Anda di halaman 1dari 11

Kelompok :3

Nama Anggota :

1. Qonitatus Dita (202303101005)


2. Rizka Lailatul Amalia (202303101047)
3. Afiyatul Hasaniyah (202303101058)
4. Bella Stevitiana Putri (202303101060)
5. Amanda Dwi Blesysky (202303101071)
6. Lukmanul Hakim (202303101105)
7. Putri Oktavia Irgianti (202303101119)

Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah I

Dosen Pengampu : Bapak Achlis Abdillah, S.ST., M.Kes.

• KASUS 3
• Penyelesaian :
1. Tn B berusia 70 tahun mengeluh sudah 2 minggu ini setiap kencing menetes,
merembes, selalu tidak tuntas, Hasil pengkajian saat ini didapatkan palpasi supra
pubik didapatkan distensi , out put urin dalam 24 jam sekitar 250 cc. Terkadang
disertai nyeri saat berkemih. Dokter menyatakan suspect BPH.(BINIGNE
POSTAT HYPERTROPIC)
1) Data fokus
Ds :
o Pasien megeluh sudah 2 minggu setiap kencing selalu tidak tuntas,
keluar merembes
o Pasien mengeluh nyeri saat berkemih

Do :

o Hasil pemeriksaan palpasi supra pubik didapatkan distensi


o Perhitungan out put urin pasien dalam 24 jam yaitu 250 cc
2) Masalah atau Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Utama :
o Retensi urine b.d peningkatan tekanan uretra (pembesaran postat) d.d
mengeluh sudah 2 minggu setiap kencing menetes, merembes, selalu
tidak tuntas, didapatkan distensi, Out put urin dalam 24 jam sekitar 250
cc

Diagnosa Keperawatan lainnya:

o Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri saat
berkemih
3) Rencana Tindakan Keperawatan
Dukungan perawatan diri: BAB/BAK Manajemen eliminasi urine (kode:
I.11349)
▪ Observasi
o Identifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai usia
o Monitor integritas kulit pasien
▪ Terapeutik
o Buka pasien yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi
o Dukung penggunaan toilet/commodel/pispot/urinal secara
konsisten
o Jaga privasi selama eliminasi
o Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
o Bersihkan alat bantu BAB/BAK setelah digunakan
o Sediakan alat bantu (mis. Kateter eksternal, urinal) jika perlu
▪ Edukasi
o Anjurkan BAK/BAB secara rutin
o Anjurkan ke kamar mandi/toilet, jika perlu

SLKI

Eliminasi urine I.04034

▪ Definisi
o Pengosongan kandung kemih yang lengkap
▪ Ekspetasi
o Membaik
▪ Kriteria hasil
o Diharapkan sensasi berkemih meningkat dengan nilai 4 (cukup
membaik)
o Diharapkan Desakan Kandung Kemih menurun dengan nilai 5
(menurun)
o Diharapkan berkemih tidak tuntas menurun dengan nilai 4
(cukup menurun)
o Diharapkan Volume residu urine menurun dengan nilai 4
(cukup menurun)
o Diharapkan urine menetes menurun dengan nila 5 (menurun)
o Diharapkan mengompol menurun dengan nilai 4 (cukup
menurun)
o Diharapkan frekuensi BAK membaik dengan nilai 5 (membaik)
▪ Pathway

2. Seorang pasien remaja Sdr. T. berusia 30 tahun saat ini dirawat di SDH dengan
suspect typhus abdominalis , pasien sadar , saat ini mengeluh badanya panas ,
sebelum MRS sudah 6 hari mengeluh panas, selain itu mengeluh pusing letih
lemah, mual dan tidak enak makan, lidah bagian tengah kotor dan ujung hiperemi
sedikit tremor. Suhu 38.9 °C, TD 100/75 mmhg, respirasi 20 kali permenit
1) Data Fokus
DS :
- mengeluh badan panas sudah 6 hari
- mengeluh pusing letih lemah, mual, tidak enak makan
DO:
- suspect typhus abdominalis
- lidah bagian tengah kotor dan ujung hiperemi sedikit tremor
- S:38,9 , TD 100/75, RR 20x/menit
2) Masalah keperawatan/ diagnosa utama :
Hipertemi b.d. proses infeksi d.d. px mengeluh badannya panas sudah 6 hari,
Suhu 38.9 °C, TD 100/70 mmhg, respirasi 20 kali permenit
3) Rencana tindakan keperawatan
▪ Dx :
Hipertemi b.d. proses infeksi d.d. px mengeluh badannya panas sudah
5 hari saat terutama saat malam hari, Suhu 38.9 °C, TD 100/75 mmhg,
respirasi 20x/ menit.
▪ Manajemen Hipertermia I.15506
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu
tubuh akibat disfungsi termoregulasi
Tindakan :
Observasi
• Identifikasi penyebab hipertemia.
• Monitor suhu tubuh.
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin.
- Longgarkan atau lepaskan pakaian.
- Berikan cairan oral.
- Lakukan pendinginan eksternal seperti kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen dan aksila.
Edukasi
Anjurkan tirah baring.
4) Kriteria Hasil
▪ Dx :
Hipertemi b.d. proses infeksi d.d. px mengeluh badannya panas sudah
5 hari saat terutama saat malam hari, pusing letih lemah, mual dan
tidak enak makan, lidah bagian tengah kotor dan ujung hiperemi
sedikit tremor. Suhu 38.9 °C, TD 100/70 mmhg, respirasi 20x/ menit.
▪ Termoregulasi
Definisi : Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang
normal.
Ekspektasi : Membaik.

Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
▪ Pathway

3. Sdr J berusia 40 tahun MRS dengan suspect batu ginjal, Saat ini mengeluh nyeri
di daerah pinggang kiri, palpasi nyeri ketok pada pinggang (+), bila kencing
warna urin merah segar keluar 150 cc per 24 jam, setiap kencing selalu tidak puas,
distensi pada vesika urinaria, kadang gelisah karena sakitnya. GCS E4V5M6, TD
140/75, Nadi 92 x/pmnt, Suhu 37,1, C, RR = 18 kali permenit. Hasil anemnese
Dokter menyimpulkan suspek batu ginjal ada rencana pemeriksaan lanjutan BOF
dan IVP
1. Pengkajian
▪ Data Fokus
DS:

- mengeluh nyeri di daerah pinggang kiri

- setiap kencing tidak puas

DO:

- suspect batu ginjal

- palpasi nyeru ketok pada pinggang (+)

- kencing warna urin merah segar keluar 150cc/24jam

- distensi pada vesika urinaria

- terkadang gelisah karena sakitnya

- CGS E4V5M6, TD 140/75, N 92x/mnt, S 37,1 , RR 18x/mnt

2. Diagnosa keperawatan dari kasus tersebut :


o Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan penurunan kapasitas
kandung kemih ditandai dengan Warna urin merah segar 100 cc per 24
jam
▪ Intervensi
No Diagnosa Intervensi Tujuan dan kriteria hasil
keperawatan
1 Gangguan eliminasi Manajemen eliminasi urin Tujuan :
urin berhubungan : Setelah dilakukan tindakan
dengan Penurunan Observasi 3x24 jam jam masalah
kapsitas kandung • Identifikasi faktor gannguan eliminasi urin
kemih yang menyebabkan teratasi
retensi atau Kriteria Hasil :
inkontiensia urine a) Sensasi berkemih
• Identifikasi tanda dan meningkat (5)
gejala retensi atau b) Distensi kandung
inkontinensia urine kemih menurun (5)
• Monitor eliminasi c) Berkemih tidak
urine (mis. tuntang menurun (5)
Frekuensi, d) Frekuensi BAK
konsistensi, aroma, membaik (5)
volume, dan warna)
Terapeutik
• Catat waktu-waktu
dan haluaran
berkemih
• Batasi asupan cairan
bila perlu
• Ambil sampel urine
tengah (midstream)
atau kultur
Edukasi
• Anjurkan minum
yang cukup
• Ajarkan mengambil
specimen urine
midstream
• Ajarkan mengenali
tanda berkemih dan
waktu tepat untuk
berkemih
• Anjurkan terapi
modalitas penguatan
otot-otot
panggul/berkemihan
• Anjurkan
mengurangi minum
menjelang tidur
Kolaborasi
• Kolaborasi
pemberian obat
suppositoria uretra,
jika perlu

▪ Pathway
4. Sdr S berusia 50 tahun MRS dengan Ca ginjal, Saat ini mengeluh nyeri di daerah
pinggang sebelah kanan, palpasi nyeri ketok pada pinggang (+), bila kencing tidak
bisa dikendalikan dikontrol, setiap kencing selalu tidak puas, GCS E4V5M6, TD
130/70, Nadi 84 x/pmnt, Suhu 37,1, C, RR = 18 kali permenit. Hasil anemnese
Dokter menyimpulkan suspek Ca ginjal
1. Data focus :
DS:
- mengeluh nyeri di daerah pinggang sebelah kanan
- bila kencing tidak busa dikendalikan dukontrol
- setiap kencing tidak puas
DO:
- Palpasi ketok pada pinggang (+)
- CGS E3V5M6, TD 130/70, N 84x/menit, S 37,1 , Rr 18x/menit
- Suspect Ca Ginjal
2. Masalah keperawatan utama :
Ikontinensia urine berlanjut berhubungan dengan neuropati arkus reflex
ditandai dengan pasien mengeluh nyeri di daerah pinggang sebelah kiri, bila
kencing tidak bisa dikendalikan GCS E4V5M6, TD 130/70, Nadi 84 x/pmnt,
Suhu 37,1, C, RR = 18 kali permenit.
▪ Intervensi :
Intervensi utama : kateterisasi urine, perawatan inkontinensia urine
Katerisasi Urine
Definisi : Masukkan selang kateter urine ke dalam kandung kemih
Tindakan
Observasi
o Periksa kondisi px (mis.kesadaran ,ttv, daerah perineal,
distensi kandung kemih, inkontinensia urine, refleks
berkemih)
Terapeutik
o Siapkan peralatan,bahan2 dan ruangan tindakan
o Siapkan px : bebaskan pakaian bawah dan posisikan dorsal
rekumben (untuk wanita) dan supine (untuk laki-laki)
o pasang sarung tangan
o Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan cairan
Nacl atau aquades
o Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan prinsip
aseptik
o Sambungkan kateter urine dengan urine bago isi balon
dengan Nacl 0,9% sesuai anjuran pabrik
▪ Tujuan dan kriteria hasil :
Luaran utama : kontinensia urine
o Kemampuan mengontrol pengeluaran urine 5 (meningkat)
o Distensi kandung kemih 5 (menurun)
o Verbalisasi pengeluaran urine tidak tuntas 5 (menurun)
o Sensasi berkemih 5 (membaik)
▪ Pathway

Anda mungkin juga menyukai