Berdasarkan lokasi yang terkena, diklasifikasikan secara klinis kedalam tinea kapitis
(kepala), tinea faciei (wajah), tibea barbe (jenggot), tinea corporis (tubuh), tinea
cruris (selangkangan), tinea pedis et manun, tinea unguium. Sistem klasifikasi
dermatofit yang tersering digunakan adalah Zoofilik, Antropofilik, dan Geofilik.
Tinea kapitis atau infeksi jamur kulit kepala disebabkan oleh Microsporum gypseum
(geofilik), Microsporum ferrugineum (antrofilik) dan Trichophyton mentagrophytes
(zoofilik yang ditemukan pada hewan kucing, anjing, kuda, kambing dll.
I. Identitas Pasien
Nama : An. M
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 11 tahun
Alamat : Jl. Yasin Beji, Kebun dalem purwakarta, Cilegon
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum kawin
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Pemeriksaan : 15 Juni 2017
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Timbul bercak bewarna keabu-abuan pada kulit kepala yang tidak
berambut sejak 1 bulan
Keluhan Tambahan : Gatal pada kulit kepala
Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang dengan keluhan timbul bercak bewarna keabu-abuan pada kulit
kepala yang tidak berambut dan terasa gatal sejak 1 bulan. Keluhan gatal dirasakan terus
menerus dan mengganggu aktivitas, membuat pasien sering menggaruk-garuk kepalanya.
Gatal bertambah jika berkeringat, sedikit berkurang jika mandi berkeramas. Awalnya
timbul bercak kemerahan pada kulit kepala, berukuran kecil bulat yang kemudian semakin
meluas sebesar ukuran diameter 5 cm berwarna pucat dan bersisik. Rambut di sekitarnya
menjadi menjadi kusam, rapuh dan mudah patah sehingga lama-lama terjadi kebotakan
setempat di daerah kulit kepala tersebut. Sudah berobat ke klinik sebelumnya, 3 minggu
yang lalu dan diberi 2 macam obat salep (lupa nama obatnya), warna obat putih dan biru
lalu dioles 2x sehari pagi dan malam, namun keluhan tidak berkurang. Pasien tidak pernah
diberi obat minum.
- Pengobatan yang pernah didapat:
Salep bewana putih dan biru, diapakai 2xsehari (diolesi pagi dan malam)
- Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat alegi makanan dan obat disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat bersin di pagi hari disangkal
Riwayat diabetes melitus disangkal
- Riwayat Penyakit Keluarga :
Tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat alegi makanan dan obat disangkal
Riwayat asma disangkal
Riwayat bersin di pagi hari disangkal
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis :
Tekanan Darah : Tidak diperiksa Kepala : Dalam batas normal
Nadi : 100 x/menit Rambut : Terdapat borok ( sesuai status lokalis )
Suhu : tidak diperiksa Leher : pembesaran KGB (-)
Respirasi : 20x/menit Mulut :Oral hyginen baik
Berat badan : 28 kg Thorak : Anemis (-), Ikterus (-), Cyanosis (-),
Keadaan Umum : Tamapak sakit ringan Dyspneu(-)
Kesadaran : Compos Metis Aksilla : pembesaran KGB (-)
Gizi : Cukup Abdomen : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ektremitas : Atas : Akral hangat, edema (-)
Bawah :Akral hangat, edema (-)
Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah pelajar kelas 5 SD. Pasien tinggal bersama seorang kakak dan kedua
orangtuanya di sebuah rumah di daerah pedesaan. Kondisi rumah cukup padat
penduduk. Tidak ada orang-orang sekitar yang mengalami hal serupa. Keluarga pasien
memiliki hewan peliharaan yaitu kucing , di sekitar rumah ada yang memiliki hewan
peliharaan kucing. Pasien sering bermain bersama kucing peliharaan kurang lebih 1
bulan
Status Lokalis :
Lokasi: pada scalp regio temporalis
sinistra
Efloresensi : pada pemeriksaan fisik
tampak bercak yang menjadi pucat
dan bersisik, berbentuk bulat, batas
tegas, bentuk reguler, ukuran plakat,
disertai skuama disekitar kulit kepala
yang tidak berambut, alopesia
setempat(+), rambut disekitar bewarna
keabuan dan rapuh, tampak gambaran
wheat field
DIAGNOSIS BANDING
1.Tinea kapitis
2.Dermatitis Seboroik
3. Dermatitis Atopik
4. Psoriasis vulgaris
5. Pitiriasis amiantasea ( Pitiriasis asbestos)
6 Tinea kapitis yang pada alopesia:
Alopesia areata
Trikotilomania
Pseudopelade
- Tinea kapitis yang inflamasi: Pioderma bakteri
Folikulitis decalvans
TATALAKSANA
NON- MEDIKAMENTOSA
. Medikamentosa: Edukasi :
Sistemik - Menghindari garukan agar tidak terdapat lesi.
- Griseofulvin 125 mg, 2x - Menjaga kebersihan diri melaui mandi dan
sehari 2 tab mengganti pakaian
- Cetirizine tab 5 mg 2x -Tidak menggunakan handuk atau barang
sehari pribadi lain secara bergantian
Topikal : - Menjaga rambut agar tidak terlalu berkeringat
- Miconazole cream 2% 10 dan sering keramas
gr, 2x sehari oles bagian - Menghindari kontak langsung dengan hewan
kulit yang tidak berambut disangka menularkan jamur.
- Kepatuhan dalam melaksanakan pengobatan.
DEFINISI
Tinea kapitis (Ringwormof the scalp and hair, tinea tonsurans, herpes
tonsurans) adalah kelainan pada kulit dan rambut kepala yang
disebabkan oleh spesies Microsporum dan Trichophyton.
Kasus pada dewasa karena infeksi Trychophytontonsurans dapat misalkan pada pasien AIDS.
Transmisi meningkat dengan berkurangnya hygiene dan sanitasi individu, padatnya
penduduk, serta status ekonomi rendah.
Spesies penyebab Microsporum gypseum (geofilik), Microsporum ferrugineum (antropofilik)
dan Trichophyton mentagrophytes (zoofilik yang dijumpai pada hewan kucing, anjing, sapi,
kambing, babi, kuda, dan kera
ETIOLOGI
Penyebab tinea kapitis berbeda-beda berdasarkan letak
geografis.
Tinea kapitis disebabkan oleh spesies Trichophyton sp dan
Microsporum sp.
Di Amerika serikat penyebab terbanyak ialah Trichophyton
Tonsurans dan Microsporum Canis
Di Eropa, Amerika Selatan, Australia, Asia, dan Afrika
Utara, Tinea kapitis umumnya disebabkan oleh M.canis
Spesies antropifilik sebagai penyebab yang predominan
PATOGENESIS
Terjadinya infeksi dermatofit melalui tiga langkah utama, yaitu:
1. Perlekatan Dermatofit pada Keratinosit
Perlekatan artrokonidia pada jaringan keratin tercapai maksimal setelah 6 jam, dimediasi oleh serabut
dinding terluar dermatofit yang memproduksi keratinase (keratolitik) yang dapat menghidrolisis
keratin dan memfasilitasi pertumbuhan jamur ini di stratum korneum. Dermatofit juga melakukan
aktivitas proteolitik dan lipolitik dengan mengeluarkan serine proteinase (urokinase dan aktivator
plasminogen jaringan) yang menyebabkan katabolisme protein ekstrasel dalam menginvasi pejamu.
G
I
GEJALA KLINIS
1.Bentuk non inflamasi/tipe gray patch
Karena jamur ektotriks antropofilim, 2. Bentuk inflamasi/tipe kerion
M.ferugineum di Asia. Karena jamur ektotrik zoofilik
- papul eritematus di batang rambutmeluas (M.canis)/geofilik (M. Gypseum)
- folikulitis, pustula-kerionalopesia
skuama,radang ringan sikatrik
- Rambut abu-abu dan kusam, patah beberapa - gatal, nyeri, limfadenopati servikal,
mm, alopesia setempat, gatal demam
- puber asam lemak meningkat(fungistatik)
sembuh spontan
b. Dermatitis Atopik
Dermatitis atopik yang berat dan luas mungkin mengenai kepala dengan
skuama kering putih dan halus. Khas tidak berhubungan dengan kerontokan
rambut, bila ada biasanya karena trauma sekunder karena garukan kepala
yang gatal-
DIAGNOSIS BANDING
3.Psoriasis Vulgaris
- seperti lesi psoriasis dikulit, plak eritematos berbatas
jelas dan berskuama lebih jelas dan keperakan
diatasnya, dan rambut-rambut tidak patah. Pada anak
sering hanya di kepala lihat kuku
Lebih diindikasikan untuk infeksi mukosa dan infeksi sistemik pada kasus
Kandidiasis, dan Kriptokokosis, terutama pada pasien imunokompromais.
Flukonazol lebih cepat resisten dibanding obat jamur lain, sedangkan untuk
tinea kapitis, flukonazol tidak lebih superior, sehingga sebaiknya flukonazol
digunakan untuk kasus selektif. Dosisya 8 mg/Kg BB/minggu selama 8-16
minggu. Efektif untuk Microsporum maupun Trichophyton.
5. Ketokonazol
Terutama efektif pada tinea kapitis yang disebabkan oleh spesies Trichophyton.
Kurang efektif bila disebabkan oleh M. Canis. Dosis yang diberikan 3,3-6,6
mg/kgBBselama 3-6 minggu, diminum bersama soda atau sari jeruk.
Ketokonazol bersifat hepatotoksik, sehingga bukan merupakan obat pilihan
untuk tinea kapitis. Hanya digunakan dalam bentuk sampo ketokonazol 2%
untuk tinea kapitis
TERAPI AJUVAN
Shampo
- Shampo obat berguna untuk mempercepat penyembuhan, mencegah kekambuhan
dan mencegah penularan, serta membuang skuama dan membasmi spora viabel,
diberikan sampai sembuh klinis dan mikologis:
-Shampo selenium zulfit 1% - 1,8% dipakai 2-3 kali/ minggu didiamkan 5 menit baru
dicuci.
- Shampo ketokonazole 1% - 2% dipakai 2-3 kali/ minggu didiamkan 5 menit baru
dicuci.
- Shampo povidine iodine dipakai 2 kali / minggu selama 15 menit.
Pilihan Obat Sistemik pada Tinea Kapitis.
KOMPLIKASI