Oleh :
Claritha I. J. Taopan
NIM. 1809010044
KUPANG
2020
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Prosedur Bedah Aseptis”. Makalah ini dibuat untuk
kepentingan dalam nilai tugas pada mata kuliah ilmu bedah umum.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya, untuk itu penulis mengharapkan kritik serta
saran dari pembaca untuk makalah ini. Agar pada waktu yang akan datang makalah ini dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penulis
Daftar Isi
Daftar isi..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Kesimpulan...................................................................................................9
B. Saran............................................................................................................. 9
Daftar Pustaka.................................................................................................................10
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu bedah adalah cabang ilmu pengobatan atau terapi yang mengusahakan
pulihnya keadaan normal akibat suatu gangguan atau penyakit dengan menggunakan
alat (instrumen), tangan (manual) dan mekanis. Terapi bedah memerlukan Tindakan
operasi atau pembedahan untuk tujuan penyembuhan dari suatu penyakit atau
gangguan.
Ada peluang kontaminasi yang besar dari mikroorganisme baik bakteri, virus
parasit maupun jamur pada saat operasi dilakukan. Untuk mencegah hal ini maka
dilakukan tindakan bedah aseptik. Tindakan asepsis juga mendukung dalam
percepatnya penyembuhan luka bekas operasi jika tidak terdapat kontaminasi.
Tindakan asepsis merupakan tindakan dasar dalam ilmu bedah, yang meliputi
segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam
tubuh yang kemungkinan besar akan mengakibatkan infeksi dan sepsis. Dalam
menunjang bedah asepsis yaitu seleksi dan persiapan pasien yang akan dioperasi,
persiapan dan tim operasi, sterilisasi peralatan operasi, persiapan fasilitas operasi
dibutuhkan tindakan seperti desinfeksi dan sterilisasi.
B. Rumusan masalah
Apa yang dimaksud dengan Konsep Aseptis pada Tindakan pembedahan?
Apa yang dimaksud dengan asepsis, sepsis, antisepsis?
Contoh antiseptika dan desinfektan
macam – macam tipe sterilisasi
Prinsip kerja dari sterilisator dan bahan/ material alat yang dapat disterilikan
oleh setiap mesin
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
Mampu menguraikan dan mejelaskan konsep prosedur bedah aseptik
Mampu menjelaskan dan membedakan asepsis, sepsis dan antisepsis
Mengetahui contoh antiseptik dan desinfektan yang sering digunakan dalam
ilmu bedah
Mampu menjelaskan sterilisasi dan prinsip kerja sterilisator serta
bahan/material alat yang dapat disterilkan
BAB. II
PEMBAHASAN
Beberapa definisi dalam ilmu bedah yang perlu dipahami, antara lain:
Peralatan atau perlengkapan apa pun yang bersentuhan dengan jaringan tubuh
atau darah harus steril. Metode sterilisasi instrumen bedah atau peralatan lain
termasuk uap, bahan kimia, plasma, dan radiasi pengion. Keandalan metode
sterilisasi tergantung pada jumlah, jenis, dan ketahanan yang melekat pada
mikroorganisme pada barang yang akan disterilkan dan apakah ada bahan lain
(misalnya tanah, minyak) pada barang yang dapat melindungi atau menonaktifkan
zat sterilisasi. Macam-macam tipe sterilisasi adalah sebagai berikut :
2. Sterilisasi Kimiawi (Gas) EtO adalah gas yang mudah meledak yang
membunuh mikroorganisme dengan mengubah metabolisme sel normal dan
replikasi melalui alkilasi protein, asam deoksiribonukleat (DNA), dan asam
ribonukleat (RNA). Keuntungannya adalah dapat mensterilkan peralatan medis
yang peka terhadap panas atau lembab tanpa efek merusak pada bahan yang
digunakan dalam peralatan medis. terkait dengan EtO adalah waktu siklus yang
lama, biaya, dan potensi bahayanya bagi pasien dan staf.
Peralatan yang tidak dapat menahan suhu dan tekanan ekstrim dari sterilisasi uap
(misalnya, endoskopi, kamera, plastik, kabel daya) dapat disterilkan secara efektif
dengan EtO. Endoskopi fleksibel biasanya memerlukan persiapan khusus dengan
tutup EtO yang mencegah pecahnya lapisan plastik luar.
3. Sterilisasi Plasma adalah teknik sterilisasi suhu rendah yang telah menjadi
metode pilihan untuk mensterilkan barang yang sensitif terhadap panas. Proses ini
menonaktifkan mikroorganisme terutama melalui penggunaan gabungan gas
hidrogen peroksida dan pembentukan radikal bebas (radikal bebas hidroksil dan
hidroproksil) selama fase plasma siklus. Sterilisasi plasma bekerja secara berbeda
karena menggunakan foton dan radikal ultraviolet (UV). Keuntungan dari metode
plasma adalah kemungkinan mensterilkan pada suhu yang relatif rendah (50°C),
menjaga integritas instrumen berbasis polimer, yang tidak dapat dikenakan
autoklaf dan oven.
Lebih lanjut, sterilisasi plasma aman, baik untuk operator maupun pasien,
berbeda dengan EtO. Item untuk sterilisasi harus dibungkus dengan kain
polypropylene bukan tenunan atau plastik. Item yang dapat disterilkan melalui
proses ini antara lain stainless steel, aluminium, kuningan, silikon, teflon, lateks,
etil vinil asetat, Kraton, polikarbonat, polietilen (kepadatan tinggi dan rendah),
poliolefin, poliuretan, polipropilen, polivinil klorida (PVC), dan
polimetilmetakrilat. Beberapa plastik, perangkat listrik, dan paduan logam yang
rentan korosi dapat disterilkan dengan plasma gas hidrogen peroksida.
5. Radiasi Ion Sebagian besar peralatan yang tersedia dalam kemasan dari
pabrikan telah disterilkan dengan radiasi pengion (mis., Sinar gamma kobalt 60
atau akselerator elektron). Proses sterilisasi suhu rendah ini dibatasi untuk
penggunaan komersial karena biayanya yang mahal. Barang-barang yang biasa
digunakan di OR yang disterilkan dengan radiasi pengion termasuk bahan jahitan,
spons, barang sekali pakai (misalnya, gaun pelindung, tirai, penutup meja),
bubuk, dan barang minyak bumi. Resterilisasi dengan cara lain mungkin tidak
dapat dilakukan untuk item yang telah disterilkan dalam kemasan yang telah
dibuka tetapi tidak digunakan, karena teknik alternatif dapat merusak item
tersebut dan menimbulkan bahaya kesehatan.
1. Autoclave.
Cara kerja dari autoclave pada dasarnya adalah dengan mengguanakan uap
panas untuk menghancurkan mikroorganisme. Alat-alat yang disetrilkan
menggunakan autoclave adalah alat bedah yang tidak tajam seperti scalpel
maupun gunting Instrumen stainless steel dan Set instrumen Kain, Plastik, cloth,
kulit, wadah steril dan peralatan berupa kaca atau gelas serta alat suntik.
Prinsipnya adalah dengan memastikan semua mikroorganisme mati. Hal ini dapat
diperoleh jika hubungan suhu, tekanan, dan waktu pemaparan dijalankan dengan
tepat. Jika uap ditampung dalam kompartemen tertutup dan tekanan dinaikkan,
suhu juga meningkat, asalkan volume kompartemen tetap sama dan jika barang-
barang terkena uap cukup lama pada suhu dan tekanan tertentu, barang tersebut
menjadi steril.
2. Ethylene oxide.
Ethylene oxide sterilizer merupakan alat yang digunakan untuk membantu
mengsterilkan peralatan medis dengan bantuan senyawa kimia berupa ethylene
oxide. Ethylene oxide dapat mengsterilkan endoskopi, kamera dan plastik serta
Alat suntik atau alat kesehatan lain yang terbuat dari kaca. Harus membiarkan EtO
menembus Jangan gunakan nilon, polivinil klorida, polivinil alkohol, plastik, atau
aluminium foil. sterilizer merupakan alat yang digunakan untuk membantu
mengsterilkan peralatan medis dengan bantuan senyawa kimia berupa ethylene
oxide. Ethylene oxide dapat mengsterilkan endoskopi, kamera dan plastik.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis berharap dapat menemukanlebih banyak sumber atau literatur untuk membantu dalam
pengerjaan makalah kedepannya.
Daftar Pustaka
Fossum, T.W. 2013. Small Animal Surgery. Fourth Edition. Elsevier Mosby.
Mann, F.A., Constantinescu, G.M., and Yoon, H. 2011. Fundamentals of Small Animal
Surgery. Wiley- Blackwell Publishing. UK.
Sudisma, I.G.N., Putra Pemayun, I.G.A.G., Jaya Warditha., A.A.G., I.W. 2016. Ilmu Bedah
Veteriner dan Teknik Operasi. Denpasar:Palawa Sari.