Anda di halaman 1dari 23

EPILEPSI GRANDMAL

SRI YULIANI CITRA


DEFINISI
Sebuah penyakit yang menyerang sel saraf
sehingga aktivitas sel saraf terganggu yang
berakibat kejang dan kehilangan kesadaran.
DEFINISI

Epilepsi grand mal adalah epilepsi yang terjadi secara


mendadak, di mana penderitanya hilang kesadaran lalu kejang-
kejang dengan napas berbunyi ngorok dan mengeluarkan
buih/busa dari mulut
EPIDEMIOLOGI
Epilepsi adalah salah satu penyakit tertua di dunia dan menempati urutan
kedua dari penyakit saraf setelah gangguan peredaran otak.8 Penyakit ini
diderita oleh kurang lebih 50 juta orang di seluruh dunia.

Insidens terbanyak pada kelompok umur 1-5 tahun , sedangkan onset


terbanyak pada kelompok umur <1tahun.

Insiden paling tinggi pada umur 20 tahun pertama, menurun sampai umur 50
th, dan meningkat lagi setelahnya terkait dg kemungkinan terjadinya penyakit
cerebrovaskular. Pada 75% pasien, epilepsy terjadi sebelum umur 18 tahun.
JENIS
Kejang epilepsi terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Kejang parsial/fokal
Sederhana
Kompleks
Umum sekunder
Motorik
Sensorik
Otonom
Psikis
2. Kejang epilepsi umum
Lena/absence
Mioklonik
Klonik/tonik
Atonik
Tonik-klonik (grandmal)
SEBAB DAN FAKTOR RESIKO
Tidak diketahui
Faktor genetik kejang demam
Kelainan kongenital otak atropi
Trauma kepala
Tumor otak
Stroke
Kurangnya glukosa, elektrolit
Keracunan
Riwayat anggota keluarga yang kejang
Mekanisme epilepsi grandmal

Mengganggu aktivitas
listrik pada otak
Sebab : tidak diketahui,
tumor otak , stroke,
trauma kepala, kurang
elektrolit

KEJANG TIDAK SADAR


GEJALA

Kejang
Hilangnya kesadaran
Cedera pada fisik (fraktur dan lebam)
Pada awalnya otot-otot menegang lalu
relaks
Berteriak karena otot sekitar pita suara
menegang, memaksa udara keluar
Penderita kadang menggigit lidahnya
sendiri
Kehilangan kontrol berkemih
Gerakan ritmis dri kaki tangan secara
tidak sadar, mulut berbusa,
Kejang dapat terjadi sekali dalam setahun
atau beberapa kali dalam sehari.
Terdapat 2 fase :
1. Tonik : kehilangan kesadaran, otot-otot
berkontraksi dan kaku. Ini berlangsung
selama 10-20 detik.
2. Klonik : Otot fleksi dan relaksasi secara
bergantian. Ini berlangsung selama
kurang dari 2 menit.
Jika kejang berlangsung lebih dari 5 menit
maka termasuk keadaan emergency.
PEMERIKSAAN

Refleks
Tonus otot
Kekuatan otot
Fungsi sensoris
Gait dan koordinasi
EEG, CT scan, MRI
KOMPLIKASI
Cedera kepala
Patah tulang
Kerusakan pada otak
PENATALAKSANAAN
Terapi serangan
Kebanyakan lamanya serangan kurang dari 5 menit dan berhenti dengan sendirinya
tanpa pengobatan. Bila berlangsung lebih lama, barulah harus diberikan obat sebagai berikut :
1. Diazepam rektal
Jika belum menghasilkan efek sesudah 5-10 menit, pemberian dapat diulang atau diberi
midazolam/klonazepam secara oromucosal.
2. Diazepam intravena
Umumnya serangan berhenti dalam 5-15 menit. Dosis tidak boleh terlalu tinggi karena resiko
depresi pernapasan. Bila penanganan belum berhasil dan terjadi status epilepticus, maka terapi
segera dilanjutka di rumah sakit.
3. Benzodiazepin /fenitoin
Pasien biasanya diberi diazepam 10 mg i.v, disusul dengan infus i.v dari 200 mg per liter
selama 24 jam
TERAPI

1. Epilepsi luas generalized


Pilihan pertama pada grand mal adalah valproat
Pada grand mal dengan serangan myoclonis dapat digunakan kombinasi dengan
klonazepam
Kombinasi klonazepam klobazam, karbamazepin valproat dan lamotigrin valproat
juga sering kali efektif.
Pada bentuk tonis klonis karbamazepin, valproat atau fenitoin memberikan efek baik.
TERAPI

Salah satu terjadinya gagal terapi adalah kurang


patuhnya dalam meminum obat antiepilepsi. Indikasi
penghentian obat adalah jika bebas kejang selama 2-3
tahun dan EEG normal
Operasi
Jika timbulnya kejang epilepsi
dicetuskan akibat stress, maka dapat
melakukan relaksasi, yoga
HAL-HAL YANG DIHINDARI

Berenang
Menyetir mobil atau
mengoperasikan suatu mesin
Sebelum kejang biasanya terdapat aura (tanda
sebelum kejang). Ketahui apa yang terjadi
sebelum kejang, misalnya mencium suatu bau
yang aneh, takut mendadak.
Kalau setelah itu biasanya timbul kejang, maka
tiduran tempat aman untuk menghindari jatuh.
PENCEGAHAN

Epilepsi muncul pada bayi dari ibu yang menggunakan aktikonvulsi yang digunakan
sepanjang kehamilan, ibu-ibu yang mempunyai resiko tinggi harus dipantau ketat selama
hamil karena lesi pada otak atau cedera akhirnya menyebabkan kejang yang terjadi pada
janin selama kehamilan dan persalinan.
Infeksi pada masa kanak-kanak harus dikontrol dengan vaksinasi yang benar, orang tua
dengan anak yang pernah mengalami kejang demam harus diinstruksikan pada metode
untuk mengkontrol demam (kompres dingin, obat anti peuretik).
Cidera kepala tindakan pencegahan yang aman, dengan hidup aman, tetapi juga
mengembangkan pencegahan epilepsi akibat cidera kepala.
Untuk mengidentifikasi anak gangguan kejang pada usia dini, pencegahan kejang
dilakukan dengan penggunaan obat-obat anti konvulsan secara bijaksana dan
memodifikasi daya hidup merupakan bagian dari rencana pencegahan ini.
PROGNOSIS

Orang yang epilepsi yang berobat teratur, 1/3


akan bebas serangan paling sedikit 2 tahun dan
jika lebih dari 5 tahun sesudah serangan terakhir
obat dihentikan, tidak mengalami kejang lagi,
dikatakan telah sembuh. Tapi terkadang dapat
kambuh kembali.

Anda mungkin juga menyukai