Anda di halaman 1dari 7

PELEPAH DAUN PISANG SEBAGAI HAND SANITIZER ALAMI

OLEH :

TRISKA SETYA PUTRI*

1. PENDAHULUAN
Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam
kehidupan. Salah satu cara menjaga kesehatan tubuh yang mudah
ialah dengan mencuci tangan. Sehat juga menjadi salah satu investasi
untuk meningkatkan produktivitas kerja guna meningkatkan
kesejahteraan keluarga. Menjaga kesehatan tubuh dan memelihara
kebersihan tangan adalah hal yang sangat penting. (Nur Lailatul, 2017)

Menurut data Kesehatan Riset dasar (Kementrian Kesehatan RI,


2015), berdasarkan pola penyebab kematian semua umur, diare
menduduki peringkat ke-13 dengan proporsi kematian sebesar 3,5%.
Sementara dengan mencuci tangan dapat menurunkan potensi diare
sebesar 47%. Di Provinsi Jawa Timur sendiri yang mencuci tangan
masih 47%, sedangkan yang tidak mencuci tangan 53%, setengah dari
penduduk Jawa Timur masih mempunyai kebiasaan tidak mencuci
tangan.

Berbagai upaya dilakukan untuk mengurangi penyakit gangguan


pencernaan yang disebabkan oleh mikroba mulai dari pencegahan
hingga pengobatan. Salah satu pencegahan yang dilakukan yaitu
dengan cuci tangan menggunakan hand sanitizer (Miller, 2006; Myers,
2008). Hand sanitizer umumnya mengandung Ethyl Alkohol 62%,
pelembut, dan pelembab. Selain alkohol dan pelembut, hand sanitizer
juga mengandung anti bakteri lainseperti tryclosan, gliserol, tannin,
saponin dan agen antimikroba lainnya. Beberapa sediaan gel hand
sanitizer banyak tersedia di pasaran dan banyak mengandung alkohol
serta antibakteri lain. Senyawa fenol merupakan komposisi terbanyak
yang digunakan, karena senyawa tersebut tidak hanya terdapat pada
antibiotik sintetik, namun juga terdapat pada senyawa alam yang
dikenal dengan polifenol.

Pemilihan pelepah pisang sebagai bahan untuk pembuatan hand


senitizer adalah karena adanya kandungan senyawa polifenol yang
tinggi. Hal ini didukung oleh hasil penelitian (Ariningsih,. Dkk, 2015)
yang melaporkan bahwa pelepah pisang mengandung tiga zat yang
berperan dalam menyembuhkan luka dan sebagai antibakteri, yaitu
saponin, flavonoid, dan asam askorbat. Adapun fungsi saponin yaitu
bermanfaat untuk meningkatkan pembuluh darah baru pada luka.
Flavonoid bermanfaat untuk memperpendek waktu
peradangan/inflamasi. Asam askorbat bermanfaat untuk memperkuat
dan mempercepat pertumbuhan jaringan ikat/kolagen baru. Selain itu
saponin dan tanin merupakan zat antiseptik alami.

2. PEMBAHASAN dan HASIL


2.1 Pembahasan

Perilaku mencuci tangan adalah suatu aktivitas, tindakan mencuci


tangan yang dikerjakan oleh individu yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung. (Intan Silviana, 2017). Perilaku
“ala kadarnya dan tidak mau berlama-lama mencuci tangan” seperti
yang diungkapkan informan tidak hanya bersumber dari
pengetahuan dan keyakinan, tetapi juga faktor “ketersediaan waktu”
yang secara konsep merupakan faktor pemungkin (enabling factor)
dari perilaku (Green di dalam Notoatmodjo, 2009).

Daya antibakteri ekstrak pelepah daun pisang terhadap bakteri di


tangan dapat diketahui dengan menghitung jumlah koloni sebelum
dan sesudah mencuci tangan menggunakan hand senitizer (Nur
Lailatul, 2017). Saponin merupakan senyawa metabolik sekunder
yang mempunyai fungsi sebagai antiseptik sehingga mampu sebagai
antibakteri. Senyawa saponin akan membentuk senyawa kompleks
dengan membran sel melalui ikatan hidrogen, sehingga sifat
permeabilitas dinding sel dapat dihancurkan dan menimbulkan
kematian sel. (Nur, 2013). Flavonoid juga merupakan senyawa aktif
yang dapat digunakan sebagai antioksidan, antibakteri, antiinflamasi,
dan anti jamur.

Nah, kali ini kita akan membahasnya satu persatu, agar kamu
tahu seberapa pentingnya mencuci tangan.
1) Mengapa Harus Mencuci Tangan ?

Mengapa harus mencuci tangan? Ya, karena tangan adalah


anggota tubuh yang sering kita gunakan seperti berjabat
tangan dengan orang lain, makan, mencuci piring, menulis,
dan banyak lainnya. Dari contoh-contoh tersebut, saat
beraktivitas pastilah sudah banyak kuman dan bakteri yang
menempel pada tangan kita. Kamu tidak akan tahu berjuta-
juta bakteri hinggap ditanganmu padahal tanganmu terlihat
bersih. Bahkan ketika kamu memcuci tangan dengan air
bersih pun bisa saja kuman masih menempel. Jika kamu tidak
mau atau malas untuk mencuci tangan, bakteri dan kuman
tersebut akan masuk ke dalam tubuhmu melalui mulut.
Apalagi saat kamu terkena flu, wah banyak sekali bakteri dan
virus yang menempel pada telapak tanganmu.
2) Lalu Apa Dampak Jika Malas Mencuci Tangan ?

Apa dampaknya jika kita malas untuk mencuci tangan?


Waduh, sudah tak bisa dibayangkan lagi. Pasti sudah banyak
penyakit yang bersarang di tubuh dan membahayakan
kesehatan. Contohnya saat kamu batuk dengan menutupi
mulut menggunakan tangan, setelah itu kamu makan tanpa
mencuci tangan terlebih dahulu. Nah, bakteri atau virus yang
ada di tanganmu ini masuk ke dalam tubuhmu lagi bersama
dengan makanan yang kamu konsumsi.
3) Bagaimana Cara Mencuci Tangan Dengan Baik dan Benar ?

Setelah itu mari kita simak cara yang benar dalam mencuci
tangan yang baik dan benar. Langkah-langkah mencuci
tangan tersebut telah distandarkan oleh WHO.
Langkah 1. Hidupkan kran air yang mengalir, basahi kedua
telapak tangan setinggi pertengahan lengan. Ambil sabun dan
usap secara merata, lalu gosokkan kedua telapak tangan
dengan lembut agar kuman yang ada di telapak tangan
hilang.
Langkah 2. Untuk menghilangkan kuman pada bagian luar
tangan, kamu bisa mengusap dan menggosokan kedua
punggung tangan secara bergantian agar kuman tak bersisa
di tangan.

Langkah 3. Jangan lupa, kuman juga menempel pada sela-


sela jari tanganmu. Maka dari itu, gosok juga bagian sela-
selanya hingga sabun berbusa.

Langkah 4. Kuku juga bagian terpenting dari tangan. Banyak


kuman yang bersembunyi dan bersarang pada kuku. Oleh
karena itu, kamu wajib membersihkan bagian ujung kuku
secara bergantian dengan mengatupkannya.

Langkah 5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian


hingga bersih.

Langkah 6. Letakkan ujung jari atau ujung kuku pada


telapak tangan lainnya dan gosok memutar secara perlahan
agar kuman dan bakteri segera hilang.

2.2 Hasil
Dari beberapa penelitian sebelumnya salah satunya penelitian
dari Nur Lailatul mengatakan bahwa hasil pembuatan ekstrak
pelepah daun pisang sebagai hand sanitizer alami dengan metode
replika dan dilakukan dengan 2 kali ulangan, menunjukkan adanya
pengaruh penurunan jumlah kalori bakteri setelah penggunaan
hand sanitizer dengan jeda waktu yang berbeda. Dapat diketahui
bahwa ekstrak pelepah daun pisang dapat mengurangi
pertumbuhan bakteri ditangan. Hal tersebut dikarenakan adanya
penurunan jumlah koloni bakteri pada tangan sebelum dan
sesudah mencuci tangan menggunakan hand sanitizer. (Nur
Lailatul, 2017)
3. PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan dan penelitian sebelumnya,


dapat disimpulkan bahwa : Ekstrak pelepah daun pisang mempunyai
aktivitas antibakteri terhadap penurunan jumlah koloni bakteri
ditangan. Ada beberapa saran dari penulis yang perlu disampaikan: 1)
Dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan ekstrak pisang
bagian orang lain. 2) Dilakukan penelitian lanjutan dengan
menggunakan variasi pisang yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA

Ariningsih,dkk. 2015. Produksi Handsang “ Hand Sanitizer Berbahan


Utama Pelepah Pisang” Sebagai Program Percontohan UMKM. PKM –
K:2

Miller, Michael A. 2006. Does the clinical use of ethanol-based hand


sanitizer elevate blood. The American Journal of Emergency
Medicine, 24(7): 815-817

Nur, J et al. 2013. Bioaktivitas getah pelepah pisang ambon Musa


Paradisiaca L.

Lailatul, Nur. 2017. Potensi Pelepah Daun Pisang Kepok Sebagai Hand
Sanitizer Alami.

*) Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan 4A

Anda mungkin juga menyukai