Anda di halaman 1dari 6

INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) PADA ANAK

Di Susun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah ( keperawatan Anak II)

Dosen Pembimbing : Ns, Andi Akifah Sudirman M,Kep

OLEH KELAS C KELOMPOK 4:

1. ASPAR DUKALANG
2. FRISKA PRIMA RITA
3. MOH. RIVAL MADJOKA
4. RAHMAWATI A. USMAN
5. SRI INDRAWATI KADIR

PRODI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GORONTALO

T\A 2019-2020
A. Pathway Infeksi Saluran Kemih pada anak

Makroorganisme patogenik :
E. Coli, Proteus, Klebsiella,
Pseudomonas

Masuk ke kandung kemih


Melalui uretra

Infeksi yang naik


dan berkelanjutan Resiko Infeksi
ke ureter dan ginjal

Infeksi parenkin ginjal

Infeksi saluran kemih terjadi reaksi inflamasi


Nyeri akibat peradangan
parenkin ginjal
inflamasi/peradangan reaksi antigen-antibody
pada uretra
nyeri menyebar
ke pinggang pelepasan mediator
pembengkakan jaringan inflamasi

Nyeri Akut - Nyeri saat BAK Endogen-pirogen


- Frekuensi BAK meningkat
- Tidak bisa menahan rasa
Ingin BAK perangsang pusat
- Nyeri perut bagian bawah thermostat di
hipotalamus

Gangguan
Eliminasi Urin Suhu tubuh meningkat

Hipertemia
B. Diagnose Keperawatan
1. Gangguan Eliminasi Urin
2. Nyeri Akut
3. Hipertermi
4. Resiko Infeksi

C. Intervensi Keperawatan

No Standar Diagnosa Standar Luara Standar Intervensi Keperawatan


Keperawatan Indonesi Keperawatan Indonesia Indonesia (SIKI)
(SDKI ) (SLKI)
1. Gangguan Eliminasi Setelah dilakukan Manajemen eliminasi urin
Urin tindakan keperawatan Observasi
selama 1x24 jam 1. Identifikasi tanda dan
Definisi : eliminasi urin membaik gejala retensi atau
Disfungsi eliminasi urin dengan kriteria hasil: inkontinensia urine
1. Sensasi berkemih 2. Identifikasi faktor yang
Gejala Dan Tanda meningkat menyebabkan retensi atau
Mayor : 2. Desakan berkemih inkontinensia urine
Subjektif (urgensi) menurun 3. Monitor eliminasi urine
1. Desakan 3. Distensi kandung (miss frekuensi, konsisten,
berkemih kemih menurun aroma,volume,dan warna)
(urgensi) 4. Berkemih tidak Terapeutik
2. Urin menetes tuntas (hesitancy) 1. Catat waktu-waktu dan
(dribbing) menurun haluaran berkemih
3. Sering buang air 5. Volume residu urin 2. Batasi asupan cairan, jika
kecil menurun perlu
4. Nokturia 6. Urin menetes 3. Ambil sampel urine tengah
5. Mengompol (dribbing) (midstream) atau kultur
6. Enuresis 7. Nokturia menurun Edukasi
Objektif 8. Mengompol 1. Ajarkan tanda dan gejala
1. Distensi kandung menurun infeksi saluran kemih
kemih 9. Enuresis menurun 2. Ajarkan mengukur asupan
2. Berkemih tidak cairan dan haluaran urine
tuntas 3. Ajarkan mengambil
(hesitancy) spesimen urine midstream
3. Volume residu 4. Ajarkan mengenali tanda
urin meningkat berkemih dan waktu yg
tepat untuk berkemih
Gejala dan tanda minor 5. Ajarkan terapi modalitas
Subjektif penguatan otot-otot
(tidak tersedia) pinggul atau berkemihan
Objektif 6. Anjurkan minum air yg
(tidak tersedia) cukup, jika tidak ada
kontraindikasi
7. Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemilihan obat
supositoria uretra,jika perlu
2. Nyeri Akut Setelah dilakukan Manajemen Nyeri
tindakan keperawatan 1 x Observasi
Definisi :
Pengalaman sensorik 24 jam tingkat nyeri 1. Identifikasi lokasi,
atau emosional yang
menurun. Dengan kriteria karakteristik, durasi,
berkaitan dengan
kerusakan jaringan hasil : frekuensi, kualitas,
aktual atau fungsional,
1. Keluhan nyeri intensitas nyeri
dengan onset mendadak
atau lambat dan menurun 2. Identifikasi skala nyeri
berintensitas ringan
2. Meringis menurun 3. Identifikasi respons nyeri
hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3. Sikap protekrif non verbal
3 bulan
menurun 4. Identifikasi faktor yang
Gejala dan tanda mayor 4. Gelisah menurun memperberat dan
Subjektif :
5. Kesulitan tidur memperingan nyeri
1. mengeluh nyeri
objektif : menurun 5. Identifikasi pengetahuan
1. tampak meringis
dan keyakinan tentang nyeri
2. bersikap
protektif 6. Identifikasi pengaruh
3. gelisah
budaya terhadap respon
4. frekuensi nadi
meningkat nyeri
5. sulit tidur
7. Identifikasi pengaruh nyeri
Gejala dan tanda minor pada kualitas hidup
Subjektif :
8. Monitor kebersihan terapi
(tidak tersedia)
Objektif : koplementer yang sudah
1. tekanan darah
diberikan
meningkat
2. pola napas 9. Monitor efek samping
berubah
penggunaan analgetik
3. nafsu makan
berubah Terapeutik
4. proses berpikir
1. Berikan teknik farmakologi
terganggu
5. menarik diri untuk mengurangi rasa nyeri
6. berfokus pada
2. kontrol lingkungan yang
diri sendiri
7. diaforesis memperberat rasa nyeri
3. fasilitasi istrahat dan tidur
4. pertimbangkan jenis dan
sumber nyeri dalam
pemilihan strategi
meredakan nyeri
Edukasi
1. Jelaskan penyabab, periode,
dan pemicu nyeri
2. Jelaskan strategi meredakan
nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri
secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
5. Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
3. Hipertermi Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
tindakan keperawatan Obsevasi
Definisi : selama 1x24 jam 1.Identifikasi penyebab
Suhu tubuh meningkat termoregulasi membaik hipertemia (mis. Dehidrasi,
di atas rentang normal dengan kriteria hasil: terpapar lingkungan
tubuh 1. Menggigil panasm penggunaan
menurun ingkubator)
Gejala dan tanda mayor 2. Suhu tubuh 2. Monitor suhu tubuh
Subjektif : menurun 3. Monitor kadar elektrolit
(tidak tersedia) 3. Suhu kulit 4. Monitor haluaran urine
Objektif : menurun 5. Monitor komplikasi akibat
1. Suhu tubuh hipertermia
diatas nilai Terapeutik
normal 1. Sediakan lingkungan yang
dingin
Gejala dan tanda minor 2. Longgarkan atau lepaskan
Subjektif : pakaian
(tidak tersedia) 3. Basahi atau kipasi
Objektif : permukaan tubuh
1. Kulit merah 4. Berikan cairan oral
2. Kejang 5. Ganti linen tiap hari atau
3. Takikardi lebih sering jika
4. Takipnea mengalami hiperhidrosis
5. Kulit terasa 6. Lakukan pendinginan
hangat 7. Hindari pemberian
antipiretik atau aspirin
8. Berikan oksigen, jika perlu
Edukasi
1.Anjurkan tirah baring
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
cairan dan elektrolit intra
vena. Jika perlu
4. Resiko Infeksi Setelah dilakukan Pencegahan infeksi
tindakan keperawatan 1 x Observasi
Definisi :
Beresiko mengalami 24 jam tingkat infeksi 1. Monitor tanda dan gejala
peningkatan terserang
menurun. Dengan kriteria infeksi lokal dan sistemik
organisme patogenik
hasil : Terapeutik
1. Demam menurun 1. Batasi jumlah pengunjung
2. Kemerahan menurun 2. Berikan perawatan kulit
3. Nyeri menurun pada area edema
4. Bengkak menurun 3. Cuci tangan sebelum dan
5. Kadar sel darah putih sesudah kontak dengan
membaik pasien dan lingkungan
pasien
4. Pertahankan teknik aseptic
pada pasien bersiko tinggi
Edukasi
1. Jelaskan tanda dan gejala
infeksi
2. Ajarkan cara mencicu
tangan dengan benar
3. Ajarkan etika batuk
4. Ajarkan cara memeriksa
kondisi luka
5. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi
6. Anjurkan meneningkatkan
asupan cairan
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai