Retensi urin kronik adalah retensi urin ‘tanpa rasa nyeri’ yang disebabkan oleh
peningkatan
volume residu urin yang bertahap. Hal ini dapat disebabkan karena
pembesaran prostat, pembesaran sedikit2 lama2 ga bisa kencing. Bisa
kencing sedikit tapi bukan karena keinginannya sendiri tapi keluar sendiri
karena tekanan lebih tinggi daripada tekanan sfingternya. Kondisi yang
terkait adalah masih dapat berkemih, namun tidak lancar , sulit memulai
berkemih (hesitancy), tidak dapat mengosongkan kandung kemih dengan
sempurna (tidak lampias). Retensi urin kronik tidak mengancam nyawa,
namun dapat menyebabkan permasalahan medis yang serius di kemudian
hari. Perhatikan bahwa pada retensi urin akut, laki-laki lebih banyak
daripada wanita dengan perbandingan 3/1000 : 3/100000. Berdasarkan
data juga dapat dilihat bahwa dengan bertambahnya umur pada laki-laki,
kejadian retensi urin juga akan semakin meningkat.
MANIFESTASI KLINIS
Pada retensi urin akut di tandai dengan nyeri, sensasi kandung kemih yang penuh dan distensi kandung
keimih yan ringan. Pada retensi kronik ditandai dengan gejala iritasi kandung kemih (
frekuensi,disuria,volume sedikit) atau tanpa nyeri retensi yang nyata. Adaun tanda dan gejala dari
pnyakit retensi urin ini adalah :
1. Di awali dengan urin mengalir lambat
2. Terjadi poliuria yang makin lama makin parah karena pengosongan kandung kemih tidak efisien.
3. Terjadi distensi abdomen akibat dilatasi kandung kemih
4. .Terasa ada tekanan, kadang trasa nyeri dan kadang ingin BAK
5. Pada retensi berat bisa mencapai 2000-3000 cc
Tanda klinis retensi:
1. Ketidak nyamanan daerah pubis
2. Distensi vesika urinia.
3. Ketidak sanggupan untuk berkemih.
5. Ketidak seimbangan jumlah urin yang di keluarkan dengan asupannya. Retensi urine dapat
menimbulkan infeksi yang bisa terjadi akibat distensi kandung kemih yang berlebihan gangguan
suplai darahpada dinding kandu kemih dan proliferasi bakteri. Gangguan fungsi renal juga dapat
terjadi, khususnya bila terdapat obstruksi saluran kemih.
FATOFISIOLOGI
Secara garis besar penyebab retensi dapat dapat
diklasifikasi menjadi 5 jenis yaitu :
• Obstruksi
• Infeksi
• Farmakologi
• Neurologi
• Faktor trauma
KOMPLIKASI
Identifikasi arti
TERIMAH KASIH