Anda di halaman 1dari 32

PRESENTASI KASUS

FEBRIS

Pembimbing : dr. Asep Syaiful Karim, SpPD


Disusun oleh : Fadhillah Aliyah(03012240)
Sri Yuliani Citra (03011279)

Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam


Periode 27 Februari 6 Mei 2017
Anamnesis
Keluhan Utama

Demam 4 hari smrs


RPS
Keluhan Tambahan Os mengeluh demam dirasakan naik
turun, meningkat ketika sore menjelang
Mual. muntah malam hari dan turun pada pagi hari.
Suhu tidak diukur oleh pasien. Saat
demam pasien tidak menggigil. Tidak
ada kejang atau penurunan kesadaran.
Pasien mengeluh pusing, mual, muntah
2x setelah makan dan tidak ada darah,
belum BAB selama 2 hari . BAK normal,
lancar, banyak, kuning, dan tidak nyeri
sewaktu BAK. Pasien juga mengeluh
nyeri perut dan sering kesemutan.
Pasien menyangkal adanya mimisan,
gusi berdarah, atau bintik merah pada
kulit. Pasien jg mnyangkal adanya sesak
naps dan nyeri dada.
Riwayat Penyakut Dahulu

Os tidak pernah menderita keluhan yang sama sebelumnya. Riwayat


demam berdarah dengue, malaria, dan demam tifoid disangkal. Os
memiliki riwayat maag, hipertensi (-), atau diabetes mellitus (+).

Riwayat Penyakut Keluarga

Riwayat Hipertensi (-), Riwayat DM (+)

Riwayat Kebiasaan

Pasien tidak merokok atau minum minuman beralkohol, dan jarang


berolahraga. Pasien suka lupa mencuci tangan sebelum atau sesudah
makan.Selain itu pasien sering jajan makanan diluar

Riwayat lingkungan

Keluarga ataupun tetangga tidak ada yang mengalami hal serupa.

Riwayat Pengobatan

Riw miniu obat gula drah


ANAMNESIS MENURUT SISTEM

Kepala: sakit
kepala

UMUM :
Gastrointestinal : Demam (+)
Nyeri ulu hati Menggigil (-)
Keringat dingin (-)
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Keadaan Umum
Cara bicara : Normal
Kesadaran : Compos Cara berbaring : Normal
Mentis (E4V5M6) Cara duduk : Tegap
Kesan Sakit : Tampak Penampilan : Rapi &
sakit sedang, lemah bersih
Keadaan khusus : Nyeri
Kesan gizi baik (sedang)
Status gizi :
Tanda Vital TB 170 cm
BB 115 kg
Tekanan Darah : BMI : 39,7 (obesitas)
110/70mmHg
Nadi : 94x / menit
Pernapasan : 24
x/menit
Suhu : 38.4o C
Pemeriksaan Fisik
Kulit

Warna sawo matang, pucat (-), ikterik (-), turgor kulit baik,
efloresensi bermakna ptekie (-) pada tangan dan kaki.

Kepala

Normochepali, deformitas (-), rambut hitam distribusi merata,


tidak mudah dicabut.
Mata : Konjungtiva pucat -/-, Sklera Ikterik -/-, reflex cahaya
langsung dan tidak langsung (+/+), ptosis (-), palpebra oedem
(-).
Telinga : Normotia, nyeri tarik/ nyeri tekan (-/-), liang telinga
lapang (+/+), serumen (-/-)
Hidung : Deformitas (-), krepitasi (-), nyeri tekan (-), kavum nasi
lapang (+/+).
Mulut dan Tenggorok : Bentuk normal, mukosa bibir kering,
sianosis (-), oral hygiene baik, Tonsil T1/T1, arkus faring hiperemis
(+), detritus (-)
Pemeriksaan Fisik
Leher
Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

Thorax
Inspeksi: Tidak ada efloresensi yang bermakna,
pergerakan nafas simetris, retraksi (-)
Palpasi: gerakan nafas kanan kiri simetris, vocal fremitus simetris,
ictus cordis teraba setinggi ICS V 1cm dari garis midclavicula kiri
Perkusi: sonor pada kedua hemithorax
Auskultasi:
Paru: suara nafas vesikuler +/+, wheezing -/-, rhonki -/-
Cor: S1, S2 reg (+), Murmur (-), Gallop (-)
Pemeriksaan Fisik
Abdomen

Inspeksi: bentuk normal, simetris, warna kulit sawo matang,


efloresensi bermakna (-), smiling umbilikus (-), gerak
dinding simetris
Auskultasi: Bising usus (+) 1-3 x/menit
Perkusi: timpani pada keempat kuadran, batas bawah hepar
setinggi ICS 7 garis midclav kanan dengan suara pekak. Batas atas
hepar setinggi ICS 5 garis midclav kanan dengan suara redup
Palpasi: supel, nyeri tekan epigastrium (+), nyeri lepas (-),
pembesaran hepar (-), lien (-)

Ekstremitas

Inspeksi : Bentuk normal, simetris, tampak efloresensi


bermakna (ptekie -) pada tangan dan kaki, pucat (+).
Oedem (-), bintik merah kehitaman gigitan nyamuk (-)
Palpasi : oedem (-),
PEMERIKSAAN PENUNJANG
IMMUNOSEROLOGI
VIRUS

Anti dengue IgG/IgM negatif negatif

Anti dengue IgM negatif negatif

Anti dengue IgG negatif negatif

IMMUNOSEROLOGI TYPHOID 2 <2 :negatif


FEVER Tidak menunjukan typhoid
aktif
Ringkasan

Os mengeluh demam dirasakan naik turun, meningkat ketika


sore menjelang malam hari dan turun pada pagi hari. Suhu tidak diukur
oleh pasien. Saat demam pasien tidak menggigil dan keringat dingin.
Pasien mengeluh pusing, mual, muntah 5x setelah makan dan tidak ada
darah, belum BAB selama 2 hari, sering kesemutan . Seing BAK, Pasien
juga mengeluh nyeri ulu hati. Pasien menyangkal adanya mimisan, gusi
berdarah, atau bintik merah Pada pemeriksaan fisik didapatkan demam
suhu 38,4 C, hipotensi, takipnoe, dan nyeri tekan epigastrium. Pada
pemeriksaan lab didapatkan anemia, hiponatremia
DAFTAR MASALAH

1, OBS FEBRIS

2. DYSPEPSIA

3. HIPONATREMIA
ANALISIS MASALAH

1. Obs FEBRIS

Daftar masalah Analisis kasus Penatalaksanaan

Demam ditimbulkan oleh Anamnesis: demam naik Rencana diagnostik :


senyawa yang dinamakan Darah lengkap
turun sejak 4 hr,
pirogen. Dikenal dua jenis
meningkat pada sore Rencana terapi :
yaitu pirogen eksogen dan
hari menjelang malam Paracetamol 500 mg
endogen. Pirogen eksogen
hari
merupakan senyawa yang Rencana edukasi
berasal dari luar tubuh TD : 120/70 mmHg Istirahat cukup, makan
penjamu dan sebagian Nadi : 92x/menit teratur,
besar terdiri dari produk RR : 24x/menit
mikroba, toksin atau Suhu :38.4o C
mikroba.
Abdomen NTE (+)
DYSPEPSIA
Daftar masalah Analisis kasus PENATALAKSANAAN

Mual dan muntah disebabkan


Anamnesis : mual dan Rencana diagnostik :
karena peningkatan asam Darah lengkap
lambung yang terjadi karena muntah >5x hari, Na+/K+/Cl-
bakteri masuk ke lambung.
nafsu makan =>129/4.2/8.7
Konstipasi terjadi akibat bakteri
mengadakan multiplikasi pada TD : 110/70 mmHg Rencana terapi :
usus halus mengakibatkan
Nadi : 92x/menit IVFD gelafusin / 12 jam
inflamasi pada daerah setempat IVFD Assering/12 jam
yang dapat mempengaruhi RR : 24x/menit Inj pantoprazol 1x40 mg
mekanisme kerja usus dan
Suhu : 38,4 o C Inj ondancentron 3x1
mengiritasi mukosa usus sehingga PCT 500 mg k/p
kemungkinan dapat terjadi Abdomen NTE (+)
konstipasi /diare, nyeri ulu hati Rencana edukasi
Istirahat cukup, makan
teratur,
HYPONATREMIA
Daftar masalah Analisi kasus PENUNJANG

Hiponatremia ringan.
TD : 110/70 mmHg Rencana diagnostik :
Kondisi dimana kadar Darah lengkap
natrium dalam plasma Nadi : 92x/menit Na+/K+/Cl-
kurang dari 135 mEq/L.
RR : 24x/menit =>129/4.2/8.7
Hiponatremia ringan-
sedang biasanya bersiat
Suhu : 38,4 derajat Rencana terapi :
asimptomatik. Manifestasi
klinis akibat adanya celcius IVFD gelafusin / 12 jam
edema otak yang IVFD Assering/12 jam
menyebabkan gejala Natrium: 129 Inj pantoprazol 1x40 mg
neurologis dan sistemik. Inj ondancentron 3x1
Gejala awal anoreksia, PCT 500 mg k/p
kesemutan, mual, muntah,
sakit kepala dll
Rencana edukasi
Istirahat cukup, makan
teratur,
Rencana Rencana
Edukasi Diagnostik
Rencana Terapi

Rawat inap Observasi Non medikamentosa


keadaan umum Istirahat cukup, makan
Bedrest untuk dan tanda vital teratur,
menghindari
aktivitas agar Pemeriksaan
Medikamentosa
kondisi lebih baik H2TL
IVFD gelafusin / 12 jam
IVFD Assering/12 jam
Inj pantoprazol 1x40 mg
Inj ondancentron 3x1
PCT 500 mg k/p
Follow up
7 November 2016
S Demam naik turun meningkat pada sore menjelang malam hari, sakit
kepala (+), nyeri ulu hati (+), btuk (-), mimisan (+), bintik-bintik merah gigitan
nyamuk di kaki (-), mual (+), muntah (+), sering BAK, Sulit BAB
O Kes somnolen, KU TSS Mata: CA -/-, SI -/-
TD: 115/70 Jantung: SI/II reg, m(-), g(-)
N : 94 x/m Pulmo: SNV +/+, Rh-/-, Wh-/-
RR: 20x/menit Abd: Supel, BU (+), NTE (+)
S : 38,4oC Eks: akral hangat, oedem (--/--)

Lab: Na+/K+/Cl- : 126 /4.0/ 94

A - Obs febris ec typhoid


- Dispepsia
- hiponatremia
P Rencana terapi: Rencana diagnosis:
IVFD Gelafusin /12 jam H2TL
IVFD Assering/12 jam
Inj pantoprazol 1x40 mg
Inj ondancentron 3x1
PCT 500 mg k/p
8 November 2016
S Demam (+), sakit kepala (+), mual (+), muntah (+), batuk kering (-)
O Kes CM, KU TSS Mata: CA -/-, SI -/-
TD: 110/70 Jantung: SI/II reg, m(-), g(-)
N : 92x Pulmo: SNV +/+, Rh-/-, Wh-/-
RR: 24x/menit Abd: Supel, BU (+), NTE (+)
S : 38 oC Eks: akral hangat, oedem (--/--)

A - Obs febris
- Dispepsia
- Hiponatremia
P Rencana terapi: Rencana diagnosis:
IVFD Gelafusin /12 jam H2TL
IVFD Assering/12 jam
Inj pantoprazol 1x40 mg
Inj ondancentron 3x1
PCT 500 mg k/p
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Demam adalah meningkatnya temperatur suhu tubuh secara abnormal.

Tipe demam yang mungkin kita jumpai antara lain :

Demam septic Suhu badan berangsur naik ketingkat yang tinggi sekali pada malam
hari dan turun kembali ketingkat diatas normal pada pagi hari. Sering disertai keluhan
menggigil dan berkeringat. Bila demam yang tinggi tersebut turun ketingkat yang normal
dinamakan juga demam hektik.

Demam remiten Suhu badan dapat turun setiap hari tetapi tidak pernah mencapai
suhu badan normal. Penyebab suhu yang mungkin tercatat dapat mencapai dua
derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu yang dicatat demam septik.

Demam intermiten Suhu badan turun ketingkat yang normal selama beberapa jam
dalam satu hari. Bila demam seperti ini terjadi dalam dua hari sekali disebut tersiana dan
bila terjadi dua hari terbebas demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.

Demam kontinyu Variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda lebih dari satu derajat.
Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi sekali disebut hiperpireksia.

Demam siklik Terjadi kenaikan suhu badan selama beberapa hari yang diikuti oleh
beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari yang kemudian diikuti oleh
kenaikan suhu seperti semula
ETIOLOGI

Penyebab demam selain infeksi juga dapat disebabkan


oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi
terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat
regulasi suhu sentral (misalnya: perdarahan otak, koma).
EPIDEMIOLOGI
PATOGENESIS dan MANIFESTASI KLINIS
TRIAS malaria

Gejala dan tanda yang dapat ditemukan pada malaria:

Demam

Demam pada P.falciparum dapat terjadi setiap hari

Pada P.vivax/ovale selang waktu 1 hari (setiap 3 hari/tertiana)

Pada P.malariae demam timbul selang waktu 2 hari (setiap 4 hari/kuartana)

Splenomegali

Anemia
DIAGNOSIS

Anamnesis

(demam, menggigil, keringat dingin), sakit kepala, mual, muntah,


diare/konstipasi, nyeri otot
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang

Sebelum meningkat ke pemeriksaan yang lebih


mutakhir yang siap untuk digunakan seperti
ultrasonografi, endoskopi atau scanning, masih dapat
diperiksa uji coba darah, pembiakan kuman dari cairan
tubuh/lesi permukaan atau sinar tembus rutin. Juga
dapat dilakukan pemeriksaan seperti anginografi,
aortografi atau limfangiografi
TATALAKSANA
KOMPLIKASI

Takikardi

2. Insufisiensi jantung

3. Insufisiensi pulmonal

4. Kejang demam
PENCEGAHAN
Pencegahan gigitan nyamuk dapat dilakukan dengan
menggunakan kelambu dan kawat kasa nyamuk

Kemoprofilaksis doksisiklin dengan dosis 100mg/hari. Obat ini


diberikan 1-2 hari sebelum bepergian, selama didaerah tersebut
sampai 4 minggu, dan setelah kembali
PROGNOSIS

AD VITAM : ad bonam

AD SANATIONAM : dubia ad bonam

AD FUNGSIONAM : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai