TINJAUAN PUSTAKA
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
RI tahun 2000, keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
dari kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di
sebagai unit yang perlu dirawat, boleh jadi tidak diikat oleh hubungan
Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau lebih
yang disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi
tidak diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu tempat
6
7
1. Keluarga Tradisional
dari suami, istri, dan anak baik dari sebab biologis maupun adopsi
diantaranya:
pada wanita.
menginginkan anak.
nenek.
8
keluarga yang terdiri dari satu orang tua (ayah atau ibu) dengan
kota yang berbeda, tetapi salah satu kota tersebut sebagai tempat
anggota keluarga pada saat akhir minggu, bulan atau pada waktu-
waktu tertentu.
Alone), yaitu keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup
ditempatkan di rumah terpisah dari orang tua aslinya jika orang tua
9
menjadi anggota dari suatu sistem yang terdiri dari dua rumah
tangga inti.
2. Keluarga Non-tradisional
orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa nikah.
b. The Step Parent Family yaitu keluarga dengan orang tua tiri.
tidak ada hubungan saudara yang hidup bersama dalam satu rumah,
bersama.
membesarkan anaknya.
kesehatan mental.
kehidupannya.
11
2. Struktur Kekuatan
b. Referent power (seseorang yang ditiru) dalam hal ini orang tua
akan diterima).
keinginannya).
kebenaran.
peraturan.
3. Struktur Peran
seperti ayah, ibu dan anak Setiap anggota keluarga memiliki peran
4. Struktur Nilai
sebagai berikut:
kesehatan.
Hal ini meliputi sejauh mana kemampuan keluarga mengenal sifat dan
oleh keluarga.
16
adalah :
1. Keluarga Prasejahtera
Dengan kata lain tidak bisa memenuhi salah satu atau lebih indikator
yang berbeda untuk berbagai keperluan, lantai rumah bukan dari tanah,
membaca dan menulis, anak usia 7-15 tahun bersekolah semua dan dua
usia, tingkat sekolah dan anak paling tua sebagai tonggak untuk interval
Tahap III Keluarga dengan anak usia pra sekolah (anak tertua
berusia 2 - 6 tahun)
pikir yang tidak teratur, delusi, halusinasi, perubahan perilaku yang tidak
1. Faktor Genetik
2. Faktor Biokimia
muncul.
3. Neuropatologi
4. Sirkuit Saraf
20
5. Metabolisme Otak
6. Applied electrophysiology
halusinasi pendengaran.
7. Psikneuroimunologi
8. Psychoneuoroendocrinology
2. Gangguan Pembicaraan
3. Gangguan perilaku
4. Gangguan afek
5. Gangguan persepsi
6. Gangguan pikiran
1. Tipe Paranoid
kontinu.
Ciri yang khas pada skizofrenia tipe ini adalah adanya pembicaraan dan
perilaku yang tidak terarah, adanya afek datar atau afek yang tidak
3. Tipe Katatonik
Penampakan khas dari tipe ini adalah tanda dan gejala skizofrenia untuk
kriteria A, namun tidak dijumpai tanda dan gejala untuk tipe paranoid,
5. Tipe Residual
ketiadaan delusi dan halusinasi yang bertahan, selain itu juga tidak
dengan adanya gejala negatif atau adanya dua atau lebih gejala
2.2.5 Penatalaksanaan
Pada fase ini dubutuhkan pengobatan yang rutin untuk pemulihan yang
besar.
Terapi untuk skizofrenia dibagi menjadi terapi non farmakologi dan terapi
farmakologi :
b. Intervensi Keluarga
Caturini 2014).
2. Terapi Farmakologi
dkk., 2008).
27
Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan rendah
diri.Harga diri rendah dibagi menjadi harga diri rendah situasional dan
harga diri rendah kronik. Harga diri rendah situasional yaitu munculnya
persepsi negatif tentang makna diri sebagai respons terhadap situasi saat
perasaan negatif tentang diri sendiri atau kemampuan diri dalam waktu
Jadi, dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah kronik adalah perasaan
diri sendiri dan kemampuan diri, harga diri rendah dapat juga terjadi akibat
d. Tanpa tujuan
f. Tidak berdaya
j. Pasif
k. Perilaku bimbang
b. Gangguan fungsi
d. Ketidakadekuatan pemahaman
f. Pola kegagalan
g. Riwayat kehilangan
h. Riwayat penolakan
i. Transisi perkembangan
a. Gangguan psikiatri
b. Kegagalan berulang
c. Ketidaksesuaian budaya
d. Ketidaksesuaian sosial
Harga diri rendah kronis merupakan lanjutan dari gangguan pada diri klien
yang terjadi akibat harga diri rendah situasional yang tidak terselesaikan
atau ketidakadaan feed back (umpan balik) yang positif dari lingkungan
evaluasi diri bahwa ia tidak mampu atau gagal menjalankan peran dan
gangguan harga diri rendah situasional yang berlanjut menjadi harga diri
rendah kronis akibat tidak adanya respon positif dari lingkungan pada
1. Faktor Predisposisi
dan kultural.
a. Faktor Biologis
semakin besar karena klien lebih dikuasai oleh pikiran yang negatif
gangguan pada harga diri rendah kronis yaitu sistem limbik (pusat
riwayat penyakit kronis dan trauma kepala dapat menjadi salah satu
b. Faktor Psikologis
peran dan fungsi. Hal-hal lain yang dapat menyebabkan harga diri
terhadap anak, tekanan dari teman sebaya, peran yang tidak sesuai
2. Faktor Presipitasi
b. Ketegangan peran
kanak.
dan keperawatan.
33
1. Data Subjektif
lain.
situasi.
2. Data Objektif
orang lain.
Adaptif Maladaptif
Gambar 2.1 Rentang Respon Konsep Diri: Harga Diri Rendah (Sumber:
Stuart, 2013)
Keterangan:
harmonis.
Isolasi Sosial
Gambar 2.2 Pohon Masalah Harga Diri Rendah Kronis pada Keluarga
terhadap stress dan beban yang dialaminya ketika sudah dibekali informasi
diri dan terlibat dalam pemenuhan kebutuhan mereka sendiri (Helvi, 1998;
adalah etiologi dari suatu penyakit, proses terapi, efek samping dari obat,
oleh caregiver dan juga tidak menimbulkan efek negatif pada klien
sejahterah atau kesehatan mental pada keluarga. Tujuan khusus dari terapi
2016).
40
terdiri dari 5 sesi, setiap sesi dilaksanakan dalam waktu 40-60 menit:
dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan hal ini berhubungan
yang lain.
Pada sesi ini membahas mengenai cara merawat anggota keluarga yang
Sesi ini membahas tentang cara merawat keluarga yang memiliki klien
Pada sesi ini membahas tentang beban yang dialami keluarga ketika
merawat anggota keluarga yang sakit dan akan dilatih cara mengatur
yang dilakukan untuk merubah perilaku yang tidak sehat ke pola yang
(Olfah, 2016)
2.7.1 Pengkajian
2012 :
keperawatan selanjunjutnya.
43
b. Komposisi Keluarga
dengan anak-anak.
c. Genogram
d. Tipe Keluarga
e. Suku Bangsa
mempengaruhi kesehatan.
Hal yang dilakukan oleh keluarga dan penderita saat dirumah dan
keluarga inti.
dengan kesehatan.
3. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
rumah/lingkungan.
4. Struktur keluarga
dalam keluarga.
c. Struktur Peran
dengan kesehatan.
5. Fungsi Keluarga
7. Gizi Keluarga
8. Pemeriksaan Fisik
keluarga.
9. Status Mental
a. Faktor Predisposisi
b. Faktor Presipitasi
c. Perilaku
diri sendiri dan orang lain, merasa tidak mampu, merasa bersalah
48
(Sutejo, 2019)
d. Faktor Afektif
2019).
e. Faktor Fisiologis
f. Faktor Sosial
g. Mekanisme Koping
akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang aktual atau
yang tepat.
masyarakat.
2.7.4 Intervensi
1. Tujuan
kemampuan pasien.
pasien.
2. Tindakan Keperawatan
pasien.
b. Latih keluarga cara merawat pasien harga diri rendah kronis dan
Studi
Reference Objectif Population Result country
design
Volume in daripada
page number: kelompok
Jurnal yang
Keperawatan mendapat-
Jiwa, Volume kan CBT
1, No.2, dan FPE
November
maupun
2013; 170-177
yang
mendapat-
kan CBT.
Jurnal title: Tujuan Penelitian Populasi Hasil dari Indonesia
Psikoedukasi penelitian ini ini dalam penelitian
Meningkatkan adalah untuk mengguna peneltian ini ini
Peran mengetahui kan adalah menunjuk-
Keluarga pengaruh metode caregiver kan ada
Dalam psikoedukasi pra yang penigkatan
Merawat Klien eksperi- mempunyai kemampuan
terhadap
Gangguan men anggota kognitif
peningkatan
Jiwa dengan keluarga keluarga
peran desain gangguan setelah
Author: keluarga pre- jiwa di diberikan
Masnaeni dalam klien posttest wilayah psikoeduka-
Ahmad, gangguan without kerja si.
Zulhaini jiwa di control Puskesmas Psikoedukas
Sartika A. Kabupaten group Tampapada- i
pulungan, Mamuju design. ng, meningkatk
Hardiyati Kabupaten an peran
Mamuju. keluarga
Volume in Dengan dalam
page number: total sampel merawat
Jurnal sebanyak 23 klien
Keperawatan keluarga gangguan
Volume 11 No yaitu jiwa
3 September caregiver
2019; Hal 191- yang
198 mempunyai
anggota
keluarga
gangguan
jiwa
Jurnal title: Penelitian Penelitian Populasi Hasil Indonesia
Pengaruh bertujuan ini dengan penelitian penelitian
Pendidikan mengetahui desain adalah ini yaitu
Kesehatan pengaruh quasi seluruh Kemampu-
Keluarga pendidikan eksperi- keluarga an keluarga
Terhadap kesehatan men dengan merawat
Kemampuan keluarga pendekat- salah satu klien HDR
55
Hasil analisis penulis dari ketiga jurnal penelitian ilmiah diatas bahwa
dalam beberapa ayat yang mengindikasikan percaya diri yaitu dalam surah
Al-Imran ayat 139 yang berarti “Janganlah kamu bersikap lemah, dan
Dalam ayat lain Allah memberikan gambaran tentang putus asa dalam
surah Yusuf ayat 87 yang berarti “Hai anak-anakku, Pergilah kamu, Maka
memerintahkan kepada kita semua agar percaya diri dan tidak putus asa
dalam mencari rahmat dan hidayah Allah SWT. Manusia wajib ikhtiar
kepada Allah SWT karena semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
2.7.5 Implementasi
untuk keluarga dengan penderita harga diri rendah kronis yaitu dengan
Tabel. 2.4 Strategi Pelaksanaan Keluarga pada Harga Diri Rendah Kronis
2.7.6 Evaluasi
(Olfah,2016)
dilaksanakan.
dilaksanakan.
(Yusuf 2015)
59