenyataan sesuatu yang ada
b. Konsep: Generalisasi dari fenomena. Fenomena adalah fakta, sehingga
konsepadalah hubungan antar fakta
c. Prinsip: Suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun
individual yang dijadikan seseorang atau kelompok sebagai sebuah pedoman
untuk berfikir
d. Prosedur: langkah-langkah kerja.
Setelah itu, kami diberi contoh tentang fakta, konsep dan prinsip pada
protista. Contohnya adalah sebagai berikut:
Fakta: Protista memiliki berbagai macam flagel
Konsep: setiap zooflagelata memiliki flagel yang berbeda
Prinsip: setiap zooflagelata memiliki cara gerak yang berbeda
Selanjutnya, kami mempelajari Prinsip Klasifikasi. Istilah-istilah dalam
klasifikasi yaitu:
a. Taksonomi: Cabang ilmu yang mempelajari tentang pengelompokan
b. Sistematika: ilmu yang mempelajari keanekaragaman kehidupan di umi baik
pada masa lalu maupun sekarang, serta hubungan antara makhluk hidup
sepanjang sejarah. Hubungan tersebut divisualisasikan dalam bentuk pohon
evolusi (Kadogram, pohon filogenetika)
c. Klasifikasi: cara atau kegiatan mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan
persamaan sifat yang ada.
d. Tata nama: pemberian nama makhluk hidup. Dalam pemberian nama ilmiah
pada makhluk hidup memiliki aturan-aturan yang diatur seperti berikut.
1. Sistem Binomial Nomenclature
Pada pertengahan abad ke-18 (1707-1778) Carolus Linnaeus
mengajukkan sistem penamaan makhluk hidup dalam tulisannya “Systema
nature” dengan istilah “Binomial nomenclatur” (bi= dua, nomen=nama) yang
artinya tata nama seluruh organisme ditandai dengan nama ilmiah yang terdiri
dari dua kata latin atau yang dilatinkan. Bahasa latin dipilih karena bahasa ini
dimengerti semua ilmuwan pada saat itu dan tidak ada perubahan tata bahasa atau
kosa katanya.
Kata pertama pada sistem penamanaan makluk hidup menunjukkan genus,
yang penulisannya dimulai dengan hurup besar, sedangkan kata kedua merupakan
“epitethon spesificum“ artinya penunjukkan jenis (spesies) yang penulisannya
dimulai dengan huruf kecil. Misalnya untuk nama ilmiah jagung Zea mays. Zea
menunjukkan genus, sedangkanmays merupakan ciri khususnya, yang berarti
sejenis hewan yang dipelihara di dalam rumah (domestik).
2. Aturan Pemberian Nama Ilmiah
Peraturan nama ilmiah memuat aturan sebagai berikut:
a. Setiap organisme mempunyai nama ilmiah tertentu.
b. Untuk nama ilmiah digunakan bahasa latin atau yang dilatinkan.
c. Tidak ada dua organisme atau lebih yang mempunyai nama spesies yang sama
atau hampir sama.
d. Nama genus harus terdiri dari satu kata dan penulisannya selalu dimulai
dengan hurup besar
e. Nama spesies terdiri dari dua kata. Kata pertama merupakan nama genus dan
kata kedua merupakan petunjuk spesies. Contoh nama ilmiah padi:
Oryza sativa
Oryza = nama genus
sativa = nama petunjuk spesies
Oryza sativa = nama spesies
f. Penulisan nama spesies harus ditulis menggunakan huruf miring atau digaris
bawahi. Garis bawah kata pertama dan kedua harus terpisah. Selain itu juga dapat
dicetak tebal. Contoh nama ilmiah padi:
Oryza sativa (cetak miring)
Oryza sativa (cetak tebal)
Oryza sativa (digaris bawah)
g. Nama penemu boleh dicantumkan dibelakang nama spesies, seperti: Oryza
sativa L.,Rosa hybrida Hort, dsb. L dan Hort merupakan singkatan nama atau
nama penemunya.
h. Untuk pemberian nama suku (famili) terdiri dari satu kata majemuk dibentuk
dari salah satu nama genus yang dibawahinya ditambah akhiran –ceae untuk
tumbuhan dan akhiran –idea untuk hewan. Seperti:
Solanum + aceae = Solanaceae
Felis + idae = Felidae
i. Jika tidak diketahui penunjukkan jenis (spesies) maka nama spesiesnya adalah
setelah genus ditulis sp. dengan huruf kecil dan tidak dicetak miring, digaris
bawah atau dicetak tebal.

C. Relevansi
Di perkuliahan pertama, sebelum perkuliahan, saya tidak mengetahui cara
pengembangbiakan protozoa. Setelah asisten dosen memberitahu langkah-
langkahnya, saya bisa memahami cara pengembangbiakan protozoa.
Diperkuliahan kedua sebelum perkuliahan saya masih bingung mengenai
pengertian fakta, konsep, dan prinsip. Setelah perkuliahan saya jadi memahami
tentang pengertian fakta, konsep, dan prinsip bahwa ternyata istilah-istilah itu
saling berkaitan.

D. Identifikasi masalah dan pemecahan


1. Bagaimana cara mengambil air yang ada di dasar kolam?
Jawab: Dengan menggunakan botol yang ditutup sedikit lalu dicelupkan ke
kolam yang airnya paling bawah
2. Bagaimana agar protozoa yang bergerak bisa dijadikan preparat dan bisa
diteliti?
Jawab: Memberi kapas dahulu di atas kaca preparat lalu meneteskan air di
atasnya setelah itu baru ditutup dengan penutup kaca preparat lalu diamati di
mikroskop
3. Mengapa rhizopoda bentuknya berubah-berubah saat bergerak
Jawab: Karena pseupodia (kaki semu pada rhizopoda) bisa muncul dimana saja
dan juga dari sudut pandang kita melihat gerakan rhizopoda tersebut.
4. Mengapa sporozoa digolongkan menurut alat gerak, padahal sporozoa tidak
punya alat gerak?
Jawab: Karena klasifikasi protozoa hanya berdasarkan alat gerak
5. Bagaimana cara paramecium melindungi diri?
Jawab: Paramecium memiliki Pelikel/Pelliculus meliputi membran yang
melindungi paramecium dan trikosis (struktur di bagian korteks tubuh berupa
rongga dan benang panjang yang bisa dikeluarkan sebagai respons stimuli)
sebagai alat mempertahankan diri dari musuh.

E. Elemen yang menarik


Yang menarik dari pertemuan ini adalah kita semua jadi tahu cara
mengembangbiakan protozoa dengan cara praktik langsung.
Pada perkuliahan kedua, dalam mencari jawaban diskusi, dosen
membolehkan mahasiswa menggunakan gadget. Ini dapat memudahkan
mahasiswa untuk aktif dalam diskusi.

F. Refleksi Diri
a. Umum
Mata kuliah Protista di hari pertama sangat menyenangkan. Akan tetapi
ruangan laboratorium yang dipakai saa mata kuliah ini yaitu Laboratorium
Taksonomi Hewan sangat sempit dan ruangannya tidak memadai.
Perkuliahan dengan metode diskusi di pertemuan kedua ini sangat
menyenangkan karena setiap mahasiswa bisa menyampaikan pemikirannya.
Apabila ada kesalahan, maka dosen akan memberitahukan teori yang benar
sehingga semua mahasiswa mengerti. Ruang kelas di GKB O3 juga memadai
untuk kegiatan pembelajaran ini. Semua permasalahan yang ditanyakan telah
ditemukan penyelesaiannya
b. Khusus
Pada hari pertama kuliah saya duduk di bangku belakang sehingga kurang
memahami materi yang disampaikan. Pada pertemuan selanjutnya saya akan
duduk di bangku depan agar dapat lebih berkonsentrasi pada materi.
Di pertemuan kedua ini, saya menjadi lebih aktif menyampaikan pendapat
karena suasana perkuliahannya yang santai dan tidak terlalu kaku. Materi yang
diberikan sangat jelas dan mudah dimengerti.

Anda mungkin juga menyukai