DOSEN PEMBIMBING :
Aryani Widayati, S.SiT., MPH
DISUSUN OLEH :
Yola Melanie Azzahra
P07125219003
1
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah dengan topik
“Alat Pelindung Diri” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Ibu Aryani Widayati, S.SiT., MPH., pada mata kuliah Pengendalian Infeksi
Silang II. Dalam makalah ini mengulas tentang kaidah mencuci tangan, tujuan
mencuci tangan, jenis APD, urutan penggunaan APD, dan urutan pelepasan
APD.
Saya menyadari, tugas makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun saya nantikan
demi kesempurnaan tugas ini.
Penulis
2
Daftar Isi
Kata Pengantar.....................................................................................................2
Daftar Isi............................................................................................................... 3
Bab I..................................................................................................................... 4
Pendahuluan........................................................................................................ 4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................4
Bab II.................................................................................................................... 6
Pembahasan........................................................................................................ 6
2.1 Kaidah Mencuci Tangan.........................................................................6
2.2 Tujuan Mencuci Tangan.........................................................................7
2.3 Pengertian APD......................................................................................7
2.4 Jenis-Jenis Alat Pelindung Diri...............................................................8
2.5 Urutan Penggunaan APD.....................................................................13
2.6 Urutan Pelepasan APD.........................................................................14
Bab III................................................................................................................. 15
Penutup.............................................................................................................. 15
3.1 Kesimpulan...........................................................................................15
3.2 Saran....................................................................................................15
Daftar Pustaka....................................................................................................16
3
Bab I
Pendahuluan
4
1.3.2 Untuk mengetahui dan memahami tentang kaidah mencuci tangan
yang baik dan benar
1.3.3 Untuk mengetahui dan memahami tentang tujuan mencuci tangan
1.3.4 Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian Alat Pelindung
Diri (APD)
1.3.5 Untuk mengetahui dan memahami tentang jenis-jenis Alat Pelindung
Diri (APD)
1.3.6 Untuk mengetahui dan memahami tentang urutan penggunaan Alat
Pelindung Diri (APD)
1.3.7 Untuk mengetahui dan memahami tentang pelepasan Alat Pelindung
Diri (APD)
5
Bab II
Pembahasan
6
5. Jari-jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci dan saling
digosokkan
6. Gosok ibu jari kiri dengan gerakan berputar dalam genggaman
tangan kanan dan lakukan sebaliknya
7. Gosok telapak tangan kiri dengan memutar ujung jari-jari kanan dan
sebaliknya
8. Sekarang tangan sudah aman ( Prosedur dilakukan 20 – 30 detik )
7
2.3 Pengertian APD
Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan (Suma’mur, 1991). Atau
bisa juga disebut alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja
sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu
sendiri dan orang di sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir
dalam usaha melindungi tenaga kerja apabila usaha rekayasa
(engineering) dan administratif tidak dapat dilakukan dengan baik. Namun
pemakaian APD bukanlah pengganti dari usaha tersebut, namun sebagai
usaha akhir.
Alat pelindung diri harus mampu melindungi pemakainya dari bahaya-
bahaya kecelakaan yang mungkin ditimbulkan, oleh karena itu, APD dipilih
secara hati-hati agar dapat memenuhi beberapa ketentuan yang
diperlukan. Menurut ketentuan Balai Himpunan Pekerja Kesehatan, syarat-
syarat alat pelindung diri adalah:
APD harus dapat memberikan perlindungan yang kuat terhadap bahaya
yang spesifik atau bahaya yang dihadapi oleh tenaga kerja.
Berat alat hendaknya seringan mungkin dan alat tersebut tidak
menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang berlebihan.
Alat harus dapat dipakai secara fleksibel.
Bentuknya harus cukup menarik.
Alat pelindung tahan untuk pemakaian yang lama.
Alat tidak menimbulkan bahaya-bahaya tambahan bagi pemakainya
yang dikarenakan bentuk dan bahayanya yang tidak tepat atau karena
salah dalam menggunakannya.
Alat pelindung harus memenuhi standar yang telah ada.
Alat tersebut tidak membatasi gerakan dan persepsi sensoris
pemakainya.
Suku cadangnya harus mudah didapat guna mempermudah
pemeliharaannya.
8
penularan tidak dikenal berikutnya ke mukosa mata, hidung atau mulut.
Rambut dan ekstensi rambut harus pas di dalam penutup kepala.
Spesifikasi dari penutup kepala:
Sekali pakai (single use)
Tahan cairan (fluid resistant)
Dapat disesuaikan dan tidak mudah bergerak setelah disesuaikan
(adjustable and immovable once adjusted)
Terdapat bagian terbuka (bagian wajah) yang tidak elastis. Selain
menutupi wajah, panjang bagian ini adalah mencapai bagian atas
gaun (facial opening constructed without elastic, reaching the upper
part of the gown or coverall).
Terdapat 2 jenis head cap yaitu
a) Skull Cap
b) Bouffant Cap.
b. Masker
Penggunaan masker yang ditujukan oleh masyarakat maupun
tenaga medis memiliki jenis dan standar yang berbeda-beda. Masker
yang digunakan perlu disesuaikan dengan tingkat intensitas kegiatan
tertentu. Berikut merupakan tipe dan klasifikasi masker yang perlu
diketahui perbedaannya:
Tipe-tipe Masker
1) Masker Kain
Masker kain dapat digunakan untuk mencegah penularan dan
mengantisipasi kelangkaan masker yang terjadi. Efektivitas
penyaringan pada masker kain meningkat seiring dengan jumlah
lapisan dan kerapatan tenun kain yang dipakai. Masker kain perlu
dicuci dan dapat dipakai berkali-kali. Bahan yang digunakan untuk
masker kain berupa bahan kain katun, scarf, dan sebagainya.
Penggunaan masker kain dapat digunakan untuk:
a) Bagi masyarakat sehat Digunakan ketika berada di tempat
umum dan fasilitas lainnya dengan tetap menjaga jarak 1-2
meter. Namun, jika masyarakat memiliki kegiatan yang
tergolong berbahaya (misalnya, penanganan jenazah COVID-
9
19, dan sebagainya) maka tidak disarankan menggunakan
masker kain.
b) Bagi tenaga medis Masker kain tidak direkomendasikan
sebagai APD (Alat Pelindung Diri) untuk tingkat keparahan
tinggi karena sekitar 40-90% partikel dapat menembus masker
kain bagi tenaga medis. Masker kain digunakan sebagai opsi
terakhir jika masker bedah atau masker N95 tidak tersedia.
Sehingga, masker kain idealnya perlu dikombinasikan dengan
pelindung wajah yang menutupi seluruh bagian depan dan sisi
wajah.
2) Masker Bedah 3 Ply (Surgical Mask 3 Ply)
Masker Bedah memiliki 3 lapisan (layers) yaitu lapisan luar kain
tanpa anyaman kedap air, lapisan dalam yang merupakan lapisan
filter densitas tinggi dan lapisan dalam yang menempel langsung
dengan kulit yang berfungsi sebagai penyerap cairan berukuran
besar yang keluar dari pemakai ketika batuk maupun bersin.
10
semakin sering dipakai ulang, kemampuan filtrasi akan menurun.
Jika akan menggunakanmetode pemakaian kembali, masker N95
perlu dilapisi masker bedah pada bagian luarnya.
Masker kemudian dapat dilepaskan tanpa menyentuh bagian
dalam (sisi yang menempel pada kulit) dan disimpan selama 3-4
hari dalam kantung kertas sebelum dapat dipakai kembali. Masker
setingkat N95 yang sesuai dengan standar WHO dan dilapisi oleh
masker bedah dapat digunakan selama 8 jam dan dapat dibuka
dan ditutup sebanyak 5 kali. Masker tidak dapat digunakan kembali
jika pengguna masker N95 sudah melakukan tindakan yang
menimbulkan aerosol.
4) Reusable Facepiece Respirator
Tipe masker ini memiliki keefektifan filter lebih tinggi dibanding
N95 meskipun tergantung filter yang digunakan. Karena memiliki
kemampuan filter lebih tinggi dibanding N95, tipe masker ini dapat
juga menyaring hingga bentuk gas. Tipe masker ini
direkomendasikan dan lazim digunakan untuk pekerjaan
yangmemiliki resiko tinggi terpapar gas-gas berbahaya. Tipe
masker ini dapat digunakan berkalikali selama face seal tidak rusak
dan harus dibersihkan dengan disinfektan secara benar sebelum
digunakan kembali.
11
Mengacu pada Petunjuk Teknis Penggunaan APD Kementerian
Kesehatan, maka penggunaan coverall diutamakan sebagai perluasan
area perlindungan petugas dalam masa wabah COVID-19. Bahan gaun
yang digunakan kembali (reusable) terbuat dari polyester atau kain
katunpolyester. Gaun yang terbuat dari kain ini dapat dicuci dengan
aman sesuai prosedur rutin dan digunakan kembali. Prosedur
pencucian yang direkomendasikan adalah pencucian dilakukan
menggunakan desinfektan klorin konsentrasi 1:99 pada suhu 57,2°C –
71°C selama minimal 25 menit. Perawatan harus diambil untuk
memastikan bahwa tenaga medis tidak menyentuh permukaan luar
gaun selama perawatan.
e. Sarung Tangan
Dalam penanganannya, petugas medis pastinya akan sering
menggunakan tangannya. Seringnya menggunakan tangan
memungkinkan tangan akan bersinggungan dengan air liur yang
bercampur dengan virus.
Sebagai langkah antisipasi untuk menghindari penyebarannya ke
dalam tubuh, petugas medis akan mengenakan sarung tangan. Bahan
terbaik untuk sarung tangan ini terbuat dari lateks ataupun karet.
f. Sepatu Pelindung
Jenis jenis APD yang terakhir ialah sepatu pelindung. Sepatu yang
terbaik harus bisa melindungi seluruh area kaki. Mulai dari ujung kaki
sampai betis. Bahannya juga harus tahan terhadap cairan. Biasanya,
bahan untuk sepatu medis ini terbuat dari karet. Atau jika memang
dibuat dari kain, bahan ini tetap bisa mencegah cairan masuk ke area
kaki petugas.
Seluruh petugas kesehatan harus mengenakan sepatu bot (boots)
tahan air berbahan karet (rubber atau gum boots).
Spesifikasi teknis:
Nonslip, memiliki sol PVC yang sepenuhnya tersegel
Berukuran lebih tinggi dari tepi bawah gaun
Warna terang dapat mendeteksi kemungkinan kontaminasi
Terdapat berbagai ukuran untuk meningkatkan kenyamanan dan
menghindari trauma pada kaki
Catatan:
Jika sepatu bot karet tidak tersedia, petugas kesehatan harus
mengenakan sepatu tertutup (slip-on tanpa tali sepatu dan
sepenuhnya menutupi dorsum kaki dan pergelangan kaki).
12
Penutup sepatu, nonslip dan lebih disukai kedap air, idealnya harus
digunakan di atas sepatu tertutup untuk memfasilitasi
dekontaminasi.
Sepatu bot dapat digunakan sampai akhir kerja atau shift
13
2.5 Urutan Penggunaan APD
Berikut langkah-langkah memakai alat pelindung diri yang benar :
14
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Kebersihan Tangan adalah proses pembersihan kotoran dan
mikroorganisme pada tangan yang di dapat melalui kontak dengan pasien,
petugas kesehatan lain dan permukaan lingkungan (flora transien) dengan
menggunakan sabun atau antiseptik dibawah air mengalir atau
menggunakan hand rub berbasis alkohol.
Alat pelindung diri adalah alat-alat yang mampu memberikan
perlindungan terhadap bahaya-bahaya kecelakaan atau bisa juga disebut
alat kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan
risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di
sekelilingnya. APD dipakai sebagai upaya terakhir dalam usaha melindungi
tenaga kerja apabila usaha rekayasa (engineering) dan administratif tidak
dapat dilakukan dengan baik. Namun pemakaian APD bukanlah pengganti
dari usaha tersebut, namun sebagai usaha akhir.
Rancangan APD dibuat khusus untuk membatasi gerak partikel ataupun
virus ke tubuh orang lain. Sebagai penghalang, alat ini memang harus
sangat baik. Dan jenisnya cukup banyak, diantaranya adalah pelindung
kepala, masker, pelindung mata dan wajah, gown (gaun medis), sarung
tangan, dan pelindung kaki.
3.2 Saran
Setelah memakai alat pelindung diri (APD) sebaiknya APD langsung
dipisahkan dengan pakaian lainnya, kemudian operator langsung ganti
pakaian yang bersih. Hal ini dikarenakan untuk mengurangi resiko
terjadinya penularan penyakit.
15
Daftar Pustaka
https://www.ilmulengkap.xyz/2020/04/makalah-alat-pelindung-diri-apd.html
file:///C:/Users/ASUS/Downloads/Standar%20APD%20Rev.%203%20Satgas
%20Covid%2019.pdf
https://www.academia.edu/10223430/SPO_CUCI_TANGAN
https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/standar-apd-untuk-penanganan-
covid-19-di-indonesia-revisi-2.pdf
https://badanmutu.or.id/2020/05/15/standar-apd-untuk-penanganan-covid-19-di-
indonesia-revisi-ke-2/
https://www.karyaone.co.id/blog/jenis-jenis-apd/
http://www.inaheart.org/news_and_events/news/2020/3/26/
apd_level_1_2_dan_3
https://www.bola.com/ragam/read/4214435/langkah-tepat-memakai-dan-
melepas-alat-pelindung-diri-apd
16