Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGENDALIAN INFEKSI “CUCI TANGAN BERSIH DAN STERIL”

Dosen Pengampu :

Ns. Ratna Dewi, S.Kep,M.Kep

Kelompok 5 :
Santika Ramona 2314201033
Dinda A’qifah 2314201005
Afniza Rahma Sari 2314201010
Rida Marnisolfiya 2314201037
Surya Rahma putri 2314201052
Febriana 2314201035

FAKULTAS KESEHATAN

PRODI KEPERAWTAN

UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINNGGI

2024/2025
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadiran tuhan yang maha Esa atas segala rahmatnya sehingga makalah
ini dapat kami seleseaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan dengan judul “PENGENDALIAN
INFEKSI ‘CUCI TANGAN BERSIH DAN STERIL’”

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ns.Ratna Dewi,
S.Kep,M.Kep. Pada mata Keterampilan dasar Keperawatan”. Selain itu makalah ini juga bertujuan
unutk menambah wawasan tentang Keterampilan Dasar Keperawatan bagi para pembaca dan
penulis.

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibuk bidang studi/mata kuiliah yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi
yang kami tekuni.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah yang kami buat, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca atau audiens, demi
kesempurnaan makalah ini untuk kedepannya.

Kamis, 08 Februari 2024

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... II

DAFTAR ISI................................................................................................................................ III

BAB I .............................................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1

C. Tujuan Penelitian ................................................................................................................. 2

BAB II ............................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 3

A. Pengertian Pencegahan Infeksi ............................................................................................ 3

B. Cara Pencegahan Infeksi ...................................................................................................... 4

C. Tujuan Pencegahan Infeksi .................................................................................................. 7

BAB III........................................................................................................................................... 8

PENUTUP ...................................................................................................................................... 8

A. Penutup ................................................................................................................................ 8

B. Saran .................................................................................................................................... 8

DASFTAR PUSTAKA.................................................................................................................. 9

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pengendalian infeksi adalah serangkaian langkah yang dilakukan untuk


mencegah dan mengendalikan penyebaran infeksi. Tujuannya adalah melindungi individu
dan masyarakat dari penyakit menular. Pengendalian infeksi melibatkan berbagai
tindakan, termasuk kebersihan tangan, sterilisasi alat medis, penggunaan perlengkapan
pelindung diri, dan pengelolaan limbah medis.
Infeksi nosokomial, juga dikenal sebagai infeksi terkait perawatan kesehatan,
adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di fasilitas kesehatan seperti
rumah sakit atau klinik. Infeksi ini dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme
seperti bakteri, virus, atau jamur, dan dapat terjadi karena berbagai faktor seperti
prosedur medis, penggunaan peralatan medis yang tidak steril, atau kurangnya kebersihan
tangan.
Salah satu langkah penting dalam pengendalian infeksi adalah mencuci tangan
yang baik dan benar. Cuci tangan yang baik melibatkan penggunaan air bersih dan sabun,
serta menggosok tangan secara menyeluruh selama minimal 20 detik. Hal ini membantu
menghilangkan kuman dan mikroorganisme yang dapat menyebabkan infeksi.
Selain itu, sterilisasi alat medis juga penting dalam pengendalian infeksi. Alat-alat
medis yang digunakan harus disterilkan dengan benar untuk mencegah penyebaran
infeksi dari pasien satu ke pasien lainnya. Sterilisasi dapat dilakukan dengan
menggunakan panas, bahan kimia, atau radiasi.

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian pengendalian infeksi “cuci tangan bersih dan steril”.


2. Cara pencegahan infeksi
3. Tujuan pencegahan

1
C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan umum
Tujuan umum penulisan makalah ini adalah unutk memenuhi tugas insfraktutur
mata kuliah keterampilan dasar keperawatan.
b. Tujuan khusus
Untuk mengetahui factor-faktor yang dapat memengaruhi proses infeksi.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pencegahan Infeksi

Pencegahan infeksi adalah mencegah dan mendeteksi infeksi pada pasienyang


beresiko infeksi. Pencegahan infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatu usaha
yang dilakukan unutk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikroorganisme
di rumah sakit.
Berikut adalah pengertian-pengertian yang perlu diketahui dalampencegahan
infeksi menurut Hidayat (2006), yaitu :
1. Aseptik, yaitu tindakan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan.istilahini dipakai
untuk menggambarkan semua usaha yang dilakukan untukmencegah masuknya mikroorganisme
ke dalam tubuh yang kemungkinanbesar akan mengakibatkan infeksi. Tujuan akhirnya
adalah mengurangiatau menghilangkan jumlah mikroorganisme,baik pada
permukaan bendahidup maupun benda mati agar alat-alat kesehatan dapat dengan
amandigunakan.
2. Antiseptik yaitu upaya pencegahan infeksi dengan cara membunuh
ataumenghambat pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan
tubuhlainnya.
3. Dekontaminasi, tindakan yang dilakukan agar benda mati dapat ditanganioleh
petugas kesehatan secara aman,terutama petugas pembersihan medissebelum
pencucian dilakukan contohnya adalah meja pemeriksaan,alat-alat kesehatan, dan
sarung tangan yang terkontaminasi oleh darah ataucairan tubuh di saat prosedur
bedah/tindakan dilakukan.
4. Pencucian, yaitu tindakan menghilangkan semua darah,cairan tubuh,atausetiap
benda asing seperti debu dan kotoran.
5. Sterilisasi, yaitu tindakan menghilangkan semua mikroorganisme (bakteri, jamur,
parasite, dan virus) termasuk bakteri endospore dari benda mati.

3
6. Desinfeksi,yaitu tindakan menghilangkan sebagian besar (tidak
semua)mikroorganisme penyebab penyakit dari benda mati .Desinfeksi
tingkattinggi dilakukan dengan merebus atau menggunakan larutankimia.Tindak
ini dapat menghilangkan semua mikroorganisme,kecualibeberapa bakteri
endospore.

B. Cara Pencegahan Infeksi

1. Cuci tangan
Mencuci tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat
secara bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air dengan
tujuan menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan
bahwa cuci tangan adalah satu satunya prosedur terpenting dalam pengendalian
infeksi nosokomial. Menurut WHO (2009) cuci tangan adalah suatu prosedur/
tindakan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun dan air yang mengalir
atau hand rub dengan antiseptik (berbasis alkohol). Potter (2015) menjelaskan
bahwa cuci tangan adalah aktifitas membersihkan tangan dengan cara menggosok
dan menggunakan sabun serta membilasnya pada air yang mengalir. Mencuci
tangan adalah proses menggosok kedua permukaan tangan dengan kuat secara
bersamaan menggunakan zat yang sesuai dan dibilas dengan air dengan tujuan
menghilangkan mikroorganisme sebanyak mungkin juga mengungkapkan bahwa
cuci tangan (juga dianggap hygiene tangan) adalah satu satunya prosedur terpenting
dalam pengendalian infeksi nosokomial (Potter, 2015).
a. Manfaat cuci tangan
1. Membunuh kuman penyakit yang ada di tangan.
2. Mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, desentri, typus,
kecacingan, penyakit kulit, ISPA, flu burung.
3. Mencegah terjadinya keracunan makanan karena tangan penjamah telah
memegang bahan kimia.
4. Tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman.
b. Tujuan mencuci tangan

4
Tujuan mencuci tangan menurut Depkes RI (2008) adalah salah satu unsur
pencegahan penularan infeksi. Menurut Kristia (2014) mencegah kontaminasi
silang (orang ke orang atau benda terkontaminasi ke orang) suatu penyakit atau
perpindahan kuman.
c. Indikasi mencuci tangan
Indikasi waktu untuk mencuci tangan menurut Kemenkes RI (2013) adalah:
1. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang uang, binatang, berkebun
dll)
2. Setelah Buang Air Besar (BAB)
3. Sebelum memegang makanan
4. Setelah bersin, batuk, membuang ingus
5. Setelah pulang dari bepergian
6. Setelah bermain
d. Cara mencuci tangan

1) Melepaskan semua benda yang melekat pada daerah tangan


2) Cairan berbasis alkohol ke telapak tangan 2-3 ml. 10
3) Melakukan gerakan tangan, mulai dari meratakan hand sanitizer dengan
kedua telapak tangan.
4) Kedua punggung telapak tangan saling menumpuk secara bergantian.
5) Bersihkan telapak tangan dan sela-sela jari seperti gerakan menyilang.
6) Membersihkan ujung-ujung kuku bergantian pada telapak tangan.
7) Membersihkan ibu jari secara bergantian.

5
8) Posisikan jari-jari tangan mengerucut dan putar kedalam beralaskan telapak
tangan secara bergantian.
Lakukan semua prosedur diatas selama 20-30 detik.

2. Penggunaan alat pelindung diri


Alat pelindung diri yang paling baik adalah yang terbuat dari bahanyang
telah diolah atau bahan sintetik yang tidak tembus oleh cairan.
a. Sarung tangan melindungi tangan dari bahan yang dapatmenularkan penyakit
dan dapat melindungi pasien darimikroorganisme yang terdapat di tangan
petugas kesehatan.
b. Masker dipakai untuk mencegah percikan darah atau cairan tubuhmemasuki
hidung atau mulut petugas kesehatan, juga menahan cipratan yang keluar
sewaktu petugas kesehatan berbicara, bersindan batuk.
c. Pelindung mata dan wajah harus dipakai pada prosedur yangmemiliki
kemungkinan terkena percikan darah atau cairan tubuh.Pelindung mata harus
jernih, tidak mudah berembun, tidakmenyebabkan distorsi, dan terdapat
penutup disampingnya.
d. Pemakaian gaun pelindung terutama untuk melindungi baju dankulit petugas
kesehatan dari sekresi respirasi. Gaun pelindung jugaharus dipakai saat ada
kemungkinan terkena darah, cairan tubuh.
e. Apron terbuat dari karet atau plastik, merupakan penghalang tahanair
sepanjang bagian depan tubuh petugas kesehatan. Apron harusdikenakan
dibawah gaun pelindung ketika melakukan perawatanlangsung pada pasien,
membersihkan pasien atau melakukanprosedur saat terdapat risiko terkena
tumpahan darah dan cairantubuh.
3. Praktik keselamatan kerja
Praktik keselamatan kerja berhubungan dengan pemakaianinstrumen tajam
seperti jarum suntik, dll.
4. Perawatan pasien
Perawatan pasien yang sering dilakukan meliputi tindakan:pemakaian
kateter urin, pemakaian alat intravaskular, transfusi darah,pemasangan selang

6
nasogastrik, pemakaian ventilator dan perawatanluka bekas operasi. Kateterisasi
kandung kemih membawa risiko tinggiterhadap infeksi saluran kemih (ISK).
Penggunaan alat intravascular untuk memasukkan cairan steril, obat atau makanan
serta untukmemantau tekanan darah sentral dan fungsi hemodinamik
meningkattajam pada dekade terakhir.

C. Tujuan Pencegahan Infeksi

Tujuan pencegahan infeksi dalam pelayanan kesehatan menurut Maryunani (2011),


antara lain :
1. Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme(misalnya
bakteri, virus, jamur).
2. Menurunkan resiko penularan infeksi.
3. Memberikan perlindungan terhadap klien dan tenaga kesehatan daripenularan
penyakit yang mengancam jiwa, misalnya hepatitis danHIV/AIDS.

7
BAB III

PENUTUP

A. Penutup

Pencegahan infeksi adalah mencegah dan mendeteksi infeksi pada pasien


yangberesiko infeksi. Pencegahan infeksi nosokomial dapat diartikan sebagai suatuusaha
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksimikroorganisme dari
lingkungan rumah sakit. Cara mencegahnya yaitumencuci tangan, penggunaan alat
pelindung diri, praktik keselamatan kerja,perawatan pasien, dan penggunaan antiseptic
serta dekontaminasi

B. Saran

Kita sebagai para calon perawat kita harus sangat efektif dalam menjaga kebersihan
dan kesterilan dari rumah sakit agar tidak terjadi infeksi di lingkungan rumah sakit.

8
DASFTAR PUSTAKA

Hidayat, A. 2006.
Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia Aplikasi Kosep dan Asuhan Keperawatan 1
. Jakarta : Salemba Medika.Potter, P. A and Perry, A. G. 2005. Buku Ajar Fundamental
Keperawatan :Konsep, Proses, dan Praktik Edisi 4 Volume 1. Penerjemah Yasmin Asih,
dkk.Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai