Anda di halaman 1dari 12

NAMA PRESENT 1:

 ATIQAH FAJRIYANI YACUB AR


 NURALAMSYAH
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadiran tuhan yang maha
esa yang sudah memberikan karunianya pada kelompok kami dalam
melaksanakan tugas praktikum kimia ini. Sehingga akhrinya
tersusunlah materi laporan praktikum yang sistematis . Walaupun
waktunya cukup singkat , tapi kegiatan in imenghasilkan sesuatu yang
berharga seperti kita dapat memahami tentang laju reaksi .Dengan
selesainya laporan praktikum kimia secara resmi ini tidak lupa kami
ucapkan terima kasih kepada teman-teman dan juga guru kami ibu
ROSNAYANI S.pd. MI. Selaku guru mata pelajaran kimia, sehingga
terlaksananya tugas praktikum yang kami kerjakan.
Kami mohon saran dan kritikan apabila terdapat banyak kekurangan
pada hasil laporan praktikum kimia yang sudah kami buat. Semoga
laporan ini member banyak kegunaan pada semua pihak termasuk
kelompok kami, Terimakasih.
Landasan teori:

Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi dari reaktan ataupun produk per satu satuan waktu.
Untuk reaksi dengan reaktan A dan B menghasilkan produk C dan D seperti pada rumus persamaan
reaksi berikut, seiring waktu jumlah molekul reaktan A dan B akan berkurang dan jumlah molekul
produk C dan D akan bertambah, dan rumus laju reaksi (v) yaitu:

Tanda negatif pada laju perubahan konsentrasi reaktan


A dan B (reaktan) ditujukan agar nilainya positif,
sebagaimana laju reaksi adalah besaran yang nilainya
harus selalu positif. Satuannya adalah M s-1 atau mol L-1
s-1.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain:

Konsentrasi pereaksi

Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika
dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-
molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi
dan reaksi berlangsung semakin cepat.

Luas

lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus
permukaan sentuhan.

Suhu

Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat
sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea),
sehingga reaksi dapat berlangsung semakin cepat.

Katalisator

Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami .perubahan kimia
secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat
mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi
minimum yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.
Percobaan 1

Judul percobaan: menghitung laju reaksi.

Tujuan: untuk menghitung laju reaksi.

Alat dan bahan:

Alat Jumlah Bahan Jumlah

Erlen Meyer 1 buah Asam klorida 0.2 M 25 mL

Sumbat berlubang 1 buah Keping pualam 5 buah

Silinder ukur 50 mL 1 buah

Arloji stop watch 1 buah

Gelas kimia 1 liter 1 buah

Cara kerja:

1. Masukkan 5 keping pualam ke dalam erlenmeyer.

2. Isi silinder ukur dengan air sampai penuh, kemudian tutuplah dengan kertas tisu. Baliklah dan
masukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air.

3. Pasangkan selang secara hati-hati ke dalam silinder ukur yang terbalik tersebut (jangan sampai
udara masuk) kemudian ujung selang yang lain dipasang pada sumbat tabung.

4. Masukkan larutan HCI 0,2 M ke dalam Erlenmeyer yang berisi 5 keping pualam dan segera sumbat
dengan sumbat tabung yang sudah terpasang bada langkah 2.

5. Catatlah volume gas yang masuk ke dalam silinder ukur setiap 20 detik pada tabel pengamatan.

6. Buatlah grafik pertambahan volume gas (sumbu Y) terhadap waktu (sumbu X). pada kertas grafik.
Waktu (detik) 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200

Volume gas CO2 pada


silinder ukur (mL)

Pertambahan volume
CO2 (mL)

Percobaan 2

Judul percobaan: pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

Tujuan: mengetahui pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.

Alat dan bahan:

1. Gelas kimia 50 mL

2. Gelas ukur 10 ml dan 25 ml

3. Labu ukur 50 ml

4. Kertas putih 15 x 15 cm yang diberi tanda "X" hitam.

5. Stop watc

6. Larutan HCl 0.1 M

7. Larutan Na2S2O3

Cara kerja:

1. Encerkan larutan Na2S2O3 menjadi Na2S2O3 0,5 M; 0,2 M; 0,1 M; 0,05 M, masing-masing. masing
30ml.

2. Siapkan 5 buah gelas kimia yang telah diberi label no 1,2.3.4, dan 5

3. Masukkan 20 mL larutan HCI 1 M kedalam gelas kimia nomor 1.

4. Simpan gelas kimia di atas kertas putih bertanda "x".

5. tambahkan 20 mL Na2S2O3 0.05 M ke dalam gelas kimia 1 tersebut .

6. catat waktu yang di perlukan sejak penambahan Na2S2O3, sampai tanda "X" tidak terlihat lagi.

7. ulangi langkah kerja 3-6 untuk gelas ke 2, 3, 4 dan S dengan konsentrasi Na2S2O3, 0,1 M; 0,2M;
0,5M; dan 1M.

Volume Na2S2O3 1 M yang di pipet Konsentrasi Na2S2O3 setelah pengenceran

20 mL 0,5 M
20 mL 0,2 M

20 mL 0,1 M

20 mL 0,05 M

Gelas Zat yang direaksikan Waktu (s) Laju reaksi (V)

1 20 mL HCl 0,1 M + Na2S2O3 0,05 M 306 detik 0,003

2 20 mL HCl 0,1 M + Na2S2O3 0,1 M 150 detik 0,006

3 20 mL HCl 0,1 M + Na2S2O3 0,2 M 63 detik 0,15

4 20 mL HCl 0,1 M + Na2S2O3 0,5 M 23 detik 0,4

5 20 mL HCl 0,1 M + Na2S2O3 1M 10 detik 0,1

Percobaan 3

Judul percobaan: pengaruh luas permukaan sentuh terhadap laju reaksi

Tujuan: menyelidiki luas permukaan sentuh terhadap laju reaksi

Alat dan bahan:

a. Gelas kimia 100 mL

b. Gelas ukur 25 mL

c. Cutter

d. Timbangan

e. Lumpang dan alu

f. Stop watch

g. CaCO3

h. HCl 2 M

i. Pengaduk

j. Pipet tetes
Cara kerja:

1. Siapkan gelas kimia yang telah diberi label 1 dan 2.

2. Masukkan 25 mL HCl ke dalam masing masing gelas kimia.

3. Timbang keping pualam seberat 1 gram. Kemudian masukkan ke dalam gelas kimia 1. Aduk secara
konstan agar keping pualam larut secara merata. Catat waktu yang diperlukan pualam sejak
dimasukkan sampai larut.

4. Gerus keping pualam sampai halus. Kemudian timbang seberat 1gram, dan masukkan ke dalam
gelas kimia 2. Aduk secara konstan hingga larut. Catat waktu yang diperlukan sampai larut.

Tabel pengamatan:

Gelas Zat yang direaksikan Waktu (s) Laju reaksi (V)

1 25 mL HCl 2 M + keping CaCO3

2 25 mL HCl 2 M + serbuk CaCO3


Percobaan 4

Judul percobaan: pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

Tujuan: menyelidiki pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

Alat dan bahan:

a. Gelas kimia 50 mL

b. Timbangan

c. Lampu spiritus + korek api

d. Termometer

e. Gelas kimia 250 mL

f. Kaki tiga dan kasa

g. Penangas air

h. Stop watch

i. Larutan HCl 3 M

j. Logam seng.

Cara kerja:

1. Siapkan gelas kimia yang telah diberi label 1, 2, dan 3.

2. Tuangkan sekitar 25 mL HCl 3 M ke dalam masing masing gelas kimia.

3. Untuk gelas 1 ukurlah suhunya sama dengan suhu kamar.

4. Panaskan gelas kimia 2 pada penangas air hingga 60°C

5. Panaskan gelas kimia 3 pada penangas air hingga 90°C.

6. Masukkan ke dalam setiap gelas, logam seng dengan berat yang sama (misalnya 0,25 gram)

7. Catat hasil pengamatan hingga semua logam seng larut

Tabel pengamatan:

Gelas Zat yang direaksikan Suhu (°C) Waktu (s) Laju reaksi (V)

1 25 mL HCl 3 M + logam seng 30°C

2 25 mL HCl 3 M + logam seng 60°C

3 25 mL HCl 3 M + logam seng 90°C


Kesimpulan:

Berdasarkan pratikum yang telah penulis lakukan, dapat disimpulkan bahwa :

Konsentrasi, luas permukaan sentuhan, suhu, katalis mempengaruhi besar laju reaksi.

~Makin besar konsentrasi, laju reaksi makin cepat.

~ Makin luas permukaan bidang sentuh, makin cepat laju reaksinya.

~ Makin tinggi suhu pereaksi, makin cepat laju reaksinya.

~ Yang mempercepat laju reaksi adalah katalis. Dan air liur sbagai katalisator.

Saran:

Jika ingin pratikum berhasil, maka harus melaksanakan aturan cara kerja dengan baik dan
benar dan harus teliti serta berhati-hati agar tidak terjadi segala sesuatu yang tidak di
inginkan.
REFERNSI:

Keenan Kleinfelter, Wood. 1989. Kimia untuk Universitas Jilid 1 . Jakarta : Erlangga

Sukamto. 1989. Kimia Fisika. Jakarta : PT Bhineka Cipta

Wood, Charles. 1996. Ilmu Kimia untuk Universitas. Jakarta : Erlangga

Anda mungkin juga menyukai