Anda di halaman 1dari 75

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)


DI APOTEK WATSONS ICON MALL GRESIK

DISUSUN OLEH:
JOKO PRAMONO
NIM.201702045

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK
2020
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

DI APOTEK WATSONS ICON MALL GRESIK

DISUSUN OLEH :

JOKO PRAMONO
NIM. 201702045

Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan


pendidikan Diploma III Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Gresik

Disetujui Oleh :

Pebimbing PKL, Dosen Pebimbing PKL,

Dina Masturah S.Farm., Apt Anindi Lupita N, S.Farm., M.Farm., Apt.


SIPA: 503.446/21808/I/SIPA/436.7.2/2017 NIDN. 0717089106

Mengetahui

Ketua Program Studi D-III Farmasi

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik


Diah Ratnasari, S. Farm., Apt., M.T
NIDN. 0721119001

LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertandatangan dibawah ini,


Nama : Joko Pramono
NIM : 201702045
Adalah mahasiswa Prodi D-III Farmasi, Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Gresik Yang melakukan Praktik Kerja Lapangan di Apotek
Watsons Icon Mall Gresik
Menyatakan dengan sungguh-sungguh da benar bahwa dalam mengerjakan
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini saya :
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mengembangkan dan
mempertanggungjawabkannya.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber
asli atau tanpa ijin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mampu bertanggung jawab atas karya ini.
Jika di kemudian hari ada tuntunan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap
untuk dikenai sanksi apapun termasuk pembatalan nilai kerja praktik saya oleh
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Gresik, 01 Juni 2020


Yang menyatakan,

Joko Pramono
201702045

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.,

Puji syukur kepasa Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penulisan
laporan Praktik Kerja Lapangan ini dengan baik, tanpa banyak gangguan dan
hambatan.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang
dilakukan oleh penulis selama PKL di Apotek Watsons Icon Mall Gresik. Laporan
ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Diploma III
Farmasi Fakultas Kesehatan Universits Muhammadiyah Gresik.

Dalam Proses Penyelesaian laporan ini, penulis telah banyak mendapat


bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :

1. Bapak Abdur Rivai, dr., M.Kes. selaku Dekan Fakultas kesehatan


Universitas Muhammadiyah Gresik.
2. Ibu Diah Ratnasari, S.Farm., Apt., M.T selaku Ketua Program Studi
DIII Farmasi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Ibu Anindi Lupita N, S.Farm., M.Farm., Apt. selaku Pembimbing
Lapangan yang telah membimbing, memberikan petunjuk dan saran
sampai selesainya laporan ini.
4. Ibu Dina Masturah, S.Farm.,Apt selaku dosn pembimbing di tempat
PKL yang telah memberikan banya pengalaman ilmu yang baru dan
membantu dalam hal penyelesaian laporan ini
5. Alm. Bapak Khamid Dan Almh. Ibu Kadirah kakek nenek penulis
yang selama ini selalu merawat, menyayangi, memotivasi dan
memberikan support meteri
6. Kedua orang tua yang selaku memberikan semangat dan dukungan
baik secara moral dan material.
7. Kakak Wiwit Arta Ningsih dan Cindy Novillia yang selama ini
menjadi penyemangat penulis
8. Seluruh dosen yang telah memberikan kesempatan dan pengarahan
dalam hal-hal yang berkaitan dengan laporan ini.
9. Dan seluruh teman sejawat satu angkatan D3 farmasi 2017 yang selalu
menjaga komitmen kekompakan hingga akhir pendidikan ini

Akhir penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, menurut UU
RI no.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Presiden RI,
2003).
Menurut Undang-undang RI No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
dan Peraturan Pemerintah No.51 Tahun 2009 tentang Praktek
Kefarmasian, maka pekerjaan apoteker dan atau teknis
kefarmasian/Asisten Apoteker meliputi, industry farmasi, (industry obat,
obat tradisional, makanan dan minuman, kosmetika dan alat kesehatan),
Pedagang Besar Farmasi, Apotek, Toko obat, Rumah Sakit, Puskesmas
dan Instalasi Farmasi Kabupaten (Presiden RI, 2009).
Salah satu produk perbekalan farmasi yang paling utama dalam
pelayanan kefarmasian adalah obat, obat merupakan sedian atau paduan
bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki
sistim fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis,
pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dan
kontrasepsi (Kebijakan Obat Nasional, 2005).

Maka dari itu, dalam rangka merealisasikan program pendidikan


yang telah digariskan pada kurikulum Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan,
setiap mahasiswa diploma tiga farmasi diwajibkan untuk melaksanakan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) disuatu perusahaan farmasi, baik swasta
atau pemerintah atau instansi-instansi lainnya. Praktek Kerja Lapangan
(PKL) sangat membantu mahasiswa Diploma Tiga Farmasi sebagai calon
tenaga teknis kefarmasian untuk menambah pengetahuan serta mengenal
lebih jauh kegiatan kefarmasian dan kegiatan lain yang berhubungan
dengan farmasi di apotek. Dengan praktek kerja lapangan ini para calon
tenaga teknis kefarmasian diharapkan dapat memahami tugas dan
tanggung jawabnya sebagai seorang calon tenaga teknis kefarmasian di
rumah sakit, apotek maupun instansi-instansi lainnya.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan (PKL) bertujuan agar mahasiswa dapat
mengaplikasikan kompetensi yang telah diperoleh selama mengikuti
pendidikan pada dunia kerja sesuai dengan kondisi sebenarnya ditempat
kerja.
Melalui pembelajaran ini mahasiswa Praktek Kerja Lapangan
diharapkan:
1. Meningkatkan pemahaman mahasiswa peran, fungsi, posisi dan
tanggung jawab tenaga teknis kefarmaisan dalam praktik
kefarmasian di apotek
2. Meningkatkan waawasan, pengetahuan, keterampilan dan
pengalaman prktis untuk melakukan pekerjaan kefarmasian di
apotek
3. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan tentang
pekerjaan kefarmasian di apotek.
4. Meningkatkan kemampuan menyelesaikan permasalahan tentang
kefarmasian di apotek.
5. Mempersiapkan mahasiswa dalam memasuki dunia kerja sebagai
tenaga teknis kefarmasian yang professional di apotek.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan


Praktek kerja lapangan ini (PKL) memiliki banyak manfaat bagi
mahasiswa, penyelenggara PKL, serta bagi instansi yang dijadikan tmpat
PKL. Bagi ahasiswa bermanfaat sebagai sarana untuk menguji sebagian
besar kemampuan mahasiswa yang telah diberikan selama duduk dibangku
kuliah, memperdalam serta mengasah ketrampilan mahasiswa pada saat
menghadapi dunia kerja, serta menambah wawasan pengetahuan dan
pengalaman selaku generasi yang dituntut siap terjun langsung di
masyarakat khususnya dunia kerja. Bagi penyelenggara, kegiatan ini PKL
ini memiliki kegunaan sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi sampai
sejauh mana program atau kurikulum yang telah diterapkan sesuai
kebutuhan masyarakat. Bagi instansi, kegiatan PKL memiliki kegunaan
sebagai sarana interaksi antar lembaga pendidikan tinggi dengan
perusahaan tersebut.
BAB II
TINJAUAN UMUM

2.1 Peraturan Perundang - undangan Bidang Apotek


Apotek merupakan satu diantara sarana pelayanan kesehatan masyarakat
yang diatur dalam :
1. Undang-undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-undang No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
3. Undang-undang No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika.
4. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
889/MENKES/PER/V/2011 tentang Registrasi, Izin Praktik, dan Izin
Kerja Tenaga Kefarmasian.
6. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1990 tentang Masa Bakti
Apoteker, yang disempurnakan dengan Peraturan Menteri Kesehatan
No.184/MENKES/PER/II/1995.
7. Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1980 tentang Perubahan atas PP
No.26 Tahun 1965 mengenai Apotek.
8. Peraturan Menteri Kesehatan No.922/MENKES/PER/X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1332/MENKES/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.922/MENKES/PER/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara
Pemberian Izin Apotek.
10. Peraturan Menteri Kesehatan No.73/MENKES/PER/X/2016 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek
2.2 Pengertian Tempat PKL (Apotek)
Apotek merupakan tempat atau terminal distribusi obat perbekalan
farmasi yang dikelola oleh apoteker sesuai standart etika kefarmasian ( PP
51, 2009). Apotek merupakan sarana kefarmasian tempat dilakukan
praktek kefarmasian oleh apoteker ( Permenkes No.9 Tahun 2017).
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 59 Tahun 2009 tentang
Pekerjaan Kefarmasian dijelaskan bahwa tugas dan fungsi apotek adalah:
1. Sebagai tempat pengabdian profesi sseorang apoteker yang telah
mengucap sumpah jabatan.
2. Apotek berfungsi sebagai sarana pelayanan yang dapat dilakukan
pekerjaan kefarmasian berupa peracikan, pengubahan bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat.
3. Apotek berfungsi sebagai sarana penyaluran pembekalan farmasi yang
harus menyebarkan obat yang diperlukan masyarakat secara meluas
dan merata.
4. Apotek berfungsi sebagai tempat pelayanan informasi meliputi:
a) Pelayanan informasi tentang obat dan perbekalan farmasi lainnya
yang diberikan baik kepada dokter dan tenaga kesehatan laiinya
maupun kepada masyarakat.
b) Pelayanan informasi mengenai khasiat, keamanan, bahaya, dan
mutu obat serta pembekalan farmasi lainnya.

2.3 Struktur Organisasi Apotek


Menurut Peraturan Pemerintah Kesehatan RI No.922 Tahun 1993
Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek yang diperbarui
menurut Keputusan Menteri Kesehatan Nomer 1332 Tahun 2002
dijelaskan tentang beberapa ketentuan umum sebagai berikut:
1. Apoteker: adalah sarjana farmasi yang telah lulus dan telah
mengucapkan sumpah jabatan apoteker mereka yang berdasarkan
perturan perundang-undangan yang berlaku berhak melakukan
pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai apoteker.
2. Apoteker Pengelola Apotek (APA): yaitu apoteker yang telah memiliki
Surat Izin Apotek(SIA).
3. Apoteker Pendamping: adalah Apoteker yang bekerja di Apotek
disamping APA dan atau menggantikan pada jam-jam tertentu pada
hari buka Apotek.
4. Asisten Apoteker: mereka yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku berhak melakukan pekerjaan kefarmasian
sebagai asisten apoteker.
Sedangkan tenaga lainnya yang diperlukan untuk mendukung
kegiatan diapotek terdiri dari:
1. Juru Resep: adalah petugas yang membantu pekerjaan Asisten
Apoteker.
2. Pegawai Tata Usaha: adalah petugas yang melaksanakan administrasi
apotek dan membuat laporan pembelian, penjualan, penyimpanan dan
keuangan apotek.

Pemilik sarana apotek Apoteker Penanggung Jawab


(PSA) Apotek
(APA)

Apoteker Pendamping
(APING)
Pegawai Tata
Usaha

Tenaga Teknis Tenaga Teknis


Kefarmasian (asisten Kefarmasian (asisten
Apoteker) Apoteker)

Juru Resep Juru Resep


2.4 Pusat Informasi Obat
Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan
dan pemberian informasi obat, rekomendasi obat yang independen, akurat,
komprehensif, terkini, oleh apoteker kepada pasien, masyarakat,
profesional kesehatan lain, dan pihak-pihak yang memerlukan (Menkes,
2014).
Pelayanan ini meliputi penyediaan, pengolahan, penyajian, dan
pengawasan mutu data/informasi obat dan keputusan profesional. Tujuan
dari PIO antara lain (Kurniawan dan Chabib, 2010) adalah :
1. Menunjang ketersediaan dan penggunaan obat yang rasional,
berorientasi kepada pasien, tenaga kesehatan dan pihak lain.
2. Menyediakan dan memberikan informasi obat kepada pasien, tenaga
kesehatan, dan pihak lain.
3. Menyediakan informasi untuk membuat kebijakan-kebijakan yang
berhubungan dengan obat. PIO bagi profesional kesehatan akan
meningkatkan peran apoteker dalam perawatan kesehatan, antara lain :
a. Pengetahuan apoteker tentang obat terpakai.
b. Apoteker menjadi lebih aktif dalam pelayanan kesehatan.
c. Peran apoteker dapat membuka fungsi klinis lain, misal kunjungan
pasien.
d. Peningkatan terapi rasional dapat tercapai.
Terdapat dua metode yang digunakan dalam informasi obat, yaitu metode
tertulis dan metode tidak tertulis. Informasi tertulis yang sudah biasa
diberikan adalah penulisan etiket pada kemasan obat. Informasi ini
biasanya diikuti dengan informasi lisan yang disampaikan pada saat
penyerahan obat kepada pasien.
Informasi obat terkait dengan edukasi dan konseling, sehingga
keduanya harus diperhatikan agar apoteker secara efektif mampu
memotivasi pasien untuk belajar dan berpartisipasi aktif dalam regimen
terapinya. Konseling adalah suatu proses komunikasi dua arah yang
sistematik antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan
(Menkes, 2004).
Apoteker berkewajiban memastikan bahwa pasien mengerti
maksud dari terapi obat dan cara penggunaan yang tepat. Untuk itu
diperlukan keterampilan dalam berkomunikasi agar pasien termotivasi dan
taat pada regimen terapinya.
Komunikasi yang tidak baik dapat menyebabkan ketidakpatuhan
pasien. Apabila komunikasi yang telah diberikan belum dapat memberikan
hasil yang diharapkan yaitu kepatuhan, maka apoteker perlu mencari
upaya lain untuk meningkatkan kepatuhan pasien. Misalnya dengan
menggunakan media yang lebih menarik agar dapat meningkatkan
pengetahuan pasien, sehingga pasien dapat meningkatkan kepatuhannya
dan tujuan terapi tercapai dengan baik.
Informasi obat yang baik sangat diperlukan pada terapi jangka
panjang, antara lain pada pasien epilepsi, DM, TBC dan penyakit kronis
lainnya. Informasi obat ini biasanya dilakukan pada saat penyerahan obat
kepada pasien. Informasi obat yang diberikan pada pasien sekurang-
kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan, jangka waktu
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari
selama terapi. Pada terapi jangka panjang perlu juga disampaikan untuk
kontrol ke dokter sebelum obatnya habis karena terapi harus dilakukan
terus-menerus secara rutin untuk jangka waktu lama agar terapinya
berhasil baik. Konseling bertujuan memperbaiki kualitas hidup pasien atau
agar yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau
penggunaan salah sediaan farmasi atau alat kesehatan lain. Edukasi
dilakukan oleh apoteker untuk meningkatkan pengetahuan pasien,
informasi yang diberikan dapat berupa lisan, leaflet/brosur, atau media lain
yang cocok sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien terhadap
pengobatannya.
Leaflet atau brosur adalah media tertulis yang berisi berbagai
informasi obat, antara lain informasi tentang jadwal pengobatan, cara
pemakaian obat, cara pengukuran obat untuk obat cair, dosis obat yang
harus dikonsumsi dan cara penyimpanan obat. Komik adalah media
bergambar yang berisikan gambar-gambar yang berisi cerita tentang
informasi obat seperti yang tertulis dalam leaflet.

2.5 Pengelolaan Sediaan Farmasi,


Menurut Permenkes No.73 tahun 2016 tentang standart pelayanan
kefarmasian di apotek, pengelolaan apotek adalah segala upaya dan
kegiatan yang dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek dalam rangka
tugas dan fungsi apotek yang meliputi perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengawasan dan penilaian. Pengelolaan sediaan farmasi dan
perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundang-
undangan yang berlaku meliputi perencanaan, permintaan atau pengadaan,
penyimpanan, jumlah persediaan obat dan pelayanan.
1. Perencanaan
Perencanaan adalah suatu proses kegiatan seleksi obat dan
perbekalan kesehatan menentukan jumlah obat dalam rangka
pemenuhan kebutuhan. Perencanaan obat di apotek umumnya dibuat
untuk mengadakan dan mencukupi persediaan obat di apotek,
sehingga dapat mencukupi permintaan obat melalui resep dokter
ataupun penjualan secara bebas. Perencanaan obat didasarkan atas
beberapa faktor, antara lain Obat yang paling banyak dipakai,
persediaan terakhir stok barang, berdasarkan jenis penyakit yang
sedang mewabah, berdasarkan musim dan cuaca.
Metode yang lazim digunakan untuk menyusun perkiraan
kebutuhan obat di tiap unit pelayanan kesehatan adalah :
a. Metode konsumsi
Yaitu dengan menganalisis data konsumsi obat tahun
sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan adalah pengumpulan
data dan pengolahan data, analisis data untuk informasi dan
evaluasi, dan perhitungan perkiraan kebutuhan obat.
b. Metode epidemiologi
Yaitu dengan menganalisis kebutuhan obat berdasarkan
pola penyakit. Langkah yang perlu dilakukan adalah
menentukan jumlah penduduk yang akan dilayani, menentukan
jumlah kunjungan kasus berdasarkan frekuensi penyakit,
menyediakan pedoman pengobatan,menghitung perkiraan
kebutuhan obat,dan penyesuaian dengan alokasi dana yang
tersedia.
c. Metode campuran
Yaitu merupakan gabungan dari metode konsumsi dan metode
epidemiologi.
d. Budaya
e. Kemampuan masyarakat
2. Pengadaan
Pengadaan obat adalah suatu proses pengumpulan dalam
rangka menyediakan obat dan alat kesehatan untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan di apotek. Pengadaan obat ini dilakukan
dengan cara pembelian. Berhasil atau tidaknya usaha banyak
tergantung pada kebijakan pembelian. Cara melakukan pembelian
dapat dilakukan antara lain sebagai berikut :
a. Pembelian Secara Kredit
Pembelian yang dilakukan kepada PBF (Pedagang Besar
Farmasi) pada umumnya dilakukan secara kredit, dengan
lamanya pembayaran berkisar antara 14 - 30 hari.
b. Kontan
Pembelian dilakukan secara kontan atau tunai. Biasanya
untuk transaksi obat golongan narkotika dan barang-barang
COD (Cash On Delivery atau dibayar langsung saat barang
datang).
c. Konsinyasi/titipan
Dimana apotek menerima titipan barang yang akan dijual
dalam waktu maksimal 3 bulan.
3. Penerimaan
Penerimaan merupakan kegiatan untuk menjamin kesesuaian
jenis spesifikasi, jumlah, mutu, waktu penyerahan dan harga yang
tertera dalam surat pesanan dengan kondisi fisik yang diterima.
Alur penerimaan obat di apotek :
a. Obat diterima dari PBF beserta faktur
b. Pengecekan antara pesanan (SP) dan obat yang datang
c. Pengecekan ED, jumlah, jenis, dan kondisi fisik obat
yang datang
d. Menuliskan dikartu stok
4. Penyimpanan
Dalam penyimpanan obat digolongkan menurut :
a. Obat/bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari
pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi
dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah
terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang
jelas pada wadah baru. Wadah sekurang- kurangnya
memuat nama Obat, nomor batch dan tanggal kadaluwarsa.
b. Semua Obat/bahan Obat harus disimpan pada kondisi yang
sesuai sehingga terjamin keamanan dan stabilitasnya.
c. Tempat penyimpanan obat tidak dipergunakan untuk
penyimpanan barang lainnya yang menyebabkan
kontaminasi
d. Sistem penyimpanan dilakukan dengan memperhatikan
bentuk sediaan dan kelas terapi Obat serta disusun secara
alfabetis.
e. Pengeluaran Obat memakai sistem FEFO (First Expire
First Out) dan FIFO (First In First Out).
5. Pemusnahan dan penarikan
a. Obat kadaluwarsa atau rusak harus dimusnahkan sesuai
dengan jenis dan bentuk sediaan. Pemusnahan Obat
kadaluwarsa atau rusak yang mengandung narkotika atau
psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan disaksikan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Pemusnahan Obat selain
narkotika dan psikotropika dilakukan oleh Apoteker dan
disaksikan oleh tenaga kefarmasian lain yang memiliki surat
izin praktik atau surat izin kerja. Pemusnahan dibuktikan
dengan berita acara pemusnahan menggunakan Formulir 1
sebagaimana terlampir.
b. Resep yang telah disimpan melebihi jangka waktu 5 (lima)
tahun dapat dimusnahkan. Pemusnahan Resep dilakukan
oleh Apoteker disaksikan oleh sekurang-kurangnya petugas
lain di Apotek dengan cara dibakar atau cara pemusnahan
lain yang dibuktikan dengan Berita Acara Pemusnahan
Resep menggunakan Formulir 2 sebagaimana terlampir dan
selanjutnya dilaporkan kepada dinas kesehatan
kabupaten/kota.
c. Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan Bahan
Medis Habis Pakai yang tidak dapat digunakan harus
dilaksanakan dengan cara yang sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
d. Penarikan sediaan farmasi yang tidak memenuhi
standard/ketentuan peraturan perundang-undangan
dilakukan oleh pemilik izin edar berdasarkan perintah
penarikan oleh BPOM (mandatory recall) atau berdasarkan
inisiasi sukarela oleh pemilik izin edar (voluntary recall)
dengan tetap memberikan laporan kepada Kepala BPOM.
e. Penarikan Alat Kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
dilakukan terhadap produk yang izin edarnya dicabut oleh
Menteri.
6. Pengendalian
Pengendalian dilakukan untuk mempertahankan jenis dan
jumlah persediaan sesuai kebutuhan pelayanan, melalui pengaturan
sistem pesanan atau pengadaan, penyimpanan dan pengeluaran.
Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya kelebihan,
kekurangan, kekosongan, kerusakan, kadaluwarsa, kehilangan serta
pengembalian pesanan. Pengendalian persediaan dilakukan
menggunakan kartu stok baik dengan cara manual atau elektronik.
Kartu stok sekurang- kurangnya memuat nama Obat, tanggal
kadaluwarsa, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran dan sisa
persediaan.
7. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan dilakukan pada setiap proses pengelolaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
meliputi pengadaan (surat pesanan, faktur), penyimpanan (kartu
stok), penyerahan (nota atau struk penjualan) dan pencatatan
lainnya disesuaikan dengan kebutuhan. Pelaporan terdiri dari
pelaporan internal dan eksternal. Pelaporan internal merupakan
pelaporan yang digunakan untuk kebutuhan manajemen Apotek,
meliputi keuangan, barang dan laporan lainnya. Pelaporan
eksternal merupakan pelaporan yang dibuat untuk memenuhi
kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan,
meliputi pelaporan narkotika, psikotropika dan pelaporan lainnya.
Petunjuk teknis mengenai pencatatan dan pelaporan akan diatur
lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.
2.6. Pengelolaan Pelayanan Kefarmasian
2.6.1. Pelayanan Swamedikasi
Menurut WHO Definisi swamedikasi adalah pemilihan dan
penggunaan obat modern, herbal, maupun obat tradisional oleh
seorang individu untuk mengatasi penyakit atau gejala penyakit
(WHO, 2010). Swamedikasi berarti mengobati segala keluhan pada
diri sendiri dengan obat-obat yang sederhana yang dibeli bebas di
apotik atau toko obat atas inisiatif sendiri tanpa nasehat dokter
(Rahardja,2010).
Swamedikasi atau pengobatan sendiria dalah perilaku untuk
mengatasi sakit ringan sebelum mencari pertolongan ke petugas
atau fasilitas kesehatan. Lebih dari 60% dari anggota masyarakat
melakukan swamedikasi, dan 80% di antaranya mengandalkan obat
modern (Anonim, 2010).Swamedikasi merupakan bagian dari self-
care di mana merupakan, usahapemilihan dan penggunaan obat
bebas oleh individu untuk mengatasi gejala atausakit yang
disadarinya (WHO, 1998).

Untuk melakukan pengobatan sendiri secara benar, masyarakat


harus mampu. (Binfar, 2008):
a. Mengetahui jenis obat yang diperlukan untuk mengatasi
penyakitnya.

b. Mengetahui kegunaan dari tiap obat, sehingga dapat


mengevaluasi sendiri perkembangan sakitnya.

c. Menggunakan obat tersebut secara benar (cara, aturan, lama


pemakaian) dan tahu batas kapan mereka harus menghentikan
self-medication dan segera minta pertolongan petugas
kesehatan.

d. Mengetahui efek samping obat yang digunakan sehingga dapat


memperkirakan apakah suatu keluhan yang timbul kemudian
itu suatu penyakit baru atau efek samping obat.

e. Mengetahui siapa yang tidak boleh menggunakan obat tersebut.


Menurut World Health Organization (WHO) dalam Responsible
Self Medication, swamedikasi atau self-medication perlu
memperhatikan beberapa hal, diantaranya:
a. Obat yang digunakan adalah obat yang terbukti keamanannya,
kualitas dan khasiat.
b. Obat-obatan yang digunakan adalah obat yang diindikasikan
untuk kondisi yang dikenali diri sendiri dan untuk beberapa
kondisi kronis atau berulang (beserta diagnosis medis awal).
Dalam semua kasus, obat-obatan ini harus dirancang khusus
untuk tujuan tersebut, dan akan memerlukan bentuk dosis dan
dosis yang tepat.

b. Pelayanan Resep
Menurut Permenkes No.73 tahun 2016 tentang standart
pelayanan kefarmasian di apotek, pelayanan farmasi klinik di
Apotek merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian yang
langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan
kualitas hidup pasien.
Pelayanan farmasi klinik meliputi:
1. Pengkajian dan pelayanan Resep;
Kegiatan pengkajian Resep meliputi administrasi,
kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis.
a. Kajian administratif meliputi:
1) Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan;
2) Nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat,
nomor telepon dan paraf; dan
3) Tanggal penulisan Resep.
b. Kajian kesesuaian farmasetik meliputi:
1) Bentuk dan kekuatan sediaan;
2) Stabilitas; dan
3) Kompatibilitas (ketercampuran Obat).
c. Pertimbangan klinis meliputi:
1) Ketepatan indikasi dan dosis Obat;
2) Aturan, cara dan lama penggunaan Obat;
3) Duplikasi dan/atau polifarmasi;
4) Reaksi Obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping
Obat, manifestasi klinis lain);
5) Kontra indikasi; dan
6) Interaksi.
2. Dispensing;
Dispensing terdiri dari penyiapan, penyerahan dan
pemberian informasi Obat. Setelah melakukan pengkajian Resep
dilakukan hal sebagai berikut :
a. Menyiapkan Obat sesuai dengan permintaan Resep:
1) Menghitung kebutuhan jumlah Obat sesuai dengan Resep;
2) Mengambil Obat yang dibutuhkan pada rak penyimpanan
dengan memperhatikan nama Obat, tanggal kadaluwarsa
dan keadaan fisik Obat.
b. Melakukan peracikan Obat bila diperlukan
c. Memberikan etiket sekurang-kurangnya meliputi:
1) Warna putih untuk Obat dalam/oral;
2) Warna biru untuk Obat luar dan suntik;
3) Menempelkan label “kocok dahulu” pada sediaan bentuk
suspensi atau emulsi.
d. Memasukkan Obat ke dalam wadah yang tepat dan
terpisah untuk Obat yang berbeda untuk menjaga mutu
Obat dan menghindari penggunaan yang salah.
Setelah penyiapan Obat dilakukan hal sebagai berikut:
a. Sebelum Obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan
pemeriksaan kembali mengenai penulisan nama pasien pada
etiket, cara penggunaan serta jenis dan jumlah Obat
(kesesuaian antara penulisan etiket dengan Resep);
b. Memanggil nama dan nomor tunggu pasien;
c. Memeriksa ulang identitas dan alamat pasien;
d. Menyerahkan Obat yang disertai pemberian informasi Obat;
e. Memberikan informasi cara penggunaan Obat dan hal-hal yang
terkait dengan Obat antara lain manfaat Obat, makanan dan
minuman yang harus dihindari, kemungkinan efek samping,
cara penyimpanan Obat dan lain-lain;
f. Penyerahan Obat kepada pasien hendaklah dilakukan dengan
cara yang baik, mengingat pasien dalam kondisi tidak sehat
mungkin emosinya tidak stabil;
g. Memastikan bahwa yang menerima Obat adalah pasien atau
keluarganya;
h. Membuat salinan Resep sesuai dengan Resep asli dan diparaf
oleh Apoteker (apabila diperlukan);
i. Menyimpan Resep pada tempatnya;
BAB 3
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

3.1. Pengenalan Lokasi Dan Profil Apotek


3.1.1. Sejarah Dan Perkembangan
Perseroan didirikan dengan nama PT Duta Intidaya pada tanggal 16 Juni
2005, sesuai dengan Akta Pendirian No. 16 tanggal 16 Juni 2005, yang
dibuat di hadapan Ukon Krisnajaya, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah
disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia berdasarkan Surat
Keputusan No. C-20675 HT.01.01.TH.2005 tanggal 26 Juli 2005. Selama
lima tahun terakhir, Perseroan mengalami pertumbuhan CAGR
(Compounded Annual Growth Rate) sebesar 25% dari 43 gerai pada tahun
2014 menjdi 105 gerai pada akhir tahun 2018. Sejak akhir Desember 2018,
105 gerai Perseroan telah beroperasi di Daerah Khusus Ibukota Jakarta,
Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa
Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Sebagian besar
gerai ini terletak di pusat perbelanjaan, yang dikelilingi oleh daerah
pemukiman (neighborhood shopping malls) dengan kepadatan tinggi
konsumen.
Perseroan adalah pemegang lisensi tunggal dan eksklusif sebagai pelaku
ritel Watsons di Indonesia. Pemberi lisensi, A. S. Watson Retail (HK)
Limited, adalah anggota A.S. Watson Group yang merupakan perusahaan
ritel internasional terbesar di dunia untuk produk kesehatan dan kecantikan
dengan 15.000 gerai di 25 pasar. Sejak tahun 2009, Watsons telah diakui
sebagai “Merek Apotek/ Gerai Obat No. 1” berdasarkan “Top 1,000
Brands Survey” oleh Campaign Asia-Pacific. Sebagai pemberi lisensi, A.
S. Watson Retail (HK) Limited memberikan dukungan pemasaran dan
teknis kepada Perseroan.
Perseroan memiliki enam kegiatan usaha yang terdiri atas kegiatan usaha
utama dan penunjang dengan rincian sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha utama:
a. menjalankan usaha di bidang pengeceran dan perdagangan produk
kecantikan dan kesehatan, obat-obatan, barang farmasi, peralatan medis
dan kesehatan, produk perawatan pribadi dan kulit, parfum dan kosmetik,
produk-produk bayi dan barang dagangan umum pada gerai dan/atau
apotek.
b. menjalankan usaha di bidang perdagangan makanan dan minuman.
c. menjalankan usaha selaku agen/perwakilan, agen tunggal, distributor,
leveransir, waralaba dan pemasok (penyalur) dari segala macam barang
yang dapat diperdagangkan, baik untuk perhitungan sendiri maupun
perhitungan pihak lain atas dasar komisi.
d. mengimpor barang-barang sehubungan dengan kegiatan usaha
Perseroan sebagaimana disebutkan di atas.
2. Kegiatan usaha penunjang:
a. memasarkan dan mendistribusikan di dalam negeri barang-barang
sehubungan dengan kegiatan usaha utama Perseroan sebagaimana
disebutkan di atas.
b. menyelenggarakan kegiatan-kegiatan lain yang diperlukan untuk
mendukung dan/atau terkait dengan usaha Perseroan sebagaimana
disebutkan di atas, termasuk melaksanakan transaksi yang bersifat
operasional dengan pihak ketiga.
Pada akhir tahun 2018, Perseroan mengoperasikan 105 gerai di Daerah
Khusus Ibukota Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah
Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur dan Sulawesi
Selatan.
Apotek watsons icon mll gresik adalah salah satu cabang gerai watsons
yang ke 104, yang berdiri pada tahun 2018. Diawal pembukaan watsons
icon mall gresik di pimpin oleh bapak tri hingga tahun 2019 dan di tahun
2019 sampai saat ini dipimpin oleh ibu dina masturah, S.Farm.,Apt. apotek
watsons terletak didalam Icon Mall Gresik Jl. Wahidin SH No 712.
Dahanrejo Kecamatan Kebomas Kabupaten Gresik Provinsi Jawa Timur.
Jam operasional apotek watsons mulai pukul 10:00-22:00 WIB.
3.1.2. Visi Dan Misi
Visi : Menjadi pelaku ritel kesehatan dan kecantikan terkemuka di
Indonesia
Misi : Dengan tim ahli yang penuh antusiasme, misi Perseroan adalah
untuk membuat pelanggan look good and feel great setiap hari dan agar
senyum berkembang di wajah mereka
3.1.3. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI DAN JOBDESK

DINA MASTURAH, S.Farm.,


AptSTORE MANAGER

Manager On Duty PharmacyGITA Manager On Duty


LARASATI K.P.,S.Farm.,Apt

Pharmacy AssistantJOKO Sales AssistantDIANA AGUS V-


PRAMONO

Tugas fungsonal staff watsons icon mall

1. Store Manager
 Menjalankan dan mengawasi Seluruh kegiatan administrasi yang
ada di watsons sesuai SOP
 Memberikan solusi dan evluasi terkait suasana pelayanan dan
kenaikan omzet apotek
 Bertanggung jawab atas pelaksanaan SOP yang ada di watsons
2. Manager On Dutty Pharmacy

 Memantau pelayanan obat secara rasional


 Pelayanan konsultasi
 Monitoring tanggal kadaluarsa obat
 Melakukan laporan penjualan farmasi
3. Manager On Dutty
 Bertanggung jawab mengenai penjualan produk diluar farmasi
 Mengkoordinir SPG yang ada di watsons
 Membuat lapora penjualan selain produk farmasi
4. Assistant Pharmacy
 Melayanai pejualan obat resep dan non resep
 Pengendalian stock
 Menerima barang dari supplier serta melakukan cek tanggal
kedaluarsa
 Bertanggung jawab atas gudang farmasi
 Membantu MOD Pharmacy dalam hal monitoring kadaluarsa obat
5. Sales Assistant
 Memberikan pelayanan produk selain farmasi
 Bertanggung jawab atas kebersihan apotek
 Memonitoring tanggal kadaluarsa produk selain farmasi
 Menerima barang datang dari supplier

3.2. Pengelolaan Perbekalan Farmasi


3.2.1. Perencanaan
Perencanaan adalah kegiatan untuk menentukan jumlah dan
waktu pengadaan sediaan farmasi dan alat kesehatan sesuai dengan
hasil kegiatan pemilihan, agar terjamin terpenuhinya kriteria tepat
jenis, tepat jumlah, tepat waktu serta efisien. Karena letak apotek
yang berada di pusat pebelanjaan maka metode perencanaan sediaan
farmasi dan alat kesehatan di Apotek Watsons menggunakan metode
pola konsumsi pasien.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam
melakukan perencanaan adalah:
1) Pemilihan Pedagang Besar Farmasi
a. Legalitas pemasok (Pedagang Besar Farmasi/PBF)
b. Service, meliputi ketepatan waktu, ketepatan barang yang
dikirim, ada tidaknya diskon atau bonus, layanan retur obat
kadaluarsa, dan tenggang rasa penagihan.
c. Kualitas obat, perbekalan farmasi lain dan pelayanan yang
diberikan.
d. Ketersediaan obat yang dibutuhkan.
e. Harga bersaing.
2) Ketersediaan barang
a. Sisa stok.
b. Rata-rata pemakaian obat dalam satu periode pemesanan.
c. Frekuensi pemesanan
d. Waktu tunggu pemesanan
Dokumen yang digunakan untuk melakukan perencanaa adalah
1) Gapcheck kegiatan menggunakan alat ppc dalam melihat stok
pada sistem
2) Stock On Hand( jumlah fisik yang ada di apotek)
Perencanaan kebutuhan Apotek atsons Icon Mall Gresik
untuk periode pengadaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan bahan
medis habis pakai dilakukan satu minggu pada hari rabu, data
perencanaan kebutuhan apotek dikirim selambat-lambatnya hari
rabu jam 12:00 WIB kepada petugas Compile Area yang berada di
lenmarc Surabaya.

3.2.2. Pemesanan
1) Pengadaan di watsons icon mall gresik dilakukan oleh ware
house bitung atau kantor pusat watsons indonesia, masing-
masing apotek hanya melakukan perencanaan kebutuhan dan
mengirimkan data perencanaan tersebut. Untuk pemilihan
metode pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi
kontrak, pemantauan proses pengadaan dan pembayaran semua
dilakukan oleh bagian pengadaan dan bagian administrasi
watsons pusat. Adapun dokumen yang dibutuhkan dalam
pengadaan yaitu
SP Umum/ Reguler: digunakan untuk memesankan obat bebas,
bebas terbatas, obat keras, alkes, kosmetik dan perbekalan
farmasi lainnya.

Gambar 3.2 Surat Pesanan Reguler


2) SP Prekursor: digunakan untuk memesankan obat yang
mengandung prekursor misalnya: Pseudoefedrine,
Phenylpropanolamin, Ephedrine, dll. Terdiri dari 2 rangkap, 1
rangkap untuk PBF, rangkap kedua untuk arsip apotek

Gambar 3.3 Surat Pesanan Prekusor


3) SP OOT: digunakan untuk memesankan obat obatan yang
mengandung Obat-Obatan tertentu misalnya: Amitriptillin,
Tramadol, Dextromethorphan, Trihexypenidil, Chlorpromazine
dll. Terdiri dari 2 rangkap, rangkap pertama untuk PBF dan
rangkap kedua untuk arsip apotek.
Gambar 3.4 Surat Pesanan OOT
3.2.3. Penyimpanan
Penyimpanan obat di Apotek Watsons Icon Mall Gresik disesuaikan
dengan cara penyimpanan atau stabilitas pada setiap obat. Penyimpanan
obat digolongkan berdasarkan bentuk bahan baku seperti: bahan padat
dipisah dari bahan cair ataubahan yang setengah padat dipisahkan dari
bahan cair. Penyimpanan dan penataan obat dilakukan berdasarkan :
a. Secara Alfabetis
b. Sesuai dengan bentuk sediaan obat
c. Menerapkan sistem kombinasi FIFO (First In First Out) yaitu
barang yang masuk pertama dikeluarkan terlebih dahulu dan sistem
FEFO (First Expired First Out) yaitu obat yang mendekati
kadaluwarsa dikeluarkan terlebih dahulu. Di Apotek juga
menggunakan kombinasi sistem FIFO (First In First Out) dan
FEFO (First Expired Firt Out) dalam setiap pengeluaran atau
pengambilan obat maupun alkes.Di gudang farmasi, semua tercatat
dalam kartu stok untuk masing-masing jenis obat dan alkes yang
dimiliki.
3.2.4. Penerimaan Barang
Penerimaan barang di Apotek Watsons Icon Mall Gresik yaitu barang
dari supplier langsung yang biasa disebut dengan barang direct dan
barang dari watsons pusat yang disebut dngan WHB (Ware House
Bitung) keduanya memiliki cara yang sama dalam hal penerimaan yaitu
dengan
 Mencocokkan faktur yang datang dengan surat pesanan , antara lain:
1. Nomor surat pesanan
2. Nama barang
3. Jumlah barang
 Mencocokkan faktur dengan barang yang datang, antara lain:
1. Nama barang
2. Jumlah barang
3. Tanggal kadaluwarsa
4. Nomor batch
 Tanda tangan pada bagian penerima barang, sertakan stempel apotek.
 Setelah itu dibuatkan tanda terim barang
 Copy Faktur dan copy SP di simpan di lemari dokumen sesuai dngan
jenis barang datang dari supplier atau dari ware house
3.2.5. Gudang
Watsons icon Mall memiliki 2 jenis gudang yaitu
1. gudang umum yang berisikan produk skin care, makanan,
kosmetik, dan make up
2. gudang dispensary yaitu gudang yang digunakan untuk
menyimpan obat-obatan (OTC, Keras, dan multivitamin)
Penyimpanan obat digudang juga diurutkan sesuai dengan jenis
barang atau sistem grouping, dan menerapkan sistem FIFO (First In
First Out) dan FEFO (First Expired First Out).
3.2.6. Pendistribusian
Pendistribusian di Apotek Watsons Icon Mall Gresik
yaitu setelah obat diterima dari PBF obat akan didisplay dan
didistribusikan ke pasien melalui pembelian bebas atau non resep
dan pembelian resep. Apotek Watsons Icon Mall Gresik yang
merupakan apotek jaringan yang mana setiap Apotek Watsons dapat
saling bertukar barang ataupun minta barang yang termasuk salah
satu pendistribusian diapotek. Semisal Apotek Watsons Icon Mall
Gresik memerlukan suatu obat atau alkes dan barang tersebut
tersedia banyak di Apotek Watsons Gress Mall Gresik maka Apotek
Watsons Icon Mall Gresik dapat memintanya dari Apotek Watsons
Gress Mall Gresik dengan dilakukan proses IST IN Store. IST IN
Store adalah proses pemindahan stok dari apotek yang memberi
kepada apotek yang meminta. IST IN Store juga biasa dilakukan
untuk proses pemuatan barang dari apotek pasif ke apotek yang lebih
aktif. Sehingga barang-barang yang tersedia diapotek tidak sampai
masa kadaluarsa

3.2.7. Pengendalian persediaan


Dalam pengendalian barang, Apotek watsons menyediakan
kartu stock manual dan sistem elektronik. Pada setiap kotak
penyimpananan obat juga diberikan penandaan dalam bentuk sticker
warna untuk mengetahui obat yang kadaluarsanya dekat dan diberi
angka pada stiker tersebut untuk menandai bulan kadaluarsanya.
Dilakukan stock opname setiap enam bulan sekali yag jadwalnya
sudah ditentukan oleh team internal audit dan Accounting dengan
cara menghitung jumlah fisik obat untuk mesing-masing item
kemudian dicek kesesuaiannya dengan data yang ada. Hal ini
dilakukan untuk mengontrol stock obat serta pengawasan terhadap
kualitas, kehilangan, kadaluarsa, barang fast moving slow moving
atau medium moving, demikian juga barang yang tidak laku. Setelah
itu dilakukan evaluasi untuk keadaan suasanan apotek mulai dari
ketertiban dalam administrasi penjualan maupun keuangan.
3.2.8. Pemusnahan dan pengelolaan
Obat yang sudah expired atau mendekati epxpired akan
dipisahkan dari lemari penyimpanan oleh staff apotek untuk
dilaporkan ke pusat. Pelapora ini guna untuk dilakukan penarikan
barang oleh supplier apabila barang bisa di retur, staff apotek tidak
bisa sembarangan meretur barang kepada supplier jika belum ada
email dari pusat mengenai retur barang. Apabila barang sudah
melewati tanggal kadaluarsa namun belum ada email atau
pemberitahuan terkait retur, maka barang disimpan di totebox sesuai
jenis barang dan diberi penandaan nama barang diluar toteboox.
Barang yang un returnable atau barang tidak bisa retur dengan masa
kadaluarsa kurang dari 6 bulan maka akan dilakukan pengajuan
mark down atau pengajuan untuk diskon besar agar barang cepat
laku sebelum masa kadaluarsa.
3.2.9. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan: Mencatat pemasukan dan pengeluaran barang di
kartu stok. Selain itu pemasukan juga di catat no. dokumennya dalam
logbook sesuai dengan jenis pemasukan jika pemasukan diterima
dari supplier maka ditulis dilogbook PO direct, jika pemasukan
diterima dari WHB maka ditulis dilogbook IST IN WHB, dan jika
pemasukan diterima dari antar Apotek Watsons maka dokumen
ditulis di logbook IST IN Store.

Pelaporan: Pelaporan narkotika dan psikotropika di lakukan


secara online setiap bulan ke kemenkes dengan mengisi format yang
sudah disediakan pusat watsons yang nantinya dikumpulkan di
koordinator MOD Pharmacy area untuk dilaporkan ke watsons pusat
dan watsons pusat melaporkan ke kemenkes RI.
3.3. Pengelolaan Pelayanan Kefarmasian
3.3.1. Pelayanan Swamedikasi beserta Pelayanan Informasi Obatnya

Pasien datang dengan keluhan, nama


obat/contoh obat yang akan dibeli

Obat ada Obat tidak ada

Ditunjukkan Dikonfirmasikan ke pasien bahwa obat


obatnya ke pasien tidak ada dan disarankan obat lain
dan konfimasi dengan kandungan yang sama atau
diarahkan ke apotek lain

Pasien setuju
Pasien tidak
lalu
setuju
membayar

Obat dikemas
dan
diserahhkan ke
pasien & KIE

Melakukan
transaksi
pembayaran Pasien datang dengan keluhan, Remaja A
datang dengan keluhan batuk baru 1 hari, belum
ada tindakan yang dilakukan untuk penangan batuk tersebut.
1) Hystori Taking
- Apa keluhan yang dialami ? “batuk”
- Apakah disertai pilek ? “Tidak”
-apakah disertai pusing atau demam? “tidak”
- batuknya berdahak atau kering? “berdahak tapi susah keluar”
- Untuk siapa ? “Saudara A”
- Umur berapa tahun ? “21 tahun”
- Sudah berapa hari ? “sejak tadi pagi”
- Apa sudah ada tindakan yang dilakukan ? “tidak”
2) Golongan obat yang dibutuhkan : Ekspektoran golongan
mukolitik
3) Beberapa obat yang disarankan :
- Bahan aktif : bromhexin
- Obat Paten : bisolvon sirup, mucohexin tablet
4) Obat yang dipilih yaitu mucohexin tablet
- Indikasi : Meredakan batuk disertai dahak (pengencer dahak)
5) Menginformasikan harga ke pasien, apabila pasien setuju maka
obat akan disiapkan.
6) Menyerahan obat ke pasien disertai KIE
mucohexin. Diminum 3 x sehari pagi, siang, malam 1
kapsul sesudah makan atau 30 menit setelah minum susu.
Penggunaan obat dapat dihentikan apabila gejala batuk telah
hilang.
Obat disimpan dalam kotak obat atau suhu ruang dan
terhindar dari cahaya matahari secara langsung. Seorang TTK
harus Memastikan pasien memahami apa yang telah disampaikan
dan memasukkan obat kedalam plastik.
3.3.2. Pelayanan Resep Beserta Pelayanan Informasi Obatnya
di Watsons ada dua maca pelayanan resep yaitu dengan pasien langsung
dan aplikasi halodoc
Penerimaan resep

Skrining resep a.Skrining


Administrasi b.Skrining
farmasetisc.Skrining klinis

R/ rasional R/ tidak rasional

Konfirmasi ke dokter

Penghitungan harga R/

Iya Tidak

Pembayaran R/ R/ dikembalikan

Pengerjaan R/Menyiapkan
obat, etiket, copy resep bila
perlu

Pengemasan

Pengecekan

Penyerahan & KIE

Gambar 3.7 Alur Pelayanan Resep dengan pasien langsung


Alur Pelayanan resep yang dilakukan di Apotek Watsons icon
mall Gresik adalah sebagai berikut :
1) Resep datang
Staff Pharmacy menyambut pasien dengan greeting sesuai
SOP yang ada di watsons.
2) Skrining resep

Gambar 3.8 Contoh Resep

Ada 3 jenis skrining resep yang harus dilakukan, yaitu :


No. Skrining Resep Penjelasan

1. Administratif Kelengkapan Resep : Nama dokter, SIP


dokter, Paraf dokter, nama pasien, umur
pasien, Jenis kelamin, alamat pasien,
tanggal penulisan resep, (nama obat, dosis,
jumlah obat).

2. Farmasetik melakukan pemeriksaan nama obat,


kekuatan, bentuk obat dan cara pemakaian
obat.

3. Klinis melakukan pemeriksaan perhitungan dosis


dan efek samping obat. Jika ada yang tidak
lengkap maka konfirmasi ke dokter terlebih
dahulu, dan jika semua sudah lengkap maka
dilanjut proses yang selanjutnya.

Nama Komposis indikasi Kontra Efek samping


obat i indikasi

Episa Sucralfat  Terapi Penggunaan  Konstipasi


n sukralfat harus .
jangka  Sakit
Sirup diperhatikan
pendek kepala.
pada pasien
 Vertigo.
tukak dengan  Pusing.
duodenum penyakit ginjal  Diare.
kronik/ chroni  Insomnia.
(hingga 8
c kidney  Perut
minggu). disease (CKD) kembung.
 Mengobati , hemodialisis,  Mual dan
gastritis muntah
diabetes
kronis
mellitus,
 Mencegah
pendaraha gangguan
n pada orofaring,
sistem intubasi,
pencernaa pasien anak,
n dan geriatrik

3) Menghargai obat
Mengkonfirmasi harga sesuai dengan jumlah yang
terdapat pada resep melalui sistem komputer. Jika pasien tidak
setuju maka tidak dilayani dan apabila pasien setuju maka
dilakukan proses selanjutnya.
4) Memberi nomor resep
5) Resep dilayani
Menyiapkan obat, memberi etiket (diberi etiket sesuai
pemakaiannya etiket putih untuk sediaan obat oral)
Episan sirup = 1 pcs
6) Resep diberikan ke pasien
Dilakukan pemeriksaan kembali sebelum penyerahan
(kesesuaian antara penulisan etiket dan resep), Membuat salinan
resep sesuai dengan resep asli dan paraf apoteker (jika dibutuhkan
copy resep), memanggil nama pasien kemudian memeriksa
identitas dan alamat pasien, menggali keadaan pasien, teknik
menggali keadaan pasien dan pemahaman pasien tentang
penggunaan obat dengan memberikan pertanyaan yang tidak bisa
dijawab dengan ya atau tidak. Pertanyaannya pun ada rumus nya,
yaitu Three Prime Question yang terdiri dari bagaimana
penjelasan dokter mengenai obat, cara penggunaan obat dan
harapan setelah menggunaan obat. menyerahkan obat dan disertai
dengan pemberian informasi obat (cara pemakaian obat, efek
samping obat dan penyimpanan obat). Cara minum:
a. Episan sirup : diminum sehari 4 x 2 sendok teh 2 jam
sesudah makan, digunakan untuk gastritis atau maag, efek
samping obat ini adalah mual muntah pusing dan diare.
Disimpan pada tempat sejuk dan kering.

Gambar 3.7 Tampilan aplikasi Hallodoc


Resep masuk melalui aplikasi
halodoc

Melihat ketersediaan obat dan


mencocokan harga sesuai
aplikasi

Obat tersedia dan Obat tidak tersedia


harga sesuai dan harga tidak sesuai
aplikasi aplikasi

Reiceved Reject

Menyiapkan obat
dan memberi
etiket

Dilakukan transaksi dan


memasukan obat ke plastic
yang sudah disediakan halodoc

Diserahkan driver
untuk diantar
kerumah pasien

Gambar 3.7 Alur pelayanan resep melalui aplikasi Hallodoc

Alur pelayanan resep melalui aplikasi hallodoc sama


dengan pelayanan resep biasa, namun ada beberapa point yang
tidak dilakukan seperti konfirmasi harga, dan penyerahan
menggunakan KIE. Karena pasien sudah dikonfirmasi harga oleh
aplikasi dan KIE sudah dilakukan oleh dokter yag terhubung
dengan aplikasi halodoc. Langkah yang harus dilakukan setelah
resep masuk adalah mengkonfirmasi ketersediaan obat dan harga
sesuai aplikasi dengan menekan menu reiceved dan jika barang
tidak tersedia atau harga berbeda dengan aplikasi maka ditekan
menu reject. Setelah itu resep dilayani menyiapkan etiket dan
memasukan obat ke dalam plastic halodoc dengan memberikan
keterangan nama jumlah barang dan alamat pasien. Selanjutnya
obat akan diambil oleh driver ojek online. Resep Fisik yang ditulis
oleh dokter akan dikirin setiap 1 bulan sekali oleh pihak halodoc

Gambar 3.7 contoh resep melalui aplikasi Hallodoc


3.4. Perbekalan Kefarmasian di Apotek
3.4.1. Obat
1) Obat bebas
Berdasarkan Departemen Kesehatan Tahun 2007, obat
bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli
tanpa resep dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket obat
bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.

Gambar 3.41 Logo Obat Bebas


Macam-macam obat bebas yang tersedia di Apotek K-24
Panglima Sudirman Gresik sangat banyak, oleh sebab itu disini
hanya mengambil sampel dari beberapa obat bebas lainnya. Obat
bebas tersebut antara lain:
Tabel 3.4.1 Obat-obat Bebas
Nama Komposis Fungsi Indikasi Gambar
i
Dagan
g

Sumagesi Paracetam Rasa sakit,


k ol termasuk
Analgesik,
sakit kepala,
500mg Antipiretik
sakit demam
disertai
influenza

dan demam

setelah
imunisasi.
gastran Aluminiu Hiperasidita sebagai
m s, gastritis. obat
Hydroxide antasida
, atau obat
magnesiu yang
m digunakan
carbonate, untuk
simethico menetralka
n n kadar
asam di
dalam
lambung.

Diatabs Attapulgi Antidiare Anti Diare


te non- akibat
spesifik keracuanan
600 mg makanan
toxin yang
berasal dari
bakteri dan
virus

Mylanta Aluminiu Antasida Mengurangi


m gejala –
gejala yang
Hidriksida berhubung
200 mg an

Magnesiu dengan
m kelebihan
asam
Hidroksid lambung,
a tukak usus
12 jari
200 mg
seperti
Simetiko mual, nyeri
n lambung

20 mg
Neorobi Vit. Vitamin
on B1100mg
Mencegah
Vit. B6
& terapi
200 mg difisiensi
vit. B1 &
Vit. B12
B12
200 mg

Polycrol Mg(OH)2 Asam Mengurangi


syr 200 mg lambung gejala-
gejala yang
Al(OH)3 berhubunga
200 mg n dengan
asam
Simetikon lambung,
20 mg tukak usus
12 jari
seperti
mual, nyeri
lambung

2) Obat Bebas Terbatas


Berdasarkan Departemen Kesehatan Tahun 2007, obat
bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk obat keras
tetapi masih dapat dijual atau dibeli bebas tanpa resep dokter, dan
disertai dengan tanda peringatan. Tanda khusus pada kemasan
dan etiket obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis
tepi berwarna hitam.

Gambar 3.4.2 Logo Obat Bebas Terbatas


Berbentuk empat persegi panjang berwarna hitam dan
memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut :
Gambar 3.4.3 Tanda peringatan obat golongan bebas terbatas
(Depkes RI, 2007).
Macam-macam obat bebas terbatas yang tersedia di Apotek
Panglima Sudirman Gresik sangat banyak, oleh sebab itu disini
hanya mengambil sampel dari beberapa obat bebas lainnya. Obat
bebas terbatas tersebut antara lain:
Tabel 3.4.2 Obat Bebas Terbatas
Nama Komposisi Fungsi
Indikasi Gambar
Dagang

Paramex Paracetamol Analgesik Meringankan


nyeri otot 350 mg dan (Non rasa nyeri pada
nyeri otot,
ibuprofen 200 Opiat)
nyeri sendi,
mg dan
sakit kepala,
Antipireti sakit gigi, dan
k menurunkan
demam

Benzolac Benzoic Preparat Mengatasi


5% peroxide 5% Akne kulit
berjerawat.

Daktrin Miconazole Anti Infeksi jamur


jamur pada kulit
Nitrate 2% kulit
Rhinos Pseudoephedri Antihista meringankan
Junior ne HCl 15 mg, min gejala-gejala
chlorphenirami yang
berkaitan
ne maleate 1
dengan alergi
mg. rhinitis dan
flu, seperti:

bersin-bersin
hidung
tersumbat
hidung
berlendir
rasa gatal di
hidung
Mycoral Ketoconazole2 Antijamur Infeksi oleh
cream % kulit jamur
kandisiasis
kulit

Bisolvon Bromehexin Batuk Mucolitik


tablet berdahak untuk
meredakan
batuk
berdahak

3) Obat Keras
Berdasarkan Departemen Kesehatan Tahun 2007, obat
Keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotek dengan resep
dokter. Tanda khusus pada kemasan dan etiket adalah huruf K
dalam lingkaran merah dengan garis tepi berwarna hitam.
Gambar 3.4.4 Logo Obat Keras
Macam-macam obat keras yang tersedia di Apotek K-24
Balongsari Tama Surabaya sangat banyak, oleh sebab itu disini
hanya mengambil sampel dari beberapa obat bebas lainnya. Obat
keras tersebut antara lain:
Tabel 3.4.3 Obat Keras
Nama Komposisi Fungsi Indikasi Gambar

Dagang

Amoxsa Amoxicillin Antibiotik Infeksi


n saluran
500 mg nafas,
saluran
urineria,
kulit &
jaringan
lunak yang
disebakan
organisme
gram ( + )
dan gram (
-

Sanexon Methyl Antihistamin Inflamasi


prednisolon & alergi
e

8 mg
Forbetes Metformin Antidiabetes Diabetes
militus
500 mg ( jenis
diabetes
keturunan
)

Cholestat Simvastatin Anti Menurunka


n kadar
10 mg Hiperlipidemi kolestrol
a

Sagestan Gentamicin Antibiotik Kulit yang


terinfeksi
Cream 10 g Topical luka bakar
dangkal
yang di
sertai
infeksi
setelah
gigitan
serangga.

Cataflam Diklofenak Nyeri dan Meredakan


sodium bengkak nyeri dan
mengurang
i inflamasi
pada
pasien
Rematoid
Atritis akut
dan kronis,
nyeri

4) Obat OWA (Obat Wajib Apotek)


Obat wajib apotek adalah obat keras yang dapat diserahkan
oleh apoteker di apotek tanpa resep dokter. Menurut keputusan
mentri kesehatan RI Nomor 347/Menkes/SK/VIII/1990 yang telah
diperbaharui Mentri Kesehatan Nomor 924/Menkes/Per/X/1993
dikeluarkan dengan pertimbangan sebagai berikut :
a. Pertimbangan utama untuk obat wajib apotek ini sama dengan
pertimbangan obat yang diserahkan tanpa resep dokter, yaitu
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam menolong
dirinya sendiri guna mengatasi masalah kesehatan, dengan
meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat, aman dan
rasional.
b. Pertimbangan yang kedua untuk meningkatkatkan peran
apoteker di apotek dalam pelayanan komunikasi, informasi dan
edukasi serta pelayanan obat kepada masyarakat
c. Pertimbangan ketiga untuk peningkatan penyediaan obat yang
dibutuhkan untuk pengobatan sendiri. Obat yang termasuk
kedalam obat wajib apotek misalnya: obat saluran cerna
(antasida), ranitidine, clindamicin cream dan lain-lain.
3.4.2. Alat Kesehatan
Tabel 3.4.4 Alat Kesehatan
Nama Fungsi Gambar

Actimove Arm Kondisi pasien yang


Sling patah tulang atau kesleo
bagian lengan.

Cold Hot Pack Untuk kompres untuk


luka memar atau pasca
kecelakaan
Oxycan Untuk kondisi pasien
(oxygen) sesak nafas atau yang
memounyai riwayat
saluran pernafasan
(ISPA)

Thermometer Mengukur suhu tubuh

Kasa Penutup luka agar tidak


terkontaminasi oleh
kotoran, pengganti kapas
ketika operasi

3.4.3. Obat Tradisional


Tabel 3.4.5 Obat Tradisional
Nama Komposisi Indikasi Gambar

Antangin Zingiberis Antangin


JRG Rhizoma 7,336, berkhasiat
Royal Jelly membantu
0,525 , Panax mengatasi masuk
Ginseng Extract angin dengan
1,05 , Blumeae memberikan
Folia 2,445 , sensasi hangat
Menthae Folia pada tubuh,
4,89 mengatasi mual
dan perut
kembung, serta
menghilangkan
rasa capek.

Silex syr Ekstrak Thymi Digunakan untuk


Herba Siccum membantu
41.67 mg, meredakan batuk
Ekstrak berdahak,
Primulae Radix membantu
Siccum 10 mg, melegakan
Ekstrak Althaea tenggorokan dan
Folium Siccum pilek.
58.33 mg,
Ekstrak
Droserae Herba
Siccum 25 mg,
Ekstrak
Serphylli Herba
Siccum 35 mg

Vermint Ekstrak cacing Membantu


kaps tanah meredakan
demam pada anak
maupun dewasa,
meringankan sakit
kepala, membantu
menyembuhkan
thypus

Venaron Ekstrak pohon Membantu


kaps pagoda Jepang pertolongan untuk
pengobatan gejala
wasir, mengurangi
rasa sakit, gatal
dan terbakar
akibat wasir

Stimuno Ekstrak Meniran dapat


Phyllantus digunakan sebagai
niruri immunomodulator
yaitu untuk
memperkuat
sistem kekebalan
tubuh

Maximu Plantago ovata Ekstrak sena


s Dietary ekstrak, sennae membantu
Herbal fructus ekstrak mempercepat
pengeluaran
lemak dan feses,
membantu
menurunkan berat
badan, membantu
menurunkan
kolesterol jahat

Lelap Vallerianae Akar valerian


kaps radix, menghilangkan
Myristicae gejala stress
semen, mental untuk
Eleuthro membantu tidur,
ginseng radix, biji pala sebagi
polygalae radix terapi untuk
gangguan tidur,
stress,
meningkatkan
stamina, akar
polygalae
mengobati
insomnia

3.4.4. Kosmetik
Tabel 3.4.6 Kosmetik
Nama Komposisi Kegunaan Gambar

Marcks Marcks Oleskan tipis-


Moisturize moisturizer tipis 2-3 kali
r Cream dengan sehari setelah
kandungan uv mandi dibagian
protection yang wajah, atau
membantu bagian kulit
melindungi kering.
kulit dari
paparan sinar
matahari serta
mengandung
jojoba oil dan
extract
chamomile yg
berfungsi
menjaga
kelembaban dan
melindungi
kulit dari iritasi
ringan
BAB IV

TUGAS KHUSUS

4.1 Daftar Obat di Puskesmas Lamongan

Merk Lain yang


Mekanisme
No Jenis Obat Efek Samping Interaksi KIE Beredar di
Kerja
Indonesia

.1 Acyclovir Acyclovir tidak Diare, sakit  Ciclosporin, tacrolimus, atau Acyclovir tablet bisa Zovirax, Acifar,
membunuh virus perut, mual, bacitracin, karena dapat dikonsumsi sebelum Clinovir, Zoter
di dalam tubuh, muntah, atau mengganggu fungsi ginjal atau sesudah makan.
 Obat antiinflamasi nonsteroid
melainkan hanya kembung, serta Pastikan ada jarak
(NSAID), seperti ibuprofen,
menurunkan sakit kepala atau diclofenac, atau meloxicam, waktu yang cukup
kemampuan virus pusing karena dapat meningkatkan dan teratur antara
menggandakan efek samping acyclovir satu dosis dengan
diri. Virus akan  Probenecid, cimetidine, dosis berikutnya.
dibunuh oleh dan mycophenolate mofetil, Usahakan juga untuk
daya tahan tubuh karena dapat meningkatkan mengonsumsi
efek samping obat-obatan
penderita sendiri. acyclovir tablet pada
tersebut
jam yang sama setiap

55
harinya untuk
memaksimalkan efek
. obat. Habiskan dosis
obat yang sudah
diresepkan meski
kondisi dirasa sudah
membaik.

56
2. Allopurinol Allopurinol Mengantuk,  Meningkatkan efek samping Allopurinol Ponuric, Sinoric,
bekerja dengan mual, sakit warfarin, teofilin, ciclosporin, sebaiknya Puricemia, Zyloric
cara menurunkan perut, diare, dan cyclophosphamide dikonsumsi sesudah
 Meningkatkan efek samping
kadar asam urat nyeri sendi makan dan minumlah
allopurinol bila digunakan
dalam darah dengan ampisilin atau cukup air saat
dengan amoxicillin menelan tablet ini.
menghambat zat  Meningkatkan efek samping Pastikan ada jarak
xanthine oxidase. allopurinol, bila digunakan waktu yang cukup
bersama obat diuretik golongan antara satu dosis
thiazide, dengan dosis
seperti hydroclorothiazide
berikutnya. Usahakan
 Mengurangi efektivitas
methotrexate untuk selalu
mengkonsumsi
allopurinol pada jam
yang sama setiap hari
agar efeknya terhadap
tubuh bisa maksimal.

3. Ambroxol Ambroxol Mual dan Penggunaan ambroxol bersamaan Konsumsi ambroxol Berea, Bronkipect,
membantu muntah, diare, dengan antibiotik, bersama makan atau Epexol, Erlapect,
mengencerkan sakit perut, sakit seperti cefuroxime, doxycyclin, setelah makan. Interpec, Lapimuc,
dahak agar lebih maag, perut dan erythromycin, dapat Sebelum Mucopect, Mirapect,
mudah kembung, meningkatkan konsentrasi mengkonsumsi Nuvopec, Omeroxol,
dikeluarkan dari ruam merah ambroxol di dalam darah ambroxol dalam Stunic 30
tenggorokan saat pada kulit, bibir sehingga meningkatkan risiko bentuk sirup,
batuk. atau efek samping. Penggunaan kocoklah botol
tenggorokan ambroxol bersamaan dengan obat terlebih dahulu.
kering, lidah batuk kering atau antitusif dapat
terasa kelu menyebabkan dahak tersumbat.

4. Amlodipine Amlodipine Merasa lelah, Penggunaan amlodipine Minum amlodipine Amovask, Quentin,
bekerja dengan pusing, mual, dengan simvastatin dapat dengan air putih, Concor AM,
cara melemaskan pembengkakan meningkatkan risiko terjadinya sebelum atau sesudah Normetec, Simvask,
dinding tungkai, jantung kelainan pada otot atau miopati. makan. Untuk Zenovask,
pembuluh darah. berdebar mengoptimalkan Comdipin, Norvask
Efeknya akan efektivitas
memperlancar amlodipine, gunakan
aliran darah pada waktu yang
menuju jantung sama setiap harinya
dan mengurangi dan jangan
tekanan darah. melewatkan dosis.
Jika lupa meminum
amlodipine,
disarankan untuk
segera melakukannya
apabila jeda dengan
jadwal berikutnya
belum terlalu dekat.
Jika sudah dekat,
jangan
menggandakan dosis.

4 Asam Valproat Asam valproat Paling 1. Asam valproat +  Pasien dengan Depakene
adalah jenis obat banyak :Sakit Carbamazepin : riwayat iritasi
Carbamazepine menurunkan saluran cerna
yang digunakan kepala, pusing, serum level dan disarankan Depakote
untuk gugup, mual, meningkatkan klirens asam meminum obat
mengatasi kejang muntah, diare, valproat. besamaan dengan Ikalep
2. Asam valproat+ salisilat: makanan atau
, terutama yang kram perut,
Salisilat memicu peningkatan minum air putih
disebabkan oleh sembelit (DIH, secukupnya
asam valproat bebas.
epilepsi. Obat ini setelah minum
2011) 3. Asam valproat + simetidin :
bekerja dengan obat.
simetidin dapat menurunkan
cara klirens dan meningkatkan t1/2  Asam valproat
memengaruhi asam valproat. dapat
keseimbangan 4. Asam valproat + antasida : menyebabkan
senyawa alami di AUC asam valproat kantuk (depresi
otak atau yang meningkat dengan adanya SSP).
disebut antasida (DIF, 2009)  Penggunaan
neurotransmiter dengan antasida
diberi jeda waktu
untuk
yaitu meminum
menghentikan asam valproat 1
kejang. jam setelah
meminum
antasida
 (DIH, 2011)

5. Amoxicillin Amoxicillin akan Mual, muntah,  Meningkatnya risiko Amoxicillin dalam Opimox Forte,
menghambat sakit kepala, perdarahan, jika digunakan bentuk tablet dapat Broadamox,
pertumbuhan muncul ruam dengan obat pengencer darah dikonsumsi setelah Kimoxil, Supramox,
 Meningkatnya risiko alergi,
bakteri yang pada kulit, diare makan untuk Dexyclav Forte,
jika digunakan
menyebabkan dengan allopurinol mencegah sakit Hufanoxil,
infeksi di organ  Meningkatnya efek samping maag. Amoxicillin Erlamoxy, Etamox,
paru-paru, amoxicillin, jika digunakan sirup sebaiknya Topcillin
saluran kemih, dengan probenecid dikocok terlebih
kulit, serta di  Menurunnya efektivitas dahulu sebelum
amoxicillin, jika digunakan
bagian telinga, digunakan. Jangan
dengan chloramphenicol,
hidung, dan makrolid, sulfonamida, berhenti
tenggorokan. dan tetracycline HCl mengkonsumsi
 Menurunnya efektivitas pil KB amoxicillin sebelum
masa pengobatan
yang ditentukan oleh
dokter selesai, walau
gejala yang dialami
telah membaik.
Penghentian
antibiotik sebelum
waktunya berisiko
menyebabkan
kambuhnya infeksi
dan kebalnya bakteri
terhadap antibiotik.

6. Asam Asmef atau asam Hilang nafsu  Obat untuk darah tinggi, Sebaiknya obat Mefinal, Anastan,
Mefenamat mefenamat makan, seperti ACE inhibitor, obat dikonsumsi sesudah Opistan, Lapistan,
bekerja dengan sariawan, mual golongan angiotensin receptor atau saat makan Omestan, Trifastan,
blockers (ARB), diuretik,
menghambat dan muntah, untuk mencegah efek Ponstan, Novastan,
dan penghambat beta
enzim yang sakit maag,  Obat lithium yang biasa
samping. Obat ini Mefinter
memproduksi diare, gangguan digunakan untuk menangani umumnya hanya
prostaglandin, pencernaan, gangguan bipolar diberikan untuk
yaitu senyawa ruam pada kulit,  Obat antirematik, seperti konsumsi jangka
penyebab rasa sakit kepala, methotrexate pendek.
sakit dan kelelahan dan  Obat antasida yang
mengandung magnesium
peradangan. mengantuk,
hidroksida
tinnitus  Obat pengencer darah warfarin
 Obat-obatan antidepresan
golongan selective serotonin
reuptake inhibitors (SSRI)
 Digoxin, untuk menangani
gagal jantung

7. Antasida Antasida bekerja Diare, perut  Mengganggu penyerapan Untuk antasida Promag, Mylanta,
dengan kembung, mual tetrasiklin, penisilin, bentuk tablet dan Polysilane, Magtral,
menurunkan dan muntah, sulfanomida, digoxin, kaplet kunyah, Gastran, Simeco,
indometacin, naproxen,
kadar asam di kram perut, konsumsi obat Maag Gel, Konimag,
phenylbutazone, quinidine, dan
dalam lambung. sembelit vitamin dengan Gastromag, Gestrig
 Meningkatkan mengunyahnya
penyerapan vitamin c terlebih dahulu
sebelum ditelan, dan
minum air putih
setelahnya. Pada
antasida suspensi,
kocok obat sebelum
digunakan.

8. Attapulgite Obat ini bekerja Sembelit, perut  Menurunkan penyerapan Obat ini dapat Diapecta, New
dengan cara kembung, mual, trihexyphenidyl. Obat tersebut digunakan sebelum Antides, Coro-Sorb,
memperlambat harus dikonsumsi 2 jam atau sesudah makan. Neo Diastop, New
gerakan usus nyeri lambung sebelum atau sesudah Gunakan segelas air Diatabs, Diagit,
besar, sehingga mengonsumsi attapulgite untuk menelan tablet Arcapec, Molagit,
membuat usus  Meningkatkan efek samping attapulgite secara Selediar, Teradi,
konstipasi (sembelit) jika
mampu menyerap utuh. Jangan Neo Diagon,
digunakan bersama dengan
lebih banyak air, oxycodone, morfin, menghancurkan, Licopec, Atagip,
dan tinja akan dan codeine membelah, atau Tagyt, Entrostop,
menjadi lebih  Meningkatkan efek dari mengunyah tablet Pularex, Akita, Neo
padat. Attapulgite obat antipsikotik, antihistamin, karena dapat Enterodine, Neo
juga mengikat dan antidepresan meningkatkan efek Koniform, Salfaplas,
bakteri atau racun samping. Biodiar
penyebab diare.

11. Cefadroxil Cefadroxil Diare, sakit  Penurunan efektivitas masing- Minumlah cefadroxil Cefat, Droxal,
merupakan maag atau masing obat, jika dikonsumsi dengan air putih dan Droxefa, Lapicef,
antibiotik yang dyspepsia, mual dengan antibiotik lain jangan mengunyah Lostacef, Netfad
 Penurunan efektivitas vaksin
akan dan muntah, atau membuka 500, Renasistin,
BCG dan vaksin tifoid
menghambat gangguan  Melemahkan efek dari pil KB kapsulnya terlebih Roksicap, Staforin,
perkembangan pencernaan,  Berisiko menimbulkan efek dahulu. Obat ini bisa Vocefa, Vocefa
bakteri. demam samping dari cefadroxil, bila diminum sebelum Forte, Yaricef
dikonsumsi dengan probenecid atau sesudah makan.
 Menurunkan efektivitas Karena termasuk obat
cefadroxil, jika dikonsumsi antibiotik, maka
dengan cholestyramine
harus dihabiskan.

12. Cetirizine Cetirizine bekerja Mengantuk,  Menyebabkan kantuk, pusing, Cetirizine dapat Cetzin, Ryvel,
dengan cara pusing, lemas dan sulit fokus jika digunakan dikonsumsi sebelum FRIZIN, Lerzin,
menghalangi dan lelah, mual dengan alkohol, duloxetine, atau sesudah makan. Cetrin, Incidal, Ozen
alprazolam, lorazepam, dan
kerja senyawa dan muntah, zolpidem
histamin yang mulut kering,  Mengurangi efektivitas
diproduksi oleh sakit cetirizine, jika digunakan
bersama obat asma teofilin
tubuh ketika tenggorokan,
terpapar oleh sakit perut, diare
alergen. Hal ini
karena senyawa
histamin
merupakan
penyebab
munculnya reaksi
alergi.

13. CTM Obat ini bekerja Sakit kepala, Hindari penggunaan obat pereda Tablet, sirup, Brontusin, Ceteem,
dengan cara mengantuk, rasa nyeri tingkat sedang hingga chlorpheniramine Cough-En
menghambat mual, muntah, berat (analgesik opioid) bisa dikonsumsi Plus, Decolgen,
Etaflusin,
kerja histamin, nafsu makan seperti morfin, obat anticemas sebelum atau sesudah
Kontrasma,
senyawa di dalam berkurang, seperti clonazepam, antipsikosis makan, boleh dibantu Molexflu, Nalgestan,
tubuh yang sembelit atau seperti haloperidol, obat dengan air minum. Omecough,
memicu konstipasi, antimuskarinik seperti atropin, Hentikanlah Samcodin, Zacoldine
terjadinya gejala mulut, hidung, dan antidepresan trisiklik penggunaan
alergi. Saat alergi dan tenggorokan seperti amitriptyline, karena dapat chlorpheniramine
terjadi, produksi kering, meningkatkan efek dari setelah gejala alergi
histamin dalam gangguan chlorpheniramin. Hindari juga mereda karena
tubuh meningkat penglihatan, pemakaian chlorheniramine umumnya obat ini
secara berlebihan sulit buang air bersama dengan phenytoin karena hanya digunakan
sehingga kecil dapat menghambat kinerja
memunculkan phenytoin. untuk jangka pendek.
gejala dari reaksi
alergi.

14. Cimetidine Cimetidine Nyeri otot,  Antasida, metoclopramide, Cimetidine dapat Cimexol, Corsamet,
adalah obat untuk pusing, sakit dan sukralfat dapat dikonsumsi baik Licomet, Nulcer,
menangani kepala, diare, menurunkan efektivitas sebelum atau sesudah Sanmetidin, Tidifar,
cimetidine
beberapa kondisi mengantuk, makan, sesuai dengan Ulcusan, Ulsikur,
 Ketoconazole
akibat produksi pembesaran dan itraconazole dapat anjuran dokter. Xepamet
asam lambung payudara menurunkan efektivitas obat- Pastikan ada jarak
yang berlebihan. obatan tersebut waktu yang cukup
Asam yang  Obat kemoterapi antara satu dosis
diproduksi secara dan radioterapi berisiko dengan dosis
alami oleh sel-sel menurunkan produksi sel darah berikutnya. Usahakan
merah
di dalam lapisan untuk mengonsumsi
 Antikoagulan minum,
lambung ini hydroxyzine, cimetidine pada jam
sebenarnya lidocaine, phenytoin, dan yang sama tiap hari
sangat penting theophylline dapat agar efektif.
untuk proses meningkatkan risiko efek
pencernaan. samping obat tersebut

15. Ciprofloxacin Obat Sakit maag,  Meningkatnya Ciprofloxacin Baquinor Forte,


ciprofloxacin mual risiko epilepsi dan serangan sebaiknya Bufacipro,
mengandung dan muntah, jantung, jika digunakan dengan dikonsumsi setelah Quinobiotic,
teofilin
bahan aktif diare, sakit makan untuk Tequinol, Ciproxin,
 Meningkatnya risiko kejang,
ciprofloxacin kepala, sulit jika digunakan dengan obat mencegah sakit Phaproxin, Ciflos,
HCl yang tidur, vagina antiinflamasi nonsteroid maag. Jangan Cylowam, Kifarox,
memiliki cara terasa gatal atau  Meningkatnya risiko hipotensi, berhenti Bimaflox,
kerja keputihan jika diberikan bersama dengan mengonsumsi Bernoflox, Interflox,
menghentikan obat penenang ciprofloxacin tanpa Meflosin, Cifloxan
 Meningkatnya risiko gangguan
pertumbuhan seizin dokter, walau
jantung, jika digunakan dengan
bakteri. obat antiaritmia, antibiotik gejala yang dialami
makrolid, cisapride, dan obat telah membaik. Jika
antipsikotik dilakukan, bakteri
 Meningkatkanya efek samping dapat kebal terhadap
ciprofloxacin, jika digunakan pengobatan dan
dengan probenecid risiko kekambuhan
dan ciclosporin
infeksi akan
 Meningkatnya efek
samping methotrexate, meningkat.
clozapine, ropinirole,
phenytoin, warfarin, dan
vitamin K

16. Dexamethasone Dexamethasone Nafsu makan  Phenytoin, rifampicin, Obat ini sebaiknya Dextaf, Cortidex,
bekerja dengan meningkat, berat barbiturat, carbamazepine, dan dikonsumsi sesudah Dexaharsen,
mengurangi badan ephedrine: menurunkan makan, untuk Tobroson, Cendo
efektivitas dexamethasone
peradangan dan bertambah, mencegah sakit Xitrol, Dexaton,
 Erythromycin, ketoconazole,
menurunkan perubahan siklus dan ritonavir: menimbulkan maag. Jika telah Exitrol, Dextaco,
sistem kekebalan menstruasi, efek samping obat mengkonsumsi Dextamine
tubuh, sama gangguan tidur,  Obat diuretik: menimbulkan dexamethasone
seperti steroid pusing, sakit hypokalemia dalam jangka panjang
yang dihasilkan kepala, sakit  Warfarin: menimbulkan tidak boleh
oleh tubuh secara perut perdarahan menghentikan
alami. konsumsi obat secara
tiba-tiba tanpa
sepengetahuan
dokter.

17. Domperidone Domperidone Sakit kepala,  Bromocriptine, efeknya Konsumsi obat ini 30 Motilium,
bekerja dengan merasa menghambat efektivitas obat menit sebelum makan Gerdilium,
mempercepat kepanasan, mata tersebut dan sebelum tidur. Vesperum, Vomitas,
 Analgesik opioid
gerakan saluran merah, mulut Jangan menambah Domeran, Vidon
(misalnya morfin) dan
pencernaan, kering, payudara antimuskarinik (misalnya dosis domperidone
sehingga terasa nyeri, atropin), efeknya menghambat dari yang diresepkan.
makanan di keluar susu dari efektivitas obat domperidone
dalam lambung payudara,  Penghambat CYP3A4, seperti
lebih cepat pembengkakan ketoconazole atau itraconazole,
menuju usus. payudara pada efeknya meningkatkan risiko
terjadinya gangguan irama
Akibatnya, rasa pria, gangguan
jantung
mual dapat menstruasi pada
berkurang. wanita

18. Erythromycin Dalam mengatasi Diare, gangguan  Gangguan irama jantung yang Antibiotik ini dapat Dothrocyn,
infeksi, perut, seperti berisiko fatal, jika digunakan dikonsumsi sebelum Erysanbe, Narlecin,
erythromycin nyeri dan kram, bersama dengan obat cisapride atau sesudah makan. Trovilon
atau terfenadine
bekerja dengan kehilangan Pasien disarankan
 Penderita dapat mengalami
cara membunuh nafsu makan, penyempitan pembuluh darah untuk menghabiskan
bakteri penyebab mual, muntah hingga kematian jaringan jika seluruh dosis yang
infeksi tersebut. erythromycin digunakan diresepkan oleh
bersama dengan ergotamine dokter meski kondisi
atau dihydroergotamine tampaknya sudah
 Dapat menyebabkan membaik.
rhabdomyolysis jika digunakan
bersama dengan obat golongan
HMG-CoA reductase
inhibitors (misalnya
simvastatin)
 Meningkatkan efek toksik
(keracunan) dari obat
colchicine dan digoxin, bila
diberikan bersama
erythromycin
 Erythromycin juga dapat
meningkatkan efek mengantuk
jika digabungkan dengan obat
benzodiazepines (misalnya
alprazolam atau midazolam)
 Risiko efek samping dari
erythromycin dapat meningkat
jika dikonsumsi bersama
dengan cimetidine
 Efektivitas erythromycin
menurun jika dikonsumsi
dengan teofilin
 Dapat memicu hipotensi,
denyut jantung lambat,
dan asidosis jika digabungkan
dengan obat darah tinggi
golongan antagonis kalsium
 Dapat meningkatkan risiko
terjadinya efek samping dari
obat sildenafil, ciclosporin,
carbamazepine, tacrolimus,
methylprednisolone, cilostazol,
vinblastine, dan bromocriptine

Cialis 

20. Glimepiride Obat ini bekerja Pusing dan sakit  Glimepiride dapat Glimepiride biasanya Amadiab, Amaryl,
dengan cara kepala, mual, menyebabkan hipoglikemia dikonsumsi sekali Anpiride, Gliariade,
mendorong muntah, ruam atau kadar gula darah rendah sehari, sebelum atau Glucokaf, Gluvas,
jika dikonsumsi bersama
pankreas untuk sesudah makan. Mapryl, Metrix,
dengan obat-obatan berikut ini,
memproduksi aspirin, sulfonamide, Jangan berhenti Pimaryl, Relide,
insulin dalam chloramphenicol, mengkonsumsi obat, Velacom, Versibet,
tubuh dan clarithromycin, warfarin, ACE meskipun telah Actaryl, Diaglime,
membantu tubuh inhibitor, fluoxetine, merasa lebih baik. Friladar, Glamarol,
menggunakan quinolone, beta blocker Konsultasikan Glimetic, Glucoryl,
insulin secara  Efektivitas glimepiride untuk terlebih dahulu Mepirilid, Norizec,
menurunkan kadar gula darah
lebih efisien. kepada dokter Simryl, Pridiab,
akan berkurang jika
dikonsumsi bersamaan dengan sebelum berhenti Paride, Solosa,
jenis obat berikut ini, diuretik, mengonsumsi obat Diaversa
kortikosteroid, phenytoin ini.
 Kombinasi glimepiride dengan
insulin pada pasien gagal
jantung akan meningkatkan
risiko efek samping yang
berkaitan dengan jantung

21. Ibuprofen Ibuprofen bekerja Perut kembung,  Obat antiinflamasi nonsteroid, Konsumsilah tablet Intrafen, Neo
dengan cara mual dan pengencer darah, dan atau kapsul ibuprofen Rheumacyl,
menghalangi muntah, kortikosteroid dapat bersama makanan Oskadon SP, Bodrex
tubuh diare atau malah meningkatkan efek samping untuk mengurangi Extra, Bodrexin IBP,
perdarahan saluran cerna
memproduksi sembelit, sakit risiko sakit maag. Procold Obat Sakit
 Ciclosporin dan tacrolimus
prostaglandin, maag, demam, dapat meningkatkan efek Jangan berbaring Kepala, Paramex
yaitu senyawa sakit kepala, samping hiperkalemia dan sampai 10 menit Nyeri Otot,
yang perubahan mood gangguan fungsi ginjal setelah mengonsumsi Novaxifen,
menyebabkan  ACE inhibitor dan ARB dapat obat ini. Arbupon, Proris
peradangan dan menurunkan efek
rasa sakit. antihipertensi dari kedua obat
tersebut
 Lithium dan methotrexate,
dapat menaikkan risiko
keracunan ibuprofen

24. Salbutamol Salbutamol Jantung  Meningkatkan risiko terjadinya Konsumsi salbutamol Astharol, Azmacon,
bekerja dengan berdebar, gangguan pada fungsi jantung, tablet bersama Fartolin, Glisend,
cara melemaskan tungkai, lengan, bila digunakan bersama segelas air putih. Bila Salbuven, Suprasma,
antidepresan golongan
otot-otot di tangan, atau lupa mengkonsumsi Velutine, Ventolin
trisiklik, seperti amitriptyline,
sekitar saluran kaki gemetaran, obat golongan MAOI obat, segera gunakan nebules, Ventolin
pernapasan yang sakit kepala,  Menghambat efektivitas obat begitu ingat. Namun Inhaler, Combivent
menyempit, nyeri atau kram dan meningkatkan risiko sesak bila jarak dengan UDV, Lasal
sehingga udara otot napas, bila digunakan bersama jadwal penggunaan ekspektoran,
dapat mengalir obat golongan beta-blocker, obat berikutnya Lasalcom
lebih lancar ke seperti propranolol sudah terlalu dekat,
 Meningkatkan potensi
dalam paru-paru. lanjutkan langsung ke
hipokalemia (kekurangan
kalium), bila digunakan dosis selanjutnya.
bersama obat golongan Jangan
diuretik, seperti furosemide menggandakan dosis
untuk menggantikan
dosis yang terlewat.

25. Simvastatin Simvastatin Bersin-bersin,  Sejumlah efek samping bisa Simvastatin Simbado, Sintrol,
bekerja dengan pilek, sakit muncul jika simvastatin dikonsumsi satu kali Selvim, Statcol,
cara menghambat tenggorokan, dikombinasikan dengan obat- setiap hari di waktu Statkoles, Norpid,
enzim pembentuk mual, sembelit obatan antikoagulan (obat malam sebelum tidur. Mersivas, Valemia
pengencer darah):
kolesterol jahat, Konsumsilah obat ini
meningkatkan risiko
sehingga kadar perdarahan, ezetimibe: pada waktu yang
kolesterol dalam meningkatkan risiko gangguan sama setiap harinya
darah berkurang. fungsi hati, amlodipine dan agar pengobatan
asam fusidat: meningkatkan efektif.
risiko kelainan otot (miopati),
colchicine, amiodarone,
verapamil, dilatizem:
meningkatkan risiko miopati
dan rhabdomyoyisis atau
kerusakan jaringan otot rangka
 Simvastatin juga dapat
meningkatkan risiko
miopati, rhabdomyolysis,
dan gagal ginjal akut, bila
digunakan bersamaan dengan
obat-obat antijamur, seperti
itraconazole dan ketoconazole,
antibiotik, seperti
clarithromycin dan
erythromycin, vitamin
B3 (niacin), gemfibrozil,
ciclosporin, danazol
Spironolakton spironolactone Sistem Penggunaan bersamaan dengan• Dosis untuk pasien Spirola, letonal,
yang utama obat-obatan golongan ACE HT adalah 25-50 Carpiaton,
pencernaan: (Angiotensin Converting mg/hari dibagi
adalah sebagai Spirolactone
gangguan Enzyme) inhibitor, Angiotensin dalam 1-2 dosis,
diuretik hemat
Receptor Blocker (ARB) dan diminum bersama
kalium yang pencernaan
suplemen yang mengandung makanan (DIH,
bekerja pada (mual, muntah) kalium dapat meningkatkan 2011).
tubulus di ginjal. dan perdarahan risiko hiperkalemia akibat efek
Mekanisme dari diuretik hemat kalium dari
Sistem
antagonis dari spironolactone. Kombinasi
aldosteron hematologi: spironolactone dengan ACEI
agranulositosis atau ARB perlu pemantauan
membuat
kadar kalium darah yang ketat
spironolactone Reaksi karena dapat menyebabkan
juga dapat hipersensitivitas hiperkalemia yang letal
digunakan untuk
Sistem saraf:
hiperaldosteronis
ataksia, sakit
me dan gagal
jantung. kepala,
mengantuk,
letargi
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Praktek kerja lapangan merupakan pembelajaran di dunia kerja secara
langsung sehingga dapat memberikan peluang belajar dan mencari
wawasan dengan melakukan praktek secara nyata atau pada pekerjaan
yang sesungguhnya. Adanya Praktek Kerja Lapangan di Apotek Watsons
Icon Mall Gresik dapat dijadikan tolak ukur mahasiswa sejauh mana
penguasaan ilmu yang didapatkan dari Universitas Muhammadiyah
Gresik.
Berdasarkan kegiatan PKL di Apotek Watsons Icon Mall Gresik dapat
disimpulkan bahwa standar pelayanan kefarmasian apotek di Apotek
Watsons Icon Mall Gresik sudah sesuai (Permenkes No. 73 Tahun 2016).
Standar pelayanan Apotek Magetan meliputi identifikasi resep,
merencanakan, peracikan obat yang tepat yaitu mulai dari skrinning
administrasi, farmasetis, klinis, kemudian meracik, memberi label sudah
berjalan sesuai ketentuan.
Metode perencanaan kebutuhan perbekalan kesehatan di Apotek
Watsons Icon Mall Gresik menggunakan metode konsumsi. Penyimpanan
barang di Apotek Watsons Icon Mall Gresik disimpan berdasarkan
Alfabetis, FIFO dan FEFO. Distribusi obat di Apotek Watsons Icon Mall
Gresik dilakukan melalui resep, penjualan bebas, dan saling mengirim
barang ke sesame cabang watsons ketika ada over stok atau cabang lain
membutuhkan obat tersebut. Pelaporan penggunaan obat narkotika dan
psikotropika di Apotek Watsons Icon Mall Gresik dikirim dengan via
online ke Kementrian Kesehatan melalui sipnap.
Pelayanan informasi obat kepada pelanggan di Apotek Watsons Icon
Mall Gresik sudah sesuai yaitu cara pemakaian obat, efek samping dan
informasi yang perlu disampaikan oleh seorang Apoteker atau Tenaga
Teknis Kefarmasian. Mampu melaksanakan manajemen administrasi
dengan baik yang meliputi pencatatan pembelian, penjualan, pengarsipan
faktur, resep, serta manajemen penyimpanan serta perawatan atas obat dan
alat kesehatan.

5.2 SARAN
5.2.1 Untuk Universitas Muhammadiyah Gresik
1. Adanya kerja sama yang baik antara Universitas Muhammadiyah Gresik
dengan tempat Praktek Kerja Lapangan sehingga terjadi sinkronisasi
materi yang diajarkan dengan proses pembimbingan ditempat Praktek
Kerja Lapangan.
2. Lebih memantapkan lagi kemampuan atau materi sebelum melakukan
Praktek Kerja Lapangan.
5.2.2 Untuk Mahasiswa
1. Lebih menguasai ilmu kefarmasian sebelum terjun melakukan Praktek
Kerja Lapangan.
2. Mempelajari dan memahami terlabih dahulu buku panduan yang telah di
sajikan oleh pihak Universitas Muhammadiyah Gresik.
3. Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap Apoteker, Asisten
Apoteker, Tenaga Teknis Kefarmasian dan Pasien.
5.2.3 Untuk Apotek
1. Diharapkan untuk mempertahankan pelayanan yang baik terhadap
pasien.
2. Diharapkan untuk semua petugas apotek mengenal baik semua pasien.

Anda mungkin juga menyukai