Kelompok 6
Satriani Larune
Sesilia Paudi 19330103029
Patricia dandel 19330103047
Belinda Kolelupun 19330103064
Rafael Wowiling 19330103056
Alia Mohamad 19330103078
TUBERKULOSIS
TBC (Tuberkulosis) yang dikenal dengan TB adalah penyakit paru-paru akibat kuman
mycobacterium tuberculosis. TBC akan menimbulkan gejala berupa batuk yang berlangsung
lama (lebih dari 3 minggu), biasanya berdahak, dan terkadang mengeluarkan darah.
Kuman TBC tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga bisa menyerang tulang,
usus, atau kelenjar. Penyakit ini ditularkan dari percikan ludah yang keluar dari penderita
TBC, ketika berbicara, batuk, atau bersin. Penyakit ini lebih rentan terkena pada seseorang
yang kekebalan tubuhnya rendah, misalnya penderita HIV.
PATOFISIOLOGI
TB laten TB Aktif
• Demam
• Lemas
• Nyeri dada
• Isoniazid
• Rifampicin
• Pyrazinamide
• Ethambutol
TERAPI UNTUK TUBERKULOSIS
Terapi TB Aktif
• Pengobatan Kombinasi
• Antibiotik
Isoniazid (INH)
Isoniazid atau isonikotinil hidrazid yang disingkat dengan INH. Isoniazid secara
in vitro bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid . Mekanisme kerja isoniazid memiliki efek
pada lemak, biosintesis asam mikolat yang merupakan unsur penting dinding sel
mikobakterium.
Lanjut
Rifampisin
Rifampisin merupakan obat anti tuberkolosis yang bersifat bakterisidal (membunuh
bakteri) dan bekerja dengan mencegah transkripsi RNA dalam proses sintesis protein
dinding sel bakteri.
Pirazinamid
Pirazinamid adalah analog nikotinamid yang telah dibuat sintetiknya. Pirazinamid di
dalam tubuh di hidrolisis oleh enzim pirazinamidase menjadi asam pirazinoat yang
aktif sebagai tuberkulostatik hanya pada media yang bersifat asam.
Lanjut
Ethambutol
Streptomisin
1) Kemunculan bakteri ini memang masih belum diketahui secara pasti, tapi diperkirakan
berasal dari hewan-hewan ternak, secara umum bakteri ini berasal dari makhluk hidup,
dan untuk sekarang banyak contoh kasus TBC ini di sebabkan oleh manusia. Penularan
TBC terjadi ketika seseorang menghirup udara yang telah terkontaminasi
Mycobacterium tuberculosis .
2) TB ekstra-paru dibagi berdasarkan pada tingkat keparahan penyakitnya, yaitu:
a) TB ekstra paru ringan, misalnya: TB kelenjar limfe, pleuritis eksudativa unilateral,
tulang (kecuali tulang belakang), sendi, dan kelenjar adrenal.
b) TB ekstra-paru berat, misalnya: meningitis, milier, perikarditis peritonitis, pleuritis
eksudativa bilateral, TB tulang belakang, TB usus, TB saluran kemih dan alat kelamin.
TERIMA KASIH