4.Fachrurrozan 215110455
Dosen Pembimbing:
Yessi Yuzar,S.Si.T,M.Kes
TA 2021/2022
Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
TATACARA MENCUCI TANGAN ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari dosen pembimbing kami pada bidang kuliah KDM . Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang mencuci tangan bagi para
pembaca dan juga bagi penulisnya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Yessi Yuzar, selaku dosen
pembimbing mata kuliah KDM yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada ibu yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
PEMAKALAH
Daftar pustaka
Bab 1
Bab 2
Bab 3
Bab 4
Bagian tangan seperti sela-sela kuku dan jari seringkali menjadi tempat
pelabuhan bakteri pada tangan Anda. Meskipun ada beberapa jenis bakteri
baik untuk tubuh manusia, namun beberapa kuman yang terbawa oleh tangan
manusia cenderung berpotensi risiko kesehatan serius bagi manusia, seperti
infeksi dan penyakit. Disisi lain, manusia umumnya sering menyentuh
beberapa bagian muka seperti mata, hidung, dan mulut mereka tanpa pernah
mengetahui bahwa ada banyak patogen berbahaya seperti bakteri dan virus
dapat masuk kedalam tubuh melalui mata, hidung dan mulut lebih cepat dari
yang pernah dibayangkan sebelumnya. Oleh karenanya, salah satu manfaat
mencuci tangan adalah untuk melindungi diri Anda dari berbagai macam
infeksi dan penyakit berbahaya yang umumnya disebabkan oleh tangan,
seperti infeksi kulit dan mata, diare, influenza dan penyakit pernapasan serius
termasuk virus Corona.
Kuman dan bakteri dapat menyebar dengan cepat dari satu orang ke orang
yang lain.
Bakteri dapat menyebar baik melalui kontak tidak langsung (melalui benda
atau permukaan yang tersentuh) maupun kontak langsung misalnya berjabat
tangan.
Mencuci tangan dengan sabun dan air lebih efektif untuk menghilangkan
bakteri yang berpotensi berasal dari feses, ketimbang mencuci tangan dengan
air saja. Para ahli di studi mengatakan, membersihkan tangan dengan sabun
bisa mencegah penularan penyakit diare.
Manfaat mencuci tangan dengan sabun tak hanya menyoal mencegah
diare saja. Gaya hidup sehat ini juga bisa melindungi dari beragam penyakit-
penyakit lainnya. Mulai dari COVID-19, flu, infeksi bakteri E.coli, sakit
tenggorokan, hepatitis A, pilek, ISPA, hingga kecacingan.
2. Membunuh Kuman-Kuman
Macam-Macam Cuci Tangan Mencuci tangan baru dikenal pada akhir abad
ke-19 dengan tujuan menjadi sehat saat perilaku dan pelayanan jasa sanitasi
menjadi penyebab penurunan tajam angka kematian dari penyakit menular yang
terdapat pada negara-negara maju. perilaku ini diperkenalkan bersamaan dengan
isu isolasi dan pemberlakuan teknik membuang kotoran yang aman dan
penyediaan air bersih dalam jumlah yang mencukupi. Macam- macam mencuci
tangan (Anam, 2014), yaitu :
Praktik mencuci tangan, paling umum dilakukan setelah cuci tangan dengan
air saja.
Walaupun perilaku mencuci tangan dengan sabun diperkenalkan pada abad 19
dengan tujuan untuk memutus mata rantai, namun pada praktiknya perilaku ini
dilakukan karena banyak hal diantaranya meningkatkan status sosial, tangan
dirasakan menjadi wangi, dan sebagai ungkapan rasa sayang pada anak.
Mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan
membersihkan tangan dan jari jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia
untuk menjadi bersih dan memutuskan mata rantai kuman. Mencuci tangan
dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit. Hal
ini dilakukan karena tangan seringkali menjadi agen yang membawa kuman
dan menyebabkan patogen berpindah dari satu orang ke orang lain, baik dengan
kontak langsung ataupun kontak tidak langsung (menggunakan
permukaanpermukaan lain seperti handuk, gelas) (Murwanto, 2017).
1. Sabun
Sediakan kertas tisu atau serbet di dekat wastafel atau keran cuci tangan
agar anak dengan cepat mengeringkan tangannya usai cuci tangan. Sebab,
air yang basah dapat lebih mudah menularkan patogen atau bakteri. Bila
Anda memilih memasang serbet, pastikan serbet selalu diganti dengan rutin
agar tidak menjadi tempat tinggal jamur dan bakteri.
5. Tempat sampah
Pastikan tempat sampah tersedia di dekat lokasi wastafel atau keran cuci
tangan. Hal ini memudahkan anak untuk membuang sampah tisu ketika
mereka usai mengeringan tangan. Selain itu, pilihlah tempat sampah yang
tidak perlu dibuka menggunakan tangan agar tidak kotor lagi.
6. Pelembab tangan
Langkah Cuci Tangan Yang Baik Dan Benar Teknik mencuci tangan yang
benar harus menggunakan sabun dan di bawah air yang mengalir dengan
langkah-langkah sebagai berikut (Kemenkes, 2015) :
2. Ambil sabun cair secukupnya untuk seluruh tangan, akan lebih baik
jika sabun yang mengandung antiseptik,
4. Hal ini dilakukan pada kedua tangan, Kemudian letakkan punggung jari
satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci,usapkan ibu jari
tangan kanan dengan punggung jari lainnya dengan gerakan saling berputar,
Kuku adalah bagian tubuh yang terdapat atau tumbuh di ujung jari. Kuku tumbuh
dari sel mirip gel lembut yang mati, mengeras, dan kemudian terbentuk saat mulai
tumbuh dari ujung jari. Kulit ari pada pangkal kuku berfungsi melindungi dari
kotoran. Fungsi utama kuku adalah melindungi ujung jari yang lembut dan penuh
urat saraf, serta mempertinggi daya sentuh. Secara kimia, kuku sama dengan
rambut yang antara lain terbentuk dari keratinprotein yang kaya akan sulfur.Pada
kulit di bawah kuku terdapat banyak pembuluh kapiler yang memiliki suplai darah
kuat sehingga menimbulkan warna kemerah-merahan. Seperti tulang dan gigi,
kuku merupakan bagian terkeras dari tubuh karena kandungan airnya sangat
sedikit.
Pertumbuhan kuku jari tangan dalam satu minggu rata-rata 0,5 - 1,5 mm, empat
kali lebih cepat dari pertumbuhan kuku jari kaki. Pertumbuhan kuku juga
dipengaruhi oleh panas tubuh. Nutrisi yang baik sangat penting bagi pertumbuhan
kuku. Sebaliknya, kalau kekurangan gizi atau menderita anoreksianervosa,
pertumbuhan kuku sangat lamban dan rapuh.
B. TUJUAN
1.Untuk menghindari adanya tempat atau sarang berbagai kuman dan virus
b. Sabun
c. Sikat kuku
d.Bengkok / nirbekken
e. Handuk
f.Kapas
D. PROSEDUR KERJA
e.Merendam kuku dengan air hangat kurang lebih 2 menit kemudian sikat kuku
dengan sabun bila kotor
j.Mengucapkan hamdalah
Pembersihan rongga mulut atau oral hygiene dilakukan tidak hanya kepada
pasien sadar,pasien tidak sadar.pasien atau klien tida sadar lebih rentan terkena
kekeringan sekresi air liur pada mukosanya karena mereka tidak mampu untu
makan,minum,bernafas melalui mulut dan seringkali memperoleh terapi oksigen.
Pada tahun 1960,greene dan vermillion membuat oral hygiene yang kemudian
di sederhanakan menjadi oral hygiene index simplified yang hanya meliputi enam
permukaan gigi yng mewakili semua segmen anterior dan posterior dalam rongga
mulut .
8. Jangan merokok
D. MENYIKAT GIGI
Sikat gigi adalah alat untuk membersihkan gigi yang berbentuk sikat kecil dengan
pegangan. Pasta gigi biasanya ditambahkan ke sikat gigi sebelum menggosok gigi.
Sikat gigi banyak jenisnya, dari yang bulunya halus sampai kasar, bentuknya kecil
sampai besar, dan berbagai desain pegangan. Kebanyakan dokter gigi
menganjurkan penggunaan sikat yang lembut meskipun sikat gigi berbulu lembut
kurang efektif membersihkan sela-sela gigi karena sikat gigi berbulu keras dapat
merusak lapisan enamel dan melukai gusi.Menurut para dokter gigi, menyikat gigi
dilakukan minimal dua kali sehari yaitu sehabis sarapan pagi dan sebelum tidur
malam. Menyikat gigi juga dianjurkan menggunakan pasta gigi yang membantu
membersihkan gigi lebih bersih dan wangi. Akibat dari jarangnya menyikat gigi
adalah timbulnya plak di gigi yang diakibatkan dari penumpukan kotoran di gigi.
Plak gigi juga dapat menyebabkan gigi berlubang yang jika dibiarkan bisa
membuat gigi ngilu. Selain plak dan gigi berlubang, jarangnya menyikat gigi juga
dapat mengakibatkan bau napas yang tidak sedap sehingga dapat dijauhi oleh
teman sekitar.
1.Handuk/pengalas
2.Bengkok
5 Tisu.
Persiapan Pasien:
5.Sikatlah gigi pasien dengan perlahan-lahan dari atas ke bawah luar dalam
gerakan atas dan bawah
9.Membereskan peralatan
10.Mencuci tangan.
BAB IV
BANTUAN HIDUP DASAR
Secara umum sumbatan jalan napas dapat terjadi baik pada jalan napas bagian atas
yang meliputi mulut dan hidung sampai ke bagian larings, atau jalan napas bagian
bawah yang meliputi bronkus dan lanjutannya.
Merupakan teknik yang aman untuk membuka jalan napas bagi penderita yang
mengalami trauma pada tulang belakang.
cardiopulmonary
resuscitation (CPR)
mouth-tomouth ventilation
Tahap ini merupakan tahapan umum pada saat tiba di suatu lokasi
kejadian,baik pada kasus trauma ataupun kasus medis. Pada saat tiba di tempat
kejadian, kenali dan pelajari segala situasi dan potensi bahaya yang ada. Sebelum
melakukan pertolongan,
a. Amankan keadaan
atau emosi dari orang di sekitar lokasi kejadian. Lalu menggunakan alat
perlindungan diri (APD) yang sesuai.
Bila tidak ada ancaman bahaya jangan memindahkan korban, misalnya api
atau
gas beracun. Jika penolong harus memindahkan korban, maka harus dilakukan
secepat mungkin dan seaman mungkin dengan sumber daya yang tersedia.
d. Jumlah korban
berpikir hanya ada satu korban, oleh sebab itu sangat penting untuk segera
mengamati keadaan sekitar kejadian.
e. Meminta pertolongan
Minta bantuan ke orang sekitar tempat kejadian. Hal ini sangat penting
karena
akan sangat sulit menolong pasien seorang diri, apabila ada lebih dari satu
penolong maka akan lebih efektif menangani korban, seperti pengaktivan EMS
dan mengamankan lokasi.
korban:
Apabila korban dalam keadaan tidak respon, segera evaluasi keadaan jalan
napas korban. Pastikan bahwa korban dalam posisi telentang. Jika korban
tertelungkup, penolong harus menelentangkannya dengan hati-hati dan jangan
sampai membuat atau memperparah cidera korban.
Pada korban yang tidak sadarkan diri dengan mulut yang menutup terdapat
metode untuk membuka jalan napas, yaitu Head-tilt/chin-lift technique (Teknik
tekan dahi/angkat dagu) dengan menekan dahi sambil menarik dagu hingga
melewati posisi netral tetapi jangan sampai menyebabkan hiperekstensi leher dan
Jaw-thrust maneuver (maneuver dorongan rahang) yang dilakukan bila dicurigai
terjadi cedera pada kepala, leher atau tulang belakang pada korban. Lalu
membuka mulut korban. Metode ini yang biasa dikenal dengan Triple Airway
Manuever.
siku pada lantai, meletakkan tangan pada tiap sisi kepala, meletakkan jari-jari di
sekitar sudut tulang rahang dengan ibu jari berada di sekitar mulut, lalu angkat
rahang ke atas dengan jari-jari dan ibu jari membuka mulut dengan mendorong
dagu ke arah depan sambil mengangkat rahang. Pastikan tidak menggerakkan
kepala atau leher korban ketika melakukannya.
Evaluasi napas dan nadi karotis (nadi leher) korban secara bersamaan/simultan
kurang lebih selama 5 detik atau tidak lebih dari 10 detik. Lakukan pengecekan
napas dengan melihat naik-turunnya dada korban, dengarkan dan rasakan dengan
pipi udara yang dihembuskan oleh korban. Lakukan pengecekan nadi dengan
meraba arteri karotis yang ada di leher dengan meletakkan 2 jari di bawah sudut
korban hanya mengalami pingsan, henti napas atau bahkan henti jantung.
a. Henti napas
Jika korban tidak bernapas tetapi didapati nadi yang adekuat, maka pasien
dapat dikatakan mengalami henti napas. Maka langkah awal yang harus dilakukan
memberikan bantuan napas. Pastikan jalan napas bersih dari sumbatan, berikan 1
kali bantuan napas setiap 5-6 detik, dengan durasi sekitar 1 detik untuk tiap
setiap 2 menit. Pemberian napas harus dilanjutkan hingga korban mulai bernapas
dengan spontan, penolong terlatih tiba, nadi korban menghilang dimana pada
kasus ini penolong harus memulai RJP dan pasangkan AED bila tersedia serta
b. Henti Jantung
Jika korban tidak bernapas, nadi tidak ada dan tidak ada respon, maka
pasien
dapat dikatakan mengalami henti jantung. Pada keadaan ini, langkah-langkah
yang harus dilakukan adalah mengaktifkan sistem tanggapan darurat dan
menghubungi pusat layanan kesehatan darurat terdekat.3,4 Kemudian segera
melakukan RJP yang benar dengan langkah-langkah sebagai berikut:
- Letakkan korban pada permukaan datar dan keras untuk memastikan bahwa
korban mendapat penekanan yang adekuat.
- Letakkan tangan di tengah dada korban, tupukan salah satu pangkal tangan pada
daerah separuh bawah tulang dada dan tangan yang lain di atas tangan yang
bertumpu tersebut.
- Lengan harus lurus 90 derajat terhadap dada korban, dengan bahu penolong
sebagai tumpuan atas.
- Tekan dada dengan kecepatan 100-120 kali per menit, dengan kedalaman
minimal 5 cm tetapi tidak boleh lebih dari 6 cm.
- Untuk penolong yang tidak terlatih dalam melakukan RJP, disarankan untuk
melakukan penekanan dada saja secara terus-menerus.
- Letakkan pad pada dada korban. Gunakan pad dewasa untuk korban dewasa
dan anak dengan usia di atas 8 tahun atau dengan berat di atas 55 pound (di
atas 25 kg). Tempatkan satu pad di dada kanan atas di bawah tulang selangka
kanan, dan tempatkan pad yang lain di dada kiri pada garis tengah ketiak,
untuk tidak menyentuh korban selama AED menganalisis. Hal ini dilakukan
di atas dada, tapi masih berada pada posisi untuk bersiap melanjutkan
penekanan dada segera setelah kejut listrik diberikan atau AED menyarankan
- Amati analisis AED dan siapkan untuk pemberian kejut listrik bila
diperlukan. Pastikan tidak ada seorangpun yang kontak dengan pasien. Siapkan
penolang pada posisi untuk siap melanjutkan penekanan dada segera setelah
- Berikan kejut listrik dengan menekan tombol "shock" bila ada indikasi.
- Setelah kejut listrik diberikan, segera lanjutkan penekanan dada dan lakukan
selama 2 menit (sekitar 5 siklus) hingga AED menyarankan untuk melakukan
analisis ulang, adanya tanda kembalinya sirkulasi spontan, atau Anda
diperintahkan oleh ketua tim atau anggota terlatih untuk berhenti.
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.unmuha.ac.id/xmlui/bitstream/handle/
123456789/960/15.%20BAB%20II.pdf?sequence=5&isAllowed=y
https://adoc.pub/bab-ii-tinjauan-pustaka-mencuci-tangan-dilakukan-sebelum-
dan.html
Nasrun,Anshari.2012."Merawat
Kuku",http://bagi-infoit.blogspot.com/2012/03/makalah-kdm-merawat-
kuku.html?m=1,diakses pada 2 September 2021.Pukul 12.50