Anda di halaman 1dari 232

KAJIAN ASPEK KLINIS RESEP PUSKESMAS

IBRAHIM ADJIE BANDUNG

Disusun Oleh:

Apt.Iis Rukmawati,SSi,MM,Kes

UPTD PUSKESMAS IBRAHIM ADJIE


Jl Ibrahim Adjie 88 Bandung
2022
KAJIAN RESEP 1

Nama Pasien : Ny. Bunga


Tanggal : 15/10/22
Ruangan/Unit : Ruang Bersalin
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Fe (Tablet tambah darah) Defisiensi besi, anemia Hipersensitivitas terhadap zat Mual, feses gelap,
Dosis resep : 1 x 1 defisiensi besi, sindrom kaki besi atau komponen sakit perut,
Dosis literatur : 65 mg gelisah (Lexicomp). formulasi, hemokromatosis, sembelit, perut
(1 tablet), sekali sehari anemia hemolitik. kembung, muntah,
diare.

2. Vitamin A (200.000 IU) Pengobatan dan Hipersensitivitas terhadap Reaksi Indikasi tepat
Dosis resep : 1 x 1 pencegahan kekurangan vitamin A atau komponen hipersensitivitas Dosis tepat
Dosis literatur : Wanita vitamin A, suplemen formulasi, hipervitaminosis A, (jarang), hipertensi
postpartum: 200.000 unit makanan (OTC). kehamilan (dosis melebihi intrakranial.
(60.000 mcg) saat RDA).
melahirkan atau dalam 8
minggu setelah
melahirkan (WHO 2008)

3. Amoxicillin (500 mg) Infeksi telinga, hidung, dan Hipersensitivitas serius Diare, mual, sakit Indikasi tepat
Dosis resep : 3 x 500 mg tenggorokan terhadap amoksisilin kepala, infeksi Dosis tepat
Dosis literatur : (faringitis/radang amandel, (misalnya, anafilaksis, vulvovaginal, sakit
- Dewasa : 500 mg otitis media), infeksi oleh sindrom Stevens-Johnson) kepala, muntah.
hingga 1 g setiap 8 Helicobacter pylori, Infeksi atau beta-laktam lain,
hingga 12 jam. saluran pernapasan bagian atau komponen formulasi.
- Anak : 20-40 mg/kg/hari bawah, infeksi kulit, infeksi
dalam dosis terbagi saluran kemih.
setiap 8 jam.

4. Paracetamol Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas terhadap Hepatotoksisitas, Indikasi tepat


Dosis resep : 3 x 1 kepala, osteoartritis. asetaminofen atau eritema kulit, Dosis tepat
Dosis literatur : 325 hingga komponen formulasi apa kulit melepuh,
ruam
650 mg setiap 4 hingga 6 pun; gangguan hati berat kulit, gangguan
jam sesuai kebutuhan atau penyakit hati aktif yang pendengaran.
atau 1 g setiap 6 jam parah. Jangan digunakan
sesuai kebutuhan; dosis dengan produk obat lain
maksimum: 4 g/hari yang mengandung
asetaminofen.
Mekanisme Kerja

1. Fe (Tablet Tambah Darah) Menggantikan zat besi, ditemukan dalam hemoglobin, myoglobin, dan enzim lainnya; memungkinkan
pengangkutan oksigen melalui hemoglobin.

2. Vitamin A Vitamin A adalah vitamin yang larut dalam lemak yang dibutuhkan untuk adaptasi visual terhadap
kegelapan, pemeliharaan sel epitel, fungsi kekebalan tubuh dan perkembangan embrio.

3. Amoxicillin Golongan : Antibiotik, Penisilin


Mekanisme Kerja : Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih protein
pengikat penisilin (PBPs) yang pada gilirannya menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis
peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel.

4. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : obat sudah sesuai indikasi
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah tepat
- Interaksi Obat : tidak ada interaksi antar obat yang diberikan
KAJIAN RESEP 2

Nama Pasien : Ny.


Tanggal :15/10/22
Ambarukmi Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Metformin 500 mg Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas terhadap Diare, perut kembung, mual dan muntah,
Dosis resep : 2 x 1 pengobatan: Manajemen metformin atau komponen Ketidaknyamanan dada, kemerahan,
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 formulasi apa pun; disfungsi palpitasi, Diaphoresis, penyakit kuku,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak ginjal berat (eGFR <30 Hipoglikemia, defisiensi vitamin B12,
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan mL/menit/1,73 m2); asidosis menggigil, pusing, sakit kepala, Dispnea,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. metabolik akut atau kronis gejala seperti flu, infeksi saluran
- DM gestasional : 500 dengan atau tanpa koma pernapasan atas
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan (termasuk ketoasidosis
sehari berat badan yang diinduksi diabetikum).
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom
kali sehari ovarium polikistik.

2. Glimepiride 2 mg DM tipe 2 yang belum Hipersensitivitas terhadap Hipoglikemia, pusing, mual, serum ALT
Dosis resep : 1 x 2 mg membaik setelah glimepirid atau komponen meningkat, sindrom menyerupai flu
Dosis literatur : 1 - 2 mg pemberian metformin. formulasi apa pun
sekali sehari dengan Pelabelan canadian:
makanan utama Kehamilan; menyusui;
pertama diabetes tipe 1;
ketoasidosis diabetik
(dengan atau tanpa koma);
gangguan ginjal atau hati
yang parah
3. Simvastatin 20 mg Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas terhadap Kardiovaskular: Fibrilasi atrium (6%),
Dosis resep : 1 x 20 mg hiperkolesterolemia, simvastatin atau komponen edema (≤3%)
Dosis literatur : 20-40 mg Pencegahan penyakit formulasi apa pun; Eksim, sakit perut, sembelit, gastritis,
penyakit
per hari, konsumsi di kardiovaskular hati akut atau sirosis mual, sistitis, peningkatan transaminase
malam hari aterosklerotik dekompensasi; penggunaan serum, sakit kepala, vertigo, peningkatan
bersama inhibitor CYP3A4 creatine phosphokinase dalam spesimen
kuat darah (>3 × normal: 5%), mialgia, bronkitis
(7%), infeksi saluran pernafasan atas,
pembengkakan.

Mekanisme Kerja

1. Metformin Golongan : Antidiabetes, Biguanida


Mekanisme kerja : Menurunkan produksi glukosa hepatik, menurunkan penyerapan glukosa usus dan
meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer).

2. Glimepiride Golongan : Antidiabetes, Sulfonilurea


Mekanisme kerja : Merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas; mengurangi keluaran glukosa
dari hati; sensitivitas insulin meningkat di situs target perifer.

3. Simvastatin Golongan : Agen Antilipemik, HMG-CoA Reductase Inhibitor, Statin


Mekanisme kerja : Menghambat secara kompetitif 3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA)
reduktase, enzim yang mengkatalisis langkah pembatas laju dalam biosintesis kolesterol.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Metformin - Glimepiride Moderate Penggunaan antidiabetes bersamaan dapat Monitoring terapi


meningkatkan efek hipoglikemia

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : obat sudah sesuai indikasi
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah tepat
- Interaksi Obat : Metformin - Glimepiride
KAJIAN RESEP 3
Nama Pasien : Tiares
Tanggal : 15/10/22
Lubis Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Acyclovir tab 400 mg no. XX Infeksi Virus herpes Hipersensitivitas Gagal ginjal akut, neurotoksisitas,
Dosis resep : 4 dd 1 simpleks (HSV), terhadap asiklovir, mioangiopati trombotik.
Dosis literatur : pengobatan episode valasiklovir, atau
- Herpes simplex : 400 mg 3 kali awal dan komponen formulasi
sehari atau 200 mg 5 kali pengelolaan episode lainnya
sehari selama 7 hingga 10 hari. berulang herpes
- Pencegahan herpes simpleks genital.
kambuhan, 200 mg 4 kali Infeksi Herpes zoster
sehari atau 400 mg 2 kali sehari akut, Infeksi
(IONI) Varicella (cacar air).
- Herpes zoster : 800 mg 5 kali
sehari selama 7 sampai 10
hari.
- Varicella : 800 mg 5 kali sehari
selama 5 hingga 7 hari dan
sampai semua lesi menjadi krusta.
2. Acyclovir cream no. I Infeksi herpes virus : Hipersensitivitas Nyeri lokal (salep 30%; ringan; termasuk
Dosis resep : 6 dd 1 ue (oles tipis) Pengobatan herpes terhadap asiklovir, rasa terbakar dan perih sementara), reaksi
Dosis literatur : labialis berulang (cold valasiklovir, atau di tempat aplikasi (krim 5%; termasuk
- Herpes labialis : oleskan 5 sores) pada anak komponen formulasi bibir kering, deskuamasi, kulit kering, bibir
kali sehari selama 4 hari. imunokompeten 12 lainnya pecah-pecah, kulit terbakar, pruritus, kulit
- Herpes simplex virus : oleskan tahun, remaja, dan mengelupas, dan perih pada kulit)
½ inchi salep untuk 4” dewasa
permukaan luka setiap 3 jam (6
kali sehari), selama 7 hari.

3. N-Acetylcysteine cap no. VI Overdosis Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, ruam (dengan atau
Dosis resep : 2 dd 1 pc acetaminophen terhadap asetilsistein tanpa demam), urtikaria, gejala
Dosis literatur : (paracetamol), batuk atau komponen gastrointestinal, mual, muntah, reaksi
- Dewasa : 200 mg 3 kali sehari (mukolitik) formulasi apa pun. hipersensitivitas, bronkospasme, bronkitis.
- Anak >6 tahun : 200 mg, 2-3 Pemberian dilakukan
kali sehari secara hati-hati
kepada pasien yang
memiliki riwayat
asma dan
bronkospasme serta
pasien dengan
riwayat penyakit
tukak lambung.
Mekanisme Kerja

1. Acyclovir Golongan : Antivirus


Mekanisme Kerja : Asiklovir diubah menjadi asiklovir monofosfat oleh timidin kinase spesifik
virus kemudian selanjutnya diubah menjadi asiklovir trifosfat oleh enzim seluler lainnya.
Asiklovir trifosfat menghambat sintesis DNA dan replikasi virus dengan bersaing dengan
deoksiguanosin trifosfat untuk DNA polimerase virus dan dimasukkan ke dalam DNA virus.

2. N-Acetylcysteine Golongan : Agen mukolitik, antidot paracetamol


Mekanisme Kerja : Mengerahkan aksi mukolitik melalui gugus sulfhidril bebasnya yang
membuka ikatan disulfida dalam mukoprotein sehingga menurunkan viskositas lendir.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak ada obat yang berinteraksi.
- Ditemukan duplikasi terapi pada pemberian Acyclovir oral dan topikal, namun hal ini bertujuan untuk memaksimalkan terapi,
untuk mempercepat penyembuhan perlu dilakukan bersamaan dengan peningkatan daya tahan tubuh.
KAJIAN RESEP 4

Nama Pasien : Aurel


Tanggal : 15/10/22
(anak) Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Paracetamol tab no. VI Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, eritema kulit, kulit melepuh,
Dosis resep : 2 x 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen ruam kulit, gangguan pendengaran.
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen
650 mg setiap 4 hingga 6 jam formulasi apa pun;
sesuai kebutuhan atau 1 g gangguan hati berat
setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis maksimum: yang parah. Jangan
4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine tab no. VI Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 x 1 cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
10mg/hari pada malam hari lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak 3-6 Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
tahun, hay fever: 5 mg/hari turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
pada malam hari atau 2,5 mg gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
pada pagi dan malam hari. (CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.

3. N-Acetylcysteine cap no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 x 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein hipotensi, ruam
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen (dengan atau
- Dewasa : 200 mg 3 kali formulasi apa pun. tanpa demam),
sehari Pemberian dilakukan urtikaria, gejala
- Anak >6 tahun : 200 mg, 2-3 secara hati-hati kepada gastrointestinal,
kali sehari pasien yang memiliki mual, muntah,
riwayat asma dan reaksi
bronkospasme serta hipersensitivitas,
pasien dengan riwayat bronkospasme,
penyakit tukak bronkitis.
lambung.

4. Amoxicillin tab 500 mg no. X Infeksi telinga, hidung, dan Hipersensitivitas serius Diare, mual, sakit Lama pengobatan
Dosis resep : 3 x 1 tenggorokan terhadap amoksisilin kepala, infeksi sudah tepat.
Dosis literatur : (faringitis/radang amandel, (misalnya, anafilaksis, vulvovaginal, sakit
- Dewasa : 500 mg hingga 1 otitis media), infeksi oleh sindrom kepala, muntah.
g setiap 8 hingga 12 jam. Helicobacter pylori, Infeksi Stevens-Johnson) atau
- Anak : 20-40 mg/kg/hari saluran pernapasan bagian beta-laktam lain, atau
dalam dosis terbagi bawah, infeksi kulit, infeksi komponen formulasi.
setiap 8 jam. saluran kemih.

5. Antasida tab no. X Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai
Dosis resep : 3 x 1 ac pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga dapat perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dikonsumsi sesuai kebutuhan, terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
hingga 12 hingga 16 tablet/24 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
jam. Dikonsumsi 1 jam tidak enak (kapur)
sebelum makan.

Mekanisme Kerja

1. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

2. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2


Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

3. N-Acetylcysteine Golongan : Agen mukolitik, antidot paracetamol


Mekanisme Kerja : Mengerahkan aksi mukolitik melalui gugus sulfhidril bebasnya yang membuka
ikatan disulfida dalam mukoprotein sehingga menurunkan viskositas lendir.

4. Amoxicillin Golongan : Antibiotik, Penisilin


Mekanisme Kerja : Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih protein
pengikat penisilin (PBPs) yang pada gilirannya menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis
peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel.

5. Antasida Golongan : Antasida


Mekanisme Kerja : Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida adalah antasida; simetikon
digunakan untuk meredakan gejala gas.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan dosis : seluruh dosis obat yang diberikan sudah sesuai
- Interaksi Obat : tidak ada interaksi antar obat
KAJIAN RESEP 5

Nama Pasien : Taufik


Tanggal : 15/10/22
Hidayat Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg tab no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 x 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Gemfibrozil tab no. X Hipertrigliseridemia, Hipersensitivitas Dispepsia, fibrilasi Dosis subterapi, dosis
Dosis resep : 1 x 1 dislipidemia terhadap gemfibrozil atrium, kelelahan, seharusnya 2 x 600
Dosis literatur : 600 mg dua atau komponen vertigo, eksim, ruam mg per hari.
kali sehari 30 menit formulasi apa pun; kulit, sakit perut, mual
sebelum sarapan dan disfungsi hati atau ginjal dan muntah.
makan malam. berat; sirosis bilier
primer; penyakit
kandung empedu,
penggunaan bersamaan
dengan cerivastatin,
dasabuvir, repaglinide,
selexipag, atau
simvastatin, kehamilan,
menyusui.

3. Neurodex no. V Kekurangan Vitamin B1, B6, Sebaiknya tidak Pemakaian vitamin B6 Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 x 1 dan B12, seperti pada digunakan untuk dosis besar dalam
Dosis literatur : 1 polineuritis. pasien yang sedang jangka waktu lama
tablet sehari, atau menerima terapi dapat menyebabkan
menurut petunjuk levodopa. Kontra sindrom neuropati.
dokter. Indikasi : Hipersensitif
terhadap komponen
obat ini.

4. Histigo/Betahistine no. X Penyakit Meniere Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis yang dituliskan
Dosis resep : 2 x 1 (untuk mengurangi terhadap betahistin dispepsia. pada resep tidak jelas
Dosis literatur : Awal: 24 episode vertigo) atau komponen karena tidak ada
hingga 48 mg / hari dalam formulasi apa pun; keterangan kekuatan
2 hingga 3 dosis terbagi adanya atau sediaan obat.
riwayat penyakit
ulkus peptikum
aktif;
feokromositoma
Mekanisme Kerja

1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker


Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

2. Gemfibrozil Golongan : Agen Antilipemik, Asam Fibrat


Mekanisme Kerja : Mekanisme kerja gemfibrozil yang tepat tidak diketahui, namun ada beberapa teori
mengenai efek VLDL; dapat menghambat lipolisis dan menurunkan uptake asam lemak hati berikutnya
serta menghambat sekresi VLDL hati; bersama-sama tindakan ini menurunkan kadar VLDL serum;
meningkatkan kolesterol HDL.
3. Neurodex Golongan : NEURODEX merupakan kombinasi dari vitamin B1, B6, dan B12.

4. Betahistine Golongan : Histamine H1 Agonist; Histamine H3 Antagonist


Mekanisme Kerja : Agonis parsial histamin pada reseptor H1 dan antagonis pada reseptor H3; relatif
tidak aktif pada reseptor H2. Menghasilkan efek rangsang pada aktivitas neuronal struktur kortikal dan
subkortikal melalui agonis reseptor H1 dan menurunkan input sensorik vestibular dan meningkatkan
sintesis dan pelepasan histamin dari hipotalamus melalui antagonisme reseptor H3

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan dosis : Dosis Betahistine yang dituliskan pada resep tidak jelas karena tidak ada keterangan kekuatan sediaan obat.
Dosis Gemfibrozil kurang tepat sehingga termasuk subterapi (seharusnya 2 kali 600 mg sehari).
- Interaksi Obat : Tidak ada obat yang berinteraksi.
KAJIAN RESEP 6

Nama Pasien : Eem


Tanggal : 15/10/22
Suryati Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Phenol Glycerol tetes telinga infeksi pada bagian luar Tidak boleh digunakan Reaksi alergi Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 2 gtt dan tengah rongga pada telinga yang seperti kemerahan.
Dosis literatur : Sehari 2 - 3 telinga. luka.
kali, 1 - 2 tetes pada telinga
yang sakit.

2. Amlodipine tab 10 mg no. Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
X Dosis resep : 1 dd ½ tab terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali sehari; formulasi lainnya, dengan amlodipine,
maksimum 10 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

3. Kalk tab no. V Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai


Dosis resep : 1 dd 1 ketika asupan kalsium dan gas biasa
Dosis literatur : 252 mg tidak mencukupi, terjadi pada
(sebagai unsur defisiensi kalsium suplemen kalsium
kalsium) setiap hari (terutama garam
karbonat).
4. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Overdosis, dosis
V Dosis resep : 2 dd gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut, seharusnya sekali
1 Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak anoreksia, sembelit, sehari. Namun dapat
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. lambung atau diare, perut kembung, disesuaikan dengan
arthritis : 20 mg, sehari pendarahan lambung, mual, muntah, Pusing, kondisi pasien.
pasien yang
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula 40 bronkospasme, polip Tinnitus.
mg sehari sebagai dosis hidung dan
tunggal, diikuti 4-6 hari angioedema atau
berikutnya 40 mg sehari urtikaria apabila
dosis tunggal atau diberikan asetosal atau
terbagi. obat-obatan AINS yang
lain.
5. Vitamin B 12 tab no. V Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 pernisiosa atau defisiensi terhadap hipokalemia, diare,
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12),
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi kobalt, atau
asam folat, infestasi komponen formulasi
parasit, sekresi faktor apa pun
intrinsik yang tidak
memadai, atau
pemanfaatan B12 yang
tidak memadai (misalnya,
selama pengobatan
neoplastik); pencegahan
defisiensi vitamin B12 pada
pasien dengan
peningkatan kebutuhan
B12 (misalnya, karena
kehamilan, tirotoksikosis,
perdarahan, keganasan,
penyakit hati atau ginjal).

Mekanisme Kerja

1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker


Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

2. Kalk (Kalsium Laktat) Mekanisme Kerja : Sebagai suplemen makanan, digunakan untuk mencegah atau mengobati
keseimbangan kalsium negatif; pada osteoporosis, ini membantu mencegah atau mengurangi tingkat
keropos tulang. Kalsium dalam garam kalsium memoderasi kinerja saraf dan otot dan memungkinkan
fungsi jantung normal.

3. Piroxicam Golongan : Analgesik non opioid, NSAID


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Amlodipine - Kalk Moderate Kalsium laktat dapat mengurangi efek terai dari Pantau penurunan
amlodipine (calcium channel blocker) efek terapeutik,
penurunan dosis atau
penghentian
pemberian kalsium.

2. Amlodipine - Piroxicam Minor Agen Anti-Inflamasi Non Steroid dapat Tidak diperlukan
mengurangi efek antihipertensi dari Calcium tindakan.
Channel Blockers

Kesimpulan
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : Amlodipine - Kalk, Amlodipine - Piroxicam
KAJIAN RESEP 7

Nama Pasien :
Tanggal : 15/10/22
Sudarsih Ruangan/Unit
: Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Metformin 500 mg no. LX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
- Dosis maksimum 2 g pernapasan atas
sehari dalam dosis
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3
dosis
terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.

3. Gemfibrozil tab no. LX Hipertrigliseridemia, Hipersensitivitas Dispepsia, fibrilasi Dosis subterapi,


Dosis resep : 2 dd 1 dislipidemia terhadap gemfibrozil atrium, kelelahan, dosis seharusnya 2 x
Dosis literatur : 600 mg atau komponen vertigo, eksim, ruam 600 mg per hari.
dua kali sehari 30 menit formulasi apa pun; kulit, sakit perut,
sebelum sarapan dan disfungsi hati atau mual dan muntah.
makan malam. ginjal berat; sirosis
bilier primer; penyakit
kandung empedu,
penggunaan bersamaan
dengan cerivastatin,
dasabuvir, repaglinide,
selexipag, atau
simvastatin, kehamilan,
menyusui.

Mekanisme Kerja

1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker


Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

2. Metformin Golongan : Antidiabetes, Biguanida


Mekanisme kerja : Menurunkan produksi glukosa hepatik, menurunkan penyerapan glukosa usus dan
meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer).

3. Gemfibrozil Golongan : Agen Antilipemik, Asam Fibrat


Mekanisme Kerja : Mekanisme kerja gemfibrozil yang tepat tidak diketahui, namun ada beberapa teori
mengenai efek VLDL; dapat menghambat lipolisis dan menurunkan uptake asam lemak hati berikutnya
serta menghambat sekresi VLDL hati; bersama-sama tindakan ini menurunkan kadar VLDL serum;
meningkatkan kolesterol HDL.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Analisis indikasi : Amlodipin diberikan untuk mengontrol tekanan darah pasien yang tinggi, metformin diberikan untuk
mengontrol kadar gula darah, dan Gemfibrozil diberikan untuk terapi kolesterol.
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah tepat sesuai dengan kondisi pasien,
- Interaksi Obat : tidak ada interaksi antar obat yang diberikan.
KAJIAN RESEP 8

Nama Pasien : Erna


Tanggal : 15/10/22
Rohanah Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Amlodipine tab 5 mg no. X Hipertensi, profilaksis Syok kardiogenik, Nyeri abdomen, mual, palpitasi, wajah
Dosis resep : 1 dd 1 angina. angina tidak stabil, memerah, edema, gangguan tidur, sakit
Dosis literatur : dosis awal 5 stenosis aorta yang kepala, pusing, letih
mg sekali sehari; maksimal 10 signifikan, menyusui
mg sekali sehari (IONI)

2. B Complex tab no. V Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, diare, polisitemia vera,
Dosis resep : 1 dd 1 syok anafilaktik, mual, sakit perut, sakit kepala,
Dosis literatur : satu tablet pusing.
atau kapsul, sehari sekali

3. Simvastatin tab 10 mg no. X Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas Kardiovaskular: Fibrilasi atrium (6%), edema
Dosis resep : 1 dd 1 hiperkolesterolemia, terhadap simvastatin (≤3%)
Dosis literatur : Pencegahan penyakit atau komponen Eksim, sakit perut, sembelit, gastritis, mual,
Hiperkolesterolemia, 10 mg kardiovaskular formulasi apa pun; sistitis, peningkatan transaminase serum, sakit
sehari malam hari, aterosklerotik penyakit hati akut kepala, vertigo, peningkatan creatine
disesuaikan dengan interval atau sirosis phosphokinase dalam spesimen darah (>3 ×
tidak kurang dari 4 minggu; dekompensasi; normal: 5%), mialgia, bronkitis (7%), infeksi
kisaran lazim 10-40 mg sekali penggunaan bersama saluran pernafasan atas, pembengkakan.
sehari malam hari (IONI). inhibitor CYP3A4 kuat

4. Allopurinol tab 100 mg no. X Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak umum: reaksi
Dosis resep : 1 dd 1 artritis gout, skin tophy, hipersensitivitas, mual, muntah, asimtomatik
Dosis literatur : satu nefrolitiasis, kondisi peningkatan uji fungsi hati yang asimtomatik.
kali sehari setelah malignan yang Jarang: hepatitis, sindrom Steven-Johnson.
makan. menyebabkan nefropati
Dewasa, dosis awal 100 mg/ asam urat akut, gangguan
hari dapat ditingkatkan enzim yang menyebabkan
tergantung respon. 100-200
mg/hari untuk kondisi produksi asam urat
ringan; 300-600 mg/ hari berlebih, batu ginjal
untuk kondisi sedang - parah kambuhan akibat
(IONI). hiperurikosuria yang tidak
teratasi dengan cairan,
diet atau terapi lain.

5. B12 tab no. V Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, hipokalemia, diare,
Dosis resep : 1 dd 1 pernisiosa atau defisiensi terhadap trombositemia.
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin
atau lebih diberikan defisiensi diet, (vitamin B12),
diantara makan. malabsorpsi kobalt, atau
gastrointestinal, defisiensi komponen formulasi
asam folat, infestasi apa pun
parasit, sekresi faktor
intrinsik yang tidak
memadai, pencegahan
defisiensi vitamin B12
pada pasien dengan
peningkatan kebutuhan
B12.

Mekanisme Kerja

1. Simvastatin Golongan : HMG-CoA Reductase Inhibitor


Mekanisme Kerja : Simvastatin adalah turunan termetilasi dari lovastatin yang bekerja dengan
menghambat secara kompetitif 3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase, enzim yang
mengkatalisis langkah pembatas laju dalam biosintesis kolesterol.

2. Allopurinol Golongan : Xanthine Oxidase Inhibitor


Mekanisme Kerja : Allopurinol menghambat xantin oksidase, enzim yang bertanggung jawab untuk
mengubah hipoxantin menjadi xantin menjadi asam urat, allopurinol bekerja pada katabolisme purin,
mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin vital.
Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Amlodipine - Simvastatin Moderate Amlodipine dapat Batasi dosis simvastatin hingga 20 mg setiap
meningkatkan hari. Pemantauan laboratorium dan klinis yang
konsentrasi serum ketat untuk tanda dan gejala rhabdomyolysis
Simvastatin (misalnya, creatine phosphokinase, nyeri dan
nyeri otot).

Kesimpulan
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah tepat sesuai indikasi.
- Interaksi Obat : Amlodipine - Simvastatin
- Terdapat duplikasi terapi pada pemberian vitamin B complex dan vitamin B12.
KAJIAN RESEP 9

Nama Pasien :
Tanggal : 15/10/22
Maesaroh Ruangan/Unit
: Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Ciprofloxacin 500 mg no. X Infeksi bakteri gram positif Hipersensitivitas Flatulen, disfagia, pankreatitis, takikardia,
Dosis resep : 2 dd 1 pc dan gram negatif. terhadap ciprofloxacin, hipotensi, udem, kemerahan, berkeringat,
Dosis literatur : 500-750 Profilaksis pada bedah setiap komponen gangguan dalam bergerak, tinnitus, vaskulitis,
mg dua kali sehari. saluran cerna bagian atas. formulasi, atau tenosinovitis, eritema, nodosum, hemorrhagic
kuinolon lainnya; bullae, petechiae dan hiperglikemia.
pemberian tizanidine
bersamaan.

2. Diatab no. VIII Simtomatik pada Konstipasi, Hipersensitif Konstipasi, biasanya ringan dan bersifat
(Attapulgite) Dosis resep : diare non-spesifik. terhadap activated sementara.
pertama minum 2 tab, attapulgit.
selanjutnya 1 tab tiap BAB
mencret
Dosis literatur : Dewasa
dan anak-anak (12 tahun
atau lebih) : 2 tablet setiap
setelah buang air besar,
maksimum penggunaan 12
tablet dalam waktu 24 jam.
3. Zinc tab no. V Pengobatan diare Hipersensitivitas. Toksisitas zink secara oral pada dewasa
Dosis resep : 1 dd ditujukan untuk dapat terjadi akibat asupan zink dosis >150
1 Dosis literatur : pencegahan atau mg/hari (kurang lebih 10 kali dosis yang
- Supplement makanan : pengobatan dehidrasi direkomendasikan) selama periode yang lama.
50 mg, sekali sehari (menggunakan ORS) Dosis tinggi zink untuk periode lama dapat
- Anak 6 bulan- 5 tahun dan pencegahan gangguan menyebabkan penurunan konsentrasi
: Dosis harian 2 hingga nutrisi (menggunakan lipoprotein plasma dan absorpsi tembaga.
3 Zink)
kali. 1 tablet (20 mg)
setiap hari selama 10 hari
berturut-turut (meskipun
diare sudah berhenti)

4. Oralit no. V Dehidrasi saat diare. Lini Penderita gangguan Masalah cairan dan elektrolit seperti
Dosis resep : prn pertama pengobatan diare fungsi ginjal, perubahan suasana hati, kebingungan, nyeri
Dosis literatur akut, seperti pada malabsorpsi glukosa, atau kelemahan otot, detak jantung yang
- Diare tanpa dehidrasi gastroenteritis, ialah serta dehidrasi cepat atau tidak normal, pusing parah atau
: Setiap kali BAB beri mencegah atau mengatasi parah. pingsan, rasa haus yang meningkat, kejang,
larutan rehidrasi oral kehilangan cairan dan merasa sangat lelah atau lemah, nafsu makan
2 gelas (400 mL). elektrolit secara berlebihan, berkurang, tidak dapat buang air kecil atau
- Diare dengan dehidrasi terutama pada bayi dan perubahan dalam jumlah urin yang diproduksi,
: pertama 12 gelas, lansia. mulut kering, mata kering, atau sakit perut
selanjutnya 2 parah atau muntah. Perut kembung, nyeri
gelas setiap BAB. perut, hipernatremia.

Mekanisme Kerja

1. Ciprofloxacin Golongan : Antibiotik, Fluoroquinolone


Mekanisme Kerja : Menghambat DNA-girase pada organisme yang rentan; menghambat relaksasi DNA
superkoil dan mendorong kerusakan DNA untai ganda.

2. Diatab Mekanisme Kerja : mengadsorbsi beberapa racun dan bakteri penyebab diare, mengurangi frekuensi
buang air besar, serta memperbaiki konsistensi feses yang encer.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Ciprofloxacin - Zink Sulfat Moderate Garam Zink dapat Berikan Ciprofloxacin setidaknya 2
menurunkan konsentrasi jam sebelum atau setelah 6 jam
serum kuinolon. pemberian garam zinkoral. Pantau
efek kuinolon yang berkurang jika
durasi pemisahan dosis ini tidak
dapat dicapai.
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : pasien menderita diare dan diberikan antibiotik sebagai profilaksis infeksi saluran cerna.
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah tepat.
- Interaksi Obat : Ciprofloxacin - Zink Sulfat
KAJIAN RESEP 10

Nama Pasien : Zaenal


Tanggal : 15/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Cefixime tab 200 mg no. X Faringitis, rhinosinusitis, Hipersensitif terhadap Konstipasi.
Dosis resep : 2 dd 1 infeksi menular seksual cefixime, setiap
Dosis literatur : komponen formulasi,
- 50–100 mg, oral dua atau sefalosporin atau
kali sehari. penisilin lainnya.
- 400 mg setiap hari
dibagi setiap 12 sampai
24 jam.
2. Paracetamol tab no. V Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, eritema kulit, kulit melepuh,
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen ruam kulit, gangguan pendengaran.
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen
650 mg setiap 4 hingga 6 jam formulasi apa pun;
sesuai kebutuhan atau 1 g gangguan hati berat
setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis maksimum: yang parah. Jangan
4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Metformin tab 500 mg no. Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut kembung, mual dan muntah,
XXX pengobatan: Manajemen terhadap metformin Ketidaknyamanan dada, kemerahan, palpitasi,
Dosis resep : 3 dd 1 diabetes mellitus tipe 2 atau komponen Diaphoresis, penyakit kuku, Hipoglikemia,
Dosis literatur : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; defisiensi vitamin B12, menggigil, pusing, sakit
- Pengobatan DM tipe 2 : dapat dikelola dengan disfungsi ginjal kepala, Dispnea, gejala seperti flu, infeksi
500 mg 2x1, atau 850 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 saluran pernapasan atas
mg 1x1 mL/menit/1,73 m2);
- DM gestasional : 500 mg Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut
satu sampai dua kali berat badan yang diinduksi atau kronis dengan
sehari antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma
- Pencegahan DM tipe 2 : DM tipe 2, pengobatan (termasuk ketoasidosis
oral 850 mg sekali DM gestasional, sindrom diabetikum).
sehari, kemudian dua ovarium polikistik.
kali sehari
- Dosis maksimum 2 g
sehari dalam dosis terbagi.
Pertimbangkan pemberian
dalam 3 dosis terbagi
untuk meminimalkan efek
samping GI.
4. Acarbose 50 mg no. Diabetes mellitus yang Wanita hamil, wanita Flatulensi, tinja lunak, diare (mungkin perlu
XXX Dosis resep : 3 dd 1 tidak dapat diatur hanya menyusui, anak, pengurangan dosis atau penghentian), perut
Dosis literatur : awal 3x1 dengan diet atau diet inflammatory bowel kembung dan nyeri, mual (jarang), reaksi pada
tablet 50mg/hari, dilanjutkan dengan obat antidiabetik disease (seperti kulit dan fungsi hati yang tidak normal. Ada
dengan 3x1/2 tablet 100 oral. ulcerative colitis, laporan ileus, udema, ikterus, dan hepatitis.
mg/hari. Dilanjutkan dengan Crohn's disease),
3x2 tablet 50 mg atau 3x1-2 obstruksi usus halus
tablet 100 mg. sebagian (atau
predisposisi), gangguan
fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal, hernia,
riwayat bedah perut.

5. Salep Kloramfenikol Kulit


no. I
Dosis resep : ue
Dosis literatur :

6. Prednisone tab no. IV Agen anti-inflamasi atau Hipersensitivitas Efek pada saluran pencernaan termasuk
Dosis resep : 2 dd 1 imunosupresan dalam terhadap prednison dispepsia, tukak lambung, osteoporosis, patah
Dosis literatur : 10 hingga 60 pengobatan berbagai atau komponen tulang dan tulang belang, Cushing's syndrome.
mg / hari diberikan dalam penyakit, termasuk formulasi apa pun;
alergi,
dosis harian tunggal hematologi, dermatologis, pemberian vaksin
atau dalam 2 hingga 4 GI, inflamasi, oftalmik, hidup atau vaksin hidup
dosis terbagi. neoplastik, rematik, yang dilemahkan
autoimun. dengan dosis prednison
imunosupresif; infeksi
jamur sistemik.

7. Allopurinol tab 100 mg no. X Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak umum: reaksi
Dosis resep : 1 dd 1 artritis gout, skin tophy, hipersensitivitas, mual, muntah, asimtomatik
Dosis literatur : satu nefrolitiasis, kondisi peningkatan uji fungsi hati yang asimtomatik.
kali sehari setelah malignan yang Jarang: hepatitis, sindrom Steven-Johnson.
makan. menyebabkan nefropati
Dewasa, dosis awal 100 mg/ asam urat akut, gangguan
hari dapat ditingkatkan enzim yang menyebabkan
tergantung respon. 100-200 produksi asam urat
mg/hari untuk kondisi berlebih, batu ginjal
ringan; 300-600 mg/ hari kambuhan akibat
untuk kondisi sedang - hiperurikosuria yang tidak
parah (IONI). teratasi dengan cairan,
diet atau terapi lain.

Mekanisme Kerja

1. Acarbose Golongan : Alpha-Glucosidase Inhibitor


Mekanisme Kerja : Inhibitor kompetitif -amilase pankreas dan -glukosidase sikat usus, mengakibatkan
hidrolisis tertunda dari karbohidrat kompleks dan disakarida yang dicerna dan penyerapan glukosa;
pengurangan tergantung dosis pada insulin serum postprandial dan puncak glukosa; menghambat
metabolisme sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

2. Prednisone Golongan : Kortikosteroid


Mekanisme Kerja : Mengurangi peradangan dengan menekan migrasi leukosit polimorfonuklear dan
membalikkan peningkatan permeabilitas kapiler; menekan sistem kekebalan dengan mengurangi
aktivitas dan volume sistem limfatik; menekan fungsi adrenal pada dosis tinggi.
3. Cefixime Golongan : Antibiotik, Sefalosporin
Mekanisme Kerja : Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih protein
pengikat penisilin (PBPs); yang pada gilirannya menghambat langkah transpeptidasi akhir sintesis
peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis dinding sel.

4. Allopurinol Golongan : Xanthine Oxidase Inhibitor


Mekanisme Kerja : Allopurinol menghambat xantin oksidase, enzim yang bertanggung jawab untuk
mengubah hipoxantin menjadi xantin menjadi asam urat, allopurinol bekerja pada katabolisme purin,
mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin vital.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Acarbose - Prednisone Moderate Agen Terkait Hiperglikemia Pantau glukosa darah lebih sering ketika
dapat mengurangi efek pasien yang diobati dengan agen
terapeutik Agen Antidiabetik antidiabetik memulai terapi dengan agen
terkait hiperglikemia. Peningkatan dosis
2. Metformin - Prednisone Moderate Agen Terkait Hiperglikemia agen antidiabetes, atau kebutuhan untuk
dapat mengurangi efek agen tambahan, mungkin diperlukan.
terapeutik Agen Antidiabetik

Kesimpulan
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sesuai.
- Interaksi Obat : Acarbose - Prednisone, Metformin - Prednisone
KAJIAN RESEP 11

Nama Pasien : Yeni (60


Tanggal : 17/10/22
tahun) Ruang/Unit : Gigi
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Clindamycin tab 300 Infeksi tulang dan sendi, Hipersensitivtas, Urtikaria, dermatitis Dosis sesuai
mg no. X ginekologi, intraabdominal, perhatian untuk pasien vestikubulus, sakit
Dosis resep : 2 dd 1 saluran pernapasan gagal ginjal, gagal hati, peurt, mual, muntah
Dosis literatur : 600 hingga bawah, kulit dan jaringan dan gangguan
1.800 mg/hari dalam 2 lunak. pencernaan
hingga 4 dosis terbagi;
hingga 2.400 mg/hari dalam
4 dosis terbagi dapat
diberikan untuk infeksi
berat.

2. Natrium diklofenak 50 mg Dismenore, migrain, Hipersensitivitas Eddema, mual, Dosis sesuai


no. X osteoartritis, nyeri, terhadap diklofenak hipertensi, ruam kulit,
Dosis resep : 2 dd 1 rheumatoid arthritis atau komponen sakit perut, anemia,
Dosis literatur : 100 hingga formulasi apa pun; sakit kepala, pusing
150 mg/hari dalam dosis riwayat asma, urtikaria,
terbagi sesuai kebutuhan atau reaksi tipe alergi
atau terjadwal lainnya setelah
mengonsumsi aspirin
atau obat antiinflamasi
nonsteroid lainnya;
digunakan dalam
pengaturan operasi
cangkok bypass arteri
koroner.

3. Neurodex tab no. VI Kekurangan Vitamin B1, B6, Sebaiknya tidak Pemakaian vitamin B6 Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 dan B12, seperti pada digunakan untuk dosis besar dalam
Dosis literatur : 1 polineuritis. pasien yang sedang jangka waktu lama
tablet sehari, atau menerima terapi dapat menyebabkan
menurut petunjuk levodopa. Kontra sindrom neuropati.
dokter. Indikasi : Hipersensitif
terhadap komponen
obat ini.

Mekanisme Kerja

1. Clindamycin Golongan : Antibiotik, Lincosamide


Mekanisme Kerja : Mengikat secara reversibel ke subunit ribosom 50S mencegah pembentukan ikatan
peptida sehingga menghambat sintesis protein bakteri; bakteriostatik atau bakterisida tergantung pada
konsentrasi obat, tempat infeksi, dan organisme.

2. Natrium Diklofenak Golongan : NSAID


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Waktu pengobatan menggunakan antibiotik Clindamycin selama 5 hari kurang tepat, durasi terapi yang dianjurkan untuk
infeksi bakteri yaitu 10-14 hari (IONI).
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah tepat.
- Interaksi Obat : tidak terdapat interaksi antar obat yang diberikan.
KAJIAN RESEP 12

Nama Pasien :
Tanggal : 17/10/22
Shinta Ruang/Unit :
KB
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Asam traneksamat tab no. Fibrinolisis lokal, Gangguan ginjal yang Mual, muntah, diare Dosis sesuai
XV Dosis resep : 3 x 1 (500 Menorrhagia, berat; penyakit (kurangi dosis);
mg) Dosis literatur : Haemorrhage, tromboembolik; riwayat pusing pada injeksi
- Pendarahan lokal : 1-1,5 g prostatectomy, cervical kejang; penggunaan intravena cepat.
(atau 15-25 mg/kg) 2-3 conisation, bersama dengan Gangguan
kali sehari. angioneuretic edema kontrasepsi hormonal; penglihatan, anemia,
- Fibrinolisis lokal : 15-25 mg/kg herediter, abnormal hipersensitivitas. lelah, sakit kepala dan
bb 2-3 kali sehari. perdarahan setelah migraine.
operasi, perdarahan
pada ekstraksi gigi
pada pasien hemofilia.

2. Vitamin K tab no. X mencegah perdarahan Hipersensitif terhadap Sesak nafas, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 x 10 mg pada bayi baru lahir Phytomenadione gangguan pada indra
Dosis literatur : akibat kekurangan perasa, pusing,
Perdarahan vitamin K dan berkeringat,
akibat obat antikoagulan 2.5 - mengatasi perdarahan hipotensi, reaksi
25 mg yang disebabkan oleh anafilaktoid.
obat antikoagulan.

3. Fe tab no. XXX Defisiensi besi, anemia Hipersensitivitas Mual, feses gelap, Dosis sesuai
(Ferrous Fumarate + Folic acid) defisiensi besi, sindrom terhadap zat besi sakit perut, sembelit,
Dosis resep : 2 x 1 kaki gelisah atau komponen perut kembung,
Dosis literatur : 65 mg (1 tablet), (Lexicomp). formulasi, muntah, diare.
sekali sehari hemokromatosis,
anemia hemolitik.
Mekanisme Kerja
1. Asam traneksamat Golongan : Agen Anti Fibrinolitik; Agen antihemofilik; Agen hemostatik; Analog Lisin
Mekanisme Kerja : Membentuk kompleks reversibel yang menggantikan plasminogen dari fibrin
yang mengakibatkan penghambatan fibrinolisis; itu juga menghambat aktivitas proteolitik plasmin.

2. Fe (Tablet tambah darah) Menggantikan zat besi, ditemukan dalam hemoglobin, myoglobin, dan enzim lainnya;
memungkinkan pengangkutan oksigen melalui hemoglobin.

3. Vitamin K Vitamin K diperlukan untuk produksi faktor pembeku darah dan berbagai protein yang diperlukan
untuk kalsifikasi tulang yang normal.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : pengobatan yang diberikan bertujuan untuk menghentikan perdarahan pada pasien dan memberikan
suplemen penambah darah pasca perdarahan.
- Ketepatan dosis : dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : tidak ada interaksi obat yang terjadi.
KAJIAN RESEP 13

Nama Pasien : Rini (39


Tanggal : 17/10/22
th) Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amoxicillin 500 mg no. Infeksi telinga, hidung, Hipersensitivitas serius Diare, mual, sakit Indikasi pada resep
XV Dosis resep : 3 x 1 pc dan tenggorokan terhadap amoksisilin kepala, infeksi : infeksi pada
Dosis literatur : (faringitis/radang (misalnya, anafilaksis, vulvovaginal, sakit saluran pernapasan
- Dewasa : 500 mg hingga 1 amandel, otitis media), sindrom kepala, muntah.
g setiap 8 hingga 12 jam. infeksi oleh Stevens-Johnson) atau
- Anak : 20-40 mg/kg/hari Helicobacter pylori, beta-laktam lain, atau
dalam dosis terbagi setiap Infeksi saluran komponen formulasi.
8 jam. pernapasan bagian
bawah, infeksi kulit,
infeksi saluran kemih.
2. Paracetamol 500 mg no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Indikasi pada resep :
Dosis resep : 3 x 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit demam, nyeri, sakit
Dosis literatur : 325 hingga 650 atau komponen melepuh, ruam kulit, kepala
mg setiap 4 hingga 6 jam sesuai formulasi apa pun; gangguan
kebutuhan atau 1 g setiap 6 jam gangguan hati berat pendengaran.
sesuai kebutuhan; dosis atau penyakit hati aktif
maksimum: 4 g/hari yang parah. Jangan
digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Dexamethasone 0.5 mg no. X Agen anti-inflamasi atau Hipersensitivitas Efek pada saluran Indikasi sesuai resep :
Dosis resep : 3 x 1 pc imunosupresan dalam terhadap pencernaan termasuk radang
Dosis literatur : Dosis harian pengobatan berbagai deksametason atau dispepsia, tukak tenggorokan/sakit
tunggal atau dalam 2 sampai 4 penyakit, termasuk komponen formulasi lambung, saat menelan
dosis terbagi; Dosis tinggi: 0,4 alergi, hematologi, apa pun; infeksi jamur osteoporosis, patah
hingga 0,8 mg/kg/hari (biasanya dermatologis, sistemik tulang dan tulang
tidak melebihi 40 mg/hari) neoplastik, rematik, belang, Cushing's
autoimun, sistem saraf, syndrome.
ginjal, dan asal
pernapasan, manajemen
syok, edema serebral,
dan sebagai agen
diagnostik.

4. N-Acetylcysteine 200 mg no. VI Overdosis Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Indikasi pada resep :
Dosis resep : 2 x 1 pc acetaminophen terhadap asetilsistein ruam (dengan atau batuk, pengencer
Dosis literatur : (paracetamol), batuk atau komponen tanpa demam), dahak
- Dewasa : 200 mg 3 kali sehari (mukolitik) formulasi apa pun. urtikaria, gejala
- Anak >6 tahun : 200 mg, 2- Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
3 kali sehari secara hati-hati kepada muntah, reaksi
pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

Mekanisme Kerja

1. Dexamethasone Golongan : Kortikosteroid


Mekanisme Kerja : Mengurangi peradangan dengan penekanan migrasi neutrofil, penurunan
produksi mediator inflamasi, dan pembalikan peningkatan permeabilitas kapiler; menekan respon
imun normal.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : terapi yang diberikan bertujuan untuk mengobati gejala yang pasien rasakan seperti demam, nyeri, pusing,
sakit tenggorokan, dan batuk yang disebabkan oleh infeksi bakteri non spesifik.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : tidak terdapat interaksi antar obat.
KAJIAN RESEP 14

Nama Pasien : Wahyono (40 th)


Tanggal : 17/10/22
Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine tab 5 mg no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer Amlodipine digunakan
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine adalah reaksi untuk mengontrol
Dosis literatur : Awal: atau komponen merugikan yang tekanan darah pasien
2,5 formulasi lainnya, paling umum tetap normal.
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); ditandai dengan
sekali sehari menyusui; syok gagal pembengkakan
jantung hemodinamik pergelangan kaki
tidak stabil setelah dan kaki terlepas
infark miokard akut. dari retensi cairan

2. Metformin tab 500 mg no. Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Metformin digunakan
XX pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan untuk menurunkan
Dosis resep : 2 dd 1 diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah, kadar gula darah.
Dosis literatur : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
- Pengobatan DM tipe 2 : dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
500 mg 2x1, atau 850 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi,
mg 1x1 mL/menit/1,73 m2); Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali berat badan yang diinduksi atau kronis dengan Hipoglikemia,
sehari antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma defisiensi vitamin
- Pencegahan DM tipe 2 : DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis B12, menggigil,
oral 850 mg sekali gestasional, sindrom diabetikum). pusing, sakit kepala,
sehari, kemudian dua ovarium polikistik. Dispnea, gejala
kali sehari seperti flu, infeksi
- Dosis maksimum 2 g saluran pernapasan
sehari dalam dosis atas
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3 dosis
terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.

3. Glimepiride tab 1 mg no. X DM tipe 2 yang belum Hipersensitivitas Hipoglikemia, Dosis sesuai, digunakan
Dosis resep : 1 x 1 mg membaik setelah terhadap glimepirid pusing, mual, serum untuk menurunkan
Dosis literatur : dosis awal pemberian metformin. atau komponen ALT meningkat, kadar trigliserida darah.
1 mg sehari; disesuaikan formulasi apa pun sindrom
dengan respon pada tahap Pelabelan canadian: menyerupai flu
pemberian interval 1 mg Kehamilan; menyusui;
pada minggu 1-2: dosis diabetes tipe 1;
maksimum harian 4 mg ketoasidosis diabetik
(kejadian luar biasa, sampai (dengan atau tanpa
6 mg sehari dapat koma); gangguan
digunakan), diminum ginjal atau hati yang
secepatnya sebelum atau parah
suapan pertama makan
(PIONAS).

4. Asam Folat tab no. X Anemia megaloblastik dan Hipersensitivitas Reaksi alergi, Asam folat sebagai
Dosis resep : 1 x 1 mg makrositik akibat defisiensi terhadap asam folat seperti ruam; gatal- suplemen penambah
Dosis literatur : 1 - 5 mg asam folat, keadaan atau komponen gatal; gatal; kulit darah.
sekali sehari; dosis meningginya kebutuhan formulasi. Anemia merah, bengkak,
hingga 15 mg sekali asam folat, keadaan yang defisiensi vitamin B12 melepuh, atau
sehari membutuhkan yang belum mengelupas dengan
suplementasi asam folat. tertangani. atau tanpa demam;
mengi; sesak di
dada atau
tenggorokan;
kesulitan bernapas,
menelan, atau
berbicara; suara
serak yang tidak
biasa; atau
pembengkakan
pada mulut, wajah,
bibir, lidah, atau
tenggorokan.

Mekanisme Kerja

1. Glimepiride Golongan : Antidiabetes, Sulfonilurea


Mekanisme kerja : Merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas; mengurangi keluaran glukosa
dari hati; sensitivitas insulin meningkat di situs target perifer.

2. Asam folat Golongan : Vitamin larut air


Mekanisme Kerja : FOLIC ACID merupakan suplemen yang digunakan pada wanita yang merencanakan
kehamilan dan selama 12 minggu pertama kehamilan untuk membantu mencegah cacat tabung saraf
saat lahir seperti spina bifida dan cacat bawaan lain seperti bibir sumbing atau celah bibir pada bayi
sejak dalam kandungan, mengatasi defisiensi asam folat, anemia megaloblastik dan pada anemia karena
kekurangan suplemen nutrisi, serta mengatasi kondisi lain seperti penyakit hati pada pasien yang
mengkonsumsi alkohol berlebih.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Metformin - Glimepiride Moderate Agen Antidiabetik dapat meningkatkan efek Pantau pasien secara
hipoglikemik Agen Terkait Hipoglikemia. ketat untuk efek
Penggunaan kombinasi tersebut sering secara hipoglikemik jika agen
substansial meningkatkan risiko hipoglikemia. ini digabungkan

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi pada resep bertujuan untuk menjaga tekanan darah normal, menurunkan kadar gula darah,
serta suplemen penambah darah.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : Metformin - Glimepiride
KAJIAN RESEP 15

Nama Pasien : Kamaludin (39 th)


Tanggal : 17/10/22
Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amoxicillin 500 no. Infeksi telinga, hidung, dan Hipersensitivitas serius Diare, mual, sakit Amoksisilin
XV Dosis resep : 3 dd 1 tenggorokan terhadap amoksisilin kepala, infeksi digunakan untuk
Dosis literatur : (faringitis/radang amandel, (misalnya, anafilaksis, vulvovaginal, sakit mengatasi infeksi
- Dewasa : 500 mg otitis media), infeksi oleh sindrom kepala, muntah. non spesifik pada
hingga 1 g setiap 8 Helicobacter pylori, Infeksi Stevens-Johnson) atau saluran pernapasan.
hingga 12 jam. saluran pernapasan bagian beta-laktam lain, atau
- Anak : 20-40 mg/kg/hari bawah, infeksi kulit, infeksi komponen formulasi.
dalam dosis terbagi saluran kemih.
setiap 8 jam.

2. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Paracetamol


Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit digunakan untuk
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit, mengatasi demam,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan nyeri, pusing.
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. NAC 200 no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Acetylcysteine
Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau digunakan untuk
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), mengatasi batuk atau
- Dewasa : 200 mg 3 kali formulasi apa pun. urtikaria, gejala pengencer dahak.
sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 mg, secara hati-hati kepada muntah, reaksi
2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Salbutamol 2 mg no VI Asma dan kondisi lain yang Hipersensitif terhadap Tremor (terutama di Salbutamol
Dosis resep : 2 x 1, bila berkaitan dengan obstruksi obat dan komponen tangan), ketegangan, digunakan untuk
sesak Dosis literatur : 4 mg saluran napas yang obat. sakit kepala, kram mengatasi sesak
(lansia dan pasien yang reversibel. otot, dan palpitasi. nafas.
sensitif dosis awal 2 mg) 3-4 Efek samping lain
kali sehari, dosis tunggal, termasuk takikardi,
maksimal 8 mg. aritmia, vasodilatasi
perifer, gangguan
tidur dan tingkah laku.
Bronkospasme
paradoksikal, urtikaria,
angiodema, hipotensi,
dan kolaps,
hipokalemia.

Mekanisme Kerja

1. Salbutamol Golongan : Agonis Adrenoseptor Beta-2 Selektif kerja pendek


Mekanisme Kerja : Relaksasi otot polos bronkus dengan bekerja pada reseptor beta2 dengan sedikit efek
pada denyut jantung.

2. N-Acetylcysteine Golongan : Agen mukolitik, antidot paracetamol


Mekanisme Kerja : Mengerahkan aksi mukolitik melalui gugus sulfhidril bebasnya yang membuka ikatan
disulfida dalam mukoprotein sehingga menurunkan viskositas lendir.

Interaksi Obat
No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Terapi pada resep bertujuan untuk mengobati infeksi bakteri non spesifik pada saluran nafas yang menyebabkan demam, batuk
dan sesak nafas.
- Ketepatan dosis : Dosis NAC untuk dewasa yang direkomendasikan adalah 3 kali sehari.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat interaksi obat.
KAJIAN RESEP 16

Nama Pasien : Nadiya (12 th)


Tanggal : 17/10/22
Ruang/unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, eritema kulit, kulit melepuh,
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen ruam kulit, gangguan pendengaran.
Dosis literatur : 325 atau komponen
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun;
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine tab no. V Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
10mg/hari pada malam hari lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
3-6 tahun, hay fever: 5 turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
mg/hari pada malam hari gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
atau 2,5 mg pada pagi (CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.
dan malam hari.

3. NAC 200 no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, ruam (dengan atau
Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein tanpa demam), urtikaria, gejala
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen gastrointestinal, mual, muntah, reaksi
- Dewasa : 200 mg 3 kali formulasi apa pun. hipersensitivitas, bronkospasme, bronkitis.
sehari Pemberian dilakukan
- Anak >6 tahun : 200 mg, secara hati-hati kepada
2-3 kali sehari pasien yang memiliki
riwayat asma dan
bronkospasme serta
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

Mekanisme Kerja

1. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2


Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengobati demam, flu/alergi, serta batuk.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah tepat sesuai dengan usia pasien.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat interaksi antar obat yang diberikan.
KAJIAN RESEP 17

Nama Pasien : Yuhaeni (71 th)


Tanggal : 17/10/22
Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine tab 10 mg no. X Angina pektoris, Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 x 1 hipertensi terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Captopril tab 12.5 mg no. XX Sindrom koroner akut, Hipersensitivitas Gagal ginjal akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 x 1 Gagal jantung dengan terhadap kaptopril, angioedema, batuk,
Dosis literatur : Dosis awal: penurunan fraksi ejeksi, angioedema terkait reaksi dermatologi,
6,25 hingga 25 mg 2 hingga 3 Hipertensi, Penyakit ginjal dengan pengobatan efek hematologi,
kali sehari; dapat dititrasi kronis proteinurik, sebelumnya dengan ACE hiperkalemia
hingga 50 mg 3 kali sehari diabetes inhibitor.

3. Ibuprofen tab 400 mg no. IX Nyeri ringan sampai Kehamilan trimester Pusing, sakit kepala, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 sedang antara lain nyeri akhir, pasien dengan dispepsia, diare,
Dosis literatur : pada penyakit gigi atau ulkus peptikum (ulkus mual, muntah, nyeri
- Dewasa, dosis yang pencabutan gigi, nyeri duodenum dan abdomen, konstipasi,
dianjurkan 200-250 mg 3- pasca bedah, sakit lambung), hematemesis,
4 kali sehari. kepala, gejala artritis hipersensitivitas, polip melena, perdarahan
- Anak 1-2 tahun, 50 mg 3- reumatoid, gejala pada hidung, lambung, ruam.
4 kali sehari. 3-7 tahun, osteoartritis, gejala angioedema, asma,
juvenile artritis
100-125 mg 3-4 kali sehari. reumatoid, menurunkan rinitis, serta urtikaria
8-12 tahun, 200-250 mg 3-4 demam pada anak. ketika menggunakan
kali sehari. asam asetilsalisilat atau
- Osteoartritis, artritis AINS lainnya. Tidak
reumatoid. 1200 mg – boleh dipergunakan
1800 mg 3 kali sehari. pada anak dengan berat
- Dosis maksimum: 3,2 g/hari badan kurang dari 7 kg.

4. Metronidazole tab no. XV Amebiasis, usus atau Hipersensitivitas Mual, vaginitis, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 ekstraintestinal; terhadap metronidazol, sakit kepala,
Dosis literatur : Balantidiasis; Infeksi luka turunan nitroimidazol, neuropathy
- Infeksi pencernaan : gigitan, profilaksis atau atau komponen periferal, vertigo,
500-700 mg setiap 8 pengobatan, gigitan formulasi apa pun; kejang, sakit perut,
jam, selama 7 sampai hewan atau manusia; pasien hamil (trimester diare, pusing, rasa
10 hari. Infeksi Clostridioides pertama) dengan seperti besi,
difficile, pengobatan; trikomoniasis; abnormalitas urin,
penyakit Crohn; Infeksi penggunaan disulfiram flu-like symptoms.
Dientamoeba fragilis; dalam 2 minggu terakhir;
Giardiasis; Pemberantasan penggunaan alkohol
Helicobacter pylori, atau produk yang
Infeksi intra-abdominal, mengandung propilen
Abses intrakranial, Infeksi glikol selama terapi atau
odontogenik, Pneumonia, dalam waktu 3 hari
aspirasi, Pouchitis, akut; setelah penghentian
Infeksi menular seksual; terapi; Sindrom
Infeksi kulit dan jaringan Cockayne.
lunak; profilaksis bedah;
Tetanus.

Mekanisme Kerja

1. Captopril Golongan : Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitor


Mekanisme Kerja : Penghambat kompetitif enzim pengubah angiotensin (ACE); mencegah konversi
angiotensin I menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat; menghasilkan penurunan kadar
angiotensin II yang menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma dan penurunan sekresi
aldosteron.

2. Ibuprofen Golongan : Analgesik non opioid, NSAID


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

3. Metronidazole Golongan : Antibiotik, Nitroimidazole


Mekanisme Kerja : Setelah berdifusi ke dalam organisme, berinteraksi dengan DNA menyebabkan
hilangnya struktur DNA heliks dan kerusakan untai yang mengakibatkan penghambatan sintesis protein
dan kematian sel pada organisme yang rentan.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Captopril - Ibuprofen Moderate Captopril (ACEI) dapat - Pertimbangkan alternatif lain


meningkatkan toksisitas dari ibuprofen (NSAID) terutama
Ibuprofen (NSAID), pada pasien gagal jantung.
khususnya penurunan - Monitoring penurunan efek terapi
fungsi ginjal. dari Captopril (ACEI) saat
Ibuprofen (NSAID) penggunaan bersamaan dengan
dapat mengurangi efek NSAID.
terapi Captopril (ACEI).

2. Amlodipine - Ibuprofen Minor Ibuprofen (NSAID) Tidak perlu tindakan apapun.


dapat mengurangi efek
terapi Amlodipine (CCB)

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengatasi hipertensi, diabetes, nyeri, serta infeksi saluran cerna
pada pasien, konsumsi antibiotik diperingatkan untuk harus dihabiskan.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : Captopril - Ibuprofen; Amlodipine - Ibuprofen
KAJIAN RESEP 18

Nama Pasien : Euis (65


Tanggal : 17/10/22
th) Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg no. XV Angina pektoris, Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 hipertensi terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali sehari; formulasi lainnya, dengan amlodipine,
maksimum 10 mg sekali sehari hipotensi berat (TD ditandai dengan
sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Metformin 500 no. LX Diabetes mellitus, tipe Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 2, pengobatan: terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : Manajemen diabetes atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : mellitus tipe 2 ketika formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 mg hiperglikemia tidak disfungsi ginjal dada, kemerahan,
1x1 dapat dikelola dengan berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mg diet dan olahraga saja. mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
satu sampai dua kali sehari asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
- Pencegahan DM tipe 2 : Off label : Peningkatan atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
oral 850 mg sekali sehari, berat badan yang atau tanpa koma menggigil, pusing,
kemudian dua kali sehari diinduksi antipsikotik, (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
- Dosis maksimum 2 g pencegahan DM tipe 2, diabetikum). gejala seperti flu,
sehari dalam dosis terbagi. pengobatan DM infeksi saluran
Pertimbangkan pemberian gestasional, sindrom pernapasan atas
dalam 3 dosis terbagi untuk ovarium polikistik.
meminimalkan efek samping
GI.
3. NAC 200 no. X Overdosis Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 acetaminophen terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (paracetamol), batuk atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 kali sehari (mukolitik) formulasi apa pun. urtikaria, gejala
- Anak >6 tahun : 200 mg, 2- Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
3 kali sehari secara hati-hati kepada muntah, reaksi
pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 bila pusing kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen; eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga 650 gangguan hati berat melepuh, ruam kulit,
mg setiap 4 hingga 6 jam atau penyakit hati aktif gangguan
sesuai kebutuhan atau 1 g yang parah. Jangan pendengaran.
setiap 6 jam sesuai digunakan dengan
kebutuhan; dosis maksimum: produk obat lain yang
4 g/hari mengandung
asetaminofen.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengatasi hipertensi, diabetes, batuk, serta demam atau pusing.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai untuk pasien dewasa.
- Interaksi Obat : Tidak terjadi reaksi obat.
KAJIAN RESEP 19

Nama Pasien : Cucu (65


Tanggal : 17/10/22
th) Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Ibuprofen 200 mg no. VI Nyeri ringan sampai sedang Kehamilan trimester Pusing, sakit kepala, Dosis dapat
Dosis resep : 2 dd 1 antara lain nyeri pada akhir, pasien dengan dispepsia, diare, mual, disesuaikan dengan
(nyeri) Dosis literatur : penyakit gigi atau ulkus peptikum (ulkus muntah, nyeri kebutuhan pasien.
- Dewasa, dosis yang pencabutan gigi, nyeri duodenum dan abdomen, konstipasi,
dianjurkan 200-250 mg pasca bedah, sakit kepala, lambung), hematemesis, melena,
3-4 kali sehari. gejala artritis reumatoid, hipersensitivitas, polip perdarahan lambung,
- Anak 1-2 tahun, 50 mg gejala osteoartritis, gejala pada hidung, ruam.
3-4 kali sehari. 3-7 tahun, juvenile artritis reumatoid, angioedema, asma,
100-125 mg 3-4 kali menurunkan demam pada rinitis, serta urtikaria
sehari. 8-12 tahun, anak. ketika menggunakan
200-250 mg 3-4 kali asam asetilsalisilat atau
sehari. AINS lainnya. Tidak
- Osteoartritis, arthritis boleh dipergunakan
rheumatoid. 1200 mg pada anak dengan
– 1800 mg 3 kali berat badan kurang dari
sehari. 7 kg.
- Dosis maksimum:
3,2 g/hari
2. Omeprazol no. V GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20-40 pompa proton Defisiensi vitamin B12
mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

3. Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis subterapi
X Dosis resep : 2 dd (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau untuk pasien dewasa,
1 Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), dianjurkan konsumsi
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala 3 x 1.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Neurodex no. V Kekurangan Vitamin B1, Sebaiknya tidak Pemakaian vitamin Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 B6, dan B12, seperti pada digunakan untuk B6 dosis besar dalam
Dosis literatur : 1 polineuritis. pasien yang sedang jangka waktu lama
tablet sehari, atau menerima terapi dapat menyebabkan
menurut petunjuk levodopa. Kontra sindrom neuropati.
dokter. Indikasi : Hipersensitif
terhadap komponen
obat ini.

Mekanisme Kerja

Omeprazole Golongan : Proton Pump Inhibitor; Substituted Benzimidazole


Mekanisme Kerja : penghambat pompa proton; menekan basal lambung dan merangsang sekresi asam
dengan menghambat pompa ATP sel parietal H+/K+

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi ditujukan untuk mengatasi nyeri, tukak lambung, batuk, serta pemberian suplemen vitamin saraf.
- Ketepatan dosis : Dosis acetylcysteine subterapi untuk pasien dewasa, dianjurkan konsumsi 3 x 1.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 20

Nama Pasien : Tintin (64 th)


Tanggal : 17/10/22
Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Overdosis, dosis
V Dosis resep : 2 dd gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut, seharusnya sekali
1 Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit, sehari. Namun dapat
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung, disesuaikan dengan
arthritis : 20 mg, sehari lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing, kondisi pasien.
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula 40 mg bronkospasme, polip Tinnitus.
sehari sebagai dosis tunggal, hidung dan
diikuti 4-6 hari berikutnya angioedema atau
40 mg sehari dosis tunggal urtikaria apabila
atau terbagi. diberikan asetosal atau
obat-obatan AINS yang
lain.
2. B complex tab no. V Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

3. Kalk tab no. V Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai.


Dosis resep : 1 dd 1 ketika asupan dan gas biasa
Dosis literatur : 252 kalsium tidak terjadi pada
mg mencukupi, defisiensi suplemen kalsium
(sebagai unsur kalsium) setiap kalsium (terutama garam
hari karbonat).
4. Zinc tab no. VI Pengobatan diare Hipersensitivitas. Toksisitas zink secara oral pada dewasa
Dosis resep : 1 dd 1 ditujukan untuk dapat terjadi akibat asupan zink dosis >150
Dosis literatur : pencegahan atau mg/hari (kurang lebih 10 kali dosis yang
- Supplement makanan : pengobatan dehidrasi direkomendasikan) selama periode yang lama.
50 mg, sekali sehari (menggunakan ORS) Dosis tinggi zink untuk periode lama dapat
- Anak 6 bulan- 5 tahun : dan pencegahan menyebabkan penurunan konsentrasi
Dosis harian 2 hingga 3 gangguan nutrisi lipoprotein plasma dan absorpsi tembaga.
kali. (menggunakan Zink)
1 tablet (20 mg) setiap hari
selama 10 hari
berturut-turut (meskipun
diare sudah berhenti)
Mekanisme Kerja

1. Piroxicam Golongan : Analgesik non opioid, NSAID


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

2. Zinc Sulfate Golongan : Trace


element Mekanisme
Kerja : -
3. Kalk Mekanisme Kerja : Sebagai suplemen makanan, digunakan untuk mencegah atau mengobati
keseimbangan kalsium negatif; pada osteoporosis, ini membantu mencegah atau mengurangi tingkat
keropos tulang. Kalsium dalam garam kalsium memoderasi kinerja saraf dan otot dan memungkinkan
fungsi jantung normal.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi yang diberikan untuk mengatasi nyeri sendi, pemberian suplemen kalsium, vitamin, serta suplemen
zinc untuk pencernaan.
- Ketepatan dosis :
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat
KAJIAN RESEP 21

Nama Pasien : Hasanah (63 tahun)


Tanggal : 19/10/22
Ruangan/unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas >10%: Diare (tablet Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin IR: 53%; tablet ER:
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen 10%)),
- Pengobatan DM ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; perut kembung
tipe 2 : 500 mg 2x1, dapat dikelola dengan disfungsi ginjal (12%), mual dan
atau 850 mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 muntah (tablet IR:
- DM gestasional : mL/menit/1,73 m2); 26%; tablet ER: 7%)
500 mg satu Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut
sampai dua kali berat badan yang diinduksi atau kronis dengan 1% hingga 10%:
sehari antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma Ketidaknyamanan
- Pencegahan DM DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis dada, kemerahan,
tipe 2 : oral 850 gestasional, sindrom diabetikum). palpitasi, Diaphoresis,
mg sekali sehari, ovarium polikistik. penyakit kuku,
kemudian dua kali Hipoglikemia,
sehari defisiensi vitamin B12
(7%), menggigil,
pusing, sakit kepala
(6%), Dispnea, gejala
seperti flu, infeksi
saluran pernapasan
atas
2. Glimepiride 2 mg no. XXX DM tipe 2 yang belum Hipersensitivitas Hipoglikemia, pusing, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 membaik setelah terhadap glimepirid mual, serum ALT
Dosis literatur : 1 - 2 mg pemberian metformin. atau komponen meningkat, sindrom
sekali sehari dengan formulasi apa pun menyerupai flu
makanan utama Pelabelan canadian:
pertama Kehamilan; menyusui;
diabetes tipe 1;
ketoasidosis diabetik
(dengan atau tanpa
koma); gangguan
ginjal atau hati yang
parah
3. Asam Mefenamat no. X Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
mg, kemudian 250 mg komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
setiap 6 jam sesuai apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
kebutuhan; biasanya dalam pengaturan takikardia, trombosis,
tidak lebih dari 1 minggu. operasi cangkok vaskulitis. Nyeri perut,
bypass arteri koroner esofagitis, dispepsia,
(CABG); riwayat asma, gagal hati, hepatitis,
urtikaria, atau reaksi hepatotoksisitas.
tipe alergi setelah Hiperglikemia,
mengonsumsi aspirin hipoalbuminemia.
atau NSAID lainnya.

Mekanisme Kerja

1. Asam Mefenamat Golongan : NSAD, analgesik non opioid


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Metformin - Asam Moderate Asam mefenamat dapat meningkatkan efek toksis Pemantauan
Mefenamat dari Metformin laboratorium dan
klinis yang ketat
(misalnya, fungsi
ginjal, tanda dan
gejala asidosis
laktat)
2. Metformin - Glimepiride Moderate Meningkatkan efek hipoglikemia Pantau pasien secara
ketat untuk efek
hipoglikemik jika
agen ini
digabungkan.
3. Glimepiride - Asam Minor NSAID dapat menurunkan atau meningkatkan Tidak diperlukan
Mefenamat efek hipoglikemik pada agen antidiabetes. tindakan

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : pasien diindikasikan menderita diabetes dengan gula darah yang tinggi dan tak terkontrol sehingga
diberikan kombinasi antidiabetes, asam mefenamat digunakan untuk pereda nyeri.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : Metformin - Asam Mefenamat ; Metformin - Glimepiride ; Glimepiride - Asam Mefenamat
KAJIAN RESEP 22

Nama Pasien :
Tanggal : 19/10/22
Supiandi Ruangan/Unit
: Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Betahistine no. X Penyakit Meniere Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis yang dituliskan
Dosis resep : 3 dd 1 (untuk mengurangi terhadap betahistin dispepsia. pada resep tidak jelas
Dosis literatur : Awal: episode vertigo) atau komponen karena tidak ada
24 formulasi apa pun; keterangan kekuatan
hingga 48 mg / hari dalam adanya atau sediaan obat.
2 hingga 3 dosis terbagi riwayat penyakit
ulkus peptikum
aktif;
feokromositoma
2. Paracetamol 500 mg no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Vitamin B complex no. V Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Mekanisme Kerja
1. Betahistine Golongan : Histamine H1 Agonist; Histamine H3 Antagonist
Mekanisme Kerja : Agonis parsial histamin pada reseptor H1 dan antagonis pada reseptor H3; relatif
tidak aktif pada reseptor H2. Menghasilkan efek rangsang pada aktivitas neuronal struktur kortikal dan
subkortikal melalui agonis reseptor H1 dan menurunkan input sensorik vestibular dan meningkatkan
sintesis dan pelepasan histamin dari hipotalamus melalui antagonisme reseptor H3

2. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan.
- Ketepatan dosis : Dosis Betahistine yang dituliskan pada resep tidak jelas karena tidak ada keterangan kekuatan sediaan obat.
- Interaksi Obat : tidak ada potensi interaksi obat
KAJIAN RESEP 23

Nama Pasien : Novi Aditya (33 tahun)


Tanggal : 19/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Ranitidine no. VI GERD, maag, tukak Hipersensitivitas terhadap Takikardi (jarang), Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 ac lambung dan tukak ranitidin atau komponen agitasi, gangguan
Dosis literatur : duodenum, refluks formulasi lainnya. Nyeri saat penglihatan, alopesia,
- Tukak peptik ringan esofagitis, menelan makanan, muntah nefritis interstisial
dan tukak duodenum dispepsia episodik dengan darah, atau tinja (jarang sekali)
150 mg 2 kali sehari kronis, tukak berdarah atau hitam, alergi
atau 300 mg pada akibat AINS, tukak terhadap ranitidine atau
malam hari selama 4-8 duodenum karena pengurang asam lainnya. Jangan
minggu H.pylori, sindrom gunakan dengan pereduksi
- Gastroesophageal Zollinger-Ellison, asam lainnya, penyakit ginjal
Reflux Disease kondisi lain dimana tanpa saran medis.
(GERD), 150 mg 2 kali pengurangan asam
sehari atau 300 mg lambung akan
sebelum tidur malam bermanfaat
selama sampai 8
minggu
2. Antasida no. X Meredakan Jangan gunakan jika memiliki Gastrointestinal: Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc gangguan penyakit ginjal; jangan gunakan Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 pencernaan asam, lebih dari dosis yang dianjurkan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga mulas, asam selama lebih dari 2 minggu. gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai lambung, atau impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 sakit perut dan gas kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. yang terkait tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam sebelum dengan gejala-
makan. gejala ini.

3. Paracetamol 500 mg no. X Demam, nyeri, Hipersensitivitas terhadap Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 bila sakit kepala, asetaminofen atau eritema kulit,
komponen kulit
pegal-pegal osteoartritis. formulasi apa pun; gangguan melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 hati berat atau penyakit hati gangguan
hingga 650 mg setiap 4 aktif yang parah. Jangan pendengaran.
hingga 6 jam sesuai digunakan dengan produk
kebutuhan atau 1 g setiap obat lain yang mengandung
6 jam sesuai kebutuhan; asetaminofen.
dosis maksimum: 4 g/hari

Mekanisme Kerja

1. Ranitidine Golongan : Histamine H2 Antagonist


Mekanisme Kerja : Penghambatan kompetitif histamin pada reseptor H2 sel parietal lambung, yang
menghambat sekresi asam lambung, volume lambung, dan konsentrasi ion hidrogen berkurang. Tidak
mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik terstimulasi pentagastrin, atau gastrin serum.

2. Antasida Golongan : Antasida


Mekanisme Kerja : Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida adalah antasida; simetikon
digunakan untuk meredakan gejala gas.

3. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Antasida - Ranitidine Minor Antasida dapat menurunkan konsentrasi serum Antagonis Tidak diperlukan
Reseptor Histamin H2 tindakan.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : pengobatan antasida dan ranitidin untuk mengatasi gangguan pencernaan, paracetamol tepat digunakan
untuk mengatasi pegal-pegal ringan.
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah sesuai.
- Interaksi Obat : Antasida - Ranitidine
KAJIAN RESEP 24

Nama Pasien : Zaskia Fitriani (15 tahun)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Domperidone tab no. V Gangguan motilitas GI Gangguan ginjal, hamil Kadar prolaktin naik Dosis tidak sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 (gastroparesis diabetik, dan menyusui. Tidak (kemungkinan (subterapi). Frekuensi
Dosis literatur : gastritis), Mual/muntah dianjurkan untuk galaktore dan penggunaan
- Oral: mual dan muntah yang berhubungan dengan profilaksis rutin pada ginekomastia), seharusnya tiga kali
akut (termasuk mual agen anti-Parkinson muntah pasca bedah penurunan libido, sehari, karena waktu
dan muntah karena agonis dopamin atau untuk pemberian ruam dan reaksi paruh eliminasi obat
levodopa dan kronik. alergi lain, reaksi selama 7 jam, namun
bromokriptin) 10-20 mg, distonia akut. dinyatakan tepat jika
tiap 4-8 jam (PIONAS) dokter menyesuaikan
- Gangguan motilitas GI, dengan kondisi dan
mual/muntah : Oral: 10 kebutuhan pasien.
mg 3 kali sehari
(maksimum: 30 mg/hari)
(Lexicomp)

2. Omeprazole caps no. GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis tidak sesuai
VI Dosis resep : 2 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik, (overdosis). Dosis
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur, seharusnya
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus, penggunaan hanya
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas sekali sehari,
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda), karena durasi kerja
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia, omeprazole adalah
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial, 72 jam dan efek
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12 maksimalnya dapat
40 mg sehari sekali benzimidazol dicapai selama 24
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya, jam.
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

3. Vitamin B complex no. V Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Mekanisme Kerja

1. Domperidone Golongan : Antagonis dopamin; Agen Gastrointestinal, Prokinetik


Mekanisme Kerja : Domperidone memiliki sifat memblokir reseptor dopamin perifer dan tidak mudah
melewati sawar darah-otak. Ini meningkatkan peristaltik esofagus dan meningkatkan tekanan sfingter
esofagus bagian bawah, meningkatkan motilitas dan peristaltik lambung, dan meningkatkan koordinasi
gastroduodenal, oleh karena itu, memfasilitasi pengosongan lambung dan mengurangi waktu transit
usus kecil.

2. Omeprazole Golongan : Proton Pump Inhibitor; Substituted Benzimidazole


Mekanisme Kerja : penghambat pompa proton; menekan basal lambung dan merangsang sekresi asam
dengan menghambat pompa ATP sel parietal H+/K+

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak apa ditentukan.
- Ketepatan dosis : Dosis domperidone subterapi (seharusnya 3 x 1), dosis omeprazole overdosis (seharusnya 1 x 1)
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat
KAJIAN RESEP 25

Nama Pasien : Euis Tursitawati (74 tahun)


Tanggal : 19/10/22
Ruang/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Glimepiride 4 mg no. XXX DM tipe 2 yang belum Hipersensitivitas Hipoglikemia, pusing, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1-0-0 membaik setelah terhadap glimepirid mual, serum ALT
Dosis literatur : dosis awal pemberian metformin. atau komponen meningkat, sindrom
1 mg sehari; disesuaikan formulasi apa pun menyerupai flu
dengan respon pada tahap Pelabelan canadian:
pemberian interval 1 mg Kehamilan; menyusui;
pada minggu 1-2: dosis diabetes tipe 1;
maksimum harian 4 mg ketoasidosis diabetik
(kejadian luar biasa, sampai (dengan atau tanpa
6 mg sehari dapat koma); gangguan
digunakan), diminum ginjal atau hati yang
secepatnya sebelum atau parah
suapan pertama makan
(PIONAS).

Mekanisme Kerja
1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker
Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

2. Glimepiride Golongan : Antidiabetes, Sulfonilurea


Mekanisme kerja : Merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas; mengurangi keluaran glukosa
dari hati; sensitivitas insulin meningkat di situs target perifer.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Indikasi untuk hipertensi dan kolesterol sesuai riwayat penyakit pasien.
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat
KAJIAN RESEP 26

Nama Pasien : E.
Tanggal : 19/10/22
Supinah Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Metformin 500 no. LX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
Pengobatan DM tipe 2 : 500 ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
mg 2x1, atau 850 mg 1x1 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
DM gestasional : 500 mg diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
satu sampai dua kali sehari mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
Pencegahan DM tipe 2 : Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
oral 850 mg sekali sehari, berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
kemudian dua kali sehari antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
Dosis maksimum 2 g sehari DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
dalam dosis terbagi. gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
Pertimbangkan pemberian ovarium polikistik. infeksi saluran
dalam 3 dosis terbagi untuk pernapasan atas
meminimalkan efek
samping GI.
3. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
bila pusing atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

Mekanisme Kerja

1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker


Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

2. Metformin Golongan : Antidiabetes, Biguanida


Mekanisme kerja : Menurunkan produksi glukosa hepatik, menurunkan penyerapan glukosa usus dan
meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer).

3. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Amlodipine dan Metformin diberikan sesuai riwayat penyakit pasien untuk hipertensi dan diabetes.
Paracetamol tepat digunakan untuk mengatasi gejala pusing yang pasien alami.
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat
KAJIAN RESEP 27

Nama Pasien : Eriyana Octaviani (20 tahun)


Tanggal : 19/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis tepat
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Loratadine no. V Alergi rinitis, urtikaria, Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari
3. Talk salicyl no. I Gatal pada kulit, iritasi kulit Anak usia <3 tahun, Hipersensitif Cara penggunaan
Dosis resep : prn (bila perlu) hipersensitif terhadap tepat
Dosis literatur : Taburkan komponen asam
setiap habis mandi salisilat dan talk.

Mekanisme Kerja

1. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

2. Loratadine Golongan : Antihistamin generasi kedua, Histamine H1 Antagonist


Mekanisme Kerja : Antihistamin trisiklik kerja panjang dengan sifat antagonis reseptor H1 histamin
perifer selektif

3. Talk Salicyl Golongan : Agen keratolitik


Mekanisme : Menghambat pertumbuhan bakteri, membasmi jamur, dan membuang sel-sel kulit mati.
Kandungan BHA (Beta Hydroxy Acid) pada Salicyl Acid dapat mengurangi kerutan dan keriput. Selain itu,
juga dapat membantu mengelupaskan sel kulit mati (keratin) sehingga kulit menjadi lebih segar dan
terlihat lebih muda.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada interaksi.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Tidak dapat ditentukan.
- Ketepatan dosis : Dosis tepat
- Interaksi Obat : Tidak ada interaksi obat.
KAJIAN RESEP 28

Nama Pasien : Rahel (19 th)


Tanggal : 19/10/22
Ruang/unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping
1. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, eritema kulit, kulit melepuh,
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen ruam kulit, gangguan pendengaran.
Dosis literatur : 325 atau komponen
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun;
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine tab no. V Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : 10 mg sekali levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
sehari komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
(CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.

3. NAC 200 no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, ruam (dengan atau
Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein tanpa demam), urtikaria, gejala
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen gastrointestinal, mual, muntah, reaksi
- Dewasa : 200 mg 3 kali formulasi apa pun. hipersensitivitas, bronkospasme, bronkitis.
sehari Pemberian dilakukan
- Anak >6 tahun : 200 mg, secara hati-hati kepada
2-3 kali sehari pasien yang memiliki
riwayat asma dan
bronkospasme serta
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Vitamin C tab no. VI Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 2 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

Mekanisme Kerja

1. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

2. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2


Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

3. N-Acetylcysteine Golongan : Agen mukolitik, antidot paracetamol


Mekanisme Kerja : Mengerahkan aksi mukolitik melalui gugus sulfhidril bebasnya yang membuka ikatan
disulfida dalam mukoprotein sehingga menurunkan viskositas lendir.

4. Vitamin C Golongan : Vitamin larut air


Mekanisme Kerja : Asam askorbat adalah donor elektron yang digunakan untuk hidroksilasi kolagen,
biosintesis karnitin, dan biosintesis hormon/asam amino.
Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Terapi yang diberikan bertujuan untuk mengobati demam, flu/alergi, serta batuk dan vitamin
- Ketepatan dosis : Dosis yang diberikan sudah tepat sesuai dengan usia pasien.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat interaksi antar obat yang diberikan.
KAJIAN RESEP 29

Nama Pasien : Tita Sriwahyuni (44 th)


Tanggal : 19/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Omeprazole no. VI GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis tidak sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 ac reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik, (overdosis). Dosis
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur, seharusnya
- GERD : 10 mg pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus, penggunaan hanya
sekali sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas sekali sehari,
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda), karena durasi kerja
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia, omeprazole adalah
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial, 72 jam dan efek
- Tukak lambung pompa proton Defisiensi vitamin B12 maksimalnya dapat
: 20-40 mg benzimidazol dicapai selama 24
sehari sekali tersubstitusi lainnya, jam.
- Dispepsia : 20 mg, atau komponen
sehari sekali formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

2. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Indikasi tepat
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit Dosis tepat
(bila nyeri) atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Antasida tab no. X Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam
sebelum makan.

Mekanisme Kerja

1. Omeprazole Golongan : Proton Pump Inhibitor; Substituted Benzimidazole


Mekanisme Kerja : penghambat pompa proton; menekan basal lambung dan merangsang sekresi asam
dengan menghambat pompa ATP sel parietal H+/K+

2. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

3. Antasida Golongan : Antasida


Mekanisme Kerja : Aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida adalah antasida; simetikon
digunakan untuk meredakan gejala gas.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Paracetamol digunakan bila nyeri sudah sesuai indikasi, Omeprazole dan Antasida untuk gangguan lambung.
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 30

Nama Pasien : Fatimah (1,5 th)


Tanggal : 19/10/22
Ruangan/Unit : MTBS
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol syr no. I Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis tepat
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine syr no. I Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 2 dd ¼ cth cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
10mg/hari pada malam hari lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
3-6 tahun, hay fever: 5 turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
mg/hari pada malam hari gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
atau 2,5 mg pada pagi (CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.
dan malam hari.

3. Oralit no. V Dehidrasi saat diare. Lini Penderita gangguan Masalah cairan dan elektrolit seperti
Dosis resep : - pertama pengobatan fungsi ginjal, perubahan suasana hati, kebingungan, nyeri
Dosis literatur : diare akut, seperti pada malabsorpsi glukosa, atau kelemahan otot, detak jantung yang
- Diare tanpa dehidrasi : gastroenteritis, ialah serta dehidrasi cepat atau tidak normal, pusing parah atau
parah. pingsan,
Setiap kali BAB beri mencegah atau mengatasi rasa haus yang meningkat, kejang, merasa
larutan rehidrasi oral kehilangan cairan dan sangat lelah atau lemah, nafsu makan
2 gelas (400 mL). elektrolit secara berlebihan, berkurang, tidak dapat buang air kecil atau
- Diare dengan dehidrasi terutama pada bayi dan perubahan dalam jumlah urin yang diproduksi,
: pertama 12 gelas, lansia. mulut kering, mata kering, atau sakit perut
selanjutnya 2 parah atau muntah. Perut kembung, nyeri
gelas setiap BAB. perut, hipernatremia.

4. Zink Pengobatan diare Hipersensitivitas. Toksisitas zink secara oral pada dewasa
Dosis resep : - ditujukan untuk dapat terjadi akibat asupan zink dosis >150
Dosis literatur : pencegahan atau mg/hari (kurang lebih 10 kali dosis yang
- Supplement makanan : pengobatan dehidrasi direkomendasikan) selama periode yang lama.
50 mg, sekali sehari (menggunakan ORS) Dosis tinggi zink untuk periode lama dapat
- Anak 6 bulan- 5 tahun dan pencegahan gangguan menyebabkan penurunan konsentrasi
: Dosis harian 2 hingga nutrisi (menggunakan lipoprotein plasma dan absorpsi tembaga.
3 Zink)
kali. 1 tablet (20 mg)
setiap hari selama 10 hari
berturut-turut (meskipun
diare sudah berhenti)
Mekanisme Kerja

1. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2


Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

2. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 31
Nama Pasien : Adham (22 th)
Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Someah
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. ARV TLD no. 30 Pengobatan infeksi HIV-1 Hipersensitivitas Gangguan tidur, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 pada pasien anak 35 kg dan terhadap lamivudine peningkatan serum
Dosis literatur : 1 tablet orang dewasa tanpa riwayat atau komponen creatine kinase,
(doravirine 100 pengobatan antiretroviral formulasi apa pun; pusing, mimpi
mg/lamivudine 300 sebelumnya pemberian bersamaan abnormal, sakit kepala,
mg/tenofovir disoproxil penginduksi CYP3A gangguan kesadaran,
fumarat 300 mg) sekali kuat. insomnia, depresi,
sehari. kecenderungan bunuh
diri, mengantuk, ruam
kulit, peningkatan
kolesterol serum.

2. Nystatin drops no. I Kandidiasis, orofaringeal, Hipersensitivitas Gastrointestinal: Diare, Dosis sesuai
Dosis resep : 4 dd 1 mL penyakit ringan terhadap Nystatin mual, sakit perut,
Dosis literatur : Infeksi terkait dialisis muntah
Oral: Suspensi (desir dan peritoneal, pencegahan
telan): 400.000 hingga infeksi jamur sekunder
600.000 unit 4 kali sehari;
kumur-kumur di mulut dan
tahan selama mungkin
(beberapa menit) sebelum
menelan.

Mekanisme Kerja

1. Doravirine, Lamivudine, Golongan :


and Tenofovir Antiretroviral, Reverse Transcriptase Inhibitor, Non-nucleoside (Anti-HIV); Antiretroviral, Reverse
Disoproxil Fumarate Transcriptase Inhibitor, Nucleoside (Anti-HIV); Antiretroviral, Reverse Transcriptase Inhibitor, Nucleotide
(TLD) (Anti-HIV)
Mekanisme Kerja :
- Doravirine: Pyridinone non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor yang menghambat replikasi HIV-
1 dengan penghambatan non-kompetitif reverse transcriptase HIV-1.
- Lamivudine: Analog sitosin yang difosforilasi intraseluler menjadi metabolit aktif 5'-trifosfat. Cara kerja
utama adalah penghambatan transkripsi balik HIV melalui pemutusan rantai DNA virus; menghambat
aktivitas DNA polimerase yang bergantung pada RNA dan DNA dari transkriptase balik.
- Tenofovir disoproxil fumarat: Penghambat transkriptase balik nukleotida; analog adenosin 5'
monofosfat yang mengganggu polimerase DNA bergantung RNA virus HIV yang mengakibatkan
penghambatan replikasi virus. TDF pertama kali diubah secara intraseluler melalui hidrolisis menjadi
tenofovir dan selanjutnya difosforilasi menjadi tenofovir difosfat yang aktif.

2. Nystatin Golongan : Antifungi


Mekanisme Kerja : Mengikat sterol dalam membran sel jamur, mengubah permeabilitas dinding sel yang
memungkinkan kebocoran isi seluler.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 32

Nama Pasien : Ega (27


Tanggal : 18/10/22
th) Ruangan/Unit :
Someah
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. ARV TLE tab no. 30 Infeksi HIV-1, Hipersensitivitas Peningkatan serum Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd pengobatan: Pengobatan (misalnya, sindrom creatine kinase, Ruam
1 Dosis literatur : infeksi HIV-1 pada pasien Stevens-Johnson, kulit, Peningkatan
- Symfi: Satu dewasa dan anak dengan eritema multiforme, kolesterol serum,
tablet (efavirenz berat 40 kg (Symfi) atau atau erupsi kulit toksik) Diare, Sakit kepala,
600 35 kg terhadap efavirenz, nyeri, depresi,
mg/lamivudine 300 lamivudine, tenofovir Penurunan kepadatan
mg/tenofovir disoproxil disoproxil fumarat atau mineral tulang
fumarat 300 mg) sekali komponen formulasi
sehari. apa pun; pemberian
- Symfi Lo: Satu bersama dengan
tablet (efavirenz elbasvir dan
400 grazoprevir
mg/lamivudine 300
mg/tenofovir disoproxil
fumarat 300 mg) sekali
sehari.
2. N-Acetylcysteine cap no. IX Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

3. Cetirizine tab no. III Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 dd1 cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur :Dewasa dan levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
10mg/hari pada malam hari lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
3-6 tahun, hay fever: 5 turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
mg/hari pada malam hari gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
atau 2,5 mg pada pagi (CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.
dan malam hari.

Mekanisme Kerja

1. Efavirenz, Lamivudine, Golongan : Antiretroviral, Reverse Transcriptase Inhibitor, Non-nucleoside (Anti-HIV); Antiretroviral,
and Tenofovir Disoproxil Reverse Transcriptase Inhibitor, Nucleoside (Anti-HIV); Antiretroviral, Reverse Transcriptase Inhibitor,
Fumarate (TLE) Nucleotide (Anti-HIV)
Mekanisme Kerja :
- Efavirenz: Penghambat transkriptase balik non-nukleosida HIV-1. Akibatnya menghambat aktivitas
polimerase DNA yang bergantung pada RNA dan DNA termasuk replikasi HIV-1.
- Lamivudine: Analog sitosin yang difosforilasi secara intraseluler menjadi metabolit aktif 5”-trifosfat.
Cara kerja prinsip adalah penghambatan transkripsi balik HIV melalui pemutusan rantai DNA virus;
menghambat aktivitas DNA polimerase yang bergantung pada RNA dan DNA dari transkriptase balik.
- Tenofovir disoproxil fumarat: Penghambat transkriptase balik nukleotida; analog adenosin 5'
monofosfat yang mengganggu polimerase DNA bergantung RNA virus HIV yang mengakibatkan
penghambatan replikasi virus. TDF pertama kali diubah secara intraseluler melalui hidrolisis menjadi
tenofovir dan selanjutnya difosforilasi menjadi tenofovir difosfat yang aktif. Tenofovir menghambat
replikasi HBV dengan menghambat HBV polimerase.

2. N-Acetylcysteine Golongan : Agen mukolitik, antidot paracetamol


Mekanisme Kerja : Mengerahkan aksi mukolitik melalui gugus sulfhidril bebasnya yang membuka ikatan
disulfida dalam mukoprotein sehingga menurunkan viskositas lendir.
3. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2
Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Cetirizine - TLE Moderate Depresan SSP dapat - Pertimbangkan durasi penggunaan


meningkatkan efek depresan SSP dan respons setiap pasien
merugikan / toksik (khususnya toleransi terhadap efek
dari Depresan SSP depresan SSP) saat memilih agen
lainnya tambahan dan dosisnya.
- Pengurangan dosis dari satu atau kedua
agen depresan SSP mungkin diperlukan.
- Pantau efek aditif depresan SSP setiap kali
dua atau lebih depresan SSP digunakan
secara bersamaan.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Cetirizine - TLE
KAJIAN RESEP 33

Nama Pasien : E. Rubiah (68 th)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Ibuprofen tab no. VI Nyeri ringan sampai sedang Kehamilan trimester Pusing, sakit kepala, Dosis dapat
Dosis resep : 2 dd 1 antara lain nyeri pada akhir, pasien dengan dispepsia, diare, mual, disesuaikan dengan
(pc) Dosis literatur : penyakit gigi atau ulkus peptikum (ulkus muntah, nyeri kebutuhan pasien.
- Dewasa, dosis yang pencabutan gigi, nyeri duodenum dan abdomen, konstipasi,
dianjurkan 200-250 mg pasca bedah, sakit kepala, lambung), hematemesis, melena,
3-4 kali sehari. gejala artritis reumatoid, hipersensitivitas, polip perdarahan lambung,
- Anak 1-2 tahun, 50 mg gejala osteoartritis, gejala pada hidung, ruam.
3-4 kali sehari. 3-7 tahun, juvenile artritis reumatoid, angioedema, asma,
100-125 mg 3-4 kali menurunkan demam pada rinitis, serta urtikaria
sehari. 8-12 tahun, anak. ketika menggunakan
200-250 mg 3-4 kali asam asetilsalisilat atau
sehari. AINS lainnya. Tidak
- Osteoartritis, arthritis boleh dipergunakan
rheumatoid. 1200 mg pada anak dengan
– 1800 mg 3 kali berat badan kurang dari
sehari. 7 kg.
- Dosis maksimum:
3,2 g/hari
2. Loratadine tab no. Alergi rinitis, urtikaria Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
VI Dosis resep : 2 dd bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
1 Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg
dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

Mekanisme Kerja

1. Ibuprofen Golongan : Analgesik non opioid, NSAID


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

2. Loratadine Golongan : Antihistamin generasi kedua, Histamine H1 Antagonist


Mekanisme Kerja : Antihistamin trisiklik kerja panjang dengan sifat antagonis reseptor H1 histamin
perifer selektif

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 35

Nama Pasien : Yudith (49 th)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit :
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Omeprazole cap no. GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.
III Dosis resep : 1 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
pc Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

2. Ranitidine tab no. VI GERD, maag, tukak lambung Hipersensitivitas Takikardi (jarang), Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 dan tukak duodenum, terhadap ranitidin atau agitasi, gangguan
Dosis literatur : refluks esofagitis, dispepsia komponen formulasi penglihatan, alopesia,
- Tukak peptik ringan episodik kronis, tukak lainnya. Nyeri saat nefritis interstisial
dan tukak duodenum akibat AINS, tukak menelan makanan, (jarang sekali)
150 mg 2 kali sehari duodenum karena H.pylori, muntah dengan darah,
atau 300 mg pada sindrom Zollinger-Ellison, atau tinja berdarah
malam hari selama 4-8 kondisi lain dimana atau hitam, alergi
minggu pengurangan asam terhadap ranitidine
- Gastroesophageal lambung akan bermanfaat atau pengurang asam
Reflux Disease
(GERD),
150 mg 2 kali sehari lainnya. Jangan
atau 300 mg sebelum gunakan dengan
tidur malam selama pereduksi asam lainnya,
sampai 8 minggu penyakit ginjal tanpa
saran medis.
3. Paracetamol tab no. IX Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

Mekanisme Kerja

1. Omeprazole Golongan : Proton Pump Inhibitor; Substituted Benzimidazole


Mekanisme Kerja : penghambat pompa proton; menekan basal lambung dan merangsang sekresi asam
dengan menghambat pompa ATP sel parietal H+/K+

2. Ranitidine Golongan : Histamine H2 Antagonist


Mekanisme Kerja : Penghambatan kompetitif histamin pada reseptor H2 sel parietal lambung, yang
menghambat sekresi asam lambung, volume lambung, dan konsentrasi ion hidrogen berkurang. Tidak
mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik terstimulasi pentagastrin, atau gastrin serum.

3. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi


Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan.
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 36

Nama Pasien : Gaesan (13 th)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Ibuprofen tab no. Nyeri ringan sampai sedang Kehamilan trimester Pusing, sakit kepala, Dosis sesuai.
IX Dosis resep : 3 dd antara lain nyeri pada akhir, pasien dengan dispepsia, diare, mual,
1 Dosis literatur : penyakit gigi atau ulkus peptikum (ulkus muntah, nyeri
- Dewasa, dosis yang pencabutan gigi, nyeri duodenum dan abdomen, konstipasi,
dianjurkan 200-250 mg pasca bedah, sakit kepala, lambung), hematemesis, melena,
3-4 kali sehari. gejala artritis reumatoid, hipersensitivitas, polip perdarahan lambung,
- Anak 1-2 tahun, 50 mg gejala osteoartritis, gejala pada hidung, ruam.
3-4 kali sehari. 3-7 tahun, juvenile artritis reumatoid, angioedema, asma,
100-125 mg 3-4 kali menurunkan demam pada rinitis, serta urtikaria
sehari. 8-12 tahun, anak. ketika menggunakan
200-250 mg 3-4 kali asam asetilsalisilat atau
sehari. AINS lainnya. Tidak
- Osteoartritis, artritis boleh dipergunakan
reumatoid. 1200 mg pada anak dengan
– 1800 mg 3 kali berat badan kurang dari
sehari. 7 kg.
- Dosis maksimum:
3,2 g/hari
2. Clindamycin tab no. XX Infeksi tulang dan sendi, Hipersensitivtas, Urtikaria, dermatitis
Dosis resep : 4 dd 1 ginekologi, intraabdominal, perhatian untuk pasien vestikubulus, sakit
Dosis literatur : 600 hingga saluran pernapasan gagal ginjal, gagal hati, peurt, mual, muntah
1.800 mg/hari dalam 2 bawah, kulit dan jaringan dan gangguan
hingga 4 dosis terbagi; lunak. pencernaan
hingga 2.400 mg/hari dalam
4 dosis terbagi dapat
diberikan untuk infeksi
berat.
3. Chloramphenicol SK no. I Terapi penyakit kulit Wanita hamil, Reaksi alergi, Dosis sesuai
Dosis resep : 4 dd 1 (ue) akibat alergi, disertai menyusui dan pasien superinfeksi
Dosis literatur : oleskan 3- infeksi kuman, folikulitis porfiria.
4 kali sehari akut

Mekanisme Kerja

1. Clindamycin Golongan : Antibiotik, Lincosamide


Mekanisme Kerja : Mengikat secara reversibel ke subunit ribosom 50S mencegah pembentukan ikatan
peptida sehingga menghambat sintesis protein bakteri; bakteriostatik atau bakterisida tergantung pada
konsentrasi obat, tempat infeksi, dan organisme.

2. Chloramphenicol Cream Golongan : Antibiotik


Mekanisme Kerja : Menghambat pembentukan protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk membentuk
dinding sel bakteri, hal ini menyebabkan kerusakan sel bakteri.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 37

Nama Pasien : M. Athar (2 th)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol syr no. I Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, eritema Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen kulit, kulit melepuh,
Dosis literatur : 325 atau komponen ruam kulit, gangguan
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; pendengaran.
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine syr no. I Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 dd ½ cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
10mg/hari pada malam hari lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
3-6 tahun, hay fever: 5 turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
mg/hari pada malam hari gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
atau 2,5 mg pada pagi (CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.
dan malam hari.

3. Salbutamol tab 2 mg Asma dan kondisi lain yang Hipersensitif terhadap Tremor (terutama di Dosis sesuai.
no. VIII berkaitan dengan obstruksi obat dan komponen tangan), ketegangan,
Dosis resep : 2 dd ½ saluran napas yang obat. sakit kepala, kram otot,
Dosis literatur : 4 mg reversibel. dan palpitasi. Efek
samping
(lansia dan pasien yang lain termasuk
sensitif dosis awal 2 mg) 3-4 takikardi, aritmia,
kali sehari, dosis tunggal, vasodilatasi perifer,
maksimal 8 mg. gangguan tidur dan
tingkah laku.
Bronkospasme
paradoksikal, urtikaria,
angiodema, hipotensi,
dan kolaps,
hipokalemia.
Mekanisme Kerja

1. Salbutamol Golongan : Agonis Adrenoreseptor Beta-2 Selektif kerja pendek


Mekanisme Kerja : Relaksasi otot polos bronkus dengan bekerja pada reseptor beta 2 dengan sedikit efek
pada denyut jantung.

2. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2


Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

3. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solus


i

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 38

Nama Pasien : Keisha (5 th)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol syr no. I Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Indikasi tepat
Dosis resep : 3 dd C ⅓ kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit Dosis tepat
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga formulasi apa pun; gangguan
650 mg setiap 4 hingga 6 jam gangguan hati berat pendengaran.
sesuai kebutuhan atau 1 g atau penyakit hati aktif
setiap 6 jam sesuai yang parah. Jangan
kebutuhan; dosis maksimum: digunakan dengan
4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine syr no. I Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 dd C ¾ cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
10mg/hari pada malam hari lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak 3-6 Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
tahun, hay fever: 5 mg/hari turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
pada malam hari atau 2,5 mg gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
pada pagi dan malam hari. (CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.

3. Chloramphenicol cream no. Terapi penyakit kulit Wanita hamil, Reaksi alergi, Dosis sesuai
I Dosis resep : 4 dd 1 (ue) akibat alergi, disertai menyusui dan pasien superinfeksi
Dosis literatur : oleskan 3-4 infeksi kuman, porfiria.
kali sehari folikulitis akut

Mekanisme Kerja
1. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid
Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

2. Cetirizine Golongan : Histamine H1 antagonist generasi ke-2


Mekanisme Kerja : Bersaing dengan histamin untuk situs reseptor H1 pada sel efektor di saluran
pencernaan, pembuluh darah, dan saluran pernapasan.

3. Chloramphenicol Cream Golongan : Antibiotik


Mekanisme Kerja : Menghambat pembentukan protein yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
membentuk dinding sel bakteri, hal ini menyebabkan kerusakan sel bakteri.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 39

Nama Pasien : Ningsih (64 th)


Tanggal : 18/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 mg no. XX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
pernapasan atas
2. Amlodipine 10 mg no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: atau komponen yang paling umum
2,5 formulasi lainnya, dengan amlodipine,
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
sekali sehari menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

3. Paracetamol no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai


Dosis resep : 1 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit,
kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati
kebutuhan; dosis aktif yang parah.
maksimum: 4 g/hari Jangan digunakan
dengan produk obat
lain yang mengandung
asetaminofen.

4. Ranitidine tab no. X GERD, maag, tukak lambung Hipersensitivitas Takikardi (jarang), Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 dan tukak duodenum, terhadap ranitidin atau agitasi, gangguan
Dosis literatur : refluks esofagitis, dispepsia komponen formulasi penglihatan, alopesia,
- Tukak peptik ringan episodik kronis, tukak lainnya. Nyeri saat nefritis interstisial
dan tukak duodenum akibat AINS, tukak menelan makanan, (jarang sekali)
150 mg 2 kali sehari duodenum karena H.pylori, muntah dengan darah,
atau 300 mg pada sindrom Zollinger-Ellison, atau tinja berdarah
malam hari selama 4-8 kondisi lain dimana atau hitam, alergi
minggu pengurangan asam terhadap ranitidine
- Gastroesophageal lambung akan bermanfaat atau pengurang asam
Reflux Disease lainnya. Jangan
(GERD), 150 mg 2 kali gunakan dengan
sehari atau 300 mg pereduksi asam lainnya,
sebelum tidur malam penyakit ginjal tanpa
selama sampai 8 saran medis.
minggu
Mekanisme Kerja

1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker


Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.
2. Metformin Golongan : Antidiabetes, Biguanida
Mekanisme kerja : Menurunkan produksi glukosa hepatik, menurunkan penyerapan glukosa usus dan
meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer).

3. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

4. Ranitidine Golongan : Histamine H2 Antagonist


Mekanisme Kerja : Penghambatan kompetitif histamin pada reseptor H2 sel parietal lambung, yang
menghambat sekresi asam lambung, volume lambung, dan konsentrasi ion hidrogen berkurang. Tidak
mempengaruhi sekresi pepsin, sekresi faktor intrinsik terstimulasi pentagastrin, atau gastrin serum.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 40

Nama Pasien : Resti (62


Tanggal : 18/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Simvastatin tab no. X Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas Fibrilasi atrium, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 hiperkolesterolemia, terhadap simvastatin edema,
Dosis literatur : 20-40 mg Pencegahan penyakit atau komponen Eksim, sakit perut,
per hari, konsumsi di malam kardiovaskular formulasi apa pun; sembelit, gastritis,
hari aterosklerotik penyakit hati akut atau mual, sistitis,
sirosis dekompensasi; peningkatan
penggunaan bersama transaminase serum,
inhibitor CYP3A4 kuat sakit kepala, vertigo,
peningkatan creatine
phosphokinase dalam
spesimen darah,
mialgia, bronkitis,
infeksi saluran
pernafasan atas,
pembengkakan.

2. Allopurinol tab no. X Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 artritis gout, skin tophy, umum: reaksi
Dosis literatur : satu kali nefrolitiasis, kondisi hipersensitivitas, mual,
sehari setelah makan. malignan yang muntah, asimtomatik
Dewasa, dosis awal 100 menyebabkan nefropati peningkatan uji fungsi
mg/ hari dapat ditingkatkan asam urat akut, gangguan hati yang asimtomatik.
tergantung respon. 100-200 enzim yang menyebabkan Jarang: hepatitis,
mg/hari untuk kondisi produksi asam urat sindrom
ringan; 300-600 mg/ hari berlebih, batu ginjal Steven-Johnson.
untuk kondisi sedang - kambuhan akibat
parah (IONI) hiperurikosuria yang tidak
teratasi dengan cairan,
diet atau terapi lain.

3. Metformin tab no. X Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
pernapasan atas
4. Glimepiride tab no. X DM tipe 2 yang belum Hipersensitivitas Hipoglikemia, pusing, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 membaik setelah terhadap glimepirid mual, serum ALT
Dosis literatur : 1 - 2 mg pemberian metformin. atau komponen meningkat, sindrom
sekali sehari dengan formulasi apa pun menyerupai flu
makanan utama Pelabelan canadian:
pertama Kehamilan; menyusui;
diabetes tipe 1;
ketoasidosis diabetik
(dengan atau tanpa
koma); gangguan
ginjal atau hati yang
parah
Mekanisme Kerja

1. Metformin Golongan : Antidiabetes, Biguanida


Mekanisme kerja : Menurunkan produksi glukosa hepatik, menurunkan penyerapan glukosa usus dan
meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer).
2. Glimepiride Golongan : Antidiabetes, Sulfonilurea
Mekanisme kerja : Merangsang pelepasan insulin dari sel beta pankreas; mengurangi keluaran glukosa
dari hati; sensitivitas insulin meningkat di situs target perifer.

3. Simvastatin Golongan : Agen Antilipemik, HMG-CoA Reductase Inhibitor, Statin


Mekanisme kerja : Menghambat secara kompetitif 3-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA)
reduktase, enzim yang mengkatalisis langkah pembatas laju dalam biosintesis kolesterol.

4. Allopurinol Golongan : Xanthine Oxidase Inhibitor


Mekanisme Kerja : Allopurinol menghambat xantin oksidase, enzim yang bertanggung jawab untuk
mengubah hipoxantin menjadi xantin menjadi asam urat, allopurinol bekerja pada katabolisme purin,
mengurangi produksi asam urat tanpa mengganggu biosintesis purin vital.

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Metformin - Glimepiride Moderate Agen Antidiabetik dapat meningkatkan efek Pantau pasien secara
hipoglikemik Agen Terkait Hipoglikemia. ketat untuk efek
Penggunaan kombinasi tersebut sering secara hipoglikemik jika
substansial meningkatkan risiko hipoglikemia. agen ini digabungkan

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 41

Nama Pasien : Tatang (67


Tanggal : 20/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipin 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Metformin 500 no. LX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
pernapasan atas

Mekanisme Kerja
1. Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker
Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

2. Metformin Golongan : Antidiabetes, Biguanida


Mekanisme kerja : Menurunkan produksi glukosa hepatik, menurunkan penyerapan glukosa usus dan
meningkatkan sensitivitas insulin (meningkatkan pengambilan dan pemanfaatan glukosa perifer).

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 42

Nama Pasien : Yati (69


Tanggal : 20/10/22
th) Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 mg no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 mg dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mg mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi akut atau kronis defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan dengan atau tanpa menggigil, pusing,
oral 850 mg sekali sehari, DM tipe 2, pengobatan DM koma (termasuk sakit kepala, Dispnea,
kemudian dua kali sehari gestasional, sindrom ketoasidosis gejala seperti flu,
- Dosis maksimum 2 g ovarium polikistik. diabetikum). infeksi saluran
sehari dalam dosis terbagi. pernapasan atas
Pertimbangkan pemberian
dalam 3 dosis terbagi untuk
meminimalkan efek samping
GI.
2. Simvastatin tab 10 mg no. XIV Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas Kardiovaskular: Fibrilasi atrium (6%), edema
Dosis resep : 1 dd 1 hiperkolesterolemia, terhadap simvastatin (≤3%)
Dosis literatur : Pencegahan penyakit atau komponen Eksim, sakit perut, sembelit, gastritis, mual,
Hiperkolesterolemia, 10 mg kardiovaskular formulasi apa pun; sistitis, peningkatan transaminase serum, sakit
sehari malam hari, aterosklerotik penyakit hati akut kepala, vertigo, peningkatan creatine
disesuaikan dengan interval atau sirosis phosphokinase dalam spesimen darah (>3 ×
tidak kurang dari 4 minggu; dekompensasi; normal: 5%), mialgia, bronkitis (7%), infeksi
kisaran lazim 10-40 mg sekali penggunaan saluran pernafasan atas, pembengkakan.
sehari malam hari (IONI). bersama inhibitor
CYP3A4 kuat
3. Gemfibrozil tab no.XXVIII Hipertrigliseridemia, Hipersensitivitas Dispepsia, fibrilasi Dosis subterapi,
Dosis resep : 2 dd 1 dislipidemia terhadap gemfibrozil atrium, kelelahan, dosis seharusnya 2 x
Dosis literatur : 600 mg dua atau komponen vertigo, eksim, ruam 600 mg per hari.
kali sehari 30 menit sebelum formulasi apa pun; kulit, sakit perut,
sarapan dan makan malam. disfungsi hati atau mual dan muntah.
ginjal berat; sirosis
bilier primer;
penyakit kandung
empedu,
penggunaan
bersamaan dengan
cerivastatin,
dasabuvir,
repaglinide,
selexipag, atau
simvastatin,
kehamilan,
menyusui.

4. Allopurinol tab 100 mg no. X Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak umum: reaksi
Dosis resep : 1 dd 1 artritis gout, skin tophy, hipersensitivitas, mual, muntah, asimtomatik
Dosis literatur : satu kali nefrolitiasis, kondisi peningkatan uji fungsi hati yang asimtomatik.
sehari setelah makan. malignan yang Jarang: hepatitis, sindrom Steven-Johnson.
Dewasa, dosis awal 100 mg/ menyebabkan nefropati
hari dapat ditingkatkan asam urat akut, gangguan
tergantung respon. 100-200 enzim yang menyebabkan
mg/hari untuk kondisi ringan; produksi asam urat
300-600 mg/ hari untuk berlebih, batu ginjal
kondisi sedang kambuhan akibat
- parah (IONI). hiperurikosuria yang tidak
teratasi dengan cairan, diet
atau terapi lain.
5. Amlodipine 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
yang
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen paling umum dengan
hingga 5 mg sekali sehari; formulasi lainnya, amlodipine, ditandai
maksimum 10 mg sekali sehari hipotensi berat (TD dengan
sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok pergelangan kaki dan
gagal jantung kaki terlepas dari
hemodinamik tidak retensi cairan
stabil setelah infark
miokard akut.

6. B complex tab no. V Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Gemfibrozil - Simvastatin Major Gemfibrozil dapat meningkatkan efek miopati Penggunaan


(rhabdomyolysis) dari Simvastatin. Gemfibrozil bersamaan
dapat meningkatkan konsentrasi serum gemfibrozil dengan
Simvastatin. Konsentrasi metabolit asam simvastatin
simvastatin aktif juga dapat ditingkatkan dikontraindikasikan.
dengan gemfibrozil

2. Amlodipine - Simvastatin Moderate Amlodipine dapat meningkatkan konsentrasi Pemantauan


serum Simvastatin. laboratorium dan
klinis yang ketat
untuk tanda dan
gejala
rhabdomyolysis
(misalnya, creatine
phosphokinase, nyeri
dan nyeri otot)
diperlukan.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Gemfibrozil - Simvastatin ; Amlodipine - Simvastatin
KAJIAN RESEP 43

Nama Pasien : Hesti (67 th)


Tanggal : 20/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. N-Acetylcysteine cap no. IX Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

2. Cetirizine tab no. V Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit Dosis tidak sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, kepala, Arthralgia, (overdosis), Cetirizine
Dosis literatur : 10 mg sekali levocetirizine, atau arthritis, asthenia, seharusnya
sehari komponen formulasi nyeri punggung, dikonsumsi sekali
lainnya. aktivitas otot sehari.
Hipersensitif terhadap hiperkinetik, kram
turunan piperazin; tungkai bawah,
gangguan ginjal berat mialgia,
(CrCl <10 mL/menit). osteoarthrosis, tremor,
tuli, tinnitus, poliuria,
bronkitis,
bronkospasme,
dispnea, hiperventilasi,
peningkatan sekresi
bronkial, polip hidung,
faringitis, pneumonia,
gangguan sistem
pernapasan, rinitis,
sinusitis, infeksi
saluran pernapasan
atas, demam.

3. Amlodipine tab 5 mg no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: atau komponen yang paling umum
2,5 formulasi lainnya, dengan amlodipine,
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
sekali sehari menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

4. Furosemide tab 40 mg no. X Udem karena penyakit Gagal ginjal dengan Gangguan elektrolit, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 jantung, hati, dan ginjal. anuria, prekoma dan dehidrasi,
Dosis literatur : Terapi tambahan pada koma hepatik, defisiensi hipovolemia,
- Oral: Udem. Dewasa, udem pulmonari akut elektrolit, hipovolemia, hipotensi, peningkatan
dosis awal 40 mg pada dan udem otak yang hipersensitivitas. kreatinin darah.
pagi hari, penunjang 20- diharapkan mendapat Umum:
40 mg sehari, tingkatkan onset diuresis yang kuat hemokonsentrasi,
sampai 80 mg sehari pada dan cepat. hiponatremia,
udem yang resistensi. hipokloremia,
- Oliguria. Dosis awal 250 hipokalemia,
mg sehari. Jika peningkatan kolesterol
diperlukan dosis lebih darah, peningkatan
besar, tingkatkan asam urat darah, gout,
bertahap dengan 250 enselopati hepatik
mg, dapat diberikan pada pasien dengan
setiap 4-6 jam
sampai maksimal dosis penurunan fungsi hati,
tunggal 2 g (jarang peningkatan volume
digunakan). urin

Mekanisme Kerja

1. Furosemide Golongan : Diuretic loop


Mekanisme Kerja : Terutama menghambat reabsorpsi natrium dan klorida di lengkung Henle asendens
dan tubulus ginjal proksimal dan distal, mengganggu sistem kotranspor pengikat klorida, sehingga
menyebabkan efek natriuretiknya.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : Tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan.
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 44

Nama Pasien : Tatin (44


Tanggal : 20/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Dosis sesuai
V Dosis resep : 2 dd gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut,
1 Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit,
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung,
arthritis : 20 mg, sehari lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing,
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula bronkospasme, polip Tinnitus.
40 mg sehari sebagai hidung dan
dosis tunggal, diikuti 4-6 angioedema atau
hari berikutnya 40 mg urtikaria apabila
sehari dosis tunggal atau diberikan asetosal atau
terbagi. obat-obatan AINS yang
lain.
2. Kalk tab no. V Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 ketika asupan kalsium dan gas biasa
Dosis literatur : 252 mg tidak mencukupi, terjadi pada
(sebagai unsur kalsium) defisiensi kalsium suplemen kalsium
setiap hari (terutama garam
karbonat).
3. B Complex tab Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Mekanisme Kerja

1. Piroxicam Golongan : Analgesik non opioid, NSAID


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

2. Kalk Mekanisme Kerja : Sebagai suplemen makanan, digunakan untuk mencegah atau mengobati
keseimbangan kalsium negatif; pada osteoporosis, ini membantu mencegah atau mengurangi tingkat
keropos tulang. Kalsium dalam garam kalsium memoderasi kinerja saraf dan otot dan memungkinkan
fungsi jantung normal.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 45

Nama Pasien : Tuminah (64 th)


Tanggal : 20/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Asam Mefenamat Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
mg, kemudian 250 mg komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
setiap 6 jam sesuai apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
kebutuhan; biasanya tidak dalam pengaturan takikardia, trombosis,
lebih dari 1 minggu. operasi cangkok bypass vaskulitis. Nyeri perut,
arteri koroner (CABG); esofagitis, dispepsia,
riwayat asma, urtikaria, gagal hati, hepatitis,
atau reaksi tipe alergi hepatotoksisitas.
setelah mengonsumsi Hiperglikemia,
aspirin atau NSAID hipoalbuminemia.
lainnya.

2. Vitamin B1 Sindrom penarikan alkohol, Hipersensitivitas Sensasi kemerahan, Dosis sesuai


Dosis resep : 2 dd 1 keracunan etilen glikol, terhadap tiamin atau gelisah, Diaforesis,
Dosis literatur : 5 sampai 30 status tiamin marginal, komponen formulasi pruritus, sklerosis kulit,
mg/dosis IM atau IV 3 kali suplementasi nutrisi lainnya urtikaria, Mual,
sehari (jika sakit kritis); parenteral, defisiensi tiamin Perdarahan (ke dalam
kemudian 5 sampai 30 mg saluran pencernaan),
secara oral setiap hari Anafilaksis,
dalam dosis tunggal atau angioedema, reaksi
terbagi 3 kali sehari selama hipersensitivitas, Nyeri
1 bulan. tekan di tempat
suntikan, Kelemahan,
Sianosis, edema faring,
edema paru
Mekanisme Kerja

1. Asam Mefenamat Golongan : NSAD, analgesik non opioid


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

2. Vitamin B1 Golongan : Vitamin larut air


Mekanisme Kerja : Sebuah koenzim penting dalam metabolisme karbohidrat dengan menggabungkan
dengan adenosin trifosfat untuk membentuk pirofosfat tiamin. Ketika digunakan untuk pengobatan
keracunan etilen glikol, tiamin berteori untuk meningkatkan pembentukan glisin, metabolit tidak
beracun.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 46

Nama Pasien : Tini Isnaeni (47 th)


Tanggal : 20/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Furosemide tab no. X Ascites, edema, fluid Hipersensitivitas Cedera ginjal akut, Frekuensi pemakaian
Dosis resep : 1 dd 1 overload terhadap furosemide Kehilangan sesuai, namun tidak
Dosis literatur : 20 sampai atau komponen cairan/elektrolit, disertakan kekuatan
40 mg sekali sehari formulasi apa pun; Reaksi hipersensitivitas sediaan obat.
anuria. (segera dan tertunda),
Ototoksisitas.

2. Captopril 12.5 mg tan Sindrom koroner akut, Hipersensitivitas Gagal ginjal akut, Dosis sesuai.
no. XIV Gagal jantung dengan terhadap captopril, angioedema, batuk,
Dosis resep : 2 dd 1 penurunan fraksi ejeksi, angioedema terkait reaksi dermatologi,
Dosis literatur : Dosis awal: Hipertensi, Penyakit ginjal dengan pengobatan efek hematologi,
6,25 hingga 25 mg 2 kronis proteinuria, diabetes sebelumnya dengan hiperkalemia
hingga 3 kali sehari; dapat ACE inhibitor.
dititrasi hingga 50 mg 3
kali sehari
Mekanisme Kerja

1. Furosemide Golongan : Diuretik


Mekanisme Kerja : Menghambat reabsorpsi natrium dan klorida di lengkung Henle asendens dan
tubulus ginjal proksimal dan distal, mengganggu sistem kotranspor pengikat klorida, sehingga
menyebabkan efek natriuretiknya.

2. Captopril Golongan : Angiotensin-Converting Enzyme (ACE) Inhibitor


Mekanisme Kerja : Penghambat kompetitif enzim pengubah angiotensin (ACE); mencegah konversi
angiotensin I menjadi angiotensin II, suatu vasokonstriktor kuat; menghasilkan penurunan kadar
angiotensin II yang menyebabkan peningkatan aktivitas renin plasma dan penurunan sekresi aldosteron.

Interaksi Obat
No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Furosemide - Captopril Moderate Loop diuretic Monitor gejala hipotensi dan gagal ginjal,
(Furosemide) dapat perbaikan penurunan volume dengan
meningkatkan efek menghentikan atau menurunkan dosis
hipotensi dan furosemide/memulai dosis rendah untuk
nefrotoksik pada ACEI Captopril, hindari penggunaan dengan
(Captopril) golongan NSAID.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Furosemide - Captopril
KAJIAN RESEP 47

Nama Pasien : Cacih (65 th)


Tanggal : 20/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Ciprofloxacin tab 500 Infeksi bakteri gram positif Hipersensitivitas Flatulen, disfagia, Dosis sesuai.
mg no. X dan gram negatif. terhadap ciprofloxacin, pankreatitis,
Dosis resep : 2 dd 1 Profilaksis pada bedah setiap komponen takikardia, hipotensi,
Dosis literatur : 500-750 mg saluran cerna bagian atas. formulasi, atau udem, kemerahan,
dua kali sehari. kuinolon lainnya; berkeringat, gangguan
pemberian tizanidine dalam bergerak,
bersamaan. tinnitus, vaskulitis,
tenosinovitis, eritema,
nodosum,
hemorrhagic bullae,
petechiae dan
hiperglikemia.

2. Paracetamol tab no. V Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Asam folat tab no V Anemia megaloblastik dan Hipersensitivitas Reaksi alergi, Asam folat sebagai
Dosis resep : 1 dd 1 makrositik akibat defisiensi terhadap asam seperti ruam; gatal- suplemen penambah
folat gatal;
Dosis literatur : 1 - 5 mg asam folat, keadaan atau komponen gatal; kulit merah, darah.
sekali sehari; dosis hingga meningginya kebutuhan formulasi. Anemia bengkak, melepuh,
15 mg sekali sehari asam folat, keadaan defisiensi vitamin B12 atau mengelupas
yang membutuhkan yang belum dengan atau tanpa
suplementasi asam folat. tertangani. demam; mengi; sesak
di dada atau
tenggorokan; kesulitan
bernapas, menelan,
atau berbicara; suara
serak yang tidak biasa;
atau pembengkakan
pada mulut, wajah,
bibir, lidah, atau
tenggorokan.

Mekanisme Kerja

1. Ciprofloxacin Golongan : Antibiotik, Fluoroquinolone


Mekanisme Kerja : Menghambat DNA-girase pada organisme yang rentan; menghambat relaksasi DNA
superkoil dan mendorong kerusakan DNA untai ganda.

2. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus

3. Asam folat Golongan : Vitamin larut air


Mekanisme Kerja : FOLIC ACID merupakan suplemen yang digunakan pada wanita yang merencanakan
kehamilan dan selama 12 minggu pertama kehamilan untuk membantu mencegah cacat tabung saraf
saat lahir seperti spina bifida dan cacat bawaan lain seperti bibir sumbing atau celah bibir pada bayi
sejak dalam kandungan, mengatasi defisiensi asam folat, anemia megaloblastik dan pada anemia karena
kekurangan suplemen nutrisi, serta mengatasi kondisi lain seperti penyakit hati pada pasien yang
mengkonsumsi alkohol berlebih.

Interaksi Obat
No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 48

Nama Pasien : Rohaeni (51 th)


Tanggal : 20/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Asam Mefenamat no. Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
X Dosis resep : 2 dd 1 Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
bila nyeri/sakit kepala (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
mg, kemudian 250 mg apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
setiap 6 jam sesuai dalam pengaturan takikardia, trombosis,
kebutuhan; biasanya operasi cangkok vaskulitis. Nyeri perut,
tidak lebih dari 1 minggu. bypass arteri koroner esofagitis, dispepsia,
(CABG); riwayat asma, gagal hati, hepatitis,
urtikaria, atau reaksi hepatotoksisitas.
tipe alergi setelah Hiperglikemia,
mengonsumsi aspirin hipoalbuminemia.
atau NSAID lainnya.

3. Vitamin B12 no. X Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 pernisiosa atau terhadap hipokalemia, diare,
defisiensi
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12),
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi kobalt, atau
asam folat, infestasi parasit, komponen formulasi
sekresi faktor intrinsik yang apa pun
tidak memadai

Mekanisme Kerja

Amlodipine Golongan : Antihipertensi, Calcium Channel Blocker


Mekanisme Kerja : Menghambat ion kalsium memasuki "saluran lambat" atau memilih daerah sensitif
tegangan otot polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi otot
polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan pengiriman oksigen miokard
pada pasien dengan angina vasospastik. Amlodipine secara langsung bekerja pada otot polos pembuluh
darah untuk menghasilkan vasodilatasi arteri perifer yang mengurangi resistensi pembuluh darah
perifer dan tekanan darah.

Asam Mefenamat Golongan : NSAID, analgesik non opioid


Mekanisme Kerja : Menghambat enzim siklooksigenase-1 dan 2 (COX-1 dan 2) secara reversibel, yang
mengakibatkan penurunan pembentukan prekursor prostaglandin; memiliki sifat antipiretik, analgesik,
dan anti-inflamasi.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Amlodipine - Asam Minor Agen Anti-Inflamasi Non Steroid dapat Tidak diperlukan
Mefenamat mengurangi efek antihipertensi dari Calcium tindakan.
Channel Blockers

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan. Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Amlodipine - Asam Mefenamat
KAJIAN RESEP 49

Nama Pasien : Ny. Siti (25 th)


Tanggal :20/10/22
Ruangan/Unit : KIA
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Fe tab no. XXX Defisiensi besi, anemia Hipersensitivitas Mual, feses gelap, Dosis sesuai
(Ferrous Sulfate) defisiensi besi, sindrom kaki terhadap zat besi sakit perut, sembelit,
Dosis resep : 1 dd 1 gelisah (Lexicomp). atau komponen perut kembung,
Dosis literatur : Oral: 65 mg formulasi, muntah, diare.
zat besi (1 tablet atau hemokromatosis,
setara cair) sekali setiap anemia hemolitik.
hari atau pada hari Senin,
Rabu, dan Jumat.

2. Kalk tab no. XXX Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 ketika asupan kalsium dan gas biasa
Dosis literatur : 252 mg tidak mencukupi, terjadi pada
(sebagai unsur defisiensi kalsium suplemen kalsium
kalsium) setiap hari (terutama garam
karbonat).
Mekanisme Kerja

1. Fe (Tablet tambah darah) Menggantikan zat besi, ditemukan dalam hemoglobin, myoglobin, dan enzim lainnya; memungkinkan
pengangkutan oksigen melalui hemoglobin.

2. Kalk Mekanisme Kerja : Sebagai suplemen makanan, digunakan untuk mencegah atau mengobati
keseimbangan kalsium negatif; pada osteoporosis, ini membantu mencegah atau mengurangi tingkat
keropos tulang. Kalsium dalam garam kalsium memoderasi kinerja saraf dan otot dan memungkinkan
fungsi jantung normal.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi


Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 50

Nama Pasien : Sandrina (3 th ; 13,6


Tanggal :20/10/22
kg) Ruangan/Unit : MTBS
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Domperidone tab 2 mg Gangguan motilitas GI Gangguan ginjal, hamil Kadar prolaktin naik Dosis sesuai.
mf pulv dtd no. X (gastroparesis diabetik, dan menyusui. Tidak (kemungkinan
Dosis resep : 3 dd 1 gastritis), Mual/muntah dianjurkan untuk galaktore dan
Dosis literatur : yang berhubungan dengan profilaksis rutin pada ginekomastia),
- Oral: mual dan muntah agen anti-Parkinson muntah pasca bedah penurunan libido,
akut (termasuk mual agonis dopamin atau untuk pemberian ruam dan reaksi
dan muntah karena kronik. alergi lain, reaksi
levodopa dan distonia akut.
bromokriptin) 10-20 mg,
tiap 4-8 jam (PIONAS)
- Gangguan motilitas GI,
mual/muntah : Oral: 10
mg 3 kali sehari
(maksimum: 30 mg/hari)
(Lexicomp)

2. Paracetamol tab 10 Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.


mg mf pulv dtd no. X kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis resep : 3 dd 1 atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.
Mekanisme Kerja

1. Domperidone Golongan : Antagonis dopamin; Agen Gastrointestinal, Prokinetik


Mekanisme Kerja : Domperidone memiliki sifat memblokir reseptor dopamin perifer dan tidak mudah
melewati sawar darah-otak. Ini meningkatkan peristaltik esofagus dan meningkatkan tekanan sfingter
esofagus bagian bawah, meningkatkan motilitas dan peristaltik lambung, dan meningkatkan koordinasi
gastroduodenal, oleh karena itu, memfasilitasi pengosongan lambung dan mengurangi waktu transit
usus kecil.

2. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Domperidone - Paracetamol Minor Domperidone dapat meningkatkan konsentrasi Tidak perlu tindakan
serum dari paracetamol, sehingga konsentrasi apapun.
maksimum akan tercapai lebih cepat.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Domperidone - Paracetamol.
KAJIAN RESEP 51
Nama Pasien : Rumini (50 th)
Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 no. LX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas >10%: Diare (tablet Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin IR: 53%; tablet ER:
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen 10%)),
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; perut kembung
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal (12%), mual dan
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 muntah (tablet IR:
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); 26%; tablet ER: 7%)
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan 1% hingga 10%:
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma Ketidaknyamanan
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis dada, kemerahan,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). palpitasi, Diaphoresis,
kali sehari ovarium polikistik. penyakit kuku,
Hipoglikemia,
defisiensi vitamin B12
(7%), menggigil,
pusing, sakit kepala
(6%), Dispnea, gejala
seperti flu, infeksi
saluran pernapasan
atas
2. Amlodipine 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok pergelangan kaki dan
gagal
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 52

Nama Pasien : Hasanah (51 th)


Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab 500 no. Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
X Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
bila nyeri atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. NAC 200 mg no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
1 Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

3. Vitamin B12 no. X Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pernisiosa atau terhadap hipokalemia, diare,
defisiensi
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12),
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi kobalt, atau
asam folat, infestasi parasit, komponen formulasi
sekresi faktor intrinsik yang apa pun
tidak memadai

Mekanisme Kerja

1. Paracetamol Golongan : Analgetik, non opioid


Mekanisme : Analgesik dihasilkan melalui aktivasi jalur penghambatan serotonergik di SSP. Antipiresis
dihasilkan dari penghambatan pusat pengatur panas hipotalamus.

2. N-Acetylcysteine Golongan : Agen mukolitik, antidot paracetamol


Mekanisme Kerja : Mengerahkan aksi mukolitik melalui gugus sulfhidril bebasnya yang membuka ikatan
disulfida dalam mukoprotein sehingga menurunkan viskositas lendir.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 53

Nama Pasien : Aprilia (15 th)


Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. IX Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Omeprazole cap no. GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.
III Dosis resep : 1 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, tersubstitusi lainnya,
sehari sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

3. Vitamin C tab no. III Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 Luka bakar, Hiperoxaluria (dengan
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, dosis besar)
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi Hematologi &
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan onkologi: Hemolisis
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, (pada pasien dengan
dosis terbagi. Penyembuhan luka defisiensi
glukosa-6-fosfat
dehidrogenase)
Lokal: Nyeri di
tempat suntikan,
bengkak di tempat
suntikan
Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 54

Nama Pasien : Fitriani (18 th)


Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Ciprofloxacin 500 no. X Infeksi bakteri gram positif Hipersensitivitas Flatulen, disfagia, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc dan gram negatif. terhadap ciprofloxacin, pankreatitis,
Dosis literatur : 500-750 Profilaksis pada bedah setiap komponen takikardia, hipotensi,
mg dua kali sehari. saluran cerna bagian atas. formulasi, atau udem, kemerahan,
kuinolon lainnya; berkeringat, gangguan
pemberian tizanidine dalam bergerak,
bersamaan. tinnitus, vaskulitis,
tenosinovitis, eritema,
nodosum,
hemorrhagic bullae,
petechiae dan
hiperglikemia.

2. Paracetamol tab no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Natrium bikarbonat no. X Antasida, Henti jantung, Kehilangan klorida Gagal jantung Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc Keterlambatan konduksi karena muntah (eksaserbasi), edema,
atau
Dosis literatur : jantung karena blokade dari penghisapan GI Perdarahan serebral,
- Antasida : 325 mg saluran natrium pada terus menerus; Asidosis (intrakranial),
hingga 2 g 1 overdosis, Hiperkalemia, penggunaan bersama hipernatremia,
hingga 4 kali / hari parah/muncul, Asidosis diuretik diketahui hipokalsemia,
- Alkalinisasi urin : metabolik, akut parah, menghasilkan alkalosis hipokalemia, alkalosis
Awal: 48 mEq (4 Asidosis metabolik pada hipokloremik. metabolik, sindrom
g), pasien dengan penyakit susu-alkali (terutama
lalu 12 hingga 24 ginjal kronis, Netralisasi Aditif penetral dengan disfungsi
mEq (1 hingga 2 g) lidokain dengan anestesi (penggunaan gigi atau ginjal), Distensi
setiap 4 jam gigi epinefrin, Pencegahan IV): Tidak untuk abdomen, eruktasi,
nefropati akibat kontras , digunakan sebagai perut kembung
Asidosis tubulus ginjal, alkalizer sistemik. (pemberian oral),
Alkalinisasi urin Tetani, pembengkakan
paru

Mekanisme Kerja

1. Natrium bikarbonat Golongan : Agen Alkalinisasi; Antasida; Suplemen Elektrolit, Oral; Suplemen Elektrolit, Parenteral
Mekanisme Kerja : Disosiasi untuk menyediakan ion bikarbonat yang menetralkan konsentrasi ion
hidrogen dan meningkatkan pH darah dan urin. Aditif penetral (penggunaan gigi): Meningkatkan pH
larutan lidokain dan epinefrin untuk meningkatkan tolerabilitas dan meningkatkan penyerapan jaringan

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 55

Nama Pasien : Diah P. (52


Tanggal : 21/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin tab 500 no. Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai.
X Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
- Dosis maksimum 2 g pernapasan atas
sehari dalam dosis
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3
dosis terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.
2. Amlodipine tab 5 mg no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: atau komponen yang paling umum
2,5 formulasi lainnya, dengan amlodipine,
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
sekali sehari menyusui; syok pergelangan kaki dan
gagal
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 56

Nama Pasien : Iwan Riswan (36 th)


Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Diatab no. VIII Simtomatik pada Konstipasi, Hipersensitif Konstipasi, biasanya Dosis sesuai.
Dosis resep : diare non-spesifik. terhadap activated ringan dan bersifat
- Pertama minum 2 tab attapulgit. sementara.
- Selanjutnya 1 tab
tiap BAB mencret
Dosis literatur : Dewasa
dan anak-anak (12 tahun
atau lebih) : 2 tablet setiap
setelah buang air besar,
maksimum penggunaan 12
tablet dalam waktu 24 jam.

2. Zink tab no. V Pengobatan diare Hipersensitivitas. Toksisitas zink secara oral pada dewasa
Dosis resep : 1 dd 1 ditujukan untuk dapat terjadi akibat asupan zink dosis >150
Dosis literatur : pencegahan atau mg/hari (kurang lebih 10 kali dosis yang
- Supplement makanan : pengobatan dehidrasi direkomendasikan) selama periode yang lama.
50 mg, sekali sehari (menggunakan ORS) Dosis tinggi zink untuk periode lama dapat
- Anak 6 bulan- 5 tahun dan pencegahan gangguan menyebabkan penurunan konsentrasi
: Dosis harian 2 hingga nutrisi (menggunakan lipoprotein plasma dan absorpsi tembaga.
3 Zink)
kali. 1 tablet (20 mg)
setiap hari selama 10 hari
berturut-turut (meskipun
diare sudah berhenti)
3. Oralit no. IV Dehidrasi saat diare. Lini Penderita gangguan Masalah cairan dan elektrolit seperti
Dosis resep : jika pertama pengobatan fungsi ginjal, perubahan suasana hati, kebingungan, nyeri
perlu Dosis literatur : diare akut, seperti pada malabsorpsi glukosa, atau kelemahan otot, detak jantung yang
cepat
- Diare tanpa dehidrasi gastroenteritis, ialah serta dehidrasi parah. atau tidak normal, pusing parah atau pingsan,
: Setiap kali BAB beri mencegah atau mengatasi rasa haus yang meningkat, kejang, merasa
larutan rehidrasi oral kehilangan cairan dan sangat lelah atau lemah, nafsu makan
2 gelas (400 mL). elektrolit secara berlebihan, berkurang, tidak dapat buang air kecil atau
- Diare dengan dehidrasi terutama pada bayi dan perubahan dalam jumlah urin yang diproduksi,
: pertama 12 gelas, lansia. mulut kering, mata kering, atau sakit perut
selanjutnya 2 parah atau muntah. Perut kembung, nyeri
gelas setiap BAB. perut, hipernatremia.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 57

Nama Pasien : Amelia


Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Omeprazole cap no. GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.
VI Dosis resep : 2 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
ac Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

2. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Dexamethasone 0,5 no. X Agen anti-inflamasi atau Hipersensitivitas Efek pada saluran Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc imunosupresan dalam terhadap deksametason pencernaan termasuk
Dosis literatur : Dosis pengobatan berbagai atau komponen dispepsia, tukak
harian tunggal atau dalam penyakit, termasuk alergi, formulasi apa pun; lambung,
2 sampai 4 dosis terbagi; hematologi, dermatologis, infeksi jamur sistemik osteoporosis, patah
Dosis tinggi: 0,4 hingga 0,8 neoplastik, rematik, tulang dan tulang
mg/kg/hari (biasanya tidak autoimun, sistem saraf, belang, Cushing's
melebihi 40 mg/hari) ginjal, dan asal pernapasan, syndrome.
manajemen syok, edema
serebral, dan sebagai agen
diagnostik.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 58

Nama Pasien : Adhwa (18


Tanggal : 21/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas terhadap Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. asetaminofen atau eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 komponen formulasi apa melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 pun; gangguan hati berat gangguan
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan produk
dosis maksimum: 4 g/hari obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine tab no. V Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia,
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, arthritis, asthenia, nyeri punggung, aktivitas
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau otot hiperkinetik, kram tungkai bawah,
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi mialgia, osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus,
10mg/hari pada malam hari lainnya. poliuria, bronkitis, bronkospasme, dispnea,
bersama makanan. Anak Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
3-6 tahun, hay fever: 5 turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia,
mg/hari pada malam hari gangguan ginjal berat gangguan sistem pernapasan, rinitis,
atau 2,5 mg pada pagi (CrCl <10 mL/menit). sinusitis, infeksi saluran pernapasan atas,
dan malam hari. demam.

3. Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas terhadap Dada sesak, Dosis subterapi
X Dosis resep : 2 dd (paracetamol), batuk asetilsistein atau hipotensi, ruam untuk pasien dewasa,
1 Dosis literatur : (mukolitik) komponen formulasi apa (dengan atau dianjurkan konsumsi
- Dewasa : 200 mg 3 kali pun. Pemberian dilakukan tanpa demam), 3 x 1.
sehari secara hati-hati kepada urtikaria, gejala
- Anak >6 tahun : 200 mg, pasien yang memiliki gastrointestinal,
2-3 kali sehari riwayat asma dan mual, muntah,
bronkospasme serta reaksi
pasien dengan riwayat hipersensitivitas,
penyakit tukak bronkospasme,
lambung. bronkitis.

4. Omeprazole cap no. GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.
VI Dosis resep : 2 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
ac Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Fraktur, Polip
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis kelenjar fundus,
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, Reaksi
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap hipersensitivitas
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor (segera dan
- Tukak lambung : 20- pompa proton tertunda),
40 mg sehari sekali benzimidazol tersubstitusi Hipomagnesemia,
- Dispepsia : 20 mg, sehari lainnya, atau komponen Nefritis interstisial,
sekali formulasi apa pun; Defisiensi vitamin
penggunaan bersamaan B12
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis subterapi pada pemberian acetylcysteine, pasien termasuk kategori dewasa sehingga dosis seharusnya 3x1.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 59
Nama Pasien : Adinda (22 th)
Tanggal : 21/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amoxicillin 500 no. Infeksi telinga, hidung, dan Hipersensitivitas serius Diare, mual, sakit Dosis sesuai
XV Dosis resep : 3 dd 1 tenggorokan terhadap amoksisilin kepala, infeksi
pc Dosis literatur : (faringitis/radang amandel, (misalnya, anafilaksis, vulvovaginal, sakit
- Dewasa : 500 mg otitis media), infeksi oleh sindrom kepala, muntah.
hingga 1 g setiap 8 Helicobacter pylori, Infeksi Stevens-Johnson) atau
hingga 12 jam. saluran pernapasan bagian beta-laktam lain, atau
- Anak : 20-40 mg/kg/hari bawah, infeksi kulit, infeksi komponen formulasi.
dalam dosis terbagi saluran kemih.
setiap 8 jam.

2. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. N-Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis subterapi
VI Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau untuk pasien dewasa,
pc Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), dianjurkan konsumsi
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala 3 x 1.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 mg, secara hati-hati kepada muntah, reaksi
2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan
riwayat penyakit
tukak lambung.

4. Dexamethasone 0,5 no. X Agen anti-inflamasi atau Hipersensitivitas Efek pada saluran Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc imunosupresan dalam terhadap deksametason pencernaan termasuk
Dosis literatur : Dosis pengobatan berbagai atau komponen dispepsia, tukak
harian tunggal atau dalam penyakit, termasuk alergi, formulasi apa pun; lambung,
2 sampai 4 dosis terbagi; hematologi, dermatologis, infeksi jamur sistemik osteoporosis, patah
Dosis tinggi: 0,4 hingga 0,8 neoplastik, rematik, tulang dan tulang
mg/kg/hari (biasanya tidak autoimun, sistem saraf, belang, Cushing's
melebihi 40 mg/hari) ginjal, dan asal pernapasan, syndrome.
manajemen syok, edema
serebral, dan sebagai agen
diagnostik.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 60

Nama Pasien : Yeni (52


Tanggal : 21/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Dosis sesuai
V Dosis resep : 1 dd gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut,
1 Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit,
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung,
arthritis : 20 mg, sehari lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing,
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula bronkospasme, polip Tinnitus.
40 mg sehari sebagai hidung dan
dosis tunggal, diikuti 4-6 angioedema atau
hari berikutnya 40 mg urtikaria apabila
sehari dosis tunggal atau diberikan asetosal atau
terbagi. obat-obatan AINS yang
lain.
2. Vitamin B12 tab no. V Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 pernisiosa atau defisiensi terhadap hipokalemia, diare,
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12),
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi kobalt, atau
asam folat, infestasi komponen formulasi
parasit, sekresi faktor apa pun
intrinsik yang tidak
memadai, atau
pemanfaatan B12 yang
tidak memadai (misalnya,
selama pengobatan
neoplastik); pencegahan
defisiensi vitamin B12 pada
pasien dengan peningkatan
kebutuhan B12 (misalnya,
karena kehamilan,
tirotoksikosis, perdarahan,
keganasan, penyakit hati
atau ginjal).

3. Antasida tab no. VI Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam
sebelum makan.

4. Kalk tab no. V Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai


Dosis resep : 1 dd 1 ketika asupan kalsium dan gas biasa
Dosis literatur : 252 mg tidak mencukupi, terjadi pada
(sebagai unsur kalsium) defisiensi kalsium suplemen kalsium
setiap hari (terutama garam
karbonat).
Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 61
Nama Pasien : Wawan (27
Tanggal : 22/10/22
th) Ruangan/Unit : Someah
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. ARV tab (TLD) no. XXX Pengobatan infeksi HIV-1 Hipersensitivitas Gangguan tidur, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 pada pasien anak 35 kg dan terhadap lamivudine peningkatan serum
Dosis literatur : 1 orang dewasa tanpa atau komponen creatine kinase,
tablet (doravirine 100 riwayat pengobatan formulasi apa pun; pusing, mimpi
mg/lamivudine 300 antiretroviral sebelumnya pemberian bersamaan abnormal, sakit
mg/tenofovir disoproxil penginduksi CYP3A kepala, gangguan
fumarat 300 mg) sekali kuat. kesadaran, insomnia,
sehari. depresi,
kecenderungan bunuh
diri, mengantuk, ruam
kulit, peningkatan
kolesterol serum.
2. Hydrocortisone zalf kulit Pruritus ani eksternal, Hipersensitivitas Dermatologis: Erupsi Dosis pada resep
Dosis resep : - Dermatitis atopik, terhadap hidrokortison akneiformis, striae tidak dituliskan
Dosis literatur : Oleskan Dermatitis kontak, Pruritus atau komponen atrofi, sensasi terbakar dengan jelas.
ke area yang terkena dua genital eksternal, Wasir formulasi apa pun; pada kulit, folikulitis,
kali sehari selama 1 plak Psoriasis, Dermatitis infeksi jamur sistemik hipertrikosis,
hingga 2 minggu seboroik, Dermatitis stasis, dan ileocolostomy hipopigmentasi,
Kolitis ulseratif distal ringan selama periode maserasi kulit, miliaria,
hingga sedang, Vaginitis pascaoperasi segera dermatitis perioral,
inflamasi deskuamatif atau awal (suspensi pruritus, infeksi kulit
rektal); obstruksi, sekunder, atrofi kulit,
abses, perforasi, iritasi kulit, xeroderma
peritonitis, anastomosis
usus segar, fistula luas,
dan saluran sinus (busa
rektal).
3. Loratadine no. X Alergi rinitis, urtikaria Bayi prematur dan bayi Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 baru lahir, asma sedasi dan mulut
Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

Mekanisme Kerja

Hydrocortisone salep kulit Golongan : Kortikosteroid topikal


Mekanisme Kerja : Kortikosteroid topikal memiliki sifat antiinflamasi, antipruritik, dan vasokonstriksi.
Dapat menekan pembentukan, pelepasan, dan aktivitas mediator kimia endogen inflamasi (kinin,
histamin, enzim liposomal, prostaglandin) melalui induksi protein penghambat fosfolipase A2
(lipokortin) dan penghambatan berurutan pelepasan asam arakidonat. Hidrokortison memiliki potensi
kisaran rendah hingga menengah (tergantung bentuk dosis).

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 62

Nama Pasien : England (51 th)


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Natrium diklofenak tab 50 Dismenore, migrain, Hipersensitivitas Edema, mual, Dosis sesuai
mg no. VI osteoartritis, nyeri, terhadap diklofenak hipertensi, ruam kulit,
Dosis resep : 2 dd 1 rheumatoid arthritis atau komponen sakit perut, anemia,
Dosis literatur : 100 hingga formulasi apa pun; sakit kepala, pusing
150 mg/hari dalam dosis riwayat asma, urtikaria,
terbagi sesuai kebutuhan atau reaksi tipe alergi
atau terjadwal lainnya setelah
mengonsumsi aspirin
atau obat antiinflamasi
nonsteroid lainnya;
digunakan dalam
pengaturan operasi
cangkok bypass arteri
koroner.

2. Calcium (Kalk) tab no. III Suplemen makanan ketika - Sembelit, kembung, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 asupan kalsium tidak dan gas biasa terjadi
Dosis literatur : 252 mg mencukupi, defisiensi pada suplemen
(sebagai unsur kalsium) kalsium kalsium (terutama
setiap hari garam karbonat).

3. Vitamin B12 tab no. III Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 pernisiosa atau defisiensi terhadap hipokalemia, diare,
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12), kobalt,
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi atau komponen
asam folat, infestasi parasit, formulasi apa pun
sekresi faktor intrinsik
yang tidak memadai, atau
pemanfaatan B12 yang
tidak memadai (misalnya,
selama pengobatan
neoplastik); pencegahan
defisiensi vitamin B12 pada
pasien dengan
peningkatan kebutuhan
B12 (misalnya, karena
kehamilan, tirotoksikosis,
perdarahan, keganasan,
penyakit hati atau ginjal).

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 63

Nama Pasien : Rusmini (53 th)


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Piroxicam no. VI Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Dosis seharusnya
Dosis resep : 2 dd 1 gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut, sekali sehari. Namun
Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit, dapat disesuaikan
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung, dengan kondisi
arthritis : 20 mg, sehari lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing, pasien.
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula bronkospasme, polip Tinnitus.
40 mg sehari sebagai hidung dan
dosis tunggal, diikuti 4-6 angioedema atau
hari berikutnya 40 mg urtikaria apabila
sehari dosis tunggal atau diberikan asetosal atau
terbagi. obat-obatan AINS yang
lain.
2. N-Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis tidak sesuai,
VI Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau dosis dewasa
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), seharusnya tiga kali
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala sehari.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

3. Neurodex no. III Kekurangan Vitamin B1, B6, Sebaiknya tidak Pemakaian vitamin B6 Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 dan B12, seperti pada digunakan untuk dosis besar dalam
Dosis literatur : 1 polineuritis. pasien yang sedang jangka waktu lama
tablet sehari, atau menerima terapi dapat menyebabkan
menurut petunjuk levodopa. Kontra sindrom neuropati.
dokter. Indikasi : Hipersensitif
terhadap komponen
obat ini.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis NAC tidak tepat (subterapi), dosis piroxicam tidak tepat (overdosis), namun masih dapat ditoleransi
sesuai dengan kondisi pasien dan anjuran dokter.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 64

Nama Pasien : Irah (76


Tanggal : 22/10/22
th) Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Acetylcystein no. X Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis tidak sesuai,
Dosis resep : 2 dd (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau dosis dewasa
1 Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), seharusnya tiga kali
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala sehari.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

2. Omeprazole no. V GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.


Dosis resep : 1 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

3. Domperidone no. VI Gangguan motilitas GI Gangguan ginjal, hamil Kadar prolaktin naik Dosis tidak sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 (gastroparesis diabetik, dan menyusui. Tidak (kemungkinan (subterapi). Frekuensi
Dosis literatur : gastritis), Mual/muntah dianjurkan untuk galaktore dan penggunaan
- Oral: mual dan muntah yang berhubungan dengan profilaksis rutin pada ginekomastia), seharusnya tiga kali
akut (termasuk mual agen anti-Parkinson muntah pasca bedah penurunan libido, sehari, karena waktu
dan muntah karena agonis dopamin atau untuk pemberian ruam dan reaksi paruh eliminasi obat
levodopa dan kronik. alergi lain, reaksi selama 7 jam, namun
bromokriptin) 10-20 mg, distonia akut. dinyatakan tepat jika
tiap 4-8 jam (PIONAS) dokter menyesuaikan
- Gangguan motilitas GI, dengan kondisi dan
mual/muntah : Oral: 10 kebutuhan pasien.
mg 3 kali sehari
(maksimum: 30 mg/hari)
(Lexicomp)

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis NAC dna domperidone tidak sesuai (subterapi)
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 65

Nama Pasien : Supono (80 th)


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Furosemide 40 mg no. XV Udem karena penyakit Gagal ginjal dengan Gangguan elektrolit, Dosis sesuai
Dosis resep : ½-0-0 jantung, hati, dan ginjal. anuria, prekoma dan dehidrasi,
Dosis literatur : Terapi tambahan pada koma hepatik, defisiensi hipovolemia,
- Oral: Udem. Dewasa, udem pulmonari akut dan elektrolit, hipovolemia, hipotensi, peningkatan
dosis awal 40 mg udem otak yang hipersensitivitas. kreatinin darah.
pada pagi hari, diharapkan mendapat Umum:
penunjang 20-40 mg onset diuresis yang kuat hemokonsentrasi,
sehari, dan cepat. hiponatremia,
tingkatkan sampai 80 hipokloremia,
mg sehari pada udem hipokalemia,
yang resistensi. peningkatan kolesterol
- Oliguria. Dosis awal 250 darah, peningkatan
mg sehari. Jika asam urat darah, gout,
diperlukan dosis lebih enselopati hepatik
besar, tingkatkan pada pasien dengan
bertahap dengan 250 penurunan fungsi hati,
mg, dapat diberikan peningkatan volume
setiap 4-6 jam sampai urin
maksimal dosis tunggal 2
g (jarang digunakan).
2. Allopurinol 100 mg no. XXX Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 artritis gout, skin tophy, umum: reaksi
Dosis literatur : satu nefrolitiasis, kondisi hipersensitivitas, mual,
kali sehari setelah malignan yang muntah, asimtomatik
makan. menyebabkan nefropati peningkatan uji fungsi
Dewasa, dosis awal 100 asam urat akut, gangguan hati yang asimtomatik.
mg/ hari dapat ditingkatkan enzim yang menyebabkan Jarang: hepatitis,
tergantung respon. 100-
200
mg/hari untuk kondisi produksi asam urat sindrom
ringan; 300-600 mg/ hari berlebih, batu ginjal Steven-Johnson.
untuk kondisi sedang - kambuhan akibat
parah (IONI). hiperurikosuria yang tidak
teratasi dengan cairan,
diet atau terapi lain.

3. Piroxicam 20 mg no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Dosis seharusnya
XX Dosis resep : 2 dd 1 gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut, sekali sehari. Namun
bila nyeri dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit, dapat disesuaikan
Dosis literatur : arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung, dengan kondisi
- Osteoartritis, rheumatoid lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing, pasien.
arthritis : 20 mg, sehari mengalami sakit kepala, vertigo,
sekali (Lexicomp) bronkospasme, polip Tinnitus.
- Gout akut, mula-mula hidung dan
40 mg sehari sebagai angioedema atau
dosis tunggal, diikuti 4-6 urtikaria apabila
hari berikutnya 40 mg diberikan asetosal atau
sehari dosis tunggal atau obat-obatan AINS yang
terbagi. lain.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis piroxicam tidak tepat (overdosis), namun dapat ditoleransi sesuai dengan kondisi pasien dan anjuran dokter.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 66

Nama Pasien : Amah (70


Tanggal : 22/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
- Dosis maksimum 2 g pernapasan atas
sehari dalam dosis
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3
dosis terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.
2. Amlodipine 5 mg no. X Hipertensi, profilaksis Syok kardiogenik, Nyeri abdomen, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 angina. angina tidak stabil, palpitasi, wajah
Dosis literatur : dosis awal 5 stenosis aorta yang memerah, edema,
mg sekali sehari; maksimal signifikan, menyusui gangguan tidur, sakit
10 mg sekali sehari (IONI) kepala, pusing, letih

3. Vitamin B complex no X Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis dapat


Dosis resep : 2 dd 1 diare, polisitemia disesuaikan sesuai
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik, petunjuk dokter.
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis vitamin B complex perlu dikonsultasikan pada dokter terkait kondisi pasien.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 67

Nama Pasien : E. Kuraesin (58 th)


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg no. XXX Hipertensi, profilaksis Syok kardiogenik, Nyeri abdomen, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 0-0-1 angina. angina tidak stabil, palpitasi, wajah
Dosis literatur : dosis awal 5 stenosis aorta yang memerah, edema,
mg sekali sehari; maksimal signifikan, menyusui gangguan tidur, sakit
10 mg sekali sehari (IONI) kepala, pusing, letih

2. Metformin 500 no. LX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut kembung, mual dan muntah,
Dosis resep : 2 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin Ketidaknyamanan dada, kemerahan, palpitasi,
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen Diaphoresis, penyakit kuku, Hipoglikemia,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; defisiensi vitamin B12, menggigil, pusing, sakit
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal kepala, Dispnea, gejala seperti flu, infeksi
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 saluran pernapasan atas
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2);
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma
oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum).
kali sehari ovarium polikistik.
- Dosis maksimum 2 g
sehari dalam dosis
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3
dosis terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.
3. Asam mefenamat no. X Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc, bila Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
nyeri (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
mg, kemudian 250 mg apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
setiap 6 jam sesuai dalam pengaturan takikardia, trombosis,
kebutuhan; biasanya operasi cangkok vaskulitis. Nyeri perut,
tidak lebih dari 1 minggu. bypass arteri koroner esofagitis, dispepsia,
(CABG); riwayat asma, gagal hati, hepatitis,
urtikaria, atau reaksi hepatotoksisitas.
tipe alergi setelah Hiperglikemia,
mengonsumsi aspirin hipoalbuminemia.
atau NSAID lainnya.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Metformin - Asam Moderate Asam mefenamat dapat meningkatkan efek toksis Pemantauan
Mefenamat dari Metformin laboratorium dan
klinis yang ketat
(misalnya, fungsi
ginjal, tanda dan
gejala asidosis
laktat)
2. Amlodipine - Asam Minor Agen Anti-Inflamasi Non Steroid dapat Tidak diperlukan
Mefenamat mengurangi efek antihipertensi dari Calcium tindakan.
Channel Blockers

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Metformin - Asam Mefenamat ; Amlodipine - Asam Mefenamat
KAJIAN RESEP 68

Nama Pasien : Fitri Wulandari (44 th)


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. VI Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. N-Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis tidak sesuai,
X Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau dosis dewasa
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), seharusnya tiga kali
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala sehari.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

3. Cetirizine no. V Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : 10 mg sekali levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
sehari komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
(CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.

4. Vitamin C no. X Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 2 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 69

Nama Pasien : Dudung


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : Someah
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. FDC TLD no. XIV Pengobatan infeksi HIV-1 Hipersensitivitas Gangguan tidur, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 pada pasien anak 35 kg dan terhadap lamivudine peningkatan serum
Dosis literatur : 1 orang dewasa tanpa atau komponen creatine kinase,
tablet (doravirine 100 riwayat pengobatan formulasi apa pun; pusing, mimpi
mg/lamivudine 300 antiretroviral sebelumnya pemberian bersamaan abnormal, sakit
mg/tenofovir disoproxil penginduksi CYP3A kepala, gangguan
fumarat 300 mg) sekali kuat. kesadaran, insomnia,
sehari. depresi,
kecenderungan bunuh
diri, mengantuk, ruam
kulit, peningkatan
kolesterol serum.
2. 3HP (Rifapentin) Tuberkulosis akut INH : Penyakit hati Neuropati perifer, Dosis tidak sesuai,
Dosis resep : 1 dd 1 dan pencegahan TB yang akut; gangguan seharusnya obat
(setiap 3 hari) pada penderita HIV. hipersensitivitas neuropsikiatri, dikonsumsi sekali
Dosis literatur : Obat terhadap isoniazid; Hepatotoksisitas seminggu. Namun
dikonsumsi satu kali Pencegahan TB pada epilepsi; gangguan dapat disesuaikan
seminggu, sebaiknya pada populasi yang memiliki fungsi ginjal dan dengan kondisi
waktu yang sama (pagi, risiko tinggi TB → orang gangguan psikis. pasien sesuai arahan
siang, sore atau malam) dengan HIV/AIDS dokter.
saat perut kosong (1 jam (ODHA), pasien silikosis, Rifapentine :
sebelum makan atau 2 pasien dalam persiapan hipersensitivitas/alergi
jam setelah makan) pengobatan dengan terhadap antibiotik
anti-tumor necrosis factor, jenis rifamycin atau
pasien diabetes mellitus antibiotik jenis lainnya
tipe 1 atau tipe 2, pasien tidak boleh diberikan
dialisis, dan pasien dalam obat ini.
persiapan transplantasi,
orang yang tinggal serumah
dengan orang terkonfirmasi
TB dan orang yang tinggal
di pemukiman padat.

3. Vitamin B Complex Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.


Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

TLD - Rifapentine Major → Hindari kombinasi Rifapentine dapat Hindari penggunaan doravirine dan rifapentine
menurunkan secara bersamaan. Kombinasi ini terdaftar
konsentrasi serum sebagai kontraindikasi dalam informasi
Doravirine (pada peresepan doravirine. Hentikan rifapentine
TLD) setidaknya 4 minggu sebelum memulai
doravirine.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis 3HP perlu ditinjau kembali sesuai kondisi pasien.
- Interaksi Obat : TLD - Rifapentine
KAJIAN RESEP 70

Nama Pasien : Giana Pelangi (1 th)


Tanggal : 22/10/22
Ruangan/Unit : MTBS
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. IV Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd ¼ tab kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Guaifenesin 100 mg no. Batuk berdahak Anak-anak <12 Pusing, mengantuk, Tidak disarankan
IV Dosis resep : 3 dd ½ tab tahun (tablet sakit kepala, Ruam untuk pasien usia <2
Dosis literatur : extended release) kulit, Hipourisemia, tahun
- Pelepasan segera: 200 Mual, sakit perut,
hingga 400 mg setiap 4 muntah, Nefrolitiasis
jam sesuai kebutuhan; (dengan konsumsi
dosis harian dalam jumlah
maksimum: 2,4 g. banyak)
- Pelepasan diperpanjang:
600 mg hingga 1,2 g
setiap 12 jam sesuai
kebutuhan; dosis harian
maksimum: 2,4 g.

3. Cetirizine tab no. IV Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia, arthritis,
Dosis resep : 2 dd ¼ tab cetirizine, hydroxyzine, asthenia, nyeri punggung, aktivitas otot
Dosis literatur : 10 mg sekali levocetirizine, atau hiperkinetik, kram tungkai bawah, mialgia,
sehari komponen formulasi osteoarthrosis, tremor, tuli, tinnitus, poliuria,
lainnya. bronkitis, bronkospasme, dispnea,
Hipersensitif terhadap hiperventilasi, peningkatan sekresi bronkial,
turunan piperazin; polip hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
gangguan ginjal berat sistem pernapasan, rinitis, sinusitis, infeksi
(CrCl <10 mL/menit). saluran pernapasan atas, demam.

4. Vitamin B Complex no. III Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd ½ tab diare, polisitemia
Dosis literatur : satu tablet vera, syok anafilaktik,
atau kapsul, sehari sekali mual, sakit perut, sakit
kepala, pusing.

Mekanisme Kerja

Guaifenesin Golongan : Ekspektoran


Mekanisme Kerja : meningkatkan hidrasi efektif saluran pernapasan, mempertahankan lapisan sol yang
diperlukan untuk pembersihan silia dan mengurangi viskositas lendir pernapasan, sehingga lebih
memudahkan pembuangannya melalui proses pembersihan alami.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 71
Nama Pasien : Wini (24
Tanggal : 24/10/22
th) Ruangan/Unit : KIA
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. SF (Ferrous Sulfate) no. XXX Defisiensi besi, anemia Hipersensitivitas Mual, feses gelap, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 defisiensi besi, sindrom kaki terhadap zat besi sakit perut, sembelit,
Dosis literatur : Oral: 65 mg gelisah (Lexicomp). atau komponen perut kembung,
zat besi (1 tablet atau formulasi, muntah, diare.
setara cair) sekali setiap hemokromatosis,
hari atau pada hari Senin, anemia hemolitik.
Rabu, dan Jumat.

2. Kalk tab no. XV Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai.


Dosis resep : 2 dd 1 ketika asupan kalsium dan gas biasa
Dosis literatur : 252 mg tidak mencukupi, terjadi pada
(sebagai unsur defisiensi kalsium suplemen kalsium
kalsium) setiap hari (terutama garam
karbonat).
3. Vitamin C no. XV Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 3 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 72

Nama Pasien : Sumarni (59 th)


Tanggal : 24/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
pernapasan atas
2. Glimepirid 2 mg no. XXX DM tipe 2 yang belum Hipersensitivitas Hipoglikemia, pusing, Dosis sesuai
Dosis resep : 1-0-0 membaik setelah terhadap glimepirid mual, serum ALT
Dosis literatur : 1 - 2 mg pemberian metformin. atau komponen meningkat, sindrom
sekali sehari dengan formulasi apa pun menyerupai flu
makanan utama Pelabelan canadian:
pertama Kehamilan; menyusui;
diabetes tipe 1;
ketoasidosis diabetik
(dengan atau tanpa
koma); gangguan
ginjal atau hati yang
parah
3. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit kepala, Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 pc bila osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
nyeri atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Metformin - Glimepiride Moderate Agen Antidiabetik dapat meningkatkan efek Pantau pasien secara
hipoglikemik Agen Terkait Hipoglikemia. ketat untuk efek
Penggunaan kombinasi tersebut sering secara hipoglikemik jika
substansial meningkatkan risiko hipoglikemia. agen ini digabungkan

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Metformin - Glimepiride
KAJIAN RESEP 73

Nama Pasien : Adah (38


Tanggal : 24/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Loratadine no. X Alergi rinitis, urtikaria, Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

2. Hydrocortisone salep kulit Pruritus ani eksternal, Hipersensitivitas Dermatologis: Erupsi Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd ue Dermatitis atopik, terhadap hidrokortison akneiformis, striae
Dosis literatur : Oleskan Dermatitis kontak, Pruritus atau komponen atrofi, sensasi terbakar
ke area yang terkena dua genital eksternal, Wasir formulasi apa pun; pada kulit, folikulitis,
kali sehari selama 1 plak Psoriasis, Dermatitis infeksi jamur sistemik hipertrikosis,
hingga 2 minggu seboroik, Dermatitis stasis, dan ileocolostomy hipopigmentasi,
Kolitis ulseratif distal ringan selama periode maserasi kulit, miliaria,
hingga sedang, Vaginitis pascaoperasi segera dermatitis perioral,
inflamasi deskuamatif atau awal (suspensi pruritus, infeksi kulit
rektal); obstruksi, sekunder, atrofi kulit,
abses, perforasi, iritasi kulit, xeroderma
peritonitis, anastomosis
usus segar,
fistula luas, dan
saluran sinus (busa
rektal).
3. Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis tidak sesuai,
VI Dosis resep : 2 dd (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau dosis dewasa
1 Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), seharusnya tiga kali
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala sehari.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 74

Nama Pasien : Rahmat (38 th)


Tanggal : 24/10/22
Ruangan/Unit : ISPA
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Salbutamol 2 mg no. X Asma dan kondisi lain yang Hipersensitif terhadap Tremor (terutama di Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 berkaitan dengan obstruksi obat dan komponen tangan), ketegangan,
Dosis literatur : 4 mg (lansia saluran napas yang obat. sakit kepala, kram
dan pasien yang sensitif reversibel. otot, dan palpitasi.
dosis awal 2 mg) 3-4 kali Efek samping lain
sehari, dosis tunggal, termasuk takikardi,
maksimal 8 mg. aritmia, vasodilatasi
perifer, gangguan
tidur dan tingkah laku.
Bronkospasme
paradoksikal, urtikaria,
angiodema, hipotensi,
dan kolaps,
hipokalemia.

2. Dexamethasone no. X Agen anti-inflamasi atau Hipersensitivitas Efek pada saluran Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 imunosupresan dalam terhadap deksametason pencernaan termasuk
Dosis literatur : Dosis pengobatan berbagai atau komponen dispepsia, tukak
harian tunggal atau dalam 2 penyakit, termasuk alergi, formulasi apa pun; lambung,
sampai 4 dosis terbagi; hematologi, dermatologis, infeksi jamur sistemik osteoporosis, patah
Dosis tinggi: 0,4 hingga 0,8 neoplastik, rematik, tulang dan tulang
mg/kg/hari (biasanya tidak autoimun, sistem saraf, belang, Cushing's
melebihi 40 mg/hari) ginjal, dan asal pernapasan, syndrome.
manajemen syok, edema
serebral, dan sebagai agen
diagnostik.
3. Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis tidak sesuai,
X Dosis resep : 2 dd (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau dosis dewasa
1 Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), seharusnya tiga kali
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala sehari.
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Omeprazole no. V GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.


Dosis resep : 1 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi


Salbutamol - Moderate Kortikosteroid dapat meningkatkan efek Monitoring kadar
Dexamethasone hipokalemik Beta2-Agonist kalium darah

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 75

Nama Pasien : Slamet (56 th)


Tanggal : 24/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Omeprazole no. VI GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 ac reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik,
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur,
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

2. Antasida no. X Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam sebelum
makan.
3. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pc bila kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
nyeri dan pusing atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 76

Nama Pasien : M. Faiz (10 th)


Tanggal : 24/10/22
Ruangan/Unit : ISPA
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. VI Demam, nyeri, sakit kepala, Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, eritema Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 osteoartritis. terhadap asetaminofen kulit, kulit melepuh, ruam
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen kulit, gangguan
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; pendengaran.
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Cetirizine no. VI Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, Arthralgia, arthritis, asthenia,
Dosis literatur : 10 mg sekali levocetirizine, atau nyeri punggung, aktivitas
sehari komponen formulasi otot hiperkinetik, kram
lainnya. tungkai bawah, mialgia,
Hipersensitif terhadap osteoarthrosis, tremor, tuli,
turunan piperazin; tinnitus, poliuria, bronkitis,
gangguan ginjal berat bronkospasme, dispnea,
(CrCl <10 mL/menit). hiperventilasi, peningkatan
sekresi bronkial, polip
hidung, faringitis,
pneumonia, gangguan sistem
pernapasan, rinitis, sinusitis,
infeksi saluran pernapasan
atas, demam.
3. N-Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, ruam Dosis tidak
VI Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein (dengan atau tanpa sesuai, dosis
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen demam), urtikaria, gejala dewasa
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. gastrointestinal, mual, seharusnya tiga
kali sehari Pemberian dilakukan muntah, reaksi kali sehari.
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada hipersensitivitas,
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki bronkospasme, bronkitis.
riwayat asma dan
bronkospasme serta
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Vitamin C no. VI Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 2 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/


Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 77

Nama Pasien : Bambang (65 th)


Tanggal : 24/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Asam mefenamat no. VI Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
mg, kemudian 250 mg komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
setiap 6 jam sesuai apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
kebutuhan; biasanya tidak dalam pengaturan takikardia, trombosis,
lebih dari 1 minggu. operasi cangkok bypass vaskulitis. Nyeri perut,
arteri koroner (CABG); esofagitis, dispepsia,
riwayat asma, urtikaria, gagal hati, hepatitis,
atau reaksi tipe alergi hepatotoksisitas.
setelah mengonsumsi Hiperglikemia,
aspirin atau NSAID hipoalbuminemia.
lainnya.

2. Simvastatin tab no. X Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas Fibrilasi atrium, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 hiperkolesterolemia, terhadap simvastatin edema,
Dosis literatur : 20-40 mg Pencegahan penyakit atau komponen Eksim, sakit perut,
per hari, konsumsi di malam kardiovaskular formulasi apa pun; sembelit, gastritis,
hari aterosklerotik penyakit hati akut atau mual, sistitis,
sirosis dekompensasi; peningkatan
penggunaan bersama transaminase serum,
inhibitor CYP3A4 kuat sakit kepala, vertigo,
peningkatan creatine
phosphokinase dalam
spesimen darah,
mialgia, bronkitis,
infeksi saluran
pernafasan atas,
pembengkakan.

3. Allopurinol tab no. X Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 artritis gout, skin tophy, umum: reaksi
Dosis literatur : satu kali nefrolitiasis, kondisi hipersensitivitas, mual,
sehari setelah makan. malignan yang muntah, asimtomatik
Dewasa, dosis awal 100 menyebabkan nefropati peningkatan uji fungsi
mg/ hari dapat ditingkatkan asam urat akut, gangguan hati yang asimtomatik.
tergantung respon. 100-200 enzim yang menyebabkan Jarang: hepatitis,
mg/hari untuk kondisi produksi asam urat sindrom
ringan; 300-600 mg/ hari berlebih, batu ginjal Steven-Johnson.
untuk kondisi sedang - kambuhan akibat
parah (IONI) hiperurikosuria yang tidak
teratasi dengan cairan, diet
atau terapi lain.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 78

Nama Pasien : Robin (65


Tanggal : 24/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas terhadap Edema, Pruritus, ruam Dosis sesuai
V Dosis resep : 2 dd gejala osteoarthritis piroksikam, riwayat tukak kulit, Sakit perut,
1 Dosis literatur : dan rheumatoid lambung atau pendarahan anoreksia, sembelit,
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. lambung, pasien yang diare, perut kembung,
arthritis : 20 mg, sehari mengalami bronkospasme, mual, muntah, Pusing,
sekali (Lexicomp) polip hidung dan sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula angioedema atau urtikaria Tinnitus.
40 mg sehari sebagai apabila diberikan asetosal
dosis tunggal, diikuti 4-6 atau obat-obatan AINS
hari berikutnya 40 mg yang lain.
sehari dosis tunggal atau
terbagi.

2. N-Acetylcysteine no. Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas terhadap Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai
VI Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk asetilsistein atau ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) komponen formulasi apa tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan secara gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 hati-hati kepada pasien muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari yang memiliki riwayat asma hipersensitivitas,
dan bronkospasme serta bronkospasme,
pasien dengan riwayat bronkitis.
penyakit tukak lambung.
3. Vitamin C tab no. VI Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria
Dosis resep : 2 dd 1 Luka bakar, (dengan dosis besar)
Dosis literatur : Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada
profilaktik, 25-75 mg tiap Suplemen nutrisi, Nutrisi pasien dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
hari;
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak
dosis terbagi. Penyembuhan luka di tempat suntikan

4. Vitamin B Complex no. V Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, pruritus, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 diare, polisitemia vera,
Dosis literatur : satu tablet syok anafilaktik, mual,
atau kapsul, sehari sekali sakit perut, sakit
kepala, pusing.

5. Cetirizine tab no. IV Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit kepala, Arthralgia,
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, arthritis, asthenia, nyeri punggung,
Dosis literatur : Dewasa dan levocetirizine, atau aktivitas otot hiperkinetik, kram tungkai
anak diatas 6 tahun: komponen formulasi bawah, mialgia, osteoarthrosis, tremor,
10mg/hari pada malam hari lainnya. Hipersensitif tuli, tinnitus, poliuria, bronkitis,
bersama makanan. Anak terhadap turunan piperazin; bronkospasme, dispnea, hiperventilasi,
3-6 tahun, hay fever: 5 gangguan ginjal berat (CrCl peningkatan sekresi bronkial, polip
mg/hari pada malam hari <10 mL/menit). hidung, faringitis, pneumonia, gangguan
atau 2,5 mg pada pagi sistem pernapasan, rinitis, sinusitis,
dan malam hari. infeksi saluran pernapasan atas, demam.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/S


olusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat
- Duplikasi terapi : Vitamin C dan Vitamin B Complex
KAJIAN RESEP 79

Nama Pasien : Bagas (17


Tanggal : 24/10/22
th) Ruangan/Unit : Gigi
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amoxicillin tab 500 no. XV Infeksi telinga, hidung, dan Hipersensitivitas serius Diare, mual, sakit Indikasi tepat
Dosis resep : 3 dd 1 tenggorokan terhadap amoksisilin kepala, infeksi Dosis tepat
Dosis literatur : (faringitis/radang amandel, (misalnya, anafilaksis, vulvovaginal, sakit
- Dewasa : 500 mg otitis media), infeksi oleh sindrom kepala, muntah.
hingga 1 g setiap 8 Helicobacter pylori, Infeksi Stevens-Johnson) atau
hingga 12 jam. saluran pernapasan bagian beta-laktam lain, atau
- Anak : 20-40 mg/kg/hari bawah, infeksi kulit, infeksi komponen formulasi.
dalam dosis terbagi saluran kemih.
setiap 8 jam.

2. Paracetamol tab no. X Demam, nyeri, sakit kepala, Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Indikasi tepat
Dosis resep : 3 dd 1 osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit Dosis tepat
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 80

Nama Pasien : Nyimas (75 th)


Tanggal : 24/10/22
Ruangan/Unit : ISPA
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg tab no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: atau komponen yang paling umum
2,5 formulasi lainnya, dengan amlodipine,
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
sekali sehari menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Betametason salep no. I Ekzema, termasuk Perhatian : Tuberkulosis Kulit terasa gatal
Dosis resep : 2 dd ue ekzema atopik, infantil, kulit, tidak boleh Kemerahan di kulit
Dosis literatur : Dioleskan stasis & diskoid & prurigo kontak daerah mata, Kulit kering, rasa
3-4 kali sehari sampai hamil, pemakaian terbakar pada
fase jangka panjang. kulit, kulit melepuh
akut berakhir, lalu oleskan KI : Hipersensitif, TB
1 kali per hari. kulit, infeksi jamur
dan virus pada kulit.

3. Loratadine no. V Alergi rinitis, urtikaria, Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

4. N-Acetylcysteine cap no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

5. Paracetamol tab no. VI Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Indikasi tepat
Dosis resep : 2 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit Dosis tepat
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

Interaksi Obat
No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 81
Nama Pasien : Enung (61 th)
Tanggal : 25/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 mg no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut kembung, mual dan muntah,
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin Ketidaknyamanan dada, kemerahan, palpitasi,
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen Diaphoresis, penyakit kuku, Hipoglikemia,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; defisiensi vitamin B12, menggigil, pusing, sakit
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal kepala, Dispnea, gejala seperti flu, infeksi
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 saluran pernapasan atas
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2);
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma
oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum).
kali sehari ovarium polikistik.
- Dosis maksimum 2 g
sehari dalam dosis
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3
dosis terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.
2. Acarbose 50 mg no. XX Diabetes mellitus yang tidak Wanita hamil, Flatulensi, tinja lunak, diare (mungkin perlu
Dosis resep : 2 dd 1 dapat diatur hanya dengan wanita menyusui, pengurangan dosis atau penghentian), perut
Dosis literatur : awal diet atau diet dengan obat anak, inflammatory kembung dan nyeri, mual (jarang), reaksi pada
3x1 tablet 50mg/hari, antidiabetik oral. bowel disease kulit dan fungsi hati yang tidak normal. Ada
dilanjutkan dengan (seperti ulcerative laporan ileus, udema, ikterus, dan hepatitis.
3x1/2 tablet 100 colitis, Crohn's
mg/hari. disease), obstruksi
Dilanjutkan dengan 3x2 usus halus sebagian
tablet 50 mg atau 3x1- (atau
2
tablet 100 mg. predisposisi), gangguan
fungsi hati, gangguan
fungsi ginjal, hernia,
riwayat bedah perut.

3. Amlodipine tab 5 mg no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: atau komponen yang paling umum
2,5 formulasi lainnya, dengan amlodipine,
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
sekali sehari menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 82

Nama Pasien : Angel S (11 th)


Tanggal : 25/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. IX Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd ¾ kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 atau komponen melepuh, ruam kulit,
hingga 650 mg setiap 4 formulasi apa pun; gangguan
hingga 6 jam sesuai gangguan hati berat pendengaran.
kebutuhan atau 1 g setiap atau penyakit hati aktif
6 jam sesuai kebutuhan; yang parah. Jangan
dosis maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. N-Acetylcysteine cap no. IX Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

3. Cetirizine tab no. III Alergi rhinitis, urtikaria Hipersensitif terhadap Mengantuk, sakit Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 cetirizine, hydroxyzine, kepala, Arthralgia,
Dosis literatur : 1 dd 1 levocetirizine, atau arthritis, asthenia,
Dosis literatur : 10 mg sekali komponen formulasi nyeri punggung,
sehari lainnya. aktivitas otot
Hipersensitif terhadap hiperkinetik, kram
turunan piperazin; tungkai bawah,
gangguan ginjal berat mialgia,
(CrCl <10 mL/menit). osteoarthrosis, tremor,
tuli, tinnitus, poliuria,
bronkitis,
bronkospasme,
dispnea, hiperventilasi,
peningkatan sekresi
bronkial, polip hidung,
faringitis, pneumonia,
gangguan sistem
pernapasan, rinitis,
sinusitis, infeksi
saluran pernapasan
atas, demam.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 83

Nama Pasien : Titik (51 th)


Tanggal : 25/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg no. X Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Dosis seharusnya
V Dosis resep : 1 dd gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut, sekali sehari. Namun
1 Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit, dapat disesuaikan
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung, dengan kondisi
arthritis : 20 mg, sehari lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing, pasien.
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula bronkospasme, polip Tinnitus.
40 mg sehari sebagai hidung dan
dosis tunggal, diikuti 4-6 angioedema atau
hari berikutnya 40 mg urtikaria apabila
sehari dosis tunggal atau diberikan asetosal atau
terbagi. obat-obatan AINS yang
lain.
3. Kalk tab no. V Suplemen makanan - Sembelit, kembung, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 ketika asupan kalsium dan gas biasa
Dosis literatur : 252 mg tidak mencukupi, terjadi pada
defisiensi suplemen
(sebagai unsur kalsium kalsium (terutama
kalsium) setiap hari garam karbonat).

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 84

Nama Pasien : Omas (70


Tanggal : 25/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 5 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Asam Mefenamat Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc bila Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
nyeri (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
mg, kemudian 250 mg apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
setiap 6 jam sesuai dalam pengaturan takikardia, trombosis,
kebutuhan; biasanya operasi cangkok vaskulitis. Nyeri perut,
tidak lebih dari 1 minggu. bypass arteri koroner esofagitis, dispepsia,
(CABG); riwayat asma, gagal hati, hepatitis,
urtikaria, atau reaksi hepatotoksisitas.
tipe alergi setelah Hiperglikemia,
mengonsumsi aspirin hipoalbuminemia.
atau NSAID lainnya.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi


Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 85

Nama Pasien : Dian (48


Tanggal : 25/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol 500 no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc bila kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
pusing/nyeri atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Antasida tab no. X Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai
Dosis resep : 3 x 1 pc pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
4 tablet 4 kali sehari; juga perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam
sebelum makan.

3. Omeprazol no. VI GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis tidak sesuai,
Dosis resep : 2 dd 1 reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik, seharusnya sekali
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur, sehari.
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan
setelah 4-8 minggu bila urtikaria) terhadap tertunda),
diperlukan. omeprazole, inhibitor Hipomagnesemia,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Nefritis interstisial,
40 mg sehari sekali benzimidazol Defisiensi vitamin B12
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis omeprazole tidak sesuai, seharusnya sekali sehari.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 86

Nama Pasien : Wati


Tanggal : 25/10/22
(dewasa) Ruangan/Unit :
Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. IX Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. CTM tab no. IX gejala alergi seperti hay glaukoma sudut sedasi, gangguan
Dosis resep : 3 dd 1 fever, urtikaria; pengobatan sempit, kehamilan, saluran cerna, efek
Dosis literatur : darurat reaksi anafilaktik. menyusui, retensi urin, antimuskarinik,
oral: 4 mg tiap 4-6 jam; hipertropi prostat, hipotensi, kelemahan
maksimal 24 mg/hari. Anak serangan asma akut, otot, tinnitus, euforia,
di bawah 1 tahun tidak bayi prematur. nyeri kepala, stimulasi
dianjurkan; 1-2 tahun 1 mg SSP, reaksi alergi,
2 kali sehari; 2-5 tahun 1 mg kelainan darah.
tiap 4-6 jam, maksimal 6
mg/hari; 6-12 tahun 2 mg
tiap 4-6 jam, maksimal 12
mg/hari.

3. N-Acetylcysteine cap no. IX Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Vitamin C tab no. III Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 1 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 87

Nama Pasien : Sari (23 th)


Tanggal : 25/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
bila nyeri atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 hingga formulasi apa pun; gangguan
650 mg setiap 4 hingga 6 gangguan hati berat pendengaran.
jam sesuai kebutuhan atau atau penyakit hati aktif
1 g setiap 6 jam sesuai yang parah. Jangan
kebutuhan; dosis digunakan dengan
maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. Natrium bikarbonat no. X Antasida, Henti jantung, Kehilangan klorida Gagal jantung Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 Keterlambatan konduksi karena muntah atau (eksaserbasi), edema,
Dosis literatur : jantung karena blokade dari penghisapan GI Perdarahan serebral,
- Antasida : 325 mg saluran natrium pada terus menerus; Asidosis (intrakranial),
hingga 2 g 1 hingga 4 kali overdosis, Hiperkalemia, penggunaan bersama hipernatremia,
/ hari parah/muncul, Asidosis diuretik diketahui hipokalsemia,
- Alkalinisasi urin : metabolik, akut parah, menghasilkan alkalosis hipokalemia, alkalosis
Awal: 48 mEq (4 g), Asidosis metabolik pada hipokloremik. metabolik, sindrom
lalu 12 pasien dengan penyakit susu-alkali (terutama
hingga 24 mEq (1 hingga ginjal kronis, Netralisasi Aditif penetral dengan disfungsi
2 g) setiap 4 jam lidokain dengan anestesi (penggunaan gigi atau ginjal), Distensi
gigi epinefrin, Pencegahan IV): Tidak untuk abdomen, eruktasi,
nefropati akibat kontras , digunakan sebagai perut kembung
Asidosis tubulus ginjal, alkalizer sistemik. (pemberian oral),
Alkalinisasi urin Tetani, pembengkakan
paru

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 88

Nama Pasien : Sri Yulianti (45 th)


Tanggal : 25/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Paracetamol tab no. IX Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

2. CTM tab no. IX gejala alergi seperti hay glaukoma sudut sedasi, gangguan
Dosis resep : 3 dd 1 fever, urtikaria; pengobatan sempit, kehamilan, saluran cerna, efek
Dosis literatur : darurat reaksi anafilaktik. menyusui, retensi urin, antimuskarinik,
oral: 4 mg tiap 4-6 jam; hipertropi prostat, hipotensi, kelemahan
maksimal 24 mg/hari. Anak serangan asma akut, otot, tinnitus, euforia,
di bawah 1 tahun tidak bayi prematur. nyeri kepala, stimulasi
dianjurkan; 1-2 tahun 1 mg SSP, reaksi alergi,
2 kali sehari; 2-5 tahun 1 mg kelainan darah.
tiap 4-6 jam, maksimal 6
mg/hari; 6-12 tahun 2 mg
tiap 4-6 jam, maksimal 12
mg/hari.

3. N-Acetylcysteine cap no. IX Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

4. Vitamin C tab no. III Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 1 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : profilaktik, Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
25-75 mg tiap hari; Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 89

Nama Pasien : Yayan Suryani (60 th)


Tanggal : 25/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Betahistine no. X Penyakit Meniere Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis yang dituliskan
Dosis resep : 3 dd 1 (untuk mengurangi terhadap betahistin dispepsia. pada resep tidak jelas
Dosis literatur : Awal: episode vertigo) atau komponen karena tidak ada
24 formulasi apa pun; keterangan kekuatan
hingga 48 mg / hari dalam adanya atau sediaan obat.
2 hingga 3 dosis terbagi riwayat penyakit
ulkus peptikum
aktif;
feokromositoma
2. Paracetamol 500 mg no. X Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
Dosis literatur : 325 hingga atau komponen melepuh, ruam kulit,
650 mg setiap 4 hingga 6 formulasi apa pun; gangguan
jam sesuai kebutuhan atau gangguan hati berat pendengaran.
1 g setiap 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan; dosis yang parah. Jangan
maksimum: 4 g/hari digunakan dengan
produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. N-Acetylcysteine cap no. IX Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam),
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 mg, secara hati-hati kepada muntah, reaksi
2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan
riwayat penyakit
tukak lambung.

4. Salbutamol tab 2 mg Asma dan kondisi lain yang Hipersensitif terhadap Tremor (terutama di Dosis sesuai.
no. VIII berkaitan dengan obstruksi obat dan komponen tangan), ketegangan,
Dosis resep : 2 dd 1 saluran napas yang obat. sakit kepala, kram
bila sesak reversibel. otot, dan palpitasi.
Dosis literatur : 4 mg Efek samping lain
(lansia dan pasien yang termasuk takikardi,
sensitif dosis awal 2 mg) 3- aritmia, vasodilatasi
4 kali sehari, dosis tunggal, perifer, gangguan
maksimal 8 mg. tidur dan tingkah laku.
Bronkospasme
paradoksikal, urtikaria,
angiodema, hipotensi,
dan kolaps,
hipokalemia.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 90

Nama Pasien : Deny (41


Tanggal : 26/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metronidazole tab no. XV Amebiasis, usus atau Hipersensitivitas Mual, vaginitis, sakit kepala, Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 ekstraintestinal; terhadap metronidazol, neuropathy periferal,
Dosis literatur : Balantidiasis; Infeksi luka turunan nitroimidazol, vertigo, kejang, sakit perut,
- Infeksi pencernaan gigitan, profilaksis atau atau komponen diare, pusing, rasa seperti
: 500-700 mg setiap pengobatan, gigitan hewan formulasi apa pun; besi, abnormalitas urin,
8 jam, selama 7 atau manusia; Infeksi pasien hamil (trimester flu-like symptoms.
sampai 10 hari. Clostridioides difficile, pertama) dengan
pengobatan; penyakit trikomoniasis;
Crohn; Infeksi penggunaan disulfiram
Dientamoeba fragilis; dalam 2 minggu
Giardiasis; Pemberantasan terakhir; penggunaan
Helicobacter pylori, Infeksi alkohol atau produk
intra-abdominal, Abses yang mengandung
intrakranial, Infeksi propilen glikol selama
odontogenik, Pneumonia, terapi atau dalam
aspirasi, Pouchitis, akut; waktu 3 hari setelah
Infeksi menular seksual; penghentian terapi;
Infeksi kulit dan jaringan Sindrom Cockayne.
lunak; profilaksis bedah;
Tetanus.

2. Diatab no. VIII Simtomatik pada Konstipasi, Hipersensitif Konstipasi, biasanya ringan Dosis sesuai.
Dosis resep : diare non-spesifik. terhadap activated dan bersifat sementara.
- Pertama minum 2 tab attapulgit.
- Selanjutnya 1 tab
tiap BAB mencret
Dosis literatur : Dewasa dan
anak-anak (12 tahun atau
lebih) : 2 tablet setiap
setelah buang air besar,
maksimum penggunaan 12
tablet dalam waktu 24
jam.
3. Zink tab no. V Pengobatan diare Hipersensitivitas. Toksisitas zink secara oral Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 ditujukan untuk pada dewasa dapat
Dosis literatur : pencegahan atau terjadi akibat asupan zink
- Supplement makanan : pengobatan dehidrasi dosis
50 mg, sekali sehari (menggunakan ORS) >150
- Anak 6 bulan- 5 tahun dan pencegahan gangguan mg/hari (kurang lebih 10 kali
: Dosis harian 2 hingga nutrisi (menggunakan dosis yang
3 Zink) direkomendasikan) selama
kali. 1 tablet (20 mg) periode yang lama. Dosis
setiap hari selama 10 hari tinggi zink untuk periode
berturut-turut (meskipun lama dapat menyebabkan
diare sudah berhenti) penurunan konsentrasi
lipoprotein plasma dan
absorpsi tembaga.
4. Oralit no. IV Dehidrasi saat diare. Lini Penderita gangguan Masalah cairan dan elektrolit seperti
Dosis resep : jika pertama pengobatan diare fungsi ginjal, perubahan suasana hati, kebingungan, nyeri
perlu Dosis literatur : akut, seperti pada malabsorpsi glukosa, atau kelemahan otot, detak jantung yang
- Diare tanpa dehidrasi gastroenteritis, ialah serta dehidrasi cepat atau tidak normal, pusing parah atau
: Setiap kali BAB beri mencegah atau mengatasi parah. pingsan, rasa haus yang meningkat, kejang,
larutan rehidrasi oral kehilangan cairan dan merasa sangat lelah atau lemah, nafsu makan
2 gelas (400 mL). elektrolit secara berlebihan, berkurang, tidak dapat buang air kecil atau
- Diare dengan dehidrasi terutama pada bayi dan perubahan dalam jumlah urin yang diproduksi,
: pertama 12 gelas, lansia. mulut kering, mata kering, atau sakit perut
selanjutnya 2 parah atau muntah. Perut kembung, nyeri
gelas setiap BAB. perut, hipernatremia.

Interaksi Obat
No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Sol
usi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 91

Nama Pasien : Jo Yolanda (34 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. N-Acetylcysteine cap no. VI Overdosis acetaminophen Hipersensitivitas Dada sesak, hipotensi, Dosis dewasa
Dosis resep : 2 x 1 (paracetamol), batuk terhadap asetilsistein ruam (dengan atau seharusnya tiga kali
Dosis literatur : (mukolitik) atau komponen tanpa demam), sehari
- Dewasa : 200 mg 3 formulasi apa pun. urtikaria, gejala
kali sehari Pemberian dilakukan gastrointestinal, mual,
- Anak >6 tahun : 200 secara hati-hati kepada muntah, reaksi
mg, 2-3 kali sehari pasien yang memiliki hipersensitivitas,
riwayat asma dan bronkospasme,
bronkospasme serta bronkitis.
pasien dengan riwayat
penyakit tukak
lambung.

2. Paracetamol tab no. Demam, nyeri, sakit Hipersensitivitas Hepatotoksisitas, Dosis sesuai
VI Dosis resep : 3 x 1 kepala, osteoartritis. terhadap asetaminofen eritema kulit, kulit
bila demam atau komponen melepuh, ruam kulit,
Dosis literatur : 325 formulasi apa pun; gangguan
hingga 650 mg setiap 4 gangguan hati berat pendengaran.
hingga 6 jam sesuai atau penyakit hati aktif
kebutuhan atau 1 g setiap yang parah. Jangan
6 jam sesuai kebutuhan; digunakan dengan
dosis maksimum: 4 g/hari produk obat lain yang
mengandung
asetaminofen.

3. Loratadine no. V Alergi rinitis, urtikaria, Bayi prematur dan Lesu, nyeri Dosis sesuai
Dosis resep : 1 x 1 bayi baru lahir, asma kepala; sedasi dan
akut, mulut
Dosis literatur : kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 92

Nama Pasien : Yani M (61


Tanggal : 26/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Loratadine no. V Alergi rinitis, urtikaria, Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 2 x 1 bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

2. Asam Mefenamat Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
mg, kemudian 250 mg komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
setiap 6 jam sesuai apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
kebutuhan; biasanya dalam pengaturan takikardia, trombosis,
tidak lebih dari 1 minggu. operasi cangkok vaskulitis. Nyeri perut,
bypass arteri koroner esofagitis, dispepsia,
(CABG); riwayat asma, gagal hati, hepatitis,
urtikaria, atau reaksi hepatotoksisitas.
tipe alergi setelah Hiperglikemia,
mengonsumsi aspirin hipoalbuminemia.
atau NSAID
lainnya.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 93

Nama Pasien : Apong (65 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin 500 no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas >10%: Diare (tablet Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin IR: 53%; tablet ER:
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen 10%)),
- Pengobatan DM tipe 2 ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; perut kembung
: 500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal (12%), mual dan
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 muntah (tablet IR:
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); 26%; tablet ER: 7%)
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik
sehari berat badan yang diinduksi akut atau kronis 1% hingga 10%:
- Pencegahan DM tipe 2 antipsikotik, pencegahan dengan atau tanpa Ketidaknyamanan
: oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan koma (termasuk dada, kemerahan,
sehari, kemudian dua DM gestasional, sindrom ketoasidosis palpitasi, Diaphoresis,
kali sehari ovarium polikistik. diabetikum). penyakit kuku,
Hipoglikemia,
defisiensi vitamin B12
(7%), menggigil,
pusing, sakit kepala
(6%), Dispnea, gejala
seperti flu, infeksi
saluran pernapasan
atas
2. Amlodipine 10 mg no. XXX Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: atau komponen yang paling umum
2,5 formulasi lainnya, dengan amlodipine,
hingga 5 mg sekali hipotensi berat (TD ditandai dengan
sehari; maksimum 10 mg sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
sekali sehari
menyusui; syok gagal pergelangan kaki
jantung hemodinamik dan kaki terlepas
tidak stabil setelah dari retensi cairan
infark miokard akut.

3. Simvastatin tab 10 mg Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas Kardiovaskular: Fibrilasi atrium (6%), edema
no. X hiperkolesterolemia, terhadap simvastatin (≤3%)
Dosis resep : 1 dd 1 Pencegahan penyakit atau komponen Eksim, sakit perut, sembelit, gastritis, mual,
Dosis literatur : kardiovaskular formulasi apa pun; sistitis, peningkatan transaminase serum, sakit
Hiperkolesterolemia, 10 mg aterosklerotik penyakit hati akut kepala, vertigo, peningkatan creatine
sehari malam hari, atau sirosis phosphokinase dalam spesimen darah (>3 ×
disesuaikan dengan dekompensasi; normal: 5%), mialgia, bronkitis (7%), infeksi
interval tidak kurang dari 4 penggunaan bersama saluran pernafasan atas, pembengkakan.
minggu; kisaran lazim 10- inhibitor CYP3A4 kuat
40 mg sekali sehari malam
hari (IONI).

4. B12 tab no. III Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 pernisiosa atau defisiensi terhadap hipokalemia, diare,
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12),
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi kobalt, atau
asam folat, infestasi komponen formulasi
parasit, sekresi faktor apa pun
intrinsik yang tidak
memadai, pencegahan
defisiensi vitamin B12 pada
pasien dengan peningkatan
kebutuhan B12.

5. Asam Mefenamat no. VI Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc Osteoarthritis, terhadap asam aritmia jantung,
Dosis literatur : Awal: Pembedahan (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal
500 mg, kemudian 250 komponen formulasi jantung, hipertensi,
mg hipotensi,
setiap 6 jam sesuai apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
kebutuhan; biasanya dalam pengaturan takikardia, trombosis,
tidak lebih dari 1 minggu. operasi cangkok vaskulitis. Nyeri
bypass arteri koroner perut, esofagitis,
(CABG); riwayat asma, dispepsia, gagal hati,
urtikaria, atau reaksi hepatitis,
tipe alergi setelah hepatotoksisitas.
mengonsumsi aspirin Hiperglikemia,
atau NSAID lainnya. hipoalbuminemia.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Amlodipine - Simvastatin Moderate Amlodipine dapat Batasi dosis simvastatin hingga 20 mg setiap
meningkatkan hari. Pemantauan laboratorium dan klinis yang
konsentrasi serum ketat untuk tanda dan gejala rhabdomyolysis
Simvastatin (misalnya, creatine phosphokinase, nyeri dan
nyeri otot).

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Amlodipine - Simvastatin
KAJIAN RESEP 94

Nama Pasien : Marta (61


Tanggal : 26/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Asam Mefenamat no. VI Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas terhadap Infark miokard Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pc Osteoarthritis, asam mefenamat, atau akut, aritmia
Dosis literatur : Awal: 500 Pembedahan komponen formulasi apa pun; jantung, edema,
mg, kemudian 250 mg (antiplatelet) digunakan dalam pengaturan gagal jantung,
setiap 6 jam sesuai operasi cangkok bypass arteri hipertensi,
kebutuhan; biasanya koroner (CABG); riwayat asma, hipotensi, palpitasi,
tidak lebih dari 1 minggu. urtikaria, atau reaksi tipe sinkop, takikardia,
alergi setelah mengonsumsi trombosis,
aspirin atau NSAID lainnya. vaskulitis. Nyeri
perut, esofagitis,
dispepsia, gagal
hati, hepatitis,
hepatotoksisitas.
Hiperglikemia,
hipoalbuminemia.

2. Vitamin B Complex no. III Suplemen makanan Hipersensitivitas. Trombosis, Dosis sesuai.
Dosis resep : 1 dd 1 pruritus, diare,
Dosis literatur : satu tablet polisitemia vera,
atau kapsul, sehari sekali syok anafilaktik,
mual, sakit perut,
sakit kepala,
pusing.

3. Allopurinol tab 100 mg no. Hiperurisemia seperti Hipersensitivitas. Umum: ruam. Tidak umum: reaksi
X artritis gout, skin hipersensitivitas, mual, muntah,
Dosis resep : 1 dd 1 tophy, nefrolitiasis, asimtomatik peningkatan uji fungsi hati
kondisi
Dosis literatur : satu kali malignan yang yang asimtomatik. Jarang: hepatitis,
sehari setelah makan. menyebabkan nefropati sindrom Steven-Johnson.
Dewasa, dosis awal 100 asam urat akut,
mg/ hari dapat ditingkatkan gangguan enzim yang
tergantung respon. 100- menyebabkan produksi
200 mg/hari untuk kondisi asam urat berlebih,
ringan; 300-600 mg/ hari batu ginjal kambuhan
untuk kondisi sedang - akibat hiperurikosuria
parah (IONI). yang tidak teratasi
dengan cairan, diet
atau terapi lain.

4. Simvastatin tab 10 mg Hetero/homozigot Hipersensitivitas terhadap Kardiovaskular: Fibrilasi atrium (6%), edema
no. X familial simvastatin atau komponen (≤3%)
Dosis resep : 1 dd 1 hiperkolesterolemia, formulasi apa pun; penyakit Eksim, sakit perut, sembelit, gastritis, mual,
Dosis literatur : Pencegahan penyakit hati akut atau sirosis sistitis, peningkatan transaminase serum,
Hiperkolesterolemia, 10 mg kardiovaskular dekompensasi; penggunaan sakit kepala, vertigo, peningkatan creatine
sehari malam hari, aterosklerotik bersama inhibitor CYP3A4 phosphokinase dalam spesimen darah (>3 ×
disesuaikan dengan kuat normal: 5%), mialgia, bronkitis (7%), infeksi
interval tidak kurang dari 4 saluran pernafasan atas, pembengkakan.
minggu; kisaran lazim 10-
40 mg sekali sehari malam
hari (IONI).

5. Captopril tab 25 mg no. XX Sindrom koroner akut, Hipersensitivitas terhadap Gagal ginjal akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 x 1 Gagal jantung dengan kaptopril, angioedema angioedema,
Dosis literatur : Dosis awal: penurunan fraksi ejeksi, terkait dengan pengobatan batuk, reaksi
6,25 hingga 25 mg 2 Hipertensi, Penyakit sebelumnya dengan ACE dermatologi, efek
hingga 3 kali sehari; dapat ginjal kronis inhibitor. hematologi,
dititrasi hingga 50 mg 3 proteinurik, diabetes hiperkalemia
kali sehari

Interaksi Obat
No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Allopurinol - Captopril Major ACEI (Captopril) dapat Monitoring reaksi hipersensitivitas selama
meningkatkan potensi 5 minggu
reaksi alergi atau
hipersensitivitas terhadap
Allopurinol
2. Asam Mefenamat - Moderate ACEI (Captopril) dapat Pertimbangkan terapi anti-inflamasi
Captopril meningkatkan efek alternatif, terutama pada pasien CHF, untuk
merugikan/toksik dari NSAID menghindari potensi konsekuensi negatif
(As. Mefenamat). Secara dari terapi agen antiinflamasi nonsteroid
khusus, kombinasi tersebut (NSAID) bersamaan (akumulasi
dapat mengakibatkan cairan/edema). Pantau penurunan efek
penurunan fungsi ginjal yang terapeutik penghambat enzim pengubah
signifikan. NSAID dapat angiotensin (ACE) dengan penggunaan
mengurangi efek antihipertensi NSAID secara bersamaan.
dari ACEI (Captopril).

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Allopurinol - Captopril ; Asam Mefenamat - Captopril
KAJIAN RESEP 95

Nama Pasien : Entin (59 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Natrium diklofenak tab 25 Dismenore, migrain, Hipersensitivitas Eddema, mual, Dosis sesuai
mg no. VI osteoartritis, nyeri, terhadap diklofenak hipertensi, ruam kulit,
Dosis resep : 2 dd 1 rheumatoid arthritis atau komponen sakit perut, anemia,
Dosis literatur : 100 hingga formulasi apa pun; sakit kepala, pusing
150 mg/hari dalam dosis riwayat asma, urtikaria,
terbagi sesuai kebutuhan atau reaksi tipe alergi
atau terjadwal lainnya setelah
mengonsumsi aspirin
atau obat antiinflamasi
nonsteroid lainnya;
digunakan dalam
pengaturan operasi
cangkok bypass arteri
koroner.

2. Calcium (Kalk) tab no. III Suplemen makanan ketika - Sembelit, kembung, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 asupan kalsium tidak dan gas biasa terjadi
Dosis literatur : 252 mg mencukupi, defisiensi pada suplemen
(sebagai unsur kalsium) kalsium kalsium (terutama
setiap hari garam karbonat).

3. Vitamin B12 tab no. III Pengobatan anemia Hipersensitivitas Sakit kepala, mual,
Dosis resep : 1 dd 1 pernisiosa atau defisiensi terhadap hipokalemia, diare,
Dosis literatur : 50-150 mcg vitamin B12 karena sianokobalamin trombositemia.
atau lebih diberikan defisiensi diet, malabsorpsi (vitamin B12), kobalt,
diantara makan. gastrointestinal, defisiensi atau komponen
asam folat, infestasi parasit, formulasi apa pun
sekresi faktor intrinsik
yang tidak memadai, atau
pemanfaatan B12 yang
tidak memadai (misalnya,
selama pengobatan
neoplastik); pencegahan
defisiensi vitamin B12 pada
pasien dengan
peningkatan kebutuhan
B12 (misalnya, karena
kehamilan, tirotoksikosis,
perdarahan, keganasan,
penyakit hati atau ginjal).

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 96

Nama Pasien : Surtini (64 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Metformin no. XXX Diabetes mellitus, tipe 2, Hipersensitivitas Diare, perut Dosis sesuai
Dosis resep : 3 dd 1 pengobatan: Manajemen terhadap metformin kembung, mual dan
Dosis literatur : diabetes mellitus tipe 2 atau komponen muntah,
- Pengobatan DM tipe 2 : ketika hiperglikemia tidak formulasi apa pun; Ketidaknyamanan
500 mg 2x1, atau 850 dapat dikelola dengan disfungsi ginjal dada, kemerahan,
mg 1x1 diet dan olahraga saja. berat (eGFR <30 palpitasi, Diaphoresis,
- DM gestasional : 500 mL/menit/1,73 m2); penyakit kuku,
mg satu sampai dua kali Off label : Peningkatan asidosis metabolik akut Hipoglikemia,
sehari berat badan yang diinduksi atau kronis dengan defisiensi vitamin B12,
- Pencegahan DM tipe 2 : antipsikotik, pencegahan atau tanpa koma menggigil, pusing,
oral 850 mg sekali DM tipe 2, pengobatan DM (termasuk ketoasidosis sakit kepala, Dispnea,
sehari, kemudian dua gestasional, sindrom diabetikum). gejala seperti flu,
kali sehari ovarium polikistik. infeksi saluran
- Dosis maksimum 2 g pernapasan atas
sehari dalam dosis
terbagi. Pertimbangkan
pemberian dalam 3
dosis terbagi untuk
meminimalkan efek
samping GI.
2. Amlodipine 5 mg no. X Hipertensi, profilaksis Syok kardiogenik, Nyeri abdomen, mual, Dosis sesuai
Dosis resep : 1 dd 1 angina. angina tidak stabil, palpitasi, wajah
Dosis literatur : dosis awal 5 stenosis aorta yang memerah, edema,
mg sekali sehari; maksimal signifikan, menyusui gangguan tidur, sakit
10 mg sekali sehari (IONI) kepala, pusing, letih
3. Simvastatin tab 10 mg Hetero/homozigot familial Hipersensitivitas Kardiovaskular: Fibrilasi atrium (6%), edema
no. X hiperkolesterolemia, terhadap simvastatin (≤3%)
Dosis resep : 1 dd 1 Pencegahan penyakit atau komponen Eksim, sakit perut, sembelit, gastritis, mual,
Dosis literatur : kardiovaskular formulasi apa pun; sistitis, peningkatan transaminase serum, sakit
Hiperkolesterolemia, 10 mg aterosklerotik penyakit hati akut kepala, vertigo, peningkatan creatine
sehari malam hari, atau sirosis phosphokinase dalam spesimen darah (>3 ×
disesuaikan dengan dekompensasi; normal: 5%), mialgia, bronkitis (7%), infeksi
interval tidak kurang dari 4 penggunaan bersama saluran pernafasan atas, pembengkakan.
minggu; kisaran lazim 10- inhibitor CYP3A4 kuat
40 mg sekali sehari malam
hari (IONI).

4. Captopril tab 25 mg no. XX Sindrom koroner akut, Hipersensitivitas Gagal ginjal akut, Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 x 1 Gagal jantung dengan terhadap kaptopril, angioedema, batuk,
Dosis literatur : Dosis awal: penurunan fraksi ejeksi, angioedema terkait reaksi dermatologi,
6,25 hingga 25 mg 2 Hipertensi, Penyakit ginjal dengan pengobatan efek hematologi,
hingga 3 kali sehari; dapat kronis proteinurik, diabetes sebelumnya dengan hiperkalemia
dititrasi hingga 50 mg 3 ACE inhibitor.
kali sehari
Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 97

Nama Pasien : Ratna (46 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Salep 2-4 Scabies, iritasi kulit Penderita diabetes, Rasa terbakar pada Dosia sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 pasien yang sedang kulit, kulit kemerahan
Dosis literatur : oleskan menjalani persiapan dan pengelupasan
secukupnya pada pengangkatan kutil kulit
bagian kulit yang sakit

2. Loratadine no. X Alergi rinitis, urtikaria Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
bila gatal akut, kehamilan, dan kering, jarang;
Dosis literatur : menyusui. lihat keterangan di
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 atas.
tahun, di bawah 30 kg,
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 98

Nama Pasien : Novieta (55


Tanggal : 26/10/22
th) Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Omeprazole no. V GERD (Gastroesophageal Hipersensitivitas Lupus eritematosus Dosis tidak sesuai,
Dosis resep : 2 dd 1 ac reflux disease), nyeri ulu (misalnya, anafilaksis, kulit dan sistemik, seharusnya sekali
Dosis literatur : hati, infeksi Helicobacter syok anafilaksis, Infeksi enterik, Fraktur, sehari.
- GERD : 10 mg sekali pylori, tukak lambung, angioedema, Polip kelenjar fundus,
sehari, dapat sindrom Zollinger-Ellison. bronkospasme, nefritis Reaksi hipersensitivitas
ditingkatkan 20 mg tubulointersticial akut, (segera dan tertunda),
setelah 4-8 minggu urtikaria) terhadap Hipomagnesemia,
bila diperlukan. omeprazole, inhibitor Nefritis interstisial,
- Tukak lambung : 20- pompa proton Defisiensi vitamin B12
40 mg sehari sekali benzimidazol
- Dispepsia : 20 mg, sehari tersubstitusi lainnya,
sekali atau komponen
formulasi apa pun;
penggunaan bersamaan
dengan produk yang
mengandung rilpivirine

2. Antasid tab no. XV Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai.
Dosis resep : 3 dd 1 pc pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam sebelum
makan.
Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis omeprazole tidak sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 99

Nama Pasien : S. Usman (59 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Piroxicam tab no. Meredakan tanda dan Hipersensitivitas Edema, Pruritus, ruam Overdosis, dosis
V Dosis resep : 2 dd gejala osteoarthritis terhadap piroksikam, kulit, Sakit perut, seharusnya sekali
1 Dosis literatur : dan rheumatoid riwayat tukak lambung anoreksia, sembelit, sehari. Namun dapat
- Osteoartritis, rheumatoid arthritis. atau pendarahan diare, perut kembung, disesuaikan dengan
arthritis : 20 mg, sehari lambung, pasien yang mual, muntah, Pusing, kondisi pasien.
sekali (Lexicomp) mengalami sakit kepala, vertigo,
- Gout akut, mula-mula bronkospasme, polip Tinnitus.
40 mg sehari sebagai hidung dan
dosis tunggal, diikuti 4-6 angioedema atau
hari berikutnya 40 mg urtikaria apabila
sehari dosis tunggal atau diberikan asetosal atau
terbagi. obat-obatan AINS yang
lain.
2. Antasida no. VI Meredakan gangguan Jangan gunakan jika Gastrointestinal: Dosis sesuai.
Dosis resep : 2 dd 1 pencernaan asam, mulas, memiliki penyakit Sembelit, penurunan
Dosis literatur : 1 sampai 4 asam lambung, atau sakit ginjal; jangan gunakan motilitas
tablet 4 kali sehari; juga perut dan gas yang lebih dari dosis yang gastrointestinal,
dapat dikonsumsi sesuai terkait dengan gejala- dianjurkan selama impaksi tinja, wasir,
kebutuhan, hingga 12 gejala ini. lebih dari 2 minggu. kram perut, rasa
hingga 16 tablet/24 jam. tidak enak (kapur)
Dikonsumsi 1 jam sebelum
makan.

3. Vitamin C tab no. V Defisiensi asam askorbat, - Endokrin & Metabolik: Hiperoxaluria (dengan
Dosis resep : 1 dd 1 Luka bakar, dosis besar)
Dosis literatur : Methemoglobinemia, Hematologi & onkologi: Hemolisis (pada pasien
profilaktik, 25-75 mg tiap Suplemen nutrisi, Nutrisi dengan defisiensi glukosa-6-fosfat
hari;
terapeutik tidak kurang parenteral, kebutuhan dehidrogenase)
dari 250 mg tiap hari dalam pemeliharaan, Scurvy, Lokal: Nyeri di tempat suntikan, bengkak di
dosis terbagi. Penyembuhan luka tempat suntikan

4. Loratadine no. V Alergi rinitis, urtikaria Bayi prematur dan Lesu, nyeri kepala; Dosis sesuai
Dosis resep : 2 dd 1 bayi baru lahir, asma sedasi dan mulut
Dosis literatur : akut, kehamilan, dan kering, jarang;
- 10 mg/hari. Anak: 2-12 menyusui. lihat keterangan di
tahun, di bawah 30 kg, atas.
5 mg/hari; lebih dari 30
kg, 10 mg/hari (PIONAS)
- Alergi rhinitis : 10 mg
sekali sehari atau 5
mg dua kali sehari.
- Urtikaria : Awal: 10 mg
sekali sehari. Dapat
ditingkatkan menjadi
10 mg dua kali sehari

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

Tidak ada.

Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis piroxicam tidak sesuai.
- Interaksi Obat : Tidak terdapat potensi interaksi obat.
KAJIAN RESEP 100

Nama Pasien : Nani Rohaeni (58 th)


Tanggal : 26/10/22
Ruangan/Unit : Umum
Kajian Aspek Klinis
No. Nama Obat Indikasi Kontraindikasi Efek samping Keterangan
1. Amlodipine 10 mg no. XV Angina pektoris, hipertensi Hipersensitivitas Edema perifer adalah Dosis sesuai.
Dosis resep : 0-0-1 terhadap amlodipine reaksi merugikan
Dosis literatur : Awal: 2,5 atau komponen yang paling umum
hingga 5 mg sekali formulasi lainnya, dengan amlodipine,
sehari; maksimum 10 mg hipotensi berat (TD ditandai dengan
sekali sehari sistolik <90 mm Hg); pembengkakan
menyusui; syok gagal pergelangan kaki dan
jantung hemodinamik kaki terlepas dari
tidak stabil setelah retensi cairan
infark miokard akut.

2. Captopril tab 12,5 mg Sindrom koroner akut, Hipersensitivitas Gagal ginjal akut, Dosis sesuai.
no. XXX Gagal jantung dengan terhadap kaptopril, angioedema, batuk,
Dosis resep : 2 x 1 penurunan fraksi ejeksi, angioedema terkait reaksi dermatologi,
Dosis literatur : Dosis awal: Hipertensi, Penyakit ginjal dengan pengobatan efek hematologi,
6,25 hingga 25 mg 2 kronis proteinurik, diabetes sebelumnya dengan hiperkalemia
hingga 3 kali sehari; dapat ACE inhibitor.
dititrasi hingga 50 mg 3
kali sehari
3. Asam Mefenamat no. Spondilitis Ankilosis, Hipersensitivitas Infark miokard akut, Dosis sesuai.
X Dosis resep : 2 dd 1 Osteoarthritis, Pembedahan terhadap asam aritmia jantung,
pc (pusing/pegal) (antiplatelet) mefenamat, atau edema, gagal jantung,
Dosis literatur : Awal: 500 komponen formulasi hipertensi, hipotensi,
mg, kemudian 250 mg apa pun; digunakan palpitasi, sinkop,
setiap 6 jam sesuai dalam pengaturan takikardia, trombosis,
kebutuhan; biasanya operasi cangkok vaskulitis. Nyeri perut,
tidak lebih dari 1 minggu. bypass arteri koroner esofagitis, dispepsia,
(CABG);
riwayat asma, gagal hati, hepatitis,
urtikaria, atau reaksi hepatotoksisitas.
tipe alergi setelah Hiperglikemia,
mengonsumsi aspirin hipoalbuminemia.
atau NSAID lainnya.

Interaksi Obat

No. Obat yang berinteraksi Jenis Interaksi Mekanisme interaksi Penanganan/Solusi

1. Asam Mefenamat - Moderate ACEI (Captopril) dapat Pertimbangkan terapi anti-inflamasi alternatif,
Captopril meningkatkan efek terutama pada pasien CHF, untuk menghindari
merugikan/toksik dari potensi konsekuensi negatif dari terapi agen
NSAID (As. antiinflamasi nonsteroid (NSAID) bersamaan
Mefenamat). Secara (akumulasi cairan/edema). Pantau penurunan
khusus, kombinasi efek terapeutik penghambat enzim pengubah
tersebut dapat angiotensin (ACE) dengan penggunaan NSAID
mengakibatkan secara bersamaan.
penurunan fungsi ginjal
yang signifikan. NSAID
dapat mengurangi efek
antihipertensi dari ACEI
(Captopril).
Kesimpulan
- Ketepatan indikasi : tidak dapat disimpulkan karena indikasi tak dituliskan
- Ketepatan dosis : Dosis sesuai.
- Interaksi Obat : Asam Mefenamat - Captopril

Anda mungkin juga menyukai