Anda di halaman 1dari 3

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang berpotensi serius terutama mempengaruhi

paru-paru. Bakteri yang menyebabkan tuberkulosis menyebar dari satu orang ke orang lain
melalui tetesan kecil yang dilepaskan ke udara melalui batuk dan bersin. Bakteri penyebab
TBC tersebut ialah Mycobacterium Tuberculosis.
Mycobacterium tuberculosis (MTB) merupakan spesies bakteri patogen dalam genus
Mycobacterium dan agen penyebab kebanyakan kasus tuberkulosis. Pertama kali ditemukan
pada tahun 1882 oleh Robert Koch, M, Bakteri ini juga disebut abasilus Koch.
Mycobacterium tuberculosis menyebabkan 8-9000000 kasus infeksi, dan 1,5 juta kematian
setiap tahun. Jumlah ini meningkat secara global, terutama di Afrika, Eropa Timur dan bekas
Uni Soviet.
Mycobacterium Tuberculosis adalah bakteri gram positif yang menyebabkan tuberkulosis,
penyebab utama kematian penyakit menular. Sekitar 1,5 juta orang meninggal akibat TBC
setiap tahun, dan diperkirakan bahwa sebanyak 2 miliar orang (sepertiga dari populasi
manusia bumi) mungkin terinfeksi Mycobacterium Tuberculosis. Ada sekitar 8-9 juta kasus
baru TB setiap tahun, dengan banyak beban yang jatuh pada kaum muda dan tengah berusia
antara 15-49 tahun.
Mycobacterium tuberculosis berbentuk batang lurus tidak berspora, dan tidak berkapsul.
Bakteri ini berukuran 0,3-0,6 mm dan panjang 1-4 mm. Dinding Mycobacterium
Tuberculosis sangat kompleks terdiri dari lapisan lemak cukup tinggi (60%).penyusun utama
dinding sel adalah asam mikolat yang merupakan asam lemak berantai panjang yang
dihubungkan dengan arabinogalaktan oleh ikatan glikolipid dan peptidoglikan oleh jembatan
fosfodiester. Unsur lain yang terdapat pada dinding sel tersebut adalah polisakarida. Struktur
dinding sel yang kompleks menyebabkan Mycobacterium Tuberkulosis bersifat tahan asam.
Mycobacterium Tuberkulosis adalah bakteri aerob obligat dan parasit intraseluler fakultatif
dan memiliki waktu generasi yang lambat antara 15-20 jam.
Mycobacterium Tuberculosis merupakan jenis bakteri yang menular, artinya orang yang
tinggal berdekatan dengan penderita atau kontak erat dengan penderita yang mempunyai
risiko tinggi untuk tertular bakteri ini. Cara penularan Mycobacterium Tuberculosis ialah
ketika seseorang yang terinfeksi bakteri ini mengalami bersin ataupun batuk yang kemudian
mengeluarkan dahak dengan membawa sekitar 3000 percikan yang kemudian terjadilah
penularan bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Dalam dahak, bakteri Mycobacterium dapat
bertahan selama 20-30 jam. Basil yang berada dalam percikan bahan dapat bertahan hidup 8-
10 hari. Bahkan basil ini apabila berada dalam suhu kamar dapat hidup 6-8 bulan dan dapat
disimpan dalam lemari dengan suhu 20°C selama 2 tahun. Bakteri Mycobacterium memiliki
sifat tidak tahan panas serta akan mati pada 6°C selama 15-20 menit. Bahkan bakteri ini dapat
mati jika terkena sinar matahari langsung selama 2 jam. Mycobacterim tahan terhadap
berbagai khemikalia dan disinfektan antara lain phenol 5%, asam sulfat 15%, asam sitrat 3%
dan NaOH 4%. Basil ini dihancurkan oleh jodium tinctur dalam 5 menit, dengan alkohol 80
% akan hancur dalam 2-10 menit.
Penting untuk diketahui bahwa orang yang terinfeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis
bisa saja tidak langsung menularkan bakteri pada orang lain. Hanya orang dengan penyakit
TB paru aktif saja yang dapat menyebarkan bakteri tersebut kepada orang lain.
Dilansir dari buku Tuberculosis, saat masuk ke dalam tubuh, bakteri Mycobacterium
Tuberculosis akan melalui tiga tahapan infeksi TBC, yaitu:
1.Infeksi primer
Infeksi primer terjadi saat menghirup udara yang mengandung bakteri penyebab tuberkulosis.
Bakteri masuk melalui mulut dan hidung hingga mencapai paru-paru, lalu mulai
memperbanyak diri.
2. Infeksi laten
Sistem imun akan melakukan perlawanan ketika bakteri mulai berkembang biak. Respons
sistem imun yang kuat dapat menghancurkan bakteri atau menahan perkembangan
infeksinya. Saat imun tubuh mampu menahan perkembangbiakan bakteri, M. tuberculosis
akan masuk ke dalam status dorman, yaitu kondisi di mana bakteri tidur atau tidak aktif
menginfeksi. Pada tahap ini, orang yang terinfeksi tidak akan merasa sakit atau tidak
menunjukkan gejala. Kondisi ini dikenal juga dengan TB laten. Penderita TB laten tidak bisa
menularkan penyakit TBC.
3. Infeksi aktif
Sebaliknya, jika respons sistem imun lemah terhadap infeksi bakteri tuberkulosis, bakteri
akan lebih bebas memperbanyak diri dan menyerang sel-sel sehat di paru-paru. Apabila
bakteri sebelumnya dalam status dorman, respons sistem imun yang lemah menyebabkan
bakteri bangun dari tidurnya dan kembali aktif menginfeksi.
Berikut adalah faktor-faktor risiko penyebab munculnya penyakit tuberkulosis:
 Pengidap HIV, diabetes melitus (kencing manis), malnutrisi, atau penyakit lain yang
membuat sistem imun lemah.
 Orang yang melakukan kontak dengan pasien penderita penyakit TBC.
 Orang yang merawat pasien dengan penyakit tuberkulosis, misalnya dokter atau
perawat.
 Orang yang tinggal atau bekerja satu tempat dengan pasien TBC, misalnya di tempat
pengungsian atau klinik.
 Orang yang tinggal di lingkungan yang kondisi kebersihan dan sistem ventilasi yang
buruk.
 Orang yang mengonsumsi alkohol berlebihan.
 Orang yang menggunakan obat terlarang.
 Orang yang merokok secara aktif.
 Orang yang bepergian ke tempat di mana tuberkulosis merupakan penyakit yang
umum atau menjadi penyakit wabah.
 Orang yang menjalani pengobatan kanker, seperti kemoterapi.
 Orang yang mengonsumsi obat-obatan yang digunakan untuk mengobati penyakit
autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penyakit Crohn, dan psoriasis.

Apa saja tanda-tanda dan gejala tuberkulosis (TBC)?


Tuberkulosis pada paru dapat menimbulkan gejala TBC seperti:
 Batuk yang berlangsung 3 minggu atau lebih
 Sesak napas
 Nyeri di dada
 Batuk berdarah
 Gejala lain dari penyakit TBC adalah:
 Kelelahan
 Penurunan berat badan
 Kehilangan nafsu makan
 Menggigil
 Demam
 Berkeringat di malam hari

Obat-obatan yang umumnya digunakan untuk mengatasi TBC disebut juga dengan
obat tuberkulosis lini pertama:
 Isoniazid
 Rifampin (Rifadin, Rimactane)
 Ethambutol (Myambutol)
 Pyrazinamide
 Streptomisin

Daftar Pustaka
http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/126/5/128700015_file5.pdf
https://hellosehat.com/pernapasan/tbc/pengertian-tbc/
https://www.ahlinyaobatherbal.org/apa-itu-bakteri-mycobacterium-tuberculosis/

Anda mungkin juga menyukai