Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

IMPLEMENTASI RENCANA TINDAK LANJUT (RTL)


PELATIHAN PELAYANAN KEFARMASIAN BAGI TENAGA
KEFARMASIAN DI PUSKESMAS (DISTANCE LEARNING)
“ETIKET KHUSUS DALAM RANGKA PELAYANAN
INFORMASI OBAT’

Dibuat Oleh :
Nama : Apt. Mariza Wahyuni, S.Farm
AK : 23

PUSKESMAS RANTAU IKIL


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BUNGO
PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO
PROVINSI JAMBI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT,


atas berkah dan hidayah-Nya, sehingga Laporan Implementasi Rencana Tindak
Lanjut (RTL) Pelatihan Pelayanan Kefarmasian Bagi Tenaga Kefarmasian Di
Puskesmas (Distance Learning) dapat diselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada
1. Kepala Puskesmas Rantau Ikil yang telah memberikan ijin untuk mengikuti
pelatihan
2. Panitia yang telah menyelenggarakan Pelatihan Kefarmasian bagi Petugas
Kefarmasian di Puskesmas secara Distance Learning yang telah memilih
penulis sebagai salah satu peserta yang terpilih mengikuti pelatihan
3. Fasilitator yang telah memberikan ilmu yang sebelumnya belum didapat atau
sudah terlupakan oleh penulis.
Semoga segala bentuk bantuan yang telah diberikan mendapat limpahan
pahala dari Allah SWT.

Bungo, 20 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................ii


DAFTAR ISI .............................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ....................................................................... 1
B. TUJUAN ........................................................................................... 2
C. HASIL YANG DIHARAPKAN ........................................................ 2
D. SASARAN ........................................................................................ 3
BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN ...................................................... 4
A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN .................................... 4
B. PIHAK YANG TERLIBAT .............................................................. 4
C. SUMBER DANA .............................................................................. 4
D. HASIL YANG DIPEROLEH ............................................................ 4
BAB III. PENUTUP ..................................................................................... 8
A. KESIMPULAN ................................................................................. 8
B. SARAN……………………………………………………………….8
LAMPIRAN ................................................................................................. 9
DOKUMENTASI KEGIATAN......................................................... 9

iii
BAB I.
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu jenis Fasilitas


Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang memiliki peranan penting dalam sistem
kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya kesehatan. bertanggungjawab atas
kesehatan. Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Pelayanan
kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan. Pelayanan kefarmasian merupakan pelayanan
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan sediaan farmasi
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien (Kemenkes RI, 2014). Pelayanan
kefarmasian di Puskesmas harus dilaksanakan oleh Tenaga Kesehatan yang
memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan kefarmasian.
Tenaga kesehatan termasuk tenaga kefarmasian harus bertanggung jawab, memiliki
etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus
harus ditingkatkan mutunya, salah satunya melalui pelatihan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 74 tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, pelayanan kefarmasian di
puskesmas meliputi 2 (dua) kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat manajerial
berupa pengelolaan sediaan farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) dan
kegiatan pelayanan farmasi klinik. Menurut petunjuk teknis standar pelayanan
kefarmasian di puskesmas tahun 2019 Pelayanan farmasi klinik merupakan
pelayanan yang langsung dan bertanggungjawab yang diberikan kepada pasien
dalam rangka meningkatkan outcome terapi dan meminimalkan risiko terjadinya
efek samping karena Obat, untuk tujuan keselamatan dan menjamin kualitas hidup
pasien. Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi: Pengkajian dan
Pelayanan Resep, Pelayanan Informasi Obat (PIO), Konseling, Visite Pasien
(khusus puskesmas rawat inap), Pemantauan Terapi Obat (PTO), Evaluasi

1
2

Penggunaan Obat (EPO), Pelayanan Kefarmasian di Rumah (home pharmacy care)


dan Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
Salah satu hal yang dilakukan dalam pelayanan resep adalah pengisian dan
pemberian etiket obat. Obat yang berdasarkan resep harus dilengkapi etiket warna
putoh untuk obat dalam dan etiket warna biru untuk obat luar .Etiket yang diberikan
harus jelas untuk memastikan bahwa pasien mendapatkan obat yang diresepkan dan
informasi yang diberikan dapat dipahami oleh pasien (Syamsuni, 2006). Di
Puskesmas Rantau Ikil penyerahan obat sudah menggunakan etiket sesuai dengan
ketentuannya. Etiket di Puskesmas Rantau Ikil dilengkapi aturan pakai dengan
keterangan waktu. Hal ini dimaksudkan agar pasien dirumah dapat disiplin dalam
menggunakan obat mereka di rumash, sesuai waktu yang sudah tertera di dalam
etiket.
Pelatihan dalam peningkatan mutu pelayanan kefarmasian yang diikuti
penulis memberikan ilmu baru dalam hal penyediaan etiket obat. Ketika Observasi
lapangan di Puskesmas percontohan (Puskesmas Ibrahim Adjie), terdapat etiket
lengkap yang sangat berguna sebagai pengingat pasien ketika di rumah masing-
masing. Hal ini membuat penulis ingin menerapkan penggunaan etiket tersebut di
Puskesmas Rantau Ikil. Etiket obat yang dimaksud sangat spesifik dan berisi
informasi yang lengkap sebagai pengingat pasien di rumah apabila lupa dengan
informasi yang telah diberikan di Puskesmas. Pembuatan etiket yang lengkap ini
merupakan salah satu upaya dalam peningkatan mutu pelayanan kefarmasian yang
dipersembahkan oleh penulis untuk masyarakat wilayah kerja Puskesmas Rantau
Ikil.

B. TUJUAN
1. Meminimalkan Kesalahan penggunaan obat di masyarakat
2. Sebagai pengingat pasien ketika melaksanakan menggunakan obat di Rumah.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Harapan dengan penggunaan etiket obat yang lengkap ini pasien dapat lebih
memahami obat dan penyakit mereka. Hal yang tertera di etiket obat dapat
3

diterapkan dalam kehidupan pasien sehari-hari sehingga keberhasilan terapi


dapat dicapai.
2. Diperoleh dukungan penuh dari Kepala Puskesmas, TU dan Bendahara
yang dalam ini sangat dibutuhkan demi kelancaran pembuatan dan
penerapan etiket obat.

D. SASARAN
Pasien yang berkunjung ke puskesmas dan mendapatkan obat
BAB II.
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Waktu : Bulan Oktober 2022 untuk terus diterapkan dalam pelayanan
kefarmasian di Puskesmas
Tempat : Puskesmas Rantau Ikil
Jalan Linta Sumatera Km 50 Kecamatan Jujuhan Kabupaten Bungo

B. PIHAK YANG TERLIBAT


1. Apoteker
2. Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK)
3. Kepala Puskesmas
4. Pengelola Keuangan Puskesmas
5. Pasien yang berkunjung ke puskesmas dan mendapatkan obat

C. SUMBER DANA
Biaya operasional untuk membuat etiket obat dengan menganggarkan
dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) JKN Puskesmas Rantau Ikil.

D. HASIL YANG DIPEROLEH


Pembuatan etiket baru dapat terlaksan dengan lancar. Kegiatan ini juga
memiliki proses panjang karena melibatkan berbagai pihak. Hal yang tidak
mungkin dapat dilakukan penulis jika hanya melaksanakan sendirian tanpa
bantuan pihak lainnya. Setalah membuat RTL, penulis memilih pembuatan
etiket obat baru untuk diangkatkan karena memberikan manfaat yang sangat
besar untuk pasien yang berobat di Puskesmas Rantau Ikil. Dilakukan advokasi
ke kepala Puskesmas dalam hal usulan pembuatan etiket obat baru. Kepala
Puskesmas menyambut baik hal tersebut dan menginstruksikan untuk segera
dilaksanakan pembuatan etiket. Setelah itu penulis berdiskusi dengan
bendahara JKN dan dapat diusulkannya pembiayaan etiket dengan dana JKN.
Setelah itu dilakukan perancangan etiket obat baru dan dicetak sesuai dengan
rancangan yang telah dibuat.

4
5

Setelah selesai dicetak, dilakukan sosialisasi dengan Tenaga Teknis


Kefarmasian di Puskesmas dalam penerapan etiket obat tersebut. Sehingga
etiket obat dapat diterapkan kepada pasien sesuai dengan kondisi pasien
masing-masing. Etiket obat yang telah dibuat diperkenalkan kepada pasien,
sebagai informasi yang lengkap untuk dibawa pasien di rumah. Pasien
diharapkan dapat menerapkan yang telah tertulis di etiket untuk keberhasilan
terapinya.

Etiket obat dalam dan luar sebelum mengikuti pelatihan

Etiket baru RTL (hipertensi)


6

Etiket Simvastatin

Etiket Allupurinol
7

Etiket Anak

Etiket Diabetes
BAB III.
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan pembuat etiket obat dapat terlaksana dengan lancar
2. Etiket baru Puskesmas Rantau Ikil dapat diterapkan dalam pelayanan
kefarmasian di Puskesmas Rantau Ikil.
3. Dalam hal update ilmu, memang dibutuhkan pelatihan berkala tenaga
kefarmasian Puskesmas sehingga terjadi peningkatan mutu pelayanan
kefarmasian.

B. SARAN
1. Penerapan etiket baru dilakukan dengan mengedukasi pasien ketika
pengambilan obat di Puskesmas. Diharapkan pasien tidak lupa untuk
membaca etiket obat di rumah wujud dari pelayanan informasi obat yang
dilakukan oleh tim farmasi Puskesmas Rantau Ikil. Setelah dibaca,
diharapkan pasien dapat menerapkan informasi di etiket dalam terapinya.

8
LAMPIRAN
1. RTL

9
2. Etiket obat

3. Pengisian etiket

10
4. Penyerahan obat dan pelayanan informasi obat, disertai pengenalan informasi
yang ada di etiket oleh Apoteker

5. Penandaan Obat berdasarkan ED

11
6. LASA

7. Penyimpanan obat di Gudang farmasi puskesmas

Label LASA

12
Kegiatan penempelan label LASA dan penyusunan obat LASA

Nama-nama obat dan label warna kadaluarsa

Kegiatan Penempelan nama obat dan label warna kadaluarsa

13
Label sediaan mudah terbakar

Kegiatan penempelan label mudah terbakar pada sediaan

Kegiatan penempelan label obat high alert

14

Anda mungkin juga menyukai