Anda di halaman 1dari 9

TUBERCULOSIS PARU

DOSEN PENGAJAR :
Dr. Evi Fitriani, M.Sc.
Disusun oleh
ANGELITA MUKHERJI (P01720322056)
ANGGUN OKTAPIANI (P01720322057)
ALIFAH NUR MUSTAQIMAH (P01720322053)
ANANDITA AULIA RAHMAD (P01720322054)
Pokok Bahasan
A. Latar belakang
TB Paru merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia dengan angka ,ortalitas dan
morbiditas yang terus meningkat, penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kemiskinan,
malnutrisi, tempat kumuh, perumahan dibawah standar, dan perawatan kesehatan yang tidak
adekuat. Mikobakterium tuberculosis telah menginfeksi sepertiga penduduk dunia.
Pada tahun 1993 WHO mencanangkan kedaruratab global penyakit TBC, karena pada
sebagian besar negara di dunia penyakit TBC tidak terkendali. Ini disebabkan banyaknya
penderita yang tidak berhasil disembuhkan terutama penderita sekitar 9 juta penderita baru TBC
dengan kematian 3 juta orang (WHO, Treatment of Tuberculosis, Guidelines for National
Progammers, 1997). Di Negara-negara berkembang kematian TBC merupakan 25% dari seluruh
kematian, yang sebenarnya dapat dicegah. Diperkirakan 95% penderita TBC ada di negara
berkembang.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana Anatomi Fisiologi Paru?
2. Bagaimana Definisi dari Tuberculosis paru
3. Bagaimana Etilogi dari Tuberculosis Paru?
4. Bagaimana Patofisiologi Paru?
5. Apa saja Tanda dan Gejala dari Tuberculosis Paru?
6. Bagaimana WOC dari Tuberculosis Paru?

Tujuan
Mengatui tentang penyakit Tuberculosis paru mulai dari anatomi fisilogi paru,
definisi, etilogi, patofisiologi, mengetahui tanda dan gejala penyakit Tuberculosis Paru,
dan WOC daro Tuberculosis Paru.
BAB II PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi Paru

Menurut somantri dalam setianto (2017), paru-paru terletak dalam rongga dada
(mediastinum), dilindungi oleh struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut
dibatasi oleh suatu skat yang disebut diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620
gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan
satu sama lain oleh jantung dan pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam
rongga dada. Selaput yang membungkus yang disebut pleura. Paru-paru terbenam
bebas dalam rongga pleura itu sendiri. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa
udara, sehingga paru-paru kembang kempis, dan juga terdapat sedikit cairan (eskudat)
yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-
paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan napas.
Udara masuk ke paru-paru melalui sistem berupa pipa yang menyempit
(bronchi dan bronkiolus) yang bercabang di kedua belah paru-paru utama
(trachea). Pipa tersebut berakhir di gelembung-gelembung`paru-paru (alveoli)
yang merupakan kantong udara terakhir dimana oksigen dan karbondioksida
dipindahkan dari tempat dimana darah mengalir. Ada lebih dari 300 juta alveoli di
dalam paru-paru manusia bersifat elastis. Ruang udara tersebut dipelihara dalam
keadaan terbuka oleh bahan kimia surfaktan yang dapat menetralkan
kecenderungan alveoli untuk mengempis (McArdle,2006) untuk melaksanakan
fungsi tersebut, pernafasan dapat dibagi menjadi empat mekanisme dasar, yaitu:
1. Ventilasi paru, yang berarti masuk dan keluarnya udara antara alveoli dan
atmosfer
2. Difusi dari oksigen dan karbondioksida antara alveoli dan darah
3. Transport dari oksigen dan karbondioksida dalam darah dan cairan tubuh ke sel
4. Pengaturan ventilasi
Pada waktu menarik nafas dalam, maka otot berkontraksi, tetapi pengeluaran
pernafasan dalam proses yang pasif. Ketika diafragma menutup dalam, penarikan
nafas melalui isi rongga dada kembali memperbesar paru-paru dan dinding badan
bergerak hingga diafragma dan tulang dada menutup ke posisi semula. Aktivitas
bernafas merupakan dasar yang meliputi gerak tulang rusuk sewaktu bernafas
dalam dan volume udara bertambah.
B. Definisi
Tuberkulosis merupakan infeksi bakterikronik yang C. Etiologi
disebabkan oleh Micobacterium tubercolusis dan di Mycobacterium tuberculosis basilus tuberkel, adalah satu di
antara lebih dari 30 anggota genus mycobacterium yang dikenali
tandai oleh pembentu- kan granuloma pada jaringan dengan baik, maupun banyak yang tidak tergolongkan. Bersama
yang terinfeksi dan oleh hipersen- sitivitas yang di dengan kuman yang berkerabat dengan dekat, yaitu M. Bovis
perantarai sel (cell-mediated hypersensitivity). kuman ini menyebabkan tuberkulosis. M. Leprae merupakan agen
Penyakit ini biasanya terletak di paru, tetapi dapat penyebab penyakit lepra. M.avium dan sejumlah spesies
mengenai organ lain. Dengan tidak adanya pengobatan mikobakterium lainnya lebih sedikit menyebabkan penyakit yang
yang efektif untuk penyakit yang aktif, biasa terjadi biasa terdapat pada manusia. Sebagian besar mikobakterium
tidak patogen pada manusia, dan banyak yang mudah di isolasi
perjalanan penyakit yang kro- nik, dan berakhir dengan dari sumber lingkungan.
kematian. (http://medis.web.id /pe- nyakit Mikobakterium dibedakan dari lipid permukaannya, yang
dalam/Tuberculosis). membuatnya tahan asam sehingga warnanya tidak dapat di
hilangkan dengan alkohol asam setelah di warnai. Karena ada-
nya lipid ini, panas atau detergen biasanya diperlukan untuk
menyempurnakan pewarnaan primer. Yang penting untuk di
pahami pada patogenesis tuberkulosis adalah mengenali bahwa
M. Tuberculosis mengandung banyak zat imunoreaktif
E. Tanda dan Gejala
Gejala penyakit TB paru dapat dibagi menjadi dua yaitu
gejala umum dan gejala khusus yang timbul sesuai dengan
D. Patofisiologi organ yang terlihat. Gambaran secara klinis tidak terlalu khas
Port de’entri kuman microbaterium tuberculosis terutama pada kasus baru, sehingga cukup sulit untuk
adalah saluran pernafasan, saluran pencernaan, dan luka menegakkan diagnosa secara klinik
terbuka pada kulit, kebanyakan infeksi tuberculosis a. Gejala sistemik atau umum
terjadi melalui udara (air borne), yaitu melalui inhalasi 1. Batuk-batuk selama lebih 3 minggu (dapat disertai
droppet yang mengandung kuman-kuman basil tuberkel dengan darah)
yang berasal dari orang yang terifeksi. 2. Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama,
Basil tuberkel yang mencapai permukaan alveolus
biasanya dirasakan malam hari disertai keringat malam.
biasanya di inhalasi terdiri dari satu sampai tiga
gumpalan basil yang lebih besar cenderung tertahan di Terkadang serangan demam seperti influenza dan bersifat
saluran hidung dan cabang besar bronkus dan tidak hilang timbul.
menyebabkan penyakit. Setelah berada dalam ruang 3. Penurunan nafsu makan dan berat badan
alveolus biasanya bagian bawah lobus atau paru-paru, 4. Perasaan tidak enak (malaise), lemah
atau dibagian atas lobus bawah. Basil tuberkel ini
mengbangkitkan reaksi peradangan. Leukosit
polimorfonuklear tampak pada tempat tersebut dan
memfagosit bacteria namun tidak membunuh
organisme tersebut.
b. Gejala khusus 8
1. Tergantung dari organ tubuh mana yang terkena, bila terjadi sumbatan sebagian 0

bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat penekanan kelenjar getah


bening yang membesar, akan menimbulkan suara “mengi” suara nafas melemah
yang disertai sesak
6
2. Kalau ada cairan di rongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat disertai 0

dengan keluhan sakit dada


3. Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak) dan disebut
sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah demam tinggi,
4
adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang 0
Keluhan-keluhan seorang penderita Tb paru sangat bervariasi, mulai dari sama
sekali tak ada keluhan sampai dengan adanya keluhan-keluhan yang serba lengkap.
Keluhann utama yang sering terjadi adalah malaise (lemas), anorexia, mengurus
2
dan cepat lelah. Keluhan karena infeksi kronik adalah panas badan yang tak tinggi 0
(subfebril) dan keringat malam (keringat yang muncul pada jam-jam 02.30-05.00).
Keluhan karena ada proses patologik di paru dan atau pleura adalah batuk dengan
atau tampa dahak, batuk darah, sesak, dan nyeri dada. Makin banyak keluhan-
0
keluhan ini dirasakan, makin besar kemungkinan Tb paru Item 1 Item 2 Item 3 Item 4
F. Web Of Caution

Anda mungkin juga menyukai