Anda di halaman 1dari 3

Penyebuhan luka

Merupakan contoh klinis kombinasi dari pemulihan jaringan & fibrosis yang melibatkan
regenerasi epitel
& pembentukan jaringan parut yang bergantung pada sifat & besarnya luka yang menginduksi
terjadinya
penyembuhan primer atau sekunder

Penyembuhan Luka Primer (Perprimam)

Ciri khas utama penyembuhan primer adalah regenerasi epitel yang lebih dominan dibandingkan
fibrosis
karena hanya terjadi kerusakan terbatas sel epitel & jaringan ikat. Contohnya adalah pada luka
insisi
bedah yang steril (tanpa infeksi).

Mekanisme :

1. 24 jam pertama: neutrofil dijumpai pada tepi insisi,


migrasi menuju bekuan fibrin. Sel basal di tepi insisi
epidermis akan memperlihatkan aktivitas mitosis
yang bertambah
2. 24-48 jam : sel epitel kedua tepi mulai bermigrasi dan
berproliferasi sepanjang dermis, mengendapkan
komponen membran basalis selama proses. Sel akan
bertemu di garis tengah di permukaan di bawah sisa
sel yang cedera, membentuk lapisan epitel tipis yang
kontinu.
3. 72 jam: neutrofil telah digantikan oleh makrofag, dan
jaringan granulasi secara progresif mengisi ruang
insisi. Serat kolagen sekarang tampak di tepi insisi,
tetapi letak memanjang dan tidak menghubungkan
insisi. Proliferasi sel epitel berlanjut, membentuk
lapisan penutup epidermis.
4. Hari ke -5 : neovaskularisasi terbentuk lengkap dan
jaringan granulasi mengisi ruang insisi. Serat kolagen
dijumpai makin banyak dan mulai menghubungkan
kedua tepi insisi. Tebal epidermis menjadi normal kembali dan diferensiasi sel
permukaan membentuk arsitektur epidermis matur dengan keratinisasi di permukaan.
5. Minggu ke-2 : terjadi akumulasi kolagen terus menerus dan proliferasi fibroblas.
/nfiltrasi leukosit, edema, dan pembuluh darah yang meningkat perlahanͲlahan
berkurang. Proses pemulihan yang panjang dimulai dengan deposit kolagen dalam
luka parut insisi dan regresi pembuluh darah.
6. Akhir bulan ke – 1: terbentuk jaringan parut yang mengandung jaringan ikat yang
sempurna tanpa adanya sel radang
Penyembuhan Luka Sekunder (Persekundam)

Apabila kerusakan sel atau jaringan lebih ekstensif, misalnya pada


luka yang luas, pada tempat pembentukan abses, ulserasi, dan nekrosis
iskemik ;infark di organ parenkim, proses penyembuhan lebih
kompleks dan melibatkan kombinasi regenerasi dan pembentukan
jaringan parut. Pada penyembuhan persekundam pada luka kulit,juga
disebut penyembuhan melalui penyatuan sekunder

Pada jejas yang lebih ekstensif maka reaksi radang lebih intens, dan
terjadi jaringan granulasi yang luas, dengan akumulasi ECM dan
pembentukan jaringan parut yang luas, diikuti dngan kontraksi luka
dimediasi oleh miofibroblas

Perbedaan Primer dan Sekunder

Anda mungkin juga menyukai