3. Arching spring
Jenis ini bermanfaat pada dinding vagina yang tampak kendur atau
panjang dan posisi serviks menyebabkan pemasangan sulit. Tipe ini
merupakan kombinasi dari Flat spring dan Coil spring, dan menimbulkan
tekanan yang kuat pada dinding vagina.
Alat kontrasepsi metode barier
yang berupa diafragma ini
mempunyai cara kerja sebagai
berikut:
1) Mencegah masuknya sperma
melalui kanalis servikalis ke uterus
dan saluran telur.
2) Sebagai alat untuk
Cara kerja menempatkan spermisida
MANFAATT
Tahap 2:
Cari posisi yang nyaman pada saat pemasangan diafragma.
Posisi dapat dengan mengangkat satu kaki ke atas kursi, duduk
di tepi kursi, berbaring ataupun sambil jongkok. Pisahkan bibir
vulva. Tepi diafragma melipat menjadi dua dengan sisi yang
lain. Letakkan jari telunjuk di tengah kap untuk pegangan yang
kuat. Spermisida harus berada di dalam kap.
Tahap 3:
Masukan diafragma ke dalam vagina jauh ke belakang, dorong
bagian depan pinggir ke atas, dibalik tulang pubis. Masukan jari
ke dalam vagina sampai menyentuh serviks. Sarungkan
karetnya dan pastikan serviks telah terlindungi.
Perhatian : diafragma masih terpasang dala vagina sampai 6
jam setelah berakhir hunbungan seksual. Jika hubungan seksual
berlangsung di atas 6 jam setelah pemasangan, tambahkan
spermisida ke dalam vagina. Jangan meninggalkan diafrgma ke
dalam vagina labih dari 24 jam
Tahap 1:
Sebelum melepas difragma cuci tangan dengan sabun dan
air mengalir. Kait bagian ujung diafragma dengan bagian
telunjuk dan tengah untuk mmemegang penampung.
Tahap 2:
Tarik diafragma turun dan tarik keluar. Cuci dengan sabun
dan air kemudian keringkan sebelum disimpan kembali
ditempatnya.
2) Kap Serviks
Yaitu suatu alat yang hanya mentupi serviks saja.
Dibandingkan diafragma, kap serviks lebih dalam atau
lebih tinggi kubahnya tetapi diameternya lebih kecil, dan
umumnya lebih kaku. Zaman dahulu, kap serviks terbuat
dari logam atau plastik, sekarang yang banyak adalah dari
karet.
Kimiawi
(Spermisida)
Pengertian
1. Pada Pria
a) Pegang bungkus kondom dengan kedua belah
tangan, lalu dorong kondom dengan jari keposisi
bawah. Tujuannya agar tidak tersobek saat
membuka bungkusnya. Selanjutnya sobek bagian atas
bungkus kondom.
b) Dorong kondom dari bawah agar keluar dari
bungkusnya, kemudian pegang kondom dan
perhatikan bagian yang menggulung harus
berada disebelah luar.
c) Pencet ujung kondom dengan ibu jari dan telunjuk
agar tidak ada udara yang masuk dan letakan pada
kepala penis.
d) Pada saat kondom dipasang, penis harus dalam
keadaan tegang (ereksi). Pasanglah kondom
dengan menggunkan telapak tangan untuk
mendorong gulungan kondom hingga
pangkal penis (jangan menggunakan kuku karena
kondom dapat robek).
e) Setelah ejakulasi, cabut penis dari vagina ketika
masih ereksi, dan tahan kondom dipangkal
penis dengan jari agar kondom tidak lepas
dan tidak meninggalkan air mani di vagina.
f) Setelah menggunakan, ikat kondom agar cairan
sperma tidak keluar. Kondom bekas langsung
dibuang ke tempat yang seharusnya untuk mencegah
mengkontaminasi orang lain terutama anak-anak.