OLEH:
1. PUTRI IDA NURAINI ( 2021E0B007)
2. QURRATUL AINI (2021E0B046)
OLEH:
1. PUTRI IDA NURAINI ( 2021E0B007)
2. QURRATUL AINI (2021E0B046)
Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Mataram
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang mana telah memberikan kesehatan dan
karunia-Nya kepada kami serta kekuatan untuk menyelesaikan Praktek Kerja Farmasi Di
Instalasi Farmasi (IFK) Mataram.
Tidak lupa kami mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW.
Penyelesaian laporan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung, terutama dan teristimewa dipersembahkan kepada kedua
orang tua. yang senantiasa memberikan rasa sayang, didikan, materi serta doa yang selalu di
panjatkan kepada Allah untuk kami
Laporan ini disusun oleh kami guna memenuhi salah satu syarat untuk nilai tugas kami di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram. Kami berharap, dengan
adanya laporan ini dapat menambah pengetahuan atau wawasan kami terhadap Pengelolaan
Obat secara umum. Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini melibatkan
banyak pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada:
Penulis Laporan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan PKF IFK
1.3 Manfaat PKF IFK
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKF IFK
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian IFK
2.2 Tugas dan Fungsi IFK
2.3 Struktur Organisasi IFK
BAB III. HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA FARMASI DI INSTALASI FARMMASI
(IFK) MATARAM
3.1 Tinjauan mengenai IFK Kota Mataram
3.1.1 Lokasi
3.1.2. Bangunan
3.1.3. Ruangan
3.1.4. Perlengkapan
3.2 Kegiatan Mahasiswa Di IFK Kota Mataram
3.2.1. Kegiatan Dibagian Perencanaan
3.2.2. Kegiatan Dibagian Pengelolaan
3.2.3 Kegiatan Dibagian Pendistribusian
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
B. Permintaan,
Memenuhi kebutuhan obat dimasing-masing unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit. Permintaan dilakukan minimal 1 bulan sekali atau sesuai
kebutuhan,permintaan ada beberapa macam yaitu khusus,rutin,LPLPO. Permintaan ada
beberapa kegiatan yaitu menentukan jumlah permintaan obat,cara hitung kebutuhan obat.
C. Penerimaan
Obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan
dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Tujuan
penerimaan obat agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh puskesmas.
2. Teori penyimpanan
Berdasarkan alphabet
Berdasarkan fifo/fefo
Berdasarkan suhu
Berdasarkan khasiat
E. Pendistribusian
Adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, Posyandu, Polindes.
Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu.
F. Pengendalian Penggunaan
Tujuannya ialah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat diunit pelayanan
kesehatan. Pengendalian obat terdiri dari:
Pengendalian persediaan
Pengendalian penggunaan
Penanganan obat hilang
G. Pencatatan dan Laporan
Pencatatan dan pelaporan data merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
penata laksanaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan dipuskesmas atau unit pelayanan
lainnya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah :
Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian serta sumber data untuk
pembuatan laporan.
3.1.1 Lokasi
Praktek kerja farmasi dilaksanakan yaitu pada kantor Instalasi Farmasi Kota Mataram yang
beralamat di Jl. Dr. Soedjono, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara
Barat. 83361, Indonesia. Lokasi kantor instalasi farmasi sangat strategis. Letaknya persis
didepan jalan besar lingkar. Kantor tersebut berderetan dengan kantor kantor yang lain.
3.1.2 Bangunan
Bangunan kantor Instalasi Farmasi kota Mataram bertingkat 2, bangunannya lumayan besar
dan luas, tetapi sepertinya masih kurang luas ditempat gudang penyimpanan obat.
3.1.3 Ruangan
Ruangan pada kantor instalasi farmasi kota Mataram,ruangan untuk pegawai kantor luas,rapi
dan bersih. Ruangan ditempat mahasiswa belajar cukup luas dan memadai. Ruangan atau
gudang penyimpanan obat tertata dengan baik, rapi tetapi masih kurang luas.
3.1.3 Perlengkapan
B. Perhitungan Kebutuhan
Menentukan kebutuhan pembekalan farmasi merupakan tantangan tenaga farmasi.
Masalah kekosongan atau kelebihan pembekalan farmasi dapat terjadi apabila
informasi yang digunakan semata-mata hanya berdasarkan teoritis saja. Pendekatan
perencanaan kebutuhan dapat di lakukan melalui beberapa metode.
Metode konsumsi
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data asli konsumsi
pembekalan farmasi periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi.
Langkah penghitungan rencana kebutuhan obat menurut pola konsumsi adalah :
1. Pengumpulan dan pengolahan data
2. Analisa data untuk informasi dan evaluasi
3. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat
4. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana
= 5.000
2.Menentukan penyakit/obat infeksi
- antibiotik
3. Asumsikan yang infeksi
30
LB -1 = Lembar penyakit 30 %= x 15.000 pasien
100
4.Aturan pakai dari obat antibiotic
Amoxicililin 3 x 1 selama 5 hari
Diketahui 1 pasien = 3 x 1 x 5 = 15 tablet = 22.500 tablet
3.2.2 kegiatan dibagian pengelolaan
A. melakukan penerimaan obat, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat,
alat kesehatan dan perbekalan farmasi. Cara melakukan penerimaan obat yaitu dengan
cara berikut :
Contoh : Tgl penerimaan obat 2.000
Tgl 7 obat sisa 500
Tgl 10 terima obat 3.000
Tgl 15 obat habis,dapat bantuan 3.000
Tgl 20 terima obat 15.000
Tgl 22 terima obat 5.000
Tgl 25 sisa obat 1500
Penjelasan : tgl 3 terima obat 2000,tgl 7 obat sisa 500,tgl 10 terima obat 3000, tgl 15
obat habis, dapat bantuan 3000, tgl 20 terima obat 15.000, tgl 22 terima obat 5000, tgl
25 sisa obat 1.500. obat habis 3.500 . jadi sk 22 hari= 26.000.
Tujuan :
Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja
puskesmas dengan jenis, mutu jumlah dan tempat waktu
Penyaluran atau distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara rata dan
teratur untuk memenuhi kebutuhan sub sub unit pelayanan kesehatan antara lain:
1. Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan pekesmas (kamar obat, laborturiun )
2. Pukesmas pembantu
3. Pukesmas keliling
4. Posyandu
5. Polindes
Kegiatan :
1. Menentukan frekuensi distribusi
2. Menentukan jumlah dan jenis obat yang di berikan
3. Melaksanakan penyerahan obat.
Menentukan frekuensi distribusi:
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu di pertimbangkan :
1. Jarak sub unit pelayanan
2. Biaya distribusi yang tersedia
Menentukan jumlah obat :
Dalam menuntukan jumlah obat perlu di pertimbangkan :
1. Pemakaian rata rata perjenis obat
2. Sisa stok
3. Pola penyakit
4. Jumlah kunjungan di masing masing sub unit pelayanan kesehatan.
Penyerahan obat :
Penyerahan obat dapat di lakukan dengan cara :
1. Gudang IFK menyerahkan atau mendistribusikan obat ke puskesmas.
2. Obat diserahkan dengan form LPLPO Puskesmas yang ditanda tangani oleh kepala
Puskesmas dan penanggung jawab pengelola obat.
BAB IV
PEMBAHASAN
Praktek Kerja Farmasi merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh
Mahasiswa Muhammadiyah Mataram pada semester 2. Program ini dilaksanakan di luar
kampus dalam bentuk praktek kerja di Unit Instalasi Farmasi. Praktek Kerja Farmasi
dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa kepada tuntutan kerja, yang sekaligus
diharapkan mampu memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha atau industri,
sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusan farmasi
yang sesuai kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/ industri serta masukan-masukan yang
berarti bagi pengembangan mutu pendidikan khususnya di Fakultas Kesehatan
Muhammadiyah Mataram. Diadakannya Praktek Kerja Farmasi ini secara umum bertujuan
untuk mengetahui fasilitas yang ada di instalasi farmasi Kota Mataram. Mengetahui
pengelolaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi Kota Mataram. Melihat secara
langsung pelayanan di Instalasi Farmasi Kota Mataram.
Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan. Tujuan diadakannya pengelolaan perbekalan farmasi adalah mengelola
perbekalan farmasi yang efektif dan efesien, menerapkan farmakoekonomi dalam
pelayanan, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi, mewujudkan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) berdaya guna dan tepat guna, serta melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk
menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Tujuan
perencaan ialah untuk mendapatkan :Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang mendekati kebutuhan meningkatkan penggunaan obat secara
rasional,Meningkatkaefisiensi penggunaan obat
Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan.Tujuan distribusi adalah
memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja
puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu.
penggunaan perbekalan farmasi berfungsi untuk mengetahui penggunaan bulanan
masing-masing jenis perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan sebagai data
pembanding bagi stok optimum. Dan rumah sakit stroke nasional untuk mengetahui
penggunaan bulanan berdasarkan dari laporan bulanan yang dibuat masing-masing ruang
gudang, ruang produksi dan steril.Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda
konsumsi :
- Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan
Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan
- Menentukan stok pengaman (Buffer Stok)
Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya
kekosongan obat.
- Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi
pasien dan penyakitnya.
Tugas pengelolaan melakukan penerimaan obat, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribuPerencanaan distribusi,instalasi farmasi merencanakan dan melaksanakan
pendistribusian ke unit pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya sesuai kebutuhan.
Dilakukan kegiatan berikut:
Perumusan stok optimum dilakukan dengan memperhitungkan siklus distribusi rata-
rata pemakaian,waktu tunggu,stok pengamansian obat, alat kesehatan dan perbekalan
farmasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dalam laporan yang membahas mengenai di
Instalasi Farmasi kota adalah :
Pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup :
A. Perencanaan
B. Permintaan
C.Penerimaan
D. Penyimpanan
E. Distribusi
F. Pengendalian
G.Pencacatan dan Laporan
Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda konsumsi :
- Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan
Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan
- Menentukan stok pengaman (Buffer Stok)
Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya
kekosongan obat.
- Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi pasien
dan penyakitnya.
A. Tujuan perencaan ialah untuk mendapatkan : Perkiraan jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan meningkatkan penggunaan obat secara
rasional, Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.
B. Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu.
5.2 SARAN
Saran untuk kantor instalasi farmasi kota mataram,Gudang penyimpanan obat
diperluaskan lagi agar obat-obatan yang ada didalam gudang tersebut dapat berurutan
sesuai abjad.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
[Depkes] Depertemen Kesehatan.2011.Materi Pelatihan Management Kefarmasia
Jakarta : Depertemen Kesehatan Republik Indonesia
[Menkes] Kuputusan Menteri Kesehatan No. 117/Menkes/Sk/X/2004 Tentang Syarat
Ruang Penyimpanan Gudang Perbekalan Kesehatan Dibidang Farmasi Di
Kabupaten kotamadya
Modul pratik kerja farmasi di IFK Mataram