0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
37 tayangan32 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Indonesia memiliki prevalensi tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan pengobatan tuberkulosis.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Indonesia memiliki prevalensi tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan pengobatan tuberkulosis.
Dokumen tersebut membahas tentang tuberkulosis, penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang biasanya menyerang paru-paru. Indonesia memiliki prevalensi tuberkulosis tertinggi ketiga di dunia. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, diagnosis, dan pengobatan tuberkulosis.
OLEH: Daniar Kris Hardianti 08.70.0258 Tuberkulosis merupakan suatu penyakit yang tergolong dalam infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini biasanya menyerang paru-paru (disebut sebagai TB Paru), walaupun pada sepertiga kasus, organ-organ lain ikut terlibat. Tuberkulosis paru merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bawah. Indonesia adalah negeri dengan prevalensi TB ke-3 tertinggi didunia setelah China dan India. Laporan WHO tahun 2004 menyatakan bahwa terdapat 8,8 juta kasus baru tahun 2002. 3,9 juta adalah kasus BTA (Basil Tahan Asam) positif Mycobacterium tuberculosis, sejenis bakteri berbentuk batang tahan asam. Sebagian besar dinding kuman terdiri dari atas lemak (lipid), kemudian peptidoglikan dan arabinomannan. Lipid inilah yang membuat kuman lebih tahan terhadap asam (asam alkohol) sehingga disebut bakteri tahan asam (BTA) Sifat lain dari kuman ini adalah aerob. Kuman dapat hidup pada udara kering maupun dalam udara dingin DORMANT bangun kembali AKTIF
Proses infeksi oleh M.Tuberculose biasanya secara inhalasi Penularan penyakit ini sebagian besar melalui droplet nuclei, khususnya yang didapat dari pasienTB paru dengan batuk berdarah atau berdahak yang mengandung yang mengandung basil tahan asam ( BTA )
TB PRIMER Penularan TB paru terjadi karena kuman dibatukkan atau dibersinkan keluar menjadi droplet nuclei dalam udara sekitar kita dan dapat menetap selama 1-2 jam, tergantung ada tidaknya sinar ultraviolet, ventilasi yang buruk dan kelembapan.
apabila masuk ke paru sarang tuberkulosis pneumonia kecil sarang primer/fokus Ghon apabila ke pleura efusi pleura dapat juga masuk melalui saluran gastrointestinal, jaringan limfe, orofaring dan kulit.
Terjadi limfadenopati regional kemudian bakteri masuk ke dlam vena dan menjalar ke seluruh organ seperti paru, otak, ginjal, tulang. Bila masuk ke arteri pulmonalis maka terjadi penjalaran ke selruh bagian paru menjadi TB milier. Afek primer bersama sama dengan limfangitis regional (radang saluran getah bening ) dikenal sebagai kompleks primer.
Kompleks primer ini akan mengalami salah satu nasib sebagai berikut : - Sembuh tanpa cacat - Sembuh dengan sedikit bekas, antara lain sarang Ghon, garis-garis fibrotik, kalsifikasi, dan diantaranya dapat reaktivasi lagi karena kuman yang dormant - Menyebar dengan cara : - Perkontinuitatum ( disekitarnya ) - Bronkogen, baik di paru bersangkutan maupun ke paru seberang - Hematogen dan limfogen. Tergantung daya tahan tubuh dapat sembuh spontan atau menjadi gawat seperti meningitis TB
Kavitas berdinding tipis Peningkatan corakan paru sampai ke hilus TB SEKUNDER Disebut juga TB bentuk dewasa, TB menahun, localized tuberculosis. Kuman yang dormant pada TB primer akan muncul bertahun-tahun kemudian sebagai infeksi endogen, biasnya pada 15-40 tahun. Bentuk ini menjadi masalah karena menjadi sumber penularan.
Dimulai dengan sarang dini, umumnya terletak di segmen apical lobus superior maupun inferior. Sarang dini ini awalnya berbentuk suatu pneumoni kecil. Sarang ini akan menjadi : Direabsorbsi kembali dan sembuh tanpa cacat Meluas dan segera terjadi penyembuhan dengan jaringan fibrosis. Ada yang membungkus diri menimbulkan kalsifikasi
Sarang pneumoni luas, membentuk jaringan keju ( jaringan kaseosa ). Kaviti akan muncul dengan dibatukkannya jaringan keju keluar. kaviti akan menjadi : 1. Meluas kembali dan menimbukkan sarang pneumoni baru 2. Memadat dan membungkus diri ( enkapsulasi) disebut tuberkuloma 3. Bersih dan menyembuh disebut open healed cavity
Pembagian secara patologis: Tuberkulosis Primer (childhood tuberculosis) Tuberkulosis Sekunder (adult tuberculosis) Pembagian secara aktivitas radiologis: Tuberkulosis paru (Koch pulmonum) aktif Tuberkulosis paru (Koch pulmonum) non aktif Tuberkulosis paru (Koch pulmonum) quiescent (bentuk aktif yang mulai menyembuh)
Pembagian secara luas lesi radiologis: Tuberkulosis minimal. Terdapat sebagaian kecil infiltrat non kavitas pada satu paru maupun kedua paru, tetapi jumlahnya tidak melebihi satu lobus paru (tidak lebih corpus vertebrae Th-4). Moderately advanced tuberculosis. Boleh ada kavitas dengan diameter tidak lebih dari 4 cm. Jumlah infiltrate bayangan halus tidak lebih dari satu pertiga bagian satu paru. Far advanced tuberculosis. Terdapat infiltrate dan kavitas pada kedua paru- paru yang melebihi keadaan pada Moderately advanced tuberculosis. Gambaran klinis - Gejala respiratori ( local ) : Batuk 2 minggu Batuk darah Sesak nafas ( wheezing/dsypneu) Nyeri dada - Gejala sistemik Demam Malaise, keringat malam, anoreksia, BB turun - Gejala TB ekstra paru Tergantung organ misal, Limfadenitis TB Meningitis TB Pleuritis TB Pemeriksaan fisik - Suara nafas bronchial, amforik, suara nafas melemah, ronki basah - Pada perkusi ditemukan pekak, pada auskultasi suara nafas melemah Pemeriksaan bakteriologi Cara pengambilan dahak 3x (SPS): Sewaktu / spot ( dahak sewaktu saat kunjungan ) Pagi ( keesokan harinya ) Sewaktu / spot ( pada saat mengantarkan dahak pagi) atau setiap pagi 3 hari berturut-turut
Pemeriksaan radiologi Pemeriksaan standart ialah foto thoraks PA. Untuk TB primer, seluruh bagian paru mempunyai kemungkinan yang sama untuk terkena proses ini. Sedangkan pada TB sekunder 85 % terjadi pada lobus superior dan posterior. Adapun bayangan radiologi yang dicurigai sebagai lesi TB aktif: - Bayangan berawan / noduler di segmen apical dan posterior lobus atau paru dan segmen superior lobus bawah. - Kaviti - bayangan bercak milier - Efusi pleura unilateral (umunya) atau bilateral ( jarang) Bayangan radiologi yang dicurigai lesi TB in aktif : - Fibrotic - Kalsifikasi - Schwarte atau penebalan pleura Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Resistensi Ganda ( Multi Drug Resistence/MDR) secara umum dibagi menjadi : 1. primer : sebelumnya pernah mendapat pengobatan TB 2. inisial : Kita tidak tahu pasti riwayat pengobatan sebelumnya 3. sekunder : pasien pernah mendapat pengobatan OAT
Batuk darah Pneumothoraks Gagal nafas Gagal jantung Efusi pleura
Pada lobus kanan atas terbentuk suatu cavitas yang besar Tampak suatu kavitas besar pada daerah apex paru kanan Multiple kavitas pada paru kiri Paru kiri mengalami kolaps sebagian
Cairan pada dasar pleura Pada tuberkulosa miliaris infiltrat tersebar hampir seluruh lapangan paru TB Paru kronis Nodul tersebar merata pada seluruh lapangan paru Terdapat nodul dengan kalsifikasi