Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi dari reaktan ataupun produk per satu satuan waktu.
Untuk reaksi dengan reaktan A dan B menghasilkan produk C dan D seperti pada rumus persamaan
reaksi berikut, seiring waktu jumlah molekul reaktan A dan B akan berkurang dan jumlah molekul
produk C dan D akan bertambah, dan rumus laju reaksi (v) yaitu:
Konsentrasi pereaksi
Larutan dengan konsentrasi yang besar (pekat) mengandung partikel yang lebih rapat, jika
dibandingkan dengan larutan encer. Semakin tinggi konsentrasi berarti semakin banyak molekul-
molekul dalam setiap satuan luas ruangan, akibatnya tumbukan antar molekul makin sering terjadi
dan reaksi berlangsung semakin cepat.
Luas
lebih, tumbukan berlangsung pada bagian permukaan zat. Padatan berbentuk serbuk halus
permukaan sentuhan.
Suhu
Setiap partikel selalu bergerak. Dengan naiknya suhu, energi gerak (kinetik) partikel ikut meningkat
sehingga makin banyak partikel yang memiliki energi kinetik di atas harga energi aktivasi (Ea),
sehingga reaksi dapat berlangsung semakin cepat.
Katalisator
Katalis adalah zat yang dapat memperbesar laju reaksi, tetapi tidak mengalami .perubahan kimia
secara permanen, sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat diperoleh kembali. Katalis dapat
mempercepat laju reaksi,karena dapat menimbulkan energi aktivasi. Energi aktivasi adalah energi
minimum yang harus dilampaui agar reaksi dapat berlangsung.
Percobaan 1
Cara kerja:
2. Isi silinder ukur dengan air sampai penuh, kemudian tutuplah dengan kertas tisu. Baliklah dan
masukkan ke dalam gelas kimia yang berisi air.
3. Pasangkan selang secara hati-hati ke dalam silinder ukur yang terbalik tersebut (jangan sampai
udara masuk) kemudian ujung selang yang lain dipasang pada sumbat tabung.
4. Masukkan larutan HCI 0,2 M ke dalam Erlenmeyer yang berisi 5 keping pualam dan segera sumbat
dengan sumbat tabung yang sudah terpasang bada langkah 2.
5. Catatlah volume gas yang masuk ke dalam silinder ukur setiap 20 detik pada tabel pengamatan.
6. Buatlah grafik pertambahan volume gas (sumbu Y) terhadap waktu (sumbu X). pada kertas grafik.
Waktu (detik) 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
Pertambahan volume
CO2 (mL)
Percobaan 2
1. Gelas kimia 50 mL
3. Labu ukur 50 ml
5. Stop watc
7. Larutan Na2S2O3
Cara kerja:
1. Encerkan larutan Na2S2O3 menjadi Na2S2O3 0,5 M; 0,2 M; 0,1 M; 0,05 M, masing-masing. masing
30ml.
2. Siapkan 5 buah gelas kimia yang telah diberi label no 1,2.3.4, dan 5
6. catat waktu yang di perlukan sejak penambahan Na2S2O3, sampai tanda "X" tidak terlihat lagi.
7. ulangi langkah kerja 3-6 untuk gelas ke 2, 3, 4 dan S dengan konsentrasi Na2S2O3, 0,1 M; 0,2M;
0,5M; dan 1M.
20 mL 0,5 M
20 mL 0,2 M
20 mL 0,1 M
20 mL 0,05 M
Percobaan 3
b. Gelas ukur 25 mL
c. Cutter
d. Timbangan
f. Stop watch
g. CaCO3
h. HCl 2 M
i. Pengaduk
j. Pipet tetes
Cara kerja:
3. Timbang keping pualam seberat 1 gram. Kemudian masukkan ke dalam gelas kimia 1. Aduk secara
konstan agar keping pualam larut secara merata. Catat waktu yang diperlukan pualam sejak
dimasukkan sampai larut.
4. Gerus keping pualam sampai halus. Kemudian timbang seberat 1gram, dan masukkan ke dalam
gelas kimia 2. Aduk secara konstan hingga larut. Catat waktu yang diperlukan sampai larut.
Tabel pengamatan:
a. Gelas kimia 50 mL
b. Timbangan
d. Termometer
g. Penangas air
h. Stop watch
i. Larutan HCl 3 M
j. Logam seng.
Cara kerja:
6. Masukkan ke dalam setiap gelas, logam seng dengan berat yang sama (misalnya 0,25 gram)
Tabel pengamatan:
Gelas Zat yang direaksikan Suhu (°C) Waktu (s) Laju reaksi (V)
Konsentrasi, luas permukaan sentuhan, suhu, katalis mempengaruhi besar laju reaksi.
~ Yang mempercepat laju reaksi adalah katalis. Dan air liur sbagai katalisator.
Saran:
Jika ingin pratikum berhasil, maka harus melaksanakan aturan cara kerja dengan baik dan
benar dan harus teliti serta berhati-hati agar tidak terjadi segala sesuatu yang tidak di
inginkan.
REFERNSI:
Keenan Kleinfelter, Wood. 1989. Kimia untuk Universitas Jilid 1 . Jakarta : Erlangga