Nama Anggota :
• KASUS 3
• Penyelesaian :
1. Tn B berusia 70 tahun mengeluh sudah 2 minggu ini setiap kencing menetes,
merembes, selalu tidak tuntas, Hasil pengkajian saat ini didapatkan palpasi supra
pubik didapatkan distensi , out put urin dalam 24 jam sekitar 250 cc. Terkadang
disertai nyeri saat berkemih. Dokter menyatakan suspect BPH.(BINIGNE
POSTAT HYPERTROPIC)
1) Data fokus
Ds :
o Pasien megeluh sudah 2 minggu setiap kencing selalu tidak tuntas,
keluar merembes
o Pasien mengeluh nyeri saat berkemih
Do :
o Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis d.d mengeluh nyeri saat
berkemih
3) Rencana Tindakan Keperawatan
Dukungan perawatan diri: BAB/BAK Manajemen eliminasi urine (kode:
I.11349)
▪ Observasi
o Identifikasi kebiasaan BAB/BAK sesuai usia
o Monitor integritas kulit pasien
▪ Terapeutik
o Buka pasien yang diperlukan untuk memudahkan eliminasi
o Dukung penggunaan toilet/commodel/pispot/urinal secara
konsisten
o Jaga privasi selama eliminasi
o Ganti pakaian pasien setelah eliminasi, jika perlu
o Bersihkan alat bantu BAB/BAK setelah digunakan
o Sediakan alat bantu (mis. Kateter eksternal, urinal) jika perlu
▪ Edukasi
o Anjurkan BAK/BAB secara rutin
o Anjurkan ke kamar mandi/toilet, jika perlu
SLKI
▪ Definisi
o Pengosongan kandung kemih yang lengkap
▪ Ekspetasi
o Membaik
▪ Kriteria hasil
o Diharapkan sensasi berkemih meningkat dengan nilai 4 (cukup
membaik)
o Diharapkan Desakan Kandung Kemih menurun dengan nilai 5
(menurun)
o Diharapkan berkemih tidak tuntas menurun dengan nilai 4
(cukup menurun)
o Diharapkan Volume residu urine menurun dengan nilai 4
(cukup menurun)
o Diharapkan urine menetes menurun dengan nila 5 (menurun)
o Diharapkan mengompol menurun dengan nilai 4 (cukup
menurun)
o Diharapkan frekuensi BAK membaik dengan nilai 5 (membaik)
▪ Pathway
2. Seorang pasien remaja Sdr. T. berusia 30 tahun saat ini dirawat di SDH dengan
suspect typhus abdominalis , pasien sadar , saat ini mengeluh badanya panas ,
sebelum MRS sudah 6 hari mengeluh panas, selain itu mengeluh pusing letih
lemah, mual dan tidak enak makan, lidah bagian tengah kotor dan ujung hiperemi
sedikit tremor. Suhu 38.9 °C, TD 100/75 mmhg, respirasi 20 kali permenit
1) Data Fokus
DS :
- mengeluh badan panas sudah 6 hari
- mengeluh pusing letih lemah, mual, tidak enak makan
DO:
- suspect typhus abdominalis
- lidah bagian tengah kotor dan ujung hiperemi sedikit tremor
- S:38,9 , TD 100/75, RR 20x/menit
2) Masalah keperawatan/ diagnosa utama :
Hipertemi b.d. proses infeksi d.d. px mengeluh badannya panas sudah 6 hari,
Suhu 38.9 °C, TD 100/70 mmhg, respirasi 20 kali permenit
3) Rencana tindakan keperawatan
▪ Dx :
Hipertemi b.d. proses infeksi d.d. px mengeluh badannya panas sudah
5 hari saat terutama saat malam hari, Suhu 38.9 °C, TD 100/75 mmhg,
respirasi 20x/ menit.
▪ Manajemen Hipertermia I.15506
Definisi : mengidentifikasi dan mengelola peningkatan suhu
tubuh akibat disfungsi termoregulasi
Tindakan :
Observasi
• Identifikasi penyebab hipertemia.
• Monitor suhu tubuh.
Terapeutik
- Sediakan lingkungan yang dingin.
- Longgarkan atau lepaskan pakaian.
- Berikan cairan oral.
- Lakukan pendinginan eksternal seperti kompres dingin pada
dahi, leher, dada, abdomen dan aksila.
Edukasi
Anjurkan tirah baring.
4) Kriteria Hasil
▪ Dx :
Hipertemi b.d. proses infeksi d.d. px mengeluh badannya panas sudah
5 hari saat terutama saat malam hari, pusing letih lemah, mual dan
tidak enak makan, lidah bagian tengah kotor dan ujung hiperemi
sedikit tremor. Suhu 38.9 °C, TD 100/70 mmhg, respirasi 20x/ menit.
▪ Termoregulasi
Definisi : Pengaturan suhu tubuh agar tetap berada pada rentang
normal.
Ekspektasi : Membaik.
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
Suhu tubuh 1 2 3 4 5
Suhu kulit 1 2 3 4 5
Tekanan darah 1 2 3 4 5
▪ Pathway
3. Sdr J berusia 40 tahun MRS dengan suspect batu ginjal, Saat ini mengeluh nyeri
di daerah pinggang kiri, palpasi nyeri ketok pada pinggang (+), bila kencing
warna urin merah segar keluar 150 cc per 24 jam, setiap kencing selalu tidak puas,
distensi pada vesika urinaria, kadang gelisah karena sakitnya. GCS E4V5M6, TD
140/75, Nadi 92 x/pmnt, Suhu 37,1, C, RR = 18 kali permenit. Hasil anemnese
Dokter menyimpulkan suspek batu ginjal ada rencana pemeriksaan lanjutan BOF
dan IVP
1. Pengkajian
▪ Data Fokus
DS:
DO:
▪ Pathway
4. Sdr S berusia 50 tahun MRS dengan Ca ginjal, Saat ini mengeluh nyeri di daerah
pinggang sebelah kanan, palpasi nyeri ketok pada pinggang (+), bila kencing tidak
bisa dikendalikan dikontrol, setiap kencing selalu tidak puas, GCS E4V5M6, TD
130/70, Nadi 84 x/pmnt, Suhu 37,1, C, RR = 18 kali permenit. Hasil anemnese
Dokter menyimpulkan suspek Ca ginjal
1. Data focus :
DS:
- mengeluh nyeri di daerah pinggang sebelah kanan
- bila kencing tidak busa dikendalikan dukontrol
- setiap kencing tidak puas
DO:
- Palpasi ketok pada pinggang (+)
- CGS E3V5M6, TD 130/70, N 84x/menit, S 37,1 , Rr 18x/menit
- Suspect Ca Ginjal
2. Masalah keperawatan utama :
Ikontinensia urine berlanjut berhubungan dengan neuropati arkus reflex
ditandai dengan pasien mengeluh nyeri di daerah pinggang sebelah kiri, bila
kencing tidak bisa dikendalikan GCS E4V5M6, TD 130/70, Nadi 84 x/pmnt,
Suhu 37,1, C, RR = 18 kali permenit.
▪ Intervensi :
Intervensi utama : kateterisasi urine, perawatan inkontinensia urine
Katerisasi Urine
Definisi : Masukkan selang kateter urine ke dalam kandung kemih
Tindakan
Observasi
o Periksa kondisi px (mis.kesadaran ,ttv, daerah perineal,
distensi kandung kemih, inkontinensia urine, refleks
berkemih)
Terapeutik
o Siapkan peralatan,bahan2 dan ruangan tindakan
o Siapkan px : bebaskan pakaian bawah dan posisikan dorsal
rekumben (untuk wanita) dan supine (untuk laki-laki)
o pasang sarung tangan
o Bersihkan daerah perineal atau preposium dengan cairan
Nacl atau aquades
o Lakukan insersi kateter urine dengan menerapkan prinsip
aseptik
o Sambungkan kateter urine dengan urine bago isi balon
dengan Nacl 0,9% sesuai anjuran pabrik
▪ Tujuan dan kriteria hasil :
Luaran utama : kontinensia urine
o Kemampuan mengontrol pengeluaran urine 5 (meningkat)
o Distensi kandung kemih 5 (menurun)
o Verbalisasi pengeluaran urine tidak tuntas 5 (menurun)
o Sensasi berkemih 5 (membaik)
▪ Pathway