Anda di halaman 1dari 7

KARYA TULIS

PENINGKATAN PELAYANAN OBAT RUJUK BALIK DENGAN INOVASI


“DeBAT PUbLIK (penyeDiaan oBAT Pasien rUjuk baLIK)”
Di UPTD Puskesmas Langsa Kota

Disusun oleh :
apt. Maya Silvia Br. Karo, S.Farm
NIP. 19950502 202012 2 006

UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA


DINAS KESEHATAN KOTA LANGSA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur mari kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, yang
telah memberikan kita kesehatan karena atas karunia-Nya sehingga Proposal Inovasi Program
Farmasi ini dapat diselesaikan.
Pembuatan Proposal inovasi ini banyak mengalami kesulitan dan hambatan, namun berkat
do’a bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya proses dalam penyusunan proposal
ini dapat diselesaikan.
Selanjutunya kami sangat mengharapkan sumbangan pemikiran dari pembaca baik dengan
bentuk kritikan maupun saran yang sifatnya membangun untuk menutupi kekurangan atau
kekeliruan dalam inovasi ini demi perbaikan kearah yang lebih sempurna.
Akhirnya atas semua bantuan yang diberikan baik moril maupun materil, langsung maupun
tidak langsung yang sifatnya membangun, kami hanya mampu mengucapkan terima kasih.
Kepada Allah SWT kita mohon ampunan dan perlindungan, Aamin.

Penyusun

apt. Maya Silvia Br. Karo, S.Farm


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Salah satu cara pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dan memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat adalah dengan mendirikan puskesmas. Puskesmas adalah pusat
pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat juga menjadi bagian pelaksana
program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang harus dijamin oleh Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS). Tujuan utama dari adanya puskesmas adalah menyediakan layanan
kesehatan yang bermutu namun dengan biaya yang relatif terjangkau untuk masyarakat, terutama
masyarakat dengan kelas ekonomi menengah ke bawah.
Pelayanan kefarmasian di Puskesmas merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari
pelaksanaan upaya kesehatan, yang berperan penting dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan bagi masyarakat. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas bekerja sama dengan BPJS
dengan membentuk pelayanan Obat Rujuk Balik dengan pemberian obat-obatan untuk penyakit
kronis di Faskes Tingkat Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik.

1.2 TUJUAN INOVASI


1.2.1 Tujuan Umum
Proposal ini bertujuan untuk meningkatkan upaya kesehatan masyarakat khususnya Pasien
Rujuk Balik di wilayah kerja UPTD Puskesmas Langsa Kota.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Meningkatkan pelayanan obat rujuk balik dan konseling menjadi lebih efektif dan
efisien di UPTD Puskesmas Langsa Kota
2. Meningkatkan kepuasan pasien rujuk balik terhadap pelayanan kefarmasian di UPTD
Puskesmas Langsa Kota

1.3 MANFAAT INOVASI


1. Sebagai media alternatif pelayanan informasi obat dan konseling terhadap pasien rujuk
balik.
2. Sebagai media edukasi yang menyediakan informasi seputar kefarmasian yang dapat
menambah ilmu dan wawasan pasien terhadap obat-obatan.

1.4 BENTUK INOVASI


Bentuk Inovasi yang dilakukan adalah inovasi pelayanan kefarmasian berupa penyediaan
pelayanan obat pasien rujuk balik dengan menyediakan fasilitas di puskesmas untuk
memudahkan pasien dalam mengambil obat rutin dan memanfaatkan media sosial
WhatsApp sebagai media komunikasi alternatif apoteker dengan pasien.

1.5 WAKTU UJI COBA


Penerapan inovasi dilakukan mulai Agustus 2022.
1.6 SASARAN INOVASI
Sasaran dari inovasi ini adalah pasien rujuk balik yang terdaftar di UPTD Puskesmas
Langsa Kota.

1.7 ANGGARAN INOVASI


Anggaran yang akan digunakan untuk kegiatan inovasi adalah anggaran BOK UPTD
Puskesmas Langsa Kota Tahun 2022

1.8 SIGNIFIKANSI
Inovasi ini memiliki dampak positif bagi masyarakat dan petugas Puskesmas Langsa Kota
karena dapat memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh petugas
kepada masyarakat. Inovasi ini tidak berbatas waktu karena dapat diakses kapan saja.
Dengan demikian masyarakat dapat menanyakan informasi mengenai obat yang diperoleh
dan meningkatkan penggunaan obat yang rasional.

1.9 INOVATIF
Inovasi ini merupakan inovasi yang sangat membantu mengingat efisiensi yang diperoleh
pasien dan di era digital saat ini hampir seluruh keluarga memiliki media komunikasi yang
diharapkan mampu menjadi penghubung antara pasien dan Apoteker dalam mendapatkan
pelayanan informasi obat/konseling tambahan mengenai obat yang diperoleh.

1.10 TRANSFERABILITAS
Inovasi ini dapat diterapkan di instansi atau wilayah lain terutama instansi yang
memberikan pelayanan pasien rujuk balik. Inovasi ini merupakan suatu sistem pelayanan
yang memudahkan bagi pasien rujuk balik untuk melakukan pendaftaran dan/atau
mengambil obat rutin pada satu tempat. Dan adanya kemudahan dalam konseling
mengenai obat melalui media social WhatsApp.

1.11 SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN


Inovasi ini menggunakan pembiayaan untuk sarana dan prasarana. Strategi yang digunakan
agar masyarakat tidak perlu mengantri bersama dengan pasien umum lain dan hanya perlu
ke puskesmas untuk melakukan pendaftaran dan/atau mengambil obat rutin. Sampai saat
ini masih berjalan dan masih digunakan.

1.12 KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN


Pemangku kepentingan yang terlibat dalam hal merancang, melaksanakan dan
mengevaluasi inovasi ini adalah kepala puskesmas, petugas puskesmas serta penulis yang
membuat inovasi ini baik jika ada kendala maupun untuk bahan evaluasi dari sistem
tersebut demi perbaikan yang lebih baik kedepannya.
BAB II
PROGRAM INOVASI PELAYANAN OBAT RUJUK BALIK
DI UPTD PUSKESMAS LANGSA KOTA

2.1 Pelayanan Obat Rujuk Balik


Pelayanan Obat Rujuk Balik adalah pemberian obat-obatan untuk penyakit kronis di
Faskes Tingkat Pertama sebagai bagian dari program pelayanan rujuk balik. Jenis penyakit yang
termasuk Program Rujuk Balik adalah: Diabetus Mellitus, Hipertensi, Jantung, Asma, Penyakit
Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Epilepsy, Schizophrenia, Stroke, Systemic Lupus
Erythematosus (SLE)
Obat PRB diberikan untuk kebutuhan maksimal 30 (tiga puluh) hari setiap kali peresepan
dan harus sesuai dengan Daftar Obat Formularium Nasional untuk Obat Program Rujuk Balik
serta ketentuan lain yang berlaku.

3.2 Inovasi “DeBAT PUbLIK”


A. Definisi
DeBAT PUbLIK merupakan akronim dari “penyeDiaan pElayanan oBAT Pasien rUjuk
baLIK”. Inovasi ini adalah bagian dari inovasi pelayanan kefarmasian yang bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan terhadap pasien rujuk balik dalam melakukan
pendaftaran dan pengambilan obat serta konseling agar menjadi lebih efektif dan efisien
di UPTD Puskesmas Langsa Kota, meningkatkan kepuasan pasien rujuk balik terhadap
pelayanan di UPTD Puskesmas Langsa Kota serta meningkatkan kepatuhan pasien
dalam mengkonsumsi obat.
B. Strategi Pelaksanaan
1. Pojok PRB
Strategi ini memanfaatkan ruangan yang dikhususkan untuk pasien rujuk balik yang
terpisah dari pasien umum lainnya. Tersedianya ruangan khusus ini akan
menghubungkan pasien rujuk balik langsung ke petugas yang bertanggung jawab
terhadap pelayanan rujuk balik yang akan memudahkan pasien dalam pendaftaran,
kontrol serta pengambilan obat.
2. TIO (Tanya Informasi Obat)
Strategi ini memanfaatkan social media WhatsApp sebagai media alternatif yang
menghubungkan pasien atau keluarga pasien dengan apoteker. Selain itu, WhatsApp
Farmasi UPTD Puskesmas Langsa Kota juga dapat digunakan pasien untuk
melaporkan adanya kejadian efek samping obat dimana data ini dapat dimasukkan
kedalam form MESO yang dilaporkan oleh apoteker ke pusat
farmakovigilans/MESO Nasional guna membantu monitoring efek samping obat.
3. Monitoring
Monitoring kepatuhan pasien dalam melakukan control dan pengambilan obat rujuk
balik secara rutin yang diberikan sebelum dan setelah adanya inovasi dilakukan
dengan memanfaatkan kuisioner.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Inovasi “DeBAT PUbLIK” menjadi salah satu bentuk dukungan pelayanan kefarmasian
terhadap penerapan fungsi pokok puskesmas yaitu pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan. Inovasi ini telah dilaksanakan di UPTD Puskesmas Langsa Kota dan menunjukkan
adanya peningkatan kenyamanan dan kepatuhan pasien dalam melakukan control dan
pengambilan obat rujuk balik secara rutin setiap bulannya serta meningkatnya pemahaman
pasien terhadap obat yang digunakan meliputi: kegunaan obat, jumlah obat, waktu konsumsi
obat, cara pemakaian obat, berapa lama obat harus dikonsumsi, efek samping obat, makanan,
minuman dan aktifitas yang harus dihindari saat sedang mengkonsumsi obat, makanan, minuman
dan aktifitas yang baik dilakukan saat sedang mengkonsumsi obat dan cara penyimpanan dan
pembuangan obat.

4.2 Saran
a. Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat meningkatkan kepatuhan pasien rujuk balik
dalam melakukan control dan pengambilan obat secara rutin setiap bulan
b. Diharapkan dukungan tenaga kesehatan lainnya dalam menjalankan dan
mengembangkan program inovasi “DeBAT PUbLIK”.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, 2016. Panduan Praktis Program Rujuk Balik. Jakarta
Kemenkes RI. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas. Jakarta: Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional.

Anda mungkin juga menyukai