Anda di halaman 1dari 40

Dengue Hemorrhagic Fever

Rahma Ayu Indahati


Pembimbing: Dr. Kusdiantomo, Sp.PD

Kepaniteraan Klinik Stase Interna


Rumah Sakit Islam Pondok Kopi

Identitas Pasien

Nama
Umur
Jenis kelamin
Status
Alamat

Tgl Masuk RS
No. Rekam Medis

: Tn. G
: 50 Tahun
: Laki-laki
: Menikah
: Jl. Pulo Jahe No. 53
Cakung, Jatinegara
: 02 Februari 2013
: 25.28.50

Anamnesis
Keluhan Utama
Demam sejak 3 hari SMRS
Keluhan Tambahan
Menggigil, mual, muntah, nyeri
sendi, BAK disertai darah

Riwayat Penyakit Sekarang


3 hari
SMRS

Demam tinggi
mendadak
terjadi terus
menerus
Menggigil
Sakit kepala dan
nyeri sendi
Mual

Nyeri menelan dan


nyeri di belakang
mata disangkal.

1 hari
SMRS

Bintik-bintik merah
di tangan dan kaki,
gusi berdarah,
mimisan, BAB
disertai darah
disangkal.

Demam tetap
tinggi
Menggigil
Sakit kepala dan
nyeri sendi
Mual dan
muntah
BAK disertai
darah

Kejang, Mengigau,
batuk, sesak nafas,
nyeri saat BAK, BAB
cair disangkal.

Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat DBD, Demam tifoid, Malaria, dan Hepatitis disangkal


Riwayat TB disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat hipertensi sejak 4 tahun SMRS dan minum obat
antihipertensi yaitu amlodipine 5 mg.
Riwayat Asma Disangkal
Riwayat BAK keruh (+) sejak 3 bulan SMRS. BAK disertai batu
(+)

Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat DBD, Demam tifoid, Malaria, dan Hepatitis disangkal


Riwayat TB disangkal
Riwayat DM disangkal
Riwayat hipertensi disangkal
Riwayat Asma Disangkal

Riwayat Psikososial
Tidak ada tetangga pasien yang sakit DBD, namun ada teman
sekantor pasien yang juga sakit demam.
Pasien mengaku jarang menguras air bak mandi ataupun
membersihkan wadah tempat air di rumah.
Pasien mengaku tidak ada petugas jumantik yang melakukan evaluasi
ke rumah pasien.
Rumah pasien tidak kebanjiran saat musim hujan namun di sekitar
kantor pasien sering banjir bila musim hujan.
Pasien sering makan di warung makan kaki lima
Tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan dan setelah
BAB/BAKhigienitas kurang
Pasien menyangkal pernah berpergian ke daerah endemis malaria
Pasien mengaku memiliki kebiasaan merokok sudah > 15 tahun.
Merokok 1 bungkus per hari.
Kebiasaan konsumsi alkohol disangkal.

Riwayat
Pengobatan

Riwayat
Alergi

Pasien hanya mengatasi keluhannya


dengan meminum sari kurma yang
disarankan oleh tetangga pasien.
Pasien menyangkal minum obat
paracetamol ataupun antibiotik.

Riwayat Alergi debu, obat, cuaca dingin


dan makanan disangkal

Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum:
tampak sakit sedang
Kesadaran:
composmentis
Tanda vital

Status Gizi

Suhu
Nadi
RR
TD

: 39,7oC
: 120 x/menit
: 20 x/menit
: 140/90 mmHg

BB : 70 kg
TB : 160 cm
IMT : Obese I

Kepala

Norrmochepal

Rambut

Hitam, tersebar merata, tidak mudah di cabut

Mata

Konjungtiva Anemis (-/-), Sklera Ikterik (-/-), Refleks Cahaya (+/+),


Pupil Isokor

Hidung

Septum Deviasi (-/-),Sekret (-/-),Epistaksis(-/-), mukosa hiperemis (/-), konka normal

Telinga

Normotia, Serumen (-/-), hiperemis (-/-).

Mulut

Bibir Pucat (-),Bibir Kering (-), Sianosis (-),Gusi berdarah(-) Lidah


tremor (+), Lidah kotor (-) Tonsil ( T1 / T1) Faring Hiperemis (-)

Leher

Pembesaran KGB (-), Pembesaran Kelenjar Tiroid (-) JVP 5 +1


cmH2O

Dada: Normochest
Pulmo:
Inspeksi: Dada simetris (+), Retraksi Dinding Dada (-), Bagian yang
tertinggal saat inspirasi (-)
Palpasi: Vocal fremitus sama kanan dan kiri (+)
Perkusi: Sonor pada kedua lapang paru
Auskultasi: Vesikuler (+), Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung:
Inspeksi: Ictus Cordis Terlihat (-)
Palpasi: Ictus Cordis Teraba (+) di ICS V linea Midclavicula sinistra
Perkusi: batas kanan jantung relatif di ICS V linea parasternal dextra.
Batas kiri jantung relatif di ICS V linea midclavicula sinistra
Auskultasi: Bunyi Jantung I dan II Murni (+), Murmur (-), Gallop (-)

Abdomen
Inspeksi: Perut datar (+)
Auskultasi: Bising Usus (+) Normal
Palpasi: Abdomen Supel, nyeri tekan epigastrium (+), Hepatomegali(-),
Splenomegali (-)
Perkusi: Timpani pada keempat kuadran Abdomen, shifting dullness (-)

Genitalia
tidak dilakukan pemeriksaan
Regio Flank
Ballotement (-/-), Nyeri ketok CVA (+/-)
Ekstremitas Atas

Akral
CRT
Edema
Ptekie
uji tourniket

: Hangat
: <2 detik
: -/: -/: rumpleed (+)

Ekstremitas Bawah

Akral
CRT
Edema
Ptekie

: hangat
: <2 detik
: -/: -/-

Hematologi Rutin

Pemeriksaan
Laboratorium
2/2/2013

Pemeriksaan

Hasil

Nilai Normal

Hemoglobin

15,7 g/dl

12 16

Leukosit

9,0 x 103/L

4.800 10.000

HCT

45 %

37 47

Trombosit

58 x 103 /L

150.000-450.000

Differential Count
Basofil

0,2 %

0,0 1,0

Eosinofil

0,4 %

1,0 3,0

Neutrofil

38,4 %

37,0 72,0

Lymphocyte

58,9 %

20,0 40, 0

Monocyte

11,1 %

2,0 8,0

Elektrolit
Natrium

136 mmol/L

134-146

Kalium

3 mmol/L

3,4-4,5

Chlorida

102 mmol/L

96-108

Kimia Klinik
SGOT

35,1 U/L

0-37

Resume
Tn G, laki laki 50 tahun, 3 hari SMRS, pasien
mengeluh febris, cephalgia, myalgia, arthalgia, dan
nausea. 1 hari SMRS, keluhan tetap dirasakan ditambah
dengan vomittus dan hematuria.
Pada Pemeriksaan Fisik: Suhu: 39,7oC, TD 140/90
mmHg, lidah tremor (+), nyeri tekan epigastrium(+),
Nyeri ketok CVA(+/-), uji tourniket : rumpleed (+)
Pada pemeriksaan laboratorium:
Trombosit L 58 x 103
Lymphocyte H 58,9 %
Kalium L 3 mmol/L
SGOT H 35,1 U/L
SGPT H 44 U/L

Diagnosis Kerja
Dengue Haemorrhagic Fever derajat II

Daftar Masalah

Dengue Haemorragic Fever Derajat II


Hipokalemia e.c Vomittus
Hipertensi Grade I
Susp. Nephrolitiasis

Assessment DHF Derajat II


Subjektif : Febris hari ke 4 terus menerus, chepalgia, myalgia,
arthalgia, dan hematuria.
Objektif :Suhu: 39,7 oC, nyeri tekan epigastrium(+), uji
tourniket : rumpleed (+)
Trombositopenia 58 x 103 /L, Limfositosis 58,9 %, SGOT H 35,1
U/L, SGPT H 44 U/L
Diagnosis Differential:
Demam Tifoid
Infeksi Saluran Kemih
Malaria

Rencana Diagnosis:

Urin Lengkap
Pantau Hb, Ht, dan trombosit tiap 6 jam
Hapusan darah tepi
Pantau tanda-tanda vital

Rencana Terapi

Tirah baring
Infus RL 500 ml/4 jam
Paracetamol 3 x 1 bila demam

Assessment Hipokalemia e.c. Vomittus


Subjektif : Vomittus sebanyak 3 kali berupa
makanan dan air. Anoreksia
Objektif :
Kalium L 3 mmol/L
Rencana Diagnosis:
Cek Elektrolit ulang post Koreksi
Rencana Terapi
Infus RL 500 ml/4 jam
Antasida 3 x 1
Domperidone 10 mg 3 x 1

Assessment Hipertensi Grade I


Subjektif :
Riwayat menderita hipertensi sejak 4 tahun SMRS
Objektif : TD 140/90 mmHg
Rencana Diagnosis:
Cek TTV rutin
Rencana Terapi
Diet Rendah garam
Edukasi
Amlodipine 5 mg 2 x 1

Assessment Susp. Nephrolithiasis


Subjektif :
Riwayat kencing berwarna kuning keruh dan
disertai batu
Objektif : Nyeri ketok CVA +/ Rencana Diagnosis:
Urin lengkap
Ureum Creatinin
BNO IVP

Rencana Terapi
Edukasi
Terapi Farmakologi setelah ada hasil lab

Follow Up
Tgl

3/2/13

Lemas, menggigil, S: 380C

Demam hari ke RL 500ml/4 jam

mual, pegal linu

N: 98x/menit,

5 dengan DHF

Paracetamol 500 mg 3 x 1 bila

RR : 18x/menit,

derajat II

demam

TD : 120/80

dengan

Antasida 3 x 1

mmHg,

hipertensi yang Domperidone 10 mg 3 x 1

Ptekie ekstremitas telah teratasi


atas dan bawah
(-)
H2T/12jam
06.00 WIB

Hb: 13,9 mg/dl

HT: 39%

T:61x103 /L

18.00 WIB

Hb: 13,8 mg/dl

HT: 39%

T:61x103 /L

Malaria
RDT

Negatif

Sediaan Tipis

Tidak ditemukan parasit malaria

Sediaan Tebal

Tidak ditemukan parasit malaria

Amlodipine 5 mg 2x1

4/2/13

Lemas,

S: 37 0C

DHF derajat II RL 500ml/4 jam

menggigil

N: 98x/menit,

dengan

Paracetamol 500 mg 3 x 1

RR : 18x/menit,

hipertensi

bila demam

TD : 120/80

yang

mmHg

teratasi

telah Antasida 3 x 1
Domperidone 10 mg 3 x 1

Ptekie

Amlodipine 5 mg 2x1

ekstremitas atas

R/ Ro Thoraks

dan bawah (-),


Hematom saat
pungsi vena

H2T/12jam
06.00 WIB

Hb: 12,8 mg/dl

HT: 36%

T:37x103 /L

18.00 WIB

Hb: 14,4 mg/dl

HT: 40%

T:46x103 /L

Tgl

5/2/13

S: 36,70C

DHF derajat II RL 500ml/4 jam

N: 98x/menit,

dengan

P
Paracetamol 500 mg 3 x 1

RR : 18x/menit, hipertensi
TD : 120/80

yang

mmHg,

teratasi

telah Amlodipine 5 mg 2x1

Ptekie
ekstremitas
atas dan bawah
(-)

H2T/12jam
06.00 WIB Hb: 13,5 mg/dl

HT: 38%

T:52x103 /L

18.00 WIB

HT: 38%

T:69x103 /L

Hb: 13,4 mg/dl

bila demam

Tgl

6/2/13

S: 36,8 oC

DHF

derajat RL 500ml/4 jam

N: 98x/menit,

II

dengan Paracetamol 500 mg 3 x 1

RR :

hipertensi

18x/menit,

yang

TD : 120/80

teratasi

bila demam

telah Amlodipine 5 mg 2x1

mmHg,
Ptekie

ekstremitas
atas dan bawah
(-)
H2T/12jam
06.00 WIB Hb: 13,9 mg/dl

HT: 39%

T:112x103/L

18.00 WIB Hb: 13,8 mg/dl

HT: 39%

T:175x103/L

R/ Pulang

Tinjauan Pustaka
Dengue haemorrhagic fever (DHF)

Batasan
Infeksi virus dengue
tergantung dari faktor
yang mempengaruhi
daya tahan tubuh dengan
faktor-faktor yang
mempengaruhi virulensi
virus.

Dengue is a tropical febrile disease

http://gamapserver.who.int/mapLibrary/Files/Maps/World_DengueTransmission_Extension_2008.png

Etiology
Family Flaviviridae
Ada 4 serotipe yaitu DEN-1,
DEN-2, DEN-3, DEN-4.
Same family as Yellow
Fever

RNA virus
http://www.microbiologybytes.com/virology/3035pics/dengue.j
pg

How is it spread??

http://www.metapathogen.com/IMG/Aedes-aegypti.jpg

THE VECTOR: Aedes aegypti

Mekanisme Penularan

Patogenesis
Secondary heterologous dengue infection
Replikasi virus

Anamnestic antibody respons

Kompleks virus-antibodihipotesis
Teori secondary
Aktifasi komplemen
heterologous
immune
Komplemen
menurun
Anafilatoksin (C3a, C5a) enhancement.
infection
Histamin dalam urin
Permeabilitas kapiler meningkat

30% kasus
syok

Anoksia

Perembesan plasma
Hipovolemia
Syok
Meninggal

Asidosis

Ht meningkat
Natrium turun
Cairan dalam
rongga serosa

DHF berdasarkan WHO


Confirmed DHF:
Kasus dengan konfirmasi laboratorium sebagai berikut deteksI antigen dengue,
peningkatan titer antibodi > 4 kali pada pasangan serum akut dan serum konvalesens,
dan atau isolasi virus.
Demam tinggi selama 2 7 hari.
Terdapat minimal 1 dari manifestasi perdarahan berikut :
Uji bendung positif
Ptekie, ekimosis, purpura
Perdarahan mukosa (tersering epistaksis atau perdarahan gusi)
Hematemesis atau melena
Trombositopenia ( PLT< 100.000/ul)
Terdapat minimal 1 dari tanda plasma leakage:
Hematokrit meningkat > 20% dibanding standar umur dan jenis kelamin
Hematokrit turun >20% setelah mendapat cairan
Efusi pleura, asites

DD/DBD

Derajat

DD

Gejala

Lab

Demam disertasi 2 atau lebih

Leukopenia

tanda : sakit kepala, nyeri retro-

Trombositopenia, tdk

orbital, mialgia, artralgia


DBD

ada kebocoran plasma

Gejala diatas, ditambah dgn uji

Trombositopenia

bendung (+)

(<100.000), bukti ada


kebocoran plasma

II

Gejala diatas, ditambah dgn

Trombositopenia

perdarahan spontan

(<100.000), bukti ada


kebocoran plasma

III

IV

Gejala diatas ditambah dengan

Trombositopenia

kegagalan sirkulasi (kulit dingin

(<100.000), bukti ada

dan lembab, serta gelisah)

kebocoran plasma

Syok berat disertai dengan

Trombositopenia

tekanan darah dan nadi tidak

(<100.000), bukti ada

terukur

kebocoran plasma

Serologi
dengue (+)

Protokol 1 Tersangka DBD


Periksa Hb, Ht,
trmbosit

Trombosit 100150 ribu/mm3

Hb, Ht normal,
trombosit < 150
ribu/mm3

Hb, trmbosit
normal, Ht

Dipulangkan
kontrol 24 jam
periksa Hb,
Ht, trmbosit

Dirawat

Dirawat

Protokol 2

Beri cairan
1500+[20x (BB-20)]
ml/hari observasi
Hb, Ht, trombosit
tiap 24 jam.

Hb, Ht 10-20%,
trmbosit < 100
ribu/mm3

Hb ,Ht > 20%,


trmbosit < 100
ribu/mm3

Beri cairan
observasi tiap 12
jam.

Protokol 3

Protokol 3

Ht > 20%
kristaloid 67ml/kgbb/jam.
Observasi stlh 3-4
jam

Ht , frek. Nadi ,
produksi urin .
Cairan
5ml/kgbb/jam
observasi setelah
2 jam.

Ada perbaikan
3ml/kgbb/jam.
Observasi 24-48
jam boleh
pulang
Tidak ada
perubahan
10ml/kgbb/jam
observasi
setelah 2 jam.

Ada perbaikan
5ml/kgbb/jam.
Tidak ada
perbaikan
15ml/kgbb/jam.

Tidak ada
perbaikan/syok
tatalaksana
sindrom syok

PROTOKOL 4
Perdarahan spontan beri cairan sama dgn DBD tanpa syok
lainnya observasi pasien tiap 4-6 jam
Cek protrombin time, PTT (partial protrombin time), fibrinogen,
D-Dimer atau CT (clotting time), BT (blooding time)
Tranfusi komponen darah sesuai indikasi

PROTOKOL 5
Cairan + O2 2-4 liter/menit
Loading cairan 10-20 ml/ KgBB, evaluasi setelah 15-30 menit. Bila
renjatan telah teratasi jumlah cairan dikurangi 7 ml/KgBB/jam.
Bila keadaan tetap stabil 60-120 menit, pemberian cairan 5
ml/KgBB/jam.
Bila 24-48 jam renjatan teratasi, cairan perinfus dihentikan
Selain itu dapat diberikan O2 2-4 L/ menit.
Pantau tanda vital dalam 48 jam pertama kemungkinan terjadinya
renjatan berulang.
Periksa DPL, hemostasis, AGD, kadar Na, K, Cl, serta Ureum dan
Creatinin

PENCEGAHAN

Pencegahan utama demam berdarah terletak pada


menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk DBD.
Pemberantasan sarang nyamuk DBD adalah kegiatan
membrantas telur, jentik dan kepompong nyamuk DBD di
tempat-tempat pembiakannya.

PEMBERANTASAN
Cara Pemberantasan Sarang Nyamuk DBD dilakukan dengan cara 3M
yaitu :
1.
Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air, seperti :
Bak mandi/WC, drum, dll. (M1)
2.
Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, seperti : Gentong
Air, Tempayan, dll (M2).
3.
Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat
menampung air hujan (M3).

SELAIN ITU DITAMBAH DENGAN CARA LAIN YANG DISEBUT 3M


PLUS

Mengganti air vas bunga, tempat minum burung atau tempat lainnya yang sejenis
seminggu sekali.
Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak.
Menutup lubang pada potongan bambu / pohon dengan tanah.
Menaburkan bubuk Larvasida.
Memelihara ikan pemakan jentik di kolam / bak penampung air.
Memasang kawat kasa.
Menghindari kebiasaan menggantung pakaian dalam kamar.
Menggunakan kelambu.
Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk.

Anda mungkin juga menyukai