PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penyakit Tuberkulosis?
2. Bagaimana penyakit Tuberkulosis dapat berkembang di Indonesia
dan dunia ?
3. Apa penyebab dan gejala bagi penderita penyakit Tuberkulosis ?
4. Bagaimana cara penularan Tuberkulosis ?
5. Bagaiamana cara pengobatan dan pencegahan penyakit Tuberkulosis?
6. Bagaimana penyebaran penyakit Tuberkulosis ?
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pengertian dari Tuberkulosis atau TBC
2. Untuk mengetahui perkembangan penyakit tuberkulosis
3. Untuk mengetahui gejala dan penyebab TBC
4. Unuk mengetahui cara penularan TBC
5. Untuk mengetahui cara pengobatan dan pencegahan penyakit TBC
6. Untuk mengetahui penyebaran penyakit TBC
2
BAB II
PEMBAHASAN
TBC, umumnya dikenal sebagai TB, adalah infeksi bakteri yang dapat
menyebar melalui kelenjar getah bening dan aliran darah ke organ dalam tubuh
Anda. Hal ini paling sering ditemukan di paru-paru. Kebanyakan orang yang
terkena TB tidak pernah mengembangkan gejala karena bakteri dapat hidup
dalam bentuk tidak aktif di dalam tubuh. Tetapi jika sistem kekebalan tubuh
melemah, seperti pada orang dengan HIV atau orang dewasa lanjut usia,
bakteri TB dapat menjadi aktif. Dalam keadaan aktif mereka, bakteri TB
menyebabkan kematian jaringan di organ mereka menginfeksi. Penyakit TB
aktif dapat berakibat fatal jika tidak diobati.
3
2.2 Perkembangan Penyakit Tuberkulosis (TBC)
Tuberkulosis telah hadir pada manusia sejak jaman dahulu. Deteksi jelas
awal Mycobacterium tuberculosis adalah sisa-sisa bison tanggal 17.000 tahun
sebelum sekarang ini. Namun., Apakah berasal TBC pada sapi dan kemudian
ditransfer ke manusia, atau menyimpang dari satu nenek moyang, saat ini
tidak jelas. Menunjukkan sisa-sisa kerangka manusia prasejarah (4000 SM)
telah TB, dan pembusukan TBC telah ditemukan di punggung mumi Mesir
3000-2400 SM penyakit paru-paru adalah istilah Yunani untuk konsumsi;.
sekitar 460 SM, Hippocrates diidentifikasi penyakit paru-paru sebagai
penyakit yang paling luas kali melibatkan batuk darah dan demam, yang
hampir selalu fatal. Studi genetik menunjukkan bahwa TB hadir di The
Amerika dari sekitar tahun 100 Masehi.
4
TB pertama kali dibuka pada 1859 di Sokołowsko, Polandia oleh Hermann
Brehmer..
5
2.3 Penyebaran Penyakit Tuberkulosis
6
(Depkes RI, 2011). 2 Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Sumatera
Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang angka kejadian TB
parunya cukup tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas) pada tahun 2013, angka kejadian TB paru di Sumatera
Barat adalah 0,2 %. Angka kejadian TB paru di Sumatera Barat terus
mengalami peningkatan setiap tahunnya yaitu pada tahun 2007 sebanyak
3660 kasus, tahun 2008 sebanyak 3896 kasus, tahun 2009 sebanyak 3914
kasus, dan pada tahun 2010 ditemukan sebanyak 3926 kasus yang tersebar
dalam 19 kabupaten/kota dalam Propinsi Sumatera Barat termasuk Kota
Padang. Kota Padang sebagai ibu kota provinsi Sumatera Barat merupakan
salah satu kabupaten/kota yang menyumbang angka kejadian TB paru yang
cukup tinggi. Jumlah kasus TB paru di kota Padang pada tahun 2008
sebanyak 699 kasus (52%), tahun 2009 sebanyak 748 kasus (56,6%), tahun
2010 sebanyak 853 kasus (62%), tahun 2011 sebanyak 942 kasus, tahun 2012
sebanyak 628 kasus ditambah dengan kasus lama (kambuh) 8 kasus, dan
tahun 2013 jumlah kasus baru sebanyak 927 kasus dengan jumlah seluruh
kasus TB paru adalah 1.288 kasus (Riskesdas, 2013). Tingginya angka
kejadian TB paru di seluruh dunia sering terjadi karena kepatuhan pasien
dalam pengobatan yang rendah (45%)(Viney, 2011).Kepatuhan minum obat
merupakan salah satu indikator penting dalam keberhasilan pengobatan suatu
penyakit.Kepatuhan rata-rata pasien pada pengobatan jangka panjang
terhadap penyakit kronis sangat bervariasi.Di negara maju persentase
kepatuhan pasien minum obat adalah sebesar 50% sedangkan untuk negara
berkembang persentase hanya sekitar 24% (WHO, 2003).
2.4 Gejala dan Penyebab Penyakit Tuberkulosis
Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi 2, yaitu gejala umum dan
gejala khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran
secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit
untuk menegakkan diagnosa secara klinik.
7
1).GejalaSistemik/Utama
Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya
dirasakan malam hari disertai keringat malam.
a. Kadang-kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang
timbul.
b. Penurunan nafsu makan dan berat badan.
c. Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai
dengan darah).
d. Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
2). Gejala Khusus
a. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi
sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-
paru) akibat penekanan kelenjar getah bening yang membesar,
akan menimbulkan suara "mengi", suara nafas melemah yang disertai
sesak.
b. Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat
disertai dengan keluhan sakit dada.
c. Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi tulang
yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara pada
kulit diatasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.
d. Pada anak–anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan
disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah
demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang – kejang.
Penyebab penyakit TBC yaitu Microbacterium
Tuberkulosis. Microbacterium Tuberkulosis adalah bakteri yang
berbebentuk batang dan juga tahan terhadap asam.
2.5 Penularan Penyakit Tuberkulosis
8
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang
dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui
pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
1. Etambutol
2. Isoniasid
3. Rifampisin
4. Pyrazinamid
5. Streptomisin
6. Sikloserin
9
Obat tambahan, antara lain Strepmomycin (diberikan intramuskuler)dan
Etham burol
Terapi kortikosteroid diberikan bersamaan dengan obat anti-TB untuk
mengurangi respons peradangan, misalnya pada meningitis.
10
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
2. Gejala umum dari penyakit TBC : 1) Demam tidak terlalu tinggi yang
berlangsung lama, biasanya dirasakan pada malam hari disertai keringat. 2)
Penurunan nafsu makan dan berat badan. 3) Batuk-batuk selama lebih dari 3
minggu (dapat disertai dengan darah). 4) Perasaan tidak enak (malaise), lemah.
3. Gejala khusus dari penyakit TBC : 1) Tergantung dari organ tubuh mana
yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian bronkus akibat penekanan
kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan suara "mengi", suara
nafas melemah yang disertai sesak. 2) Kalau ada cairan dirongga pleura dapat
disertai dengan keluhan sakit dada. 3) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi
gejala seperti infeksi tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan
bermuara pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah. 4)
Pada anak-anak dapat mengenai otak dan disebut sebagai meningitis gejalanya
adalah demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.
11
penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di dalam
paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan
daya tahan tubuh yang rendah), dan dapat menyebar melalui pembuluh
darah atau kelenjar getah bening.
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
Barbara, C.L. 1996. Perawatan Medikal Bedah (suatu pendekatan proses
keperawatan) Bandung
Doengoes, M. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Buku Kedokteran
EGC Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Buku Kedokteran EGC
Montefiore Medical Center, New York, NY.
Centers for Disease Control.
World Health Organization.
National Library of Medicine.
13