Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“PRINSIP PENEGAHAN INFEKSI DALAM PRAKTEK


KEBIDANAN”
Disusun untuk memenuhi tugas

Mata pelajaran : Kebutuhan Dasar Manusia

Dosen Pengampu : Eyllonggia Mawene, S.ST, M.Kes

Disususn oleh KELOMPOK 3


- Andini C.S.H Aronggear
- Debesina Wisawi
- Lusi Kobak
- Milince Penggu
- Nanda Sari
- Rola Kogoya

PRODI D3 KEBIDANAN

POLITEKNIK KEMENKES KESEHATAN JAYAPURA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nya dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Adapun judul dari makalah ini adalah “ Prinsip Pencegahab Infeksi pada Praktik
Kebidanan”

Pada kesempatan ini kami mengucapkan sebesar-besarnya kepada dosen mata


kuliah Kebutuhan Dasar Manusia ibu Eyllonggia Mawene, S.ST, M.Kes yang telah
memberikan tugas terhadap kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna dalam pembuatan makalah ini yang terdapat
keselahan yang kami belum ketahui. Maka dari itu kami mohon saran & kritik dari
teman teman maupun dosen. Demikian kami mengucapkan banyak terimaksih.

Jayapura, September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN ..............................................................................

1.1 Latar Belakang ........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................

1.3 Tujuan ......................................................................................................

BAB 2 PEMBAHASAN ................................................................................

1.4 Pengertian Infeksi......................................................................................

1.5 Pengelolaan Rumah tangga.......................................................................

1.6 Pelayanan Laboratorium klinik.................................................................

1.7 Pelayanan Bank darah & Transfusi...........................................................

BAB 3 PENUTUP ..........................................................................................

A. Kesimpulan ................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infeksi adalah masuk dan berkembang biaknya mikrobakteri patogen kedalam


tubuh yang menyebabkan sakit. Penyakit infeksi dapat ditularkan baik
langsung dari satu orang ke orang yang lain. Resiko infeksi dapat dicegah dan
dikurangi dengan upaya pencegahan infeksi pada saat memberikan pelayanan
medis.Tindakan pencegahan infeksi sangat penting dan menjadi prosedur yang
harus dipatuhi oleh tenaga medis. Pencegahan infeksi adalah upaya untuk
menghindari dan meminimalkan kontaminasi patogen pada tenaga kesehatan.

1.2 Rumusuan Masalah


1. Apa pengertian infeksi ?
2. Bagaimana pencegahan infeksi pengelolaan Rumah tangga ?
3. Bagaimana pencegahan infeksi pelayanan laboratorium klinik?
4. Bagaimana pencegahan infeksi pelayanan bank & transfusi darah ?

1.3 Tujuan

Untuk mengetahui dan memahami pengertian infeksi dan bagaimana


pencegahan infeksi pengelolaan rumah tangga, laboratorium, bank dan
transfusi darah.
BAB II

PEMBAHASAN
1.4 Infeksi
A. Pengertian Infeksi

Infeksi adalah invasi dari mikroorganisme patogen yang masuk dan berkembang biak di
dalam tubuh dan menyebabkan sakit, dapat menimbulkan gejala klinis maupun tidak.

Upaya pencegahan infeksi adalah usaha yang dilakukan untuk menghindari masuknya
mikrooganisme ke dalam jaringan tubuh, sehingga dapat terhindar dari penyakit infeksi.

B. Tindakan pencegahan Infeksi


Beberapa tindakan pencegahan infeksi yang dapat di lakukan adalah
1. Aseptik yaitu tindakan yang di lakukan dalam pelayanan kesehatan.
2. Antiseptik yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.
3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditangani oleh Petugas
kesehatan secara aman, terutama petugas pembersihan medis sebelum pencucian
dilakukan.
4. Pencucian yaitu tindakan menghilangkan semua darah, cairan tubuh, atau setiap benda
asing seperti debu dan kotoran.
5. Desinfeksi yaitu tindakan pada benda mati dengan menghilangkan tindakan pada benda
mati dengan menghilangkan sebagian besar (tidak semua) mikroorganisme penyabab
penyakit.
6. Sterilisasi yaitu tindakan untuk menghilangngkan semua mikroorganisme
(bakteri.jamur,parasit,dan virus) termasuk bakteri endospora.

C. Prinsip prinsip pencegahan infeksi


1. Cuci tangan.
2. Memakai sarung tangan.
3. Memakai alat perlindungan diri (tutup kepala, masker, skort, sepatu boot, pelindung
mata)
4. Menggunakan teknik aseptik (asepsis)
5. Memproses alat bekas pakai.
6. Menangani peralatan tajam dgn aman.
7. Menjaga kebersihan & kerapian lingkungan serta pembuangan sampah scr benar.

1.5 Pengelolaan Rumah Tangga

Langkah langkah berikut untuk pencegahan infeksi dalam rumah tangga :

a.Rutin membersihkan ventilasi rumah

Ventilasi rumah yang sedikit atau kotor bisa menyebabkan lebih mudah terkena
penyakit infeksi, terutama infeksi saluran pernapasan yang umumnya menular
melalui udara.

b. Hias rumah dengan tanaman

Meletakkan tanaman hidup tidak hanya bisa mempercantik tampilan ruangan,


tetapi juga menjadi penyaring udara alami di dalam rumah.

c. Menghindari Asap rokok

Asap rokok tidak baik untuk orang yang merokok maupun orang di sekitarnya,
karena dalam asap juga terkandung bahan kimia berbahaya yang dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan, khususnya pernapasan. Anak-anak dan
orang dewasa yang terpapar asap rokok berisiko lebih tinggi terkena gangguan
pernapasan, misalnya infeksi paru-paru atau pneumonia dan penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK).

d. Bersihkan benda-benda yang sering disentuh

e. Gunakan handuk bersih dan air sabun

f. Semprotkan cairan disinfektan

1.6 Pelayanan Laboratorium Klinik


Menurut Permenkes RI No. 411/Menkes/Per/III/2010, yang dimaksud laboratorium klinik
adalah lab kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan spesimen klinik untuk
mendapatkan informasi tentang kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, dan memulihkan kesehatan.
Laboratorium ini bertugas dalam menganalisis sampel yang berasal dan diambil dari tubuh
manusia untuk tujuan diagnosis, penelitian, atau pendidikan. Praktik-praktik ini termasuk
namun tidak terbatas pada penggunaan kewaspadaan standar, praktik laboratorium yang baik
(misalnya desinfeksi permukaan kerja yang terkontaminasi), perangkat keselamatan, peralatan
pelindung diri, serta dekontaminasi dan pembuangan bahan berbahaya biologis yang tepat.

Tujuan utama layanan laboratorium klinik adalah untuk membantu dokter dan tenaga
medis dalam membuat keputusan klinis yang baik berdasarkan hasil analisis yang akurat dan
terpercaya. Berikut adalah beberapa contoh pelayanan laboratorium klinik yang umum:

1. Hematologi: Tes ini melibatkan analisis sel darah, seperti hitung darah lengkap (HDL)
yang meliputi hitungan sel darah putih, sel darah merah, dan trombosit. Tes ini
memberikan informasi tentang keadaan umum kesehatan Anda seperti anemia, infeksi,
atau gangguan pembekuan darah.
2. Kimia Klinis: Pengujian ini melibatkan analisis kadar zat kimia penting dalam tubuh
seperti glukosa untuk mengukur kadar gula darah, kolesterol untuk mengevaluasi risiko
penyakit jantung, elektrolit untuk memeriksa keseimbangan air dan garam dalam tubuh,
fungsi hati dan ginjal, serta hormon tertentu.
3. Mikrobiologi: Layanan laboratorium mikrobiologi memungkinkan identifikasi penyebab
infeksi seperti bakteri, virus, jamur, atau parasit dalam spesimen. Tes resistensi
antibiotik juga dapat dilakukan untuk menentukan keefektifan antibiotik dalam
mengobati infeksi.
4. Imunologi: Tes imunologi digunakan untuk mengukur aktivitas dan respons sistem
kekebalan tubuh seperti tes alergi, tes kehamilan, penentuan jenis darah, tes penyakit
autoimun, dan tes HIV.
5. Patologi Anatomi: Pelayanan ini melibatkan pemeriksaan jaringan tubuh yang diambil
melalui biopsi atau operasi untuk mendiagnosis kanker, kelainan genetik, dan penyakit
lainnya melalui proses pengamatan dan analisis oleh patolog.
6. Sitologi: Tes sitologi melibatkan pemeriksaan sel tunggal untuk mendeteksi perubahan
prakanker atau kanker, seperti tes pap smear untuk deteksi dini kanker serviks.
7. Genetika: Pengujian genetika digunakan untuk mendeteksi kelainan genetik atau
penentuan kekerabatan, dan dapat memberikan informasi penting dalam perencanaan
kehamilan, diagnosis penyakit genetik, dan tes carrier.
8. Toksikologi: Tes toksikologi melibatkan identifikasi dan pengukuran zat toksik, obat-
obatan, atau metabolit dalam tubuh untuk mendeteksi paparan zat terlarang, overdosis
obat, atau kejadian keracunan.

 Kewaspadaan Standar Pada Pelayanan Laboratorium


a. Kebersihan tangan
6 Langkah Cuci Tangan yang benar menurut WHO :

1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok
kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6. Gosokkan dengan memutar ujung Jari-jari tangan kanan di telapak tangan
kiri dan sebaliknya.

b. Alat pelindung diri (APD)

Melindungi kulit dan selaput lendir petugas dari resiko pajanan darah, semua
jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit yang tidak utuh dan selaput lendir
pasien.

c. Jenis – jenis APD

1. Sarung tangan
2. Masker
3. Kaca mata/Pelindung wajah
4. Gaun Pelindung (Appron)
5. Sepatu karet/ bot
6. Topi

d.Pelepasan APD

Langkah-langkah melepaskan APD adalah sebagai berikut:

- Lepaskan sepasang sarung tangan Lakukan kebersihan tangan


- Lepaskan apron
- Lepaskan perisai wajah (Face shield)
- Lepaskan gaun bagian luar
- Lepaskan penutup kepala
- Lepaskan masker
- Lepaskan pelindung kaki
- Lakukan kebersihan tangan

e. Penanganan limbah

Jenis-jenis Limbah :

- Limbah Padat
- Limbah Cair
1. Infeksius merupakan limbah cair yang berasal dari cairan tubuh

2. Non Infeksius merupakan Limbah cair yang berasal dari kegiatan


rumah tangga seperti limbah cair dari dapur Lab
- Limbah Benda Tajam
Semua benda yang mempunyai permukaan tajam yang dapat melukai/
merobek permukaan tubuh.

1.Penanganan Limbah Benda Tajam

 Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam


 Jangan letakkan limbah benda tajam sembarang tempat
 Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia
 Selalu buang sendiri oleh si pemakai
 Tidak menyarungkan lagi jarum suntik bekas pakai
 Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan

2. Wadah Penampung Limbah Benda Tajam
 Tahan bocor dan tahan tusukan
 Harus mempunyai pegangan yang dapat dijinjing dengan satu tangan
 Mempunyai penutup yang tidak dapat dibuka lagi
 Bentuknya dirancang agar dapat digunakan dengan satu tangan
 Ditutup dan diganti setelah seperempat bagian terisi dengan limbah
f. Penatalaksanaan Penanganan Limbah
 Identifikasi
 Pemisahan
 Labeling
 Pengemasan
 Penyimpanan
 Pengangkutan
 Pembuangan/pemusnahan

g. Warna tempat limbah


 Limbah Non Infeksius ( hitam)
 Limbah Infeksius (kuning )
 Limbah Radioaktif (merah )
 Limbah Obat Citotoxic (ungu)
 Limbah Beracun ( coklat)

h. Kesehatan petugas

 Vaksinas
 MCU teratur terutama petugas yang menangani kasus dengan
penularan melalui airborne
 Penanganan paska pajanan yang memadai (ada alur pajanan, sebelum 4
jam sudah ditentukan penata laksanaan) petugas yang dihubungi?
Pemeriksaan Laboratorium dan melaporkannya.
 Konseling petugas yang sakit,berapa lama diliburkan? Batasi kontak
langsung dengan pasien.

1.7 Pelayanan Bank Darah & Transfusi


Pelayanan transfusi darah adalah upaya pelayanan kesehatan yang memanfaatkan darah
manusia sebagai bahan dasar dengan tujuan kemanusiaan dan tidak untuk untuk tujuan
komersial, sehingga pelayanan kesehatan transfusi darah meliputi perencanaan dan pelestarian
pendonor darah, penyedia darah, pendistribusi darah dan tindakan medis pemberian darah
kepada pasien untuk tujuan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
 Fungsi Bank Darah?

Pelayanan transfusi darah adalah sebuah upaya medis untuk pemulihan kesehatan dan
penyembuhan penyakit. Untuk itu, penting untuk memastikan ketersediaan darah maupun
komponen darah lain yang aman serta mudah diakses.

Disinilah bank darah berperan sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemenuhan
kebutuhan darah di rumah sakit untuk tranfusi. Sesuai pengertian bank darah, semuanya
merupakan bagian dari usaha rumah sakit untuk memberikan pelayanan maksimal kepada
masyarakat.

 Manfaat transfusi

Pemberian transfusi darah diberikan dokter sesuai dengan indikasi medis. Berikut beberapa
manfaat transfusi darah :

1. Meningkatkan kadar Hb (Hemoglobin) pada keadaan anemia,

2. Mengganti darah yang hilang karena perdarahan misalnya perdarahan saat melahirkan,

3. Mengganti kehilangan plasma darah misalnya pada luka bakar,

4. Mencegah dan mengatasi perdarahan karena kekurangan/kelainan komponen darah


misalnya pada penderita thalasemia

Berikut alur pelayanan transfusi :


BAB III

PENUTUP

1.8 Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai