Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

Maenjemen patient safety


“prinsip pencegahan infeksi”
Dosen : Rauf Harmindy.s.kep.,Ns.,M.kes.

Oleh:

Nama: SITTI SYAFIRA RAMADANI

Nim:PO7130201221084

Kelas:1B(keperawatan)

JURUSAN DIII-KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MAKASSAR/2023
KATA PENGANTAR

Segalapuji dan syukur kita panjatkan kehadiran allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-nya Atas berkat rahmat dan hidyahnya serta berbagai upaya,tugas dan makalah ini yang
membahas tentang prinsip pencegahan infeksi dapat di selesaikan dengan baik dan tepat waktu

Dalam penyususnan makalah ini,di tulis berdasarkan iformasi dari media dengan prinsip
penecgahan infeksi,dari buku-buku yang berisi informasi yang berkaitan pencegahan infeksi. Penulis
yang menyadari bahwa makalah tersebut ini masih butuh informasi yang kurang lengkap.Untuk itu
saya harapkan berbagai masukan yang terkait kelengkapan makalah ini.

Akhir kata,semoga makala tersebut ini dapat diterima maanfaatnya untuk pembaca lainnya

Makassar,19 Februari 2023

SITTI SYAFIRA RAMADANI

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................i

DAFTAR PUSTAKA\DAFTAR ISI .........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................................1

 LATAR
BELAKANG.............................................................................................................................1
 TUJUAN........................................................................................................................................
.....2

BAB II PEMBAHASAN MASALAH.......................................................................................................3

• Cara penularan infeksi ........................................................................................................3

• Pengertian prinsip pencegahan infeksi ..............................................................................3

• Komponen proses terjadinya penyakit ..............................................................................3

• Tindakan pencegahan penyakit .........................................................................................3

• Peroses pencegahan dan penularan infeksi ......................................................................3

• Asepsis dan aseptik ...........................................................................................................4

• Penanganan sampah/limbah ............................................................................................4

• Penggunaan peralatan tajam secara aman.......................................................................4

BAB III PENUTUP.............................................................................................................................5

I. KESIMPULAN.....................................................................................................................5
II. SARAN ..............................................................................................................................5
III. KERITIK..............................................................................................................................5
IV. DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pencegahan infeksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam

setiap pembedahan dan dimulai sebelum melakukan tindakan operasi (praoperasi). WHO
melaporkan prevalensi infeksi nosokomial bervariasi antara 3% - 21%, dan infeksi daerah operasi
(IDO) mencakup 5% - 31% dari total angka infeksi nosokomial. Sekitar 44.000 – 98.000 orang
dilaporkan meninggal dunia dan menghabiskan biaya 17 – 29 juta dollar setiap tahunnya akibat
infeksi paska pembedahan di Amerika.

Terjadinya kejadian infeksi post operasi atau IDO membuat para ahli bedah memperhatikan
prosedur aseptik yang baik sebelum, selama dan sesudah operasi (Koes, 2006). Berbagai standar cuci
tangan pra operasi telah banyak ditentukan, seperti larutan antiseptik yang dipilih untuk cuci tangan
dan prosedur cuci tangan yang benar.

Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang saat ini menggunakan 2 jenis antiseptik yaitu
Chlorhexidine Gluconate dan Povidone Iodine. Sampai saat ini belum ada data mengenai antiseptik
yang paling efektif untuk cuci tangan pra bedah di Rumah Sakit Islam Sultan Agung (RSISA)
Semarang. Infeksi nosokomial merupakan masalah yang kompleks di rumah sakit dengan angka
morbiditas dan mortalitas yang tinggi sehingga menimbulkan waktu perawatan yang lebih lama serta
biaya yang cukup besar.

Prevalensi infeksi nosokomial di negara maju bervariasi antara 5% -15 % di bangsal 2 rawat biasa
serta lebih dari 50% di ruang ICU, dan infeksi daerah operasi (IDO) dilaporkan sebagai penyebab
utama infeksi nosokomial dan mencakup 20%-25 % dari total angka infeksi nosokomial (WHO, 2011).
Masih tingginya tingkat kejadian infeksi nosokomial, terutama di negara-negara berkembang,
disebabkan oleh beberapa faktor predisposisi, salah satunyaadalah antiseptik yang digunakan.

Antiseptik ini sendiri merupakan senyawakimia yang digunakan untuk membunuhatau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup. Tindakan pre operasi yang sangat penting
dilakukan oleh petugas kesehatan untuk mencegah infeksi ini salah satunya adalah cuci tangan pre
operasi.menggunakan antiseptik baik.Setiap prosedur pembedahan sekecil apapun dapat
menimbulkan risiko infeksi. Pencegahan infeksi merupakan salah satu bagian terpenting dalam
setiap pembedahan dan dimulai sebelum melakukan tindakan operasi (preoperatif). Pengujian
efektivitas antiseptik praoperasi akan berkontribusi pada berkembangnya pemahaman tentang
bagaimana mengurangi risiko infeksi selama dan setelah operasi. Penelitian mengenai efek
Chlorhexidine dan Povidone Iodine sebagai antiseptik telah banyak dilakukan. Soeherwin dkk (2000)
melakukan penelitian mengenai efek Chlorhexidine Gluconate 0,2% sebagai obat kumur terhadap
bakteri sebelum operasi molar 3, menyimpulkan berkumur dengan Chlorhexidine Gluconate 0,2%
efektif mengurangi bakteremia pada operasi molar 3. Darouche Rabih O et al (2010) melakukan
penelitian dengan membandingkan efek antiseptik antara Chlorhexidine dengan Povidone Iodine
pada preoperatif,menyimpulkan

1.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penelitian tentang perbedaan efektivitas antara
Chlorhexidine Gluconate dengan Povidone Iodine perlu dilakukan.

B. Rumusan masalah
Dari pokok pembahasan tersebut, selanjutnya penulis menuliskan rumusan masalah diatranya
sebagai berikut:

 Cara penularan infeksi


 Pengertian prinsip pencegahan infeksi
 Komponen proses terjadinya penyakit
 Tindakan pencegahan penyakit
 Peroses pencegahan dan penularan infeksi
 Asepsis dan aseptik
 Penanganan sampah/limbah
 Penggunaan peralatan tajam secara aman

C.Tujuan
 Mengetahui cara penularan infeksi
 Mengetahui pengertian prinsip pencegahan infeksi
 Mengetahuikomponen proses terjadinya penyakit
 Mengetahui tindakan pencegahan penyakit
 Mengetahuiproses pencegaha dan penularan infeksi
 Mengetahui asepsis dan aseptik
 Mengetahui penanganan samapah/limbah
 Mengetahui peralatan tajam secara aman

2.
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

A. Cara penularan infeksi


 Kontak
 Udara
 Alat
 Vektor/seranggan
B. Pengertian prinsip pencegahan infeksi
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi merupakan upaya untuk memastikan perlindungan
kepada setiap orang terhadap kemungkinan tertular infeksi dari sumber masyarakat umum
dan disaat menerima pelayanan kesehatan pada berbagai fasilitas kesehatan.suatu usaha
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko penularan infeksi mikro organisme dari
lingkungan klien dan tenaga kesehatan(nakes)
C. Komponen proses terjadinya penyakit
 Reservoir
 Penyebab penyakit
 Jalan masuk
 Cara keluarnya penyebab penyakit dari host
 Kepekaan penjamu
D. Tindakan pencegahan penyakit
 Mencuci tangan
 Menjagah kebersihan
 Memakai sarung tangan memakai perlengkapan pelindung
 Menggunakan tehnik aseptik
 Memperoses alat bekas pakai
 Menangani peralatan tajam gengan aman/berhati-hati
 Sering membersihkan diri
E. Peroses pencegahan dan penularan infeeksi
Terbagi dua :

Pecegahan :

1. Rajin mencuci tangan. ...


2. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan. ...
3. Perhatikan kebersihan lingkungan. ...
4. Perhatikan kebersihan makanan. ...
5. Jangan berbagi perlengkapan pribadi. ...
6. Tetap di rumah saat flu.

Penularannya:

 Dari orang ke orang. Penularan ini terjadi apabila orang sedang mengalami sakit
menularkannya ke orang lain.
 Hewan ke manusia.
 Ibu ke bayi.
 Penularan lewat udara (airborne)
 Penularan melalui makanan (foodborne)
3.
F. Asepsis dan aseptik

istilah umum yang di gunakan untuk menggambarkan upaya kombinasi untuk menggambarkan
upaya kombinasi untuk mencegah masuknya mikroorganisme ke dalam area tubuh manapun yang
sering menyebabkan infeksi.Digunakan bagi mengurangi risiko infeksi pasca-prosedur dan bagi
meminimalkan paparan dari penyedia layanan kesehatan bagi mikroorganisme yang berpotensi
menular. Antisepsis yaitu upaya pencegahan infeksi dengan membunuh atau menghambat
pertumbuhan mikroorganisme pada kulit dan jaringan tubuh lainnya.

G. Penanganan sampah/limbah

sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, daur ulang, atau pembuangan dari
material sampah. Kalimat ini biasanya mengacu pada material sampah yang dihasilkan dari kegiatan
manusia, dan biasanya dikelola untuk mengurangi dampaknya terhadap kesehatan, lingkungan, atau
estetika. Limbah adalah sisa suatu usaha atau kegiatan.

H. Penggunaan peralatan tajam secara aman


 Hati-hati saat melakukan penjahitan agar tidak tertusuk jarum secara tidak sengajah
 Jagan menutup kembali,melakukan,mematahkan atau jarum yang akan di buang
 Buang benda-benda tajam dalam wadah anti bocor dan segel dengan perekat jika sudah dua
pertiga penuh wadah benda tajam tadi harus dibakar dalam insinerator
 Jika tidak dapat dibakar dalam insinerator maka jarum harus dibilas 3x dengan larutan
klorin0,5% untuk dekontaminasi
 Tempat sampah hitam
 Tempat sampah kuning

4.
BAB III
PENUTUP
I. kesimpulan

prinsip pencegahan infeksi adalah usaha yang dilakukan untuk mencegah terjadinya resiko
penularan dari mikro atau partikel kuman yang bisa kenah di lingkungan klien dan tenagah
kesehatan(nekes)

dan usahakan selalauh menjaga kebersihan tangan dan seluruh tubuh adalah cara sederhana efektif
untuk mencegah penuranan infeksi atau mikro yang bisa membahayakan diri sendir.penyedian
layanan kesehatan harus memastikan tengannya bersih dengan selalu mencuci tangan memakaikan
sabun atau antiseptik

II. SARAN
 Pencegahan infeksi dengan menerapkannya
 Kepada tenagah medis diharapkan memberikan penaganan penyakit infeksi
 Bagi dinas kesehatan dapat dapat digunakan dasar untuk merencananakan pelaksanaan
pelatihan dasar tentang pencegahan infeksi
III. KRITIK

IV. DAFTAR PUSTAKA

http://merita.staff.umy.ac.id/2016/09/30/mencegah-sharp-injury-dalam-pelayanan-
kesehatan/
https://rsud.sawahluntokota.go.id/memahami-metode-penyebaran-penyakit-infeksi-
dan-cara-mencegah-penularannya/
https://www.redoxon.co.id/Lebih-Sehat-Setiap-Hari/Mencegah-infeksi/

5.

Anda mungkin juga menyukai