Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rizki Zalsabila

NIM : N21021078

Kelas : C1

Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN

1. Ilustrasi Kasus
Seorang Remaja perempuan berusia 19 tahun dirawat di Rumah Sakit Massenrempulu
Enrekang, pasien didiagnosa mengalami gangguan eliminasi urin. Pasien mengeluh sering
buang air kecil, pasien merasakan nyeri saat buang air kecil, dan adanya sisa urin yang
menetes setelah buang air kecil.

2. Identitas Pasien :

Nama : Ny. B

Umur : 19 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Belum menikah

Agama : Islam

Suku/Bangsa : Massenrempulu/Indonesia

Pendidikan : SMA

Bahasa yang di gunakan : Bahasa Indonesia

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat : Sipate

Sumber biaya : BPJS

Sumber Informasi : Pasien, Keluarga pasien, dan status rekam medis


3. Riwayat Kesehatan

Keluhan Utama - Pasien mengatakan sering buang air kecil.


- Pasien mengatakan merasakan nyeri saat buang air kecil.
- Pasien mengatakan adanya sisa urin yang menetes setelah buang air kecil.

Riwayat Kesehatan Pasien mengatakan sering buang air kecil, merasakan nyeri saat buang air
Sekarang kecil, dan adanya sisa urin yang menetes setelah buang air kecil sudah 2 hari
pada hari Rabu, 04 Mei 2022. Kemudian pada hari Kamis, 05 Mei 2022,
Pasien di bawa ke Rumah Sakit Mssenrempulu untuk mendapatkan
penanganganan lebih lanjut.

Riwayat Penyakit Pasien mengatakan tidak pernah menderita penyakit gangguan eliminasi urin
Dahulu sebelumnya.

Riwayat Alergi Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.

Riwayat Kesehata Keluarga (Genogram dan Keterangan) :


Pasien adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan belum menikah. Pasien tinggal
serumah dengan Ayah, Ibu, serta 2 saudaranya. Pasien mengatakan tidak ada anggota
keluarganya yang menderita penyakit yang sama, dan tidak mempunyai riwayat penyakit
keturunan.
Keterangan :

Laki - laki Pasien

Perempuan Meninggal

Hubungan Keluarga Tinggal Satu Rumah

4. Analisis Data

Data Tanda dan Gejala Etiologi/Penyebab Masalah


DS : Iritasi kandung kemih. Gangguan Eliminasi Urin.
1. Sering buang air kecil
2. Desakan berkemih (Urgensi)
3. Urin menetes (dribbling)

DO:
1. Distensi kandung kemih.
2. Berkemig tidak tuntas
(hasitancy).
3. Volume residu urin meningkat.
4. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 85×/menit
R : 22×/menit
S : 36,7°C
Spo2 : 90 %
BB : 45 kg
TB : 155 cm
5. Diagnosa Keperawatan

Hari/ Waktu Diagnosa Keperawatan


Tangggal
Kamis/ 09.30 Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penyebab iritasi
05 Mei 2022 kandung kemih.

6. Rencana Keperawatan

Hari/ Waktu Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Intervensi


tanggal
Kamis/ 10.00 Gangguan eliminasi urin Setelah dilakukan Manajemen Eliminasi
05 Mei WITA berhubungan dengan intervensi 3 × 24 jam, Urin :
2022 penyebab iritasi kandung maka eliminasi urin 1. Identifikasi tanda
kemih ditandai dengan : membaik dengan kriteria dan gejala retensi
DS : hasil : atau inkontinensia
1. Desakan berkemih 1. Sensasi berkemih urin.
(Urgensi) meningkat. 2. Catat waktu-waktu
2. Urin menetes 2. Desakan berkemih dan haluaran
(dribbling) (Urgensi) cukup berkemih
3. Sering buang air kecil menurun. 3. Ajarkan tanda dan
3. Urin menetes gejala infeksi
DO: (dribbling) menurun. saluran kemih.
1. Distensi kandung 4. Distensi kandung 4. Kolaborasi
kemih. kemih menurun. pemberian obat
2. Berkemig tidak tuntas 5. Berkemih tidak Supositoria uretra,
(hasitancy). tuntas (hesitancy) jika perlu.
3. Volume residu urin meurun.
meningkat. 6. Volume residu urine
4. TTV : menurun.
TD : 110/80 mmHg 7. Urine meneter
N : 85×/menit (dribbling) menurun
R : 22×/menit 8. Frekuensi BAK
S : 36,7°C cukup membaik.
Spo2 : 90 %
BB : 45 kg
TB : 155 cm

7. Implementasi Keperawatan

Diagnosa Keperawatan Hari/ Waktu Implementasi Hasil


Tanggal
Gangguan eliminasi urin Kamis/ 14.00 1. Identifikasi tanda 1. Nyeri saat buang
berhubungan dengan 05 Mei WITA dan gejala retensi air kecil
penyebab iritasi kandung 2022 atau inkontinensia berkurang.
kemih ditandai dengan : urin. 2. Pasien dapat
DS : 2. Catat waktu-waktu mengontrol buang
1. Desakan berkemih dan haluaran air kecil.
(Urgensi) berkemih 3. Pasien mengetahui
2. Urin menetes 3. Ajarkan tanda dan tanda dan gejala
(dribbling) gejala infeksi infeksi saluran
3. Sering buang air kecil saluran kemih. kemih.
4. Kolaborasi
DO: pemberian obat
1. Distensi kandung Supositoria uretra,
kemih. jika perlu.
2. Berkemig tidak tuntas
(hasitancy).
3. Volume residu urin
meningkat.
4. TTV :
TD : 110/80 mmHg
N : 85×/menit
R : 22×/menit
S : 36,7°C
Spo2 : 90 %
BB : 45 kg
TB : 155 cm

8. Evaluasi ( S O A P )

Diagnosa Keperawatan Hari/ Waktu Evaluasi


Tanggal
Gangguan eliminasi urin Kamis/ 15.00 S:
berhubungan dengan penyebab 05 Mei WITA - Pasien mengatakan sering buang
iritasi kandung kemih ditandai 2022 air kecil.
dengan : - Pasien mengatakan merasakan
DS : nyeri saat buang air kecil.
1. Desakan berkemih (Urgensi) - Pasien mengatakan adanya sisa
2. Urin menetes (dribbling) urin yang menetes setelah buang
3. Sering buang air kecil air kecil.

O : TTV
DO:
TD : 110/80 mmHg
1. Distensi kandung kemih.
N : 85×/menit
2. Berkemig tidak tuntas
R : 22×/menit
(hasitancy).
S : 36,7°C
3. Volume residu urin meningkat.
Spo2 : 90 %
4. TTV :
BB : 45 kg TB : 155 cm
TD : 110/80 mmHg
N : 85×/menit
A : Masalah teratasi
R : 22×/menit
P : Hentikan intervensi
S : 36,7°C
Spo2 : 90 %
BB : 45 kg TB : 155 cm

Anda mungkin juga menyukai