Anda di halaman 1dari 14

TUBERKULOSIS

(TB)
MARTINA MOGAN, S.ST., M.KEB
Definisi

 Tuberkulosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi


Mycobacterium tuberculosis complex.

 Sebagian besar kuman TB menyerang paru, dan dapat juga mengenai


organ atau bagian tubuh lain seperti tulang, kulit, kelenjar dan selaput
otak

 Bakteri ini menyebar ketika seseorang menghirup percikan ludah


(droplet) saat penderita TBC batuk, berbicara, bersin, tertawa, atau
bernyanyi.
MORFOLOGI DAN STRUKTUR

 Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus atau


sedikit melengkung, tidak berspora dan tidak berkapsul.
 Bakteri ini berukuran lebar 0,3 – 0,6 ɲm dan panjang 1 – 4
ɲm.
 Dinding M. tuberculosis sangat kompleks, terdiri dari
lapisan lemak cukup tinggi (60%).
 Penyusun utama dinding sel M. tuberculosis adalah asam
mikolat, lilin kompleks (complex-waxes), trehalose
dimikolat yang disebut cord factor, dan mycobacterial
sulfolipids yang berperan dalam virulensi.
 Asam mikolat merupakan asam lemak berantai panjang
(C60 – C90) yang dihubungkan dengan arabinogalaktan
oleh ikatan glikolipid dan dengan peptidoglikan oleh
jembatan fosfodiester.
Cara Penulara TB

 Saat batuk atau bersin, penderita TBC dapat menyebarkan


kuman yang terdapat dalam dahak ke udara.
 Dalam sekali batuk, penderita TBC dapat mengeluarkan sekitar
3.000 percikan dahak.

 Bakteri TB yang berada di udara bisa bertahan berjam-jam,


terutama jika ruangan gelap dan lembab, sebelum akhirnya
terhirup oleh orang lain.
 Umumnya, penularan terjadi dalam ruangan di mana percikan
dahak berada dalam waktu yang lama.
 Orang-orang yang berisiko tinggi terkena penularan TBC
adalah mereka yang sering bertemu atau berdiam di tempat
yang sama dengan penderita TBC, seperti keluarga, teman
sekantor, atau teman sekelas.
 Tidak semua orang yang menghirup udara yang mengandung bakteri TB
akan langsung menderita TBC.

 Pada kebanyakan kasus, bakteri yang terhirup ini akan berdiam di paru-paru
tanpa menimbulkan penyakit atau menginfeksi orang lain.

 Bakteri tetap ada di dalam tubuh sambil menunggu saat yang tepat untuk
menginfeksi, yaitu ketika daya tahan tubuh sedang lemah.

 Penderita TBC yang sudah menjalani pengobatan secara teratur selama


setidaknya 2 minggu, sudah sangat kecil kemungkinannya untuk
menularkan penyakit ini ke orang lain.
Ada dua kondisi yang mungkin terjadi ketika seseorang menghirup
udara yang mengandung bakteri TB, yaitu:

 TBC laten
 TBC aktif
TB Laten

 Fase laten terjadi ketika seseorang terpapar bakteri TB, tetapi bakteri hanya
berdiam di dalam tubuhnya karena sistem kekebalan tubuh dapat melawan
bakteri dengan baik.
 Pada kondisi laten, bakteri tidak menyerang dan tubuh tidak terinfeksi TBC.
 Gejala penyakit TBC tidak ada dan tidak berpotensi menulari orang lain.
 Bakteri dapat aktif dan menyerang tubuh kembali sewaktu-waktu, terutama saat
sistem kekebalan tubuh sedang melemah.
 Orang dengan gangguan sistem imun atau kondisi medis lain, seperti infeksi
HIV/AIDS, kanker, kekurangan gizi (malnutrisi), atau diabetes, perlu berkonsultasi
dengan dokter jika pernah kontak erat atau tinggal serumah dengan orang yang
menderita TBC.
TB Aktif

 TBC aktif adalah kondisi ketika seseorang sudah menderita penyakit TBC.

 Pada tahap ini, bakteri TBC dalam tubuh telah aktif sehingga penderitanya mengalami gejala-gejala
penyakit tuberkulosis.

 Penderita TBC aktif inilah yang bisa menularkan penyakit TBC pada orang lain.

 Oleh karena itu, penderita TBC aktif disarankan untuk mengenakan masker, menutup mulut ketika batuk
atau bersin, dan tidak meludah sembarangan.

 Penderita TBC aktif juga perlu mendapatkan pengobatan TBC.

 Pengobatan ini perlu dilakukan secara rutin selama minimal 6 bulan.

 Pengobatan yang tidak selesai atau berhenti di tengah jalan dapat mengakibatkan kekebalan bakteri
terhadap obat TB, atau disebut juga TB MDR (Multiple Drug Resistant).
TB MDR (Multiple Drug Resistant).

 Kondisi ketika pasien TB mengalami resistansi atau kebal obat antibiotik.


 Kondisi resistensi antibiotik menandakan bakteri tidak lagi terpengaruh dengan reaksi
antibiotik.
 TB MDR ditandai dengan memburuknya gejala tuberkulosis, seperti batuk terus-menerus,
batuk berdarah, sesak napas, demam ringan, dan berkeringat pada malam hari.
 Pengobatan untuk TB resisten obat juga punya risiko efek samping yang lebih berat.
 Pasien yang terkena TB MDR biasanya kebal pada obat TBC lini pertama, seperti isoniazid
(INH) dan rifampisin.
 Pasien juga bisa resisten terhadap obat-obatan lini pertama lainnya, seperti
etambutol,streptomisin, dan pirazinamid
Cara Pencegahan Tuberkulosis
Ada beberapa kelompok yang berisiko tinggi tertular TBC, yaitu:

❖ Orang yang tinggal di pemukiman padat dan kumuh


❖ Petugas medis yang sering merawat penderita TBC
❖ Orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak
❖ Pengguna NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif )
❖ Penderita penyakit ginjal stadium lanjut
❖ Orang yang mengalami kekurangan gizi
❖ Penderita kecanduan alkohol
❖ Perokok
❖ Orang dengan kekebalan tubuh yang lemah, misalnya penderita
HIV/AIDS, kanker, diabetes, orang yang menjalani transplantasi organ
❖ Orang yang sedang dalam terapi obat imunosupresif, misalnya
penderita lupus, psoriasis, rheumatoid arthritis, atau penyakit Crohn
Tugas Individu

 Buatlah makalah tentang hubungan HIV dengan Tuberkulosis


 Tugas di tulis tangan
 Dikumpulkan minggu depan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai