Anda di halaman 1dari 27

KELAINAN LARINGITIS

Laringomalasi
Pada stadium awal ditemukan epiglottis lemah, sehingga
pada waktu ispirasi epiglottis ditarik kebawah dan menutup
rima glottis. Dengan demikian bila pasien bernapas,
napasnya berbunyi (stridor).
Gejalanya :
Gejala awal : stridor ( dapat hilang timbul karena lemahnya
kerangka laring).
Tanda sumbatan : Jalan napas terlihat dengan adanya
cekungan (retraksi) di daerah suprasternal, epigastrium,
intercostal dan supraklavikular.
Stenosis Subglotik
Pada daerah subglotik 2-3cm dari pita surara sering terdapat
penyempitan (stenosis). Yang dapat menyebabkan stenosis
subglotik adalah ;
Penebalan jaringan submukosa dengan hyperplasia kelenjar
mucus dan fibrosis.
Kelainan bentuk tulang rawan krikoid dengan lumen yang
lebih kecil.
Bentuk tulang rawan krikoit normal dengan ukuran lebih
kecil.
Pergeseran cincin trakea pertama kearah atas belakang
kedalam lumen krikoid.
Terapi:
- kelainan submukosa yaitu dengan dilatasi atau dengan
laser CO2.
Kelainan Tulang rawan krikoid dilakukan terapi bedah
(rekonstruksi).
Terapinya tergantung dari pada penyebab
kelainannya yaitu stenosis subglotis
disebabkan oleh
Selaput dilaring (Laringeal web)

Selaput transparan (web) dapat


tumbuh didaerah glottis,
supraglotik atau subglotik. Selaput
ini terbanyak tumbuh didaerah
glottis (75%), subglotik (13%) dan
disupraglotik sebanyak (12%).

Gejalanya : adanya sumbatan


laring.

Terapinya dilakukan bedah mikro


laring dan membuang selaput itu
dengan memakai laringoskop
suspense.
Kista Kongenital
Sering tumbuh di pangkal lidah atau plika ventrikularis.
Terapi : Bedah mikro untuk mengangkat kista

Hemangioma
Biasanya timbul di daerah subglotik dan leher.
Gejala : Hemoptisis dan sumbatan laring (bila tumor itu
besar)
Terapi : Bedah laser, kortikosteroid atau obat-obat
skleroting.

Fistel Laringotrakea-Esofagal
Terjadi oleh karena kegagalan penutupan dindingg posterior
kartilago kricoid.
Gejala : Aspirasi Pneumonia karena aspirasi cairan dari
esofagus, sumbatan laring
DEFINISI LARINGITIS AKUT
Laringitisakut adalah radang akut laring
yang disebabkan oleh virus dan bakteri
yang berlangsung kurang dari 3 minggu
dan pada umumnya disebabkan oleh
infeksi virus influenza(tipe A dan B),
parainfluenza (tipe 1,2,3), rhinovirus
dan adenovirus.
ETIOLOGI
Laringitis akut ini dapat terjadi dari kelanjutan infeksi saluran
nafas seperti influenza ataucommon cold. infeksi virus
influenza(tipe A dan B), parainfluenza (tipe 1,2,3),
rhinovirusdan adenovirus. Penyebab lain adalah Haemofilus
influenzae, Branhamella catarrhalis, Streptococcus pyogenes,
Staphylococcus aureus dan Streptococcus pneumoniae.
Penyakit ini dapat terjadi karena perubahan musim /cuaca
Pemakaian suara yang berlebihan
Trauma
Bahan kimia
Merokok dan minum-minum alcohol
Alergi 1.2.6
PATOFISIOLOGI
infeksi saluran nafas bagian atas
mengakibatkan iritasi mukosa saluran nafas
atas merangsang kelenjar mucus
memproduksi mucus secara
berlebihanmenyumbat saluran nafasKondisi
tersebut akan merangsang terjadinya batuk
hebatmenyebabkan iritasi pada laring
memacu terjadinya inflamasi pada laring
tersebut menyebabkan nyeri akibat
pengeluaran mediator kimia
darahmerangsang peningkatan suhu tubuh
GEJALA
Gejala umum: Demam,Malaise
Gejala lokal Suara parau-tidak bersuara
sama sekali, Nyeri ketika menelan &
berbicara, Batuk kering sampai batuk
berdahak.
Pemeriksaan laring:
Pemeriksaan Penunjang
Foto rontgen leher AP : bisa tampak
pembengkakan jaringan subglotis (Steeple
sign). Tanda ini ditemukan pada 50% kasus.
2. Pemeriksaan laboratorium : gambaran
darah dapat normal. Jika disertai infeksi
sekunder, leukosit dapat meningkat.
3. Pada pemeriksaan laringoskopi indirek
tampak mukosa laring yang sangat sembab,
hiperemis dan tanpa membran serta tampak
pembengkakan subglotis
Tatalaksana
Istirahat berbicara dan bersuara selama
2-3 hari
Menghirup udara lembab
Menghindari iritasi pada faring dan laring
misalnya makanan pedes, merokok,
minum es
Antibiotik
Bila ada sumbatan laring pemasangan
endotrakea atau trakeostomi
LARINGITIS KRONIS
DEFINISI
Suatuperadangan kronik dari laring
yang menyebabkan mukosa laring
hiperemis dan edema
ETIOLOGI

Radang kronis laring yang disebabkan


oleh sinusitis kronis, deviasi septum yang
berat, polip hidung atau bronkhitis kronis.
Gejalanya :
Suara parau yang menetap
Rasa tersangkut ditenggorokan pasien
sering mendeham tanpa mengeluarkan
secret, karena mukosa yang menebal.
Pada pemeriksaan tampak:
Mukosa menebal
Permukaan tidak rata dan hiperemis
TATA LAKSANA
Istirahat vokal atau tidak banyak
berbicara
Medikamentosa: antibiotik ,
kortikosteroid
Menghindari rokok dan alkohol,
makanan pedes
KLASIFIKASI
Laringitis
kronik dapat dibedakan
menjadi laringitis kronik non spesifik
( rangsangan fisik olehpenyalahgunaan
suara, infeksi kronik saluran nafas atas
atau bawah, asap rokok)dan laringitis
kronik spesifik ( laringitis tuberkulosa
dan laringitis luetika)
laringitis kronik spesifik
Laringitis Tuberkulosa
Definisi
Penyakit ini hampir selalu sebagai akibat
tuberkulosis paru. Sering kali setelah diberi
pengobatan, tuberkulosis parunya sembuh tetapi
laringitis tuberkulosis menetap. Hal ini terjadi
karena struktur mukosa laring yang sangat lekat
pada cartilago serta vaskularisasi yang tidak
sebaik paru, sehingga bila infeksi sudah
mengenai kartilago, pengobatannya lebih lama.
Secara klinis, Laringitis tuberkulosis terdiri dari 4 stadium

1. Stadium Infiltrasi :
Yang pertama-tama mengalami pembengkakan dan
hiperemis ialah mukosa laring bagian posterior.
Kadang-kadang pita suara terkena juga. Pada
stadium ini mukosa laring bewarna pucat. Kemudian
di daerah submukosa terbentuk tuberkel, sehingga
mukosa tidak rata, tampak bintik-bintik yang
berwarna kebiruan. Tuberkel itu makin membesar,
serta beberapa tuberkel yang berdekatan bersatu
sehingga mukosa di atasnya meregang. Pada suatu
saat, karena sangat meregang maka akan pecah dan
timbul ulkus
2. Stadium ulserasi ulkus :
yang timbul pada akhir stadium infiltrasi membesar. Ulkus
ini dangkal, dasarnya ditutupi oleh perkijuan, serta sangat
dirasakan nyeri oleh pasien.
3.stadium perikondritis:
Ulkus makin dalam, sehingga mengenai kartilago laring, dan
paling sering terkena adalah kartilago aritenoid dan
epiglotis. Dengan demikian terjadi kerusakan tulang rawan
sehingga terbentuk nanah yang berbau. Proses ini akan
berlanjut dan terbentuk sekuester. Pada keadaan ini keadaan
umum pasien sangat buruk dan dapat meninggal dunia. Bila
pasien dapat bertahan maka proses ini berlanjut dan masuk
dalam stadium terakhir yaitu stadium fibrotuberkulosis.
4. Stadium fibrotuberkulosis
Pada stadium ini terbentuk fibrotuberkulosis pada dinding posterior, pita
suara dan subglotik
Gejala klinis tergantung pada stadiumnya, disamping itu terdapat gejala
sebagai berikut:
-Rasa kering, panas dan tertekan di daerah laring
-Suara parau yang berlangsung berminggu-minggu dan pada stadium
lanjut dapat timbul afoni
-Hemoptisis
-Nyeri waktu menelan yang lebih hebat bila dibandingkan dengan nyeri
karena radang lainnya, merupakan tanda yang khas
-Tanda sistemik TB paru
-Pada pemeriksaan paru (secara klinis dan radiologik) terdapat proses
aktif (biasanya pada stadium eksudatif atau pada pembentukan kaverne)
Hasilpemeriksaan laringoskopi pada
tuberkulosis laring (A) Tipe ulseratif,
pada rongga laring (B) Tipe
granulomatosa, pada bagian posterior
glotis (C) Tipe polipoid, pada pita suara
palsu kanan (D) Tipe nonspesifik, pada
pita suara kanan.
1. Obat anti tuberculosis
2. Istirahatkan suara
Laringitis Leutika

Etiologi
Treponema pallidum, bakteri yang berasal dari family
spirochaetaceae
Gambaran Klinik
Dalam hubungan penyakit dilaring yang perlu
dibicarakan ialah luas stadium tertier ( ketiga) yaitu
pada stadium pembentukan guma. Bentuk ini kadang
kadang menyerupai keganasan laring.
Apabila guma pecah maka timbul ulkus. Ulkus ni
mempunyai sifat yang khas yaitu sangat dalam bertepi
dengan dasar yg keras. Ulkus ini Tidak menyebabkan
nyeri dan menjalar dengan cepat.
TERAPI
1. Pinisilin dosis tinggi
Benzatin penisilin G dengan dosis tergantung
stadium
Std I dan II : 4,8 juta unit
Std laten : 7,2 juta unit
Cara : injeksi intramuskular 2,4 juta unit/ kali
dengan interval 1 minggu
2. Pengangkatan skuester
3. Bila Terdapat sumbatan laring karena stenosis
dilakukan Trakeostomi

Anda mungkin juga menyukai