Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Sebagai Salah Satu Persyaratan Untuk
LOLA LOUVITA
20200305014
PROFESI NERS
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................i
DAFTAR TABEL..................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................v
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
BAB 2.......................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................5
BAB III..................................................................................................................21
3.9 Implementasi......................................................................................................................31
3.10 Evaluasi.........................................................................................................................34
BAB IV..................................................................................................................35
PEMBAHASAN...................................................................................................35
4.8 Implementasi......................................................................................................................38
4.9 Evaluasi.................................................................................................................................38
BAB V....................................................................................................................39
5.1 Kesimpulan............................................................................................................................39
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................40
Gagal nafas pada neonatus merupakan masalah klinis yang sangat serius,
yang berhubungan dengan tingginya morbiditas, mortalitas, dan biaya
perawatan. Sindroma gagal nafas (Respiratory Distress Sindrom, RDS) adalah
istilah yang digunakan untuk disfungsi pernafasan pada neonatus. Gangguan
ini merupakan penyakit yang berhubungan dengan keterlambatan
perkembangan maturitas paru atau tidak kuatnya jumlah surfaktan dalam paru
(Marmi & Rahardjo, 2012).
Respiratory Distress Syndrom (RDS) atau Sindrom Distres Pernapasan
merupakan kumpulan gejala yang terdiri dari dispnea, frekuensi pernapasan
yang lebih dari 60 kali per menit, adanya sianosis, adanya rintihan pada saat
ekspirasi serta ada retraksi dinding dada saat inspirasi. Penyakit ini
merupakan penyakit membran hialin dimana terjadi perubahan atau
kurangnya komponen surfaktan pulmoner. Komponen ini merupakan suatu
zat aktif pada alveoli yang dapat mencegah kolapsnya paru. Fungsi surfaktan
itu sendiri adalah merendahkan tegangan permukaan alveolus sehingga tidak
terjadi kolaps dan mampu menahan sisa udara pada akhir ekspirasi. Penyakit
ini sering terjadi pada bayi prematur mengingat produksi surfaktan yang
kurang (Hidayat, 2003).
Kegawatan pernafasan dapat terjadi pada bayi aterm maupun bayi
preterm, yaitu bayi dengan berat lahir cukup maupun dengan berat badan lahir
rendah (BBLR). Bayi dengan BBLR yang preterm mempunyai potensi
kegawatan lebih besar karena belum maturnya fungsi organ organ tubuh.
Kegawatan sistem pernafasan dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2.500 gram dalam bentuk sindroma gagal nafas dan
asfiksia neonatorum yang terjadi pada bayi cukup bulan paru (Marmi &
Rahardjo, 2012).
Angka kematian bayi merupakan indikator yang digunakan untuk melihat
status kesehatan anak, dan kondisi ekonomi penduduk secara keseluruhan.
1. Tujuan Umum
Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mendeskripsikan atau
menjelaskan metode atau penggunaan nasal kanul dengan ventilator pada
bayi prematur penderita RDS (Respiratory Distress Syndrome) di RSUD
Dr. Chasbullah Abdul Majid Bekasi.
1. Manfaat Teoritis
Hasil Studi Kasus ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan
masukan dan tambahan bagi pengembangan ilmu keperawatan khususnya
bidang ilmu keperawatan anak yang berkaitan pada asuhan keperawatan
pada bayi dengan RDS.
2. Manfaat Praktisi
2) Bagi Institusi
Sebagai acuan dalam memberikan asuhan keperawatan
khususnya pada bayi dengan RDS.
3) Bagi Penulis
Menambah wawasan dalam bidang ilmu keperawatan anak
tentang asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi dengan RDS.
2.1.5 Komplikasi
3) Perdarahan pulmonal
5) Apnea
6) Hipotensi sistemik
7) Anemia
2.1.7 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan medis
Menurut Cecily & Sowden (2014) penatalaksanaan medis
pada bayi RDS (Respiratory Distress Syndrom) yaitu:
Penatalaksanaan Keperawatan
hidung
-Sianosis
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan Monitor pernafasan:
pola nafas keperawatan selam 2x24 jam 1. Monitor kecepatan,
berdiri
Anda
sedang berbaring
Klien
Karakteristik Klien F %
1 2 3
A. Usia kehamilan
32 minggu √ - 3 33.3
30 minggu - √ - 1 33.3
- -
Sumber : Data RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid, 2021
a. Jenis Kelamin
Laki-laki - 2 66.6
Perempuan - - 1 33.3
Sumber : Data RSUD dr.Chasbullah Abdulmadjid, 2021
Berdasarkan hasil analisis kasus yang dilakukan kepada 3 klien untuk
karakteristik usia terdapat persamaan dari klien 1,4 dan perbedaan dari klien 1
yaitu berjenis kelamin prempuan satu dan ber jenis kelamin laki laki satu,
dimana rata – rata berjenis kelamin perempuan 33.3% dan laki-laki 66.66
%kasus ini membuktikan bahwa semua ibu intrapartum kala I fase aktif sama
– sama mengalami nyeri yang bervariatif.
Anak laki-laki memiliki kemungkinan lebih besar mengalami RDS
dibandingkan dengan anak perempuan dengan rasio kemungkinan laki-laki
Hal ini diduga disebabkan oleh efek androgen pada sel pneumosit tipe II yang
menunda produksi surfaktan (Pickerd dan Kotecha, 2018).
Klien
Pengkajian Intrapartum %
1 2 3
A. Kesadaran
Composmentis 100
√ √ √
Apatis -
- - -
B. Tanda – tanda vital
Berat badan 2.000 gram 1.800 gram 1.800 gram 100
Suhu 36,0 36,8 36,6 100
Pernafasan 40x/menit 40x/menit 39x/menit 100
Nadi 141x/menit 150x/menit 153x/menit 100
Lp 30 cm 32cm 32 100
Lk 30.cm 30.cm 30 100
Saturasi oksigen 93% 94 % 94% 100
DS :
- - - 4 100
DO :
Klien terlihat sesak √ √ √ 5 100
Klien KU: Lemah √ √ √ 5 100
Do :
BBLR √ √ √ 3 100
- - - - 40
DO :
- Kulit bayi tipis, terdapat lanugo di dahi
dan di pipi,akral dingin √ √ √ 2 100
Intervensi Klien F %
Tujuan dan Kriteria Hasil
1 2 3
Setelah dilakukan tindakan NIC: Nutrion Management
keperawatan 3 x 24 jam diharapkan
masalah hambatan mobilitas fisik
dapat teratasi dengan kriteria hasil :
1 Monitor jumlah √ √ √ 3 100
NOC: Pola nafas tidak efektif nutrisi dan
kandungan
kalori
Status pernafasan: ventilasi 2 Monitor adanya √ √ √ 3 100
penurunan berat
badan
Rasional
Status pernafasan : 3 - - - - -
kepatenan Jalan Nafas
4 Diskusikan - - - -
tentang
pentingnya
pengaturan suhu
dan
kemungkinan
efek negatif dari
kedinginan.
Sumber : Hasil Analisa Peneliti, 2021
3.9 Implementasi
Pasien
1 2 3
No Implementasi Respon F %
3
3
1. Kaji pola nafas klien P:
- 1. Kaji pernafasan
klien
Berikan O2 100
3
O:
1. Klien terpasang O2
- Mesin inkubator
di naikan 1°C - 2 66.6
Pasien
1 2 3
No Implementasi Respon F %
3
3
1. Monitor respirasi dari O:
status O2. Klien terpasang O2 100
3
2. Monitor tanda-tanda
S: 3 100
hipotermi.
Keluarga klien
mengatakan badan
anaknya masih terasa
dingin.
O:
Suhu klien 36°C
4. Monitor adanya S :
penurunan berat badan Keluarga klien
mengatakan badan
anaknya masih terasa
dingin.
O:
Suhu klien 36°C 3 100
A:
Resiko tinggi hipotermi
teratasi
P:
Kaji suhu klien
Pasien
1 2 3
No Implementasi Respon F %
3
3
1. Monitor respirasi dari O:
status O2. Klien terpasang O2 100
3
2. Monitor tanda-tanda
S: 3 100
4. Monitor adanya S :
penurunan berat badan Keluarga klien
mengatakan badan
anaknya masih terasa
dingin.
O:
Suhu klien 36°C 3 100
A:
Resiko tinggi hipotermi
teratasi
P:
Kaji suhu klien
3.10 Evaluasi
Hasil dari studi kasus ini pada klien 1, klien 2, klien 3, diperoleh 3
diagnosa, yaitu nyeri persalinan dan ansietas sementara pada klien 2, klien 3
didapatkan diagnose lainya yaitu resiko deficit volume cairan yang dikelola
berdasaran dengan teori yang terdapat dalam NANDA (2018 - 2020) adalah
sebagai berikut :
4.8 Implementasi
4.9 Evaluasi
Ss
PENUTUP
5.1 Kesimpulan