Anda di halaman 1dari 4

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN DENGAN GANGGUAN ELIMINASI

Nama Mahasiswa : Rizky Fara Anisya


NIM : G3A020175
A. Pengkajian
1. Biodata
Nama : Tn. W
No. RM : 00307XXX
Umur : 69 thn
Jenis kelamin : Laki-laki
Tgl lahir : 01 Juli 1952
Alamat : Kranggan Rt 02 Rw 01
Agama : Islam
Tgl/ masuk RS : 18 April 2021
Tgl pengkajian : 20 April 2021
Diagnosa medis : BPH (Benigna Prostat Hipertropi)
2. Keluhan utama

Pasien mengeluh tidak bisa BAK


3. Riwayat penyakit sekarang

Tidak bisa BAK dan kadang urine menetes


4. Data focus
DS:
1. Pasien mengeluh tidak bisa BAK
2. Pasien mengatakan BAK hanya menetes
3. Pasien mengatakan sakit ketika ingin BAK
DO:
1. Pemeriksaan fisik
a. Penampilan umum : Pasien tampak lemah

b. Kesadaran : Composmentis

c. GCS : E4M6V5
d. Tanda-Tanda Vital : TD : 180/90 mmHg, S:36 ⁰c, N: 75x/menit,
RR: 22x/menit, SPO₂: 96%

e. Eliminasi : BAK (+), BAB (-)

2. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah

HEMATOLOGI KOAGULASI

 Hemoglobin 14,2 g/dl  PPT 15.1 detik


 Hematokrit 41,7%  APTT 32.2 detik
 Lekosit 8.080/mm3
KIMIA KLINIK
 Trombosit 370.000 /mm3
 Glukosa darah sewaktu 94.6
 Eritrosit 4.84 juta/Ul
mg/Dl
 Ureum 36,4 mg/dl
 Kreatinin 1.44 mg/dl

b. USG : gambaran prostat hiperteropi


EKG : normal sinus rhytem
3. Program dokter :
 Ceftriaxon 1 gram per 8 jam IV
 Asam traneksamat 500 mg per 8 jam IV
 Ranitidine 50 mg per 12 jam IV
 Ketorolax 30 mg per 8 jam IV
 RL 20 tpm IV
4. Diit
Tinggi kalori tinggi protein, nasi biasa

B. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan Eliminasi Urin b.d penurunan kapasitas kandung kemih (D.0040)

C. Perencanaan
No Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Intervensi (Sdki)
Hasil (Slki)
1. D.0040 Eliminasi urine Manajemen Eliminasi
Gangguan Eliminasi (L.04034) Urin(I.04152)
Urin b.d penurunan Setelah dilakukan Observasi :
kapasitas kandung tindakan keperawatan  Identifikasi tanda
kemih 1x4 jam diharapkan dan gejala retensi
eliminasi urine membaik atau inkontensia
engan kriteia hasil: urin
1. Sensasi berkemih  Identifikasi faktor
meningkat yang menyebabkan
2. Desakan berkemih retensi atau
(urgensi) menurun inkontinensia urin
3. Distensi kandung  Monitor eliminasi
kemih menurun urin
4. Berkemih tidak Terapeutik :
tuntas hesitency)  Catat waktu-waktu
menurun haluaran berkemih
5. Volume residu urine  Batasi asupan
menurun cairan jika perlu
6. Urine menetes  Ambil sampel urin
( dribbling) menurun tengah
7. Frekuensi BAK Edukasi
membaik
 Ajarkan tanda dan
gejala infeksi
saluran kemih
 Ajarkan mengukur
asupan cairan dan
haluaran urin
 Anjurkan minum
yang cukup
Kolaborasi;
 Kolaborasi
pemberian obat
suppositoria jika
perlu

D. Implementasi

No Waktu Tindakan Evaluasi TTD


. Tindakan
Dx
1 Selasa 1. Menanyakan S : pasien mengatakan
20/04/21 mengenai haluran BAK dengan selang
11.00 berkemih pasien O : pasien tampak
lemah
1 Selasa 2. Melakukan palpasi S:-
20/04/21 diarea suprapunik O : tampak distensi
11.00 pada area suprapubik,
teraba tegang pada
area suprapubik

E. Evaluasi
No Waktu Evaluasi Evaluasi TTD
.
Dx
1 Selasa S : Pasien mengatakan lebih lega
20/04/21 O : Pasien tampak kooperatif,
12.00 tampak urin keluar
A : Masalah teratasi sebagian
P:
- Pertahankan intervensi
- Kaji haluran urin pasien

Anda mungkin juga menyukai