Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

PELAKSANAAN RENCANA TINDAK LANJUT

Disusun Oleh:
Apt. Kartika Elisabeth, S. Farm
Angkatan 4
Gelombang II Tahun 2023

BALAI BESAR PELATIHAN KESEHATAN CILOTO


APRIL 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan
anugrah-Nya, sehingga saya bisa menyelesaikan Laporan Pelaksaanaan Rencana Tindak
Lanjut Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Karang Anyar.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Ibu Fasilitator,
MOT kami Bapak Iman Kastubi, dan Bapak Ibu Panitia Ibu Kania dan Bapak Firman
yang telah sangat membantu saya dalam mengikuti Pelatihan Standar Pelayanan
Kefarmasian yang diadakan oleh BBPK Ciloto.
Tidak lupa saya mengucapkan terima kasih pada Bapak Ibu dan rekan kerja di
Puskesmas Karang Anyar yang telah sangat membantu saya selama proses pelatihan
dan Pelaksanaa Rencana Tindak Lanjut.
Dengan ini saya juga menyampaikan permohonan maaf saya dalam Pelaksanaa
Rencana Tindak Lanjut dimana banyak kekurangan dalam penyusunannya. Dengan
Laporan ini saya berharap dapat membantu dan meningkatkan pemahaman dan praktek
kita terutama dalam Standar Pelayanan Kefarmasian.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Hasil yang Diharapkan
D. Sasaran

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN


A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
B. Pihak yang Terlibat
C. Sumber Dana
D. Hasil yang diperoleh

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. RTL yang belum dilaksanakan

Lampiran
1. Dokumentasi kegiatan
2. Paparan atau dokumen lain yang mendukung / Poster RTL
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya pada satu atau bagian wilayah kecamatan.Dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 76 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian
di Puskesmas diatur Pedoman Praktek Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
dimana harus dipahami dan direalisasikan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis
Kefarmasian lainnya.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus dilaksanakan oleh Tenaga
Kesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan untuk melakukan pekerjaan
kefarmasian. Pekerjaan Kefarmasian di Puskesmas dilakukan oleh Apoteker dan
Tenaga Teknis Kefarmasian. Apoteker di Puskesmas berperan dalam Pengelolaan
Sediaan Kefarmasian dan BMHP serta Pelayanan Farmasi Klinis. Pengelolaan
Sediaan Kefarmasian salah satunya dilalakukan melalui pelabelan obat kadaluarsa
dan penyusunan obat Program. Sedangkan Pelayanan Farmasi Klinis dilakukan
melalui Pelayanan Informasi Obat dan Konseling. Pelayanan Informasi Obat
dilakukan melalui pembuatan brosur atau leaflet kesehatan.
Tenaga kesehatan termasuk tenaga kefarmasian harus bertanggung jawab,
memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara
terus menerus harus ditingkatkan mutunya, salah satunya melalui pelatihan. Selama
pelatihan peserta memperoleh banyak materi terkait dengan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas. Untuk meningkatkan pemahaman tersebut peserta
pelatihan diminta untuk membuat Rencana Tindak Lanjut yang menjadi dasar
Pelaksanaan Rencana Tindak Lanjut, dimana hal ini sangat berguna bagi peserta
pelatihan untuk tidak hanya memahami tetapi bisa merealisasikan terutama di
Bidang Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas.
Dengan harapan peserta pelatihan setelah melesaikan pelatihan dapat
melakukan Pekerjaan Kefarmasian sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian
dan dapat memperbaiki Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas masing-masing.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
a. Dapat menjalankan Praktek Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas sesuai
dengan Standar Pelayanan Kefarmasian.
2. Tujuan Khusus
a. Peningkatan Pelayanan Kefarmasian Klinis yang belum optimal
pelaksanaanya yaitu Pelayanan Informasi Obat dan Konseling Obat,
b. Peningkatan penyimpanan Sediaan Farmasi dan BMHP melalui
pelabelan kadaluarsa, pelabelan LASA, dan penyusunan obat program.
c. Peningkatan keberhasilan pengobatan pasien melalui skrinning resep,
pelayanan informasi obat, mendorong kepatuhan pasien dalam
pengobatan terutama pasien Diabetes Melitus dan Hipertensi.

C. HASIL YANG DIHARAPKAN


1. Pasien
a. Secara umum tercapainya tujuan pengobatan yang berdampak pada
kesehatan.
b. Terjaminnya pengobatan yang aman, bermutu, dan berkhasiat
2. Apoteker
a. Peningkatan kemampuan dan praktek terkait dengan Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas.
b. Peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap Apoteker dan menjalin
kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya.
3. Puskesmas
a. Dapat melaksanakan Standar Pelayanan Kefarmasian yang dapat
dipergunakan pada saat akreditasi dan atau akreditasi.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat yang secara tidak langsung
berhubungan dengan pengembangan Puskesmas.
D. SASARAN
1. Pasien penderita penyakit kronis yang membutuhkan pengobatan rutin
yaitu Diabetes Melitus, Hipertensi dan Tuberkolosis
2. Pelayanan Kefarmasian yaitu pelayanan farmasi klinis dan pengelolaan
Sediaan Farmasi dan BMHP
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


1. Waktu : 22 Maret-27 Maret 2023
2. Tempat Pelaksanaan : Puskesmas Karang Anyar

B. PIHAK YANG TERLIBAT


1. Apoteker
2. Tenaga Teknis Kefarmasian

C. SUMBER DANA
Kegiatan Pelaksanaan sedang dalam proses pengajuan.
D. HASIL YANG DIPEROLEH

No Jenis kegiatan Hasil Yang Diperoleh

1 Pelayanan Informasi Obat Melalui penyediaan leaflet atau brosur terkait Dagusibu dan
terhadap Pasien Penderita Penyakit Kronis (Diabetes dan Hipertensi) Pasien menjadi lebih
TB dan Penyakit Kronis paham terkait dengan obat, peningkatan kepatuhan, dan terapi
(Diabetes Melitus dan yang sedang dijalani.
Hipertensi)
2 Pembuatan Cap untuk Melalui pembuatan Cap Skrinning resep memudahkan Apoteker
Skrining Resep yang dalam melakukan verifikasi Resep, sehinga Meningkatkan dan
sebelumnya belum ada menjamin Pelayanan Kefarmasian melalui Pengobatan yang aman
dan rasional untuk pasien (patient safety)
3 Meperbaiki Pengelolaan Memudahkan untuk monitoring Obat kadaluarsa sehingga
Obat Kadaluarsa Mencegah dan atau meminimalisir terjadinya kejadian yang tidak
diharapkan terkait dengan pemberian Obat Kadaluarsa kepada
pasien (patient Safety) dan dapat Meminimalisir kerugian yang
diakibatkan karena pelaksanaan system FEFO yang tidak berjalan.
Memudahkan monitorin, pencatatan, dan pelaporan Obat
Kadalaluarsa
4 Memperbaiki penyusunan Melalui penyusunan obat program memudahkan untuk
Obat di Ruang Pelayanan pelaksaanaan Harian Pelayanan Kefarmasian dan memudahkan
Farmasi (Khususnya Obat untuk monitoring stok sediaan farmasis serta kepatuhan pasien.
Tuberkolosis)
5 Konseling terhadap Pasien Pasien menjadi lebih paham mengenai pengobatan dan obat yang
Penderita TB dan Penyakit diperoleh, sehingga diharapkan timbulnya kepedulian pasien
Kronis (Diabetes Melitus terkait kepatuhan pengobatan.
dan Hipertensi)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Apoteker di Puskesmas berperan sebagai Pengelola Sediaan Farmasi dan
Pelayanan Farmasi Klinis, dimana Apoteker harus mampu selalu melakukan inovasi
sesuai dengan Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Dimana secara langsung
diharapkan Apoteker berperan dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Primer di
Puskesmas.
B. Saran
Dalam menjalankan Pekerjaan Kefarmasian Apoteker harus senantiasa
melakukan inovasi sesuai dengan perkembangan Ilmu Kefarmasian dan
Perkembangan Pelayanan Kesehatan dengan tetap berpedoman pada Standar
Pelayanan Kefarmasian.

Anda mungkin juga menyukai