OBSERVASI
LAPANGAN
PELATIHAN PEbalaLAYANAN
(DISTANCE LEARNING)
A. LATAR BELAKANG
1. Tujuan Umum
C. PENGENDALIAN OBAT
Pengendalian obat dan BMHP di puskesmas Ibrahim Adjie khususnya
sediaan farmasi dan BMHP yang expired berjalan sangat baik mengingat
gudang farmasi di puskesmas Ibrahim Ajdie menggunakan sistem FEFO
pada penyimpanannya, sehingga obat-obat yang expired nya paling
mendekati didistrusikan terlebih dahulu dibandingkan obat-obat yang
expirednya yang masih lama, hal demikian dapat membantu agar tidak
terjadinya penumpukan obat-obat expired digudang.
Pengendalian obat emergency dilakukan pemantauan secara berkala
selain itu saat ada pemakaian obat emergency dan ketika dilengkapi kembali
juga dilakukan pengecekan mengenai fisik dan expired semua obat yang ada
dikotak emergency tersebut sehingga dapat dipastikan keamanan obat
emergency yang akan digunakan nantinya.
G. PIO
Kegiatan pelayanan informasi obat (PIO) apoteker di puskesmas
Ibrahim Adjie cukup aktif seperti melakukan pelayanan informasi
mengenai obat kepada masyarakat dengan menggunakan leaflet
melalui program Apoteker bageur (Apoteker Mapag Lembur).
Selain itu Apoteker puskesmas Ibrahim Adjie juga melakukan
inovasi dalam kegiatan PIO melalui etiket khusus seperti etiket untuk
pasien anak, diabetes, hipertensi, kolesterol, dll.
H. KONSELING
Kegiatan konseling apoteker di puskesmas Ibrahim Adjie
menggunakan format konseling yang sudah dibuat dan disediakan
oleh UPT puskesmas Ibrahim Adjie itu sendiri. Ada 2 kriteria konseling
yang dilakukan, untuk teori konseling three prime question untuk
sewaktu-waktu tidak digunakan selalu dikarenakan menimbang privasi
pasien seperti pasien HIV, namun untuk pasien penyakit kronis seperti
diabet dan hipertensi itu baisa dgunakan.
Yang terpenting ketika melakukan konseling ini adalah
membangun pendekatan kepada pasien seolah-olah kita merasakan
apa yang pasien rasakan, selalu mensuport pasien agar semangat
untuk sembuh dan patuh minum obat.
BAB III
Lesson lerant saya dapatkan selama diskusi mengenai video PKL ini adalah:
Pemusnahan resep untuk puskesmas yang sudah BLUD/belum tetap dilakukan oleh
dinkes kab kota dengan membuat berita acara
Untuk pengadaan agar tidak terjadi doble maka harus didiskusikan dulu dengan IFK
obat-obat apa saja yang tidak tersedia maka boleh kita adakan
Untuk puskesmas yang BLUD untuk obat diluar fornas harus ada SK kepala dinas
Di setiap unit (contoh: Gigi, Vk, dll) harus di stok opname setiap akhir bulan dan
dimasukkan ke sisa stok di LPLPO karena semua obat yang berada di unit manapun
adalah aset puskesmas yang nantinya akan ditanyakan oleh inspektorat
Untuk pemusnahan resep : resep ditimbang beratnya (Kg) dan buat berita acara
pemusnahan yang disaksikan oleh kepala puskesmas, Tim kesling, dan tim farmasi.
Rekonsiliasi adalah upaya agar tidak terjadi tumpang tindih pengobatan.