Anda di halaman 1dari 17

PENGENDALIAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN

KADALUARSA DAN RUSAK DI RUMAH SAKIT MITRA

PLUMBON

KARYA TULIS ILMIAH

NANIK NURAINI

191FF02075

PROGRAM STUDI DIPLOMA FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

BANDUNG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENGENDALIAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN KADALUARSA DAN

RUSAK

DI RUMAH SAKIT MITRA PLUMBON

Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Sidang Ahli Madya

Program Pendidikan Diploma 3

NANIK NURAINI

191FF02075

Bandung, 20 Juli 2020

Telah disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Widya Alighita, M.Si.,Apt Deny Puriyani Azhary, M.Si.,Apt

i
PENGENDALIAN OBAT DAN ALAT KESEHATAN KADALUARSA

DAN RUSAK DI RUMAH SAKIT MITRA PLUMBON

Oleh

Nanik Nuraini

191FF02075

ABSTRAK

Obat dalam pelayanan kefarmasian adalah bagian paling penting untuk


mewujudkan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.Sehingga pada
pelaksanaanya Instalasi farmasi rumah sakit harus menjamin mutu kehidupan
pasien.Dalam Permenkes no 72 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Rumah Sakit,salah satu nya disebutkan Standar Pelayanan
Kefarmasian adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman bagi tenaga
kefarmasian dalam menyelenggarakan pelayanan kefarmasian dengan tujuan
melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional
dalam rangka keselamatan pasien (patient safety).
Tujuan dibuat penelitian adalah agar mengetahui bagaimana tata cara
pengendalianobat dan alat kesehatan kadaluarsa dan rusak yang baik diRumah
Sakit Mitra Plumbon,menekan kerugian yang diakibatkan adanya obat danalat
kesehatan yang kadaluarsa dan rusak,menghindari terjadinya pemberian obat
dan alat kesehatan yang kadaluarsa dan rusak.Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah observasi langsung dan wawancara.Dari penelitian yang
dilakukan selama bulan Februari 2020 sampai Mei 2020, dari jumlah total obat
dan alat kesehatan yang ada sebanyak 1.820 sediaan diperoleh hasil obat dan
alat kesehatan kadaluarasa sebanyak 0,71% di bulan Februari,1,37% di bulan
Maret,2,03% di bulan April,dan 2,85% di bulan Mei,Obat dan alat kesehatan
yang sudah kadaluarsa dikarantina untuk dibuatkan berita acara pemusnahan
dan dilakukan pemusnahan obat.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Prosedur
Tetap yang berlaku di Rumah Sakit Mitra Plumbon tidak berjalan dengan baik.

Kata kunci :obat,alat kesehatan,kadaluarsa,rumah sakit.

ii
ABSTRACT

Medicine in pharmaceutical services is the most important part to realize


quality pharmaceutical services. So that the implementation of the installation
Hospital pharmacy must guarantee the quality of life of patients. In Permenkes no
72 of 2016 concerning Pharmaceutical Services Standards in Hospitals, one of
them mentioned Pharmaceutical Service Standards are benchmarks used as
guidelines for pharmaceutical personnel in conducting pharmaceutical services
with the aim of protecting patients and the community from the use of drugs that
are not rational in the context of patient safety (patient safety.The purpose of this
research is to find out how to control good and expired and damaged medical
devices and medical devices at Mitra Plumbon Hospital, reduce losses caused by
expired and damaged drugs and medical devices, avoiding the provision of
expired and damaged medicines and medical devices. The method used in this
study is direct observation and interviews. From the research conducted during
February 2020 to May 2020, from the total number of drugs and medical devices
that were as many as 1,820 preparations obtained the results of drugs and
medical devices at an average of 0.71% in February, 1.37% in March, 2, 03% in
April, and 2.85% in May, Drugs and medical devices that have expired are
quarantined to make the minutes of the destruction and the destruction of the
drugs well.

Keywords : medicine, medical devices, expired, hospitals.

iii
PEDOMAN PENGGUNAAN KARYA TULIS

Karya Tulis Ilmiah yang tidak dipublikasikan terdaftar dan tersedia di

Perpustakaan Universitas Bhakti Kencana Bandung, dan terbuka untuk umum.

Referensi kepustakaan diperkenankan dicatat, tetapi pengutipan atau peringkasan

hanya dapat dilakukan seizing pengarang dan harus disertai dengan kebiasaan

ilmiah untuk menyebutkan sumbernya.

Memperbanyak atau menerbitkan sebagian atau seluruh KTI haruslah seizing

Ketua Program Studi di lingkungan Universitas Bhakti Kencana Fakultas Farmasi

Bandung.

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat Nya

sehingga Karya Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.Karya Tulis

Ilmiah ini merupakan tugas akhir harus diselesaikan oleh Mahasiswa Program

Studi Diploma III Farmasi.Tujuan utama dari Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk

memantapkan teori dan praktik yang telah dipelajari di kampus dan dapat

diselesaikan serta diaplikasikan di tempat kerja.

Karya Tulis Ilmiah ini dapat tersesaikan berkat dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak baik secara materil maupun moril.Pada kesempatan ini penyusun

menyampaikan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Ibu Dr.apt Patonah,M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Bhakti

Kencana

2. Ibu apt. Ika Kurnia Sukmawati,M.Si.,selaku Ketua Program Studi Diploma

Farmasi Universitas Bhakti Kencana

3. Ibu Widya Alighita, M.Si.,Apt selaku Dosen pembimbing,terimakasih atas

bimbingannya dalam menyusun karya tulis ini.

4. Deny Puriyani Azhary, M.Si.,Apt selaku Dosen pembimbing,terimakasih

atas bimbingannya dalam penyusunan karya tulis ini.

5. Direktur Rumah Sakit Mitra Plumbon Bapak dr.Herry Seprijanto,Mkes

6. Bapak Tri Hendro Purnomo S.Farm,Apt selaku Kepala Instalasi Farmasi RS

Mitra Plumbon

7. Rekan-rekan mahasiswa RPL D3 Farmasi Universitas Bhakti Kencana

2019-2020

v
8. Rekan-rekan farmasi dan logistik RS Mitra Plumbon

9. Orang tua,suami,anak-anak,keluarga yang ikut mendukung proses

pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini sampai selesai.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,yang telah

memberikan dukungannya selama penelitian dan penulisan karya tulis ini.

Terima kasih juga disampaikan kepada para dosen pengajar dan staf

akademik atas bantuan yang diterima selama mengikuti perkuliahan di Universitas

Bhakti Kencana Bandung.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.

Cirebon, 15 Juli 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

ABSTRACT............................................................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................................v

DAFTAR ISI......................................................................................................... vii

PENDAHULUAN ...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian...................................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4

2.1 Obat Rusak Atau Kadaluarsa ................................................................... 4

2.1.1 Kondisi Yang Mempercepat Kadaluarsa Obat ..................................... 5

2.1.2 Efek Meminum Obat Yang Kadaluarsa................................................ 6

2.1.3 Ruang Lingkup Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit ........................... 6

2.1.4 Prosedur Pengelolaan Sediaan Farmasi ................................................ 6

2.1.5 Prosedur Pengendalian Obat Dan Alat Kesehatan Kadaluarsa............. 7

2.1.7 Cara Penghancuran Obat Rusak Atau Kadaluarsa................................ 7

BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................9

BAB IV DESAIN PENELITIAN ..........................................................................10

4.1 Desain Penelitian .................................................................................... 10

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 10

vii
4.3 Variabel penelitian ................................................................................. 10

4.4 Prosedur Penelitian................................................................................. 10

4.5 Analisis ................................................................................................... 11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................12

5.1 Hasil Penelitian....................................................................................... 12

5.2 Pembahasan ............................................................................................ 19

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................21

6.1 Kesimpulan............................................................................................. 21

6.2 Saran ....................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................22

viii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap,rawat jalan,dan gawat darurat (Permenkes No

4 tahun 2018). Untuk memberikan pelayanan kesehatan di rumah sakit diperlukan

tenaga farmasi untuk menyiapkan obat dan alat kesehatan.

Obat merupakan salah satu bagian terpenting dalam proses penyembuhan

penyakit, pemulihan kesehatan dan juga pencegahanterhadap suatu penyakit. Obat

yangsudah melewati masa kadalursa dapat membahayakankarena berkurangnya

stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkanefek toksik (racun). Hal ini

dikarenakan kerja obat sudah tidak optimal dan kecepatan reaksinya telah

menurun, sehingga obat yang masuk kedalam tubuh hanya akan mengendap dan

menjadi racun.

Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit terdiri dari 2 kegiatan yaitu

pengelolaan perbekalan farmasi dan farmasi klinis.Pada kegiatan pengelolaan

perbekalan farmasi menjamin mutu dan keamanan obat adalah sangat penting

untuk memberikan pelayanan yang aman dan berkualitas terhadap pasien. Cara

pengendalian obat dan alkes kadaluarsa yang ada di RS Mitra Plumbon masih

belum maksimal dikarenakan kurangnya pengawasan dan kontrol terhadap

pengelolaan stok obat dan alkes yang tersedia di Rumah Sakit Mitra Plumbon.

1
2

Dalam mengantisipasi pengendalian obat dan alkes kadaluarsa maka Rumah

Sakit harus mempunyai standar pelayanan pengendalian obat dan alkes kadaluarsa

sesuai PMK No.72 tahun 2016 dan Depkes RI. Untuk itu penulis akan

mengadakan penelitian serta observasi tentang “Pengendalian obat dan alkes

kadaluarsa di Rumah Sakit Mitra Plumbon”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Bagaimana pengendalian obat dan alat kesehatan kadaluarsa di Rumah

Sakit Mitra Plumbon?

2) Apakah pengendalian obat dan alat kesehatan kadaluarsa sudah sesuai

dengan prosedur?

1.3 Tujuan Penelitian

1 . Tujuan Umum

Mengetahui tata cara pengendalian obat dan alat kesehatan kadaluarsa

di Rumah Sakit Mitra Plumbon

2. Tujuan Khusus

Mengetahui sesuai atau tidaknya pengendalian obat dan alat kesehatan

kadaluarsa di Rumah Sakit Mitra Pumbon.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dalam Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini adalah sebagai

berikut:
3

1. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat memberikan tata cara atau prosedur pengendalian

obat dan alat kesehatan kadaluarsa serta kesesuaian pengendalian obat

dan alat kesehatan kadaluarsa.

2. Bagi Kesehatan

Merupakan sumbangan pemikiran untuk RS Mitra Plumbon dalam

pengendalian obat dan alat kesehatan kadaluarsa agar mengurangi

kerugian.

3. Bagi Akademik

Manfaat bagi akademik dalam penyusunan KTI ini dapat memberikan

ilmu pengetahuan tentang pengendalian obat dan alat kesehatan

kadaluarsa serta prosedur-prosedur yang harus ditempuh oleh para

mahasiswa Universitas Bhakti Kencana.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Obat Rusak Atau Kadaluarsa

Obat rusak atau kadaluarsa adalah kondisi obat bila konsentrasinya sudah

berkurang antara 25-30% dari konsentrasi awalnya serta bentuk fisik yang

mengalami perubahan (Seto, 2002: 34).

Obat rusak yaitu obat yang bentuk atau kondisinya yang tidak dapat

digunakan lagi, sedangkan waktu kadaluarsa yaitu waktu yang menunjukan batas

akhir obat masih memenuhi syarat dan waktu kadaluarsa dinyatakan dalam bulan

dan tahun harus dicantumkan pada kemasan obat. Obat rusak dan kadaluarsa

dengan kadar dan fungsi yang telah berubah mengakibatkan penyakit pada

manusia serta dapat menimbulkan kematian (BPOM, 2009).

Obat yang sudah melewati masa kadalursa dapat membahayakan karena

berkurangnya stabilitas obat tersebut dan dapat mengakibatkan efek toksik

(racun). Hal ini dikarenakan kerja obat sudah tidak optimal dan kecepatan

reaksinya telah menurun, sehingga obat yang masuk kedalam tubuh hanya akan

mengendap dan menjadi racun. Sebenarnya obat yang belum kadaluarsa juga

dapat menyebabkan efek buruk yang sama. Hal ini disebabkan karena

penyimpanannya yang salah yang menyebabkan zat didalam obat tersebut

rusak.Tanda-tanda kerusakan zat tersebut, biasanya disertai dengan perubahan

bentuk, warna, bau, rasa atau konsistensi. Maka dari itu harus diperhatikan juga

cara penyimpanan obat yang baik (Depkes RI, 2004).

4
5

2.1.1 Kondisi Yang Mempercepat Kadaluarsa Obat

Meskipun obat belum mendekati tanggal kadaluarsa namun ada beberapa

halyang dapat mempercepat masa kadaluarsa, seperti penyimpanan yang

tidak tepat. Menurut Lukman (2006: 45), faktor yang mempercepat

kadaluarsa obat adalah sebagai berikut:

1) Kelembaban

Tempat yang lembab akan mempercepat masa kadaluarsa obat karena akan

mempengaruhi stabilitas obat kemudian dapat menyebabkan penurunan

kandungan, hal ini yang mempercepat kadaluarsa.

2) Suhu

Suhu penyimpanan obat bermacam-macam, pada umumnya obat banyak

disimpan pada suhu kamar.Penyimpanan obat di kulkas.tidak dianjurkan

jika tidak terdapat petunjuk. Obat-obat minyak seperti minyak ikan,

sebaiknya jangan disimpan di tempat yang terlalu dingin. Vaksin

merupakan contoh obat yang akan rusak jika ditempatkan pada ruangan

dengan suhu panas.

3) Cahaya

Obat sebaiknya tidak diletakkan pada tempat yang terkena paparan sinar

matahari ataupun lampu secara langsung.Misalnya : Vaksin bila terkena

sinar matahari langsung maka dalam beberapa detik, vaksin akan menjadi

rusak. Untuk melindunginya dari cahaya maka digunakan kemasan

berwarna, misalnya ampul yang berwarna coklat disamping menggunakan

kemasan luar.
6

2.1.2 Efek Meminum Obat Yang Kadaluarsa

Efek meminum obat kadaluarsa dapat menimbulkan:

a) Penyakit lama sembuhnya/tidak sembuh karena obat yang digunakan

sudah berkurang kekuatannya .Hal ini disebabkan karena sebagian zat

berkhasian sudah berubah menjadi zat lain yang tidak berkhasiat.

b) Obat yang kadaluarsa berubah menjadi beracun yang menimbulkan

bahaya baru.

2.1.3 Ruang Lingkup Pelayanan Farmasi Di Rumah Sakit

Ruang lingkup pelayanan farmasi di rumah sakit meliputi:

a) Pengelolaan sediaan farmasi

b) Pelayanan farmasi klinik

2.1.4 Prosedur Pengelolaan Sediaan Farmasi

Kegiatan Pengelolaan Sediaan Farmasi,Alat Kesehatan,dan Bahan Habis

Pakai di rumah sakit berdasarkan Permenkes No 72 Tahun 2016,meliputi:

a) Pemilihan

b) Perencanaan kebutuhan

c) Pengadaan

d) Penerimaan

e) Penyimpanan

f) Pendistribusian

g) Pemusnahan

h) Penarikan

i) Pengendalian
7

j) Administrasi

2.1.5 Prosedur Pengendalian Obat Dan Alat Kesehatan Kadaluarsa

Prosedur Tetap yang berlaku di Rumah Sakit Mitra Plumbon berdasarkan

SK No 1911/RSMP/X/2014 adalah sebagai berikut :

a) Periksa perbekalan farmasi yang rusak dan akan kadaluarsa dimasing-

masing unit farmasi dan unit lain penyimpanan perbekalan farmasi.

b) Perbekalan farmasi yang rusak dan akan kadaluarsa dilaporkan ke

Koordinator Farmasi dalam laporan obat kadaluarsa/rusak/hilang.

c) Buatlah rekapan laporan obat kadaluarsa/rusak/hilang dari masing-

masing unit oleh Koordinator Farmasi untuk dilaporkan kepada Kepala

Instalasi Farmasi.

d) Rencana tindak lanjut laporan obat kadaluarsa/rusak/hilang di buat oleh

Kepala Instalasi Farmasi untuk dilaporkan kembali kepada Kepala

Bidang Penunjang medik,diantaranya ; koordinasi dengan user untuk

dapat dijadikan bahan perimbangan penggunaan terapi,serta retur

kepada Pedagang Besar Farmasi melalui gudang farmasi.

2.1.7 Cara Penghancuran Obat Rusak Atau Kadaluarsa

Pemusnahan obat merupakan kegiatan penyelesaian terhadap obat-obatan

yang tidak terpakai karena kadaluarsa atau rusak, ataupun mutunya sudah tidak

memenuhi standar. Tujuan dilakukan pemusnahan ini ialah untuk melindungi

masyarakat dari bahaya yang disebabkan oleh penggunaan obat atau perbekalan

kesehatan yang tidak memenuhi persyaratan mutu keamanan dan kemanfaatan,


8

selain itu pemusnahan juga bertujuan untuk menghindari pembiayaan seperti

biaya penyimpanan, pemeliharaan, penjagaan atas obat atau perbekalan kesehatan

lainya yang sudah tidak layak untuk dipelihara.

Teknologi incinerator ini adalah salah satu alat pemusnah limbah yang

dilakukan pembakaran pada suhu tinggi, dan secara terpadu dapat aman bagi

lingkungan sehingga pengoperasiannya pun mudah dan aman, karena keluaran

emisi yang dihasilkan berwawasan lingkungan dan dapat memenuhi persyaratan

dari Kementerian Lingkungan Hidup sesuai dengan Kep.Men LH No.13/

MENLH/3/1995.

Anda mungkin juga menyukai