Anda di halaman 1dari 18

Ayu Gustina Lestari

1720170034

PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bapak D
2. Alamat : RT 02 RW 07 Kelurahan Cisalak
Pasar,

Kecamatan Cimanggis, Kota Depok

3. Pekerjaan kepala keluarga :

4. Pendidikan kepala keluarga:


5. Komposisi Keluarga :

No Nama JK Usia Hub. dgn KK Pendidika Pekerjaa


n n
1. Bapak D L 37tahun Kepala SMA Pegawai
Keluarga
2. Ibu M P 36 Istri SMP IRT
tahun
3. An. S P 28 Anak - -
bulan

6. Genogram

Keterangan
Orang tua Bapak D (Ayah) meninggal karena sakit dan penyebabnya tidak diketahui
secara jelas. Ayah Bapak D meninggal ketika Bapak D berusia 23 tahun.
Orang tua Bapak D (Ibu) meninggal tidak lama setelah kepergian Ayah dari Bapak D yaitu
sekitar dua tahun setelahnya dan tidak diketahui juga penyebabnya.
Bapak D lahir pada tahun 1976 di kelurahan Cisalak, Kecamatan Cimanggis, Depok,
Jawa Barat. Bapak D saat ini bekerja sebagai pegawai dan memiliki pendapatan kurang dari
Rp 3.000.000/bulan. Bapak D tidak memiliki riwayat penyakit jantung atau paru. Bapak D
tidak pernah ada di rumah saat perawat melakukan kunjungan sehingga masalah
kesehatannya tidak terkaji.
Orang tua Ibu M (ibu) telah meninggal. Beliau meninggal karena pengaruh faktor usia
yang sudah mencapai lanjut usia. Ibu M mengatakan selama hidupnya, ibunya tidak pernah
mengeluh sakit di leher atau sakit kepala. Ibu dari Ibu M meninggal ketika Ibu M berusia
sekitar 21 tahun.
Orang tua Ibu M (ayah) saat ini masih hidup dengan kondisi sehat. Ayah dari Ibu M
tinggal dengan adik dari Ibu M yang masih di daerah Cisalak Pasar. Ibu M mengatakan
ayahnya rutin memeriksakan diri ke dalam kegiatan lansia di RW tempat tinggalnya setiap
satu bulan sekali (posbindu).
Ibu M merupakan anak keempat dari tujuh bersaudara. Saudara laki-lakinya yang
merupakan anak pertama telah meninggal dunia karena maag kronik. Ibu M memiliki 3
saudara laki-laki dan 2 saudara perempuan yang juga tinggal tidak jauh dari Cisalak Pasar.
Ibu M mengeluh memiliki riwayat penyakit maag sejak SMA dan Ibu M mengeluh sering
merasa mual jika telat makan. Keluhan yang dirasakan saat ini terkadang lambung terasa
perih/ nyeri, perut terasa kembung, mual, pusing, dan mudah lelah. Ibu M merasakan keluhan
tersebut terutama apabila telat makan atau ketika setelah makan makanan yang keras dan
banyak mengandung gas dan setelah minum kopi atau teh.
Anak pertama dari Bapak D dan Ibu M yaitu An. S (27 bulan) terkaji masalah
kesehatan yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh. Berat badan yang
dimiliki An. S yaitu 8,6 kg dengan tinggi badan 77 cm. An. S tampak kurus. Dari penampilan
fisiknya dapat dilihat bahwa anak memiliki rambut yang berwarna kemerahan dan tipis,
selain itu kulitnya pun kering dan bersisik.

7. Tipe Keluarga
Tipe Keluarga Bapak D adalah Nuclear family, yaitu dalam satu rumah terdiri dari
ayah, ibu, dan anak.
8. Suku
Bapak D berasal dari asli cisalak pasar, Depok Jawa Barat dan bersuku betawi. Bahasa
sehari- hari yang digunakan adalah bahasa Indonesia. Ibu M juga berasal dari Cisalak pasar
namun wilayah dekat kelurahan, Depok Jawa Barat dan bersuku betawi. Bahasa keseharian
Ibu M adalah bahasa indonesia daam kesehariannya.
Cara berpakaian keluarga cukup yang mencerminkan pakaian daerah asalnya. Mereka
berpakaian seperti biasa. Ibu M sering berbusana mengenakan daster. Dalam acara
keluargapun, Ibu M dan Bapak D mengenakan pakaian batik dan busana muslim rapi. Di
dalam ruangan rumah keluarga Bapak D dan Ibu M tidak ditemukan barang-barang yang
berasal atau menunjukkan identitas daerah asal.
9. Agama
Keluarga Bapak D beragama Islam. Keluarga Bapak D sering melaksanakan sholat lima
waktu dirumah bejamaah dengan keluarga. Kegiaan pengajian rutin RW untuk kalangan
bapak-bapak yang biasanya diadakan setiap jumat malam, Bapak D kadang mengikutinya,
sedangkan Ibu M jarang mengikuti kegiatan rutin pengajian ibu-ibu.
10. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Saat ini Bapak D bekerja sebagai pegawai. Pendapatan yang didapat adalah kurang dari
Rp 3.000.000/bulan. Ibu M tidak bekerja, hanya sebagai ibu rumah tangga yang
kesehariannya mengurus rumah dan keluarga. Sumber keuangan kluarga Bapak D hanya
berasal dari Bapak D.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Berdasarkan hasil wawancara, keluarga Bapak D dan Ibu M jarang melakukan aktivitas
rekreasi keluar seperti mengunjungi tempat wisata. Kegiatan rekreasi yang selama ini
dilakukan adalah menonton televisi atau berkumpul bersama keluarga dirumah.

II. Riwayat dan Data Perkembangan Keluarga


12. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Bapak D dan Ibu M saat ini adalah keluarga dengan anak
usia balita, dimana anak Bapak D dan Ibu M yaitu An. S yang berusia 27 bulan.
13. Tahap perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Friedman, Bowden, & Jones (2003) mengungkapkan bahwa keluarga dengan balita
termasuk dalam tahap perkembangan keluarga dengan anak baru lahir dan keluarga dengan
anak prasekolah, yaitu tahap II dan III. Tugas perkembangan keluarga tahapan keluarga
dengan anak baru lahir adalah:
a. Memulai keluarga menjadi keluarga muda sebagai unit yang stabil (integrasikan bayi
baru lahir sebagai bagian dari keluarga). Hasil observasi, Bpk S dan Ibu M tampak
saling mendukung dalam menyelesaikan masalah keluarga.
b. Rekonsiliasi konflik tugas perkembangan dan kebutuhan yang beragam dari anggota
keluarga. Untuk poin ini keluarga telah mampu menyelesaikan konflik yang muncul
dengan cara berdiskusi bersama yang biasanya dilakukan di waktu makan malam.
c. Membantu kenyamanan hubungan pernikahan. Untuk poin ini keluarga sudah mampu
memenuhi dapat dilihat dari seluruh anaknya sudah mampu beradaptasi dengan
lingkungan luar rumah seperti lingkungan pekerjaan dan masyrakat dan mandiri dalam
bersosialisasi selain dengan anggota keluarga.
d. Memperluas hubungan dengan keluarga besar dengan peran orang tua dan kakek-nenek.
Pada poin ini keluarga Bapak D sudah terlaksana karena dari beberapa kunjungan,
rumah Bapak D sering dikunjungi oleh keluarga besar seperti Nenek dari Ibu M, adik
dari Ibu M dan anak- anaknya.
14. Riwayat Keluarga Inti
Bapak D berasal dari Cisalak sama seperti Ibu M yang juga berasal dari Cisalak, hanya
berbeda wilayah RW saja. Mereka berknalan ketika sewaktu usia Ibu M sekitar 29 tahun.
Mereka sering bertemu karena tempat kerja Bpk S dekat dengan rumah Ibu M. Kemudian
mereka pacaran selama kurang lebih 2 tahun dan akhirnya menikah pada saat Ibu M berusia
31 tahun. Kebahagiaan mereka bertambah lengkap dengan lahirnya anak pertama pada tahun
2011 bernama An. S (27 bulan).
15. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Ibu M memiliki riwayat gastritis/ mag sejak usia remaja yaitu sekitar usia 20an.
Keluhan sampai saat ini masih dirasakan terutama apabila Ibu M terlambat makan, makan
jenis makanan tertentu seperti makanan yang asam atau pedas.

III. Lingkungan
16. Karakteristik Rumah
Rumah Bapak D yang saat ini dihuni merupakan rumah warisan keluarga dari Bapak D.
Karakteristik bangunan terbuat dari bahan bangunan permanen yang beratapkan genteng serta
sebagian seng dengan status kepemilikan saat ini adalah milik sendiri. Rumah terletak di
daerah RT 02 RW 07 Kelurahan Cisalak Pasar. Rumah ini terdiri dari 1 ruang tamu yang
digabung dengan ruang keluarga, 1 dapur, 2 kamar tidur, dan 1 kamar mandi. Pada ruang
tamu terdapat 1 set sofa beserta mejanya dan televisi. Pada ruang makan terdapat meja dan
tanpa kursi. Pada area dapur terdapat kompor gas dan lemari piring, serta alat-alat masak
yang dibutuhkan. Kamar mandi tampak bersih. Dekorasi rumah tidak terlalu rumit, setiap
jendela disertai dengan gorden. Di bagian dinding ruang tamu terdapat foto-foto keluarga.
Ukuran rumah 5 x 10 meter memiliki ventilasi udara dan sinar matahari masuk melalui
pintu depan dan jendela depan, jendela kamar samping terlihat sering dibuka. Sumber air
keluarga yaitu dari pompa air. Pembuangan limbah keluarga yaitu septi tank berada di
samping rumah. Pembuangan sampah diangkut oleh tukang sampah keliling dg iuran Rp
10.000/ bulan.
Denah Rumah :

17. Karakteristik Tetangga dan komunitas


Penduduk RT 02 RW 07 (dimana Bpk S tinggal) sebagian besar merupakan penduduk
asal Betawi. Dalam kesehariannya, Ibu M berkumpul dengan tetangga sekitar rumah yang
masih merupakan keluarganya saja, namun jarang berinteraksi dengan tetangga yang lain.
18. Mobilitas Geografis Keluarga
Keluarga Bpk S sudah lama tinggal di rumah yang sekarang sejak masih kecil bersama
dengan orang tuanya. Baru kemudian setelah Bapak D membentuk keluarga dengan Ibu M,
Bapak M tinggal di rumah pemberian keluarga Ibu M. Tidak ada mobilisasi yang dilakukan
keluarga terkait dengan tempat tinggal yang dihuni.
19. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Keluarga Bpk D dan Ibu M yang terlihat cukup aktif dalam berinteraksi dengan warga
sekitar adalah Ibu M. Ibu M rutin dalam memeriksakan anaknya ke posyandu setiap bulan
dan rutin mengikuti kegiatan yang ada di masyarakat.
Selain Bpk D, dalam keluarga yang cukup aktif dalam berinteraksi dengan warga
sekitar yaitu An. S yang terlihat sering mengobrol dan bermain dengan tetangga sekitar
rumah selain keluarga. Bapak D terlihat jarang berinteraksi dengan warga sekitar dan lebih
banyak menghabiskan waktunya di rumah atau bekerja.
20. Sistem Pendukung Keluarga
Dalam hal finansial, keluarga Bapak D tidak mendapatkan bantuan dari pihak manapun.
Semua kebutuhan keluarga di tanggung oleh Bapak D dari hasil kerjanya.

IV. Struktur Keluarga


21. Pola Komunikasi Keluarga
Dalam hal komunikasi, keluarga Bapak D menggunakan strategi komunikasi yang
fungsional. Hal tersebut dibuktikan dengan apabila terdapat masalah dalam keluarga, Bapak
D berinisiatif untuk mengumpulkan anggota keluarga dan mengkomunikasikan bersama-
sama. Bahasa yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bahasa Indonesia.
22. Struktur Kekuatan Keluarga
Dalam hal kekuasaan, Bapak D memegang kekuasaan penuh. Semua pengambil
keputusan terletak pada Bapak D. Dalam proses pengambilan keputusan, Bapak D tetap
mempertimbangkan masukan dari anggota keluarga lain yaitu istri (Ibu M).
23. Struktur Peran Keluarga
Bapak D masih bekerja yaitu sebagai pegawai, penghasilan keluarga seua berpusat
kepada Bapak D. Dengan demikian Bapak D masih menjalankan perannya sebagai kepala
keluarga dan masih menafkahi keluarganya. Ibu M juga menjalankan perannya sebagai istri
dan ibu, yaitu melayani suami dan mengurus anak dan rumah serta memenuhi keperluan
sehari-hari dirumah.
24. Nilai dan Norma Budaya
Nilai dan norma budaya yang dianut oleh Bapak D adalah nilai-nilai sesuai dengan
ajaran Islam. Budaya yang ada di keluarga adalah betawi. Keluarga Bapak D saat ini lebih
menjunjung nilai keislamanya dan hanya mengikuti tradisi budaya yang sesuai dengan
agama.
V. Fungsi Keluarga
25. Fungsi Afektif
Keluarga Bapak D bersama dengan keluarganya hidup rukun, meskipun terkadang
terdapat masalah keluarga namun mereka berusaha untuk menyelesaikan masalah secara
musyawarah atau bersama-sama.
26. Fungsi Sosialisasi
Interaksi dan sosialisasi dalam keluarga Bapak D lancar terhadap istri dan anak karena
dari kecil Bapak D sangat memperhatikan perilaku anaknya, mengajarkan perilaku sopan
santun dan sikap saling menghargai. Anggota keluarga memiliki hak yang sama dalam
menyampaikan pendapat apabila terdapat maslah dalam keluarga.
27. Fungsi Perawatan Keluarga
Anak S memiliki masalah gizi kurang dari kebutuhan tubuh dengan berat badan 8,6 kg
dan tinggi badan 77 cm. Ibu M mengaku belum pernah melakukan usaha apapun untuk
meningkatkan nafsu makan atau berat badan anaknya. Biasanya anak S hanya makan 3-5
suap dalam sekali waktu. Ketika anak S tidak mau melanjutkan makannya, Ibu M tidak
membujuk anak S untuk kembali makan. Ibu M hanya menuruti kemauan anaknya. Ibu M
menyadari bahwa An. S memiliki badan yang kurus karena Ibu M menyadari bahwa An. S
sulit makan. Biasanya makan yang disediakan oleh Ibu M adalah sup berkuah, Ibu M juga
mengatakan biasanya yang diberikan oleh Ibu M adalah kuah dari sup tersebut. Terkadang
Ibu M juga memberikan telur dadar. Ibu M tidak mengetahui manfaat pentingnya kebutuhan
gizi bagi anak usia balita.
Berdasarkan hasil wawancara, Ibu M mempunyai riwayat gastritis/ maag dan
hipertensi. Ibu M mengatakan riwayat gastritis/ maag sejak masih muda yaitu sekitar usia 20
an sampai saat ini terkadang masih kambuh. Ibu M mengatakan bahwa keluhan maag
kambuh apabila Ibu M terlambat makan, banyak pikiran, dan apabila setelah makan jenis
makanan tertentu seperti makn pedas atau makan asam. Keluhan yang dirasakan yaitu
lambung perih, perut kembut, mual, dan terkadang merasa pusing.
Pengkajian terkait pengetahuan pengetahuan keluarga tentang masalah gizi balita masih
kurang. Ibu M tidak mengetahui gizi itu apa, tidak mengetahui komponen gizi yang
dibutuhkan oleh anak, dan tidak mengetahui sumber-sumber makanan bergizi. Keluarga juga
tidak mengetahui dampak dari kurang gizi pada balita. Hal ini dapat dilihat dari tidak adanya
perawatan yang dilakukan oleh keluarga untuk mningkatkan nafsu makan anaknya.
Pengkajian terkait pengetahuan pengetahuan keluarga tentang masalah maag atau
gastritis masih kurang. Keluarga kurang mengetahui mengenai akibat dari gastritis/ maag
apabila tidak tertangani dengan baik. Hal tersebut dibuktikan ketika mahasiswa menanyakan
mengenai akibat dari maag itu sendiri apabila tidak tertangani dengan baik, keluarga belum
mampu menyebutkan salah satu akibatnya. Keluaga mampu menyebutkan beberapa cara
pencegahan untuk mengatasi maag seperti makan teratur, mengurangi makan makanan yang
asam seperti cuka, jeruk, belimbing. Mengenai cara
perawatannya, selama ini yang keluarga lakukan terutama Ibu M untuk mengatasi perih atau
ketika maag kambuh adalah dengan minum obat maag saja. Keluarga Bapak D khususnya Ibu
M mengatakan pernah mengunjungi pelayanan kesehatan ketika masih muda dan keluhan
parah pada waktu itu sampai muntah dan tubuh Ibu M lemas. Saat ini, Ibu sudah jarang
mengunjungi pelayanan kesehatan untuk memeriksakan masalah kesehatan terkait gastritis/
maag.

VI. Stress dan Koping Keluarga


28. Stressor Jangka Pendek
Keluarga Bapak D mengatakan bahwa saat ini tidak ada masalah khusus dalam
keluarga yang menjadi masalah bersama.
29. Stressor Jangka Panjang
Stressor jangka panjang pada keluarga Bapak D adalah masalah keuangan. Ibu M
mengatakan bahwa penghasilan yang dimiliki oleh Bapak D terkadang tidak mampu
memenuhi setiap kebutuhan keluarga, terutama jika ada kebutuhan mendadak yang cukup
mendesak.
30. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Masalah
Keluarga Bapak D dalam merespon masalah adalah dengan bersyukur terhadap apa
yang terjadi. Mereka percaya bahwa setiap masalah yang muncul merupakan ujian kehidupan
yang selalu harus diserahkan kembali kepada Allah serta harus ikhlas menjalaninya.
31. Strategi Koping yang Digunakan
Bapak D dalam mengatasi masalah lebih kepada mekanisme koping adaptif dengan
meningkatkan aktivitas spiritualitas (berdo’a) dan menyelesaikan masalah. Ibu M tidak
berpikir untuk menghindari masalah akan tetapi berusaha untuk menghadapi dengan
kesabaran.
32. Strategi Adaptasi Disfungsional
Menurut Bapak D cara yang biasa keluarga gunakan dalam mengatasi masalah adalah
dengan berdiskusi bersama dengan anggota keluarga. Ibu M lebih cenderung pendiam dan
menerima setiap ke[utusan Bapak D.

VII. Harapan Keluarga


Keluarga berharap dalam pemberian layanan kesehatan tidak membedakan tingkat
ekonomi dari keluarga. Pemberian layanan kesehatan harus lebih baik lagi. Keluarga
berharap penyuluhan kesehatan dari keluarga sampai masyarakat lebih sering dilakukan
karena penyuluhan yang ada dapat menambah pengetahuan dan informasi mengenai cara
perawatan anggota keluarga dengan masalah kesehatan tertentu.
VIII. Pemeriksaan Fisik

No. Pemeriksaan Ibu M An.S


1. TTV
 TD (mmHg) 110/7 90/60
 Nadi (x/menit) 0 93
 Suhu (0C) 88 36.5
 Napas (x/menit) 36.5 23
20
2. BB (kg) 38 8,6
3. TB (cm) 150 77
4. IMT 16,9 17,5
5. Kepala Sebagian besar rambut Rambut berwarna
berwarna kemerahan,
hitam, persebaran rambut penyebaran rambut
merata, rambut ikal dan merata, rambut tipis
tipis.
6. Mata Kebersihan : bersih, Kebersihan : bersih,
konjungtiva tidak anemis, konjungtiva tidak
sklera tidak ikterik. Tidak anemis, sklera tidak
menggunakan alat ikterik.
bantu penglihatan.
7. Telinga Kebersihan: baik, simetris, Kebersihan: baik, simetris,
tidak terdapat lesi, tidak tidak terdapat lesi, tidak
terdapat penumpukan terdapat penumpukan
serumen, tidak ada gangguan serumen, tidak ada
pendengaran. gangguan
pendengaran.
8. Hidung Tidak berlendir, tidak terdapat Tidak berlendir, tidak
lesi, tidak ada obstruksi terdapat
di hidung. lesi, tidak ada obstruksi
di hidung.
9. Mulut dan gigi Kebersihan: gigi kuning, tidak Kebersihan: gigi rapih, tidak
tercium bau, sebagian besar ada karies, tidak tercium
gigi masih utuh dan lengkap. bau tidak sedap, gigi
lengkap.
10. Dada / toraks Simetris, kebersihannya Simetris, kebersihannya
bersih, tidak terdapat lesi, bersih, tidak terdapat lesi,
tidak ada tarikan dinding tidak ada tarikan dinding
dada. Auskultasi paru: dada. Auskultasi paru:
bronchial (+), bronchial (+),
bronkovesikular (+), bronkovesikular (+),
vesicular (+), Rh -/-, Wh -/-. vesicular (+), Rh -/-, Wh -/-.
Auskultasi jantung: DJ I dan Auskultasi jantung: DJ I
DJ II (+), dan DJ II (+),
murmur (-), gallops (-). murmur (-), gallops (-).
11. Abdomen Kebersihannya bersih, tidak Kebersihannya bersih, tidak
terdapat lesi, tidak ada terdapat lesi, tidak ada
keluhan mual/ muntah, keluhan mual/ muntah,
bising usus 10 x/menit bising usus redup 6 x/menit
(normal), tidak teraba (normal), tidak teraba
distensi abnormal. distensi abnormal.
12. Ekstrimitas Dalam keadaan normal/baik, Dalam keadaan
tidak ada lesi, dapat berjalan normal/baik, tidak ada
dan lesi, dapat berjalan
melakukan aktivitas sehari- dan melakukan aktivitas
hari
dengan baik. sehari-hari dengan baik.
13 Kulit Turgor kulit tidak elastis. Turgor kulit tidak
Warna kulit kuning langsat. elastis). Warna kulit
Teraba sedikit kering. cokelat. Teraba kering
dan bersisik, kulit
tampak kusam.
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA BAPAK D

I. Analisis Data Pengkajian Keluarga Bapak D Khususnya Ibu M


1. Analisa Data

DATA Diagnoa
Data Subjektif Ketidakseimbangan
 Ibu M mengatakan An. S sulit makan nutrisi : kurang dari
 Ibu M mengatakan bahwa An. S jika makan hanya 3-5 suap kebutuhan pada An. S
dalam sekali makan
 Ibu M mengatakan An. S tampak kurus
 Ibu M mengatakan An, S tidak memiliki riwayat penyakit
paru atau penyakit lain sebelumnya
 Ibu M mengatakan tidak tahu apa yang harus dilakukan
untuk meningkatkan nafsu makan An. S
 Ibu M mengatakan tidak mengetahui kebutuhan gizi untuk
anak usia balita
 Ibu M mengatakan An. S makan 3 kali seharri, yaitu pagi,
siang, dan sore
 Ibu M mengatakan tidak adanya pemberian makanan selingan
 Ibu M mengatakan An. S rajin dan rutin meminum susu
Data Objektif
 TTV : HR 110 x/menit, RR 23 x/menit, Suhu 36,5 oC (aksila),
dan TD 90/60 mmHg
 BB/PB : BB 8,6 kg/ PB 77 cm (Usia 27 bulan)
 Status Gizi:
 BB/U : kurus (-3 SD = 8,5 kg dan -2 SD = 9,5 kg)
 PB/U : sangat pendek (< -3 SD = 78,1 cm)
 BB/PB : kurus (-3 SD = 8,0 kg dan -2 SD = 8,7 kg
 Kepala : rambut tipis, berwarna kemerahan
 Kulit : kulit tampak kusam, permukaan kulit kering dan
bersisik.
Data Subjektif Ketidakmampuan keluarga
 Ibu M mengatakan memiliki riwayat maag sejak remaja dalam merawat anggota
sekitar usia 20an. keluarga yang sakit
 Ibu M mengatakan kadang merasa lambung perih, mual, khususnya pada Ibu M
pusing dan kembung apabila maag kambuh terutama dengan gastritis
durasakan ketika terlambat makan atau makan makanan yang
keras, terlalu asam dan pedas
 Ibu M mengatakan nafsu makan saat-saat ini mulai berkurang
 Ibu M mengatakan terkadang menunda waktu makan
 Ibu M mengatakan apabila maag sedang kambuh cara
yang digunakan selama ini adalah dengan minum
obat maag
 Ibu M mengatakan jarang berolahraga dalam kesehariannya
Data Objektif
 Kesadaran umum: baik, usia Ibu M 36 th
 Hasil pengukuran TD Ibu M adalah 110/70 mmHg,
Nadi: 88 x/menit, RR: 18 x/menit, Suhu: 36,5oC.
 BB38 kg, TB 150 cm cm, IMT (16,9)
Data Subjektif Gangguan pola tidur pada
 Ibu M mengatakan sering pusing karena merasa kurang Ibu M
berkualitas tidurnya
 Ibu M mengatakan sering tidur malam karena banyak cucu
yang terkadang mengajak bermain atau berisik ketika akan
tidur
Data Objektif
 Ibu M tampak lemah ketika berinteraksi dengan mahasiswa
 Ibu M mengalami penurunan aktivitas terutama olahraga
 Ibu M terkadang merasa mengantuk pada siang hari

Anda mungkin juga menyukai