Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

AGUSTUS 2017
DEMAM BERDARAH DENGUE

OLEH: KELOMPOK 6
Supervisor Pembimbing:
Dr. dr. Risna Halim, Sp.PD

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM


DIVISI INFEKSI TROPIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN
KELOMPOK 6

Desireena Ak David Isak (C111 13 837)


Fatin Nur Hidayah Bt Hamdan (C111 13 831)
Fitrah Pratama Amiruddin (C111 13 340)
Hendra Abadi (C111 01 214)
Hendry Prawira (C111 13 351)
Nasruddin Effendi (C111 13 032)
Resqiani Dwilestari Amiruddin (C111 13 047)
Sakinah Bt Saffar (C111 13 848)
Sari Rajwani Artika (C111 13 049)
Suderi (C111 13 346)
Ummu Saidah (C111 12 312)
Zulfatul Ain Bt Zulkefli (C111 13 860)
Pendahuluan

Demam berdarah Dengue (DBD) merupakan


penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus
dengue dan ditularkan melalui nyamuk
tarutama Aedes aegypti.
Infeksi oleh satu dari 4 serotipe virus dengue
yang berbeda (DEN-1,DEN-2,DEN-3, DEN-4).
Epidemologi

Angka kejadian demam berdarah dengue


meningkat secara dramatis di seluruh dunia
dalam beberapa dekade terakhir. Penelitian
menunjukan sekitar 390 juta infeksi virus
dengue pertahun .
Sebelum 1970 : 9 negara yang mengalami
epidemi dengue parah sekarang menjadi
endemik dilebih dari 100 negara WHO.
Asia tahun 2014, menunjukkan peningkatan
jumlah kasus di RRC, Kepulauan Cook, Fiji,
Malaysia dan Vanuatu, dengan Dengue Type 3
yang mempengaruhi negara-negara Kepulauan
Pasifik setelah selang lebih dari 10 tahun.
Di Indonesia terjadi peningkatan jumlah kasus
DBD dari tahun 1968 yaitu 58 kasus menjadi
126.675 kasus pada tahun 2015.
Patofisiologi
Skema Pembagian Diagnosis Infeksi Virus Dengue
Fase Klinik Infeksi Dengue
Diagnosis Demam Berdarah Dengue
(WHO, 1997)
Kriteria Klinik
Demam tinggi mendadak dan terus menerus selama 2-7 hari
Terdapat manifestasi perdarahan
Hepatomegali
Syok
Kriteria Laboratorium
Trombositopenia (100.000/m3 atau kurang.
Hemokonsentrasi, peningkatan hematocrit 20% atau lebih

Diagnosis DBD ditegakkan jika memenuhi :


2 kriteria klinis + 2 kriteria laboratorium
Diagnosis Infeksi Dengue dan Derajat DBD
(WHO, 2011)
Diagnosis Infeksi Dengue dan Derajat DBD
(WHO, 2011)
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan pasien infeksi virus dengue


berdasarkan klasifikasi derajat penyakit.
Tidak ada terapi yang spesifik untuk demam dengue.
Prinsip utama adalah terapi suportif.
Pemeliharaan volume cairan sirkulasi merupakan
tindakan yang paling penting dalam penanganan
kasus DBD.
Protokol 1. Penanganan Tersangka
(Probable) DBD dewasa tanpa syok
Protokol 2. Pemberian cairan pada
tersangka DBD dewasa di ruang rawat
Protokol 3. Penatalaksanaan DBD dengan
peningkatan hemtorkrit > 20 %
Protokol 4. Penatalaksanaan Perdarahan
Spontan pada DBD dewasa
Protokol 5. Tatalaksana Sinrom Syok
Dengue pada dewasa
KOMPLIKASI
Prolonged shock dan / atau profunda shock
Perdarahan hebat dengan koagulopati
intravaskular diseminata
Kelebihan cairan
Distres pernapasan dan kegagalan nafas
Disfungsi multi organ antara hati, ginjal dan
sistem saraf
Syok dan kematian yang ireversibel
Prognosis

Penyebab kematian dari infeksi virus dengue berasal dari syok yang
berkepanjangan, perdarahan yang hebat dan kelebihan cairan.
Dengan manajemen medis yang tepat dan cepat yaitu
memonitoring trombosit dan hematokrit serta terapi cairan yang
adekuat maka mortalitasnya dapat diturunkan.
DBD dapat terjadi fatal bila kebocoran plasma tidak dideteksi lebih
dini.
Jika trombosit <100.000/ul dan hematokrit meningkat maka harus
cepat waspadai DSS
Thank YOU ..
DAFTAR PUSTAKA
Dharma R, Hadinegoro SR, Priatni I, 2006. Disfungsi Endotel pada
Demam Berdarah Dengue. Makara, Kesehatan, 10 (1): 17-23
Setiati S, dkk. 2014. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi Keenam
Jilid I. Jakarta: Interna Publishing
Soegeng S. 2008. Demam Berdarah Dengue Edisi 2. Airlangga
University Press
WHO. 1997. Dengue Haemorrahagic Fever: Diagnosis, Treatment,
Prevention, and Control, 2nd Ed. Geneva: WHO organization 1997.
WHO. 2011. Comprehensive Guidelines for Prevention and Control
of Dengue and Dengue Haemorhagic Fever. India: WHO Regional
Office for South-East Asia
WHO. 2012. Handbook for Clinical Management of Dengue. World
Health Organization. USA.

Anda mungkin juga menyukai