0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang mencakup kegiatan mencuci tangan dengan sabun, syarat-syarat jamban sehat, tidak meludah sembarangan, serta pentingnya pemberantasan jentik nyamuk secara rutin untuk mencegah penyakit menular.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang mencakup kegiatan mencuci tangan dengan sabun, syarat-syarat jamban sehat, tidak meludah sembarangan, serta pentingnya pemberantasan jentik nyamuk secara rutin untuk mencegah penyakit menular.
Dokumen tersebut membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah yang mencakup kegiatan mencuci tangan dengan sabun, syarat-syarat jamban sehat, tidak meludah sembarangan, serta pentingnya pemberantasan jentik nyamuk secara rutin untuk mencegah penyakit menular.
Di institusi pendidikan, pembinaan PHBS dilaksanakan melalui kegiatan usaha kesehatan
Sekolah (UKS) yang terintegrasi dengan kegiatan pengembangan dan pembinaan Desa Siaga dan Kelurahan Siaga Aktif.
Indikator Keberhasilan Tatanan Institusi Pendidikan
1. Tersedia sarana untuk mencuci tangan menggunakan sabun. 2. Tersedia sarana untuk mengkonsumsi makanan dan minuman sehat 3. Tersedia jamban sehat 4. Tersedia tempat sampah 5. Terdapat larangan untuk tidak merokok 6. Terdapat larangan untuk tidak mengkonsusmsi NAPZA 7. Terdapat larangan untuk tidak meludah di sembarang tempat 8. Terdapat kegiatan memberantas jentik nyamuk secara rutin
A. Mencuci Tangan Pakai Sabun
Tangan yang terlihat bersih belum tentu aman dari virus yang terlihat oleh mata manusia. Sering mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir minimal 20 detik untuk mematikan virus. Lakukan dengan benar dan disiplin jangan kendor. Atau gunakan Hand sanitizer. COVID-19 adalah penyakit yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2 yang merupakan bagian dari tipe virus Corona. Virus ini bisa menular jika kita kontak langsung dengan orang yang terinfeksi atau dengan cairan yang dikeluarkannya oleh saat batuk dan bersin. Virus dapat berpindah ke tubuh kita, bila tanpa sengaja kita menyentuh benda-benda tersebut lalu menyentuh wajah (mata, mulut, dan hidung) dengan tangan yang telah terkontaminasi. Mencuci tangan sesering mungkin dan dengan cara yang tepat (setidaknya selama 40 detik) adalah salah satu langkah paling penting untuk mencegah infeksi COVID-19. CTPS jauh lebih efektif membunuh kuman, bakteri, dan virus dibandingkan dengan mencuci tangan dengan air saja. Sabun dapat dengan mudah menghancurkan membran lipid COVID-19, membuat virus COVID-19 tidak aktif. Cuci tangan pakai sabun terbukti efektif mencegah penularan virus corona karena tangan yang bersih setelah dicuci pakai sabun dapat mengurangi risiko masuknya virus ke dalam tubuh mengingat: Tanpa disadari, orang sering menyentuh mata, hidung, dan mulut sehingga dapat menyebabkan virus masuk ke dalam tubuh Virus corona dari tangan yang tidak dicuci dapat berpindah ke benda lain atau permukaan yang sering disentuh - seperti pegangan tangga atau eskalator, gagang pintu, permukaan meja, atau mainan- sehingga menimbulkan risiko penyebaran virus kepada orang lain. 1. Cara yang Tepat Mencuci Tangan Pakai Sabun Mencuci tangan dengan benar mesti dilakukan dengan menggunakan sabun dan air bersih mengalir. Bila tidak ada keran, kita bisa menggunakan timba atau wadah lain untuk mengalirkan air. Cara Mencuci Tangan Pakai Sabun a. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar b. Gosok kedua punggung tangan secara bergantian c. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih d. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci e. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian f. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air bersih mengalir dan keringkan. Prinsip-Prinsip Penting Terkait Cuci Tangan Pakai Sabun a. Mencuci tangan dengan air saja tidaklah cukup untuk mematikan kuman penyebab penyakit. b. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir adalah cara yang paling hemat biaya untuk melindungi kita dari penyakit menular, termasuk COVID-19. c. Mencuci tangan pakai sabun selama minimal 40-60 detik dan dengan mengikuti semua langkah yang dianjurkan terbukti efektif mematikan kuman penyakit. d. Mencuci tangan pakai sabun dapat efektif bila tersedia sarana CTPS, dilakukan pada waktu-waktu penting, dan dilakukan dengan cara yang benar.
Membersihkan Tangan Menggunakan Cairan Pembersih Tangan
Mencuci tangan menggunakan cairan pembersih tangan dapat dilakukan dalam situasi tertentu dimana sabun dan air bersih tidak tersedia. Agar hasilnya efektif, cairan pembersih tangan yang digunakan hendaknya mengandung alkohol dengan kadar minimal 60%. Selain menggunakan produk cairan pembersih tangan berbasis alkohol yang ada di pasaran, kita juga bisa membuat cairan pembersih dengan mengikuti standard dan panduan dari WHO. Mencuci tangan pakai sabun dan air bersih akan memberi manfaat yang berbeda dari cairan pembersih tangan berbasis alkohol. Sabun dan air bersih dapat menghilangkan semua jenis kuman dari tangan, sedangkan cairan pembersih tangan berbasis alkohol hanya bisa mengurangi jumlah kuman tertentu di kulit. Selain itu, cairan pembersih tangan hanya dapat digunakan bila tangan kita tidak kotor dan berminyak. Cairan pembersih tangan berbasis alkohol juga tidak bisa menghilangkan jenis kuman norovirus, Cryptosporidium, dan Clostridioides difficile, serta bahan kimia berbahaya seperti pestisida dan logam berat. (WHO, Guide to Local Production : WHO-recommended Handrub Formulations) Cara Memakai Cairan Pembersih Tangan a. Oleskan cairan pembersih tangan ke salah satu telapak. Bacalah label produk yang digunakan untuk mengetahui jumlah yang mesti digunakan sekali pakai. b. Gosok kedua tangan. c. Gosokkan cairan ke seluruh telapak tangan, punggung tangan, dan jari sampai cairan pada tangan Anda mengering. Lakukan tahap ini selama sekitar 20 detik.
Waktu Penting untuk Membersihkan Tangan Sabun dan Air Bersih
a. Sebelum makan b. Sesudah buang air besar dan menggunakan toilet c. Setelah menyentuh sampah Selama pandemi : a. Setelah bersin dan batuk b. Setelah menyentuh permukaan benda termasuk gagang pintu, meja, dll c. Sebelum dan sesudah merawat seseorang yang sedang muntah atau diare d. Setelah menyentuh hewan, pakan ternak, atau kotoran hewan e. Sebelum dan sesudah merawat luka f. Sebelum makan g. Sesudah buang air besar dan menggunakan toilet h. Setelah menyentuh sampah i. Jika tangan Anda terlihat kotor atau berminyak j. Sebelum dan sesudah mengunjungi teman, keluarga, atau kerabat yang di rumah sakit atau panti jompo
Cairan Pembersih Tangan Berbasis Akohol (Hand Sanitizer)
a. Sebelum dan setelah menyentuh permukaan benda, termasuk gagang pintu, meja, dll b. Sebelum masuk dan segera setelah keluar dari fasilitas umum, termasuk kantor, pasar, stasiun, dll c. Sebelum dan sesudah mengunjungi teman, keluarga, dan kerabat di rumah sakit atau panti jompo. JANGAN gunakan pembersih tangan jika tangan Anda terlihat kotor atau berminyak misalnya, setelah berkebun, memancing, atau berkemah.
B. Syarat Jamban Sehat
Jamban tidak mencemari sumber air, Jamban tidak mencemari tanah disekitarnya, Jamban tidak berbau, Jamban tidak dapat dijangkau oleh serangga, Jamban mudah dibersihkan, Penerangan yang cukup, Lantai kedap air, Ventilasi yang baik dan dilengkapi dinding dan atap pelindung. Sementara prosedur untuk memelihara jamban yang sehat sebaiknya lantai jamban bersih dan kering, tidak ada serangga, tidak ada genangan air di sekitar jamban, tidak ada sampah berserakan dan tersedia alat pembersih. C. Tidak Meludah Sembarangan Air ludah adalah salah satu media penyebaran penyakit seperti Covid-19, influenza, hepatitis, meningitis dll. Air ludah/liur/saliva merupakan cairan bening yang dihasilkan dalam mulut manusia. Diketahui seseorang mampu mengeluarkan sekitar 700 ml air ludah setiap hati. Sering meludah karena produksi air liur berlebihan dipicu oleh : kehamilan dimana terjadi perubahan hormon, sering konsumsi asam, kurang minum air putih, gigi berlubang, kebiasaan merokok. Cara kerja penularan penyakit lewat ludah, terjadi khususnya melalui udara. Droplet atau partikel air kecil tersebut membawa mikroorganisme yang dihirup langsung oleh orang lain. Jika ingin mengeluarkan ludah, lakukan ditempat khusus seperti toilet atau bantuan tidu/lap tangan pribadi.
D. Pemberantasan Jentik Nyamuk
PSN dilakukan dengan 3 langkah. Pertama, menguras/membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain. Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya, dan ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD. Selain itu, perlu juga melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan lain seperti di antaranya menaburkan atau meneteskan larvasida (lebih dikenal dengan abate atau biolarvasida) pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur, dan menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk. Program 3M Plus, yakni Menguras, Menutup dan Mendaur ulang. Melipat baju-baju yang bergantungan pun perlu dilakukan mengingat itu menjadi sarang nyamuk di sana. Terlebih lagi yang berada di ruangan yang gelap. ''Permasalahan jentik juga perlu diwaspadai karena dari situlah awal timbulnya nyamuk penyebab demam berdarah,''