Anda di halaman 1dari 3

Materi Penyuluhan Penularan TB Paru

1. Definisi Tuberculosis
Tuberculosis ( TBC ) adalah penyakit yang disebabkan oleh bakterium Tuberculosa yang
hampir seluruh tubuh dapat terserang olehnya. Tetapi yang paling banyak adalah paru-paru.

Tuberculosis adalah contoh lain infeksi saluran nafas bawah . penyakit ini disebabkan oleh
moicroorganisme mycobacterium tuberculosa yang bisa nya ditularkan melalui percikan
ludah dari individu satu ke individu lainnya. ( corwin Elizabet.2009 )

2. Tanda dan gejala Tuberculosis / TBC


Biasanya orang yang mengidap penyakit tuberculosis menunjukkan tanda dan gejala :
 Batuk berdahak lebih dari 4 minggu
 Batuk mengeluarkan darah atau pernah mengeluarkan darah
 Dada terasa sakit atau nyeri
 Terasa sesak saat bernafas
 Suhu badan meningkat
 Nafsu makan berkurang
 Badan mengurus
 Berkeringat malam hari, walaupun saat tidak ada kegiatan
 Demam meriang lebih dari 1 bulan

Menurut ( Surya.Joko.2010). Tanda dan gejala tuberculosis Paru yaitu :


a. Demam
Biasanya sub febris menyerupai demam influenza tetapi panas badan kadang-kadang

dapat mencapai 40-40˚c . serangan demam pertama dapat sembuh sebentar, tetapi
kemudian dapat timbul kembali. Begitulah seterusnya hilang timbulnya demam
influenza ini . sehingga pasien merasa tidak pernah terbebas dari serangan demam
influenza. Keadaan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh pasien dan berat
ringannya infeksi kuman tuberculosis yang masuk.

b. Batuk atau batuk darah


Gejala ini banyak ditemukan, batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus . Batuk
ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar. Sifat batuk dimulai dari
batuk kering ( non produktif ) kemudian setelah setelah timbul peradangan menjadi
produktif ( menghasilkan sputum ). Keadaan yang lanjut adalah berupa batuk darah
karena terdapat pembuluh darah yang pecah . kebanyakan batuk darah pada
tuberculosis terjadi pada kavitas, tetapi dapat juga terjadi pada ulkus dinding bronkus.
c. Sesak nafas
Pada penyakit yang ringan ( baru tumbuh ) belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas
akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, yang infiltrasinya sudah meliputi
setengah badan paru – paru.
d. Nyeri dada
Gejala ini agak larang ditemukan , nyeri dada timbul bila infiltrasi radang sudah
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis. Terjadi gesekan kedua pleura
sewaktu pasien menarik atau melepaskan napasnya.

e. Malaise ( perasaan tidak enak )


Penyakit tuberculosis bersifat radang yang menahun, Gejala malaise sering
ditemukan berupa anoreksia ( tidak nafsu makan ),badan makin kurus ( berat badan
turun ), sakit kepala , meriang , nyeri otot, keringat malam, dan lain-lain. Gejala malaise
ini makin lama makin berat dan terjadi hilang timbul secara tidak teratur.

3. Pencegahan Tuberculosis / TBC


Menurut Naga (2012 ) berpendapat bahwa tindakan yang dapat dilakukan untuk
mencegah timbuklnya penyakit TBC, yaitu :
a. Bagi penderita, pencegahan penularan dapat dilakukan dengan menutup mulut saat
batuk dan membuang dahak tidak disembarang tempat.
b. Bagi masyarakat, pencegahan penularan dapat dilakukan dengan meningkatkan
ketahanan terhadap bayi, yaitu dengan memberikan vaksinasi BCG.
c. Bagi petugas kesehatan , Pencegahan dapat dilakukan dengan memberikan penyuluhan
tentang penyakit TBC , yaitu meliputi gejala, bahaya dan akibat yang ditimbulkan
terhadap kehidupan masyarakat pada umumnya.
d. Petugas kesehatan juga harus segera melakukan pengisolasian dan pemeriksaan
terhadap orang – orang yang terinfeksi, atau dengan memberikan pengobatan khusus
kepada penderita TBC. Pengobatan dengan cara dirawat dirumah sakit hanya di lakukan
bagi penderita dengan kategori berat dan memerlukan pengembangan program
pengobatannya, sehingga tidak di kehendaki pengobatan lain.
e. Pencegahan penularan juga daapat dicegah dengan melaksanakan desenfeksi, seperti
mencuci tangan, kebersihan rumah yang ketat, perhatian khusus terhadap muntahan
atau ludah anggota keluarga yang terjangkit penyakit TBC (piring , tempat tidur, pakaian),
dan menyediakan ventilasi dan sinar matahari yang cukup.
f. Melakukan imunisasi bagi orang – orang yang melakukan kontak langsung dengan
penderita seperti keluarga , perawat, dokter, petugas kesehatan, dan orang lain yang
terindikasi dengan vaksin BCG dan tindak lanjut bagi yang positif tertular.
Melakukan pemeriksaan gterhadap orang – orang yang kontak dengan penderita TBC ,
Perlu dilakukan tes tuberkulin bagi seluruh anggota keluarga. Apabila cara ini
menunjukkan hasil yang negatif perlu di ulang pemeriksaan tiap bulan selama 3 bulan
dan perlu pemeriksaan intensif.
g. Dilakukan pengobatan khusus, penderita dengan TBC aktif perlu pengobatan yang tepat
yaitu obat –obat kombinasi yang telah ditetapkan oleh dokter untuk diminum dengan
tekun dan teratur, selama 6-12 bulan dengan pemeriksaan lanjut oleh dokter.

Menurut Perkumpulan Pemberantasan Tuberculosis Indonesia ( PPTI ) 2010 menjelaskan


tentang pencegahan TBC yaitu :

a. Bagi masyarakat
 Makan makanan yang bergizi seimbang sehingga daya tahan tubuh meningkat
dan membunuh kuman TBC.
 Tidur dan istirahat yang cukup
 Tidak merokok, minum alkohol dan menggunakan narkoba
 Lingkungan yang bersih baik tempat tinggal dan sekitarnya
 Membuka jendela agar masuk sinar matahari disemua ruangan rumah, karena
kuman TBC akan mati apabila terkena sinar matahari.
 Imunisasi BCG bagi balita, yang tujuannya untuk mencegah agar kondisi balita
tidak lebih parah bila terkena TBC.
 Menyarankan apabila ada yang dicurigai TBC, segera memeriksakan diri dan
berobat sesuai aturan sampai sembuh.
b. Bagi penderita
 Tidak meludah di sembarang tempat
 Menutup mulut saat batuk atau bersin
 Berprilaku hidup sehat dan bersih
 Berobat sesuai aturan sampai sembuh
 Memeriksakan balita yang tinggal serumah dgn penderita TB agar segera
diberikan pengobatan pencegahan.

Anda mungkin juga menyukai