Anda di halaman 1dari 252

UJIAN FARMASI IKA

Muhammad Kintanto Wicaksono


1865050028
CBT
• Loc :
• Mampu menegakkan DK/ DAN DD/
• Lo
• Menerapkan berfikir kritis kedalam
• Patofisiologis masalah
• Anamnesis
• Pemeriksaan jasmani
• Pemeriksaan lab rutin
• Analisa subjektif, objektif, untuk DK/ dan DD/
• Melakukan tatalaksana
• Asuhan perawatan
• Diet
• Obat , menulis resep
• Inform consen
• Menulis status
• Melakukan pemeriksaan anjuran
STATUS CBT
• Masalah :
• Patofisiologi masalah
• S : S-7 yang berhubungan dengan masalah
• O:tanda yang berhubungan dengan masalah
• Keadaan umum
• Suhu
• Frekuensi denyut nadi
• Frekuensi nafas
• Tekanan darah
• Kesadaran
• Pemeriksaan sistim terkait dengan masalah
• Pemeriksaan lab rutin
• Asessmen: analisa data s,o ,
• Nama penyakit, DD/
• Gangguan fungsi :
• Planning:
• Asuhan perawatan
• Diet
• Obat : terhadap etiologi, gangguan fungsi , RESEP
• Edukasi
• Pemeriksaan anjuran terhadap DD/
SOAL 1
• Anak laki laki,namaTy 7 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, karena • S/
sudah 7 hari demam malam
hari, mual. BB 17 kg, suhu • O/
380C, denyut nadi 78x/mnt, • A/ etiologi, klinis
frekuensi nafas 24x/mnt, • P/ (prinsip tata laksana )
lidah kotor pinggir merah,
• Asuhan perawatan...
hepar 1/2-1/2,
• Diet...
leukosit 12000, erytrosit
• Obat..( hitung dosis obat
4 jt/mm3, Hb 12 gr/dl,
, tulis resep )
hitung jenis 0/1/4/65/22/8,
• Edukasi ( segitiga
Widal titer 0, 1/240 (+)
epidemiologi )
RPS
Subyektif
• 7 hari demam pada malam hari  typical
fever pattern
• Mual
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 78 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 380c  subfebris
 Berat badan : 17 Kg  under weight
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut, ubun-ubun rata
 Mata
Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks
cahaya langsung/tidak langsung +/+
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Lidah kotor pinggir merah (coated tounge +), mukosa mulut dan bibir kering (+)
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, tidak ada bising nafas tambahan seperti rhonki
(-), wheezing (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdoment
I : datar
A : bising usus (+) 5x/menit  hiperperistaltik
P : nyeri tekan (+) pada region epigastrium, hepar 1/2-1/2, lien tidak teraba,
turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas - -
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit = 12000/mm3 (n = 5.000 - 14.500/mm3)
– Erytrosit = 4 jt/mm3 (n = 4 jt – 4,9 jt/mm3)
– Hb = 12 gr/dl (n = 11,5 – 14,5 gr/dL)
– Hitung jenis 0 (n = 1-3)/1 (n=0-1)/4 (n=0-5)/65 (n=50-
65)/22 (n=25-35)/8 (n= 4-6) → shift to the left →
infeksi bakteri
– Widal titer 0, 1/240 (+)
PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
• 7 hari demam pada malam hari  demam
step ladder
• Mual
OBYEKTIF
• BB Ideal Anak 7 tahun
 ( 7n -5 ) : 2
(7x7)-5 : 2
= 22 kg, sedangkan BB pasien adalah 17 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• Lidah kotor pinggir merah (coated tounge +),
mukosa mulut dan bibir kering (+)
• Coated tounge terjadi → pada demam tifoid,
terjadi hyperplasia dan hipertrofi dari papil
filiformis di lidah yang dilapisi oleh Salmonella
typhi → menahan debris atau substansi dari
makanan yang dimakan.
• Mukosa mulut dan bibir kering → pelepasan
cairan tubuh akibat demam secara konveksi
• 5x/menit  hiperperistaltik, terjadi karena
adanya peyer patch yang mengakibatkan
“perlukaan” pada usus halus sehingga terjadi
proses inflmasi.
• nyeri tekan (+) pada region epigastrium, hepar
1/2-1/2  hepatomegaly  mengiritasi
peritoneum visceralis dan parietalis, yang
diperantrai oleh jaras saraf sensorik dari N.X dan
cabang thorakal medulla spinalis
–Hitung jenis 0 (n = 1-3)/1 (n=0-1)/4 (n=0-5)/65
(n=50-65)/22 (n=25-35)/8 (n= 4-6) → shift to the
left → infeksi bakteri
–Widal titer 0, 1/240 (+) → aglutinasi antara antigen
spesifik dari Salmonella sp (misalnya antigen O dan
antigen H)
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Salmonella typhii
• Diagnosis Klinis  Febris dan dispepsia
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Inap
• Diet lunak
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
• Asuhan keperawatan : Bed rest
• Diet (menggunakan BBideal = 22 kg)
• Kalori (7-10 tahun) = 70 Kcal/kgBB = 70x22 = 1540 kkal
• Komposisi :
• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1540 kkal = 770 kkal / 4 gram = 192,5
gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 22 kg = 44 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1540 kkal = 308 kkal / 9 gram = 34,2 gram/hari
• Diet : diet lunak
• Kebutuhan cairan = 1500 + 20 x 22 = 1500 + 440 = 1940 cc/24 jam
• Kenaikan suhu = 0,50C ditambah 6% dari kebutuhan --> 6% x 1940 cc = 116 cc.
Jadi total kebutuhan pada anak = 1940 + 116 = 2056 cc/24 jam
• Dosis obat paracetamol
= 7/7+12 x 500 = 7/19 x 500 = 184 mg/kali minum
Panadol syr 160 mg/5 mL (isi 60 mL)
1 kali minum = I Cth = 5 mL
1 hari = 3 x 5 mL = 15 mL --> 3 hari = 15 x 3 = 45 mL (cukup hanya 1 botol)
• Dosis obat kloramfenikol
• Dosis terapi/hari = 100mg/kgBB = 100 x 22 = 2200 mg/hari
• Frekuensi = 24/6 = 4 kali
• Dosis terapi/kali = 2200/4 = 550mg --> pilih kalmicetine susp (60 mL) 125
mg/5mL --> 1 kali minum = 4 Cth = 4x5=20, 1 hari = 4x20 = 80 mL --> 5 hari = 5
x 80 mL= 400 mL; jumlah botol = 400/60 = 6,666 berarti butuh 7 botol
Resep Obat
dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 Maret 2021

R/ Panadol syr 160 mg/5 mL (60 mL) No.I lag


S 3 dd I Cth pc feb dur
R/ kalmicetine susp 125 mg/5mL (60 mL) No. VII lag
S 4 dd IV Cth pc (untuk 5 hari)
R/ Ringer laktat No. IV fls
S i.m.m IV

Pro : An.Ty, 7 tahun


Edukasi
• Istirahat cukup
• Makan teratur (lunak dan tidak berserat) & bergizi
• Tidak boleh makan yang pedas dan asam serta
minuman bersoda
• Kepatuhan dalam meminum obat

• Dosis obat adekuat


• Jangan menggunakan alat
makan/minum yang sama
• Rajin mencuci tangan
SOAL 2
• Anak laki laki,nama D, 5 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, karena • S/
sudah 3 hari demam tinggi
terus menerus, nyeri • O/
seluruh tubuh. BB 16 kg, • A/ etiologi, klinis
suhu 390C, denyut nadi • P/ (prinsip tata laksana )
100x/mnt, frekuensi nafas
• Asuhan perawatan...
24x/mnt. petichie (+), hepar
1/2-1/2, leukosit 4000, • Diet...
erytrosit 3 jt/mm3, Hb 14 gr • Obat. ( hitung dosis
%, hitung jenis obat , tulis resep )
0/1/2/75/20/2, Ht 40%, • Edukasi ( segitiga
trombosit 100.000/mm3 epidemiologi )
RPS
Subyektif
• Demam tinggi terus menerus selama 3 hari
• Nyeri seluruh tubuh
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 100 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 390c  febris
 Berat badan : 16 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut, ubun-ubun rata
 Mata
Mata cekung (+/+), konjungtiva anemis +/+, sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks
cahaya langsung/tidak langsung +/+
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
mukosa mulut dan bibir kering (+)
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, tidak ada bising nafas tambahan seperti rhonki
(-), wheezing (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdoment
I : datar
A : bising usus (+) 4x/menit
P : nyeri tekan (+) pada region epigastrium, hepar 1/2-1/2, lien tidak teraba,
turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas - -
Akral hangat, CRT < 2, edema - -

Peteche + +
- -
 Uji Tourniquet (+)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit = 4.000/mm3 (n = 5.500 - 15.500/mm3) → leukopenia → infeksi
virus
– Erytrosit = 3 jt/mm3 (n = 3,9 jt – 5 jt/mm3)
– Hb = 14 gr/dl (n = 11,5 – 13 gr/dL)
– Hitung jenis 0 (n = 1-3)/1 (n=0-1)/2 (n=0-5)/75 (n=50-65)/20 (n=25-
35)/2 (n= 4-6) → shift to the right → infeksi virus
– Ht = 40% (n = 34-39%) → hemokonsentrasi
– Trombosit = 100.000/mm3 (n = 250.000-550.000/mm3) →
trombositopenia
PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
RPS
• Demam tinggi terus menerus selama 3 hari
• Nyeri seluruh tubuh
OBYEKTIF
• BB Ideal Anak 5 tahun
 (5x2 ) + 8
= 18 kg, sedangkan BB pasien adalah 16 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• 390c  febris
• Mata cekung (+/+), mukosa bibir kering
terjadi akibat pelepasan cairan secara
konveksi pada demam dan adanya
mikrohemoragik yang terjadi pada pembluh-
pembulh kapiler di perifer tubuh sehingga
menyebabkan banyak cairan yang keluar.
• Konjungtiva anemis +/+ karena adanya
mikrohemoragik
• nyeri tekan (+) pada
region epigastrium,
hepar 1/2-1/2,
karena adanya
replikasi virus di sel
hepatosit yang kelak
mengirirtasi jaras
saraf sensorik.
–Leukosit = 4.000/mm3 (n = 5.500 - 15.500/mm3) →
leukopenia → infeksi virus
–Erytrosit = 3 jt/mm3 (n = 3,9 jt – 5 jt/mm3)
–Ht = 40% (n = 34-39%) → hemokonsentrasi
–Trombosit = 100.000/mm3 (n = 250.000-
550.000/mm3) → trombositopenia
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Dengue viral
• Diagnosis Klinis  Febris dan mialgia
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Inap
• Diet lunak
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
• Asuhan keperawatan : Bed rest
• Diet (menggunakan BBideal = 18 kg)
• Kalori (1-5 tahun) = 90 Kcal/kgBB = 90x18 = 1620 kkal
• Komposisi :
• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1620 kkal = 810 kkal / 4 gram = 202,5
gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 18 kg = 36 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1620 kkal = 324 kkal / 9 gram = 36 gram/hari
• Diet : diet lunak
• Kebutuhan cairan = 1000 + 50 x 18 = 1000 + 900 = 1900 cc/24 jam
• Kenaikan suhu = 1,50C ditambah 18% dari kebutuhan --> 18% x 1900 cc = 342
cc. Jadi total kebutuhan pada anak = 1900 + 342 = 2242 cc/24 jam
• Dosis obat paracetamol
= 5/5+12 x 500 = 5/17 x 500 = 150 mg/kali minum
Panadol syr 160 mg/5 mL (isi 60 mL) --> 1 kali minum = 5 mL, 1 hari = 3x5 = 15 mL,
lalu untuk 3 hari = 3 x 15 = 45 mL (cukup 1 botol)
Resep Obat
dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 Maret 2021

R/ Panadol syr 160 mg/5 mL (60 mL) No.I lag


S 3 dd I Cth pc feb dur
R/ Ringer laktat No. IV fls
S ad man med IV

Pro : An.D, 5 tahun


Edukasi
• Istirahat cukup
• Makan teratur & bergizi
• Kepatuhan dalam meminum obat
• Menggunakan kelambu saat tidur
• Menghindari kebiasaan menggantung banyak baju

• Galakkan 3M
• Menggunakan semprotan nyamuk
• Asupan cairan ditingkatkan • Memasang kassa jendela
• Menanama tanaman pengusir nyamuk seperti lave
• Memlihara ikan pemakan jentik
nyamuk
SOAL 3
• Anak laki laki,nama D 4 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, karena • S/
sudah 3 hari berak berak
berlendir, berdarah, tdk mau • O/
makan. BB 14 kg, suhu • A/ etiologi, klinis
380C,denyut nadi 80x/mnt,
frekuensi nafas 24x/mnt. • P/ (prinsip tata laksana )
kelopak mata tidak cekung,air • Asuhan perawatan...
mata tidak kering, turgor baik • Diet...
peristaltic usus >15x/mnt • Obat..( hitung dosis obat
leukosit 10000, erytrosit
, tulis resep )
3jt/mm3, Hb 10 gr %, hitung
jenis 0/1/2/75/20/2, feses • Edukasi ( segitiga
makroskopis darah(+) epidemiologi )
RPS
Subyektif
• 3 hari berak-berak berlendir dan berdarah
• Demam (+)
• Tidak nafsu makan
RPD RPK
• Muntah (+), tenesmus (+)
• Riwayat jajan makanan atau minuman
sembarangan(+)
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 100/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 380C
 Berat badan : 14 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Tidak ada trauma atau benjolan
 Mata
Mata cekung +/+, Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor, air
mata kering
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Tidak ada kelainan
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular
 Abdomen
I : datar
A : bising usus ( + ) > 15x/menit
P : nyeri tekan ( - ), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit menurun
P : hipertimpani
 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 10000
– Eritrosit 3jt/mm3
– Hb 10 gr %
– Hitung jenis 0/1/2/75/20/2
• Pemeriksaan makroskopis feses darah (+)
PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
• DD Diare akut :
– Disentri basiler
– Disentri
amoeba
Berdasarkan anamnesis, tidak
– Kolera
ditemukan diare cair seperti air
cucian beras sehingga kolera dapat

tidak –didapatkan
disingkirkan. Pada anamnesis juga
Invaginasimassa intra
abdominal dan dilihat dari usia
invaginasi dapat disingkirkan. Untuk
disentri pada anamnesis di dapatkan
konsistensi tinja yang berlendir dan
berdarah, disertai demam sehingga
memungkinkan disentri dapat
dipikirkan.
OBYEKTIF
Obyektif
• BB Ideal Anak 4 tahun
(nx2)+8
(4x2) + 8
= 16 kg, sedangkan BB pasien adalah 14 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• Pada pemeriksaan TTV didapatkan hasil suhu
38 c dan frekuensi pernafasan 24 kali
0

permenit.

Frekuensi pernafasan melebihi normal (20 kali permenit)


menandakan bisa terjadi adanya kelainan pada sistem
respirasi
Pada pemeriksaan suhu didapatkan hasil 38 0c, dimana
terdapat demam yang dikarenakan respon tubuh pada
pyrogen eksogen seperti bakteri dan virus
Tanda dehidrasi
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium:
– Hitung jenis 0/1/2/75/20/2 

Jika pada perdarahan proksimal saluran


• Pemeriksaan makroskopis feses darahdarah
pencernaan (+) akan bercampur dengan tinja
dan warna menjadi hitam disebut melena.
Jika perdarahan bagian distal saluran pencernaan
warna darah bisa menajdi warna merah cerah
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Shigella
• Diagnosis Klinis  Berak berlendir dan
berdarah
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Inap
• Diet lunak
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
Cairan dan kalori
• Kebutuhan cairan anak BB 12kg, dengan suhu 38C
• Kebutuhan cairan Hallday Segar dalam 24 jam

10 x 100cc = 1000cc
2 x 50cc = 100cc
--------------------------------------- +
1100cc

– Kenaikan suhu = 0,50C ditambah 6% dari kebutuhan --> 6% x 1100 cc =


66 cc. Jadi total kebutuhan pada anak = 1100 + 66 = 1166 cc/24 jam

• Kalori (1-5 tahun) = 90 Kcal/kgBB(ideal) = 90 x 18 = 1620 Kcal


• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1620 kkal = 810 kkal / 4 gram = 202,5 gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 18 kg = 36 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1620 kkal = 324 kkal / 9 gram = 36 gram/hari
Obat  Antibiotik, oralit

• Terapi antibiotik :
– Cotrimoxazole
– Ciprofloxacin
• Oralit
Hitung Dosis Obat
Dosis Obat:
Cotrimoxazole (8-10 mg/Kgbb/hari, terbagi
dalam 2 dosis perhari)
• Dosis Cotrimoxazole = BB x Dosis Anak Ciprofloxacin (20-40 mg/Kgbb/hari, max
1,5 g)
= 12kg x (8-10)mg/kgbb/hari
Oralit (75 mg/kgBB)
= 96-120mg
Frekuensi = 24 jam/12 jam = 2 jam
Dosis perkali minum = 96-120 mg/2 jam = 48-60mg/kali

• Dosis Ciprofloxacin = BB x Dosis Anak


= 12kg x (20-40)mg/kgbb/hari
= 240-480mg
Frekuensi = 24 jam/12 jam = 2 jam
Dosis perkali minum = 240-480 mg/2 jam = 120-240mg/kali

• Oralit = 75 mg/kgBB
= 12kg x 75mg/kgBB
= 900 mg
Resep Obat

• Antibiotik : • Oralit :
dr. M. Kintanto W. dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327 Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 Maret 2021
R/ Cotrimoxazole 48 mg
m.f pulv dtd No. X Jakarta, 18 Maret 2021
S 2 dd I pulv p.c (habiskan) R/ Oralit Sachet
S I Sach ad lib (setelah BAB)
An. D
4 tahun

An. D
4 tahun
Edukasi
• Kebutuhan gizi yang cukup
• Sering-sering mencuci tangan
• Mencukupi kebutuhan cairan dan
elektrolit

• Dosis obat adekuat


• Konsumsi obat sesuai • Jangan jajan makanan dan
aturan minuman sembarangan
• Makan makanan matang
bukan yang mentah
SOAL 4
• Anak perempuan, namaK 2 TULIS CACATAN MEDIS :
thn datang ke poli IKA, karena • S/
panas tinggi, tadi malam
kejang 1x. seluruh tubuh, 5 • O/
menit, sesudah kejang • A/ etiologi, klinis
menangis, batuk pilek, BB 10
kg, suhu 390C,denyut nadi • P/ (prinsip tata laksana )
80x/mnt, frekuensi nafas • Asuhan perawatan...
24x/mnt. T1-T2 hiperemis, • Diet...
farings hiperemis kaku kuduk • Obat..( hitung dosis obat
dan kerniq (-) leukosit 12000,
, tulis resep )
erytrosit 3jt/mm3, Hb 10 gr
%, hitung jenis • Edukasi ( segitiga
0/1/2/75/20/2, epidemiologi )
Subyektif
RPS
• Panas tinggi
• Kejang 1x seluruh tubuh selama 5 menit,
sesudah kejang menangis
• Batuk, pilek (+)

• RPD RPK
• Riwayat kejang sebelumnya (-)
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 390c
 Berat badan : 10 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Tidak ada trauma atau benjolan
 Mata
Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor
 Hidung
Sekret mukosa (+), hiperemis (+)
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Faring hiperemis, T1-T2 hiperemis
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, bising nafas tambahan (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular
 Abdoment
I : datar
A : bising usus ( + ) normal
P : nyeri tekan ( - ), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit normal
P : timpani

 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -

 Pemeriksaan Neurologi
Kaku kuduk (-), Kernig (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 12000
– Eritrosit 3 jt/mm3
– Hb 10gr%
– Hitung jenis 0/1/2/75/20/2
PEMBAHASAN
SUBJEKTIF
ksi
bab kan oleh infe
Dise c
RPS atau toxi
• Panas tinggi
• Kejang 1x seluruh tubuh
selama 5 menit, sesudah
kejang menangis
• Batuk, pilek (+)

RPD RPK
• Riwayat kejang sebelumnya
(-)
Port d’entree Infeksi
• Riwayat tertusuk paku • Pernafasan √
berkarat (-) • Pencernaan
• Riwayat gangguan • Kulit
• Saluran Kemih
metabolic (-) • THT √
• Riwayat gangguan  Pasien mengeluhkan
metabolic (-) batuk dan pilek
• Riwayat konsumsi makanan
kaleng (-)
OBJEKTIF
• BB Ideal Anak 2 tahun
(nx2)+8
(2x2) + 8
= 12 kg, sedangkan BB pasien adalah 10 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
 Pada pemeriksaan TTV
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 390c

Pada pemeriksaan Tanda-Tanda Vital didapatkan frekuensi nafas 24 kali


permenit, dimana masih dalam range normal berdasarkan Depkes
(Usia anak 2 tahun)
Pada pemeriksaan suhu didapatkan hasil 39 0c (Demam) yang dapat
disebabkan salah satunya oleh infeksi. Berdasarkan anamnesis
didapatkan pasien mengeluhkan batuk & pilek sehingga dapat dicurigai
adanya kelainan dari system THT, namun harus dilakukan pemeriksaan
fisik untuk dapat menyingkirkan kemungkinan lainnya.
Temuan Bermakna pada Pemeriksaan Fisik:

 Hidung
Sekret mukosa (+), hiperemis (+)
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Terdapat peradangan pada
Faring hiperemis, T1-T2 hiperemis faring dan tonsil
 Pemeriksaan Neurologi
Tidak terdapat kelainan
Kaku kuduk (-), Kernig (-) neurologi
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 12000  Menandakan adanya infeksi
– Eritrosit 3 jt/mm3
– Hb 10gr%
– Hitung jenis 0/1/2/75/20/2
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  kejang et causa demam
dan Streptococcus sp
• Diagnosis Klinis  kejang demam dan batuk
pilek
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Inap
• Diet lunak
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
Cairan dan kalori
• Kebutuhan cairan anak BB 10kg, dengan suhu 39C
• Kebutuhan cairan Hallday Segar dalam 24 jam

10 x 100cc = 1000cc
--------------------------------------- +
1000cc

– Kenaikan suhu = 1,50C ditambah 12,5% dari kebutuhan --> 12,5% x


1000 cc = 125 cc. Jadi total kebutuhan pada anak = 1000 + 33 =
1125 cc/24 jam

• Kalori (1-5 tahun) = 90 Kcal/kgBB(ideal) = 90 x 18 = 1620 Kcal


• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1620 kkal = 810 kkal / 4 gram = 202,5 gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 18 kg = 36 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1620 kkal = 324 kkal / 9 gram = 36 gram/hari
Obat untuk kejang dan demam 
antikonvulsan, antipiretik

– Antikonvulsan :
• Diazepam
• Fenobarbital (antikonvulsan untuk obat rumatan)
– Antipiretik :
• Parasetamol
• Ibuprofen
Hitung Dosis Obat
Dosis Obat:
Diazepam rektal (10mg/kgBB, setiap 8 jam
jika suhu >38,5 0C)
Fenobarbital (3-4 mg/kgBB/hari, dalam 1-2
• Dosis Diazepam rektal = BB x Dosis Anak dosis)
Parasetamol (10-15 mg/Kgbb/kali, 4 kali
= 10kg x 10mg/kgbb/hari sehari)
= 100mg Ibuprofen (5-10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali
sehari)
Frekuensi = 24 jam/8 jam = 3 jam
Dosis perkali pemberian = 100 mg/3 jam = 33,3 = 30 mg/kali

• Dosis Fenobarbital = BB x Dosis Anak


= 10kg x (3-4)mg/kgbb/hari
= 30-40mg
Frekuensi = 24 jam/12 jam = 2 jam
Dosis perkali minum = 30-40 mg/2 jam = 15-20 mg/kali
– Fenobarbital sebagai obat rumatan diberikan selama 1 tahun dan diberhentikan secara
bertahap
Hitung Dosis Obat
• Dosis Parasetamol = BB x Dosis Anak
= 10kg x (10-15)mg/kgbb/kali
= 100-150mg

• Dosis Ibuprofen = BB x Dosis Anak


Dosis Obat:
= 10kg x (5-10)mg/kgbb/kali Diazepam rektal (10mg/kgBB, setiap 8 jam
jika suhu >38,5 C) 0

Fenobarbital (3-4 mg/kgBB/hari, dalam 1-2


= 50-100mg dosis)
Parasetamol (10-15 mg/KgBB/kali, 3 kali
sehari)
Ibuprofen (5-10 mg/kgBB/kali, 3-4 kali
sehari)
Resep Obat

• Antikonvulsan : • Antipiretik :
dr. M. Kintanto W. dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327 Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 Maret 2021
Jakarta, 18 Maret 2021
R/ Diazepam supp 30 mg No. I
S 3 dd I supp p.r.n (jika kejang)
R/ Parasetamol syr 120 mg/5 ml (60 ml) No. I lag
S 3 dd I cth feb dur
An. K
2 tahun

An. K
2 tahun
Obat untuk tonsilitis  antibiotik, analgetik

– Antibiotik :
• Amoxicillin
– Analgetik :
• Ibuprofen
Hitung Dosis Obat
Dosis Obat:
Amoxicillin (20-40) mg/kgBB, setiap 8 jam
Parasetamol (10-15) mg/kgBB, 3 kali sehari
• Dosis Amoxicillin = BB x Dosis Anak
= 10kg x (20-40)mg/kgbb/hari
= 200-400mg/hari
Frekuensi = 24 jam/8 jam = 3 jam
Dosis perkali pakai = 200-400 mg/3 jam = 66-133 mg/kali

• Dosis Parasetamol = BB x Dosis Anak


= 10kg x (10-15)mg/kgbb/kali
= 100-150mg
Dosis parasetamol sirup 120 mg/5 ml
1 kali minum = 1 cth = 5 ml
1 hari minum = 3 x 5 ml = 15 ml
3 hari minum = 3 x 15 ml = 45 ml
Resep Obat

• Antibiotik : • Analgetik :
dr. M. Kintanto W. dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327 Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 Maret 2021
Jakarta, 18 Maret 2021
R/ Amoxicillin 66 mg
m.f pulv dtd No. IX
S 3 dd I pulv p.c (habiskan) R/ Parasetamol syr 120 mg/5 ml (60 ml) No. I lag
S 3 dd I cth feb dur
An. K
2 tahun

An. K
2 tahun
Edukasi
• Jika anak demam jangan memasukkan
apapun ke dalam mulut anaknya
• Jika demam berikan obat penurun demam
• Menjaga kebersihan mulut

• Dosis obat adekuat


• Konsumsi obat sesuai • Menggunakan kelambu
aturan • Jangan makan makanan
berminyak terlalu sering
SOAL 5
• Anak laki laki nama P 4 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, sudah 2 • S/
bulan batuk2 malam hari,
tidak nafsu makan, belum • O/
imunisasi. BB 12 kg, suhu • A/ etiologi, klinis
37,80C, denyut nadi • P/ (prinsip tata laksana )
80x/mnt, frekuensi nafas
• Asuhan perawatan...
24x/mnt. Bronkial ronki
kasar(+) leukosit 14000, LED • Diet...
20 mm/jam, hitung jenis • Obat..( hitung dosis obat
0/0/0/50/48/2, , tulis resep )
Mt test 14 mm • Edukasi ( segitiga
epidemiologi )
RPS
Subyektif
• 2 bulan batuk malam hari  Batuk Kronis
• Tidak nafsu makan
• Belum imunisasi  Riwayat Imunisasi (-)
RPD RPK
• Riwayat Orang sekitar dengan batuk lama (+)
• Riwayat asma atau keluarga dengan asma (-)
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 37,80c
 Berat badan : 12 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Tidak ada trauma atau benjolan
 Mata
Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Tidak ada kelainan
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, disertai bising nafas tambahan bronkial ronki
kasar(+)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular
 Abdoment
I : datar
A : bising usus ( + ) normal
P : nyeri tekan ( - ), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 14000
– LED 20 mm/jam
– Hitung jenis 0/0/0/50/48/2

• Tes Mantoux  Hasil (+) 14mm


PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
• DD Batuk Kronis:
– TBC
– Asma
– Bronkopneum
onia
– Abses Paru
Berdasarkan anamnesis, tidak
didapatkan Riwayat pribadi maupun
keluarga yang memiliki asma, maka
kemungkinan asma bisa
dikesampingkan. Terdapat Riwayat
orang sekitar dengan batuk kronis +,
pasien juga belum pernah
mendapatkan imunisasi apapun.
OBYEKTIF
Obyektif
• BB Ideal Anak 4 tahun
(nx2)+8
(4x2) + 8
= 16 kg, sedangkan BB pasien adalah 12 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• Pada pemeriksaan TTV didapatkan hasil suhu
37,8 c dan frekuensi pernafasan 24 kali
0

permenit.

Pada pemeriksaan Tanda-Tanda Vital didapatkan frekuensi


nafas 24 kali permenit, dimana masih dalam range
normal berdasarkan Depkes (Usia anak 4 tahun)

Pada pemeriksaan suhu didapatkan hasil 37,8 0c, dimana


terdapat demam yang dikarenakan oleh pyrogen eksogen
seperti bakteri dan virus
• Bising nafas tambahan bronkial ronki kasar(+)

Apabila ronki terdengar


di apex paru  TBC
Apabila ronki terdengar
di basis paru 
Bronkopneumonia
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 14000  Menandakan adanya
infeksi dalam tubuh
– LED 20 mm/jam  Meningkat,
menandakan adanya infeksi kronis
– Hitung jenis 0/0/0/50/48/2 

• Tes Mantoux  Hasil (+) 14mm  SPESIFIK pada TBC


Didapatkan indurasi >10mm dinyatakan positif,
menunjukan adanya infeksi TB dan kemungkinan
TB aktif pada anak
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Mycobacterium
tuberculosis (TBC)
• Diagnosis Klinis  Batuk kronik
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Inap
• Diet
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
Diet – Kebutuhan Kalori & Cairan
• Kebutuhan cairan anak BB 12kg, dengan suhu 37,8C
• Kebutuhan cairan Hallday Segar dalam 24 jam

10 x 100cc = 1000cc
2 x 50cc = 100cc
--------------------------------------- +
1100cc
• Kebutuhan Kalori anak laki-laki usia 4 tahun dengan BB 12 kg
Anak laki-laki 4 tahun  Butuh 90Kcal/kgbb

Kebutuhan Kalori = 90 x 12
=1080Kcal, diet lunak
Obat  Tatalaksana 2HRZ– 4HR

• Terapi TB diberikan dalam 2 fase:


– Fase Intensif: 3-5 OAT selama 2 bulan awal
– Fase Lanjutan: 2 OAT (INH-Rifampisin) hingga 6-12 bulan
Dosis Obat:
Isoniazid (10mg/Kgbb, max 300mg)
Rifampisin (15mg/Kgbb, max 600mg)
Pirazinamid (35mg/Kgbb, max 2gram)

Sumber: Buku PPM


Hitung Dosis Obat
Dosis Obat:
Isoniazid (10mg/Kgbb, max 300mg)
Rifampisin (15mg/Kgbb, max 600mg)
Pirazinamid (35mg/Kgbb, max 2gram)
• Dosis Isoniazid = BB x Dosis Dewasa
= 12kg x 10mg/kgbb
= 120mg

• Dosis Rifampicin = BB x Dosis Dewasa


= 12kg x 15mg/kgbb
= 180mg

• Dosis Pirazinamid = BB x Dosis Dewasa


= 12kg x 35mg/kgbb
= 420 mg
dr. M. Kintanto W.
Resep SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 maret 2021
R/ Rifampicin 840 mg
m.f pulv no XIV
S 1 dd I pulv
R/ INH 840 mg
m.f pulv no XIV
S 1 dd I pulv
R/ Pirazinamid 1260 mg
m.f pulv no XIV
S 1 dd I pulv
R/ Paracetamol 1800 mg
m.f pulv no XV
S 3 dd I (feb dur)
Pro : An. p
BB : 12kg
Usia : 4 thn

Keterangan:
Terapi RHZ diberikan 7 hari untuk pemantauan kepatuhan pasien meminum obat akan dilanjutkan secara bertahap
selama 2 bulan dari awal minum obat.
Edukasi
• Istirahat cukup
• Makan teratur & bergizi
• Kepatuhan dalam meminum obat

• Dosis obat adekuat


• Jangan meludah sembarangan
• Menggunakan masker
• Etika batuk
SOAL 6
• Anak laki laki nama P 3 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, sudah 1 • S/
mggu demam batuk2,
berdahak, sesak, belum • O/
imunisasi. BB 12 kg, suhu • A/ etiologi, klinis
39,80C, denyut nadi • P/ (prinsip tata laksana )
80x/mnt, frekuensi nafas
• Asuhan perawatan...
44x/mnt. Bronkial ronki
basah (+) leukosit 14000, • Diet...
LED 10 mm/jam, hitung • Obat..( hitung dosis obat
jenis 0/0/0/50/48/2, Mt 5 , tulis resep )
mm • Edukasi ( segitiga
epidemiologi )
Subjektif
• 1 minggu batuk2 berdahak  Batuk akut
• Sesak

• Belum imunisasi
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 44 kali/menit
 Suhu : 39,80c
 Berat badan : 12 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Tidak ada trauma atau benjolan
 Mata
Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Tidak ada kelainan
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, disertai bising nafas tambahan ronki basah (+)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular
 Abdoment
I : datar
A : bising usus ( + ) normal
P : nyeri tekan ( - ), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 14000
– LED 10 mm/jam
– Hitung jenis 0/0/0/50/48/2

• Tes Mantoux  Hasil (-) 5mm


PEMBAHASAN
SUBJEKTIF
• 1 minggu batuk2 berdahak  Batuk akut
• Sesak
• Belum imunisasi
• Pasien memiliki keluhan batuk selama 1
minggu, batuk berdahak dan disertai adanya
sesak. Keluhan batuk dan sesak bisa
didapatkan berdasarkan gejala lain yang
menyertai
OBJEKTIF
BB
• BB Ideal Anak 3 tahun
(nx2)+8
(3x2) + 8
= 14 kg, sedangkan BB pasien adalah 12 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis dapat digunakan
BB terhitung
 TTV
– Frekuensi Pernafasan : 44 kali/menit
– Suhu : 39,80c
– Berat badan : 14 Kg
 Paru – paru
– I : bentuk simetris
– P : Vocal fremitus sinistra = dextra Takipneu dapat menandakan
– P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra ) sesak, sehingga frekuensi
pernafasan meningkat
– A : Bising nafas dasar vesikuler, disertai bising nafas
tambahan ronki basah(+)

Port d’entree Infeksi


• Pernafasan √
• Pencernaan
• Kulit
• Saluran Kemih
• THT
 Pasien mengeluhkan
sesak & batuk berdahak
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 14000 Terjadi leukositosis
kemungkinan etiologiadanya
– LED 10 mm/jam bakteri, LED dalam range
normal sehingga kemungkinan
– Hitung jenis adanya infeksi kronik juga dapat
0/0/0/50/48/2 disingkirkan

Hasil tidak didapatkan indurasi >10mm


• Tes Mantoux  Hasil (-) sehingga dinyatakan negatif, menunjukan
4mm bukan disebabkan oleh adanya infeksi TB dan
kemungkinan TB aktif pada anak
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Bakteri Community
Acquired Pneumonia
• Diagnosis Klinis  Batuk akut berdahak
disertai sesak
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
Indikasi Rawat Inap (anak 5 Tahun)
• Saturasi O2 < 92%, sianosis
• Frekuensi nafas > 50 kali permenit
• Asuhan perawatan  Rawat Inap • Distress pernafasan
• Gurgling
• Diet • Terdapat tanda dehidrasi
• Keluarga tidak bisa merawat diruma

• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )


• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
Diet – Kebutuhan Kalori & Cairan
• Kebutuhan cairan anak BB 12kg, dengan suhu 37,5C
• Kebutuhan cairan Hallday Segar dalam 24 jam

10 x 100cc = 1000cc
2 x 50cc = 100cc
--------------------------------------- +
1100cc  Perlu dipantau balans cairan secara ketat agar anak tidak mengalami overhidrasi,
karena pada pneumonia berat terjadi peningkatan sekresi hormone antidiuretik

• Kebutuhan Kalori anak laki-laki usia 3 tahun dengan BB 12 kg


Anak 5 tahun  Butuh 102Kcal/kgbb

Kebutuhan Kalori = 102 x 16


=1632Kcal  pada anak dengan distress berat pemberian makan peroral
harus dihindari, Dapat diberikan makanan dengan NGT atau Intravena,
namun pemberian NGT dapat menekan pernafasan. Jika memang
dibutuhkan NGT gunakan yang ukurannya terkecil
Obat

Tatalaksan
Tatalaksan a Umum
a Pemberian
Antibiotik
Sumber: Buku PPM
Obat – Tata Laksana Umum
• Pasien dengan saturasi <92% pada saat bernafas
dengan udara kamar harus diberikan terapi oksigen
dengan kanul nasal, head box, atau sungkup untuk
mempertahankan saturasi >92%  Periksa 4 jam
sekali
• Nebulisasi dengan B2 agonis dan atau NaCl dapat
diberikan untuk memperbaiki mucocilliary clearance
• Antipiretik dan analgetic dapat diberikan untuk
menjaga kenyamanan pasien dan mengontrol batuk
Obat – Pemberian Antibiotik
Rekomendasi UKK Respirologi
• Antibiotik untuk community acquired
pneumonia
– Neonatus – 2 bulan : Ampisilin + Gentamisin
– > 2 Bulan
• Lini Pertama: Ampisilin, bila dalam 3 hari tidak ada perbaikan dapat
ditambahkan kloramfenikol
• Lini
Bila klinis kedua
terdapatseftriakson
perbaikan, antibiotic intravena dapat
diganti preparat oral
Hitung Dosis Obat

• Dosis Ampisilin = BB x Dosis Dewasa


= 12kg x (150-200 mg/kgbb/hari)
= 2400 – 3200 mg/hari  Waktu paruh 6 jam, makan frekuensi pemberian 24 : 6 = 4 kali sehari (Jika diberikan secara
oral)
2400 -3200mg/hari : 4
= 600 – 800 mg/kali minum

• Dosis Paracetamol = BB x Dosis Dewasa


= 12kg x (10-15mg/kgbb/kali minum)
= 160 – 240 mg/kali minum

• Dosis Ambroxol = BB x Dosis Dewasa


=12kg x (1,2-1,6 mg/kgBB/hari)
=19,2 – 25,6 mg/kali minum

• Dosis Ventolin  Nebulisasi


Resep dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 maret 2021
R/ ampicillin IV No. I
S s.i.m.m

R/ paracetamol 160 mg
m. f. pulv. Dtd. No X
S 3 dd I pulv feb dur

R/ mucopect syr 15 mg/5ml lag NoI


S 3 dd I cth prn
R/ Ventolin inhaler no. I
S 1-3 dd II hisap prn sesak

Pro : An. A
BB : 16 kg
Usia : 5 thn

Edukasi
Istirahat cukup
• Makan teratur & bergizi
• Kepatuhan dalam meminum obat

• Dosis obat adekuat


• Jangan meludah sembarangan
• Menggunakan masker
• Etika batuk
• Menjaga kebersihan lingkungan
SOAL 7
• Anak laki laki nama A 5 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, karena • S/
sudah 1 minggu batuk2
berdahak, sesak, belum • O/
imunisasi.BB 16 kg, suhu • A/ etiologi, klinis
37,50C, denyut nadi • P/ (prinsip tata laksana )
80x/mnt, frekuensi nafas
• Asuhan perawatan...
54x/mnt, retraksi inter costa
(+), Bronkial, ekspirium • Diet...
memanjang, weezing (+) • Obat..( hitung dosis obat
ronki kasar (+) leukosit tulis resep )
10000, LED 10 mm/jam, • Edukasi ( segitiga
hitung jenis epidemiologi )
0/6/2/50/40/2,Mt 4 mm
Subjektif
• 1 minggu batuk2 berdahak  Batuk akut
• Sesak

• Belum imunisasi
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 54 kali/menit
 Suhu : 37,50c
 Berat badan : 16 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Tidak ada trauma atau benjolan
 Mata
Sclera ikterik -/- , Conjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Tidak ada kelainan
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, retraksi sela iga (+)
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar bronkial dengan ekspirium memanjang, disertai bising
nafas tambahan ronki kasar(+), wheezing (+)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular
 Abdoment
I : datar
A : bising usus ( + ) normal
P : nyeri tekan ( - ), hepar tidak teraba, lien tidak teraba, turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– Leukosit 10000
– LED 10 mm/jam
– Hitung jenis 0/6/2/50/40/2

• Tes Mantoux  Hasil (-) 4mm


PEMBAHASAN
SUBJEKTIF
• 1 minggu batuk2 berdahak  Batuk akut
• Sesak
• Belum imunisasi
• Pasien memiliki keluhan batuk selama 1
minggu dan disertai adanya sesak. Keluhan
batuk dan sesak bisa didapatkan
berdasarkan gejala lain yang menyertai
OBJEKTIF
BB
• BB Ideal Anak 5 tahun
(nx2)+8
(5x2) + 8
= 18 kg, sedangkan BB pasien adalah 16 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
 TTV
– Frekuensi Pernafasan : 54 kali/menit
– Suhu : 37,50c
– Berat badan : 16 Kg
 Paru – paru
– I : bentuk simetris, retraksi sela iga (+)
– P : Vocal fremitus sinistra = dextra Takipneu dan adanya retraksi sela
– P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra ) iga menandakan sesak, sehingga
frekuensi pernafasan meningkat
– A : Bising nafas dasar bronkial dengan ekspirium
dan bernafas menggunakan otot
memanjang, disertai bising nafas tambahan ronki bantu nafas sehingga terjadi
kasar(+), wheezing (+) retraksi pada sela iga
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium:
Tidak terjadi leukositosis
– Leukosit 10000 kemungkinan etiologi bukan
bakteri, LED dalam range
– LED 10 mm/jam normal sehingga kemungkinan
adanya infeksi kronik juga dapat
– Hitung jenis disingkirkan

0/6/2/50/40/2 Didapatkan eosinophilia, yang menandakan


terdapat reaksi hipersensitivitas

Hasil tidak didapatkan indurasi >10mm


• Tes Mantoux  Hasil (-) sehingga dinyatakan negatif, menunjukan
bukan disebabkan oleh adanya infeksi TB dan
4mm kemungkinan TB aktif pada anak
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi 
Reaksi Hipersensitivitas Asma

• Diagnosis Klinis 
Batuk akut disertai
sesak
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Inap
• Diet
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
Diet – Kebutuhan Kalori & Cairan
• Kebutuhan cairan anak BB 16kg, dengan suhu 37,5C
• Kebutuhan cairan Hallday Segar dalam 24 jam

10 x 100cc = 1000cc
6 x 50cc = 300cc
--------------------------------------- +
1300cc
• Kebutuhan Kalori anak laki-laki usia 5 tahun dengan BB 16 kg
Anak 5 tahun  Butuh 90Kcal/kgbb

Kebutuhan Kalori = 90 x 16
=1440Kcal  pada anak dengan distress berat pemberian makan peroral
harus dihindari, Dapat diberikan makanan dengan NGT atau Intravena,
namun pemberian NGT dapat menekan pernafasan. Jika memang
dibutuhkan NGT gunakan yang ukurannya terkecil
Algoritma Asma
• Dosis Ambroxol = BB x Dosis
Dewasa
=12kg x (1,2-1,6 mg/kgBB/hari)
=14,4 – 19,2 mg/kali minum

• Dosis Ventolin  Nebulisasi


Resep dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 maret 2021

R/ mucopect syr 15 mg/5ml lag NoI


S 3 dd I cth prn
R/ Ventolin inhaler no. I
S 3 dd II hisap prn sesak

Pro : An. A
BB : 16 kg
Usia : 5 thn

Edukasi
Istirahat cukup
• Makan teratur & bergizi
• Hindari pencetus

• Dosis obat adekuat


• Bersihkan lingkungan secara teratur
• Menggunakan masker
• Meminimalisir kontak dengan
pencetus
SOAL 8
• Anak laki laki nama H 5 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, karena • S/
sudah 1 minggu demam,
mual,lemas BB 16 kg, sakit • O/
sedang, suhu 37,50C, • A/ etiologi, klinis
denyut nadi 80x/mnt, • P/ (prinsip tata laksana )
frekuensi nafas 24x/mnt.
• Asuhan perawatan...
Sklera ikterik, hepar 1/2-
1/2, LED 10 mm/jam, • Diet...
leukosit 8000/mm3, hitung • Obat..( hitung dosis obat
jenis 0/1/1/50/40/8, Mt 4 tulis resep )
mm, • Edukasi ( segitiga
epidemiologi )
RPS Subyektif
• 1 minggu demam (+)
• Mual
• Lemas
RPD RPK
• Riwayat jajan makanan atau minuman sembarangan (+)
• Riwayat penggunaan jarum suntik (-)
• Warna urin seperti teh (-), warna tinja pucat (-)
• Imunisasi HAV (+)
• Riwayat penyakit penyakit hati sebelumnya (-)
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 37,50C
 Berat badan : 14 Kg
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Tidak ada trauma atau benjolan
 Mata
Mata cekung -/-, Sklera ikterik +/+ , Conjungtiva anemis -/-, pupil bulat isokor
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Tidak ada kelainan
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, wheezing (-), ronkhi (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular
 Abdomen
I : datar
A : bising usus ( + ) > 15x/menit
P : nyeri tekan ( + ), hepar teraba 1/2 – 1/2, lien tidak teraba, turgor kulit baik
P : timpani
 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– LED 10 mm/jam
– Leukosit 8000/mm3
– Hitung jenis 0/1/1/50/40/8

• Mantoux test hasil (-) 4mm


PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
• Hepatitis A : merupakan hepatitis yang
disebabkan oleh virus hepatitis A.
Orang yang terkena hepatitis A dapat
menularkan virus ini pada orang lain
jika tidak mencuci tangan setelah BAB
sehingga bisa menyebarkannya ke
barang yang disentuh, makanan dan air.

• Hepatitis B : umumnya tidak bergejala,


baru diketahui saat dilakukan
pemeriksasan darah. Hepatitis B
menular melalui cairan tubuh.

• Hepatitis C : menular melalui cairan


tubuh (darah), biasanya tidak
merasakan gejala dan dapat terus
memburuk sehingga dapat
menimbulkan sirosis dan kanker hati.
OBYEKTIF
Obyektif
• BB Ideal Anak 5 tahun
(5x2)+8
(5x2) + 8
= 18 kg, sedangkan BB pasien adalah 10 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• Pada pemeriksaan TTV didapatkan hasil suhu
37,5 c dan frekuensi pernafasan 24 kali
0

permenit.

Frekuensi pernafasan melebihi normal (20 kali permenit)


menandakan bisa terjadi adanya kelainan pada sistem
respirasi
Pada pemeriksaan suhu didapatkan hasil 37,5 0c = suhu
normal
• Fase inkubasi : masuknya virus sampai
timbulkan gejala
• Fase ikterik : timbulnya keluhan-keluhan
pertama dan timbulnya gejala ikterus. Ditandai
dengan malaise, nyeri otot, nyeri sendi, mual
muntah, demam derajat rendah, nyeri abdomen
• Fase konvalesen : menghilangnya ikterus tetapi
hepatomegali dan abnormalitas fungsi hati tetap
ada
• Mata : sklera ikterik +/+ : terjadi peningkatan
kadar bilirubin darah
• Abdomen : nyeri tekan (+), perabaan hepar
1/2 – 1/2 : perabaan pada hepar 1-2 jari di
bawah lengkung iga harus dikonfirmasi apakah
terjadi pembesaran hati atau adanya
perubahan bentuk hati
Pemeriksaan Penunjang

• Pemeriksaan Laboratorium:
– Hitung jenis 0/1/1/50/40/8 

– Leukosit 8000/mm3 : terjadi leukopenia dimana kemungkinan diakibatkan oleh virus


Hasil tidak didapatkan indurasi >10mm sehingga
dinyatakan negatif, menunjukan bukan
disebabkan oleh adanya infeksi TB dan
• Tes Mantoux  Hasil (-) 4mm kemungkinan TB aktif pada anak
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Hepatitis virus
• Diagnosis Klinis  mual muntah, demam
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Jalan
• Diet lunak
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
Terapi dan Kebutuhan cairan

• Terapi supportif dengan istirahat cukup dan memenuhi kebutuhan kalori dan cairan
• Kebutuhan cairan anak BB 10kg, dengan suhu 37,5C
• Kebutuhan cairan Hallday Segar dalam 24 jam

10 x 100cc = 1000cc
--------------------------------------- +
1000cc
• Kalori (1-5 tahun) = 90 Kcal/kgBB = 90 x 18 = 1620 Kcal
• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1620 kkal = 810 kkal / 4 gram = 202,5 gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 18 kg = 36 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1620 kkal = 324 kkal / 9 gram = 36 gram/hari
Edukasi
• Istirahat cukup
• HARUS mencukupi kebutuhan kalori
• Menjaga kebersihan tangan

• Tidak mengkonsumsi obat- • Jangan jajan makanan dan


obatan yang memberatkan minuman sembarangan
kerja hati
SOAL 9
• Anak laki laki nama Is 5 thn TULIS CACATAN MEDIS :
datang ke poli IKA, karena • S/
sakit kencing,demam 3 hr.
BB 16kg, sakit sedang, suhu • O/
37,80C, denyut nadi • A/ etiologi, klinis
80x/mnt, frekuensi nafas • P/ (prinsip tata laksana )
24x/mnt, orifisium uretra
• Asuhan perawatan...
penis hiperemis, hepar 1/4-
1/4, LED 10 mm/jam, • Diet...
leukosit 13000/mm3, hitung • Obat..( hitung dosis obat
jenis 0/1/1/54/36/8, Mt 4 tulis resep )
mm • Edukasi ( segitiga
epidemiologi )
RPS
Subyektif
• Sakit kencing
• Demam 3 hari Mengarah ke proses infeksi pada saluran kemih
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 37,80c  subfebris
 Berat badan : 16 Kg  under weight
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut, ubun-ubun rata
 Mata
Mata cekung (-/-), konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, pupil isokor, refleks
cahaya langsung/tidak langsung +/+
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
Tidk ada kelainan
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar vesikuler, tidak ada bising nafas tambahan seperti rhonki
(-), wheezing (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdoment
I : datar
A : bising usus (+) 3x/menit  hiperperistaltik
P : nyeri tekan (-) pada region epigastrium, hepar 1/4-1/4, lien tidak teraba,
turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas - -
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
 Pemeriksaan genitalia
orifisium uretra penis hiperemis
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– LED = 10 mm/jam(n = < 15 mm/jam)
– Leukosit = 13000/mm3(n = 5500 – 15.500/mm3)
– Hitung jenis 0 (n = 1-3)/1 (n=0-1)/1 (n=0-5)/54
(n=50-65)/36 (n=25-35)/8 (n= 4-6) → shift to the
left → infeksi bakteri
PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
• Sakit kencing
• Demam 3 hari
OBYEKTIF
• BB Ideal Anak 7 tahun
 ( 5x2) + 8
= 18 kg, sedangkan BB pasien adalah 16 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• orifisium uretra penis hiperemis
Proses inflamasi pada lumen epitel kuboid dari
saluran kemih akibat invasi mikro-organisme
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  E.Coli
• Diagnosis Klinis  Febris
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Jalan
• Diet Biasa
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
• Asuhan keperawatan : Tidak bed rest
• Diet (menggunakan BBideal = 18 kg)
• Kalori (1-5 tahun) = 90 Kcal/kgBB = 90x18 = 1620 kkal
• Komposisi :
• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1620 kkal = 810 kkal / 4 gram = 202,5
gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 18 kg = 36 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1620 kkal = 324 kkal / 9 gram = 36 gram/hari
• Diet : diet lunak
• Kebutuhan cairan = 1000 + 50 x 18 = 1000 + 900 = 1900 cc/24 jam
• Kenaikan suhu = 0,30C ditambah 3% dari kebutuhan --> 3% x 1900 cc = 57 cc.
Jadi total kebutuhan pada anak = 1900 + 57 = 1957 cc/24 jam
• Dosis obat paracetamol
= 5/5+12 x 500 = 5/17 x 500 = 150 mg/kali minum
Panadol syr 160 mg/5 mL (isi 60 mL) --> 1 kali minum = 5 mL, 1 hari = 3x5 = 15 mL,
lalu untuk 3 hari = 3 x 15 = 45 mL (cukup 1 botol)
• Dosis obat amoksisilin
Dosis terapi = (20-40)x 18 = 360-720 mg/hari
Frekuensi = 24/8 = 3 kali
Dosis per kali = (360-720):3 = 120 – 240 mg/kali minum
Amoksisilin syr 125 mg/5mL (isi 60mL) --> 1 kali minum = 5 mL, 1 hari = 3x5= 15 ml,
7 hari = 7x15 mL = 105 mL (butuh 2 botol)
Resep Obat
dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 maret 2021

R/ Panadol syr 160 mg/5 mL (60 mL) No.I lag


S 3 dd I Cth pc feb dur
R/ amoksisilin syr 125 mg/5mL (60 mL) No. II lag
S 3 dd I Cth pc (untuk 7 hari)

Pro : An.Ty, 7 tahun


Edukasi
• Istirahat cukup
• Makan teratur (lunak dan tidak berserat) & bergizi
• Disarankan melakukan sirkumsisi
• Orangtua lebih mengajarkan cara membersihkan alat
anogenital

• Dosis obat adekuat


• Rajin mencuci tangan
SOAL 10

• Anak laki laki nama, M 7 thn TULIS CACATAN MEDIS :


datang ke poli IKA, karena • S/
demam 1 minggu, mata
merah,batuk pilek, BB 16 • O/
kg, sakit sedang, suhu • A/ etiologi, klinis
38,80C,denyut nadi • P/ (prinsip tata laksana )
80x/mnt, frekuensi nafas
• Asuhan perawatan...
34x/mnt. bercak merah
belakang telinga, dada, • Diet...
perut, bronkial ronki(+) LED • Obat..( hitung dosis obat
10 mm/jam, leukosit tulis resep )
13000/mm3, hitung jenis • Edukasi ( segitiga
0/1/1/54/36/8,Mt 4 mm epidemiologi )
RPS
Subyektif
• Demam selama 1 minggu
• Mata merah
• Batuk dan pilek
Objektif
 PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda vital
 Keadaan umum : tampak sakit sedang
 Keasadaran : compos mentis
 Tekanan darah : 120/80 mmHg
 Nadi : 80 kali/menit, regular, isi cukup
 Pernafasan : 34 kali/menit  tachipneu
 Suhu : 38,80c  febris
 Berat badan : 16 Kg  underweight
 Keadaan Spesifik
 Kepala
Normocephali, rambut hitam tidak mudah dicabut, ubun-ubun rata
 Mata
Mata cekung (+/+), konjungtiva anemis -/-, injeksi silier +/+, sklera ikterik -/-,
pupil isokor, refleks cahaya langsung/tidak langsung +/+
 Hidung
Tidak ada kelainan
 Telinga
Tidak ada kelainan
 Mulut
mukosa mulut dan bibir kering (+)
 Leher
Pembesaran kelenjar tiroid tidak ada, pembesaran kelenjar getah bening (-)
 Thorax
 Paru – paru
I : bentuk simetris, gerakan dada sinistra dan dextra sama
P : Vocal fremitus sinistra = dextra
P : sonor pada kedua lapang paru ( dextra = sinistra )
A : Bising nafas dasar bronkial, tidak ada bising nafas tambahan seperti rhonki
(+), wheezing (-)
 Jantung
I : Iktus kordis tidak terlihat
P : Iktus kordis tidak teraba, thrill ( - )
P : Batas jantung dalam batas normal
A : BJ I – II regular, murmur (-), gallop (-)
 Abdoment
I : datar
A : bising usus (+) 4x/menit
P : nyeri tekan (-), hepar 1/4-1/4, lien tidak teraba, turgor kulit normal
P : timpani
 Extremitas
Akral hangat, CRT < 2, edema - -
- -
Makula eritematosa pada belakang telinga dan dada
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan Laboratorium:
– LED = 10 mm/jam(n = < 15 mm/jam)
– Leukosit = 13000/mm3(n = 5500 – 15.500/mm3)
– Hitung jenis 0 (n = 1-3)/1 (n=0-1)/1 (n=0-5)/54 (n=50-
65)/36 (n=25-35)/8 (n= 4-6) → shift to the left → infeksi
bakteri

LED 10 mm/jam, leukosit 13000/mm3, hitung jenis


0/1/1/54/36/8,Mt 4 mm
PEMBAHASAN
SUBYEKTIF
RPS
• Demam selama 1 minggu
• Mata merah
• Batuk dan pilek
Ketiga gejala diatas merukan tahapan dari
infeksi paramxyovirus pada stadium
prodromal. (berlangsung 2-4 hari)
OBYEKTIF
• BB Ideal Anak 7 tahun
 ( 7n -5 ) : 2
(7x7)-5 : 2
= 22 kg, sedangkan BB pasien adalah 16 kg
Karena BB tidak ideal maka untuk perhitungan dosis digunakan BB
tertimbang
• Bising nafas dasar bronkial, tidak ada bising
nafas tambahan seperti rhonki (+), wheezing
(-)
• Makula eritematosa pada belakang telinga
dan dada
Terjadi multiplikasi virus pada beberapa sel-sel
organ target
ASSESSMENT
Diagnosis
• Diagnosis Etiologi  Virus paramyxo
• Diagnosis Klinis  Febris dan ruam
kemerahan pada kulit
PLANNING
Prinsip Tata Laksana
• Asuhan perawatan  Rawat Jalan (bed rest total
di rumah tidak boleh keluar kamar)
• Diet lunak
• Obat..( hitung dosis obat , tulis resep )
• Edukasi ( segitiga epidemiologi )
• Asuhan keperawatan : Bed rest
• Diet (menggunakan BBideal = 22 kg)
• Kalori (7-10 tahun) = 70 Kcal/kgBB = 70x22 = 1540 kkal
• Komposisi :
• Karbohidrat (50-60%) = 50% x 1540 kkal = 770 kkal / 4 gram = 192,5
gram/hari
• Protein (1,5-2 gr/kgBB) = 2 x 22 kg = 44 gram/hari
• Lemak (20%) = 20% x 1540 kkal = 308 kkal / 9 gram = 34,2 gram/hari
• Diet : diet lunak
• Kebutuhan cairan = 1500 + 20 x 22 = 1500 + 440 = 1940 cc/24 jam
• Kenaikan suhu = 1,30C ditambah 15% dari kebutuhan --> 15% x 1940 cc = 291
cc. Jadi total kebutuhan pada anak = 1940 + 291 = 2231 cc/24 jam
• Dosis obat paracetamol, CTM, OBP
OBP sediaannya 100 mL --> kali pemberian = 100/10=10
CTM yang ditambahkan 2,5mg/kali maka jumlah CTM = 2,5 x 10 = 25 mg
PCT yang ditambahkan --> DT = 7/19x500 = 380 mg/kali minum, makan jumlah PCT
= 380 x 10 mg = 3800 mg
• Dosis obat amoksisilin
Dosis terapi/hari = (20-50)x 22 = 440 – 1100 mg/hari
Frekuensi = 24/8 = 3 kali
Dosis terapi/kali = (440-1100):3 = 150 -370 mg/kali minum
Ambil dosis 150 mg, jaddi puyer dalam capsul 1 hari = 3 pyer, jadi 5 hari = 15 puyer
Resep Obat
dr. M. Kintanto W.
SIP 1865050028
Jl. Pajaga 1
Telp 0217713327
Jakarta, 18 maret 2021

R/ OBP syr 100 mL No.I lag


add CTM 25 mg
add PCT 3800 mg
m.f.L.a
S3 dd II Cth pc prn
R/ Amoksisilin 150 mg
sach lact q.s
m.f. pulv dtd No.XV da in caps
S 3 dd I pulv p.c (habiskan)

Pro : An.D, 5 tahun


Edukasi
• Istirahat cukup
• Makan teratur & bergizi
• Kepatuhan dalam meminum obat
• Untuk semntara waktu mengisolasi diri sendiri di
dalam kamar

• Tidak bergantian memakai alaat


mandi maupun alat makan
• Dosis obat simptomatik adekuat
• Vaksinasi campak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai