A DENGAN
NAMA : WAWAN
NPM : P17320119337
2019
KASUS PERAWATAN PASIEN DENGAN INFEKSI SALURAN KENCING
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : Tn. A
Umur : 62 Tahun
Pekerjaan : Wiraswasta
a. keluhan utama
Disuria
Poliuria
Nyeri
Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.
d. Nutrisi metabolic
Kemampuan pasien dalam mengkonsumsi makanan mengalami penurunan akibat nafsu makan
yang kurang karena mual, muntah saat makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan
sama sekali.
e. Eliminasi
Eliminasi alvi klien tidak dapat mengalami konstipasi oleh karena tirah baring lama. Sedangkan
eliminasi urine mengalami gangguan karena ada organisme yang masuk sehingga urine tidak
lancar.
f. Kognitif Perseptual.
Daya ingat pasien ISK kebanyakan dijumpai tidak mengalami gangguan.
g. Konsep Diri
Perasaan menerima dari pasien dengan keadaannya, kebanyakan pasien tidak mengalami
gangguan konsep diri.
h. Pola Koping
Mekanisme pertahanan diri yang biasa digunakan oleh pasien adalah dengan meminta
pertolongan orang lain.
3. Sistem Respirasi
Pernafasan normal yaitu 16 – 20x/menit
4. Sistem Kardiovaskuler
Terjadi penurunan tekanan darah
5. Sistem Integumen
Kulit kering, turgor kulit menurun, rambut aga kusam.
6. Sistem gastrointestinal
Bibir kering pecah – pecah, mukos mulut kering, lidah kotor
7. Sistem muskuloskeletal
Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya kelainan.
8. Sistem Abodemen
Pada palpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat adanya peradangan akut maupun
kronis dari ginjal atau saluran kemih yang mengenai pelvis ginjal, pielonefritis, cystitis, uretra.
- Menghindari
nokturia
sehingga pasien
dapat tidur
secara maksimal
4 Peningkatan suhu Suhu tubuh Kaji tanda-tanda vital Mengetahui
tubuh berhubungan kembali normal keadaan umum
dengan invasi kuman dengan criteria- Beri kompres air hangat pasien
ke dalam tubuh. hasil - Dapat
Ditandai dengan : DS : Pasien membantu
DS : Pasien mengatakan mengatakan fasodilatasi
bahwa badan terasa badan tidak- Anjurkan pasien untuk pembuluh darah
panas terasa panas minum air sehingga
DO : Suhu badan DO : Suhu mempermudah
meningkat tubuh kembali terjadinya
normal - Kolaborasi dengan dokter penguapan tubuh
untuk pemberian anti- Diharapkan
pireutik dapat
menurunkan
suhu tubuh
pasien dan
memenuhi
kebutuhan cairan
tubuh.
- Antipireutik
dapat
membantu
menurunkan
suhu tubuh.
5 Perubahan Kebutuhan Kaji frekuansi makan pasien Mengetahui
pemenuhan nutrisi perhari perkembangan
kebutuhan nutrisi terpenuhi - Timbang berat badan asukan nutrisi
kurang dari dengan criteria: - Mengetahui
kebutuhan tubuh DS : Adanya- Beri makan porsi sedikit perkembangan
berhubungan dengan nafsu makan tapi sering status nutrisi
mual dan muntah. DO : Porsi- Kolaborasi dengan dokter pasien
Ditandai dengan : makan untuk pemberian- Usaha untuk
DS : Anoreksia dihabiskan, antiemetika memenuhi
DO : Porsi makan tidak ada mual- Anjurkan keluarga kebutuhan
tidak dihabiskan dan muntah membawa makanan yang nutrisi tubuh
disukai pasien - Membantu
meningkatkan
nafsu makan
pasien
6 Intoleransi aktivitas Pasien dapat Kaji tingkat kemampuan Mengetahui
berhubungan dengan melakukan dalam melakukan tingkat
adanya nyeri dan aktifitas. aktifitas kemampuan
kelemahan fisik: Dengan criteria pasien dalam
DS : pasien hasil: - Bantu pasien dalam melaksanakan
mengatakan DS
nyeri : Pasien memenuhi kebutuhannya aktifitas
saat bergerak mengatakan - Latih pasien dalam- Kebutuhan
DO : pergerakan dapat bergerak melakukan aktifitas secara pasien dapat
terbatas kelemahan dan melakukan mandiri terpenuhi
fisik aktifitas - Meningkatkan
DO : Pasien kemampuan
dapat dalam
beraktifitas melaksanakan
secara mandiri aktifitas
7 Ansietas Ansietas Kaji tingkat pengetahuanMengetahui tingkat
berhubungan dengan berkurang. pasien tentang penyakit pengetahuan
kurangnya Dengan criteria ISK pasiententang
pengetahuan tentang hasil: - Observasi situs psikis penyakitnya
penyakit ISK. DS : pasien pasien - Mengetahui
Ditandai dengan : menyatakan tingkat
DS : Pasien bertanya tentang pengetahuan - Beri penjelasan tentang kexcemasan dan
penyakitnya yang akurat penyakitnya mekanisme
DO : Pasien tentang koping pasien
gelisah, mekanisme penyakitnya - Ajarkan nama obat, dosis,- Diharapkan
koping menurun DO : Pasien waktu, dan cara serta efek pasien
tampak rileks, samping obat memahami
ansitas - Anjurkan pasien untuk tentang
berkurang menghindari minum kopi, penyakitnya
the, cola dan minuman sehingga
beralkohol mengurangi
ansietas
- Untuk
mengurang
kesalahan dan
pemberian terapi
obat oleh
keluarga atau
pasien
- Untuk
mengurangi
timbulyan gejala
iritasi yang lebih
buruk.
1) Riwayat penyakit yang berhubungan dengan kandung kemih, trauma kandung kemih,
infeksi saluran kemih berulang
2) Mual, Muntah
3) Anoreksia
c. Pola Eliminasi
1) Sering berkemih
5) Diare
2) Banyak duduk
3) Kurang beraktivitas
4) Malaise
1) Perasaan terasing
1) Menopause
1. 2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah kesehatan actual
dan potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi : pertama adanya masalah actual berdasarkan
respon klien terhadap masalah atau penyakit. Kedua factor-faktor yang berkontribusi atau
penyebab adanya masalah. Ketiga kemampuan klien untuk mencegah atau menghilangkan
masalah.
Menurut Doengoes ( 1999), diagnosa keperawatan yang sering muncul pada pasien infeksi
saluran kemih adalah :
1. Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi yang dimanifestasikan oleh adanya peningkatan
suhu, tachicardi, menggigil dan malaise.
2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi pada jaringan mukosa saluran perkemihan yang
dimanifestasikan oleh adanya nyeri pada saat berkemih, nyeri pinggang, nyeri supra pubik, low
back pain dan spasme kandung kemih.
3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan adanya infeksi saluran kemih yang
dimanifestasikan oleh adanya nocturia, inkontinensia dan hematuri.
4. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan
anoreksia.
5. Resiko tinggi infeksi berulang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyebab,
pencegahan kekambuhan dan perawatan.
1. 3. Rencana Keperawatan
1. Hipertermi berhubungan dengan adanya infeksi yang dimanifestasikan oleh adanya peningkatan
suhu, tachicardia, menggigil dan malaise.
Kriteria Hasil :
Rencana Tindakan :
Rasional : Kompres yang diberikan pada kulit dapat mengurangi atau menurunkan suhu
secara evaporasi.
2. Nyeri berhubungan dengan inflamasi pada jaringan mukosa saluran perkemihan yang
dimanifestasikan oleh adanya nyeri pada saat berkemih, nyeri pinggang, nyeri supra pubik, low
back pain dan spasme kandung kemih.
Kriteria Hasil :
Dapat mengontrol rasa nyeri, nyeri berkurang bahkan hilang, ekspresi wajah rileks
Rencana Tindakan :
1) Kaji adanya rasa nyeri baik lokasi, intensitas, frekuensi dan lamanya nyeri
Rasional : Perubahan lokasi atau intensitas nyeri merupakan indikasi proses infeksi dan
memberikan intervensi berdasarkan tingkat nyeri yang dirasakan.
Rasional : Posisi pilihan klien dapat meningkatkan kenyamanan dan mengurangi rasa nyeri.
3) Palpasi kandung kemih setiap 4 jam untuk mengetahui adanya distensi
Rasional : Distensi yang terlalu lama pada kandung kemih mengakibatkan nyeri kandung kemih.
Rasional : Rasa hangat dapat memvasodilatasi pembuluh darah sekitar sehingga nyeri dapat
berkurang
Rasional : Golongan obat di atas dapat mengurangi nyeri dan iritasi saluran kemih.
3. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan adanya infeksi saluran kemih yang
dimanifestasikan oleh adanya nocturia, inkontinensia dan hematuri.
Kriteria Hasil : Pola urine kembali normal 6 – 7 kali setiap hari, produksi urine > 30 cc /
menit, urine normal ; warna jernih, tidak ada darah, tidak ada tekanan saat mengeluarkan urine
Rencana Tindakan :
2) Kaji keluhan tidak bisa berkemih, berkemih berdarah, tidak bisa menahan urine tiba-
tiba, berkemih pada malam hari
Rasional : Untuk membantu pengeluaran kuman dari kandung kemih melalui berkemih atau
menurunkan konsentrasi bakteri
Rasional : Mencegah urine statis dan mencegah bertambahnya kuman pada kandung kemih
akibat urine yang terlalu lama tertahan.
Rasional : Mengurangi rasa nyeri saat berkemih dan proses berkemih terasa lampias.
6) Ajarkan klien untuk perawatan perineal yang benar dari depan ke belakang setiap kali
selesai berkemih dan defekasi
4. Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah, dan
anorexia.
Kriteria Hasil : Nutrisi terpenuhi sesuai dengan kebutuhan tubuh, keluhan mual tidak
ada, muntah tidak ada, porsi yang disediakan habis.
Rencana Tindakan :
1) Kaji pola makan klien sebelum sakit dan sesudah sakit
Rasional : Mengetahui kebiasaan dan jenis makanan serta masukan makanan klien
5) Ciptakan lingkungan yang nyaman dan sajikan makanan dalam keadaan hangat
6) Anjurkan untuk makan biskuit atau roti atau makanan kesukaan sesuai indikasi
Rasional : Menurunkan sekresi asam lambung dan mencegah rasa mual serta meningkatkan
asupan makanan
Rasional : Antasida dapat menurunkan asam lambung dan mencegah rasa mual.
5. Resiko tinggi infeksi berulang berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyebab,
pencegahan kekambuhan dan perawatan.
Kriteria Hasil : Pasien mengetahui penyebab, pencegahan dan perawatan yang benar
tentang infeksi saluran kemih.
Rencana Tindakan :
1) Anjurkan klien untuk banyak minum air putih 2 – 2,5 liter air dan hindari konsumsi kopi
dan alkohol
2) Jelaskan untuk tidak menahan keinginan berkemih, kosongkan kandung kemih secara
sempurna setiap kali berkemih
3) Ajarkan perawatan perineal yang benar terutama setelah berkemih dan defekasi,
bersihkan dari depan ke belakang
4) Jaga kebersihan perineal agar tetap kering dan bersih keringkan depan sampai ke
belakang
8) Jelaskan pentingnya mengkonsumsi antibiotik sesuai dengan resep atau sampai habis
1. 4. Pelaksanaan Keperawatan
Pelaksanaan adalah asuhan keperawatan secara nyata berupa serangkaian kegiatan yang
sistematis berdasarkan perencanaan untuk mencapai hasil yang optimal. Sebelum melakukan
rencana tindakan keperawatan, perawat hendaklah menjelaskan tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap pasien. Dalam pelaksanaan, perawatan melakukan fungsinya sebagai
independent, interdependent dan dependent. Pada fungsi independent perawat melakukan
tindakan atas dasar inisiatif sendiri. Contohnya memberikan latihan pernapasan perut dalam
posisi duduk dan berbaring. Pada fungsi interdependent, perawat melakukan fungsi kolaborasi
dengan tim kesehatan lainnya. Dan fungsi independent perawat melakukan fungsi tambahan
untuk menjalankan program dari tim kesehatan lain seperti pengobatan.
Di samping itu perawat harus memperhatikan keadaan umum dan respon pasien selama
pelaksanaan. Dan untuk melatih pasien agar mandiri, sebaiknya dalam tahap pelaksanaan ini
adalah sebagai berikut : persiapan, pelaksanaan dan dokumentasi. Pada fase persiapan, perawat
dituntut memiliki pengetahuan dan keterampilan. Selain itu perawat juga harus mampu
menganalisa situasi dan kondiri pasien baik fisik maupun mentalnya sehingga dalam
merencanakan, memvalidasi rencana serta dalam pelaksanaannya perawat akan terhindar dari
kesalahan.
1. 5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi merupakan tahap akhir proses keperawatan yang dapat digunakan sebagai alat pengukur
keberhasilan suatu rencana keperawatan yamg telah dibuat. Meskipun evaluasi dianggap sebagai
tahap akhir dari proses keperawatan proses ini tidak berhenti, yang telah terpecahkan dan
masalah yang perlu dikaji ulang, direncanakan kembali, dilaksanakan dan dievaluasikan kembali.
1. 6. Discharge Planning
Penyuluhan yang diberikan kepada klien bertujuan untuk mencegah terjadinya kekambuhan
sehingga klien dapat bebas dari penyakit infeksi saluran kemih ini. Penyuluhan yang diberikan
antara lain ;
2) Jaga perineum agar tetap bersih dan biasakan selesai berkemih untuk membersihkan
perineum dari depan ke belakang
4. Hindari hubungan sex yang terlalu sering dan berlebihan dan setelah itu biasakan mengosongkan
kandung kemih.
5. Minum obat dengan teratur sesuai dengan resep terutama golongan antibiotik untuk mengatasi
infeksi dengan tuntas. Dan walaupun tanda dan gejala sudah hilang teruskan minum antibiotik
sampai habis untuk mengatasi infeksi dengan tuntas dan menghindari resistensi kuman terhadap
antibiotik.