Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN

PRAKTEK KERJA FARMASI


DI
INSTALASI FARMASI KOTA ( IFK) MATARAM
JLN DR. SOEDJONO KOTA MATARAM
TANGGAL 4 – 6 AGUSTUS 2022

OLEH:
1. PUTRI IDA NURAINI ( 2021E0B007)
2. QURRATUL AINI (2021E0B046)

PROGRAM STUDI DIPLOMA D3 FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA FARMASI
DI INSTALASI FARMASI KOTA (IFK) MATARAM
JLN DR. SOEDJONO KOTA MATARAM
TANGGAL 4-6 AGUSTUS 2022

OLEH:
1. PUTRI IDA NURAINI ( 2021E0B007)
2. QURRATUL AINI (2021E0B046)

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Apt. Yuli Fitriana M.farm I Gusti Bagus Hari S.Amd.Far

Mengetahui,
Ketua Program Studi D3 Farmasi
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Mataram
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang mana telah memberikan kesehatan dan
karunia-Nya kepada kami serta kekuatan untuk menyelesaikan Praktek Kerja Farmasi Di
Instalasi Farmasi (IFK) Mataram.

Tidak lupa kami mengucapkan shalawat dan salam kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW.

Penyelesaian laporan ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung, terutama dan teristimewa dipersembahkan kepada kedua
orang tua. yang senantiasa memberikan rasa sayang, didikan, materi serta doa yang selalu di
panjatkan kepada Allah untuk kami

Laporan ini disusun oleh kami guna memenuhi salah satu syarat untuk nilai tugas kami di
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Mataram. Kami berharap, dengan
adanya laporan ini dapat menambah pengetahuan atau wawasan kami terhadap Pengelolaan
Obat secara umum. Kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan laporan ini melibatkan
banyak pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan banyak
terima kasih kepada:

 Apt. Nurul Qiyaam, M.Farm.Klin. selaku Dekan FIK Universitas Muhammmadiyah


Mataram
 Apt. Cyintia Rahmawati M.K.M selaku Wakil Dekan 1 FIK Universitas
Muhammmadiyah Mataram
 Apt. Abdul Rahman Wahid M.Farm selaku Wakil Dekan II FIK Universitas
Muhammmadiyah Mataram
 Apt. Cyintia Rahmawati M.K.M selaku Kaprodi D3 Farmasi
 Apt. Baiq Lenysia Puspita Anjani M.Farm selaku Kaprodi SI Farmasi
 Apt. Yuli Fitriana M.Farm selaku Pembimbing Akademik
 I Gusti Bagus Hari S.Amd Far dan Apt Ni Nengah Widarsih S.Farm selaku
Pembimbing Lahan IFK
 Dan para staf IFK yang ikut terlibat.
Dalam pembuatan laporan ini telah dilakukan dengan segala usaha semaksimal mungkin.
Namun tentunya masih ada banyak kekurangan dan keterbatasan dalam pembuatan laporan
ini. Oleh karenanya diharapkan segala saran dan kritik untuk membangun kesempurnaan
laporan ini. Semoga bermanfaat.

Mataram 9 Agustus 2022

Penulis Laporan
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan PKF IFK
1.3 Manfaat PKF IFK
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKF IFK
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian IFK
2.2 Tugas dan Fungsi IFK
2.3 Struktur Organisasi IFK
BAB III. HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA FARMASI DI INSTALASI FARMMASI
(IFK) MATARAM
3.1 Tinjauan mengenai IFK Kota Mataram
3.1.1 Lokasi
3.1.2. Bangunan
3.1.3. Ruangan
3.1.4. Perlengkapan
3.2 Kegiatan Mahasiswa Di IFK Kota Mataram
3.2.1. Kegiatan Dibagian Perencanaan
3.2.2. Kegiatan Dibagian Pengelolaan
3.2.3 Kegiatan Dibagian Pendistribusian
BAB IV. PEMBAHASAN
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2 Saran
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.2. Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan Farmasi merupakan program khusus yang harus dilaksanakan
oleh Mahasiswa Muhammadiyah Mataram pada semester 2. Program ini dilaksanakan di
luar kampus dalam bentuk praktek kerja di Unit Instalasi Farmasi Praktek Kerja Farmasi
dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa kepada tuntutan kerja, yang sekaligus
diharapkan mampu memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha/ industri, sehingga
diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusan farmasi yang sesuai
kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/ industri serta masukan-masukan yang berarti bagi
pengembangan mutu pendidikan khususnya di Fakultas Kesehatan Muhammadiyah
Mataram.
Sarana kesehatan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat mewujudkan derajat yang optimal
bagi kesehatan masyarakat. Seiring dengan berjalannya waktu dan meningkatnya kesadaran
kesehatan dan kondisi sosial ekonomi, maka dengan ini masyarakat juga menginginkan
sarana dan pelayanan kesehatan yang bermutu, profesional dan terjangkau. Oleh karena itu
pemberi pelayanan kesehatan dituntut untuk lebih efektif, efisien dan etis dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
1.2 Tujuan PKF IFK
Diadakannya Praktek Kerja Farmasi ini secara umum bertujuan untuk:
1) Mengetahui fasilitas yang ada di instalasi Farmasi Kota Mataram.
2) Mengetahui pengelolaan pembekalan farmasi di Instalasi Farmasi Kota Mataram.
3) Melihat secara langsung pelayanan di Instalasi Farmasi Kota Mataram.
4) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang berkualitas
5) Lulusan mempunyai keahlian profesional sesuai dengan tuntutan kerja.

1.3 Manfaat PKF IFK


Manfaat yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini diharapkan
dapat menghasilkan Ahli farmasi yang mampu menjalankan peran dan fungsi sesuai
dengan profesinya dibidang kesehatan. Khususnya farmasi berdasarkan sumpah, kode
etik, peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dengan demikian ahli farmasi mampu untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKF IFK


Pelaksanaan praktek kerja Farmasi di instalasi Farmasi Kota Mataram. Jl. Dr. Soedjono,
Jempong Baru,Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. 83361, Indonesia.
dilaksanakan dari tanggal 4-6 Agustus 2022. Pelaksanaan Praktek Kerja Farmasi
dilaksanakan pada pukul 07:30 sampai 12:00.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian IFK
Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan. Tujuan diadakannya pengelolaan pembekalan farmasi adalah
mengelola pembekalan farmasi yang efektif dan efesien, menerapkan farmako ekonomi
dalam pelayanan, meningkatkan kompetensi atau kemampuan tenaga farmasi, mewujudkan
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) berdaya guna dan tepat guna, serta melaksanakan pengendalian mutu
pelayanan.
A. Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan pembekalan kesehatan untuk
menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Tujuan
perencaan ialah untuk mendapatkan :
1. Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan
2. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional
3. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat

B. Permintaan,
Memenuhi kebutuhan obat dimasing-masing unit pelayanan kesehatan sesuai
dengan pola penyakit. Permintaan dilakukan minimal 1 bulan sekali atau sesuai
kebutuhan,permintaan ada beberapa macam yaitu khusus,rutin,LPLPO. Permintaan ada
beberapa kegiatan yaitu menentukan jumlah permintaan obat,cara hitung kebutuhan obat.
C. Penerimaan
Obat adalah suatu kegiatan dalam menerima obat-obatan yang diserahkan
dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit pengelola dibawahnya. Tujuan
penerimaan obat agar obat yang diterima sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
permintaan yang diajukan oleh puskesmas.

D. Penyimpanan adalah suatu kegiatan pengamanan terhadap obat-obatan yang diterima


agar aman, terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin.
Tujuan penyimpanan ialah agar obat yang tersedia di unit pelayanan kesehatan mutunya
dapat dipertahankan,menjaga mutu obat agar tidak rusak.
Faktor menyimpan obat:
1. Organoleptis
 Rasa
 Warna
 Suara
 Bau

2. Teori penyimpanan

 Berdasarkan alphabet
 Berdasarkan fifo/fefo
 Berdasarkan suhu
 Berdasarkan khasiat
E. Pendistribusian
Adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan antara lain Puskesmas,
Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling, Posyandu, Polindes.
Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu.
F. Pengendalian Penggunaan
Tujuannya ialah agar tidak terjadi kelebihan dan kekosongan obat diunit pelayanan
kesehatan. Pengendalian obat terdiri dari:
 Pengendalian persediaan
 Pengendalian penggunaan
 Penanganan obat hilang
G. Pencatatan dan Laporan
Pencatatan dan pelaporan data merupakan rangkaian kegiatan dalam rangka
penata laksanaan obat-obatan secara tertib, baik obat-obatan yang
diterima, disimpan, didistribusikan dan digunakan dipuskesmas atau unit pelayanan
lainnya.
Tujuan pencatatan dan pelaporan adalah :
 Bukti bahwa suatu kegiatan yang telah dilakukan
 Sumber data untuk melakukan pengaturan dan pengendalian serta sumber data untuk
pembuatan laporan.

2.2 Tugas Dan Fungsi IFK


Fungsi UPTD Farmasi Kesehatan berfungsi untuk mengetahui penggunaan bulanan
masing-masing jenis obat, perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan
sebagai data pembanding bagi stok optimum. Dan untuk mengetahui penggunaan
bulanan berdasarkan dari laporan bulanan yang dibuat masing-masing ruang gudang,
ruang produksi dan steril.
Informasi yang didapat dari penggunaan perbekalan farmasi adalah:
o Jumlah penggunaan tiap jenis pembekalan farmasi pada masing-masing unit
pelayanan
o Persentase penggunaan tiap jenis pembekalan farmasi terhadap total
penggunaan setahun seluruh unit pelayanan
o Penggunaan rata-rata untuk setiap jenis perbekalan farmasi"
o perhitungan kebutuhan
2.3 Struktur Organisasi IFK
BAB III

HASIL KEGIATAN PRAKTEK KERJA FARMASI DI INSTALASI

FARMASI KOTA (IFK) MATARAM

3.1 Tinjauan Mengenai IFK Mataram

3.1.1 Lokasi

Praktek kerja farmasi dilaksanakan yaitu pada kantor Instalasi Farmasi Kota Mataram yang
beralamat di Jl. Dr. Soedjono, Jempong Baru, Kec. Sekarbela, Kota Mataram, Nusa Tenggara
Barat. 83361, Indonesia. Lokasi kantor instalasi farmasi sangat strategis. Letaknya persis
didepan jalan besar lingkar. Kantor tersebut berderetan dengan kantor kantor yang lain.

3.1.2 Bangunan

Bangunan kantor Instalasi Farmasi kota Mataram bertingkat 2, bangunannya lumayan besar
dan luas, tetapi sepertinya masih kurang luas ditempat gudang penyimpanan obat.
3.1.3 Ruangan

Ruangan pada kantor instalasi farmasi kota Mataram,ruangan untuk pegawai kantor luas,rapi
dan bersih. Ruangan ditempat mahasiswa belajar cukup luas dan memadai. Ruangan atau
gudang penyimpanan obat tertata dengan baik, rapi tetapi masih kurang luas.

3.1.3 Perlengkapan

Perlengkapan di instalasi farmasi kota mataram difasilitaskan dengan :

a. Gudang obat Lemari pendingin khusus ( cold chain )


b. Ac
c. Kursi dan meja
d. Troli
e. Palet
3.2 kegiatan Mahasiswa Di IFK kota Mataram
3.21 kegiatan dibagian perencanaan
A. Pemilihan
Fungsi pemilihan adalah untuk menentukan perbekalan farmasi yang benar-
benar diperlukan sesuai dengan jumlah pasien/kunjungan dan pola penyakit dirumah
Sakit atau puskesmas. Dasar-dasar pemilihan obat kebutuhan obat meliputi:
- Jenis obat yg dipilih seminimal mungkin dengan cara menghidari kesamaan jenis
- Hindari obat kombinasi
- Apabila jenis obat banyak,maka pilih berdasarkan obat pilihan.

B. Perhitungan Kebutuhan
Menentukan kebutuhan pembekalan farmasi merupakan tantangan tenaga farmasi.
Masalah kekosongan atau kelebihan pembekalan farmasi dapat terjadi apabila
informasi yang digunakan semata-mata hanya berdasarkan teoritis saja. Pendekatan
perencanaan kebutuhan dapat di lakukan melalui beberapa metode.
Metode konsumsi
Perhitungan kebutuhan dengan metode konsumsi didasarkan pada data asli konsumsi
pembekalan farmasi periode yang lalu, dengan berbagai penyesuaian dan koreksi.
Langkah penghitungan rencana kebutuhan obat menurut pola konsumsi adalah :
1. Pengumpulan dan pengolahan data
2. Analisa data untuk informasi dan evaluasi
3. Perhitungan perkiraan kebutuhan obat
4. Penyesuaian jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana

Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda konsumsi :

- Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan


Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata: jumlah bulan
- Menentukan stok pengaman (Buffer Stok)
Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya
kekosongan obat.
- Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi
pasien dan penyakitnya.
Contoh perhitungan kebutuhan obat menurut metode konsumsi :

A. Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan


obat yang habis
Rumus : SK=
periode

Contoh : 1 Hari menghabiskan 500 tablet obat


Sk= 1 hari menghabiskan 500 tab
30
Jadi SK 30 harinya ¿ =15.00 tab dihabiskan dalam1 bulan
500tab

B. Asumsi jumlah penduduk = 10.000


50 %
1. Asumsikan pasien = x 10.000 %
100 %

= 5.000
2.Menentukan penyakit/obat infeksi
- antibiotik
3. Asumsikan yang infeksi
30
LB -1 = Lembar penyakit 30 %= x 15.000 pasien
100
4.Aturan pakai dari obat antibiotic
Amoxicililin 3 x 1 selama 5 hari
Diketahui 1 pasien = 3 x 1 x 5 = 15 tablet = 22.500 tablet
3.2.2 kegiatan dibagian pengelolaan
A. melakukan penerimaan obat, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian obat,
alat kesehatan dan perbekalan farmasi. Cara melakukan penerimaan obat yaitu dengan
cara berikut :
Contoh : Tgl penerimaan obat 2.000
Tgl 7 obat sisa 500
Tgl 10 terima obat 3.000
Tgl 15 obat habis,dapat bantuan 3.000
Tgl 20 terima obat 15.000
Tgl 22 terima obat 5.000
Tgl 25 sisa obat 1500

Penjelasan : tgl 3 terima obat 2000,tgl 7 obat sisa 500,tgl 10 terima obat 3000, tgl 15
obat habis, dapat bantuan 3000, tgl 20 terima obat 15.000, tgl 22 terima obat 5000, tgl
25 sisa obat 1.500. obat habis 3.500 . jadi sk 22 hari= 26.000.

A. Perumusan stok optimum dilakukan dengan memperhitungkan siklus distribusi


rata-rata pemakaian,waktu tunggu,stok pengaman. Contoh perhitungan :
Stok optimum=pemakaian dlm 1 periode tertentu+stok pengaman+waktu tunggu
1. Pemakaian waktu tertentu= 2.500 tablet (a)
2. Stok pengaman(buffer stock)10%=250 tab (b)
3. Sisa stok per 31 agustus= 100 tablet (d)
4. Waktu tunggu 10% x 2500=250 tab (c)
Stok optimum = (a+b+c)
= 2500+250+250= 3000tablet
Permintaan= (a+b+c)-d
=(2500+250+250) – 100
= 2900 tablet
3.2.3 Kegiatan dibagian Pendistribusian

Tujuan :
Memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja
puskesmas dengan jenis, mutu jumlah dan tempat waktu
Penyaluran atau distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara rata dan
teratur untuk memenuhi kebutuhan sub sub unit pelayanan kesehatan antara lain:
1. Sub unit pelayanan kesehatan di lingkungan pekesmas (kamar obat, laborturiun )
2. Pukesmas pembantu
3. Pukesmas keliling
4. Posyandu
5. Polindes
Kegiatan :
1. Menentukan frekuensi distribusi
2. Menentukan jumlah dan jenis obat yang di berikan
3. Melaksanakan penyerahan obat.
Menentukan frekuensi distribusi:
Dalam menentukan frekuensi distribusi perlu di pertimbangkan :
1. Jarak sub unit pelayanan
2. Biaya distribusi yang tersedia
Menentukan jumlah obat :
Dalam menuntukan jumlah obat perlu di pertimbangkan :
1. Pemakaian rata rata perjenis obat
2. Sisa stok
3. Pola penyakit
4. Jumlah kunjungan di masing masing sub unit pelayanan kesehatan.

Penyerahan obat :
Penyerahan obat dapat di lakukan dengan cara :
1. Gudang IFK menyerahkan atau mendistribusikan obat ke puskesmas.
2. Obat diserahkan dengan form LPLPO Puskesmas yang ditanda tangani oleh kepala
Puskesmas dan penanggung jawab pengelola obat.
BAB IV
PEMBAHASAN

Praktek Kerja Farmasi merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh
Mahasiswa Muhammadiyah Mataram pada semester 2. Program ini dilaksanakan di luar
kampus dalam bentuk praktek kerja di Unit Instalasi Farmasi. Praktek Kerja Farmasi
dimaksudkan untuk mendekatkan mahasiswa kepada tuntutan kerja, yang sekaligus
diharapkan mampu memberikan umpan balik kepada pihak dunia usaha atau industri,
sehingga diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang standar kualifikasi lulusan farmasi
yang sesuai kebutuhan pasar kerja di dunia usaha/ industri serta masukan-masukan yang
berarti bagi pengembangan mutu pendidikan khususnya di Fakultas Kesehatan
Muhammadiyah Mataram. Diadakannya Praktek Kerja Farmasi ini secara umum bertujuan
untuk mengetahui fasilitas yang ada di instalasi farmasi Kota Mataram. Mengetahui
pengelolaan perbekalan farmasi di Instalasi Farmasi Kota Mataram. Melihat secara
langsung pelayanan di Instalasi Farmasi Kota Mataram.
Pengelolaan perbekalan farmasi merupakan suatu siklus kegiatan, dimulai dari
pemilihan, perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian,
pengendalian, penghapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi
kegiatan pelayanan. Tujuan diadakannya pengelolaan perbekalan farmasi adalah mengelola
perbekalan farmasi yang efektif dan efesien, menerapkan farmakoekonomi dalam
pelayanan, meningkatkan kompetensi/kemampuan tenaga farmasi, mewujudkan Sistem
Informasi Manajemen (SIM) berdaya guna dan tepat guna, serta melaksanakan
pengendalian mutu pelayanan.
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan perbekalan kesehatan untuk
menentukan jumlah obat dalam rangka pemenuhan kebutuhan puskesmas. Tujuan
perencaan ialah untuk mendapatkan :Perkiraan jenis dan jumlah obat dan perbekalan
kesehatan yang mendekati kebutuhan meningkatkan penggunaan obat secara
rasional,Meningkatkaefisiensi penggunaan obat
Distribusi adalah kegiatan pengeluaran dan penyerahan obat secara merata dan teratur
untuk memenuhi kebutuhan sub-sub unit pelayanan kesehatan.Tujuan distribusi adalah
memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan yang ada diwilayah kerja
puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu.
penggunaan perbekalan farmasi berfungsi untuk mengetahui penggunaan bulanan
masing-masing jenis perbekalan farmasi di unit pelayanan selama setahun dan sebagai data
pembanding bagi stok optimum. Dan rumah sakit stroke nasional untuk mengetahui
penggunaan bulanan berdasarkan dari laporan bulanan yang dibuat masing-masing ruang
gudang, ruang produksi dan steril.Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda
konsumsi :
- Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan
Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan
- Menentukan stok pengaman (Buffer Stok)
Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya
kekosongan obat.
- Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi
pasien dan penyakitnya.
Tugas pengelolaan melakukan penerimaan obat, penyimpanan, pemeliharaan dan
pendistribuPerencanaan distribusi,instalasi farmasi merencanakan dan melaksanakan
pendistribusian ke unit pelayanan kesehatan diwilayah kerjanya sesuai kebutuhan.
Dilakukan kegiatan berikut:
Perumusan stok optimum dilakukan dengan memperhitungkan siklus distribusi rata-
rata pemakaian,waktu tunggu,stok pengamansian obat, alat kesehatan dan perbekalan
farmasi.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun yang dapat disimpulkan dalam laporan yang membahas mengenai di
Instalasi Farmasi kota adalah :
Pengelolaan obat secara keseluruhan mencakup :
A. Perencanaan
B. Permintaan
C.Penerimaan
D. Penyimpanan
E. Distribusi
F. Pengendalian
G.Pencacatan dan Laporan
Cara menghitung kebutuhan obat menurut metoda konsumsi :
- Menghitung pemakaian rata-rata 1 bulan
Pemakaian rata-rata perbulan = pemakaian nyata:jumlah bulan
- Menentukan stok pengaman (Buffer Stok)
Buffer stok adalah jumlah obat yang diperlukan untuk menghindari terjadinya
kekosongan obat.
- Menghitung jumlah pemakaian obat menurut asumsi jumlah penduduk,asumsi pasien
dan penyakitnya.

A. Tujuan perencaan ialah untuk mendapatkan : Perkiraan jenis dan jumlah obat dan
perbekalan kesehatan yang mendekati kebutuhan meningkatkan penggunaan obat secara
rasional, Meningkatkan efisiensi penggunaan obat.

B. Tujuan distribusi adalah memenuhi kebutuhan obat sub unit pelayanan kesehatan
yang ada diwilayah kerja puskesmas dengan jenis, mutu, jumlah dan tepat waktu.

5.2 SARAN
Saran untuk kantor instalasi farmasi kota mataram,Gudang penyimpanan obat
diperluaskan lagi agar obat-obatan yang ada didalam gudang tersebut dapat berurutan
sesuai abjad.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
[Depkes] Depertemen Kesehatan.2011.Materi Pelatihan Management Kefarmasia
Jakarta : Depertemen Kesehatan Republik Indonesia
[Menkes] Kuputusan Menteri Kesehatan No. 117/Menkes/Sk/X/2004 Tentang Syarat
Ruang Penyimpanan Gudang Perbekalan Kesehatan Dibidang Farmasi Di
Kabupaten kotamadya
Modul pratik kerja farmasi di IFK Mataram

Anda mungkin juga menyukai