TINJAUAN PUSTAKA
puasa > 126 mg/dl dan pada tes gula darah sewaktu > 200 mg/dl.
9
berdasarkan penyebabnya. PERKENI dan IDAI sebagai organisasi
(Perkeni, 2015).
disebabkan oleh defek genetik fungsi sel beta, defek genetik kerja
10
zat kimia, infeksi kelainan imunologi dan sindrom genetik lain
2.1.3 Etiologi
dikelompokkan menjadi 2 :
a) Faktor genetik
b) Faktor imunologi
11
terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi
sebagai jaringanasing.
c) Faktor lingkungan
12
peran yang sangat besar. Riset melaporkan bahwa obesitas salah
raga dan diet. Oleh karena DM tidak selalu dapat dicegah maka
lapar, diuresis dan kehilangan berat badan, bayi lahir lebih dari
2.1.4 Patofisiologi
terjadi karena 3 hal yaitu pertama karena kerusakan pada sel-sel beta
pankreas karena pengaruh dari luar seperti zat kimia, virus dan
13
kelenjar pankreas dan yang ketiga karena kerusakan reseptor insulin di
mengatur kadar gula darah dalam tubuh. Kadar gula darah yang tinggi
(Hanum, 2013). Sel beta pankreas yang tidak berfungsi secara optimal
kadar gula darah tinggi. Penyebab dari kerusakan sel beta pankreas
(NIDDK, 2014).
14
urin yang berlebihan (poliuria). Banyaknya cairan yang keluar
Penderita akan merasa mudah lelah dan mengantuk jika tidak ada
pekerjaan. Aktifitas fisik, konsumsi sayur dan buah, asap rokok dan
melitus tipe 2. Indeks massa tubuh, lingkar perut, tekanan darah, kadar
kolesterol dan stress adalah faktor risiko kondisi klinis dan mental
diabetes melitus tipe 2. Selain itu, ada juga faktor risiko riwayat
15
satu dari kedua orang tuanya menderita DM tipe 2. Anak dengan
2) Berat lahir
Bayi yang lahir dengan berat kurang dari 2500 gram atau
lebih tinggi menderita DM tipe 2 pada saat dewasa. Hal ini terjadi
2016).
16
3) Umur
akan berkurang. Hal ini terjadi terutama pada umur yang lebih
4) Jenis kelamin
5) Pendidikan
6) Pekerjaan
17
7) Penghasilan
8) Pola makan
2 (Garnita, 2016).
9) Aktivitas fisik
banyak dan yang paling utama adalah mengatur berat badan dan
18
10) Merokok
19
2.1.6 Manifestasi Klinis
menimbulkan haus.
3) Rasa lelah dan kelemahan otot akibat gangguan aliran darah pada
energi.
20
2.1.7 Komplikasi
1) Hipoglikemia
penurunan kesadaran.
2) Ketoasidosis Diabetes(KAD)
Komplikasinya mencakup:
pembuluh darahotak.
21
2) Penyakit mikrovaskular (Pembuluh darah kecil): biasanya penyakit
ulkuskaki.
2.1.8 Penatalaksanaan
farmakologis.
1. Edukasi
22
5) Pemberian obat-obatan DM dan cara injeksi insulin
3. Latihan Jasmani
Olahraga ini melatih nafas paru dan denyut jantung dengan cara
23
kemudian tiap minggu ditingkatkan 5 menit sampai akhirnya
2013).
4. Intervensi Farmakologis
a. Terapi Farmakologi
1. Insulin
24
luas dalam pengendalian metabolisme, efek kerja insulin
25
Obat-obatan antidiabetik oral ditunjukkan untuk membantu
jenis obat atau kombinasi dari dua jenis obat (Ditjen Bina
- Golongan Sulfonilurea
Alkes, 2008).
26
biotransformasi, masa paruh plasma 0,5 – 2 jam. Tetapi
27
melalui empedu dan ginjal. Glipizid memiliki waktu paruh 2-
- Golongan Biguanida
2008).
- Golongan Tiazolidindion
28
diharapkan dapat lebih tepat bekerja pada sasaran kelainan
Pioglitazone, troglitazon.
1. Pengaturan Diet
diabetes adalah :
yang optimal.
29
Terapi nutrisi direkomendasikan untuk semua pasien diabetes
3. Olahraga
2.2.1 Pengertian
Gula darah adalah gula yang terdapat dalam darah yang terbentuk
dan otot rangka. Gula dalam darah disebut juga gula, yang berasal dari
dua sumber, yaitu dari makanan yang masuk dan hasil produksi hati.
menjadi sumber energi utama bagi sel tubuh di otot dan jaringan. Gula
30
Gula juga merupakan salah satu bahan makanan yang dapat digunakan
oleh otak, retina, epitel germinal gonad dalam jumlah yang cukup untuk
31
2.2.3 Faktor yang mempengaruhi Kenaikan dan Penurunan Kadar Gula
Darah
32
2.3 Konsep Senam Kaki
2.3.1 Pengertian
33
Pada saat seseorang melakukan senam kaki pada tubuh akan terjadi
peningkatan kebutuhan bahan bakar tubuh oleh otot yang aktif dan
simpan dalam otot dan hati sebagai glikogen, glikogen cepat diakses
34
2.3.4 Tehnik Senam Kaki Diabetes Mellitus
1. Pemanasan
35
36
2. Latihan Inti
37
38
3. Pendinginan
39
asam laktat yang menyebabkan rasa nyeri pada otot setelah
(Devi, 2018).
4. Peregangan
yang masih teregang dan menjadikan lebih elastis. Tahap ini lebih
40
2.4 Pengaruh Senam Kaki Diabetik Terhadap Perubahan Kadar Gula Dalam
senam kaki dengan rata-rata kadar gula darah sebesar 208.64 mg/dl, kemudia
yang menunjukkan perubahan kadar gula darah normal. Hal ini menunjukkan
adanya manfaat pemberian senam kaki terhadap perubahan kadar gula darah
responden fokus dan konsentrasi dalam mengikuti terapi yang diberikan oleh
peneliti, sehingga hal ini dapat mempengaruhi hasil senam kaki terhadap
kadar gula darah responden. Selain itu pada saat responden mengikuti terapi,
dengan nilai p-value = 0,027 (p < 0,05). Hasil uji terapi ini menunjukkan
bahwa senam kaki berpengaruh dalam penurunan kadar gula darah pada
responden.
41