Anda di halaman 1dari 49

LAPORAN TAHAP IV

PRAKTIK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)


DI APOTEK KIDANGAN

Disusun Oleh :

1. Aurel Aprillia Sandy (NIS. 19.1.1088)


2. Zahroh Sayyidah Annur (NIS. 19.1.1107)

FARMASI KLINIS & KOMUNITAS


SMK DUTA KARYA KUDUS
2021
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktik Kerja Industri yang di laksanakan di Apotek Kidangan mulai


tanggal 4 Januari 2021 s.d 31 Maret 2021 telah disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Pembibing DU/DI Guru Pembimbing

Apotek Kidangan SMK Duta Karya Kudus

Surya Anies Faridah,S.Farm.,Apt Siti Sholikhah,S.Farm

Mengetahui,

Kepala SMK Duta Karya Kudus

Muhammad Tho’at, M.Mkes


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat-
Nyalah kami dapat melaksanakan Prakerin tanpa halangan suatu apapun dan
laporan Prakerin Tahap I ini dapat terlaksanakan dengan tepat waktu.

Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan kegiatan belajar yang


dilaksanakan di Industri sesuai dengan bidang keahlian. Dengan berbekal teori-
teori yang telah kami peroleh di bangku sekolah, kami mempelajarinya kembali
lebih mendalam dalam bentuk aplikatifnya di Industri. Pelaksanaan Prakerin
dilaksanakan selama 3 bulan di Apotek.

Pada prakerin tahun ini kami mendapatkan kesempatan belajar di Apotek


Kidangan, dimana Apotek ini merupakan salah satu sekian banyak Apotek yang
ada di Kudus. Prakerin kami di mulai pada tanggal 4 Januari 2021 s.d 31 Maret
2021. Adapun laporan ini kami susun adalah sebagai bukti bahwa kami telah
melaksanakan Prakerin di Apotek Kidangan.

Buku laporan ini merupakan buku yang berisi mengenai teknis kegiatan
Prakerin kami selama di Apotek Kidangan. Kami sebagai penulis menyadari
bahwa pelaksanaan Prakerin dan pembuatan buku laporan Prakerin ini tidak akan
selesai tanpa bimbingan, arahan, koreksi dan saran dari seluruh pihak yang telah
membantu kami selama Prakerin berawal hingga berakhir.

Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan membimbing kami dengan sabar. Sehingga kami semua tahu
bagaimana cara meracik obat, melayani pasien, menyampaikan obat kepada
pasien hingga membuat laporan dan menyimpan obat dengan baik dan benar.
Terima kasih kami sampaikan kepada :

1. Bapak Muhammad Tho’at M.Kes, selaku Kepala Sekolah SMK DUTA


KARYA KUDUS.
2. Surya Anies Faridah,S.Farm.Apt, selaku Apoteker pengelola Apotekdi
Apotek Kidangan.
3. Siti Sholikhah, S.Farm selaku pembimbing dari SMK DUTA KARYA
KUDUS.
4. Segenap TIM di Apotek Kidangan yang telah memberikan bantuan
bimbingan nasehat selama PRAKERIN.

Kami menyadari bahwa penulisan laporan ini masih banyak kekurangan


dan kekeliruan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
terima dengan senang hati. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kami dan
para pembaca pada umumnya.

Kudus, 31 Des 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul...............................................................................................i

Halaman Penghesahan.................................................................................ii

Kata Pengantar............................................................................................iii

Daftar Isi.......................................................................................................v

Daftar Lampiran.........................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.............................................................................
B. Tujuan...........................................................................................
1. Tujuan Umum………………………………………………...
2. Tujuan Khusus……………………………………………......
C. Manfaat.........................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Apotek........................................................................
B. Tugas dan Fungsi Apotek.............................................................
C. Ketentuan Umum &Peraturan Tentang Apotek...........................
D. Ketentuan Umum Tetang Pemberain Izin…………………….....
E. Persyaratan Apotek.......................................................................
F. Tugas & Tanggung Jawab Apoteker Pengelola Apotek..............
1. Bidang Pengabdian Profesi…………………………………...
2. Bidang Administrasi……………………………………….....
3. Bidang Komersial………………………………………….....
4. Tanggung Jawab & Wewenang APA………………………...
G. Pengelolaan Apotek......................................................................
1. Pengelolaan Obat…………………………………………......
2. Pengelolaan Resep…………………………………………....

BAB III TINJAUAN UMUM APOTEK

A. Sejarah Apotek Kidangan...................................................................


B. Misi Apotek Kidangan.......................................................................
C. Tugas, Fungsi, dan Tujuan Apotek Kidangan....................................
D. Pengelolaan Apotek Kidangan...........................................................

BAB IV PEMBAHASAN

A. Kegiatan Di Apotek............................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN

1. Faktur Penjualan
2. Surat Pesanan Obat
3. Surat Pesanan Prekursor
4. Surat Pesanan OOT
5. Etiket Obat luar dan dalam
6. Copy Resep
7. Contoh Resep

DAFTAR GAMBAR

1. Gantungan
2. Etalase jamu
3. Etalase sirup
4. Etalase Obat Luar
5. Tempat Meracik Obat
6. Gudang Penyimpana Obat generik
7. Gudang Penyimpanan Obat paten
8. Obat paten dan generik
9. Ruang Konseling

BAB 1 A. LATAR BELAKANG

PENDAHULUAN
Obat merupakan suatu pelayanan farmasi di Apotek
komponen penting dan strategis pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
dalam sistem pelayanan di Rumah di apotek bagi kami sangatlah perlu
Sakit,Apotek, maupun puskesmas. di lakukan dalam rangka
Oleh karena itu perlu diciptakan mempersiapkan diri untuk berperan
suatu aturan di bidang pemaikaian langsung dalam pengelolaanfarmasi
obat sehingga dapat upayakan untuk di Apotek dan juga sebagai wadah
memenuhi persyaratan efektif, untuk mengaplikasikan ilmu yang
aman,rasional dan murah. Pemilihan selama ini didapatkan di sekolah
jenis obat yang tepat dan efektif sesuai dengan fungsi dan kompetensi
sangat mempengaruhiproses Asisten Apoteker .
penyembuhan pasien walaupun
banyak faktor yang berpengaruh
pada proses penyembuhan suatu
penyakit.

Apotek merupakan sarana


pelayanan kefarmasian tempat
dilakukan praktek kefarmasian oleh B. TUJUAN PRAKTEK KERJA
Apotek. Sedangkan pelayanan LAPANGAN
kefarmasian adalah suatu pelayanan 1. TUJUAN UMUM
langsung dan bertanggung jawab
Setelah mengikuti
kepada pasien yang berkaitan dengan
Praktek Kerja Lapangan ini,
sediaan farmasi dengan maksud
siswa prakerin mampu
mencapai hasil yang pasti untuk
menerapkan teori
meningkatkan mutu kehidupan
kefarmasian yang meliputi
pasien (Anonim.2009).
pengolahan perbekalan
Dengan demikiaan sebagai farmasi dan mempraktekkan
seorang farmasis khususnya Asisten secara langsung pelayanan
Apoteker dirasa perlu membekali diri kefarmasian di Apotek.Dan
dengan pengetahuan mengenai dapat menciptakan calon
tenaga Asisten Apoteker yang C. MANFAAT PRAKTEK
profesional, sehingga mampu KERJA LAPANGAN
memberikan pelayanan
Dengan melaksanakan
kefarmasiann sesuai dengan
Praktek Kerja Lapangan ini di
standar pelayanan di Apotek
harapkan didapat berbagai hal
dengan baik.
yang bermanfaat,seperti:
2. TUJUAN KHUSUS
1. Siswa dapat memahami
Setelah mengikuti standar pelayanan di Apotek.
kegiatan pengantar praktek 2. Siswa dapat menjadikan salah
kerja lapangan ini,siswa satu bentuk pendidikan yang
prakerin diharapkan mampu berupa pengalaman belajar
memahami: secara komprehensif yang
sangat penting dan bermanfaat
a. Melaksanakan salah satu
bagi siswa untuk mencapai
peran, fungsi dan
suatu keberhasialn pendidikan,
kopetensi Asisten
sehingga nantinya dapat lebih
Apoteker yaitu pelayanan
siap dan mandiri dalam
kefarmasian di Apotek
menghadapi dunia kerja.
meliputi identifikasi
3. Siswa dapat mengetahuidan
resep, merencanakan dan
mengenal berbagai macam
melaksanakan peracikan
sediaan obat dan alat
obat yang tepat.
kesehatan yang tersedia di
b. Memberikan kesempatan
Apotek.
untuk beradaptasi
4. Siswa memperoleh
langsung pada iklim kerja
pengalaman kerja sesuai
kefarmasian
dengan bidang keahliannya.
sebenarnya,khususnya di
5. Dapat meningkatkan rasa
Apotek.
percaya diri siswa. Sehingga
mereka berani
menentukanlangkah dan
mengambil keputusan kemana
akan bekerja. BAB II
6. Dapat meningkatkan motivasi TINJUAN PUSTAKA
belajar siswa di sekolah
selesai prakerin demi untuk 1. PENGERTIAN APOTEK
mengejar cita-citanya.
7. Menambah relasi DU/DI Apotek adalah sarana
sehingga siswa mendapat pelayanan kefarmasian tempat
informasi lowongan kerja dilakukan praktik kefarmasian oleh
ketika lulus nanti. apoteker (PP no. 51 tahun 2009 pasal
1 ayat 13). Apotek adalah suatu
tempat tertentu yang dilakukan
pekerjaan kefarmasian dan
penyaluran sediaan farmasi,
perbekalan farmasi lainnya kepada
masyarakat.Sediaan farmasi yang
dimaksud adalah obat, bahan obat,
obat tradisional dan
kosmetik.Perbekalan kesehatan
adalah semua bahan dan peralatan
yang dilakukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan
(Keputusan Menkes RI Nomor
1027/MenKes/SK/IX/2004).
Menurut Kepmenkes No.
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang
perubahan permenkes No.
922/Menkes/per/X/1993 tentang
ketentuan dan tatacara pemberian
izin apotek.
Pasal 1 ayat (a) : “Apotek 4. Sarana pembuatan dan
adalah suatu tempat tertentu, tempat pengendalian mutu sediaan
dilakukan pekerjaan kefarmasiaan farmasi, pengamanan,
dan penyaluran perbekalan farmasi, pengadan, penyimpanan dan
perbekalan kesehatan lainnya kepada pendistribusian atau penyaluran
masyrakat”. obat, pengelolaan obat,
Pasal 1 ayat (b) : “perbekalan pelayanan obat atas resep
farmasi adalah obat, bahan obat, obat dokter, pelayanan informasi
asli Indonesia (obat tradisonal), obat, serta pengembangan obat,
bahan obat asli Indonesia (bahan bahan obat dan obat tradisonal.
obat tradisional), alat kesehatan dan 5. Sarana penyaluran perbekalan
kosmetika”. farmasi yang harus
menyebarkan obat yang
2. TUGAS DAN FUNGSI diperlukan masyarakat secara
APOTEK meluas dan merata.

Berdasarkan PP No. 51 Tahun


3. KETENTUAN UMUM DAN
2009, tugas dan fungsi Apotek
PERATURAN TENTANG
adalah :
APOTEK
1. Tempat pengabdian profesi Ketentuan-ketentuan umum
seorang Apoteker yang telah yang berlaku tentang perapotekan
mengucapkan sumpah jabatan sesuai Peraturan Pemerintahan
Apoteker. nomor 51 Tahun 2009 adalah
2. Sarana yang digunakan untuk sebagai berikut :
melakukan pekerjaan 1. Pekerjaan kefarmasian adalah
kefarmasian. pembuatan termasuk
3. Sarana yang digunakan untuk pengendalian mutu sediaan
memproduksi dan distribusi farmasi, pengamanan,
sediaan farmasi antara lain pengadaan, penyimpanan dan
obat, bahan baku obat, obat pendistribusi atau penyaluran
tradisional, dan kosmetika. obat, pengelolaan obat,
pelayanan atas resep dokter, Kefarmasian, yang terdiri
pelayanan informasi obat, atas Sarjana Farmasi, Ahli
serta pengembangan obat, Madya Farmasi, Analis
bahan obat dan obat Farmasi, dan Tenaga
tradisonal. Menengah Farmasi/Asisten
2. Sediaan farmasi adalah obat, Apoteker.
bahan obat, obat tradisonal 7. Fasilitas Kesehatan adalah
dan kosmetika. sarana yang digunakan untuk
3. Tenaga kefarmasiaan tenaga menyelenggarakan pelayanan
yang melakukan pekerjaan kesehatan.
kefarmasian, yang terdiri atas 8. Fasilitas Kefarmasian adalah
Apotker dan Tenaga Teknis sarana yang digunakan untuk
Kefarmasian. melakukan Pekerjaan
4. Pelayanan Kefarmasian Kefarmasian.
adalah suatu pelayanan 9. Fasilitas Produksi Sediaan
langsung dan bertanggung Farmasi adalah sarana yang
jawab kepada pasien yang digunakan untuk
berkaitan dengan Sediaan memproduksi obat, bahan
Farmasi dengan maksud baku obat, obat tradisional,
mencapai hasil yang pasti dan kosmetika.
untuk meningkatkan mutu 10. Fasilitas Distribusi atau
kehidupan pasien. Penyaluran Sediaan Farmasi
5. Apoteker adalah sarjana adalah sarana yang digunakan
farmasi yang telah lulus untuk mendistribusikan atau
sebagai Apoteker dan telah menyalurkan Sediaan
mengucapkan sumpah Farmasi, yaitu Pedagang
jabatan Apoteker. Besar Farmasi dan Instalasi
6. Tenaga Teknis Kefarmasian Sediaan Farmasi.
adalah tenaga yang 11. Apotek adalah sarana
membantu Apoteker dalam pelayanan kefarmasian
menjalani Pekerjaan
tempat dilakukan praktek 17. Surat Izin Praktik Apoteker
kefarmasian oleh Apoteker. (SIPA) adalah surat izin yang
12. Standar Profesi adalah diberikan kepada Apoteker
pedoman untuk menjalankan untuk dapat melaksanakan
praktik profesi kefarmasian Pekerjaan Kefarmasian pada
secara baik. Apotek atau Instalasi Farmasi
13. Standar Prosedur Operasional Rumah Sakit.
adalah prosedur tertulis 18. Surat Izin Kerja (SIK) adalah
berupa petunjuk operasional surat izin yang diberikan
tentang Pekerjaan kepada Apoteker dan Tenaga
Kefarmasian. Teknis Kefarmasian untuk
14. Standar Kefarmasian adalah dapat melaksanakan
pedoman untuk melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada
Pekerjaan Kefarmasian pada fasilitas produksi dan fasilitas
fasilitas produksi, distribusi distribusi atau penyaluran.
atau penyaluran, dan
pelayanan kefarmasian.
15. Surat Tanda Registrasi 19. Rahasia Kefarmasian adalah
Apoteker (STRA) adalah Pekerjaan Kefarmasian yang
bukti tertulis yang diberikan menyangkut proses produksi,
oleh Menteri kepada proses penyaluran dan proses
Apoteker yang telah pelayanan dari Sediaan
diregistrasi. Farmasi yang tidak boleh
16. Surat Tanda Registrasi diketahui oleh umum sesuai
Tenaga Teknis Kefarmasian dengan ketentuan peraturan
(STRTTK) adalah bukti perundang-undangan.
tertulis yang diberikan oleh
Menteri kepada Tenaga 4. KETENTUAN –
Teknis Kefarmasian yang KETENTUAN UMUM
telah diregistrasi. TENTANG PEMBERIAN
IZIN APOTEK.
Ketentuan-ketentuan umum hasil pemeriksaan setempat
yang berlaku tentang ketentuan dengan dengan menggunakan
dan tata cara pemberian Izin contoh formulir APT-3.
Apotek menurt pasal 7 4. Dalam hal pemeriksaan
Kepmenkes sebagimana dimaksud dalam
No.1332/menkes/SK/X/2002 ayat 2 dan 3 tidak
adalah sebagai berikut : dilaksanakan Apoteker
Permohonan dapat membuat
1. Permohonan izin Apotek
pernyataan siap melakukan
ditujukab kepala dinas
kegiatan kepala Dinas
kesehatan Kabupaten/Kota
Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan menggunakan contoh
setempat dengan tembusan
formulir model APT-1.
kepala Dinas Kesehatan
2. Dengan menggunakan
Provinsi menggunakan
formulir APT-2 kepala Dinas
contoh formulir APT-4.
Kesehatan Kabupaten/Kota
5. Dalam jangka waktu 12 hari
selambat-lambatnya 6 hari
kerja setelah diterima laporan
kerja setelah menerima
hasil pemriksaan
permohonan dapat meminta
sebagaimana dimaksud ayat 3
bantuan teknis kepala Badan
atau pernyataan yang
POM untuk melakukan
dimaksud dalam ayat 4,
pemerikasaan setempat
kepala Dinas Kesehatan
terhadap kesipan Apotek
Kabupaten/Kota setempat
untuk melakukan kegiatan.
mengelurkan surat Izin
3. Selambatnya-lambatnya 6
Apotek dengan menggunakan
hari setelah permintaan
contoh formulir APT-5.
bantuan teknis dari kepala
6. Dalam hal pemeriksaan Tim
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Tim Dinas
Kabupaten/Kota atau Kepala
Kabupaten/Kota atau kepala
Badan POM dimaksud ayat 3
Badan POM melaporkan
masih belum memenuhi
syarat, Kepala Dinas a. Sarana Apotek dapat
Kesehatan/Kota setempat didirikan pada lokasi yang
dalam waktu 12 hari kerja sama dengan pelayanan
akan mengelurkan Surat komoditi yang lain diluar
penundaan dengan sediaan farmasi.
menggunakan contoh b. Apotek dapat melakukan
formulir APT-6. kegiatan pelayanan komoditi
7. Terhadap surat penundaan yang lain diluar sediaan
sebagaimana dimaksud dalam farmasi.
ayat 6 Apotek diberi
Beberapa persyaratan yang harus
kesempatan untuk
diperhatikan dalam pendirian Apotek
melengkapi persyaratan yang
adalah :
belum dipenuhi selambat-
lambatnya dalam jangka 1. Lokasi dan Tempat
waktu 1 bulan sejak tanggal Jarak antara Apotek tidak lagi
penundaan. dipersyaratkan, namun sebaiknya
tetap mempertimbangkan segi
5. PERSYARATAN APOTEK beli penduduk di sekitar Apotek,
Menurut Kepmenkes Kesehatan lingkungan, keamanan
1332/Menkes/SK/X/2002 dan mudah dijangkau masyarakat
Persyaratan Apotek yaitu untuk dengan kendaraan.
mendapatkan izin Apotek, 2. Bangunan
Apotek bekerja sama dengan Banguan Apotek harus
pemilik sarana yang telah mempunyai luas dan memenuhi
memnuhi persyaratan harus siap persyaratan yang cukup, serta
dengan tempat, perlengkapan memenuhi persyaratan teknis
termasuk sediaan farmasi dan sehingga dapat menjamin
perbekalan farmasi yang lain kelancaran pelaksanaan tugas dan
yang merupakan milik sendiri fungsi Apotek serta memelihara
atau milik pihak lain. mutu perbekalan kesehatan di
bidang farmasi.
stemper. Gelas ukur dan alat
Bangunan di Apotek terdiri lainnya.
dari : b. Perlengkapan dan alat
a. Ruang tunggu. penyimpanan, dan perbekalan
b. Ruang Aministrasi dan ruang farmasi, seperti lemari obat
kerja Apoteker. dan lemari pendingin.
c. Ruang penyimpanan. c. Wadah pengemas dan
d. Ruang peracikan dan pembungkus, etiket dan
penyerahan obat. plastic pengemas.
e. Tempat pencucian alat. d. Tempat penyimpanan khusus
f. Kamar mandi dan toilet. narkotika dan psikotropika.
g. Banguanan Apotek juga e. Buku standar farmakope
harus dilengkapi dengan Indonesia, informasi
sumber air yang memenuhi spesialite obat Indonesia,
syarat kesehatan, penerangan Daftar pelaporan Harga Obat,
yang baik, alat pemadam serta kumpulan peraturan
kebakaran yang berfungsi perundang-undangan yang
baik, ventilasi dan system berhubungan dengan apotek.
sanitasi yang baik dan f. Alat Administrasi, seperti
memenuhi syarat higienis, blanko pesanan obat, faktur,
papan nama yang memuat kwitansi, Salinan resep, dan
nama Apotek, nama Apoteker lain-lain.
pengelola Apotek, nomor
Surat Izin Apotek, nomor 6. TUGAS DAN TANGGUNG
telepon Apotek. JAWAB APOTEKER
3. Perlengkapan PENGELOLA APOTEK
Perlengkapan apotek yang harus (APA)
dimiliki yaitu :
a. Alat pembuangan,  Ikhtisar isi jabatan
pengolahan dan peracikan Memimpin dan
seprti timbangan, mortir, melakukan pengawasan atas
seluruh aktivitas apotek sesuai 1. Memimpin, mengatur
dengan peraturan perundang- dan mengawasi
undang pemerintah dibidang pekerjaan tata usaha,
farmasi. keuangan, dan
perdagangan.
 Tugas Apotker pengelola 2. Membuat laporan
Apotek : keuangan.
a. Dibidang pengabdian 3. Menyelenggarakan
profesi surat-menyurat.
1. Melakukan perencanaan 4. Mengadakan
seperlunya terhadap pengawasan dan
semua obat, stok obat pemeliharaan aktifan
dan bahan obat secara perusahaan
kualitatif atau kuartif c. Di bidang komersil
yang dibeli. 1. Merencanakan dan
2. Mengadakan mengatur kebutuhan
pengontrolan dan kerja barang yaitu obat, alat
terhadap bagian kesehatan dan
pembuatan. sebagainya untuk satu
3. Mengadakan periode tertentu sesuai
pengontrolan serta dengan peraturan yang
pengecekan terhadap berlaku.
pelayanan atas resep 2. Mengatur dan
yang telah dibuat dan mengawasi penjualana
diserahkan kepada dalam bentuk resep
pasien. maupun penjualan babas,
4. Menyelenggarakan langganan dan
informasi tentang obat sebagainya.
pada pasien, dokter dan 3. Menentukankalkulasi
sebagainya. harga dan kebijakan
b. Di bidang Administrasi harga.
4. Berusaha pemberian dan kenaikan
meningkatkan gaji.
permintaan.
5. Memupuk hubungan 7. PENGELOLAAN APOTEK
baik dengan para
Pengelolaan apotek adalah
pelangan.
segala upaya dan kegiatan yang
6. Mencari langganan
dilakukan oleh Apoteker
baru.
pengelola Apotek dalam rangka
7. Menentukan kepada
tugas dan fungsi apotek yang
siapa dapat diberi kredit
meliputi perancanaan,
atas pembelian obat.
pengorganisasian, pelaksanaan,
8. Mengadakan efisiensi
pengawasan dan penilaian.
dalam segala bidang.
d. Tanggung jawab dan  Pengelolaan Obat
wewenang meliputi: Pengelolaan sediaan farmasi
1. Bertanggung jawab dan perbekalan keesehatan
mengenai segala lainnya dilakuakan sesuai
aktivitas perusahaan ketentuan perundang-undangan
kepada pemilik sarana yang berlaku meliputi
dan keluar dibidang perencanaan, permintaan atau
farmasi kepada pengadaan, penyimpanan, jumlah
departemen Kesehatan sediaan obat dan pelayanan.
RI. 1. Perencanaan
2. Memimpin, mengelola Perencanaan adalah suatu
sejumlah orang dalam proses kegiatan seleksi obat dan
melakukan pengabdian perbekalan kesehatan
profesi kefarmasian. menentukan jumlah obat dalam
3. Menambahkan, rangka pemenuhan kebutuhan.
memberhentikan dan Perencanaan obat di apotek
mutasi pegawai serta umumnya dibuat untuk
mengadakan dan obat melalui
resep dokter ataupun penjualan pola penyakit. Langkah yang
secara bebas. Perencanaan obat perlu dilakukan adalah
didasarkan atas beberapa faktor, menentukan jumlah
antara lain: penduduk yang akan dilayani,
menentukan jumlah
1. Obat yang paling banyak kunjungan kusus berdasarkan
dipakai. frekuensi penyakit,
2. Persediaan terakhir stok menyediakan pedoman
barang. pengobatan dan penyesuaian
3. Berdasarkan jenis penyakit dengan alokasi dengan data
yang sedang mewabah. yang tersedia.
4. Berdasarkan musim dan
cuaca. 2. Permintaan obat atau
penggandaan
Metode yang lazim
Permintaan atau
digunakan untuk menyusun
pengadaan obat adalah suatu
perkiraan kebutuhan obat di tiap
proses pengumpulan dalam
unit pelayanan kesehan adalah :
rangka menyediakan obat dan
1) Metode konsumsi alat kesehatan untuk memenuhi
Yaitu menganalisis data kebutuhsn pelayanan di apotek.
konsumsi obat tahun Pengadaan obat ini dilakukan
sebelumnya.Hal yang perlu dengan cara pembelian.
diperhatikan adalah Berhasil atau tidaknya usaha,
pengumpulan data dan banyak tergantung pada
pengeolahan data, analisis kebijakan pembelian. Cara
data untuk informasi dan melakukan pembelian dapat
evaluasi dan pehitungan dilakukan antara lain sebagai
perkiraan kebutuhan obat. berikut :
2) Metode epidemiologi a. Pembelian secara kredit.
Yaitu menganalisis Pembelian yang
kebutuhan obat berdasarkan dilakukan kepada PBF
(Pedagang Besar Farmasi) yang mudah mneguap
pada umumnya dilakukan seperti aether, anaestheticus.
secara kredit, dengan 2) Disimpan terlindung dari
lamanya pembayaran cahaya untuk obat seprti
berkisar antara 14-30 hari. tablet, kaplet, dan sirup.
3) Disimpan bersama zat
pengerin, penyerap lembab
b. Kontan (kapur tohor) seperti kapsul.
Pembelian dilakukan 4) Disimpan pada suhu kamar
secara kontan atau tunai. (pada suhu 15-30 c ) untuk
Biasanya untuk transaksi obat seprti tablet, kaplet,
obat golongan narkotika dan sirup.
barang-barang COD (Cas 5) Disimpan pada suhu kamar
On Delivery) atau dibayar (pada suhu 5-15 C ) untuk
langsung saat barang obat seprti selep mata,
datang. cream, ovula, dan
c. Konsinyasi/titipan. suppositoria.
Dimana apotek 6) Disimpan ditempat dingin
menerima titipan barang pada suhu ( 0-5 C ) seperti
yang tidak tentu jangka vaksin.
waktu dalam 7) Penyimpanan obat narkotika
penjualannya.Dengan dilakukan dalam lemari
catatan, barang masih bisa khusus sesuai persyratan
di kembalikan. peraturan Menkes No.35
tahun 2009 khusus untuk
3. Penyimpanan lemari tempat penyimpanan
obat narkotika syarat yang
Dalam penyimpanan obat
tercantum di pengaturan
digolongkan menurut :
adalah sebagai berikut :
1) Disimpan dalam wadah a. Ukiuran lemari : 40 X
tertutup rapat untuk obat 80 X 100
b. Bahan: kayu atau bahan Tujuan persediaan obat
lain yang kuat. adalah menjaga agar pelayanan
c. Lemari dibagi menjadi obat oleh apotek dapat berjalan
dua fungsi dengan kunci dengan lancar yaitu dengan
yang berlainan. Fungsi a. Menjaga kemungkinan
yang pertama untuk keterlambatan pemesanan.
perbekalan dan bahan b. Menambah penjualan bila
baku morfin, petihidin ada pertambahan
dan garam-garamnya. pemasanan secara
d. Lemari khusus narkotika mendadak.
ditempatkan pada
dinding tembok atau 5. Perhitungan Nilai (Harga Obat)
lantai, tidak boleh Persediaan
digunakan untuk Harga obat dalam persediaan
keperluan lain, tidak dapat ditentukan dengan
boleh dilihat oleh umum bermacam-macam metode
dan kuci dikuasaii oleh yaitu :
penanggung jawab atau a. Metode harga standar yaitu
pegawai apotek yang merupakan suatu harga yang
dikuasakan. ditetapkan lebih dahulu
8) Penyusunan obat dalam untuk jangka pendek atau
persediaan diatur menurut bukan jangka waktu
golongan secara system panjang.
alfabetis. Obat antibiotic b. Metode FIFO (First In First
perlu diperhatikan mengenai Out) yaitu menurut harga
tanggal kadaluwarsa. pertama dibeli jadi
Seperti terjadi mutase obat meskipun harga sudah naik
segara dicatat dalamkartu tetap digunakan harga lama
stok. pada waktu obat dibeli.

4. Jumlah persediaan obat.


c. Metode LIFO (Last In First Tablet paracetamol, Tablet
Out) yaitu menerut harga Vitamin C, B Kompleks,
pembelian terakhir. Vitamin E dan lain-lain.
Penandaan obat bebas diatur
6. Gambaran umum berdasarkan S.K Menkes RI
penggolongan obat. Nomor 2380/A/SK/1983
Tentang tanda khusus untuk
Obat yang ada Apotek obat bebas dan obat bebas
telah ditetapkan oleh terbatas. Tanda khusus
pemerintah menjadi untuk obat bebas yaitu
beberapa golongan.Hal ini lingkaran bulat berwarna
dimaksudkan agar dapat hijau dengan garis tepi
mempermudah APA dalam berwarna hitam seperti
memperoleh, menyimpan terliht pada gambar berikut :
dan menyerahkan sehingga
penggunan menjadi tepat.
Penggolongan obat tersebut
terdiri dari :

a. Obat Bebas Gambar

Obat bebas adalah 2.1 Lambang

obat yang dapat dijual bebas obat bebas

kepada umum tanpa resep


dokter, tidak termasuk b. Obat Bebas Terbatas

dalam daftar narkotika, Obat Bebas Terbatas

psikotropika,obat keras adalah oabat keras yang

ataupun obat bebas terbatas dapat diserahkan kepada

dan sudah terdaftar di pemakainnya tanpa resep

DepKes RI Contoh : minyak dokter. Obat keras adalah

kayu putih, Obat batuk obat yang termasuk obat

Hitam, Obat batuk Putih, dalam daftar W singkatan


dari “Waarschuwing”
artinya peringatan. Maksud
obat yang pada
penjualannya disertai
dengan peringatan.
Syarat-syarat penyerahan
obat bebas terbatas adalah
sebagai berikut :
 Obat tersebut hanya
boleh dijual dalam
bungkusan asli dari
pabriknya atau
pembuatnya. Berdasarkan
 Pada penyimpanan keputusan menteri
oleh pembuat atau Kesehatan RI No
penjual harus 2380/SK/VI/1983 Tanda
dicantumkan tanda. khusus untuk obat bebas
 Tanda tersebut terbtas berupa lingkaran
berwarna hitam, berwarna biru dengan
berukuran panjang garis tepi berwarna hitam.
5cm, lebar 2cm dan Seperti terlihat pada
memuat pemberian gambar berikut ini :
berwarna putih.
 Tanda peringatan
seperti contoh
dibawah ini :
Gambar 2.3 Lambang obat bebas
terbatas

c. Obat keras daftar G


Obat keras atau obat
daftar G menurut Bahasa
Belanda “G” singkatan c. Semua obat yang
dari “Gevaarlijk” artinya tercantum dalam daftar
berbahaya maksudnya obat obat keras.
dalam golongan ini
berbahaya jika Obat itu sendiri dalam
pemakainya tidak substansi dan semua
berdasarkan resep dokter. sediaan yang mengandung
obat itu, terkecuali apabila
Menurut keputusan
dibelakang nama obat
Menteri Kesehatan RI
disebutkan ketentuan lain,
yang menetapkan atau
atau ada pengecualian.
memasukkan obat-obat
keras ditetapkan sebagai Berdasarkan
berikut : Keputusan Mentri
Kesehatan Republik
a. Semua obat yang pada
Indonesia No
bungkus luarnya oleh
02396/A/SK/VII/1986
si pembungkus
tentang tanda khusus obat
disebutkan bahwa obat
keras daftar G adalah
itu hanya boleh
lingkaran bulat berwarna
diserahkan dengan
merah dengan garis tepi
resep dokter.
berwarna hitam dengan
b. Semua obat dibungkus
huruf K yang menyentuh
sedemikian rupa yang
garis tepi seperti yang
nyata untuk
terlihat pada gambar
dipergunakan secara
berikut :
parentral, baik dengan
cara suntikan maupun
dengan cara pemakaian
lain dengan jalan
merobek rangkaian asli
dan jaringan.
Gambar 2.4 Lambang obat keras
d. Narkotika dan Golongan II adalah
psikotropika narkotika yang berkhasiat
pengobatan digunakan
UU No. 22 tahun
sebagai pilihan terakhir
1997 tentang Narkotika
dan dapat digunakan
adalah zat / obat yang
dalam terapi dana tau
berasal dari tanaman/
untuk tujuan
bukan tanaman baik
pengembangan ilmu
sintetis maupun
pengetahuan serta
semisintesis yang dapat
mempunyai potensi tinggi
menyebabkan
mengakibatkan
penurunan/perubahan
ketergantungan.
kesadaran, hilang rasa,
mengurangi sampai Golongan III adalah
menghilangkan rasa nyeri, narkotika yang berkhasit
dan dapat menimbulkan pengobatandan banyak
ketergantungan (hang digunakan dalam terapi
over). dana tau tujuan
pengembangan ilmu
Berdasarkan UU RI No.
pengetahuan serta
22 Th 1997 narkotika
mempunyai potensi ringan
dibagi atas 3 golongan :
mengakibatkan
Golongan I adalah ketergantungan.
narkotika yang hanya
Berdasarkan peraturan
dapat dipergunakan untuk
yang terdapat dalam
tujuan ilmu pengetahuana
Ordonansi obat bius yaitu
dan tidak digunakan dalam
“Palang Medali Merah”
terapi, serta mempunyai
seperti gambar berikut :
potensi sangat tinggi
mengakibatkan
ketergantungan.
Golongan II adalah
psikotropika yang
berkhasiat pengobatan dan
Gambar 2.5 Lambang obat dapat digunakan dalam
Narkotika terapi dan atau ilmu
pengetahuan serta
UU RI No. 5 tahun 1997 mempunyai potensi kuat
tentang Psikotropika mengakibatkan sindroma
adalah zat atau obat baik ketergantungan.
alamiah atau sintetis, Golongan III adalah
bukan narkotika yang psikotropika yang
berkhasiat psikoaktif berkhasiat pengobatan dan
melalui pengaruh selektif banyak digunakan dalam
pada SSP yang terapi dan atau tujuan ilmu
menyebabkan perubahan pengetahuan serta
khas pada aktivitas mental mempunyai potensi sedang
dan prilaku. mengakibatkan sindroma
ketergantungan
Menurut UU No.5 tahun
psikotropika.
1997 tentang psikotropika
Golongan IV adalah
dibagi menjadi 4 golongan
psikotropika yang
:
berkhasiat pengobatan dan
Golongan I adalah
sangat luas digunakan
psikotopika yang
dalam terapi dan atau
berkhasiat pengobatan dan
tujuan ilmu pengetahuan
dapat digunakan dalam
serta mempunyai potensi
terapi dan atau ilmu
ringan mengakibatkan
pengetahuan serta
sindroma ketergantunagan.
mempunyai potensi amat
Berdasarkan UU RI
kuat mengakibatkan
No. 5 tahun 1997 obat
sindroma ketergantungan.
psikotopika termasuk obat
yang pengaturannya ada umur 2 tahun da rang tua
dibawah Ordonansi Obat diatas 65 tahun.
Keras Seperti gambar 2. Pengobatan sendiri
berikut : dengan obat dimaksud
tidak memeberikan resiko
pada kelanjutan penyakit.
3. Penggunaanya tidak
memerlukan cara dan alat

Gambar 2.6 Lambang Obat khusus yang harus

Psikotropika dilakukan oleh tenaga


kesehatan.

e. Obat Wajib Apotek 4. Penggunaannya

Sesuai Keputusan diperlukan untuk penyakit

Menteri Kesehatan RI No. yang prevalensinya tinggi

347/Menkes/SK/VII/1990 di Indonesia.

dan keputusan Mentri 5. Obat dimaksud memiliki

Kesehatan No. resiko khasiat keamanan

924/Menkes/Per/x/1993 Di yang dipertanggung

keluarkan dengan jawabkan untuk

pertimbangan sebagai pengobatan sendiri.

berikut :  Kewajiban Apoteker dalam

Obat wajib apotek penyerahan obat Wajib

adalah obat keras yang Apotek :

dapat diserahkan oleh 1. Memenuhi ketentuan dan

Apoteker di Apotek tanpa batasan tiap jenis

resep dokter dengan harus obat perpasien.

memenuhi kriteria sebagai 2. Membuat catatan pasien

berikut : serta obat yang

1. Tidak dikontra diserahkan.

indikasikan untuk wanita 3. Memberikan informasi:

hamil, anak dibawah dosis aturan pakai, kontra


indikasi, efek samping, dll sesuai dengan
yang perlu diperhatikan pengaturan perundang-
pasien. undang yang berlaku
(subricriptio).
 Pengelolaan Resep 6. Jenis hewan dan nama
a. Pengelolaan resep serta alamat pemiliknya
Resep adalah untuk resep dokter
pertamintaan tulis dari hewan.
dektor, dokter gigi, maupun 7. Tanda seru dan paraf
dokter hewan kepada dokter untuk resep yang
Apoteker untuk menyediakan mangandung obat yang
dan menyerahkan obat bagi sejumlahnya melebihi
pasien yang sesuai dengan dosis maksimal.
pereturan peraturan c. Pelayanan resep meliputi :
perundangan-undangan yang Setelah menerima resep dari
berlaku. pasien dilakukan hal-hal
b. Komponen Resep sebagai berikut :
Dalam resep harus memuat : 1. Memeriksa kelengkapan
1. Nama, Alamat, nomor resep meliputi : nama
izin prakter Dokter, dokter, surat izin praktek
Dokter gigi, Dokter (SIP), alamat praktek
hewan. dokter, tanggal penulisan
2. Tanggal penulisan resep resep, nama obat, jumlah
(inscription). obat, cara panggunaan,
3. Tanda R/ pada bangian nama pasien, umur
kiri setiap penulisan pasien dan jenis kelamin
resep (invocation). pasien.
4. Aturan pemakaian obat 2. Pemerikasaan kesesuian
yang tertulis (signature). farmasetika meliputi :
5. Tanda tangan atau paraf bentuk sediaan, dosis,
dokter penulis resep, potensi, stabilitas cara
dan lama penggunaan 4. Masukkan obat kedalam
obat. wadah yang sesuai dan
3. Pertimbangan klinik terpisah untuk obat yang
seperti halnya pada efek berbeda untuk menjaga
samping, intraksi dan mutu obat dan
kesuasian dosis suatu penggunaan yang salah.
obat. Setelah obat sudah
4. Konsultasi dengan disiapkan maka obat
dokter apabila tersebut siap untuk
ditemukan keraguan diserahkan kepasien,
pada resep atau obatnya namun sebelum obat
tidak tersedia. diserahkan pasien harus
dilakukan pemeriksaan
Jika resep yang
kembali mengenai
diterima berupa racikan maka
penulisan nama pasien
hal-hal yang harus
pada etiket, cara
diperhatikan yaitu sebagai
penggunaan serta jenis
berikut :
dan jumlah obat.
1. Pengambilan obat yang
dibutuhkan padarak d. Penyimpanan resep
penyimpanan dengan Resep yang harus
memperihatikan obat, dibuat disimpan menurut
tanggal kaduluwarsa dan urutan tanggal dan nomor
keadaan fisik. penerimaan atau pembuatan
2. Peracikan obat. resep. Resep yang
3. Pemberian etiket warna mengandung narkotik harus
putih untuk penggunaan terlebih dahulu dipisahkan
oral ataudalam dan etiket dari resep lainnya, tandai
warna biru untuk dengan garis merah dibawah
pemakian luar. nama obatnya. Resep telah
disimpan selama 5 tahun
dapat dimusnahkan dengan Pemusnahan obat dan
cara dibakar atau cara lain perbekalan kesehatan
yang memadai. Pemusnahan dibidang farmasi karena
resep dilakuakn oleh rusak, dilarang dan
Apoteker Pengelola Apotek kadaluwarsa dilakukan
(APA) bersama dengan dengan cara dibakar, ditanam
sekurang-kurangnya seorang atau dengan cara lain yang
petugas Apotek. ditetapkan oleh badan POM.
e. Pemusnahan resep
Pemusnahan tersebuat
Pada pemusnahan
harus dilaporkan oleh APA
resep harus dibuat berita
secara tertulis kepada
acara pemusnahan (BAP)
Subdiknas/Dinkes setempat
sesuai dengan bentuk yang
dengan mencantumkan:
telah ditentukan, rangkap 4
ditanda tangani oleh APA 1. Nama da alamat Apotek.
bersama dengan sekurang- 2. Nama Apoteker Pengelola
kurangnya seorang petugas Apotek.
Apotek. 3. Perincian obat dan
Berita acara pemusnnahan perbekalan kesehatan
itu berisi : dibidang farmasi yang
1. Tanggal pemusnahan akandimusnahkan.
resep. 4. Rencana tanggal dan
2. Cara pembuatan resep. tempat pemusnahan.
3. Jumlah bobot rseep yang 5. Cara pemusnahan.
dimusnahkan dalam
BAB III
satuan kilogram (kg).
4. Tanggal rsesep yang TINJAUAN UMUM
terlama dan terbaru yang
APOTEK KIDANGAN
dimusnahkan.

A. SEJARAH APOTEK
Apotek Kidangan berdiri pada aman,rasional serta
tanggal 8 September mewujudkan
2018,Terletak di Jalan Sukuntex Pharmaceutical Care.
Gondosari RT 01 RW 04 Gebog 2) Menjadi Apotek yang
Kudus Pemilik Sarana Apotek bersahabat bagi
dan Apoteker Pengelola Apotek masyarakat serta
Kidangan adalah Ibu Surya Anies menyediakan
Faridah, S.Farm,Apt. perbekalan farmasi
yang aman dan
Dari mulai didirikan sampai
bermutu.
dengan saat ini telah mengalami
 Misi
perkembangan yakni ditandai
1) Menyelenggarakan
dengan penyediaan obat-obatan
pelayanan dan
yang semulahanya mengacu pada
penyaluran perbekalan
Formularium Nasional,
farmasi yang aman
berkembang ke obat paten yang
dan bermutu kepada
banyak jenisnya. Selain itu
masyakat.
semakin meningkat, begitu pula
2) Melaksanakan
penerimaan resep dari beberapa
pelayanan farmasi
dokter praktek mandiri,
yang berorientasi pada
puskesmas maup un RS.
pasien
I.Visi Dan Misi Apotek Kidangan (Pharmaceutical Care)
3) Melaksanakan
 Visi
pelayanan farmasi
1) Menjadi tempat
secara ramah dan
pelayanan
bersahabat dengan
kefarmasian yang
berlandaskan pada
menyediakan sediaan
norma agama, moral
farmasi,alat
etika.
kesehatan, BMHP
secara efektif,
Alur pemesanan obat di Siang : Pukul
Apotek 14.00 – 21.00
Pengecekan stok obat di apotek ditulis dibuku difecta

Alur penerimaan barang

PBF akan mengirimkan barang yang di pesan disertai dengan faktus


pengiriman

Penulisan SP(surat pesanan) oleh APA

Barang yang datang kemudian di cocokkan dengan item yang tertulis di


Ditanda tangani oleh APA faktur

SP (surat pesanan) diserahkan ke PBF (distributor)


Faktur kemudaian di tanda tangani oleh APA atau AA

Barang datang, lalu dicek

3 lembar faktur di kembalikan ke PDF dan 1 lembar untuk apotik. Faktur


lunas di ambil 1 lembar, belum lunas di ambil copy fakturnya.

Pembagian waktu karja Menghitung harga obat


(shift) di Apotek Kidangan
perhari :

Pagi : Pukul
07.00 – 14.00
Penyimpanan obat
Alur pelayanan resep

Resep yang masuk di terima, diperiksa kelengkapan resepBAB IV


tersebut

PEMBAHASAN

Mengecek ketersediaan obat


A. KEGIATAN DI APOTEK

Selama di Apotek Kidangan


banyak sekali kegiatan-kegiatan
Menghitung harga obat,menghitung pengambilan bahannya.
yang kami lakukan serta ilmu-
ilmu pengertahuan baru yang
kami peroleh. Kami juga
Disampaikan kepada pasien harganya setelah pasien setuju dengan harganya
di layani
mengetahui tugas seorang
Asisten Apoteker (AA) di Apotek,
serta mengetahui wewenang,
Obat di racik dan di beri etiket
tugas, dan tanggung jawabnya.
Kami juga mendapat pengetahuan
baru mengenai kondisi riil di
lapangan (tempat prakerin) yang
Sebelum obat diberikan diperiksa kembali diserahkan kepada pasien
kami bandingkan dengan teori
yang kami dapat di sekolah.
Kegiatan yang kami lakukan
Memberikan informasi tentang cara penggunaan
selamadan
PKLkhasiat obat. Kidangan
di Apotek
antara lain:

1. Melakukan pelayanan resep


a. Pelayanan dengan resep
Yaitu resep yang informasi dan cara
masuk diterima, kemudian penggunaannya.
diperiksa kelengkapan 2. Pengambilan barang di
resep tersebut, selanjutnya gudang
mengecek ketersediaan Setiap kali melakukan
obat, setelah itu pengambilan obat digudang
menghitung harga obat atau mengeluarkan obat dari
dan menghitung gudang selalu di entry
pengambilan bahannya terlebih dahulu dikomputer.
kemudian disampaikan Pengentryan ini bertujuan
kepada pasien harganya untuk mengetahui persediaan
setelah pasien setuju obat yang kita butuhkan di
dengan harganya baru gudang masih atau tidak.
kemudian dilayani. Obat
diracik, diberi etiket,
3. Menerima barang
sebelum obat diberikan
Penerimaan barang
diperiksa kembali dan
dilakukan dengan mengecek
diserahkan kepada pasien
kesesuaian barang yang
dengan memberikan
datang dari PBF dengan
informasi tentang cara
faktur SP, kesesuaiannya
penggunaan dan khasiat
meliputi : nama barang,
obat.
jumlah barang, satuan harga,
b. Pelayanan non resep diskon, dan PBF serta
Pelayanan obat yang mengecek masa kadaluwarsa
termasuk dalam golongan (ED : Minimal jarak satu
obat bebas dan bebas tahun). Faktur diperiksa
terbatas sesuai dengan tanggal pesan dan tanggal
ketentuan atau yang jatuh temponya lalu
dibutuhkan pasien, yang ditandatangani dan di cap
disetai dengan pemberian oleh Apoteker Pengelola
Apotek (APA) atau Asisten
Apoteker (AA) yang Dan untuk obat Narkotik dan
mempunyai SIPA. Kemudian psikotropik di letakkan dalam
faktur yang sudah lemari khusus dan berkunci
ditandatangani tersebut ganda.
kemudian dimasukkan
kedalam komputer.

4. Menulis etiket
Dalam pelayanan resep Suhu penyimpanan obat dikulkas

tak lepas dari penulisan dan suhu ruang racik :

etiket. Penulisan etiket Suhu kulkas:


dilakukan agar pasien bisa 1.Faktu supp
mengerti bagaimana cara = 2c-8c
dalam pemakaian obat yang 2.Lactobe
telah diberikan. Untuk = dibawah 25c
menjaga keamanan dalam hal 3.L.Bio
penggunaan obat, maka = dibawah 25c
pemberian etiket sangatlah 4.Minyak Ikan
penting oleh karena itu, =8c
dalam penulisan etiket harus 5.Pamol 125mg
paham tentang signa, dosis = 5c-15c
obat, kegunaan, dan 6.Pamol 250mg
jumlahnya. =5c-15c
5. Menata obat 7.Super Hoid
Penyusunan obat di Apotek =15c-25c
Kidangan dilakukan 8.Vagistin Ovula
berdasarkan jenis dan bentuk =2c-8c
sediaan, suhu dengan sistem 9.Dulcolac Bufacodyl 5mg
FIFO, FEFO,dan sesuai =5c-15c
alfabetis. 10.Dulcolac Bufacodyl 10mg
=5c-15c
11.Flagistatyn 500mg 14.Triolax Supp
=5c-15c =15c-25c
12.Borraginol-N 15.Floragyn
=2c-8c =25c-30c
13.Claneksi
=dibawah 25c Suhu ruang racik sekitar 25-
30c

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

 KESIMPULAN
1. Dari hasil kegiatan prakerin yang kami lakukan di Apotek Kidangan
mampu memberikan pengetahuan dan gambaran nyata mengenai peran
seorang Asisten Apoteker (AA) di lapangan kerja.
2. Kegiatan yang kami lakukan di Apotek Kidangan yaitu Pelayanan
kefarmasian dengan cara menginformasikan dosis, kegunaan, dan cara
pakai melalui swamedikasi; Melayani pasien yang menggunakan resep
maupun non resep; Menyiapkan barang orderan untuk pesanan; Mengecek
faktur dengan obat; Dan untuk obat narkotik dan psikotropik harus dengan
resep dokter.
3. Apotek Kidangan memberikan pelayanan baik kepada pasiennya dengan
melakukan konseling, pemberian informasi, dan edukasi kepada
masyarakat tentang obat yang diterimanya.

 SARAN
a. Saran untuk sekolah
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum
praktik di dunia kerja dengan membekali siswa tentang pengetahuan
dasar sebelum terjun di lapangan kerja.
2. Pihak sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang
prakerin secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat
dipecahkan bersama.
b. Saran untuk pelajar
1. Untuk para pelajar yang akan melaksanakan prakerin dapat menguasai
pelajaran kefarmasian dengan baik seperti dapat memahami obat
terutama yang berkaitan tentang signa, cara penggunaan, kegunaan, dan
cara minum.
2. Pelajar harus berperilaku baik di lingkungan prakerin, harus lebih
disiplin, menjaga sikap dan perilaku saat prakerin.

DAFTAR PUSTAKA

Anief.Moh, 1993, peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


922/Menkes/Per/X/1993 tentang persyaratan Apotek, Depkes RI, Jakarta.

Anief.Moh, 2003. Undang – undang kesehatan, Departemen kesehatan Republik


Indonesia : Jakarta

Hartono. Drs. 2003, Manajemen Apotek, Jakarta : Depo infomasi obat.

Syamsuni, H. Drs. 2006.Farmasetika Dasar dan Hitungan Farmasi. Buku


kedokteran ECG : Jakarta.
LAMPIRAN
Gambar 1. Ruang konseling
Gambar 2. Etalase Jamu

Gambar 3. Etalase Sirup


Gambar 4. Etalase Obat Luar
Gambar 5. Tempat Meracik Obat

Gambar 6. Gudang Penyimpanan Obat Generik


Gambar 7. Gudang Penyimpanan Obat Keras

Gambar 8. Etalase Obat Paten & Generik


Gambar 9. Surat Pesanan
Gambar 10. Surat Pesanan Prekursor

Gambar 11. Surat Pesanan OOT


Gambar 12 Etiket Obat Luar & Dalam
Gambar 13 Copy Resep

Gambar 14 Contoh Resep


Gambar 15 Obat Gantugan
Gambar 16 Monitoring Suhu Ruang Racik

Anda mungkin juga menyukai