Anda di halaman 1dari 23

Refarat:

Laringitis TB

Oleh: Andi Suci Setyawati, S.Ked

Pembimbing: dr. Faridah Muhammad, Sp. THT

1
Pendahuluan
Laringitis TB sangat menular. Lesi
bervariasi dari eritema hingga ulserasi dan
massa eksofitik menyerupai karsinoma.
Gejala awal yang paling umum adalah
suara serak. Gejala sistemik penurunan
berat badan, demam, keringat malam, dan
kelelahan sering hadir; batuk, mengi,
hemoptisis, disfagia, odinofagia, dan
otalgia gejala lokal yang dominan.

2
Anatomi Laring

Kerangka laring terdiri dari tiroid, krikoid, dan kartilago arytenoid,


yang merupakan kartilago hialin; epiglotis, yang merupakan
kartilago fibrosa; dan kartilago aksesori fibroelastik Santorini
(kartilago Corniculata) dan Wrisberg (kartilago Cuneiforme), yang
tidak memiliki fungsi

3
Suplai darah supraglotis dari arteri laring superior
berasal dari arteri karotis eksterna, sedangkan suplai
subglotis dari arteri laring inferior berasal dari arteri
subklavia. Drainase vena bagian atas melalui vena tiroid
superior ke vena jugularis interna dan inferior melalui
vena tiroid inferior ke vena brachiosefal sinistra.

4
Fisiologi Laring
memungkinkan pita suara berfungsi
Fonasi
dengan cara yang sama seperti buluh
dalam alat musik

Selama menelan laring menutup saat


Perlindungan jalan nafas pita suara bergerak bersama oleh
bagian bawah kontraksi refleks
dalam pencegahan aspirasi

Sistem pernapasan tertutup oleh glottis


Fiksasi Toraks untuk memberikan bantuan mekanis
pada beberapa fungsi tubuh

5
Definisi
Laringitis tuberkulosis adalah penyakit
yang hampir selalu sebagai akibat
tuberkulosis paru. Sering kali setelah
diberi pengobatan, tuberkulosis parunya
sembuh tetapi laringitis tuberkulosisnya
menetap.

6
Epidemiologi
Sekitar sepertiga populasi manusia global
terinfeksi M. tuberculosis (atau M. bovis),
dengan 8 juta kasus baru TB dan 2 juta
kematian setiap tahun.
Infeksi yang ditularkan melalui darah
kadang-kadang menyebabkan
tuberkulosis laring dengan sedikit yang
ditemukan di tempat lain.

7
Etiologi
Penyakit ini hampir selalu sekunder
akibat tuberkulosis paru. Basil tuberkel
mencapai laring dengan rute bronkogenik
atau hematogen.

8
Patogenesis
Infeksi
Mycobacterium melalui udara pernapasan,
tuberculosis sputum yang mengandung
kuman, atau penyebaran
melalui aliran darah atau
limfa

Laring

Tuberkulosis dapat menimbulkan


gangguan sirkulasi

9
Gambaran klinis
Stadium infiltrasi
Yang pertama-tama mengalami
pembengkakan dan hiperemis ialah mukosa
laring bagian posterior. Kadang-kadang pita
suara terkena juga. Pada stadium ini
mukosa laring berwarna pucat.

10
Stadium ulserasi
Ulkus yang timbul pada akhir stadium
infiltrasi membesar. Ulkus ini dangkal,
dasarnya ditutupi oleh perkijuan, serta
sangat dirasakan nyeri oleh pasien.

11
Stadium perichondritis
Ulkus makin dalam, sehingga mengenai
kartilago laring. Terjadi kerusakan tulang
rawan, sehingga terbentuk nanah yang
berbau, proses ini akan melanjut, dan
terbentuk sekuester (squester).

12
Stadium fibrotuberkulosis
Pada stadium ini terbentuk fibro
tuberkulosis pada dinding posterior, pita
suara dan subglotik.

13
Gejala klinis
Rasa kering, panas, dan tertekan di daerah laring.
Suara parau yang berlangsung berminggu-miggu,
sedangkan pada stadium lanjut dapat timbul afoni.
Hemoptisis.
Nyeri waktu menelan yang lebih hebat bila
dibandingkan dengan nyeri karena radang lainnya,
merupakan tanda yang khas.
Keadaan umum buruk.
Pada pemeriksaan paru (secara klinis dan radiologis)
terdapat proses aktif (biasanya pada stadium
eksudatif atau pada pembentukan kaverne).

14
Diagnosis
Anamnesis
Gejala dan Pemeriksaan fisik
Laringoskopi direct dan indirect: plika
vocalis berwarna merah dan tampak
edema
Laboratorium: pemeriksaan bakteriologik
Foto thorax
Pemeriksaan patologi anatomi

15
Diagnosis banding

Laringitis luetika

Karsinoma laring

16
Laringitis Ieutika
Laringitis luetika seringkali memberikan
gejala yang sama dengan laringitis
tuberkulosis. Akan tetapi, radang menahun ini
jarang ditemukan. Laringitis luetika terjadi
pada stadium tertier dari sifilis, yaitu stadium
pembentukan guma. Apabila guma pecah,
maka timbul ulkus.
Ulkus tidak menyebabkan nyeri dan menjalar
sangat cepat, sehingga bila tidak terbentuk
proses ini akan menjadi perikondritis
17
Karsinoma Laring
Karsinoma laring memberikan gejala yang
serupa dengan laringitis tuberkulosa. Serak
adalah gejala utama karsinoma laring,
namun hubungan antara serak dengan
tumor laring tergantung pada letak tumor.
Apabila tumor tumbuh di daerah ventrikel
laring, di bagian bawah plika ventrikularis,
atau di batas inferior pita suara, serak akan
timbul kemudian.

18
Penatalaksanaan
Non medikamentosa:
Mengistirahatkan pita suara dengan cara pasien
tidak banyak berbicara.
Menghindari iritan yang memicu nyeri
tenggorokan atau batuk misalnya goreng-
gorengan, makanan pedas.
Konsumsi cairan yang banyak.
Berhenti merokok dan konsumsi alkohol.

Medikamentosa: OAT
19
Dosis OAT
Paduan OAT kategori 1 diberikan untuk
pasien baru:
Pasien TB paru terkonfirmasi
bakteriologis
Pasien TB paru terdiagnosis klinis
Pasien TB ekstra paru
Berat badan Tahap Intensif Tahap Lanjutan
Setiap hari RHZE 3 kali seminggu
(150/75/400/275) RH (150/150)

Selama 56 hari Selama 16 minggu


30-37 kg 2 tablet 4KDT 2 tablet 2KDT
38-54 kg 3 tablet 4KDT 3 tablet 2KDT

55-70 kg 4 tablet 4KDT 4 tablet 2KDT

≥ 71 kg 5 tablet 4KDT 5 tablet 2KDT

20
Prognosis
Tergantung pada keadaan sosial ekonomi
pasien, kebiasaan hidup sehat serta
ketekunan berobat. Bila diagnosis dapat
ditegakkan pada stadium dini maka
prognosisnya baik.

21
Kesimpulan
Tuberkulosa laring hampir selalu disebabkan
tuberkulosis paru. Setelah diobati biasanya
tuberkulosis paru sembuh namun laringitis
tuberkulosisnya menetap, karena struktur mukosa
laring sangat lekat pada kartilago serta
vaskularisasi tidak sebaik paru, sehingga bila sudah
mengenai kartilago, pengobatannya lebih lama.
Secara klinis tuberkulosa laring terdiri dari 4
stadium, yaitu : stadium infiltrasi, stadium ulserasi,
stadium perikondritis, stadium pembentukan tumor
(fibrotuberkulosis).

22
Terima Kasih

23

Anda mungkin juga menyukai